PENGARUH PENERAPAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Survey Pada Auditor di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang sarjana di Jurusan Akuntasi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Disusun oleh:
Dhita Charvina Legowo
NIM : 0800119
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Survey Pada Auditor di Kota Bandung) Oleh:
Dhita Charvina Legowo
NIM. 0800119
Pengaruh Penerapan Teknik Audit Berbantuan
Komputer Terhadap Kinerja Auditor
(Survey Pada Auditor di Kota Bandung)
Oleh
Dhita Charvina Legowo
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Dhita Charvina Legowo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Teknik Berbantuan Komputer Terhadap Kinerja Auditor Survey Pada Auditor di Kota Bandung”. Beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014
Yang Membuat Pernyataan
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP KINERJA AUDITOR
Dhita Charvina Legowo
0800119
Dosen Pembimbing 1: Dr. H. Nono Supriatna M.Si
Dosen Pembimbing 2: Toni Heryana S.Pd, M.M
Penelitian ini memiliki 3 tujuan, yaitu : 1) untuk mengetahui tentang gambaran penerapan teknik audit berbantuan komputer, 2) untuk mengetahui tentang gambaran kinerja auditor, 3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik audit berbantuan komputer terhadap kinerja auditor.
Data dikumpulkan dengan menggunakakan kuesioner menggunakan skala ordinal. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 53 orang responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan korelasi Rank dan Alpha Cronbach yang dalam pengujiannya menggunakan software SPSS 16.0. Analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi juga diuji dengan rumus Rank Spearman dengan menggunakan software SPSS 16.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Teknik Audit Berbantuan Komputer dapat didefinisikan sebagai penggunaan teknologi dalam membantu pelaksanaan audit, 2) Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai auditor dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan di lapangan sesuai dengan beban kerja yanag diberikan kepadanya baik secara kualitas dan kuantitas, 3) Penerapan teknik audit berbantuan komputer berpengaruh positif terhadap kinerja auditor KAP di Bandung dan BPK RI perwakilan provinsi Jawa Barat dengan koefisien korelasi sebesar 0,486 dan koefisien determinasi sebesar 0,236. Hal ini menggambarkan bahwa sebanyak 23,6% dari variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Sedangkan sisanya sebanyak 76,4% dipengaruhi oleh variabel independen lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
ABSTRACT
The Influence of The Application Computer Assisted Audit Techniques and Tools (CAATT) on Auditor’s Performance
Dhita Charvina Legowo 0800119
Adviser I : Dr. H. Nono Supriatna M.Si Adviser II : Toni Heryana S.Pd, M.M
This research has three purposes, they are: 1) to explain the application Computer Assisted Audit Techniques and Tools (CAATT) in general 2) to explain
auditor’s performance in general and 3) to explain the influence of the aplication Computer Assisted Audit Techniques and Tools (CAATT) on auditors’ work performance.
Data were collected by using close-ended questioners. There were about 31 respondents in this research. Before collecting data, validity and reability of questioners were tested by using Spearman Rank dan Cronbach Alpha with SPSS 16.0 software.Correlation Coefficient Analisys and Determination Coefficient Analisys also were tested by using Spearman Rank with SPSS 16.0.
The result of this research are: 1) Computer Assisted Audit Techniques and Tools (CAATT) can be defined as “any use of technology to assist in the
completion of an audit. 2) Auditors’ performance is auditors’ work achieved in the implementation of field inspection duties in accordance with the workload assigned to both quality and quantity. 3) Computer Assisted Audit Techniques and
Tools (CAATT) positively influence on auditors’ work performance with The
Correlation Coefficient about 0,486 and the result of regression shows that Coefficient Determination is 0,236. It shows that 23,6% of dependentt variable
(auditors’ performance) is influenced by independent variable (Computer Assisted Audit Techniques and Tools), and the rest 76,4% is influenced by the other
indepedent variables which aren’t tested in this research.
