PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA TIPE PARABOLIC TROUGH CONCENTRATOR SEBAGAI SUMBER ENERGI MESIN PENDINGIN MOBIL
BIDANG KEGIATAN :
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KARSA CIPTA (PKM KC)
Diusulkan oleh :
Robi Arsadani W (K2312061/ 2012) Ahmad Hidayat Fauzi (K2311002/ 2011) Miftah Alfi Yasin (M0213056/ 2013) Aristiawan (K2311007/ 2011)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kolektor Surya Tipe Parabolic Trough Concentrator... 2 B. Proses Pengumpulan Energi Surya pada Kolektor Surya Tipe Parabolic Trough Concentrator ... 3 C. Solar Ice Maker ... 3
BAB III. METODE PENELITIAN ... 4
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 9
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk membuat prototipe AC alternatif mobil mengadopsi teknologi Solar Ice Maker (SIM) dengan kolektor surya tipe parabolic trough concentrator sebagai sumber energi panasnya. Teknologi SIM dapat digunakan sebagai alternatif pengganti teknologi Air Conditioner konvensional yang menggunakan listrik. Kolektor surya tipe parabolic trough concentrator digunakan sebagai kolektor radiasi surya untuk menyediakan sumber panas bagi mesin SIM. SIM akan menggunakan sumber panas sebagai energi utama mesin SIM guna menghasilkan suhu yang rendah sebagai pendingin ruangan mobil.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka dan eksperimental. Beberapa tahap yang akan dilakukan adalah perancangan dan pembangunan prototipe kolektor surya tipe parabolic through concentrator sesuai dengan parameter yang ditentukan pada tahap desain. Pengujian terhadap prototipe kolektor surya tipe parabolic trough concentrator dilakukan untuk mengetahui karakter Coffisien of Performance (COP) nya. Integrasi solar collector dengan mesin pendingin teknologi SIM dilakukan untuk mendapatkan efek pendinginan pada chiller SIM.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebuah mesin pendingin alternatif bagi ruangan mobil tanpa menggunakan listrik (Aki) mobil sehingga dapat menghemat BBM. Hasil pengujian akan dianalisa dan dipublikasikan pada Prosiding Seminar Internasinal IEEE terindeks SCOPUS.
Katakunci: Kolektor surya, Parabolic Trough Concentrator, Coffisien of Performance (COP), Solar Ice Maker (SIM).
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar didunia hal ini ditunjukkan denganData Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mencatat kenaikan penggunaan mobil hingga 11% pada tahun 2013 ( http://otomotif.kompas.com). Kendaraan keluaran tahun 2000 ke atas memiliki sistem Air Conditioner yang kurang bagus dan kebanyakan diantaranya sudah rusak sehingga menyebabkan peningkatan suhu lingkungan karena kebocoran AC. Peningkatan suhu global akibat penggunaan cairan pendingin yang merusak ozon pada mesin pendingin konvensional menjadi alasan kuat diperlukannya penggunaan refrigeran yang aman dan sumber energi terbarukan pada mesin pendingin (Hussein, 2008).
Matahari sebagai sumber energi panas terbesar, menjadi salah satu alternatif sumber panas yang melimpah terlebih Indonesia adalah negara tropis yang dilalui garis khatulistiwa sehingga mendapat panas matahari sepanjang tahunnya. Salah satu pemanfaatan energi matahari selain untuk pembangkit energi listrik adalah untuk pemanas air yang memiliki tipe desain flat-plate Colector (FPC). Namun, pemanas air jenis ini biasanya memiliki tingkat efisiensi yang kecil. Untuk mensiasati agar mendapat pemanas air dengan efisiensi yang lebih tinggi maka dibuat pemanas air tenaga surya dengan tipe kolektor terkonsentrasi. Kolektor terkonsentrasi tipe parabolic trough concentrator adalah kolektor surya yang dapat mengumpulkan sinar matahari dalam satu garis tertentu sehingga pada garis itu energi panas matahari dapat terakumulasi menjadi lebih besar (Suwito dan Darsopuspito, 2013)
Solar Ice Maker merupakan sistem pendingin dengan memanfaatkan panas matahari. Solar Ice Maker tersebut terdiri atas tiga komponen utama (Li et al., 2004a), yaitu: Generator yang berisi Solid absorbent pair, Kondensor, danEvaporator penghasil suhu dingin. Penyerap padat yang sering digunakan dalam pembuatan SIM beberapa diantaranya adalah Karbon aktif-Metanol (Li dan Sumathy, 1999; Li et al, 2004; Dai et al. 2002), LiCl–CaCl2 (Li XW et al,
2009), dan Silika Gel-Air (Yang dalam Li, G et al, 2012). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif-metanol mempunyai karakteristik yang bagus untuk Solar Ice Maker (Li et al, 2002c; 2004a; 2004b).
