SEJARAH UD. TANPAK KOPI ROBUSTA SIDIKALANG (1987-2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
Dedi Anto Sihotang
3103121012
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Dedi Anto Sihotang. Nim.3103121012. Sejarah UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang (1987-2014). Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta sidikalang, mengetahui Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang, mengetahui pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field
Research) atau yang biasa disebut dengan penelitian empiris atau penelitian
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur spenulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
berkat dan Karunia-Nya yang telah penulis terima mulai dari awal hingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Sejarah UD. Tanpak
Kopi Robusta Sidikalang (1987-2014)”. Adapun tujuan Skripsi ini disusun yaitu
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Didalam penyusunan Skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak dan Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
4. Dra. Flores Tanjung, M.A. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.
5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi penulis
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dan bantuan kepada
penulis mulai dari penulisan proposal hingga penulisan skipsi ini dapat
terselesaikan, jasa mu tidak akan terlupakan.
6. Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen penguji ahli yang telah banyak
memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Pd selaku dosen pembanding bebas,
yang telah banyak membantu penulis didalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Dra. Syarifah, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan penguji yang
telah banyak memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis yang dengan bangga saya
sebutkan, bapak tercinta E. Sihotang dan mama paling hebat di Dunia E.
Br. Nainggolan terimakasih untuk kasih sayang kalian, yang telah
dukungan baik moral maupun materil yang selalu kuatir ketika penulis
mengalami masalah. Kekuatiran kalian itu menjadi semangat untuk ku.
Serta doa kalian menjadi penyejuk disetiap langkah ku sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk segalanya.
10.Keluarga besarku, Kakak-kakakku tercinta Lervina Sihotang/Rudianto
Sigalingging, Denny Sihotang/Yantomi Siahaan dan Rosnelli Sihotang.
Dan adik-adikku Sriwinta Sihotang dan Josua Sihotang. terimakasih untuk
semua dukungan, motivasi dan senyuman kalian sehingga penulis
bersemangat menyelesaikan skripsi ini.
11.Terkhusus kepada Deni Yani Simamora yang telah banyak membantu saya
dalam menulis skripsi ini. Terimakasih untuk semuanya.
12.Sahabat dan sekaligus teman seperjuangan penulis Kelas A - Reguler 2010
Aina, Ari, Ayu, Boy, Desi, Dilla, Dora, Eka, Elya, Eros, Fatwa, Ferry,
Fitri, Flora, Febri, Frianko, Hesri, Hestya, Hetti, Indri, Josrai, Juliar,
Junita, Irma, Hadi, Mariya, Muna, Naomi, Nelli, Nirwan, Normayani,
Indah, Rina, Pratica, Edo, Muslim, Rodearni, Muslim, Sugi, Susi, Windah,
Yosep, Zulherman, Budi baga, Yosep, Rio Freddy, Boy, Radius,
Jarahman, Morris, Tono, Berkat, Evan, Candra Simbolon dan temanku
Susi, adekku Elya, Hotresly, Rima Putri Lestari, Arinda Rizia, Putri
Rizana, Iqbal, terimakasih untuk dukungan dan semua kebersamaan kita.
13.Untuk kawan-kawan di IMKRIS, SMI, GMKI komisariat FIS serta GMKI
cabang Medan, penulis juga mengucapkan terimakasih untuk semua
pelajaran dan kebersamaan
14.Kepada Camat Sidikalang bapak yang telah membantu dan mengurus
seluruh keperluan sehingga dapat melakukan penelitian.
15. Pihak UD. Tanpak Sidikalang yang telah menerima penulis untuk
melakukan penelitian dan terutama kepada bapak Sabilal Rasyad Maha
selaku direktur yang telah membantu penulis memberikan informasi dan
seluruh data yang dibutuhkan penulis.
16.Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat
17.Terakhir kepada seluruh narasumber yang telah meluangkan waktunya dan
menjawab seluruh pertanyaan, penulis mengucapkan terimakasih.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi semua pembaca umumnya dan penulis khususnya.
