• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam memahami sesuatu. Media digunakan sebagai perantara untuk membantu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam memahami sesuatu. Media digunakan sebagai perantara untuk membantu"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima. Pemahaman tentang media sebagai salah satu komponen yang disusun untuk memberikan kemudahan kepada seseorang dalam memahami sesuatu. Media digunakan sebagai perantara untuk membantu proses transfer atau menyampaikan pesan/informasi dengan menggunakan alat tertentu yang sesuai konsep terhadap materi yang akan disampaikan. Menurut (Ratminingsih, 2016) mengatakan, “Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat membantu proses transfer materi pelajaran dengan baik, menarik perhatian peserta didik, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat memotivasi mereka”.

Penggunaan media pembelajaran berfungsi untuk menyambungkan atau alat perantara dalam menyampaikan pesan terkait materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Hal ini sejalan dengan pernyataan (Risma et al., 2019) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan media pembelajaran, akan memudahkan guru dalam mengkomunikasikan materi pembelajaran, sehingga dapat diterima dengan mudah oleh siswa dan cenderung lebih memperhatikan pembelajaran yang disampaikan.

(2)

Media pembelajaran dibuat dengan kreatif, agar saat disampaikan siswa dapat tertarik serta meningkatkan keefektifitasan dalam kelas dan termotivasi untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran. Sejalan dengan (Purnomo, 2014) menyebutkan, Media used to supplement the teacher byenhancing his effectiveness

in the classroom and media used to substitute the teacher through instructional media system. (Media yang digunakan untuk melengkapi guru dengan meningkat

keefektifitasannya dalam kelas dan media yang digunakan untuk menggantikan guru melalui sistem media pembelajaran).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan mudah. Media pembelajaran harus disesuaikan dengan keadaan di kelas dan materi yang akan dipelajari oleh siswa. b. Peran, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Setiap manusia membutuhkan belajar untuk mengembangkan pengetahuan, bakan dan minat. Dalam pengembangan tersebut membutuhkan bantuan orang lain. Selain itu, peran media pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran. Karena media pembelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa, melalui media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Penggunaan media pembelajaran ini guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih mudah dan interaksinya bersifat banyak arah. Media pembelajaran juga sebagai perangsang dan menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak cepat bosan dalam meraih tujuan belajar (Tafonao, 2018).

Media pembelajaran merupakan sarana yang memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan guru sehingga proses pembelajaran

(3)

bermakna. Adapun fungsi media pembelajaran sebagaimana diuraikan di bawah ini (Adam, 2015):

Melalui penggunaan media dapat memberikan beberapa fungsi, 1) fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, 2) fungsi semantik, 3) fungsi manipulatif, 4) fungsi psikologis, yang terdiri dari : (a) fungsi atensi (perhatian), (b) fungsi afektif (perasaan), (c) fungsi kognitif (pemahaman), (d) fungsi imajinatif, (e) fungsi motivasi, dan (f) fungsi sosio-kultural.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, serta memberikan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara umum, media pembelajaran memiliki manfaat dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif dan efisien. Manfaat dari penggunaan media pembelajaran menurut (Ahmad Faiq, 2012) sebagai berikut :

1) Memperjelas penyajian informasi yang diberikan oleh guru sehingga memperlancar proses pembelajaran.

2) Meningkatkan motivasi, interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan, proses belajar mandiri, dan perhatian siswa.

3) Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.

4) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang pristiwa-peristiwa dilingkungan mereka.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan yaitu media pembelajaran memudahkan siswa dalam pemahaman proses pembelajaran dan membuat pengajaran lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar pada siswa agar tidak merasa bosan. Penggunaan media pembelajaran dikatakan

(4)

lebih efektif karena dalam pembelajaran siswa lebih banyak terlibat dalam kegiatan belajar serta dapat mengkonstruksikan sendiri yang dilihatnya.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran berperan penting dalam pembelajaran. Penggunaan media memiliki peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan maupun materi yang akan dipelajari. Untuk menentukan media yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran dengan memahami terlebih dahulu macam-macam media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan, baik di kelas maupun di luar kelas. Menurut (Rosyid et al., 2019) yang membagi ke dalam 5 media, yakni: 1) media berbasis manusia, 2) media berbasik cetakan, 3) media berbasis visual, 4) media berbasis audio-visual, 5) media berbasis komputer. Salah satu upaya yang dilakukan guru agar pembelajaran semakin bermakna dengan memggunakan media pembelajaran yang menarik dan banyak pilihan seperti jenis-jenis media di atas.

