PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN
Oleh : Sulasmi NIM 4101311004
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN
Sulasmi (4101311004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada materi trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan sebanyak 36 siswa dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep pada materi Trigonometri kelas X SMA Negeri 11 Medan. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa.
Sebelum menerapkan tindakan, siswa diberikan tes awal. Dari hasil tes awal yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah, terdapat 4 dari 36 siswa (11,11%) yang mencapai ketuntasan belajar klasikal dengan rata-rata 46,27. Setelah pemberian tindakan pada siklus I tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (63,89%) atau ada 23 dari 36 siswa yang tuntas belajar secara individu dengan nilai rata-rata 68,27. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (86,11%) atau ada 31 siswa yang tuntas belajar secara individu dengan nilai rata-rata 77,78. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II adalah 22,22 %. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas siswa di siklus I mencapai 64,98% dan menjadi 88,88% di siklus II. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 23,9%.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas
Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan”. Penulisan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi,
namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd, selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta
memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Drs. Yasifati Hia, M.Si, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Ibu Dr. Izwita Dewi,
M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si, sebagai dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas
Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs.
Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si,
selaku Ketua Program Studi Pendidikan matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,
v
serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. K. LumbanToruan, M.Pd, selaku
kepala SMA Negeri 11 Medan, Bapak Sopar Siregar S.Pd, M.Si, selaku guru
Matematika SMA Negeri 11 Medan, serta guru-guru yang telah banyak membantu
dalam penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Azis, dan
Ibunda Nurmiati tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, do’a,
semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis
dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada, Adik Midun,
Adik Kisi Ramadini, Adik Diki Aditya, Adik Aidil Zulfikri dan keluarga besar
yang senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kekasih tercinta
Muklis S.Pd. I, sahabat dikala suka dan duka (Kiki Rizki Fatmala) ukhti yang
shalehah, sahabat yang berkreatif ”BSO Asy-Syifa”, teman-teman di kos-kosan yang penuh kesan, teman-teman di Ukmi Ar-Rahman yang penuh cinta dan
ukhuwah dan sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus Matematika kelas
Reguler A 2010 yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan,
semangat, dan motivasi kepada penulis dan kepada teman-teman seperjuangan,
teman-teman PPLT SMK Nasional Kisaran yang penuh kesan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah
SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan, Juli 2014 Penulis,
Sulasmi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Pembatasan Masalah 7
1.4 Rumusan Masalah 7
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar 9
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 10
2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa 12
2.1.4 Jenis Aktivitas Belajar Siswa 13
2.1.5 Pembelajaran Matematika 14
2.1.6 Model Pembelajaran 16
2.1.7 Pengertian Advance Organizer 17
vii
2.1.9 Jenis dan Tipe Advance Organizer 19
2.1.10 Fungsi dan Tujuan Advance Organizer 20
2.1.11 Unsur-unsur dalam Pembelajaran Advance Organizer 21
2.1.12 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Advance Organizer 23
2.1.13 Media dalam Pembelajaran 24
2.1.14 Ciri-ciri Peta Konsep 26
2.1.15 Manfaat Peta Konsep 26
2.1.16 Menyusun Peta Konsep 27
2.1.17 Jenis-jenis Peta Konsep 28
2.2 Materi Trigonometri 30
2.3 Kerangka Konseptual 42
2.4 Kajian Penelitian yang Relevan 43
2.5 Hipotesis Tindakan 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 45
3.2 Subjek dan Objek Penelitian 45
3.3 Jenis Penelitian 45
3.4 Prosedur Penelitian 47
3.5 Alat Pengumpulan Data 51
3.5.1 Tes 51
3.5.2 Observasi 52
3.6 Teknik Analisis Data 52
3.6.1 Tingkat Penguasaan Siswa 53
3.6.2 Ketuntasan Belajar 53
3.6.3 Nilai Rata-rata 54
3.6.4 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Guru 55
3.6.5 Analisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa 55
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 58
4.1.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus I 58
4.1.1.1 Identifikasi Masalah I 58 4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 60
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 60
4.1.1.4 Observasi I 62
4.1.1.5 Evaluasi Tes I dan Aktivitas Belajar Siswa 65
4.1.1.6 Refleksi I 68
4.1.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 69 4.1.2.1 Alternatif Pemecahan Identifikasi Masalah II
(Perencanaan Tindakan II) 69
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan II 71
4.1.2.3 Observasi II 72
4.1.2.4 Evaluasi II 74
4.1.2.5 Refleksi II 81
