• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KECE RDASAN E MOSIO NAL DE NGAN H AS IL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1

BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :

Lukas Pardosi NIM 4103141038

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karuniaNya serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si, dan bapak Drs. Lazuardi, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, M.S selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan biologi FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Alberto Colia, M.Pd sebagai kepala sekolah, yang telah memberikan izin penelitian dan membantu serta mempermudah peneliti selama penelitian ini. Terkhusus buat Ibu florida ginting, S.Pd sebagai guru biologi SMA Negeri 1 Berastagi. yang telah banyak membantu

selama penelitian ini.

Teristimewa diucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda R.

(3)

vi

Mayar Indah Sinurat, Khairul Umam Sirait, Tetra Agustina Situmorang, Lasria Sihombing, Ilham Rahmansyah Siregar, Jhan Wady Siburian, Tiusta Tarigan, Lilis Siallagan, Sandro Gurning, Manganju Manik dan seluruh teman-teman angkatan 2010. Terima kasih juga saya berikan kepada teman saya Rafael Pardosi, Tioman Pardosi,Pilemon Siagian , dan seluruh pihak yang membantu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(4)

iii

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014

Lukas Pardosi ( 4103141038)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 berastagi tahun pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi tahun pembelajaran 2013/2014 berjumlah 160 orang. Tetapi Sampel yang digunakan berjumlah 60 orang, diambil dari 3 kelas (XI IPA3, XI IPA 4, XI IPA5). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan kuesioner ( angket) dan dokumentasi data hasil belajar biologi siswa berupa nilai ujian semester yang diperoleh dari guru bidang studi.

Dari hasil uji persyaratan data diketahui bahwa data kecerdasan emosional maupun data hasil belajar biologi siswa berdistribusi secara normal dan homogeny dengan skor rata- rata 147,13 dan standar deviasi 6,27 untuk data kecerdasan emosional siswa dan nilai rata-rata 75,71 dan standar deviasi 7,42. Untuk data hasil belajar biologi siswa.

Berdasarkan analisis data diketahui bahwa untuk persamaan regresi Y= -49,36 + 0,85X merupakan regresi linier, dimana Fhitung < Ftabel (0,93< 4,01) dengan

taraf kepercayaan α = 0,05. Dari perhitungan koefisisen korelasi didapat r= 0,71

(5)

iv

The Correlation Between Emotional Intelligence with Students’ Achievement in Biology Subject of Grade XI Science Students of State Senior High School

1 Berastagi Academic Year 2013/1014

Lukas Pardosi (4103141038)

Abstract

This research is aimed to find out the correlation of emotional intelligence

with students’ achievement in Biology subject of Grade XI Science students of

State Senior High School 1 Berastagi academic year 2013/2014. The population on this research are second grade students of Satate Senior High School 1 Berastagi 2013/2014 academic year. The sample are 60 students. was taken from 3 classes (XI IPA 3. XI IPA 4. XI IPA 5). The research design is descriptive research, using questionnaire and documentation of students’ achievement on Biology subject that is gotten from the teacher.

From the result of data regulation test, it is known that the data of

emotional intelligence or students’ achievement in Biology subject is distributing

normally, and the average score of homogenity is 147.13 and deviation standard of emotional intelligence is 6.27 and the average score is 75.71 and deviation

standard of students’ achievement in Biology subject is 7.42

Based on data analysis, it is known that the shape of the regression emotional � = -49,36 + 0.85Xis linier regression, where Fhitung < Ftable (0.93 < 4.01) with a confidence level α = 0,05. From the calculation of the correlation coefficient obtained r = 0.71 with the index of the determination I= 50.41%. It means that there is a positive significant correlation between emotional

intelligence and students’ achievement in Biology subject of Grade XI Science

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi masalah 5

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Masalah 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Defenisi Dan Jenis Inteligensi 7

2.1.1 Defenisi Inteligensi 7

2.1.2 Jenis inteligensi 8

2.1.2.1. Inteligensi Verbal- linguistic 8 2.1.2.2. Inteligensi Logical – Mathematical 8 2.1.2.3. Inteligensi visual- Spatial 8 2.1.2.4. Inteligensi Bodily- Kinaesthetik 8 2.1.2.5. Inteligensi Musical- Rhytmic 9

