i
ABSTRAK
FEBRISA RAHIM: 1103151022. Meningkatkan Karakter Jujur Akademik Mahasiswa Melalui Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok (PKC-KO) Konselor Sebaya Unimed 2014. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2014.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah melalui pembelajaran karakter-cerdas format kelompok (pkc – ko) dapat meningkatkan karakter jujur akademik mahasiswa konselor sebaya universitas negeri medan 2014 . Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakter jujur akademik mahasiswa melalui PKC-KO konselor sebaya Unimed 2014.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Unimed yang tergabung pada komunitas Konselor Sebaya Unimed 2014 sebanyak 47 orang, peneliti mengambil khusus pada peningkatan karakter jujur akademik pada 6 orang mahasiswa konselor sebaya. Instrumen yang digunakan adalah (1) Angket, (2) Lembar Observasi Karakter Jujur Akadmik Mahasiswa (3) Lembar observasi pelaksanaan kegiatan yang diberikan kepada observer, (4) Lembar Evaluasi Diri (Akurs), (5) Catatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif data dan analisis persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan PKC-KO konselor sebaya Unimed 2014 dapat meningkatkan karakter jujur akademik mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pada siklus I yaitu sebesar 50%. Sedangkan hasil pada siklus II terjadi peningkatan yaitu sebesar 83%. Berdasarkan hasil dari kedua siklus tersebut melalui PKC-KO konselor sebaya Unimed 2014 dapat meningkatkan karakter jujur akademik mahasiswa.
iii
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7 1. Karakter Jujur Akademik ... 10
2. Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok (PKC-KO) ... 26
3. Konselor Sebaya ... 42
4. Meningkatkan Karakter Jujur Mahasiswa Melalui Pembelajaran Karakter-Cerdas Format Kelompok (PKC- KO) Konselor Sebaya Unimed 2014 ...45
B. Kerangka Konseptual ... 46
C. Hipotesa... 47
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 48
B. Subjek Penelitian ... 48
C. Operasional Variabel Penelitian ... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ... 49
F. Teknik Analisis Data ... 51
G. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 52
H. Desain Penelitian ... 52
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 62
B. Pelaksanaan Penelitian ... 62
C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 63
D. Hasil Penelitian ... 70
E. Pembahasan Hasil Penelitian... 102
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 109
B. Saran ...110
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Kisi – Kisi Instrumen Karakter Jujur Akademik ... 49
Tabel 4.1 : Kisi –Kisi Instrumen Angket Karakter Jujur AkademiK... 64
Tabel 4.2 : Kisi – kisi Instrumen Angket Valid... 66
Tabel 4.3 : Penomoran Angket Karakter Jujur Akademik... 67
Tabel 4.4 : Varians Butir Item Angket Karakter Jujur Akademik ... 69
Tabel 4.5 : Hasil Skor Analisis Angket Karakter Jujur Akademik MahasiswaSebelumTindakan………...….70
Tabel 4.6 : Hasil Skor Analisis Angket Karakter Jujur Akademik Mahasiswa Melalui Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok (PKC-KO) Siklus I……….………... 84
Tabel 4.7 :Perbandingan Peningkatan Hasil Analisis Persentase Sebelum Tindakan danSiklus I……… ... 86
Tabel 4.8 :Hasil Skor Analisis Angket Karakter Jujur Akademik Mahasiswa Melalui Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok (PKC-KO) Siklus II ……… 100
Tabel 4.9 :Hasil Analisis Persentasi Siklus II ………. 101
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Skema Tahap I Kegiatan PKC-KO ... 37
Gambar 2.2 : Skema Tahap II Kegiatan PKC-KO ... 38
Gambar 2.3 : Skema Tahap III Kegiatan PKC-KO ... 39
Gambar 2.4 : Skema Tahap IV Kegiatan PKC-KO ... 40
Gambar 2.5 : Skema Tahap V Kegiatan PKC-KO ... 41
Gambar 3.1 : Model PTK Kemmis & Taggart ... 53
Gambar 4.1 : Grafik Skor Analisis Angket Sbelum Tindakan ... 72
Gambar 4.2 : Grafik Skor Analisis Angket Siklus I ... 85
Gambar 4.3 : Grafik Perbandingan Peningkatan Hasil Analisis Persentase Sebelum TindakanDan Siklus I ... 86
Gambar 4.4 : Grafik Skor Analisis Angket Siklus II... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karakter merupakan gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar –
salah, baik buruk, baik secara eksplisit maupun emplisit. Menurut Tadkiroatum
Musfiroh ( dalam Aqib & Sujak,2011: 2 ), karakter mengacu kepada serangkaian
sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan
(skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to Mark” atau
menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku. Karakter meliputi sikap seperti keinginan
untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual, seperti berpikir kritis dan
alasan moral perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan
prinsip – prinsip moral dalam situasi ketidakadilan .
