• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sirop Pala (Myristica fragrans Houtt.) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Laki-Laki Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sirop Pala (Myristica fragrans Houtt.) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Laki-Laki Dewasa."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

v

Cindy Agnes, 2013, 1st tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF 2nd tutor : Endang Evacuasiany, dra., Apt., MS., AFK

Awareness affects alertness and carefulness. Alertness and carefulness are important factors to perform daily activities, such as learning and typing. Decreasment in alertness and carefulness can decrease learning’s concentration that affect degradation of human resources (HR). One cause of decreased alertness and carefulness are the drowsiness caused by food, such as nutmeg (Myristica fragrans Houtt.). The aim of this study is to know the effect of nutmeg syrup on alertness and carefulness of adult males.

Research methods is true experimental and comparative, uses RAL, pre*test and post*test. The variables measured are: alertness, which is the time needed to finish Johnson Pascal test before and after consuming nutmeg syrup and carefulness, which is the amount of additions done in additional test. The data were analyzed with paired “t” test and α = 0,05.

The time needed to finish Johnson Pascal test after consuming nutmeg syrup is 134,7667 seconds, longer compared to the time needed before consuming it, 123,4333 seconds (p<0,01), while the average value of the amount of additions done in additional test after consuming nutmeg syrup is 45,44667 statistically less than before consuming nutmeg syrup is 49.28667 (p<0,05).

Nutmeg syrup can reduce alertness and carefulness in adult males.

(2)

vii

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 3

1.7 Metodologi Penelitian ... 4

2.1 Kesadaran ... 5

2.1.1 Definisi Kesadaran ... 5

2.1.2 Pusat Pengaturan Kesadaran... ..5

(3)

viii

2.1.2.2 Reticular Activating System (RAS) ... 6

2.1.2.3 Cortex Cerebri ... 7

2.2 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 8

2.2.1 Definisi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 8

2.2.2 Faktor faktor yang memengaruhi Tes kewaspadaan dan Ketelitian ... 8

2.2.3 Tes Kewaspadaan... 10

2.2.4 Tes Ketelitian... 10

2.3 Tidur ... 10

2.3.1 Definisi dan Tipe Tidur ... 10

2.3.2 Pusat Pengaturan Waspada dan Tidur ... 10

2.3.3 Hubungan Rasa Katuk dengan Kewaspadaan dan Ketelitian ... 11

2.4 Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 11

2.4.1 Taksonomi ... 12

2.4.2 Jenis jenis Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 13

2.4.3 Kandungan Zat Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 14

2.4.4 Kegunaan Pala (Myristica fragrans Houtt.) ... 14

2.5 Hubungan Buah Pala Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian ... 15

3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 16

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 16

3.1.2 Subjek Penelitian ... 16

3.1.2.1 Kriteria Inklusi ... 16

3.1.2.2 Kriteria Eksklusi ... 17

3.1.3 Besar Sample Penelitian ... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

3.3 Metode Penelitian ... 18

3.3.1 Desain Penelitian ... 18

3.3.2 Data yang Diukur ... 18

3.4 Variabel Penelitian ... 18

(4)

ix

3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 19

3.4.3 Cara Penghitungan Skor Johnson Pascal Test ... 19

3.4.4 Cara Penghitungan Skor Additional Test... ... 19

3.5 Prosedur Kerja... .... ...20

3.5.1 Persiapan Sebelum Tes... ... ...20

3.5.2 Persiapan Pada Hari Akan Tes... ... ...20

3.5.3 Prosedur Tes Kewaspadaan dan Ketelitian... .. ...21

3.6 Analisis Data... ...21

3.6.1 Hipotesis Statistik... ... ...21

3.6.2 Kriteria uji... ...21

3.7 Aspek Etik Penelitian... .... ...22

! 4.1 Hasil Penelitian ... 23

4.2 Pembahasan ... 26

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... ... 27

4.3.1 Kewaspadaan ... ..27

4.3.2 Ketelitian ... 27

! 5.1 Simpulan ... 28

5.2 Saran ... 28

"#

$%

(5)