Sedangkan menurut (Tafonao, 2018) bahwa terdapat 13 jenis media, yaitu: 1) Obyek, 2) Model, 3) Ceramah, 4) Rekaman audio, 5) Media cetak, 6) Pembelajaran terprogram, 7) Papan tulis, 8) Media transparansi, 9) Film rangkai, 10) Film bingkai, 11) Film, 12) Televisi, 13) Gambar. Berbagai jenis media pembelajaran yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana, metode yang digunakan dalam berkomunikasi dan interaksi antar dosen/guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Media ini juga disesuaikan dengan pembelajaran yang akan berlangsung dan kondisi sekolah yang ada untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam proses belajar.

(5)

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media yang tepat untuk tujuan pembelajaran adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh guru. Dalam menentukan media ini, guru tidak boleh serta-merta memilih media dengan alasan hanya suka dengan media tersebut tanpa mempedulikan alasan kemanfaatannya dan kesesuaian dengan kebutuhan siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh (Suryani et al., 2018) menjelaskan bahwa “kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan.” Kriteria yang

perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik yaitu, 1) sesuai dengan tujuan, 2) tepat untuk mendukung materi yang bersifat fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi, 3) praktis, luwes, dan bertahan, 4) guru mampu dan terampil menggunakan media, 5) pengelompokan sasaran, 6) mutu teknis.

Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan tujuan pembelajaran. Secara sederhana kriteria dalam pemilihan media pembelajaran menurut (Mahnun, 2012) dapat dibagi menjadi 3 kriteria yaitu: 1) kelayakan praktis, 2) kelayakan teknis, dan 3) kelayakan biaya. Kriteria pemilihan media pembelajaran dengan tujuan mempermudah siswa menggunakan media pembelajaran dalam belajar. Beberapa nilai tambah lain juga bisa didapatkan, misalnya siswa mampu menambah atau meningkatkan keterampilan tertentu, seperti keterampilan menyimak dan konsentrasi.

Dari berbagai pendapat di atas bahwa hakikat pemilihan media pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu yaitu mempertimbangkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Tidak ada ketentuan baku dalam pemilihan media

(6)

pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat adalah ketika media dapat merangsang dan melibatkan peserta didik agar aktif, kreatif, dan tercipta pembelajaran yang menyenangkan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Media Mobada (Monopoli Bangun Datar)

a. Pengertian Media Mobada

Monopoli merupakan sebuah permainan yang tujuannya menguasai semua petak yang terdapat di atas papan dengan cara membeli ataupun menyewa petak. Monopoli dapat dimainkan oleh dua sampai lima orang. Sebelum permainan di mulai pemain memilih bidak sesuai keinginan dan mendapatkan uang sebagai modal awal dalam permainan.

Permainan monopoli terdiri dari 1) papan permainan yang dilengkapi dengan petak-petak menerangkan tanah bangunan, stasiun, pajak, kesempatan dan dana umum, 2) 2 buah dadu, 3) 32 buah biji rumah (warna biru) dan 12 hotel dengan (warna merah), 4) 1 set kartu dana umum dan kesempatan, 5) kartu hak milik tanah bangunan dengan keterangan mengenai harga sewa komplek dan hipotiknya, dan 6) Uang-uang permainan berbagai nilai. Sedangkan cara bermainnya meliputi setiap pemain melemparkan dadu bergiliran untuk menjalankan bidaknya, dan apabila mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, pemain dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu dibeli pemain lain, maka harus membayar pemain dengan uang sewa yang sudah ditetapkan. Media Mobada sebagai bentuk pengembangan dari permainan monopoli yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan konsep belajar sambil bermain . Media Mobada sebuah permainan monopoli

(7)

yang dimodifikasi dan digunakan pada materi menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana untuk kelas VI Sekolah Dasar. Media mobada memuat materi luas segi banyak sederhana yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana yang terdiri dari bangun datar persegi panjang, persegi, segitiga, jajargenjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran. Media ini didesain sedemikian rupa dan menarik perhatian siswa sehingga tidak cepat bosan mengikuti pelajaran di kelas, mobada dapat digunakan pada saat pelajaran di kelas maupun jam istirahat sebagai permainan edukasi. Media Mobada mudah digunakan oleh siswa dalam menambah wawasan tentang segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar. Selain itu, siswa juga dapat berlatih menentukan dan menghitung luas segi banyak secara langsung dan seru dengan cara belajar sambil bermain.

b. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Mobada

Tujuan penggunaan media Mobada diantaranya 1) meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dikelas maupun mandiri dalam materi bangun datar, 2) melatih kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa, dan 3) memberikan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan dalam kegiatan pembelajaran dengan media yang menarik sehingga lebih fokus pada pembelajaran.