Energi panas yang dihasilkan kolektor surya tipe parabolic trough concentrator selanjutnya digunakan sebagai sumber panas pada sistem Solar Ice Maker sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai mesin pendingin mobil terbarukan yang ramah lingkungan.
Harjunowibowo dkk (2014) membuat SIM dengan COP 0.23 dan mampu menghasilkan suhu rendah hingga 19 oC. Diharapkan teknologi SIM dengan pengumpul panas tipe parabolic through mampu menjadi alternatif AC mobil yang hemat BBM dan ramah lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kolektor Surya Tipe Parabolic Trough Concentrator
Kolektor surya parabolik adalah alat konversi energi yang digunakan untuk mendapatkan temperatur yang tinggi. Tingginya temperatur yang dihasilkan karena kolektor ini memiliki titik fokus yang menggunakan elemen cermin sebagai pemantul dari sinar matahari yang datang pada satu titik fokus (Rahmad dan Iskandar, 2013) . Kolektor surya tipe parabolic trough bisa mengumpulkan sinar matahari dalam satu garis tertentu sehingga pada garis itu energi panas dapat terakumulasi menjadi lebih besar (Suwito dan Darsopuspito, 2013).
Keuntungan dari desain kolektor surya tipe parabola adalah suhu yang didapatkan tinggi. Kolektor palung parabola diletakkan di daerah sinar matahari yang jatuh secara bebas ke permukaan bumi dan mengenai permukaan kolektor sehingga sinar matahari yang dipantulkan oleh kolektor dapat mengenai pipa penyerap (Duffie dan Beckman, 1980). Aliran air yang mengalir dari tangki air ke pipa penyerap pada kolektor menerapkan prinsip Bernoulli, kemudian kalor yang diserap oleh pipa penyerap dialirkan ke air melalui proses konduksi sehingga air yang mengalir secara konstan di dalam pipa rongga logam berubah menjadi panas akibat proses konveksi antara air bersuhu tinggi dengan air bersuhu rendah (Rianna, dkk., 2015).
Proses pengumpulan energi surya pada kolektor surya tipe parabolic trough concentrator Komponen terpenting dari parabolic trough concentrator adalah konsentrator dan pipa penyerap. Sinar matahari yang datang dari suatu arah didistribusikan merata dipantulkan ke arah satu garis fokal dimana pipa absorver ditempatkan. Luas bidang pemantul/konsentrator yang menerima sinar akan mengintensifkan sinar ke arah yang lebih sempit (pipa penyerap). Dengan demikian temperatur yang dibangkitkan dapat lebih tinggi dari pada dengan sinar langsung.
Agar terjadi pindah panas yang baik dari absorber ke pipa-pipa pemanas, bahan dasar absorber harus mempunyai konduktivitas termal yang baik. Beberapa bahan dasar yang dapat dipakai sebagai absorber diberikan seperti Tabel 1.
Tabel 1. Konduktivitas termal bahan dasar absorber (Sumarsono, 2005). Metal Konduktivitas termal pada 100oC W/m.K)
Tembaga 393,56
Aluminium 217,71
Brass (60/40) 121,42
Baja 66,99
Solar Ice Maker
Solar Ice Maker merupakan sistem pendingin dengan memanfaatkan panas matahari. Solar Ice Maker tersebut terdiri atas tiga komponen utama (Li et al., 2004a), yaitu :
1. Generator yang berisi Solid absorbent pair 2. Kondensor, dan
3. Evaporator penghasil suhu dingin
Skema Solar Ice Maker dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 2):
Gambar 2. Skema inti dari Solar Ice Maker
Katup 1
Adsorber
Alat utama terdiri dari dua ruangan yang saling terhubung dengan salah satu ruang berisi adsorbser (bagian generator) dan ruang yang lain sebagai evaporator. Di dalam generator terdapat pasangan refrigeran dan padatan yakni Karbon Aktif-Metanol (Li dan Sumathy, 1999; Li dkk, 2004; Dai dkk. 2002; Harjunowibowo dkk., 2014).