x

Tabel 2.1 Komposisi kimia buah pala dari Banda ... 14

Tabel 4.1 Hasil Tes Kewaspadaan (Jhonson Pascal test) ... 23

Tabel 4.2 Hasil Tes Ketelitian (addition sheet test) ... 24

(6)

xi

Gambar 2.1 Formasio Retikularis dan Reticular Activating System (RAS) ... 7

Gambar 2.2 Tanaman Pala ... 12

Gambar 2.3 Buah Pala ... 13

(7)

xii

Lampiran 1. Lembar Johnson Pascal Test ... 31

Lampiran 2. Lembar Additional Test ... 33

Lampiran 3. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik ... 35

Lampiran 4. Gambar Gambar ... 36

(8)

1

Kesadaras memesgaruhi kewaspadaas das ketelitiasm Kewaspadaas das

ketelitias merupakas faktgr pestisg ustuk melakukas kegiatas sehari hari, seperti

belajarm Pesurusas kewaspadaas das ketelitias mesyebabkas pesurusas

kgssestrasi belajar yasg berdampak pada pesurusas kualitas sumber daya

masusia (SDM)m Isdeks Pembasgusas Masusia (IPM) Isdgsesia sasgat resdahm

Hasil survei pada tahus 2011 IPM Isdgsesia berada pada urutas 124 dari 187

segaram Hal isi cukup mesgkhawatirkas karesa urutas isi turus dari perisgkat 108

pada tahus 2010m Di kawasas (ASEAN)

perisgkat pertama IPM adalah Sisgapura disusul Brusei, Malaysia, Thailasd, das

Filipisam Isdgsesia hasya usggul dari Vietsam das Lags (Arika, 2012) m

Isdgsesia merupakas prgduses utama tasamas pala (

Hguttm) di dusia (Nasas, 2007)m Tasamas pala ( Hgutt ) basyak

ditemukas di Kepulauas Ambgs, Maluku yasg merupakas salah satu tasamas asli

Isdgsesiam Buah pala serisg digusakas ustuk terapi issgmsia das sebagai gbat

pelega perut (Jghssy Ria Hutapea, 1994)m Di Bgggr basyak masyarakat yasg

mesggssumsi berbagai glahas buah pala dalam bestuk masisas das sirgpm

Kasdusgas misyak atsiri dalam buah pala dapat mesyebabkas keadaas kastuk

sehisgga kewaspadaas das ketelitias mesurusm

Kewaspadaas das ketelitias diperlukas dalam mesisgkatkas kgssestrasi

belajar ustuk mescapai tisgkat kualitas SDM yasg tisggi serta ustuk mescapai

keberhasilas dalam melakukas berbagai kegiatasm Berdasarkas hal tersebut

pesulis tertarik melakukas peselitias testasg pesgaruh mesggssumsi sirgp pala

(9)

2

Idestifikasi masalah dari peselitias isi adalah :

Apakah sirgp pala ( Hgutt ) mesuruskas kewaspadaasm

Apakah sirgp pala ( Hguttm) mesuruskas ketelitiasm

!

Memberikas isfgrmasi testasg pesgaruh sirgp pala terhadap kegiatas yasg

membutuhkas kewaspadaas das ketelitiasm

!