Naim (2012:54) menyatakan karakter sebagai sesuatu yang dialami.
Karakter dilihat secara kasat mata merupakan tampilan paling luar dari keputusan
dan tindakan seseorang. Tampilan ini belum menggambarkan keseluruhan
motivasi dari individu yang membentuk kepribadiannya, jadi titik tekan kata
karakter adalah nilai kebaikan dalam perilaku.
Pembentukan karakter/soft skills mahasiswa merupakan proses pendidikan
yang memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak antara lain, keluarga,
sekolah/kampus maupun masyarakat. Dari pihak akademi/perguruan tinggi harus
terus berusaha untuk meningkatkan mutu lulusannya, supaya tercipta calon guru
yang berkualitas baik.
2
Dunia pendidikan merupakan media yang paling sistematis dan efektif
untuk memperkuat character building. Selain itu, character buliding juga dapat
menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu saat ini
banyak pendidikan karakter adalah salah satu solusi dalam membangun karakter
para peserta didik. Hal ini telah diterapkan dalam kurikulum pendidikan 2013
mengenai pendidikan karakter dimana Kementrian Pendidikan dan Budaya
menyatakan bahwa dasar dari pengembangan kurikulum 2013 adalah untuk
membangun pendidikan karakter pada anak – anak bangsa. Kurikulum 2013 lebih
menekankan pada pengembangkan karakter disamping ketrampilan dan
kemampuan kognitif.
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang
membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga,
masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Karakter yang menjadi acuan seperti yang terdapat
dalam The Six Pillars of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts!
Coalition (a project of The Joseph Institute of Ethics) ( Chakim, 2012) Enam jenis
karakter tersebut adalah :
3
Universitas Negeri Medan merupakan salah satu Character Building
University atau universitas pembangun karakter. Dalam buku pedoman
Universitas Negeri Medan terdapat visi dan misi , dimana Visi Unimed sebagai
Universitas yang unggul dalam bidang pendidikan , Industri, dan pariwisata. Misi
Unimed sebagai Universitas yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan budaya kewirausahaan,
menumbuhkan budaya ilmiah di kalangan warga Unimed, dan membina suasana
akademik dan iklim organisasi masyarakat. Unimed memiliki enam pilar karakter
yang bertujuan untuk membangun karakter yaitu rasa hormat (respect), tanggung
jawab (responsibility), adil (fairnaess), jujur (truthworthness), kewargaaan
(citizens) dan peduli ( caring). Unimed sebagai universitas pembangun karakter
tentunya memiliki stategis dalam membentuk seluruh elemen di universitas
khususnya mahasiswa - mahasiswa menjadi mahasiswa yang berkarakter. Untuk
membangun lulusan yang berkarakter dan ulet serta adaptif universitas negeri
medan telah menyusun langkah – langkah strategis dimulai dengan implementasi
kurikulum dan lainnya. Mahasiswa unimed diharapkan memiliki karakter
sebagaimana enam pilar yang telah disebutkan diatas, tidak terkecuali karakter
jujur. Menurut Ismail (dalam Mulyana,2010) menyatakan bahwa warga civitas
akademika seharusnya selalu menjaga semangat mengembangkan nilai dan watak
kejujuran dalam aktivitas ilmiahnya.
Fitri berpendapat bahwa jujur adalah berbicara tidak bohong dan
memperlakukan orang lain secara adil, jujur terhadap diri sendiri dan berpegang
4
Jujur merupakan nilai penting yang harus dimiliki setiap orang. Jujur tidak
hanya diucapkan, tetapi juga harus tercermin dalam perilaku mahasiswa sehari –
hari. Jujur ketika dilingkungan rumah atau kos, atau jujur dalam lingkungan
kampus misalnya jujur dalam akademik misalnya jujur dalam mengerjakan tugas
perkuliahan, tidak melakukan titip absensi, jujur ketika memberikan nilai kepada
mahasiswa, atau jujur pada saat ujian dan lainnya. Nilai kejujuran merupakan nilai
yang paling mendasar dalam lingkungan kampus atau perkuliahan baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain. Melalui sikap jujur, maka akan ada kepercayaan
yang diperoleh. Ketika kita jujur, maka orang lain akan percaya kepada kita
sehingga kita memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kepercayaan orang
tersebut. Oleh karena itu, budaya jujur sangatlah penting untuk dilakukan
dikehidupan sehari – hari dan harus tetap dipertahankan.
Pada hakikatnya jujur dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran
pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta takut terhadap kesalahan
atau dosa ( Widagdho,2008:116).