2.1.2.6. Inteligensi Intrapersonal 9

2.1.2.7. Inteligensi Interpersonal 9

2.1.2.8. Inteligensi emosi 9

2.2 Pengertian Emosi 9

2.2.1. Bentuk-bentuk Emosi 10

2.3. Kecerdasan 11

2.3.1. Kecerdasan Emosional 13

2.3.2. Aspek Kecerdasan Emosional 16

2.4. Belajar 20

2.4.1. Pengertian Belajar 20

2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 21

2.5. Hasil Belajar 22

2.6. Korelasi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar 23

(7)

viii

BAB II METODE PENELITIAN 26

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.1.1. Lokasi Penelitian 26

3.1.2. Waktu Penelitian 26

3.2. Populasi dan Sampel 26

3.2.1. Populasi 26

3.2.2. Sampel 26

3.3. Variabel Penelitian 27

3.4. Teknik pengumpulan Data 27

3.4.1. Alat pengumpul Data 27

3.4.1.1. Angket 27

3.4.1.2. Data Dokumenter 28

3.5. Uji Validitas 29

3.6. Jenis Penelitian 29

3.7. Prosedur Penelitian 29

3.8. Organisasi Pengolahan Data 30

3.9. Teknik Analisis Data 30

3.9.1. Uji Normalitas 31

3.9.2. Uji Homogenitas 32

3.9.3 Menghitung Koefisien Korelasi Product Moment 33 3.9.4 Uji Hipotesis 33 3.9.5. Penentuan Persamaan Regresi 34

3.9.6. Uji Linearitas 34

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 36

4.1.Deskripsi Data Penelitian 36

4.1.1. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional (X) 36 4.1.2. Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar (Y) 37 4.2. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 37 4.2.1. Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kecerdasan Emosional (X) 38 4.2.2. Tingkat Kecenderungan Data Variabel Hasil Belajar Siswa (Y) 39 4.3. Uji Persyaratan Analisis 40

4.3.1. Uji Normalitas 40

4.3.2. Uji Homogenitas 40

4.4. Uji Signifikasi 41

4.4.1. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 41

4.4.2. Uji Hipotesis (t) 41

4.5. Uji Liniearitas dan Keberartian Regresi 42

4.6. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 46

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kerangka Kerja Kecerdasan Emosional 19 Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian 26 Tabel 3.2. Rentang Skor dan Kualifikasi Kecerdasan Emosional 28 Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket yang Digunakan Mengukur Kecerdasan

Emosional 28

Tabel 3.4. Interprestasi nilai 33

Tabel 3.5. Interprestasi nilai Analisis varians untuk uji kelinieran regresi 35 Tabel 4.1. Ringkasan Gambaran Data Kecerdasan Emosional (X) 36 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Variabel Kecerdasan Emosional

Siswa (X) 36

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Angket Kecerdasan Emosional 49 Lampiran 2 Tabulasi Data Kecerdasan Emosional (Variabel X)

dengan Prestasi Hasil Belajar (Variabel Y) 54 Lampiran 3 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi 56

Lampiran 4 Deskripsi Data Penelitian 58 Lampiran 5 Perhitungan Tingkat Kecenderungan Variabel

Emosional Siswa (X) Dengan Variabel

Hasil Belajar Biologi (Y) 60 Lampiran 6 Pengujian Normalitas 62 Lampiran 7 Pengujian Homogenitas 65 Lampiran 8 Perhitungan Koefisien Korelasi 66 Lampiran 9 Perhitungan Determinasi 67

Lampiran 10 Uji Hipotesis 68

Lampiran 11 Pengujian Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi 69 Lampiran 12 Nilai-Nilai Distribusi F 75 Lampiran 13 Tabel r Product Moment 79 Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lillieforss 80 Lampiran 15 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z 81 Lampiran 16 Daftar Niiai Persentil Untuk Distribusi t 82 Lampiran 17 Distribusi Angket Kecerdasan Emosional 83

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran.

Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengembangkan perilaku yang diinginkan.Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar tentang berbagai pengetahuan yang ada di dunia. Trend di setiap sekolah sebagian besar terlalu mengedepankan hasil belajar sehingga yang menjadi patokan utama yaitu perkembangan intelektual tanpa memperhatikan perkembangan emosional para siswanya.

Sering ditemui siswa mengalami kesulitan saat menghadapi soal-soal ujian mereka. Padahal persiapan sebelum ujian sudah optimal dibawah bimbingan guru bidang studinya. Namun, ketika siswa dihadapkan dengan soal-soal dari sekolah lain yang ternyata berbeda dengan yang diajarkan guru mereka, siswa tersebut langsung down dan tertekan karena merasa asing dengan soal-soal tersebut. Sehingga kesiapan mental yang sudah dibangun sebelum ujian menjadi goyah, yang tentu saja membuat siswa tersebut kewalahan menghadapinya. Namun

sesaat setelah ujian selesai, siswa yang bersangkutan mampu mengerjakan ulang soal-soal tersebut.

(12)

2

kita lakukan. Memahami kekuatan tentang bagaimana kita merasa dan perilaku yang menyertainya merupakan intisari kecerdasan emosional (Patton, 2011).