Media Mobada ini memiliki manfaat untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dan melatih kemampuan siswa dalam menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana. Memudahkan siswa dalam menentukan rumus yang akan digunakan dalam soal soal tersebut.

(8)

c. Desain Media Mobada

Bahan yang digunakan dalam pembuatan media mobada mudah didapat yaitu : 1) Triplek tebal, kemudian dipotong menjadi persegi dengan ukuran 50 cm x 50

cm.

2) Kemudian triplek di belah menjadi dua bagian, lalu diukir berbentuk pola-pola bangun datar monopoli di setiap petaknya berukuran panjang 7 cm lebar 6 cm seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 : Pola Papan Mobada

3) Setelah pembuatan pola selesai, selanjutnya papan di cat dasar lalu pencetakan resin yang diisikan pada setiap pola di papan monopoli.

Gambar 2.2 : Pola Papan Monopoli di isi resin

4) Langkah selanjutnya, papan monopoli dihaluskan menggunakan mesin penghalus untuk menghilangkan sisa-sisa kasar pada papan.

(9)

Gambar 2.3 : Papan Mobada Dihaluskan

5) Setelah dihaluskan, proses selanjutnya pengecatan papan mobada.

6) Dadu digunakan untuk menentukan langkah dalam melewati petakan dan bidak untuk berjalan pada papan monopoli.

Gambar 2.4 : Dadu dan Bidak (sumber: internet)

7) Pada Mobada memiliki kartu kesempatan, kartu dana umum, kartu soal dan kartu bangun datar dan uang untuk membeli tanah.

Gambar 2.5 : Kartu Monopoli

(10)

8) Selain kartu, pada permainan terdapat buku panduan berisi tata tertib dan aturan bermain sebagai pengarahan permainan.

9) Miniatur rumah dan hotel sebagai tanda hak milik tanah pada saat pemain berhasil menjawab soal, yang terbuat dari kayu seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.6 : Miniatur Rumah dan Hotel d. Kelebihan Menggunakan Media Mobada

Media ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran matematika kelas VI Sekolah Dasar materi luas segi banyak. Siswa tidak hanya belajar dikelas dengan mendengarkan penjelasan yang diberikan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan guru, namun melalui mobada siswa mampu belajar dengan proses menemukan atau memahami bagaimana cara menghitung luas segi banyak dari gabungan dua bangun datar sederhana, mencari rumus untuk menyelesaikan soal-soal dengan secara langsung memainkan permainan mobada. Melalui penggunaan media Mobada, materi dapat disampaikan dengan menyenangkan karena siswa dapat ikut serta dalam penggunaan media ini. Kelebihan penggunaan media Mobada ini sebagai berikut : 1) Memotivasi siswa dalam kgiatan proses belajar mengajar.

2) Siswa menjadi aktif dalam belajar.

3) Siswa menjadi tidak bosan dalam proses belajar mengajar. 4) Dapat merangsang rasa ingin tahu siswa untuk belajar.

(11)

5) Media Mobada bahannya mudah didapatkan dan digunakan oleh guru maupun siswa.

6) Media mobada bersifat berkelanjutan karena terbuat dari triplek tebal. e. Langkah-Langkah Penggunaan Media Mobada

Langkah menggunakan media Mobada yaitu pertama guru menjelaskan petunjuk penggunaan media sebelum siswa belajar secara mandiri. Langkah-langkah penggunaan media mobada dalam pembelajaran matematika sebagai berikut :

1) Pemain dibentuk menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari tiga siswa atau lebih.

2) Setiap kelompok menerima 1 set media mobada.

3) Sebelum dimulai, pemain secara berkelompok memasangkan perangkat monopoli sesuai tempatnya dan memilih salah satu dari pemain menjadi pejabat bank.

4) Pejabat bank bertugas untuk membagikan uang sebesar Rp 200.000 kepada setiap pemain.

5) Setelah menyusun, pemain memilih bidak dan menentukan urutan bermain, pemain yang mendapatkan urutan pertama adalah yang memiliki jumlah dadu tertinggi.

6) Permainan dibatasi dengan waktu 20 menit.