Medan, Maret 2015
Penulis
Dedi anto Sihotang
DAFTAR ISI
2.2. Konsep Kopi Sidikalang... 11
2.3. Kerangka Berpikir ... 14
4.1.1.Gambaran Umum Kecamatan Sidikalang ... 22
4.1.2.Luas Wilayah ... 24
4.1.3.Penduduk ... 25
4.1.4.Pertanian ... 29
4.1.5.Industri ... 30
4.2. Latar belakang Berdirinya Usaha Dagang Tanpak ... 32
4.2.1. Sejarah Singkat Usaha Dagang Tanpak ... 36
4.2.2. Profil Usaha Dagang Tanpak ... 38
4.3. Perkembangan Usaha Dagang Tanpak ... 38
4.3.1. Peningkatan Produksi ... 39
4.3.2. Tenaga kerja ... 42
4.3.3. Sarana dan Prasarana ... 44
4.4. Kopi Robusta Sidikalang ………..45
4.5. Pemasaran Dan Daerah Pemasaran Usaha Dagang Tanpak ……..50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 58
5.2. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan ... 24
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Sidikalang Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan Tahun 2013 ... 26
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Kecamatan Sidikalang Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin dan Desa Tahun 2013 ... 27
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Kecamatan Sidikalang Dirinci Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2013 ... 28
Tabel 4.5. Banyaknya Industri Menurut Jenis dan Desa Tahun 2013 ... 31
Tabel 4.6. Produksi UD.Tanpak dari tahun 1987 – 2014 ... 37
Tabel 4.7. Tenaga Kerja Dirinci Berdasarkan Divisi dan Tahun ………44
Tabel 4.8. Luas Lahan (Ha) Dan Produksi (Ha) Kopi Robusta Di Kecamatan Sidikalang Tahun 2012…..……….49
Tabel 4.9. Jumlah Produk Yang Dipasarkan Tahun 2000-2003 ………...54
Tabel 4.10. Jumlah Produk Yang Dipasarkan Tahun 2004-2007 ……….55
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan
ketinggian sekitar 400 - 1.700 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah
Kabupaten Dairi 192.780 ha atau sekitar 2,69% dari luas Provinsi Sumatera Utara
dengan Ibukota Kabupaten Dairi adalah Sidikalang. Dairi Disebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Karo, disebelah timur laut dengan Karo dan
Simalungun, disebelah timur dengan Simalungun dan Samosir, ditenggara dengan
Samosir dan Humbang Hasundutan, diselatan dengan Humbang Hasundutan dan
Tapanuli Tengah (Manduamas yang sejajar dengan Barus), dan Aceh (termasuk
Singkil), adapun perbatasan dengan Barat Daya Hingga Barat Laut adalah Aceh.
Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.
Awalnya Dairi merupakan bagian dari daerah Tapanuli Utara. Kabupaten
Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1964 ihwal pembentukan Kabupaten Daerah tingkat II otonom
Dairi. UU bertanggal 13 Februari 1964 yang diumumkan Menteri Dalam Negeri
Sanusi Harjadinata ini menyatakan dairi menjadi daerah otonomi yang terpisah
dari Tapanuli Utara berlaku surat sejak 1 Januari 1964. Dan pada tanggal 2 Mei
1964 bertempat di Gedung Nasional Sidikalang, Dairi resmi sebagai Kabupaten
2 Wilayah Kabupaten Dairi terbagi atas 15 kecamatan yaitu Kecamatan
Sidikalang, Kecamatan Berampu, Kecamatan Parbuluan, Kecamatan Sumbul,
Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan Gunung Sitember, Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Siempat Nempu
Hilir, Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Pegagan Hilir, Kecamatan Lae Parira,
Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Silahisabungan, dan Kecamatan Sitinjo.