DAFTAR ISI
Abstrak i
Abstract ii
Kata Pengantar iii
Ucapan Terima Kasih iv
Pernyataan Keaslian Skripsi vii
Daftar Isi viii
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Teknik Audit Berbantuan Komputer ... 8
2.1.1.1 Definisi dan Manfaat TABK ... 8
2.1.1.2 Pendekatan Pelaksanaan Audit ... 11
2.1.1.2.1 Pendekatan Data Uji ... 13
2.1.1.2.2 Parallel Simulation ... 14
2.1.1.2.3 Integrated Test Facilities ... 15
2.1.1.2.4 Process Tracing Software ... 15
2.1.1.2.5 Embedded Audit Modules ... 15
2.1.1.2.6 Mapping ... 15
2.1.1.2.8 Perangkat Lunak Audit ... 16
2.1.1.2.8.1 Jenis-Jenis Perangkat Lunak ... 18
2.1.2 Pengertian Kinerja Auditor dan Pengukurannya ... 21
2.1.2.1 Kinerja ... 21
2.1.2.1.1 Definisi Kinerja ... 21
2.1.2.2 Dimensi-Dimensi Kinerja ... 22
2.1.2.3 Manfaat Pengukuran Kinerja ... 24
2.1.2.4 Pengertian Auditor ... 25
2.1.2.5 Pengertian Kinerja Auditor ... 25
2.1.3 Konsep Model TPC ... 26
2.1.3.1 Aliran Pemakaian ... 27
2.1.3.5 Aliran Kesesuaian ... 28
2.2 Kerangka Teoritis ... 29
2.3 Hipotesis ... 36
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 37
3.2 Metode Penelitian ... 37
3.2.1 Desain Penelitian ... 37
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 38
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
3.2.3.1 Populasi ... 40
3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 41
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.2.5 Teknik Analisis Data ... 43
3.2.6 Pengujian Terhadap Hipotesis ... 46
3.2.5.3 Koefiesien Korelasi ... 47
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 50
4.1.2 Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Prov Jawa Barat ... 54
4.1.3 Data Responden ... 57
4.1.4 Deskripsi dan Data Variabel Penelitian ... 61
4.1.4.1 Uji Validitas ... 61
4.1.4.2 Uji Reliabilitas ... 63
4.1.5 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 64
4.1.6 Analisis Koefisien Korelasi ... 91
4.1.7 Analisis Koefisien Determinasi ... 93
4.2 Pembahasan ... 93
4.2.1 Gambaran Umum Teknik Audit Berbantuan Komputer ... 93
4.2.2 Gambaran Umum Kinerja Auditor ... 95
4.2.3 Pengaruh Penerapan TABK Terhadap Kinerja Auditor ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 100
5.2 Saran ... 101
Daftar Pustaka ... xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Model Pemakaian (Utilization) 27
2.2 Model Penerimaan Teknologi (TAM) 31
2.3 Model Technology Performance Chain (TPC) 32
2.4 Model Penelitian 35
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Pendekatan Teknik Audit Berbantuan Komputer 12
2.2 Konstruk-Konstruk Variabel X dan Y 33
3.1 Identifikasi Operasionalisasi Variabel 39
3.2 Populasi Auditor di Kota Bandung 40
3.3 Pemberian Skor Jawaban 43
3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi 47
4.1 Daftar Kuesioner yang Disebar dan Diterima 58
4.14 Jawaban Responden Mengenai Autorisasi Akses Data 69
4.15 Klasifikasi Rentang Skor Autorisasi Akses Data 70
4.16 Jawaban Responden Mengenai Kompatabilitas Data 71
4.17 Klasifikasi Rentang Skor Kompatabilitas Data 72
4.18 Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Digunakan 73
4.19 Klasifikasi Rentang Skor Kemudahan Digunakan 74
4.20 Jawaban Responden Mengenai Reliabilitas Sitem 75
4.22 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Dimensi Kesesuaian-
Tugas-Teknologi 76
4.23 Klasifikasi Rentang Skor Dimensi Kesesuaian-Tugas-Teknologi 77
4.24 Jawaban Responden Mengenai Intensitas Penggunaan 78
4.25 Klasifikasi Rentang Skor Intensitas Penggunaan 79
4.26 Jawaban Responden Mengenai Jumlah Jenis Perangkat Lunak
yang Digunakan 80
4.27 Klasifikasi Rentang Skor Jumlah Jenis Perangkat Lunak yang
Digunakan 81
4.28 Jawaban Responden Mengenai Frekuensi Penggunaan 81
4.29 Klasifikasi Rentang Skor Frekuensi Penggunaan 83
4.30 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Dimensi
Penggunaan TABK 83
4.31 Klasifikasi Rentang Skor Dimensi Penggunaan TABK 84
4.32 Jawaban Responden Mengenai Kemampuan dan
Keterampilan yang Dimiliki 85
4.33 Klasifikasi Rentang Skor Kemampuan dan Keterampilan
yang Dimiliki 86
4.34 Jawaban Responden Mengenai Kuantitas 87
4.35 Klasifikasi Rentang Skor Kuantitas 88
4.36 Jawaban Responden Mengenai Kualitas 88
4.37 Klasifikasi Rentang Skor Kualitas 90
4.38 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Dimensi Kinerja
Auditor 90
4.39 Klasifikasi Rentang Skor Dimensi Kinerja Auditor 91
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus
dimiliki oleh suatu perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi pada masa
sekarang, didukung oleh tingginya tingkat kebutuhan akan pengambilan
keputusan yang cepat dan akurat, persaingan bisnis yang ketat, serta pertumbuhan
dunia usaha. Penggunaan teknologi informasi juga dapat meningkatkan revenue
dan menurunkan cost pada perusahaan. Perkembangan dalam teknologi informasi,
selain dapat mengurangi cost transaksi dan masalah informasi asimetri, juga dapat
meningkatkan skala dan lingkup ekonomi dalam semua sektor bisnis (Albrecht
dan Sack, 2000). Pada tahun 1998, proyek visi dari the American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa kemajuan secara
teknologi telah mempengaruhi profesi akuntan secara signifikan (AICPA 1998a).