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 85
5.2 Saran 86
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Advance Organizer 21
Tabel 3.1 Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 53
Tabel 3.2 Pedoman untuk Melihat Hasil Observasi Aktivitas Guru 55
Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal 58
Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 59
Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 63
Tabel 4.4 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 65
Tabel 4.5 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 66
Tabel 4.6 Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 67
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 73
Tabel 4.8 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus II 75
Tabel 4.9 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Setiap Siklus 76
Tabel 4.10 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 76
Tabel 4.11 Tingkat Ketuntasan Tes Awal, THB I dan THB II 77
Tabel 4.12 Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 79
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta Konsep Trigonometri 38
Gambar 2.2 Peta Konsep Aturan Sinus 39
Gambar 2.3 Peta Konsep Aturan Kosinus 40
Gambar 2.4 Peta Konsep Rumus Luas Segitiga 41
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 47
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Ketuntasan Klasikal Siswa 78
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Siklus I (Pertemuan I) 90
Lampiran 2 RPP Siklus I (Pertemuan II) 97
Lampiran 3 RPP Siklus II (Pertemuan I) 103
Lampiran 4 RPP Siklus II (Pertemuan II) 110
Lampiran 5 Angket Aktivitas Siswa 117
Lampiran 6 Tes Kemampuan Awal Siswa 118
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar I 119
Lampiran 8 Tes Hasil Belajar Siklus I 120
Lampiran 9 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar II 121
Lampiran 10 Tes Hasil Belajar Siklus II 122
Lampiran 11 Pedoman Penskoran 123
Lampiran 12 Lembar Validasi Tes Kemampuan Awal Siswa 124
Lampiran 13 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siklus I 127
Lampiran 14 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Siklus II 130
Lampiran 15 Kesalahan Jawaban Siswa dalam Soal Tes Awal 133
Lampiran 16 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal Siswa 136
Lampiran 17 Kesalahan Jawaban Siswa dalam Soal THB I 140
Lampiran 18 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I 144
Lampiran 19 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II 149
Lampiran 20 Lembar Aktivitas Siswa I 154
Lampiran 21 Lembar Aktivitas Siswa II 156
Lampiran 22 Lembar Aktivitas Siswa III 158
Lampiran 23 Lembar Aktivitas Siswa IV 160
Lampiran 24 Kunci Jawaban LAS I 162
Lampiran 25 Kunci Jawaban LAS II 164
Lampiran 26 Kunci Jawaban LAS III 166
Lampiran 27 Kunci Jawaban LAS IV 169
xii
Lampiran 29 Daftar Ulangan Harian Matematika 173
Lampiran 30 Daftar Nama Siswa Kelas X-3 175
Lampiran 31 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I 177
Lampiran 32 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II 179
Lampiran 33 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I 181
Lampiran 34 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II 183
Lampiran 35 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 185
Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 188
Lampiran 37 Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 191
Lampiran 38 Analisis Hasil Tes Hasil Belajar I 192
Lampiran 39 Analisis Hasil Tes Hasil Belajar II 193
Lampiran 40 Daftar Kegiatan Penelitian 194
Lampiran 41 Lembar Validator 196
Lampiran 42 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I 197
Lampiran 43 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II 201 Lampiran 44 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I 205 Lampiran 45 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II 209
Lampiran 46 Dokumentasi Penelitian 213
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang
memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya
secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya,
sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan
mempengaruhi tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang
mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan
penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah
lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika adalah segala sumber dari
ilmu yang lain. Dengan kata lain, banyak ilmu-ilmu lain yang penemuan dan
perkembangannya bergantung dari matematika. Matematika adalah ilmu dasar
yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan kemampuan
sehari-2
hari maupun dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga
matematika perlu diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga
perguruan tinggi, bahkan TK.
Matematika hakekatnya memiliki objek kajian yang abstrak dan
sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif. Mata pelajaran matematika
berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bilangan dan menggunakan ketajaman penalaran untuk menyelesaikan persoalan
sehari-hari. Sasaran dari pembelajaran matematika adalah siswa diharapkan lebih
memahami keterkaitan antara topik dalam matematika serta manfaat bagi bidang
lain. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika.
Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009) mengemukakan :
“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.