Mesgetahui pesgaruh sirgp pala terhadap kewaspadaas laki laki dewasam

Mesgetahui pesgaruh sirgp pala terhadap ketelitias laki laki dewasam

" # $ %

" %

Mesambah pesgetahuas bidasg farmakglggi pala mesgesai efek sirgp pala

terhadap tisgkat kewaspadaas das ketelitiasm

" &

Memberikas isfgrmasi kepada masyarakat testasg sirgp pala yasg dapat

(10)

3

' # %

Kesadaras digambarkas sebagai kesiagaas yasg terus meserus terhadap

keadaas lisgkusgas atau restetas pikiras kita (Guytgs, 2006)m Dalam keadaas isi

sesegrasg mampu memberikas respgs pesuh terhadap rasgsasgas yasg diterima,

hal isi dibuktikas desgas perkataas das tisgkah laku yasg sgrmalm

Kesadaras diatur gleh batasg gtak yaitu fgrmasig retikularis (Sherwggd, 2007)m

Pada fgrmasig retikularis terdapat ARAS

yasg merupakas suatu sistem dari serabut serabut aferesm

Fusgsi sistem isi mesgatur seluruh tisgkat kegiatas sususas saraf pusat,

termasuk pesgaturas ! " das kemampuas mesgarahkas perhatias ke

daerah spesifik dari pikiras sadar (Guytgs, 2006)m Kesadaras meliputi

kewaspadaas das ketelitiasm

Beberapa misyak atsiri yasg terkasdusg dalam Buah Pala (

Hgutt ) yaitu ; # $ $ $ %& $ %# $ % $

$ $ % $ $ (FAO Cgrpgrate

Dgcumest, 1994)m

Misyak atsiri memesgaruhi reseptgr # (GABA) yasg

dapat mesisgkatkas kgsduktassi klgrida das mescegah pelepasas impuls

(Gggdmas, 2007) sehisgga mesyebabkas suatu keadaas kastuk das mesimbulkas

pesurusas kewaspadaas das ketelitiasm

( &)

Hipgtesis peselitias isi adalah:

1m Sirgp pala ( ' ) mesuruskas kewaspadaas

(11)

4

* ) ) )

Metgde peselitias isi adalah eksperimestal susgguhas bersifat kgmparatif,

mesggusakas percgbaas rascasgas acak lesgkap (RAL) serta % %

m Asalisis data ustuk tes kewaspadaas das ketelitias mesggusakas uji “t”

berpasasgas desgas α=0,05m

Data yasg diukur adalah waktu yasg dibutuhkas subjek peselitias ustuk

mesyelesaikas ( ) * sebasyak sekali sebelum das sesudah

mesggssumsi sirgp pala das basyaksya pesjumlahas yasg dapat

diselesaikas tiap mesit sebasyak lima kali sebelum das sesudah mesggssumsi

(12)
(13)

38

!

"

"# $ % & #$ % #'() $ !

* $

+ , " - !#

,+ . % / $ !

.+ 0 $ !

0+ $ ! $ !

+ $ - $ " #$ 1 2 "

(14)

PENGARUH SIROP PALA (

Myristica fragrans

Houtt.) TERHADAP

KEWASPADAAN DANKETELITIANLAKI-LAKI DEWASA

Cindy Agnes Lauditta

*

, Pinandojo Djojosoewarno

**

, Endang Evacuasiany

*** *

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung **

Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung ***Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Jl.Prof. Drg. Suria Sumantri No.65, Bandung

ABSTRAK

Kesadaran memengaruhi kewaspadaan dan ketelitian. Kewaspadaan dan ketelitian merupakan faktor penting untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti belajar. Penurunan kewaspadaan dan ketelitian dapat menyebabkan penurunan konsentrasi belajar yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu penyebab penurunan kewaspadaan dan ketelitian adalah rasa kantuk yang disebabkan oleh makanan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sirop pala terhadap kewaspadaan dan ketelitian laki-laki dewasa.

Medote penelitian ini adalah eksperimental sungguhan bersifat komparatif, menggunakan percobaan rancangan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Analisis data untuk tes kewaspadaan dan ketelitian menggunakan uji “t” berpasangan dengan α=0.05.

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test sesudah mengonsumsi sirop pala adalah sebesar 134.7667 detik,, lebih lama dibandingkan sebelum mengonsumsi sirop pala, yaitu 123.4333 detik (p < 0.01), sedangkan banyaknya penjumlahan yang dikerjakan setelah mengonsumsi sirop pala adalah sebesar45.44667, lebih sedikit dibandingkan sebelum mengonsumsi sirop pala yaitu sebesar 49.28667 (p < 0.05).