7) Permainan di mulai dari petakan “Go” sedangkan, petakan yang

menunjukkan pemain tidak diperbolehkan bermain selama 3x, apabila pemain dapat melemparkan dadu angka kembar pemain dapat melanjutkan

(12)

permainan. Petakan “Free” pemain tidak perlu melakukan kegiatan dan

hanya diam di petak tersebut.

8) Setiap petakan yang dilewati terdapat kartu soal yang dikocok. Soal berisi pertanyaan tentang luas segi banyak yang merupakan gabungan dari beberapa bangun datar.

9) Pemain mengambil kartu soal dan menjawabnya. Setelah mnegerjakan pemain mendapatkan hak untuk memiliki rumah tersebut ketika sudah mengerjakan soal dengan selesai. Apabila pemain tidak bisa menyelesaikan soal maka kesempatan untuk memiliki petak tersebut hangus.

10) Pemain yang melewati petakan pemain lain, maka pemain akan dipungut biaya sesuai dengan harga yang tertera di kartu bangun datar.

11) Pemenang permainan ini adalah pemain yang paling banyak menjawab soal dengan benar, banyak rumah atau hotel dan sisa uang yang dimiliki pemain.

3. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Matematika juga salah satu pengetahuan yang bermanfaat di kehidupan. Tanpa disadari matematika menjadi bagian dalam kehidupan yang dibutuhkan kapan dan dimana saja sehingga matematika menjadi hal penting dalam kehiduapan. Namun dalam pembelajaran matematika masih terdapat kendala-kendala yang menyebabkan siswa gagal dalam pelajaran ini. Menurut (Novitasari, 2016) “Kebanyakan kendala berkisar pada karakteristik matematika yang abstrak, masalah media, masalah siswa atau guru”.

(13)

Dengan ini siswa membutuhkan pengalaman baru untuk bisa memahami pelajaran matematika yang sesuai kebutuhan dan dunia nyata. Secara umum pelajaran matematika meliputi, menghitung, mengukur, bermain, mendesain dan menjelaskan.

Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu matematika. Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam pembelajaran matematika dan sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, bahkan menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Menurut (Sundayana, 2018) mengemukakan bahwa, meskipun matematika dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, namun setiap orang harus mempelajarinya karena sebagai sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari. Jadi pemecahan masalah melainkan untuk penggunaan informasi, pengetahuan tentang bentuk dan ukuran serta pengetahuan untuk menghitung.

Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar siswa mampu dan terampil dalam menggunakan matematika. Pada pembelajaran matematika khususnya kelas VI terdapat materi yang dibahas salah satunya materi bangun datar yang terdapat pada Standard Kompetensi (SK) 3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma, segitiga dan Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana. Dalam materi ini meliputi bangun datar seperti persegi, pesrsegi panjang, segitiga, jajargenjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

(14)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dengan pengembangan media Mobada ini, yaitu penelitian yang berjudul :

1. Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Materi Menjumlahkan dan Mengurangkan Berbagai Bentuk Pecahan Kelas V SDN Lowokwaru 1 oleh Thoriqurrofia’ Faiz Muhammad (2013).

Pengembangan media ini difokuskan pada menjumlahkan dan mengurangkan pecahan. Keunggulan media ini yaitu menanamkan konsep hitung penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan menggunakan metode penelitian Borg and Gall dengan hasil yang baik dan layak menggunakan media tersebut.

2. Pengembangan Permainan Monopoli Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Jual Beli Di Lingkungan Rumah Dan Sekolah Pada Siswa Kelas 3 SDN Sanden Jombang oleh Fatimatuzzahro (2011).

Hasil pengembangan permainan monopoli menunjukkan bahwa media pembelajaran ini mendapatkan presentase yang baik. Minat dan respon siswa menggunakan media tersebut masuk ke dalam kategori sangat menarik, dengan hasil analisis data yang menunjukkan kenaikan aktivitas belajar siswa dalam diskusi pada siklus 1 sebesar 76% dan 88,6% pada siklus 2, keberanian prestasi sebesar 66,6% siklus 1 menjadi 70% pada siklus 2, dan keaktifan siswa dalam permainan pada siklus 1 sebesar 84% menjadi 90,4% pada siklus 2.

3. Pengembangan Media Monopoli Nusantara pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar oleh Vevi Supriyani (2017).