Banyak hal yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari
matematika sehingga dapat kita ketahui bahwa peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia terutama pelajaran matematika tidak terlepas dari interaksi antara siswa
dan guru. Rendahnya hasil belajar matematika siswa merupakan tantangan serius
bagi dunia pendidikan dan semua pihak yang berkecimbung dalam pendidikan
matematika. Khususnya, guru perlu mencari pendekatan pembelajaran
membangkitkan motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan lebih giat
menggali dan memahami konsep – konsep dalam matematika.
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika
adalah siswa menganggap matematika pelajaran yang sangat sulit sebagaimana
yang diungkapkan Abdurrahman (2009) bahwa :
3
Kesulitan belajar merupakan ketidakmampuan siswa dalam menguasai
pengetahuan yang telah ditentukan. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar
jika selalu memperoleh hasil yang rendah dalam belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Abdurrahman (2009) bahwa: ” Para guru umumnya memandang semua siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah disebut
sebagai siswa yang berkesulitan belajar. Kesulitan belajar khusus adalah suatu
gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup
pemahaman dan penggunaan bahasa, tulisan dan gangguan itu berupa membaca, menulis, dan berhitung”. Berarti kesulitan belajar adalah gangguan yang bersifat psikologi dasar yang dimiliki anak seperti dalam hal membaca, menulis, dan
berhitung.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah adalah model
pembelajaran. Penerapan metode dan model pembelajaran yang tepat diperlukan
demi berhasilnya proses pendidikan dan usaha pembelajaran di sekolah. Seperti
yang diungkapakan oleh Slameto (2010) bahwa :
”Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari”.
Mengingat pentingnya proses belajar mengajar matematika maka guru
dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan model
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran
tersebut harus disesuaikan materi, kondisi siswa dan tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses pembelajaran
yang demikian nantinya akan dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu
peningkatan aktivitas.
Belajar bukanlah sekedar menghafal konsep-konsep yang sudah ada atau
informasi yang sudah diketahui sebelumnya melainkan belajar adalah berbuat,
4
karena itu model pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas belajar siswa.
Adapun pengertian aktivitas belajar siswa menurut Kunandar (2008), yaitu : “Aktivitas belajar siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari: pertama, mayoritas siswa beraktivitas dalam pembelajaran; kedua, aktivitas pembelajaran didominasi oleh siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru”.
Namun berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 11
Medan pada kelas X-3, aktivitas belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat
pada lampiran 31 dan 32. Salah satunya diakibatkan karena model pembelajaran
yang digunakan guru kurang bervariasi. Dan salah satu materi dalam matematika
yang sulit bagi siswa adalah materi trigonometri. Hal ini dapat dilihat dari tes awal
yang diberikan pada siswa (lampiran 15). Selain itu sebagian besar siswa belum
dapat memahami lebih dalam cara menyelesaikan aturan sinus, kosinus, dan
rumus luas segitiga. Apabila soal yang diberikan agak berbeda sedikit dari contoh
soal yang diberikan maka siswa tersebut akan kewalahan dan tidak tahu lagi cara
mengerjakannya. Dan minat belajar siswa di kelas X-3 pada pelajaran
matematika masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa kelas X-3 karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai di
bawah rata – rata kelas. Permasalahan tersebut sejalan dengan pernyataan yang
diungkapkan oleh Sopar selaku guru bidang studi matematika di kelas X di SMA
Negeri 11 Medan dalam wawancara yang dilakukan penulis dengan Sopar pada
tanggal 27 Januari 2014.
Permasalahan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas X-3
SMA Negeri 11 Medan pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang terdapat
pada daftar ulangan harian matematika di lampiran 29. Pada daftar ulangan harian
matematika, dapat dilihat bahwa rata – rata hasil belajar siswa kelas X-3 SMA
Negeri 11 Medan masih rendah berdasarkan nilai ulangan harian I dengan nilai
5
69,16 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X-3 SMA Negeri 11
Medan masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes kemampuan awal yang
diberikan peneliti kepada siswa kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah satu soal yang diberikan pada tes
tersebut adalah:
Diketahui segitiga dengan panjang = 6 cm dan = 8 cm, jika
sudut = 60�. Tentukan panjang !
Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 36 orang siswa kelas X-3
SMA Negeri 11 Medan, 15 orang siswa atau 41,67% dari jumlah siswa
memperoleh skor sangat rendah, 19 orang atau 52,78% dari jumlah siswa
memperoleh skor rendah, 8 orang atau 22,22% dari jumlah siswa mendapatkan
skor sedang, dan 4 orang atau 11,11% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi.