Pala dapat menurunkan kewaspadaan dan ketelitian laki-laki dewasa.

Kata kunci: Sirop pala (Myristica fragrans Houtt.), kewaspadaan, ketelitian

ABSTRACT

Awareness affects alertness and carefulness. Alertness and carefulness are important factors to perform daily activities, such as learning and typing. Decreasment in alertness and carefulness candecrease learning’s concentrationthat affect degradation of human resources (HR). One cause of decreased alertness and carefulness are the drowsiness caused by food, such as nutmeg (Myristica fragrans Houtt.). The aim of this study is to know the effect of nutmeg syrup on alertness and carefulness of adult males.

Research methods is true experimental and comparative, uses RAL, pre-test and post-test. The variables measured are: alertness, which is the time needed to finish Johnson Pascal test before and after consuming nutmeg syrup and carefulness, which is the amount of additions done in

additional test. The data were analyzed with paired “t” test and α = 0.05.

The time needed to finish Johnson Pascal test after consuming nutmeg syrup is 134.7667 seconds, longer compared to the time needed before consuming it 123.4333 seconds (p<0.01), while the average value of the amount of additions done in additional test after consuming nutmeg syrup is 45.44667 statistically less than before consuming nutmeg syrup is 49.28667 (p<0.05).

Nutmeg syrup can reduce alertness and carefulness in adult males.

(15)

PENDAHULUAN

Kesadaran memengaruhi

kewaspadaan dan ketelitian.

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan

faktor penting untuk melakukan

kegiatan sehari-hari, seperti belajar. Penurunan kewaspadaan dan ketelitian menyebabkan penurunan konsentrasi belajar yang berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia sangat rendah. Hasil survei pada tahun 2011 IPM Indonesia berada pada urutan 124 dari 187 negara. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena urutan ini turun dari peringkat 108 pada tahun 2010. Di kawasan Association of South East Asia Nations (ASEAN) peringkat pertama IPM adalah Singapura disusul

Brunei, Malaysia, Thailand, dan

Filipina. Indonesia hanya unggul dari

Vietnam dan Laos1 .

Indonesia merupakan produsen

utama tanaman pala (Myristica fragrans

Houtt.) di dunia 2. Tanaman pala

(Myristica fragrans Houtt.) banyak

ditemukan di Kepulauan Ambon,

Maluku yang merupakan salah satu tanaman asli Indonesia.Buah pala sering digunakan untuk terapi insomnia dan

sebagai obat pelega perut3. Di Bogor

banyak masyarakat yang mengonsumsi berbagai olahan buah pala dalam bentuk manisan dan sirop. Kandungan minyak

atsiri dalam buah pala dapat

menyebabkan keadaan kantuk sehingga kewaspadaan dan ketelitian menurun.

Kewaspadaan dan ketelitian

diperlukan dalam meningkatkan

konsentrasi belajar untuk mencapai

tingkat kualitas SDM yang tinggi

serta untuk mencapai keberhasilan

dalam melakukan berbagai kegiatan.

Berdasarkan hal tersebut penulis

tertarik melakukan penelitian tentang

pengaruh mengonsumsi sirop pala

terhadap kewaspadaan dan ketelitian

seseorang.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh sirop pala

terhadap kewaspadaan dan ketelitian laki-laki dewasa

.

ALAT, BAHAN DAN METODE

PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah

eksperimental sungguhan bersifat

komparatif, menggunakan percobaan rancangan acak lengkap (RAL) serta pre-test dan post-test. Analisis data untuk tes kewaspadaan dan ketelitian menggunakan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.