Perkembangan teknologi informasi membawa pengaruh yang cukup
signifikan pada berbagai sektor, khususna pada bidang bisnis dan organisasi.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi pada era sembilan puluhan
ternyata tidak hanya dirasakan oleh perusahaan secara keseluruhan saja, tetapi
juga oleh kantor akuntan publik (KAP). Tercatat lebih dari 10.000 perusahaan di
dunia menggunakan sistem teknologi terintegrasi seperti software SAP R/3. Gibbs
(1998) juga menyatakan perusahaan yang memakai sistem integrasi tersebut
Sebagian besar perusahaan menengah besar telah menggunakan software
akuntansi dalam pencatatan dan pelaporan keuangannya. Penggunaan software
akuntansi ini menyebabkan beberapa proses akuntansi manual sudah mulai
ditinggalkan. Selain manfaat ekonomi yang diperoleh, muncul resiko baru yang
dihadapi oleh pebisnis yaitu munculnya tindak kejahatan (fraud) dengan
memanfaatkan teknologi komputer. Resiko fraud ini menjadi salah satu faktor
yang harus disadari oleh profesi akuntan khususnya dalam rangka pelaksanaan
audit laporan keuangan.
Auditor memiliki peran penting untuk menemukan indikasi adanya
tindakan fraud dalam penyajian laporan keuangan auditee. Sesuai Standar Audit
327, dalam lingkungan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi, maka
tidaklah praktis bagi auditor untuk melakukan pengujian manual. Karena itulah,
teknik audit terkomputerisasi dan aplikasi audit akan banyak membantu auditor
untuk lebih fokus terhadap area yang lebih tinggi.
Dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendeteksian
fraud, auditor seyogyanya mempertimbangkan teknik-teknik audit berbasis
komputer yang dikenal dengan istilah Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK) (SA 327).
Selain itu, berdasarkan Standar Audit Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing
dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer, paragraf 04 sampai dengan
paragraf 06 menjelaskan bahwa auditor harus memiliki pengetahuan memadai
untuk merencanakan, melaksanakan, dan menggunakan hasil penggunaan
3
kompleksitas dan sifat TABK dan sistem akuntansi entitas. Oleh karena itu,
TABK merupakan keterampilan dan kompetensi yang harus dimiliki auditor.
Dengan menggunakan TABK, auditor dapat melakukan audit walaupun
dokumen yang masuk maupun jejak audit (audit trail) tidak dapat dilihat secara
langsung. Namun, walaupun menggunakan sistem yang terkomputerisasi,
pengendalian tetap harus diterapkan guna mengurangi resiko kesalahan dalam
memastikan bahwa data yang dihasilkan benar-benar akurat. Oleh karena itu,
auditor dituntut untuk menggunakan Generalized Audit Software yang didesain
untuk melaksanakan audit atas aplikasi-aplikasi yang terkomputerisasi. Dalam
artikel tentang perbandingan software audit terbaik yang dikutip pada sebuah
FraudMagazine, pada kenyataanya beberapa software siap digunakan di dunia
bisnis dalam pendeteksian fraud seperti Excel, Access, IDEA, ACL dan lainnya
(Rich Lanza, Fraud magazine).