Kecamatan Sidikalang merupakan salah satu wilayah yang berada dalam
kelembapan rendah, karena berada dalam dataran tinggi. Di daerah ini suhu udara
cukup dingin, dalam kata lain daerah ini termasuk dalam salah satu wilayah yang
paling dingin di Sumatera Utara. Pada umumnya Sidikalang berada pada
ketinggian rata-rata 700 s.d. 1.100 m di atas permukaan laut (dpl) cocok untuk
tanaman kopi. Kecamatan Sidikalang merupakan daerah yang mengandalkan
sektor pertnian, karena masyarakat Kecamatan Sidikalang kebanyakan
menjalankan usaha tani kecil. Usaha tani kecil yang mengolah lahan yang terbatas
itu menggunakan semua atau sebagian besar tenaga keluarganya sendiri dalam
kesatuan usaha ekonomi yang mandiri. Ulrich Planck (1990:26)
Kabupaten Dairi memiliki kekayaan alam yang sangat berpotensi yang
dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menopang perekonomian masyarakat.
Baik dari sektor wisata, maupun sektor agraris. Dalam Sektor agraris, Dairi
sudah lama terkenal dikalangan masyarakat. Demikian juga halnya di Kecamatan
Sidikalang, dimana Kecamatan Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang
ada di Kabupaten Dairi, yang juga memiliki sumber daya alam yang cukup
3 Kecamatan yang kaya akan potensi Objek Wisata. Disamping itu Sidikalang juga
sangat berpotensi dalam sektor agraris. Berbagai macam tanaman akan tumbuh
subur di Kecamatan Sidikalang, seperti kopi yang sudah banyak dikenal oleh
masyarakat luas, jagung, jeruk, padi, sayur mayur, umbi-umbian, dan aneka jenis
bawang. Potensi dan kekayaan alam yang dimiliki, menjadikan masyarakat Dairi
secara umum berpenghasilan dari pertanian.
Sektor pertanian sebagai basis pembangunan ekonomi dikatakan berhasil
apabila mampu menjadi pengganda pendapatan dan penggandaan tenaga kerja,
serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Arah kebijakan ekonomi
perlu lebih terfokus pada peningkatan nilai tambah tinggi bagi sektor industri dan
perdagangan. Pembangaunan ekonomi regional yang berbasis kemandirian
daerah, secara teoretis dan empiris manpu mengalirkan, bahkan menciptakan
dampak ganda aktifitas ekonomi lain dan sekitarnya. Bustanul Arifin (2013:41).
Hal tersebut sejalan dengan arah sinergis antara keterbukaan ekonomi atau
persaingan usaha dengan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta pengembangan
industri dan perdagangan. Bustanul Arifin (2013:38)
Pada tahun 1900-an kopi jenis robusta mulai diperkenalkan di Indonesia
sebagai pengganti tanaman kopi arabika yang hancur karena penyakit tumbuhan.
Haryanto Budiman (2007 ; 6). Kopi robusta yang lebih tahan terhadap hama
dianggap sebagai alternatif yang tepat untuk perkebunan kopi. Kopi robusta
cocok ditanam pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Tetapi
4 tidak ada data atau dokumen yang memuat tentang sejarah masuknya kopi robusta
ke Sidikalang.
Seperti yang di tulis Flores tanjung (2011 ; 133)
Ihwal hadir dan bersemainya tanaman kopi di Dairi tidak begitu jelas. Yang pasti perusahaan perkebunan atau oderneming yang bergiat di kitaran tanah Deli di masa kolonial tidak merambah kawasan ini; mereka hanya sampai tanah karo saja. Kalau dikatakan warisan dari era tanam paksa, kecil kemungkinannya sebab Dairi pada masa itu masih kawasan tak dikenal bagi Belanda. Setelah kemerdekaan baru orang Dairi akrab dengan tanaman kopi.
Kopi merupakan salah satu andalan sektor pertanian Kecamatan
Sidikalang, produk ini sudah menembus pasar lokal maupun pasar ekspor. Pada
tahun 1980-an produk kopi Dairi adalah robusta, pasar dunia telah
mengapresiasikan kopi Dairi yang bercita rasa spesifik dan di olah secara
tradisional. Merek atau brand yang diberikan: kopi Sidikalang, Flores Tanjung
dkk (2011:134). Komoditi kopi Sidikalang sebagian di pasarkan di dalam negeri
dan sebagian lagi di ekspor ke luar negeri melalui Medan Sumatera Utara. Rudi
Anto (2009:48).