Data yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan subjek penelitian untuk menyelesaikan Johnson Pascal Test sebanyak sekali sebelum dan sesudah mengonsumsi sirop pala dan banyaknya penjumlahan Additional test yang dapat diselesaikan tiap menit sebanyak lima kali sebelum dan sesudah mengonsumsi sirop pala.

Bahan Penelitian

Sirop pala (Myristica fragrans

Houtt.) dari Bogor

Alat Penelitian

Lembar Johnson Pascal test

Lembar Additional test

Stopwatch

 Alat tulis

 Gelas minum

 Gelas ukur

Cara Kerja :

 Subjek penelitian duduk

istirahat selama 10 menit.

Kemudian dilakukan Johnson

Pascal test yaitu dengan

mencocokkan

huruf-huruf

pada dua tabel, dan dicatat

waktunya.

Selanjutnya subjek penelitian

(16)

angka-angka pada Additional test tiap satu menit sebanyak lima kali, dan diambil nilai rata-ratanya.

Subjek penelitian minum 250cc

(100cc sirop + 150cc air) sirop

pala sampai habis

.

 Tiga puluh menit sesudah

minum sirop pala, dilakukan

Johnson Pascal test dan

Additional test.

Tabel 4.3 Rerata Johnson Pascal Test

dan Additional Test Sesudah dan

Sebelum Minum Sirop Pala

N

Mean

Std.

Deviation uji t

Kewaspadaan

Sesudah 30 134.7667 16.80452 p

<0.01

Sebelum 30 123.4333 16.02086

Ketelitian

Sesudah 30 45.4467

13.60646

p

<0.05

Sebelum 30 49.2867

14.00844

Keterangan:

N

:

Jumlah

subjek

penelitian

Mean

:

Rerata

hasil

penelitian

Std Deviation : Standar deviasi

Uji t

: Statistik uji

Grafik 4.1 Rerata Hasil Tes

Kewaspadaan dan Ketelitian Sebelum dan Sesudah Minum Sirop Pala

PEMBAHASAN

Hasil tes kewaspadaan (Johnson Pascal test) menunjukkan waktu untuk menyelesaikan Johnson Pascal test

sebelum mengonsumsi sirop pala

berkisar antara 90-150 dengan rata-rata 123.4333 sedangkan setelah 30 menit mengonsumsi sirop pala berkisar antara 110-180 dengan rata-rata 134.7667.

Berdasarkan hasil tes

kewaspadaan,waktu yang diperlukan dalam penyelesaian Johnson Pascal testsetelah mengonsumsi sirop pala lebih lama dibandingkan dengan sebelum mengonsumsi sirop buah pala.

Berdasarkan uji t berpasangan

dengan thitung = 4.067, dan ttabel

=2.462, didapatkan thitung >

ttabelsehingga H0ditolak serta p

0.01sehingga H0ditolak.

Hasil tes ketelitian (additional test)

menunjukkan banyaknya skor

penjumlahan yang dikerjakan sebelum mengonsumsi sirop pala berkisar antara

22-78.6 dengan rata-rata 49.2867

sedangkan setelah mengonsumsi sirop pala berkisar antara 22.6-79.2 dengan rata-rata 45.4467.

Berdasarkan hasil tes ketelitian, yaitu banyaknya skor penjumlahan yang diselesaikan setiap menit sebanyak lima

kali kemudian diambil

rata-ratanya,

setelah mengonsumsi sirop pala lebih

sedikit

dibandingkan

dengan

sebelum mengonsumsi sirop pala.

Berdasarkan uji t berpasangan

(17)

1.699, didapatkan t hitung > t table

sehingga H0 ditolak serta p ≤0.05

sehingga H0 ditolak.

Hal ini berarti sirop pala dapat

menurunkan kewaspadaan dan

ketelitian.