Di Indonesia, belakangan ini tercatat tidak sedikit auditor yang ikut andil
dalam melakukan praktik kecurangan akuntansi. Diantaranya, skandal
keterlibatan 10 KAP di Indonesia dalam praktik kecurangan keuangan.
KAP-KAP tersebut ditunjuk untuk mengaudit 37 bank sebelum terjadinya krisis
keuangan pada tahun 1997. Hasil audit mengungkapkan bahwa laporan
keuangan bank-bank tersebut sehat. Saat krisis menerpa Indonesia, bank-bank
tersebut kolaps karena kinerja keuangannya sangat buruk. Ternyata baru
terungkap dalam investigasi yang dilakukan pemerintah bahwa KAP-KAP
tersebut terlibat dalam praktik kecurangan akuntansi. 10 KAP yang dituduh
Mustofa (Deloitte Touche Tohmatsu's affiliate), Johan Malonda and Partners
(NEXIA International's affiliate), Hendrawinata and Partners (Grant
Thornton International's affiliate), Prasetyo Utomo and Partners (Arthur
Andersen's affiliate), RB Tanubrata andPartners, Salaki and Salaki, Andi
Iskandar andPartners, Hadi Sutanto (menyatakantidak bersalah), S. Darmawan
andPartners, Robert Yogi andPartners. Pemerintah pada waktu itu hanya
melakukan teguran tetapi tidak ada sanksi. Satu-satunya badan yang berhak
untuk menjatuhkan sanksi adalah BP2AP (Badan Peradilan Profesi Akuntan
Publik) yaitu lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan
Indonesa (IAI). Setelah melalui investigasi BP2AP menjatuhkan sanksi
terhadap KAP-KAP tersebut, akan tetapi sanksi yang dijatuhkan terlalu ringan
yaitu BP2AP hanya melarang 3 KAP melakukan audit terhadap klien dari
bank-bank, sementara 7 KAP yang lain bebas (Suryana, The Jakarta Post : 2002).
Belum lagi, pada tahun 2008 terdapat beberapa kantor akuntan publik di
Bandung yang dibekukan izin usahanya dan auditor KAP tersebut harus menerima
sanksi wajib mengikuti pendidikan profesional kembali maupun pembekuan izin
kerja. KAP tersebut salah satunya, KAP Sugiono Poulus yang telah dibekukan
dalam jangka waktu enam bulan terhitung sejak tanggal 16 Oktober 2008,
dikarenakan KAP tersebut melakukan pelanggaran atas SPAP. Kemudian KAP
tersebut dapat kembali aktif pada bulan Juni 2009 dengan ketentuan harus
memenuhi Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan
5
Skandal pada fenomena yang telah diungkap pada paragraf sebelumnya
merupakan sebagian kecil dari contoh kasus pelanggaran Standar Auditing dan
SPAP yang dilakukan oleh auditor. Hal tersebut, sangat disayangkan sekali
mengingat auditor sebagai pihak independen, seharusnya dapat
mempertanggungjawabkan dan menjamin kualitas laporan keuangan yang
dihasilkannya. Dengan adanya skandal tersebut, mengakibatkan menurunnya
kepercayaan terkait memburuknya kinerja auditor di mata publik. Hal tersebut
dikarenakan kinerja auditor sangat erat kaitannya dengan kualitas output yang
dihasilkannya. Untuk itu, auditor perlu meningkatkan kompetensi dan
keterampilan yang memadai guna meningkatkan kinerja dalam upaya membantu
mengembalikan kepercayaan publik terhadap profesi akuntan. Oleh karena itu,
penggunaan Teknik Audit Berbantuan Komputer ini pula diharapkan dapat
meningkatkan kinerja auditor dalam pelaksanaan audit. Hal itu pula didukung
oleh pemerintah, yaitu dimana ketika BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat
mengadakan Diklat Tenik Audit Berbantuan Komputer (TABK) untuk pada
auditor yang dilaksanakan pada tanggal 25-27 Oktober 2011 lalu (Sumber:
www.bpk.go.id).
Hariyati (2010) meneliti tentang pengaruh penerimaan dan penggunaan
TABK dan dampaknya terhadap kinerja auditor dengan menggunakan metode
survey terhadap 110 auditor di BPK-RI Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan
Barat dan Gorontalo, menemukan hasil yang menunjukkan bahwa penerimaan dan
Sedangkan, Sindik Widati (2008) yang meneliti tentang pengaruh faktor
kesesuaian tugas teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
auditor pada kantor akuntan publik di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta, menemukan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemanfaatan
teknologi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja auditor kantor akuntan publik
tersebut.