(15)

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan secara keseluruhan memperoleh hasil penggunaan media efektif digunakan dalam pembelajaran dengan presentase kelompok kecil sebesar 100% dan kelompok besar 96%. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk ini layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Relevan

Nama/ Tahun Judul Persamaan Perbedaan

Thoriqurrofi’ Faiz Muhammad, 2014 Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Materi Menjumlahkan dan Mengurangkan Berbagai Bentuk Pecahan Kelas V SD 1. Mengembangkan media pembelajaran monopoli mata pelajaran matematika 2. Menggunakan

bidak, dadu, kartu kesempatan, uang mainnan 1. Penelitian dilakukan pada kelas V sekolah dasar 2. Materi yang digunakan yaitu Menjumlahkan dan Mengurangkan Berbagai Bentuk Pecahan 3. Metode penelitian Borg and Gall Fatimatuzzahro,

2011

Pengembangan Permainan Monopoli untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Jual Beli di Lingkungan Rumah dan Sekolah pada Siswa Kelas 3 SDN Sanden Jombang 1. Mengembangkan permainan monopoli 1. Penelitian dilakukan pada kelas 3 sekolah dasar 2. Materi yang digunakan

mengenai jual beli di lingkungan rumah dan sekolah mata pelajaran IPS Vevi Supriyani,

2017

Pengembangan Media Monopoli Nusantara pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar

1. Mengembangkan media monopoli 1. Materi menggunakan tematik 2 Penelitian dilaksanakan pada kelas IV sekolah dasar 3. Metode penelitian Borg and Gall

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir menggambarkan bagaimana pembelajaran matematika kelas VI di sekolah dasar dengan berbagai permasalahan yang sering terjadi. Salah satunya yaitu pada proses pembelajaran seperti biasa siswa membuka buku dan

(16)

mendengarkan penjelasan dari guru, lalu mengerjakan tugas, walaupun terkadang guru juga menggunakan media dalam kegiatan pembelajarannya.

Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat membuat siswa kurang bersemangat, apalagi dalam pembelajaran matematika yang rata-rata kebanyakan dari siswa kurang menyukainya. Karena mata pelajaran matematika berhubungan dengan angka dan siswa harus menghitung untuk mendapatkan hasilnya serta jawabannya yang sudah pasti. Berdasarkan permasalahan yang telah diamati khususnya pada siswa kelas VI SD Negeri Banyuputih Lor 01 yang menjadikan latar belakang dalam pengambilan penelitian dan pengembangan media pembelajaran dengan beberapa kriteria seperti praktis, mudah dipahami, serta tentunya menarik bagi siswa.

(17)

Kerangka berpikir penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Pengembangan Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Pengembangan

Analisis Kebutuhan

Membutuhkan pengembangan media pembelajaran yang membantu guru dalam proses mengajar dan juga siswa untuk lebih memahami materi luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar serta menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak cepat membosankan dalam mengerjakan soal-soal.

Desain

Setelah melakukan analisis kebutuhan, tahap selanjutnya dilakukan perancangan atau mendesain produk berupa media pembelajaran mobada yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Metode Penelitian dan Pengembangan Metode : Research and Development

Model : ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,

Evaluation)

Teknik pengumpulan data : Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Angket

Instrumen penelitian : Pedoman observasi, wawancara, dan angket Teknik analisis data : Analisis data kualitatif dan kuantitatif

Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan Media MOBADA (Monopoli Bangun Datar) pada Pembelajaran Matematika Kelas VI Sekolah Dasar yang valid.

Gambar

Gambar 2.2 : Pola Papan Monopoli di isi resin
Gambar 2.6 : Miniatur Rumah dan Hotel
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Relevan
Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Pengembangan  Gambar 2.7 Kerangka Pikir  Penelitian Pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data diperoleh melalui pendalaman Regulasi Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2017 yang diperlukan sebagai upaya untuk memperoleh ketentuan-ketentuan yang

Tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk (1) mengkaji jenis, kerapatan tegakan, dan umur tegakan vegetasi berdasarkan nilai kecerahan piksel pada citra

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor Akuntansi

LEMBAR PENGE2A4AN LAPORAN KERJA PROYEK . TEKNIK KOMPUTER

Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik. Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan

SKP TIDAK URAIAN DOKUMEN DIUPLOAD DI SIMPEG PADA MENU BERKAS FISIK ASLI (ADA/TIDAK) BERKAS DIGITAL/ SOFT COPY (ADA/TIDAK) KETERANGAN (SESUAI/TIDAK SESUAI) PENDIDIKAN (NAMA

Indikator efektifitas dalam suatu media majalah Hati Beriman1. Kebutuhan aktualitas informasi

Hasil uji lanjut pengaruh perubahan pH terhadap kelangsungan hidup benih ikan gabus selama penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan P3 (penurunan dari pH