Dari hasil observasi yang penulis adakan pada tanggal 27 Januari 2014 di SMA Negeri 1 Berastagi bahwa nilai-nilai tes formatif ternyata menunjukkan angka hasil belajar yang kurang memuaskan, dimana nilai biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi yang terlihat dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN)

hanya mempunyai nilai rata-rata 75,71. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran biologi 75.

Rendahnya hasil belajar siswa tersebut tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup kesehatan, intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Faktor eksternal mencakup keluarga, sekolah dan lingkungan sekitarnya. Salah satu bagian dari faktor internal menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah penempatan intelegensi dalam peranan yang melebihi proporsi yang sebenarnya.

Masyarakat khususnya orang tua seringkali merasa resah bila anak-anaknya berprestasi kurang menonjol di sekolah. Ketika anak-anak tidak menempati sepuluh (10) besar di sekolah, para orangtua mulai berprasangka negatif terhadap si anak. Ada yang berprasangka bahwa anaknya malas, tidak mau belajar hanya mau bermain, dan tergolong bodoh. Oleh karena itu rangking atau peringkat di dunia pendidikan menjadi hal yang sangat diutamakan hingga saat ini. Rangking menjadi simbol betapa kecerdasan intelektual (IQ) sangat diakui sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan dan kemampuan sehingga anak didik hanya diukur berdasarkan nilai atau kemampuan kognitif-akademisnya.

Kenyataannya dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih hasil belajar yang setara dengan kemampuan

intelegensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan intelegensinya rendah, dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi.

(13)

3

atau seberapa tinggi sukses yang mampu dicapai. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan tersebut.

Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Bahkan seringkali yang berpendidikan formal lebih

rendah ternyata banyak yang lebih berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ) saja, padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang berpendidikan dan tampak begitu menjanjikan, namun karirnya terhambat atau lebih buruk lagi, tersingkir, akibat rendahnya kecerdasan emosional mereka.

Menurut Goleman (2009), Kecerdasan intelektual (IQ) hanya mendukung sekitar 20% faktor-faktor yang menentukan keberhasilan. Sedangkan 80% sisanya berasal dari faktor lain, termasuk kecerdasan emosional. Ia menyebutkan bahwa EQ mencakup semua sifat seperti; (1) Kesadaran diri, (2) Manajemen suasana hati, (3) Motivasi diri, (4) Pengendalian impulsi atau desakan diri dan, (5) Ketrampilan mengendalikan orang.

Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2009).

Emosional inteligen adalah kekuatan pendorong di belakang faktor yang mempengaruhi kesuksesan pribadi dan sehari-hari interaksi orang lain . Studi

(14)

4

emosi kecerdasan dan penyesuaian sosial- emosional . Kecerdasan emosional telah ditemukan untuk menjadi prediktor kepuasan hidup, sehat psikologis adaptasi, interaksi positif dengan teman sebaya dan keluarga, dan kehangatan orang tua lebih tinggi. menurunkan kecerdasan emosional juga telah ditemukan berhubungan dengan perilaku kekerasan, penggunaan illegal obat-obatan dan alkohol , dan partisipasi dalam tunggakan perilaku. Sementara itu mungkin benar

bahwa ada banyak teori dalam kegunaan kecerdasan emosional dalam membantu remaja dalam penyesuaian untuk akademik, social dan kehidupan sekolah, ada kekurangan dari empiris Data dalam hal ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan, antara kecerdasan emosional dan penyesuaian remaja sekolah, sehingga upaya dapat dibuat untuk mengembangkan rencana strategis untuk merekomendasikan ke sekolah untuk meningkatkan emosional kecerdasan anak dan karenanya, membantu remaja untuk membuat periode ini lebih menyesuaikan dan waktu yang menyenangkan menuju kesuksesan dalam kehidupan remaja (Brackett,2004).

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat korelasi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Menurut Gusmayanti (2009), kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 15,84 % terhadap prestasi belajar biologi siswaXIIPA SMA Swasta tunas pelita binjai tahun 2008/2009. Selanjutnya, Hayati (2009) menunjukkan kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 21,16% terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.P. 2008/2009. Menurut Kasih (2009) kontribusi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2008/2009 sebesar

64%.Sedangkan menurut Sembiring (2010) kontribusi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA AR-Rahman Medan Tahun

Pembelajaran 2009/2010 sebesar 69,7%.