Dengan menggunakan sampel auditor di kota Bandung, penelitian ini ingin
menguji apakah penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer dalam rangka
meningkatkan kinerja auditor, memiliki pengaruh positif atau tidak.
Oleh karena itu, penulis perlu mengadakan penelitian dan analisis dengan
mengambil judul “Pengaruh penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer
7
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa pertanyaan yang muncul berkaitan dengan permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana gambaran perkembangan Teknik Audit Berbantuan Komputer?
b. Bagaimana gambaran kinerja auditor?
c. Bagaimana pengaruh penerapan teknik audit berbantuan komputer terhadap
kinerja auditor?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Untuk mengetahui tentang gambaran Teknik Audit Berbantuan Komputer.
b. Untuk mengetahui tentang gambaran kinerja auditor.
c. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Teknik Audit Berbantuan
Komputer terhadap kinerja auditor.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
a. Secara teorititis, memberikan masukan bagi pengembangan teori,
khususnya yang berkaitan dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer dan
kinerja auditor.
b. Secara Empiris, memberikan kontribusi bagi KAP terkait dengan
penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer oleh auditor untuk lebih
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan
Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel X, dan Kinerja Auditor
sebagai variabel Y.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran Teknik Audit
Berbantuan Komputer dan kinerja auditor di kota Bandung, maka penelitian yang
dilakukan adalah penelitian deskriptif yakni penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang
diteliti dalam suatu situasi (Uma Sekaran, 2009:158).
Sedangkan untuk melihat adanya pengaruh penerapan Teknik Audit
Berbantuan Komputer terhadap kinerja auditor, maka penelitian yang dilakukan
adalah penelitian kausalitas yakni penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap
akibat yang ada, kemudian menduga faktor sebagai penyebab melalui
pengumpulan data tertentu (Gempur Santoso, 2005:30). Berikut ini gambaran
38
Data yang digunakan adalah data primer. Data primer mengacu pada
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Uma Sekaran, 2011:61). Data primer
secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Dan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka dilakukan melalui
penelitian lapangan dengan instrumen seperti kuesioner, wawancara, dan arsip
data lain yang terkait.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Uma Sekaran (2009:115) ”variabel adalah apa pun yang dapat
membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai
waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek
atau orang yang berbeda”.
Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “Pengaruh Penerapan Teknik Audit
Berbantuan Komputer terhadap Kinerja Auditor” penulis melakukan pengujian
dengan dua variabel, yaitu sebagai berikut:
a. Variabel Independen (X)
Menurut Uma Sekaran (2009:117) ”variabel independen adalah variabel
yang mempengaruhi variabel terikat (dependen), entah secara positif atau negatif”.
variabel independen (variabel bebas) ini adalah Penerapan Teknik Audit
b. Variabel Dependen (Y)
Menurut Uma Sekaran (2009:116) ”variabel dependen merupakan variabel
yang menjadi perhatian utama peneliti”. Dalam penelitian ini, kinerja auditor
dikonotasikan sebagai variabel dependen.
Secara ringkas, operasionalisasi variable penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1
Identifikasi operasionalisasi variabel
Variabel Item Instrumen (Indikator) Skala Item
Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer Goodhue & Thompson (1995)
Kesesuaian-Tugas-Teknologi
Goodhue & Thompson (1995)
Pemakaian Teknik Audit Berbantuan Komputer Thompson (1991)
Intensitas penggunaan Jumlah jenis perangkat lunak
yang digunakan
40
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.3.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 61), ”Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Sedangkan menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002: 115)
definisi populasi adalah, “sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada instansi
BPK-RI Jawa Barat dan KAP Kota Bandung yang terdiri dari:
Tabel 3.2
Populasi auditor pada BPK RI Jawa Barat dan KAP di Kota Bandung
No. Nama Instansi Jumlah Auditor
1 KAP Abubakar Usman & Rekan 5
2 KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry 5
3 KAP AF.Rachman & Soetjipto WS 6
4 KAP Djoemarma, Wahyudin & Rekan 15
5 KAP Gunawan Sudrajat 5
Jumlah Auditor di KAP 118
11 BPK RI Jawa Barat 144
Jumlah Seluruh Auditor 262
3.2.3.2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik penarikan sampling
yang digunakan adalah non-probability sampling. Menurut Sugiyono (2010: 60),
“non probability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.
