PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIKIH
MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS VI MIS SAMBOREJO 02
FAUZAH
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : fauzah6706@gmail.com
ABSTRAK
Fauzah, 2022, Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fikih Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VI MIS Samborejo 02.
Penelitian tindakan ini membahas tentang penerapan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar Fikih pada siswa kelas VI MIS SAMBOREJO 02 TIRTO Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2020/, penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaboratif yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode observasi, tes, dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa setiap per siklusnya. Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Dan metode dokumentasi digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan metode diskusi mampu meningkatkan hasil belajar Fikih pada siswa kelas VI MIS SAMBOREJO 02 TIRTO dengan prosentase ketuntasan siswa pada siklus I yaitu 70%, dan pada siklus II yaitu 85%. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Fikih dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan nilai post test di setiap siklusnya.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Diskusi, Fikih
PENDAHULUAN
Menurut Arikunto (2005 : 269), hasil belajar merupakan hasil kemampuan kecakapan dan keterampilan serta sikap yang dinilai pada siswa berupa angket-angket dari hasil pengukuran tes.
Hasil belajar yang meningkat merupakan salah satu indikator pencapaian tujuan pendidikan yang tidak terlepas dari motivasi siswa maupun kreativitas guru dalam menyajikan materi pelajaran melalui berbagai model untuk dapat mencapai tujuan pengajaran secara maksimal.
Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara- cara pelaksanaan rukun islam dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, serta Fikih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minumaman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara jual beli dan pinjam meminjam.
(KMA 183 tahun 2019:55)
Realita pembelajaran pada Mata Pelajaran Fikih kelas VI MIS Samborejo 02 Tirto cenderung kepada teacher centered (ceramah dan tanya jawab) sehingga siswa kurang aktif dan kurang kritis dalam kegiatan pembelajaran. Kondisi ini belum dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi dalam mata pelajaran Fikih, tidak melatih siswa berpikir kritis dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah dengan rata-rata 60-68 (KKM 70) dalam setiap tahun pelajaran. Hal ini menuntut profesionalitas seorang guru dalam mendesain sebuah pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat, akan membawa dampak pada tersampaikannya tujuan suatu materi pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan harapan pendidik. Dalam hal ini, penerapan metode diskusi merupkan metode yang mampu mempengaruhi siswa untuk lebih aktif di dalam kelas.
Sebab, mereka dituntut untuk mengungkapkan ide yang mereka miliki dalam suatu proses pembelajaran yang ada. Diskusi kelas merupakan musyawarah ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara luas dan bervariasi. Sebab, dalam diskusi setiap peserta didik dituntut mengemukakan pendapat atau ide. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat masalah pada pembelajaran mata pelajaran Fikih kelas VI MIS Samborejo 02 Tirto. Dimana siswa kurang aktif dan hasil belajar siswa cenderung rendah sebab metode pembelajaran yang terlalu monoton.
Maka dari itu, berlandaskan pemikiran diatas perlu ada tindakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Fikih kelas VI MIS Samborejo 02 Tirto. Tindakan tersebut yakni dengan mengubah metode pembelajaran yang ada menggunakan metode diskusi yang dipercayai dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas tersebut.
Perubahan diharapkan pada proses pembelajaran dimana peran guru sebagai fasilitator, motivator, rewarder dan siswa sebagai pembelajar aktif sehingga pembelajaran tidak berpusat kepada guru tetapi berpusat pada siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VI MIS Samborejo 02 Tirto Kabupaten Pekalongan”.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis peneltian yang ada dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK yaitu “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama” (Arikunto, 2012 : 1). Aturan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dengan siklus pertama yang dibagi menjadi empat kegiatan, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). (Iskandar, 2012 : 48)
Pada penelitian ini, data-data yang didapatkan berupa hasil belajar siswa kelas VI MIS Samborejo Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah dikemukakan dalam display data kemudian di interpretasikan. Setelah itu data tersebut di analisis untuk mendapatkan kesimpulan.
a. Analisis Observasi Hasil Belajar Siswa
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti.
Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor hasil belajar. Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus sebagai berikut. Untuk menghitung skor rata- rata hasil tes siswa menggunakan rumus:
1) Rumus menghitung prosentase ketuntasan hasil belajar siswa P = F X 100
N P = Prosentase
F = Jumlah siswa tuntas N = Jumlah seluruh siswa 2) Rumus menghitung nilai rata-rata siswa
∑ X M = ∑ N x 100
M = Nilai rata-rata
∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah Siswa
Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang diperoleh pada setiap siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut :
Tabel .3.1.