UD.Tanpak salah satu pembuat kopi tradisional di Sidikalang yang
memberikan rasa dan aroma yang khas dari Sidikalang. UD.Tanpak memiliki satu
unit penggongsengan berkapasitas 120 kg dan dua unit penggilingan bubuk, ia
mampu menjual bubuk kopi rata-rata 180 kg per hari. Pasar produknya: Aceh,
5 bubuk kopi robusta khas Sidikalang, meskipun kopi robusta sangat sulit di
dapatkan di Kabupaten Dairi.
UD.Tanpak Sidikalang yang didirikan oleh Sabilal Rasyad Maha pada
tahun 1987 yang berlokasi di Jln. Pasar Lama No.71 Kecamatan Sidikalang,
Kabupaten Dairi.
Berdasarkan latarbelakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “SEJARAH UD. TANPAK KOPI ROBUSTA
SIDIKALANG (1987-2014)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan didasar pemikiran, maka
peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang.
2. Bagaimana Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang.
3. Bagaimana cara pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi
robusta Sidikalang.
4. Mengapa UD.Tanpak masih tetap memproduksi bubuk kopi Sidikalang
sementara kopi robusta sangat jarang di temui di Kabupaten Dairi.
5. Bagaimana cara UD.Tanpak mendapatkan biji kopi robusta untuk diolah
menjadi bubuk kopi.
6. Mengapa UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang mampu bersaing dengan
6 1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi
mengenai “Sejarah UD.Tanpak Kopi Robusta di Sidikalang 1987-2014)”.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan fokus masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang?
2. Bagaimana Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang?
3. Bagaimana cara pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi
robusta Sidikalang?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya UD.Tanpak kopi robusta sidikalang.
2. Untuk mengetahui Perkembangan UD.Tanpak kopi robusta Sidikalang.
3. Untuk mengetahui pemasaran dan daerah pemasaran UD.Tanpak kopi
robusta Sidikalang.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Menambah wawasan peneliti tentang kopi Sidikalang.
2. Memperkaya informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui cara
7 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya dan juga
menjadi bahan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian yang ada
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab IV, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada awal tahun 1987 di Kabupaten Dairi telah berdiri sebuah Industri kecil
yang bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan, yaitu Usaha
Dagang Tanpak Kopi Robusta Sidikalang yang terletak di Jln. Pasar Lama
No.71 Sidikalang dan pengusaha Sabilal Rasyad Maha. Dimana pada saat
Sabilal Rasyad Maha ingin mengangkat pamor kopi kopi Sidikalang dengan
membangun sebuah Industri kecil dengan berbahan baku kopi robusta asli
sidikalang.
2. UD.Tanpak mengalami perkembangan yang cukup pesat dan maju, hal ini
terlihat dari perkembangan Produksi, perkembangan tenaga kerja serta luasnya
daerah pemasaran. Perkembangan tenaga kerja dapat dilihat dari jumlah
produksi perharinya. Pada tahun 2000 Usaha Dagang Tanpak sudah
memproduksi bubuk kopi mencapai 1000 Kg/ minggu dan juga memperluas
daerah pemasaran hingga ke Aceh. Dan di awal tahun 2003 Usaha Dagang
Tanpak sudah memproduksi kopi hingga 1200 Kg/ minggu dan menambah 1
59
sudah memproduksi bubuk kopi 1500 Kg/ minggunya, Usaha Dagang Tanpak
tanpak sudah memasarkan bubuk kopi sampai ke Jakarta.
3. Pemasaran usaha dagang tanpak juga memiliki strategi dalam melakukan
persaingan terhadap produk dan merek yang lain, karena dalam sebuah
pemasaran tanpa didasari dengan strategi yang baik pemasaran tidak akan
berjalan dengan baik. Strategi yang dilakaukan usaha dagang tanpak dalam
pemasarannya, yaitu dengan nama produk itu sendiri merupakan salah satu
strategi, tanpak yang merupakan singkatan dari tanah pakpak.