Teknik yang digunakan adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:85).
Berdasarkan uraian di atas, maka populasi sekaligus sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 1 BPK-RI dan 10 KAP di Kota Bandung.
Sementara yang menjadi unit analisis untuk variabel X dan Y yang
penulis teliti yaitu Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer dan Kinerja
Auditor adalah auditor di kota Bandung dengan pertimbangan bahwa auditor
tersebut telah mengikuti pelatihan TABK dan menggunakan teknik audit
berbantuan komputer dalam melakukan sebagian atau seluruh tahapan audit
sehingga dianggap memiliki kapabilitas untuk mengisi kuesioner variabel X dan
Y.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Husein Umar (2008: 107) mengemukakan bahwa setelah data yang
dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data
agar data yang masih terkesan bertebaran dapat disusun sedemikian rupa,
sehingga lebih mudah untuk dianalisis dalam rangka menjawab tujuan risetnya.
42
pada skala pengukuran variabel, karena beberapa prosedur analisis tertentu hanya
akan cocok untuk skala pengukuran variabel.
Menurut Sugiyono (2010: 348) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen
yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka
diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang
valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel. Hal ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti
peneliti harus mampu mengendalikan obyek yang diteliti dan meningkatkan
kemampuan dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Kuesioner (Questionair), yaitu dengan memberikan seperangkat pertanyaan
dan pernyataan tertulis kepada responden tentang tanggapannya. Kuesioner
yang digunakan untuk mengukur penerapan Teknik Audit Berbantuan
Komputer adalah hasil modifikasi dari hasil penelitian Goodhue dan
Thompson (1995) dan SPAP (2001) yang disusun oleh Hariyati (2010).
Sedangkan kuesioner yang digunakan untuk mengukur kinerja auditor
disusun berdasarkan indikator dari Ivanchevic (2007) yang dimodifikasi oleh
Hariyati (2010). Bentuk pertanyaan merupakan kombinasi pilihan berganda
Untuk mengukur pendapat responden dalam penelitian ini, digunakan
skala Likert. Skala Likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan
menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek, atau
kejadian tertentu (Nur Indriantoro, 2002).
Skala likert menggunakan lima angka penilaian. Menurut Nazir (2005:
339) skala likert menggunakan pengukuran ordinal. Jawaban yang dikumpulkan
dari pernyataan setiap itemnya akan diberi bobot sebagai berikut:
Tabel 3.3
Pemberian Skor Jawaban
Kode Skor/Poin
Sepenuhnya Dilaksanakan/Sangat Setuju 5
Sebagian Besar Dilaksanakan/Setuju 4
Kadang-kadang Dilaksanakan/Kurang Setuju 3
Sebagian Kecil Dilaksanakan/Tidak Setuju 2
Tidak Dilaksanakan/Sangat Tidak Setuju 1
3.2.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data bedasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
44
Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah
menyediakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kemudian penyebaran
kuesioner kepada responden yang telah ditentukan oleh peneliti. Setelah data
diperoleh dari lapangan maka akan dilakukan pengolahan data. Tahap-tahap yang
dilakukan pada pengolahan data adalah pengeditan data, coding dan transformasi
data, melakukan tabulasi data dari hasil kuesioner. Setelah melakukan tahap
pengolahan data, maka dilakukan penyajian data. Teknik penyajian dan analisis
data kuantitatif dilakukan menggunakan uji statistik untuk melakukan pengujian
terhadap hipotesis. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penyajian data adalah
sebagai berikut:
1. Uji Validitas Data
Bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana
yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pernyataan
dengan skor total pernyataan. Menurut Sugiyono (2010:109), hasil penelitian
dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas ini
menggunakan korelasi Rank Spearman, dengan rumus :
= 1 – ∑
Sumber : Sudjana (2004;252)
Skor setiap item pertanyaan yang diuji kevalidannya dikorelasikan dengan
skor total seluruh item. Jika kolerasi antara skor item dengan skor total adalah 0,3
ke atas, maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jika kurang dari 0,3,
maka faktor itu dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010:126). Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0.
2. Uji Reliabilitas Data
Bertujuan untuk menguji kehandalan atau kepercayaan pengungkapan data. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil yang dipercaya (reliable). Metode yang digunakan untuk mengkur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Adapun rumusnya sebagai berikut:
= [ ] [ 1- ∑ ]
Sumber: Husein Umar (2008:58)
= Reliabilitas Instrumen atau pertanyaan
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Varians butir
= Varians total
Dengan degrree of freedom (df) = (n-2) dan α = 0,05, maka:
- Jika positif dan > , maka kuesioner sebagai alat ukur
handal/ reliabel.