Saat siang hari, pada generator terjadi penguapan, uap tersebut menuju kondensor (mengembun) lalu terkumpul di evaporator. Produksi es terjadi saat malam hari (Li dan Sumathy, 1999; Dieng dan Wang, 2001). Karena tekanan dan suhu di generator lebih rendah dari evaporator, akibatnya ketika katup 2 dibuka (katup 1 ditutup) cairan di evaporator mengambil kalor dari lingkungannya untuk menguap menuju adsorber. Karena penyerapan kalor lingkungan oleh cairan di evaporator, terjadilah es dari air yang berada di lingkungan evaporator.
Menurut Li dan Sumathy (1999), desain SIM-nya menggunakan satu kolektor pelat (0.92 m2), dengan Solid Adsorbent Pairs karbon aktif-metanol. Sistem tersebut mampu memproduksi 4.3-5.4 kg/m2 es per hari dengan COP 0.10-0.12. Senada dengan Li et al (2004), desain SIM tanpa katup menghasilkan es 4.5-7 kg/m2 perhari dengan COP 0.12-0.14 dan satu kolektor pelat 0.94 m2.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan melalui beberapa tahap (Gambar 5), yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini meliputi studi literatur baik dari buku dan review jurnal yang berkaitan dengan solar collector dan solar cooling. Semua hal yang memperngaruhi kinerja mesin pendingin dikoleksi dan dipertimbangkan secara matang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini merancang bentuk desain pendingin mobil tenaga surya menggunakan prototipe flat plate solar collector (Gambar 3) dan merancang penempatan kolektor suryanya agar menghasilkan panas yang maksimum dan cepat. Perancangan heat storage yang sesuai dengan generator mesin pendingin didesain dengan metode vakum. Sementara desain mesin pendingin di rencanakan seperti Gambar 4.
Tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan prototype Solar collector dengan bentuk dan ukuran yang sudah didesain seperti Gambar 3. Selain itu pemasangan alat ukur seperti manometer vakum, suhu dibeberapa titik, katup vakum dilakukan sekaligus di solar collector dan mesin pendingin.
Gambar 3. Desain Kolektor Parabolic Trough Concentrator
Gambar 4. Desain Mesin Pendingin Solar Cooling 3. Tahap Pengujian
Pada tahap ini dilakukan cek untuk fungsi dari kolektor surya plat datar apakah sudah bisa menghasilkan air panas yang suhunya maksimum. Jika masih gagal, dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Pada tahap ini juga dilakukan cek kualitas dari sistem pendingin pada solar cooling hingga diperoleh suhu pendinginan yang direncanakan.
Menurut Li dan Sumathy (1999), mesin pendingin dengan satu kolektor pelat (0,92 m2) dengan
Hal tersebut menguatkan bahwa mesin pendingin mobil tenaga surya menggunakan prototipe kolektor surya plat datar dapat terwujud.
4. Tahap Analisa dan Pelaporan
Keseluruhan hasil dan implementasi program mulai dari persiapan hingga akhir program akan dianalisa dan dilaporkan. Penulisan artikel untuk publikasi dilakukan untuk dapat dimuat di jurnal internasional dengan bimbingan dari Dosen pembimbing.
Analisis Eksperimen dan Sandar Pengujian Solar Cooling
Parameter yang dianalisis dalam Solar Ice Maker ini meliputi koefisien transfer panas, daya pendingin, rerata daya pemanas, COP dan SCP. Koefisien transfer panas (α) ditentukan dari persamaan 1. m h T F Q    1000  W/(m2oC) (1)
Dimana Q (kW) adalah daya pemanas, F (mh 2) adalah luas area transfer panas dari adsorber, dan Tm (oC) adalah rerata selisih suhu generator.