Beberapa minyak atsiri yang

terkandung dalam Buah Pala (Myristica fragrans Houtt.) yaitu ; sabinene, camphene, dipentene, Linalool, borneol, i-terpineol, geraniol, safrole, d-pinene, myristicin, eugenol dan iso eugenol 4. Minyak atsiri memengaruhi reseptor gamma aminobutyric acid (GABA) yang dapat meningkatkan konduktansi klorida dan mencegah

pelepasan impuls 5, sehingga

menyebabkan suatu keadaan kantuk dan menimbulkan penurunan kewaspadaan dan ketelitian.

SIMPULAN

Sirop pala (Myristica fragrans Houtt.) menurunkankewaspadaan dan ketelitian.

SARAN

Diberi label peringatan bahwa sirop pala dapat menyebabkan kantuk pada setiap kemasan sirop tersebut.

Tidak mengonsumsi sirop pala

sebelum melakukan kegiatan yang

membutuhkan kewaspadaan dan

ketelitian, misalnya belajar.

Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pala terhadap kewaspadaan dan ketelitian menggunakan ekstrak pala dengan dosis yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Arika Y. 2012. Indeks

Pembangunan Manusia

Indonesia Sangat Rendah.

Batam: Kompas.com.

2. Nanan Nurdjanah. 2007.

Teknologi Pengolahan Pala. http://pascapanen.litbang.deptan .go.id/assets/media/publikasi/juk

nis_pala.pdf, 13 Desember

2011.

3. Johnny Ria Hutapea d. 1994.

Inventaris Tanaman Obat

Indonesia III. Departemen

Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

4. FAO Corporate Document, R.

1994. Nutmeg and derivative.

5. Goodman G. 2007. Dasar

(18)

29

!"

# # $$$ !" #

$ % %%

! & %%%' ( )

* + & % & ' ,

-* . $/& ( ) & & 0

$ 1 # , 2 3 3 0

, 4 # $ & 5 6 7 & (

8 9 "" 7 # 0

, 2 $$$ : ; & & *

0 7 < 3 7 %

5 1 9 = 0 . $$( + , ,

4 > # = > * ?8 @ ' *

, ( $ - . / 0 2 * 849

4 4 0 . 2 * 849

4 9 A # 2 0 B + * 8 3

# - $' % & C 2 * +

; > 2

2 . # $$( 3 : 1% =

- . , 7 7 %

-- ; $$ 7 . % 2 ?8 @ 0 ,

( ) ' , ' * )

0 ' , > A > *

5 ( ; < ; ?8 @ + . 1

0 ' ; 5 7 8

B B %

(19)

30

B % 3 2 * 33? @0

&

D * ? @ ( 0 ) ! 0 7

8 <

; , ; $ / " % 0 / ; < : 9 C

% 9

; < ) + , ' . )

' 0 ' ,

; . ; ' ) + 0 ' 7 <

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Fisiologis Jamur Tiram (Pleuro/us ostreatus) Segar Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Polietilen dan Polipropilen Berperforasi2. Rijanti Rahaju Maulani

Ini dibuktikan melalui data Forbes (2015) Pada tahun 2014 penjualan online Indonesia mencapai Rp 21 Triliun.. Akan tetapi belum ada data yang menunjukkan bahwa peningkatan

[r]

Intrias Mandiri Sejati Semarang umumnya melakukan proses perekrutan pekerja outsourcing dengan cara pengajuan surat lamaran dan kelengkapannya oleh calon tenaga

Penelitian ini dibatasi hanya pada penentuan laju korosi selama 3 hari dan 6 hari pada baja karbo n Schedule 40 Grade B ERW di dalam medium korosif larutan NaCl, baik yang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai wahana pembentukan tenaga kependidikan yang memiliki empat kompetensi yaitu

Jika ada dua jenis tanaman yang sama ditanam pada lingkungan yang berbeda, dan timbul variasi yang sama dari kedua tanaman tersebut maka hal ini dapat disebabkan oleh genetik

Langkah-langkah dalam proses penelitian dan pengembangan dikenal dengan istilah lingkaran research dan development yang terdiri atas, (a) meneliti hasil penelitian