Untuk itu, perlu diusahakan perbaikan pembelajaran siswa dengan cara
menyajikan materi matematika dengan model pembelajaran Advance Organizer sehingga dapat membuat siswa aktif dan bermakna dalam belajar matematika.
Seperti yang diungkapkan oleh Dahar (1989) bahwa: “Advance Organizer atau pengatur awal adalah materi pendahuluan yang menyajikan jembatan penghubung
antara apa yang diketahui oleh siswa dengan apa yang dibutuhkan siswa sebelum memulai pelajaran”.
Advance Organizer dapat dianggap semacam pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru yang membantu siswa memanggil kembali
pengetahuan yang telah dipelajari dan memindahkan pengetahuan tersebut ke
topik yang baru. Seperti yang di kemukakan oleh Ausubel dalam Apriono (2009) bahwa: “Advance Organizer membantu pembelajar membangun susunan kognitif, mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah ada, dan menciptakan suatu dasar untuk pembelajaran bermakna”.
Dalam penelitian ini, seperti yang diungkapkan oleh Dahar (1989)
Advance Organizer dilakukan dengan menggunakan peta konsep yaitu dilakukan oleh guru dengan cara memvisualisasikan bagaimana konsep-konsep saling
6
dirancang oleh guru. Dengan ini diharapkan dalam struktur kognitif siswa akan
tercapai suatu topik materi pelajaran yang berguna untuk memulai suatu pelajaran
baru sehingga bermakna dapat berlangsung dalam diri siswa. Menurut Ausubel
seperti yang dipaparkan oleh Joyce (dalam Hamid, 2009) menyatakan bahwa : “Perhatian utama Advance Organizer adalah untuk membantu guru menyampaikan sejumlah besar informasi secara bermakna dan efisien. Disamping itu, Advance Organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif pebelajar agar dapat meningkatkan kemampuan pebelajar mengorganisasikan bahan pelajaran baru dengan baik, jelas dan stabil”.
Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat keterkaitan antara materi
pelajaran yang telah dipelajari dengan informasi atau ide baru. Namun sering
terjadi siswa tidak mampu melakukannya. Dalam kegiatan seperti inilah sangat
diperlukan adanya alat penghubung yang dapat menjembatani informasi atau ide
baru dengan materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa. Alat penghubung
yang dimaksud oleh Ausubel dalam teori belajar bermaknanya adalah “Advance Organizer” .
Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Advance
Organizer dengan Peta Konsep Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa di kelas X-3 SMA Negeri 11
Medan.
2. Matematika merupakan bidang studi yang dianggap sulit oleh siswa.
3. Siswa di kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan kurang berminat belajar
7
4. Siswa di kelas X-3 SMA Negeri 11 Medan kesulitan dalam mempelajari
materi pokok Trigonometri khususnya pada sub materi aturan sinus, kosinus
dan luas segitiga.
5. Rendahnya aktivitas siswa dalam mempelajari matematika.
6. Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep belum
pernah diterapkan dalam mengajarkan Trigonometri.
1.3Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka perlu ada
pembatasan masalah dari identifikasi masalah. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembelajaran materi Trigonometri
dengan Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Di Kelas X SMA
Negeri 11 Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian tindakan kelas ini yaitu:
1. Bagaimanakah proses peningkatan hasil belajar matematika siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
pada materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep pada materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui Model
8
2. Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa selama Proses Pembelajaran
Advance Organizer dengan Peta Konsep pada Materi Trigonometri Kelas X SMA Negeri 11 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru: sebagai bahan masukan bagi guru di SMA Negeri 11 Medan
untuk dapat memahami dan menerapkan model pembelajaran Advance
Organizer dengan peta konsep dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada materi Trigonometri.
2. Bagi siswa: melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan pada pembelajaran matematika
khususnya pada materi Trigonometri.
3. Bagi sekolah: hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan
pemikiran yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan kualitas
pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan.
4. Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta sebagai
bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam
menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar.
5. Bagi pembaca dan penelitian lainnya dapat menjadi bahan masukan bagi
peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian sejenis selanjutnya serta
87
DAFTAR PUSTAKA
.
Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Anchoto., (2009), Defenisi Karakteristik Matematika : http://anchoto.sman1ampekangkek.com /2009/09/26/defenisi-karakteristik-matematika (Diakses pada Januari 2014)
Apriono, Djoko., (2009), Advance Organizer : Concept, Model Component, and Implementation in Ppkn's Learning.1.
Arends, Richard., (2008), Learn to Teach, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suhrasimi., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arjuna, Abadi., (2011), Jenis dan Tipe Advance Organizer: http://www.shvoong.com( Diakses 12 januari 2013)
Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Yang Menyenangkan: http://p4mriunimed. wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadi-pelajaran-menyenangkan/ (Diakses pada Januari 2014)
Ausubel., (2012), Teori belajar Ausubel: http://www. David.ausuble.com. (Diakses 23 Desember 2012)
Dahar, Ratna Willis., (1989), Teori-teori belajar, Penerbit Gelora Aksara Pratama, Erlangga.
Djamarah dan Zain., (2006), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2013), Buku Panduan Skripsi dan Proposal Penelitian, Penerbit FMIPA Unimed, Medan.
88
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.(ada)
Jacobsen, David A, Paul Eggen., & Donald Kauchak., (2009), Methods for Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Joice, Bruce, Marsha Weil., & E Mily Calhoun., (2011), Models of Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, Marthen., (2005), Cerdas Belajar Matematika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Penerbit Grafindo Media Pratama, Jakarta.
Kunandar., (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta.
Kunandar., (2011), Guru Profesional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.(ada)
Pitriyani, Jayteni., (2010), Increasing Learned Result And Learning Process Student Brazes Viii. Smpn 10 Banjarmasin Onconcept Blood Circulatory System Via Strategy School Year Concept Map 2008 / 2009 3, 36-3.
Pohan , Rina Asri, (2011), Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi System Persamaaan Linier Dua Variable Di Kelas VIII SMP NEGERI 15 MEDAN, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Purwanto., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rahayu, Sri, Terning., (2010), Learnings Model Development Advance Organizer to Increase Activity and Student Studying Result 4, 497-498.
Ricard A. Lesh, JR., (2010), An Interpretation of Advance Organizer 7, 69-74.
Rohani, Ahmad., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sardirman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
89
Pada Pokok Bahasan Pecahan Di Kelas VII SMP NEGERI 1 SALAPIAN T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Suciati., (2001), Teori Belajar dan Motivasi, Penerbit Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademi Mahasiswa, Jakarta.
Sudjana , Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana , Nana., (2011), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sukmadinata, N., (2011), Metode Penelitian Tindakan, Penerbit Rosdakarya, Bandung.
Suprijono , A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Penerbit Pustaka Belajar, Yogjakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif-, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Uno, Hamzah., (2012), Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep adalah :
a. Membuat Peta Konsep materi persamaan kuadrat yang jelas dan menarik.
b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan memberikan pengawasan yang
lebih pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.
c. Memberikan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada masing-masing
kelompok.
Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Nilai rata-rata Tes awal 46,27 pada Tes Hasil Belajar I 68,27 dan pada Tes
Hasil Belajar II 77,78.
b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 11,11 % pada Tes Hasil Belajar I
63,89% dan pada Tes Hasil Belajar II 86,11%. Sehingga diperoleh
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 22,22%.
2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep adalah :
a. Perhatian siswa ketika guru memberi penjelasan dengan peta konsep
mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak ada lagi siswa yang
berbicara di belakang karena guru tidak lagi fokus pada papan tulis.
b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena guru memberikan
nilai tambah bagi semua siswa yang berani bertanya.
c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal mengalami perubahan ke arah
yang lebih baik. Banyak siswa yang mengerjakan soal dengan baik karena
86
d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah lebih baik. Siswa
berdiskusi aktif dengan pasangan karena pasangan yang nilainya baik
membantu temannya dalam mengerjakan soal.
e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempresentasikan hasil
diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa
memperhatikan dengan baik karena kelompok penyaji atau guru akan
menunjuk kelompok yang selanjutnya akan maju.
Penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep dapat
meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa
siklus I adalah 64,98% pada siklus II adalah 88,88%. Sehingga diperoleh
peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 23,9%.
1.2Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1. Kepada guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan model
pembelajaran Advance Organizer dengan peta Konsep agar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
2. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan model yang sama
dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan
lebih baik dan dapat memodifikasi strategi ini dengan materi atau penggunaan