Daya pemanas/pendingin dan SCP ditentukan dengan persamaan 2 dan 3 secara berurutan,
T c m Q Qh( l) m m (2) a l m Q SCP / (3)
Dimana Ql adalah daya pendingin, mm adalah laju massa dari media pemanasan/ pendinginan
dalam pipa (kg/s), cm adalah kapasitas panas dari media pemanas/pendingin (kJ/(kg oC)), dan
∆T (oC) adalah selisih suhu antara inlet dan outlet generator, dan
a
m adalah massa adsorbent. Sedangkan harga COP diperoleh dari persamaan 4 (Alva and González, 2001).
h l Q Q
COP (4)
Efisiensi sistem dihitung berdasarkan persamaan 5 (Meza et al., 1998):
% 100    c l e A IT Q  (5)
Qe = Qevap dalam kJ/jam, IT : total radiation dalam kJ/jam m2, dan Ac : total luas kolektor dalam
Solar Collector
Pada analisis Solar collector akan difokuskan pada analisis nilai optimal dari temperatur inlet kolektor, laju transfer massa, are plat absorber, dan temperatur outlet fluida untuk mendapatkan exergy (energi yang digunakan) maksimal aliran system.
Analisis energi dari flat plate solar collector menggunakan analisis dari Sukhatme (1993). Dimana perolehan panas yang digunakan (useful heat) dari fluida adalah mengikuti persamaan (6). ) ( o i p u mC T T Q    (6) dimana 
m, Cp, To, Ti adalah laju aliran massa, panas spesifik, serta outlet dan inlet temperatur fluida kerja.
Gambar 5. Diagram alir pelaksanaan kegiatan Mulai Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Uji kinerja alat Perbaiki Selesai gagal berhasil
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya yang diperlukan dalam kegiatan ini dapat diringkas sebagai berikut :
Jenis kebutuhan Biaya(Rp.)
Pengadaan alat Pengadaan bahan Transportasi Lain-lain 3.770.000 4.995.000 1.850.000 1.885.000 Jumlah 12.500.000 JADWAL KEGIATAN
Penelitian ini akan dilakukan selama 5 bulan dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 1. Tahap persiapan (studi literatur)
2. Tahap Pelaksanan (Rancang bangun alat) Tahap pengujian
3. Analisa dan pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
Alva L.H. and González J.E., 2001, Simulation Of An Air-Cooled Solar-Assisted Absorption Air Conditioning System, Proceedings of Forum 2001 Solar Energy: The Power to Choose, April 21-25, 2001 Washington, DC.
Dieng A.O., dan Wang R.Z., 2001. Literature review on solar adsorption technologies for icemaking and air-conditioning purposes and recent developments in solar technology, Renewable & Sustainable Energy Reviews 5 (4) hal. 313–342.
Duffie J.A dan Beckman W.A.1991. “Solar Engineering of Thermal Processes”. Second Edition.John Willey and Sons inc, New York.
Harjunowibowo, D., Wijayanto, D. S., dan Rahayu, J.T.W., 2014. Model Eksperimen Konversi Energi Sistem Refrigerasi Dengan Metode Adsorpsi. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF). Volume 4 Nomor 2 pp 14-19.
http://otomotif.kompas.com/read/2014/04/15/1541211/Populasi.Kendaraan.Bermotor.di.Indo nesia.Tembus.104.2.Juta.Unit - diakses tangal 20 April 2015
Hussein W.K.S., 2008. Solar Energy Refrigeration by Liquid-Solid Adsorption Technique, Master Thesis, An-Najah University, Palestine.
Li M, C.J. Sun, R.Z. Wang, W.D. Cai. 2004a. Development of no valve Solar Ice Maker. Applied Thermal Engineering 24 (2004) 865–872.
Li M, H.B. Huang, R.Z. Wang, L.L. Wang a, W.D. Cai a,W.M. Yang. 2004b. Experimental study on adsorbent of activated carbon with refrigerant of methanol and ethanol for Solar Ice Maker. Renewable Energy 29 (2004) 2235–2244.
Li M, R.Z. Wang. 2002. A study of the effects of collector and environment parameters on the performance of a solar powered solid adsorption refrigerator. Renewable Energy 27 hal 369–382.