- Jika positif dan ≤ , maka kuesioner dinyatakan tidak
46
3. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi disusun apabila jumlah data yang akan disajikan
cukup banyak sehingga jika disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien
dan kurang komunikatif. Tabel distribusi frekuensi disusun melalui tahapan
sebagai berikut:
a) Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
b) Menghitung rentang skor = Skor tertinggi – Skor terendah
c) Menetapkan panjang kelas interval.
d) Menentukan batas bawah kelas interval pertama (diambil data
terkecil).
e) Menetapkan panjang batas setial kelas setiap.
f) Menghitung frekuensi relatif yaitu jumlah anggota dari
masing-masing kelompok kelas interval.
g) Menghitung persentase frekuensi relatif yaitu persentase frekuensi
untuk masing-masing kelas interval.
h) Menghitung frekuensi kumulatif dan prosentasenya untuk
masing-masing batas bawah kelas interval.
3.2.6 Pengujian Terhadap Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi Arikunto, 2006:71).
Untuk melakukan pengujian hipotesis pada penelitian ini digunakan
3.2.6.1 Koefisien Korelasi
Menurut Suharyadi (158:2009), analisis korelasi adalah suatu teknik
statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara
dua variabel. Dengan kata lain koefisien korelasi ini digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana hubungan yang terjadi di antara variabel bebas dan
variabel terikat. Dikarenakan data berskala ordinal, maka teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Adapun rumus dari korelasi Rank
Spearman adalah sebagai berikut:
korelasi dibagi ke dalam lima interval tingkat hubungan, yang akan dijelaskan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.4
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
48
Setelah nilai koefisien korelasi diperoleh, maka akan didapatkan hipotesis
sebagai berikut:
Ho: = Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer tidak berpengaruh
positif terhadap kinerja auditor.
Ha: = Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor.
Hipotesis ini ditolak atau diterima dilihat dari nilai koefisien korelasi yang
dihasilkan setelah dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS. Jika
nilai koefisien yang didapat lebih kecil daripada 0 maka Ho diterima. Tetapi jika
nilai koefisien yang dihasilkan lebih besar sama dengan 0 maka Ho ditolak.
3.2.5.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian
atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Jika
semua data observasi terletak pada garis regresi akan diperoleh garis regresi yang
sesuai atau sempurna, namun apabila data observasi tersebar jauh dari nilai
dugaan atau garis regresinya, maka nilai dugaannya menjadi kurang sesuai.
Koefisien determinasi didefinisikan sebagai bagian dari keragaman total
variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat
diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang
mempengaruhi atau independent).
Koefisien determinasi (KD) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r)
diketahui, maka untuk mendapatkan koefisien determinasi dapat diperoleh dengan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a) Sebagian besar responden menggunakan perangkat lunak Ms. Excel dalam
membantu melaksanakan audit karena perangkat lunak tersebut lebih
mudah digunakan dan lebih familiar dibanding dengan perangkat lunak
lain. Hal ini ditunjukkan dari hasil skoring frekuensi perdimensi dimana
variabel ini secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik.
b) Terdapat perbedaan keahlian menggunakan teknik audit berbantuan
komputer pada setiap responden. Dan berdasarkan hasil skoring frekuensi
perdimensi, variabel ini secara keseluruham termasuk dalam kategori baik.
Namun penilaian kinerja ini tidak objektif dikarenakan kuesioner diisi oleh
auditor junior.
c) Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi, terdapat hasil pengujian yang
menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel penerapan
teknik audit berbantuan komputer dengan kinerja auditor adalah hubungan
positif yang sedang. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
5.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang ingin disampaikan peneliti, antara lain:
a) Pemanfaatan teknik audit berbantuan komputer sebagai salah satu alat
bantu audit harus lebih dibudayakan bagi para auditor khususnya di KAP.
b) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti lebih cermat untuk
mengawasi pengisian kuesioner terkait dengan variabel kinerja audior agar
kuesioner diisi oleh pihak manajer atau auditor senior untuk menilai
kinerja auditor junior sehingga hasil penelitian menunjukkan penilaian
secara objektif.
c) Dalam membantu perkembangan ilmu dan pengetahuan, peneliti
selanjutnya agar mencari lebih banyak teori baik itu dari berbagai referensi
buku, jurnal nasional maupun internasional yang menunjang pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Darono. (2007). Aplikasi Excel Perangkat Bantu Audit. Jakarta: PT. Elex media Komputindo.