(15)

5

tertarik untuk mengadakan penelitian, maka penulis mengangkat masalah ini untuk mengetahui bagaimana hubungan kecerdasan emosional siswa dengan hasil belajar biologi. Dalam hal ini mengangkat judul“HUBUNGANKECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA

NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem pendidikan di Indonesia yang umumnya masih tetap menekankan IQ sebagai simbol kecerdasan

2. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengaruh kecerdasan emosional dalam menentukan keberhasilan belajar siswa

3. Pengembangan EQ yang belum mendapat prioritas di sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

4. Rendahnya hasil belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi.

1.3. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terlaksana dengan baik dan terarah, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “ Kecerdasan emosional yang mencakup kecakapan diri dan kecakapan sosial.”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat kecerdasan emosional pada Siswa Kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil

belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan penelitian

(16)

6

1. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kecerdasan emosional para siswa 2. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat memberikan perhatian dan

pendekatan kepada siswa, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan emosional anak.

(17)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kecerdasan emosional siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Berastagi berada pada kategori cukup 100%, dengan skor kecerdasan emosional pada rentang 125-162.

2. Ada hubungan yang signifikan (positif) antara kecerdasan Emosional

dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.kecerdasan emosional memberikan kontribusi 50,41% terhadap hasil belajar.

5.2. Saran

Sebagai implikasi untuk mencapai manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini maka dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Berastagi, diharapkan untuk dapat mengembangkan kecerdasan emosionalnya, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi.

2. Diharapkan kepada pendidik khususnya guru semakin memperhatikan

(18)

47

DAFTAR PUSTAKA

Alder, H., (2001), Boost Your Inteligence; Pacu EQ dan IQ Anda, Alih bahasa : christina Prianingsih, Penerbit Erlangga, Jakarta

Arikunto, S.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan, Penerbit Bumi aksara, Jakarta.

Brackett, Marc A., Mayer, John D., dan Warner, Rebecca M.,(2003), Emotional intelligence and its relation to everyday behavior,Personality and Individual Differences 36: 1387–1402

Carmeli, Abraham.,(2003), The relationship between emotional intelligence and work attitudes, behavior and outcomes, Journal of Managerial Psychology: 788-813

Cooper R.K.& Sawaf, A., (2002), Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan, PenerbitGramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Daud,firdaus.,(2012),Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo,jurnal pendidikan dan pembelajaran : Volume 19

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 : Kritik MI, EI, SQ, AQ & Successful Intelligence Atas IQ. Bandung : Alfabeta

Goleman, D.,(2009), Emotional Intelligence; Kecerdasan Emosional, Mengapa EI lebih penting Dari IQ, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Gottman, J., (2008), Kiat-kiat membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosional (terjemahan), Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gusmayanti, (2009), Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Tunas Pelita Binjai Tahun 2008/2009., FMIPA, Unimed, Medan.

Hariwijaya, M., 2005. Tes Kecerdasan Emosional . Pustaka Belajar, Yogyakarta

Hayati, H., (2009), Korelasi Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.P. 2008/2009., Skripsi, FMIPA ,Unimed, Medan.

(19)

48

Modassir, atika.,(2008), relationship of emotional intelligence with transformation leadership and organizational citizenship behavior, international journal of leadership studies: 1554-3145

Patton, P., (2011), EQ Karir Sukses Menyelaraskan Apa Yang Kita Ketahui Dan Kita Lakukan, PenerbitDelapratasa Publishing,Jakarta.

Purnaningtyas, Arum.,(2009), Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Prestasi Belajar Siswa, jurnal pendidikan dan pembelajaran : volume 53

Satiadarma & Wawuru, (2003), Kecerdasan Emosional Untuk Mengendalikan Perubahan Tingkah Laku. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Senduk, Y., (2007), Mengasah Kecerdasan Emosi Orang Tua Untuk Mendidik Anak, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,Jakarta.

Sembiring, E. (2010), Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA AR-Rahman Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.,FMIPA, Unimed, Medan.

Shapiro, L., (2008), Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak, Terjemahan Alex Tri Kantjono, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PenerbitTarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning-Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Jogyakarta.

Sugiono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Syah, M.,(2010), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT.Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Yogyakarta

Gambar

Tabel 2.1. Kerangka Kerja Kecerdasan Emosional Tabel 3.1.  Jumlah Populasi Penelitian
Gambar 4.1. Diagram Kecenderungan Kecerdasan Emosional Siswa (X)   Halaman  38

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan pendekatan CPA terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis, kemampuan

Berdasarkan hasil diskusi dengan pengguna, fungsi yang dibutuhkan oleh sistem ini antara lain fungsi untuk meng- input XML ke sistem, melakukan parsing untuk

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) Peranan pembimbing skripsi dalam proses penulisan skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau

RENCANA UM UM PENGADAAN BARANG DAN JASA BADAN KEPEGAW AIAN DAN DIKLAT KAB.

data harus sesuai dengan semua rumus untuk menjalankan pernyataan benar.. data tidak harus sesuai rumus untuk menjalankan

The combination of the three skills is well known as Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). By implementing TPACK in classroom lecturers are expected

[r]