Li Z.F., dan Sumathy, K. 1999. A solar powered ice maker with the solid adsorption pair of activated carbon and methanol. International Journal of Energy Research 23 (6) ; 517 – 527
Li, M, Sun, C.J., Wang,R.Z dan Cai, W.D. 2004a. Development of no valve Solar Ice Maker. Applied Thermal Engineering 24. Hal 865 – 872.
Maggio G, L.G. Gordeeva, A. Freni, Yu.I.Aristov, G.Santori, F. Polonara, G. Restuccia. 2009. Simulation of a solid sorption ice maker based on the novel composite sorbent ”lithium clorhide in silica gel pores”. Applied Thermal Engineering 29 hal 1714 – 1720.
Meza J.I., A. Y. Khan, and J. E. González, 1998, Experimental assessment of a solar-assisted air conditioning system for applications in the Caribbean, Proceedings of the Solar Engineering 1998 Conference, pp. 149-154, New Mexico.
Ramad F dan Iskandar R.2013.Kolektor Linear Parabolik dengan Dua Kali Efek Rumah Kaca untuk Perebusan Daun Gambir.Jurnal Teknik,Vol.20,No.2
Rianna,Martha, dkk.2015.Sistem Pemanas Air Energi Surya Menggunakan Kolektor Palung Parabola Posisi Timur-Barat.JOM FMIPA Vol.2,No.1
Sumarsono, M. 2005. Optimasi Jumlah Pipa Pemanas Terhadap Kinerja Kolektor Surya Pemanas Air. Jurnal Ilmiah Teknologi Energi Vol.1, No. 1, Agustus 2005.
Suwito,Andika dan Darsopuspito, Sudjud. 2013.Analisa Performa Kolektor Surya Tipe Parabolic Trough Sebagai Pengganti Sumber Pemanas Pada Generator Sistem Pendingin Difusi Absorbsi.Jurnal Teknik POMITS, Vol.2,No.3
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing A. Identitas Diri
01. Nama dan Gelar Dwi Teguh Rahardjo, S.Si, M.Si. 02. Jenis Kelamin Laki – laki
03. Jabatan Fungsional Lektor
04. NIP/NIK 196804031998021001
05. NIDN 0003046804
06. Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 3 April 1968
07. E-mail [email protected]
08. Nomor Telepon/HP 085293639515
09. Alamat Kantor Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan Surakarta 10 Nomor Telepon/Fax (0271) 648939
11 Lulusan yang telah Dihasilkan S1= 30 mhs
12 Matakuliah yang Diampu
1. Fisika Modern 2. Fisika Statistik
3. Pendahuluan Fisika Zat Padat 4. Geofisika
5. Seminar Fisika
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin Institut Teknologi Bandung
-
Bidang Ilmu Fisika Fisika -
Tahun Masuk – Lulus 1987-1993 1999-2002 -
Judul Skripsi/ Tesis/ Disertasi
Studi Pengendalian Motor Step Melalui Komputer Mikro Dengan Perantara PPI 8255
Analisis Refinement Struktur Kristal Superkonduktor
BPSCCO Dari Data XRD Nama pembimbing
/Promotor
Dr. Syafiuddin Syarif Prof. Tjia May On, Ph.D
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhur
No Tahun Judul penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Rp) 1 2015 Simple Method For Non Contact Thickness
Gauge Using Ultrasonic Sensor and Android Smartphone No.Kontrak : 624/UN27.11/PL/2015 Tgl 15-6-2015 PNBP UNS 2015 28 juta
2 2014 A Wireless Data Acquisition For Water Flsw Monitoring System. No.Kontrak: 501/UN27.11/PN/ 2014 Tgl 16-6-2014 PNBP UNS 2014 17 Juta
3 2014 Rekayasa Unit Solar Ice Maker Non Photovoltaic Sebagai Alternatif AC Masa Depan
No.Kontrak::
PNBP UNS 2014