Agus, Mulyanto. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Albrecht, S., dan R. Sack. (2000). Accounting Education: Charting the Course through
a Perilous Future. Accounting Education Series. Sarasota, FL: American
Accounting Association.
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). (1998a). CPA Vision: 2001 and Beyond. New York: AICPA.
Amir Abadi, Jusuf. (1996). Auditing : Pendekatan Terpadu. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Anwar Prabu, Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama.
Arens dan Loebbeck. (1999). Auditing Pendekatan Terpadu Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Darlisman, Dalmy. (2009). “Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor
dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi”. Tesis pada
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Davis, F. (1989). “Perceived Usefulness, Perceived Ease of use, and User Acceptance of
Information Technology”. MIS Quarterly. Vol. 13 (September). Pp. 319-340.
Fitri, Annisa. (2011). “Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer Dalam Mendeteksi Kemungkinan Terjadinya Fraud”. Skripsi pada Universitas Brawijaya. Malang.
Gempur, Santoso. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Gibbs, J. (1998). Going live with SAP. Internal Auditor (Juni): 70-75.
Gibson James. L, Ivancevich John M dan Donnely James H, Jr. (1996). Organisasi :
Perilaku, Struktur dan proses. Terjemahan. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
Goodhue, Dale L. And Ronald L, Thompson. (1995). “Task-Technology Fit and Individual Performance”. MIS Quarterly, June. pp. 213-236
Hariyati. (2010). “Pengaruh Performance Expectation, Effort Expectation, Social Norm & Facilitaty Condition Terhadap Acceptance & Usage TABK dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Auditor. Tesis pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Bandung.
Indra, Bastian. (2001). Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Irwansyah. (2003). “Evaluasi Pemakai Atas Kecocokan Tugas Teknologi Yang
Mempengaruhi Kinerja Individu”. Tesis pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ivancevich., Jhon M. (2007). Human Resources Management Tenth Edition. McGraw-Hill. Irwin.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kalbers, Lawrence P, dan Fogarty, Timothy J. (1995). “Profesionalism Its Consequences : A
Study of Internal Auditors”.Auditing : A Journal of Practise. Vol 14. No. 1: 64-86
Kanaka, Puradireja & Mulyadi. (2001). Auditing Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Lanza, Rich. “Fraud Data Interrogation Tools: Comparing Best Software For Fraud Examination”. Fraud Magazine. Tersedia : www.auditsoftware.net/news [19 Juli 2012]. Moh Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalian Indonesia.
Mulyadi. (1998). Auditing Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Nur Indriantoro. (2002). “Pengaruh Computer Anxiety terhadap Keahlian Dosen dalam
Penggunaan Komputer”. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol 4. hal 191-210.
Rini, Duma. (2004). “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Departemen Operasional PT Seamsless Pipe Indonesia Jaya”. Skripsi pada Trisakti School of Management. Jakarta.
Salman Jumaili. (2005). “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam
Evaluasi Kinerja Individual”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Sanyoto, Gondodiyoto. (2007). Audit Sistem Informasi Pendekatan CobIT. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sekaran, Uma. (2009). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Buku 1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Buku 2 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Setianingsih, S. & Supriatna, I. (2009). “Faktor Kesesuaian Tugas-Teknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Akuntan
Publik”. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol.1, No.2, November
2009. Hal: 289-308.
Sindik Widati. (2008). “Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas-Teknologi (Task-Technology Fit) dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Auditor Kantor Akuntan
Sri Trisnaningsih. (2007). “Independensi Auditor dan Komitmen Organinasi Sebagai Mediasi
Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Auditor”. Simposium Nasional Akuntansi X.
Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Penerbit Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi,
Cetakan Ketigabelas. Jakarta : Rineka Cipta.
Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Suryana, A. (2002). Indonesia is no stranger to accounting scams: Expert. The Jakarta Post.
Thursday, 11 July 2002.
Vuchnich, Alex. (2008). “Using CAATTs in Preliminary Analytical Review to Enhance the
Auditor’s Risk Assessment. The CPA Journal”. Tersedia: http://www.nysscpa.org/printversions/cpaj/2008/508/p38.html [23 Agustus 2012]