Klasifikasi Nilai Kriteria Hasil Belajar Siswa Prosentase Rata-rata Nilai Kategori
81 – 100 Sangat baik
61 – 80 Tinggi
41 – 60 Sedang
21 – 40 Rendah
0 – 20 Sangat Rendah
b. Analisis prosentase hasil observasi aktivitas guru dan siswa
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi. Analisis data observasi adalah sebagai berikut :
1). Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah dibuat.
2). Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung prosentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
a). Rumus menghitung prosentase aktivitas guru dan siswa Skor perolehan
Nilai Perolehan Akhir = Skor maksimal X 100 b). Rumus mencari skor maksimal
1. Mencari Skor Maksimal Aktivitas Guru SM = Banyaknya Indikator x Skor Tertinggi
2. Mencari Skor Maksimal Aktivitas Siswa
SM = Banyaknya Indikator x Skor Tertinggi x Banyaknya siswa
c). Rumus menghitung skor aktivitas guru dan siswa X
100 Keterangan :
X = Aktifitas guru atau siswa 100 = Skor Maksimal
Tabel.2.2
Pedoman Prosentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Siswa.
Prosentase Rata-rata Kategori
81% - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Rendah
< 21% Sangat Rendah
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan pada pra siklus, siklus I dan siklus II secara keseluruhan dalam peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Fikih melalui metode diskusi pada siswa Kelas IV MIS Samborejo 02 sebagai berikut :
Tabel 4.12. Hasil Tes dari pra siklus, siklus I, dan siklus II
No Hasil Tes Prosentase
Tuntas
Prosentase Tidak Tuntas
1 Pra Siklus 60 % 40 %
2 Siklus I 70 % 30 %
3 Siklus II 85 % 15 %
Gambar 4.5 Diagram Lembar Aktivitas Guru Siklus I, II
Aktivitas Guru
Gambar 4.4. Diagram Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I, dan II
Berdasarkan diagram 4.4 prosentase hasil belajar siswa pada pra siklus yaitu 60 % siswa yang tuntas dan 40 % siswa yang tidak tuntas. Prosentase pada pra siklus masih belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan.
Pada siklus I prosentase belajar siswa yaitu 70 % siswa tuntas dan 30 % siswa tidak tuntas. Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan namun belum juga mencapai hasil yang diharapkan. Namun setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, hasil belajar siswa mencapai 85 % siswa yang tuntas dan hanya 15 % siswa yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II
Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa
Berdasarkan diagram 4.5 hasil skor pada lembar observasi aktivitas guru yang terlihat pada diagram diatas pada siklus I prosentase aktivitas guru mencapai 69 % dan pada siklus II meningkat menjadi 87 % dan berada pada kategori sangat baik.
Gambar 4.6 Diagram Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II
Berdasarkan diagram 4.6 hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat pada diagram diatas, prosentase pada siklus I mencapai 75 %. Pada siklus II prosentase aktivitas siswa mencapai 88 % berada pada kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih Kelas VI MIS Samborejo 02.
KESIMPULAN
Hasil akhir penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Metode diskusi ini efektif diterapkan pada pembelajaran Fikih kelas VI di MIS Samborejo 02
2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode diskusi tergolong baik, hal ini terbukti dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan dengan model ini mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
3. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi sangat membantu siswa dalam memahami materi dengan baik.
90%
85%
80%
75%
70%
65%
Siklus I Siklus II
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005 Arikunto, Suharsimi ,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bimi Aksara, 2012.
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Yogyakarta: Gava Media, 2014
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hamdayama, Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Keputusan Menteri Agama No. 183 tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah, Jakarta: Dirjen Pendis Kemenag RI, 2019.
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies: Lesson From Research and Practice.Australia: Social Science Press.
Nana Sudjana, Psikologi Pendidikan Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005.
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 97 Roestiyah, NK. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Suardi, Moh, Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Indeks, 2012 Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif,Kualitatif, Dan R&D Bandung: Alfabeta, 2016.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (akarta: Balai Pustaka, 2003.
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Depdiknas, Jakarta, 2003
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, Jakarta:
Kencana Media Group, 2006.
Zuhirini, dkk. 1981. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usana Offset Printing.