• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

75 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian menganalisis tentang pengaruh reputasi auditor, disclosure,

audit client tenure, dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going

concern. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik

dengan program Statistical Package for Social Selence (SPSS) Ver 17.0.

Data sampel perusahaan sebanyak 155 pengamatan perusahaan real estate

dan peroperty yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

2010-2014.

Hasil pengujian dan pebahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logictic regression)

menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan

terhadap opini audit going concern. Dengan tingkat signifikansi (ρ

-value) sebesar 0,144 > 0,05 Karena tingkat signifikansi lebih besar

dari α = 0,05 maka hipotesis ke-1 ditolak. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Mutaqqin dan Sudarno (2012), dan Verdiana dan Utama (2013) yang

(2)

76

audit going concern. Namun penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian yang mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Junaidi dan Hartono (2010), Astuti dan Darsono (2012), dan Foroghi

(2012).

2. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression)

menunjukkan bahwa disclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap

opini audit going concern. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,793

> 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05 maka

hipotesis ke-2 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Astuti dan Darsono (2012) yang meberikan bukti

bahwa disclosure tidak berpengaruh terhadap opini audit going

concern. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil teuan dari

Junaidi dan Hartono (2010) dan Verdiana dan Utama (2013).

3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression)

menunjukkan bahwa audit client tenure berpengaruh signifikan audit

going concern. Dengan tingkat signifikansi (ρ-value) sebesar 0,00 <

0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 maka

hipotesis ke-3 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010), dan

Mutaqqin dan Sudrano (2012) yang menemukan bahwa audit client

tenure berpengaruh secara statistik signifikan terhadap opini audit

(3)

77

penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2013) dan Verdiana dan

Utama (2013).

4. Berdasarkan hasil uji regresi logistik (logistic regression) menunjukan

bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini

audit going concern. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,113 > 0,05.

Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05 maka hipotesis

ke-4 ditolak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010), Mutaqqin dan Sudarno

(2012) yang memberikan bukti bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap opini audit going concern. Namun hasil

penelitian ini tidak didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Alichia (2013).

B. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa

keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Populasi penelitian ini hanya menggunakan perusahaan real estate dan

property yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.

2. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, sehingga beberapa

sampel terpaksa dikeluarkan karena data yang didapat dengan cara

(4)

78

3. Variabel penelitian yang digunkan terbatas hanya empat variabel

independen yaitu reputasi auditor, disclosure, audit client tenure, dan

ukuran perusahaan.

C. Saran

Penelitian mengenai penerimaan opini going concern di masa yang

akan datang diharapkan mampu meberikan hasil penelitian yang lebih

berkualitas dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Penelitian selanjutnya mempertimbangkan untuk menggunakan

seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai populasi penelitian.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel-variabel lain

baik itu rasio keuangan dan faktor non keuangan yang dianggap

Referensi

Dokumen terkait

Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya opini audit going concern sedangkan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa vaiabel auditor client tenure, ukuran perusahaan, reputasi auditor, dan leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap opini audit

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern pada

diatas maka peneliti mengambil judul penelitian: “Pengaruh Tenure, Reputasi Auditor, Disclosure dan Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern” (Studi

menerima opini audit going concern), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Regresi

Apakah faktor audit client tenure berpengaruh terhadap pemberian opini. going concern pada perusahaan

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa variabel audit lag (AL) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini going concern pada perusahaan pertambangan

2018 menyatakan bahwa disclosure tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.Berdasarkan uraian diatas dan kontradiksi hasil dari beberapa penelitian yang sudah ada, membuat