Namun, berdasarkan hasil wawancara di Unimed yang dilakukan oleh
peneliti terhadap beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas mengenai kejujuran
akademik mahasiswa ternyata masih banyak melakukan tindakan ketidakjujuran
dalam bidang akademik yaitu selalu melakukan tindakan titip absensi ketika tidak
mengikuti perkuliahan, melakukan copy paste dari tugas teman atau plagiasi
dalam memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen, bertindak curang dalam ujian,
dan tidak mengumpulkan tugas. Selain itu observasi yang dilakukan serta
pengalaman yang dialami oleh peneliti selama masa perkuliahan di Unimed
5
mahasiswa terjadi pada bidang akademik tersebut hampir sama dengan
ketidakjujuran mahasiswa yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan.
Bentuk ketidakjujurannya adalah melakukan tindakan titip absensi kepada teman,
Mahasiswa tidak mengikuti perkuliahan akan tetapi mahasiswa melakukan
tindakan absensi kepada temannya sehingga diabsensi dia tetap hadir. Hal ini
tentunya sangat merugikan mahasiswa yang lainnya. Perilaku mencontek saat
ujian, tidak menyerahkan tugas, melakukan copy paste saat memenuhi tugas dari
dosen dimana perilaku copy paste sering kali terjadi sehingga menyebabkan
ketidakpastian sumber yang diperoleh oleh mahasiswa.
Penyebab dari ketidakjujuran mahasiswa adalah lingkungan mahasiswa itu
sendiri khususnya lingkungan kampus. Perilaku ketidakjujuran merupakan
perbuatan mampu membunuh karakter jujur pada mahasiswa sehingga
menghasilkan mahasiswa yang berperilaku tidak bertanggung jawab, tidak
memiliki prestasi, tidak berkompeten. Hal tersebut tentunya sangat beresiko
apalagi jika hal tersebut terjadi di unimed yang berdasarkan buku pedoman
unimed terdapat visi unimed sebagai universitas yang unggul dalam bidang
pendidikan dan universitas yang menciptakan lulusan yang sebagian besar sebagai
pendidik atau guru.
Ada beberapa alternatif tindakan yang dilakukan yaitu Bimbingan
Kelompok, Pembelajaran Karakter Cerdas Format Kelompok ( PKC-KO ) dan
Pembelajaran Karakter Cerdas Format Klasikal. Pada penelitian ini peneliti
memilih pkc – ko adalah upaya yang terbaik yang dilakukan dalam mencegah
ataupun mengatasi masalah ketidakjujuran yang terjadi di unimed memiliki
6
meningkatkan karakter jujur mahasiswa ialah merupakan membantu
pengembangan pribadi yang sadar akan nilai – nilai karakter – cerdas tidak hanya
cerdas dalam bidang akademik tetapi juga cerdas dalam bidang lainnya serta
mempraktikkannya serta menciptakan lingkungan kehidupan yang kental oleh
nilai – nilai karakter cerdas termasuk pengamalan nilai – nilai luhur pancasila di
dalamnya. Butir-butir wujud pengamalan karakter cerdas ini langsung dikaitkan
dengan penghayatan dan pengamalan lima pilar berbangsa dan bernegara, yaitu
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta hukum dan peraturan yang
berlaku, Bhineka tunggal Ika, dan Sang Saka Merah Putih, serta segenap hukum
dan peraturan yang secara legal formal berlaku. PKC bersumber pada nilai budaya
bangsa yaitu nilai – nilai luhur pancasila dan mengacu pada perikehidupan yang
utuh dan efektif yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur,
cerdas, tangguh dan peduli. Jadi, melalui Pembelajaran Karakter Cerdas Format
Kelompok sangat diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan karakter jujur
akademik mahasiswa di Universitas Negeri Medan (Prayitno & Afriva,2012:8).
Berdasarkan data diatas, untuk mengatasi berbagai masalah ketidakjujuran
tersebut maka dilakukanlah sebuah penenlitian yang berjudul :“ Meningkatkan
Karakter Jujur Akademik Mahasiswa melalui Pembelajaran Krakter – Cerdas (
PKC – KO) Konselor Sebaya Universitas Negeri Medan 2014 .”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalahnya
adalah :
1. Kurangnya sikap kejujuran mahasiswa dalam melakukan aktivitas
7
2. Banyaknya mahasiswa melakukan tindakan titip absensi kepada temannya
sehingga mahasiswa tetap dinyatakan hadir dalam absensi meskipun tidak
mengikuti perkuliahan.
3. banyaknya mahasiswa yang melakukan tindakan copy paste / plagiasi dari
internet atau tugas temannya sendiri saat memenuhi tugas perkuliahan
sehingga sumbernya tidak jelas.