4. Kegiatan pemasaran usaha dagang tanpak terkelola dengan baik terlihat pada
peningkatan produksi dan perluasan daerah pemasaran, peningkatan produksi
dan perluasan daerah pemasaran tidak terlepas dari kualitas barang yang di
tawarkan. Usaha dagang tanpak menjual produk yang dihasilkan dengan harga
yang terjangkau oleh masyarakat daerah pemasarannya dan juga usaha dagang
tanpak menawarkan mutu, penampilan dan keistimewaan dari produk yang
dipasarkan. Tidak terlepas dari itu usaha dagang tanpak juga melakukan
usaha-usaha promosi penjualan, adapun usaha tersebut yaitu dengan membuat
baliho yang bertuliskan kualias dan manfaat dari kopi tanpak Sidikalang dan
juga membuat iklan di jejaring sosial seperti blog dan facebook.
5. Pemasaran kopi Usaha Dagang Tanpak selain dari pada Kabupaten Dairi kopi
Tanpak juga mendistribusikan sampai keluar kota, yakni Medan, Aceh, dan
60
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka penulis memaparkan saran seperti
berikut:
1. UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang mengalami perkembangan dari tahun
ketahun,dan diharapkan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan
pamor kopi sidikalang dan membantu untuk memperbaiki keadaan ekonomi
masyarakat di Kecamatan Sidikalang.
2. Agar UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang memberikan dampak positif selain
dalam bidang sosial ekonomi. Seperti dalam bidang pendidikan, agama dan
kesehatan. sehingga memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada
masyarakat dalam berbagai bidang.
3. Kepada masyarakat, khususnya Kecamatan Sidikalang agar meningkatkan
kualitas dan produksi kopi robusta, sehingga pamor kopi sidikalang bisa
membaik di pasar nasional dan Internasional.
4. Bagi masyarakat supaya mengelola kebun kopi robusta dan diharapkan untuk
meningkatkan hasil pertaniannya, karena sudah ada UD. Tanpak Kopi Robusta
Sidikalang yang dapat membeli hasil pertanian dari masyarakat dalam jumalah
yang besar.
5. Bagi UD. Tanpak Kopi Robusta Sidikalang diharapkan tetap menjalin kerja
sama antara masyarakat, sehingga antara masyarakat dan perusahaan saling
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Thamrin dan Francis Tantri, (2012), Manajemen Pemasaran, Penerbit Grafinso, Jakarta
Arifin Bustanul, (2013), Ekonomi Pembangunan Pertanian, Penerbit IPB Press, Bogor
Budiman Haryanto (2007), Prospek Tinggi Bertanam Kopi, Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Fuad,M.dkk, (2009) Pengantar Bisnis, Penerbit Gramedia, Jakarta
Kabupaten Dairi dalam angka 2012
Kabupaten Dairi dalam angka 2013
Kuntjoro Jakti Dorodjatun, (1986), Indrustri Kecil, Penerbit LP3S, Jakarta
Manning Chris dan Tadjuddin Noer Effendi, (1996), Urbanisasi, Pengangguran,
dan Sektor Informal di Kota, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Mukhtar, (2007) , Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Penerbit GP Press, Jakarta
Planck Ulrich, (1990), Sosiologi Pertanian, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Sinaga Azul Syahrul, (2009), Perbedaan Karakteristik Sosial-Ekonomi, Sumber
Informasi dan Pendapatan Petani Kopi Arabika Dengan Petani Kopi Robusta,
Skripsi, Fakultas Pertanian, USU, Medan
Sinaga Rudi Anto, (2009), Analisis Faktor-faktor Yang mempengaruhi
Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi, Fakultas Ekonomi, USU,
Medan
Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung
Suwarto dan Yuke Oktavianty, (2012), 12 Budidaya Tanaman Perkebunan
Unggulan, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta
Undang- undang No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan.
http://www.dairikab.go.id/kecamatan/12/kecamatan-sidikalang.html(diakses tanggal 10 februari 2015, 20 . 51 Wib )