4 2013 Analisis Refinement Struktur Kristal Superkonduktor Pb3Sr4Ca3Cu6Ox Menggunakan Metode Rietveld. No.Kontrak: 537/UN27.11/PN/2013 Tgl 8-7-2013 BOPTN UNS 20 juta
5 2012 Optimasi Komposisi Molar Awal Off-Stoikhiometri Pada Sintesis Superkonduktor Pb3Sr4Ca3Cu6Ox. No.Kontrak: 11/UN27.9/PL/2012 DIPA BLU UNS 44 juta 6 2012 Sintesis Superkonduktor Pb2Ba2Ca2Cu3O9
Berdasarkan Planar Weight Disparity. No.Kontrak: 52/UN27.02/PL/2012 Tgl 7-5- 2012 DIPA BLU UNS 40 juta
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Rp) 1 2015 Pembimbingan Olimpiade Fisika Siswa-Siswi
MAN Purwodadi
Surat Tugas : 1860/UN27.02/PP/2015
MAN Purwoda di
2 Juta
2 2014 Pembimbingan Olimpiade Fisika Siswa-Siswi MTA Surakarta
Surat Tugas : 19770/UN27.02/PM/2014 Tgl 24-12-2014
MTA Surakarta
2 Juta
2 2014 Pembimbingan Olimpiade Fisika Siswa-Siswi MTA Surakarta
Surat Tugas : 3021/UN27.02/PP/2014 Tgl 24-2-2014
MTA Surakarta
2 Juta
5 2012 Pembimbingan Olimpiade Siswa-Siswi MTA Surakarta
Surat Tugas : 92/UN27.02/PP/2012
MTA Surakarta
2 Juta
6 2012 Membimbing Olimpiade Fisika SMA Pondok Modern Selamat Kendal.
Surat Tugas : 93/UN27.02/PP/2012
SMA Pondok Modern Selamat Kendal 2 Juta
E. Publikasi Penulisan Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Artikel ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal 1 2015 Simple Method For Non Contact
Thickness Gauge Using Ultrasonic Sensor and Android Smartphone
Vol.15 No.1 Tahun 2015
Jurnal Internasional Telkomnika
2 2014 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif E-Magazine pada Materi Pokok Dinamika Rotasi untuk SMA Kelas XI. Alamat : http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/fisika/issue/view/410 ISSN:2089 – 6158. Vol. 4. No.1 hal 19 – 25, Mei 2014 Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)
3 2013 Kovarian Persamaan Maxwell Melalui Transformasi Lorentz Alamat : http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/fisika/issue/view/431 ISSN:2089 – 6158. Vol. 3. No.1 hal 35 – 39, Mei 2013 Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)
4 2012 Analisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal Materi Pokok Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Alamat : http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/fisika/issue/view/197 ISSN:2089 – 6158. Vol. 2. No.1 hal 1 – 11, Mei 2012 Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)
5 2012 Refinement Struktur Kristal Superkonduktor BSCCO-2212 Dengan Substitusi Pb Alamat : http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/fisika/issue/view/196 ISSN:2089 – 6158. Vol. 1. No.1 hal 63 – 71, Januari 2012 Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)
F. Pemakalah Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat 1. Seminar Nasional Fisika dan
Pendidikan Fisika ke-4
Kovarian Persamaan Maxwell Melalui Transformasi Lorentz
Sept 2013 Surakarta 2. Seminar Nasional Fisika dan
Pendidikan Fisika ke-3
Refinement Struktur Kristal Superkonduktor BSCCO-2212 Dengan Substitusi Pb
Sept 2012 Surakarta
Surakarta, 29 September 2015
Dwi Teguh Rahardjo, S.Si, M.Si. NIP. 196804031998021001
Lampiran 3. Rincian Anggaran Biaya RANCANGAN BIAYA
Biaya yang diperlukan dalam kegiatan ini dirinci sebagai berikut :
Jenis kebutuhan Biaya(Rp.)