4. Banyaknya mahasiswa yang melakukan kecurangan dalam ujian.
5. kurangnya kesadaran mahasiswa bahwa pentingnya sikap kejujuran
akademik.
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang akan diulas dalam
penelitian ini serta untuk menghindari timbulnya penafsiran yang berbeda- beda
maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan diteliti, maka penulis
membatasi penelitian ini hanya pada “Meningkatkan Karakter Jujur Akademik
Mahasiswa Melalui PKC- KO Konselor Sebaya Universitas Negeri Medan 2014”.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah Melalui
Pembelajaran Karakter-Cerdas Format Kelompok (PKC – KO) dapat
Meningkatkan Karakter Jujur Akademik Mahasiswa Konselor Sebaya Universitas
8
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “ Untuk Meningkatkan
Karakter Jujur Akademik Mahasiswa Melalui PKC – KO Konselor Sebaya Universitas Negeri Medan 2014”.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Manfaat Konseptual
a. Sebagai bahan masukan bagi pendidikan perguruan tinggi bidang ilmu
pengetahuan khususnya Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
tentang strategi PKC – KO dalam menumbuhkan dan meningkatkan
karakter jujur dalam diri setiap individu serta mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari – hari.
b. Sebagai bahan untuk mengembangkan dan menerapkan PKC-KO sebagai
metode baru dalam menumbuhkan serta meningkatkan karakter-cerdas
mahasiswa atau individu lainnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan
kejujuran akademik mahasiswa sehingga tidak terjadi kecurangan –
kecurangan yang nantinya akan membuat rugi mahasiswa itu sendiri dan
orang lain.
b. Sebagai bahan masukan bagi dosen untuk mengetahui dan memberikan
9
sehingga tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap
akademiknya.
c. Sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam melaksanakan tugasnya
sebagai calon pendidik ( konselor). Selain itu juga mampu menerapkan
111
DAFTAR PUSTAKA
Aqib Z.& Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung : Yrama Widya.
Bassiouny, dkk. 2008. The Importance of Charater Education for Tweens as
Consumers. Journal of Research in Character Education, (Online), Vol.
6,No.2,Dalam(http://www.ethicsbasedmarketing.net/articles/sept_14_200
Farida, Ida.2012. Model Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi: Langkah Strategis dan Implementasinya di Universitas, (Online), Vol.3. No.1. dalam (http://
fisip.unila.ac.id/jurnal/files/journals/3/articles/115/.../115-356-1-PB.pdf diakses 04-04-2014).
Fitri, A.Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Disekolah. Yogyakarta : Ar-ruz Media.
Hasanah. 2013. Implementasi Nilai – Nilai Karakter Inti di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Karakter, (Online), Thn. III, No. 2, dalam ( http: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1439/1227 diakses 13-02 2014).
Jalius, HR. 2010. Pengertian Jujur.(Online),Dalam (http://jalius12.wordpress.com/2010/03/28/pengertian-jujur di akses pada tanggal 25 – 02 2014).
Kartika, S. 2012. Iklim Sekolah yang Baik Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa. Medan : Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.
Koesoema,A.D. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger: Mengembangkan Visi Guru sebagai Perilaku Perubahan dan Pendidik Karakter. Jakarta :
Grasindo.
Lewis, A.B. 1998. What Do You Stand For. Dalam P. Espeland & S.Lyndon (Eds.). Character Building untuk Remaja. Terjemahan Arvin Syahputra.
2004. Batam : Karisma.
Mulyana. 2010. Pencegahan Tindak Plagiarisme Dalam Penulisan Skripsi:Upaya Memperkuat Pembentukan Karakter didunia Akademik, (Online), Vol 1. No.3. dalam (eprints.uny.ac.id/3483/1/05/Mulyana_Edit.Pdf)
Naim, Ngainun. 2012. Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa ( Character Building ).
Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Pratiwi,Anggun. 2012. Meningkatkan Kejujuran Siswa Melalui Teknik Positive Reinforcement,(Online),dalam(http://pratiwianggun17.blogspot.com/201
2/11/apa-itu-jujur-anggun-pratiwi.html di akses 24 Februari 2014 ).
Prayitno, & M. Belferik. 2010. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa : Pascasarjana Unimed.
Sungkar,S&Gabriella,A.(Eds).2012.IntegritasAkademik“SekedarKataatau Nyata”. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Widagdho,Djoko. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
(http://tidakuntukkorupsi.blogspot.com/2013/07/membangun-budaya-jujur-di-dunia.html) diposting oleh Wahyunnisa 03-10-2013 diakses 10 Januari 2014.
(http://sciencebooth.com/2013/05/18/kejujuran/) diakses 22 Juni 2014.