Pengadaan alat Pengadaan bahan Transportasi Lain-lain 3.770.000 4.995.000 1.850.000 1.885.000 Jumlah 12.500.000 Rincian Biaya 1. Pengadaan Alat
Jenis Kebutuhan Jumlah Harga Satuan(Rp.) Jumlah Biaya(Rp.)
a. Termokopel 2 300.000 600.000 b. Termometer 4 250.000 1.000.000 c. Digital Luxmeter 1 350.000 350.000 d. Stopwatch 2 80.000 160.000 e. Konektor Vakum 1 300.000 300.000 f. Anemometer 1 75.000 75.000 g. Neraca Digital 1 200.000 200.000 h. Blender 1 150.000 150.000 i. Panci 1 90.000 90.000 j. Loyang 5 25.000 125.000 k. Saringan 1 10.000 10.000 l. Mini Boor 1 150.000 150.000 m. Adaptor 1 150.000 150.000 n. Pemotong Besi 2 125.000 250.000 o. Meteran 2 25.000 50.000
p. Pompa Air Mini 1 110.000 110.000
Jumlah 3.770.000
2. Pengadaan Bahan
Jenis Kebutuhan Jumlah Harga Satuan (Rp.) Jumlah Biaya (Rp.)
a. Plat stainless 20 m 50.000 1.000.000
b. Kaca transparan 2 m 100.000 200.000
c. Pipa stainless 15 m 50.000 750.000
d. Sterofoam 2 lembar 50.000 100.000
e. Casing kolektor 1 buah 150.000 150.000
f. Aluminium reflektor 1 lembar 600.000 600.000
g. Kran putar 10 buah 20.000 200.000
h. Roda 10 buah 10.000 100.000
j. Aquades 50 liter 3.000 150.000
k. Karbon Aktif 30 kg 7.000 210.000
l. Mur Baut 1 paket 125.000 125.000
m. Selang Plastik 4 buah 15.000 60.000
n. Kran Stainless 2 buah 60.000 120.000
o. Pressure Gauge 1 buah 50.000 50.000
p. Wadah Plastik 2 buah 25.000 50.000
q. Pipa Gelas Ulir 1 buah 70.000 70.000
r. Konektor Ulir 3 buah 50.000 150.000
s. Kawat Las Argon tipe 313
0.5 kg 250.000 125.000
t. Lem Pipa 3 buah 25.000 75.000
u. Tepung Kanji 5 kg 9.000 45.000 v. Kertas Alumunium Foil 1 gulung 100.000 100.000 Jumlah 4.995.000 3. Transportasi
Jenis Kebutuhan Jumlah Harga Satuan (Rp.) Jumlah Biaya (Rp.)
a. Dalam kota 10 hari 150.000 1.500.000
b. Luar kota 1 hari 350.000 350.000
Jumlah 1.850.000
4. Lain-lain
Jenis Kebutuhan Jumlah Harga Satuan (Rp.) Jumlah Biaya (Rp.)
a. Cetak Foto 50 buah 2.000 100.000
b. Flash Disk 1 buah 60.000 60.000
c. CD Blank 5 buah 10.000 50.000
d. Pembuatan Laporan 5 buah 30.000 150.000
e. ATK 1 paket 75.000 75.000
f. Sewa Kompor Listrik 7 hari 30.000 210.000
g. Uji Tekanan 1 paket 100.000 100.000
h. Sewa Termologger 7 hari 30.000 210.000
i. Uji Panas 1 paket 100.000 100.000
j. Sewa Pemotong Karbon
1 hari 30.000 30.000
k. Publikasi 1 paket 800.000 800.000
Lampiran 4. Susunan Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (Minggu) Uraian Tugas 1 Robi Arsadani Wardiana / K2312061 Pendidikan Fisika Fisika 4  Mempersiapkan semua kebutuhan penelitian  Mengkoordinir tim dalam pelaksanaan penelitian  Menyusun rancangan dan hasil akhir luaran penelitian  Menyusun laporan 2 Ahmad Hidayat Fauzi / K2311002 Pendidikan Fisika
Fisika 4  Membantu ketua tim dalam pelaksanaan penelitian  Melakukan perancangan dan pembangun alat  melakukan pengujian awal alat  Melakukan analisis data  Menyusun laporan bersama tim
3 Miftah Alfi Yasin / M0213056
Fisika MIPA Fisika 4  Membantu ketua tim dalam pelaksanaan penelitian  Mengumpulkan data  Menyusun laporan bersama tim 4 Aristiawan / K2311007 Pendidikan Fisika
Fisika 4  Membantu ketua tim dalam pelaksanaan penelitian  mengatur pendanaan pengadaan alat, bahan, akomodasi dll.  Melakukan analisis data  Menyusun laporan bersama tim