PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN MENGETAHUI (KNOW), INGIN MENGETAHUI (WANT), DAN BELAJAR (LEARNED) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS VII DI SLB PGRI KARYA WINAYA SUBANG
(Penelitian Eksperimen Single Subject Research pada Siswa DN)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S-1 Program Studi Pendidikan Khusus
Oleh:
EDI SUJATI MAULANA NIM: 1004911
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN MENGETAHUI (KNOW), INGIN MENGETAHUI (WANT), DAN BELAJAR (LEARNED) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS VII DI SLB PGRI KARYA WINAYA SUBANG
(Penelitian Eksperimen Single Subject Research pada Siswa DN)
Oleh :
Edi Sujati Maulana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Edi Sujati Maulana 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN EDI SUJATI MAULANA
NIM: 1004911
PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN MENGETAHUI (KNOW), INGIN MENGETAHUI (WANT), DAN BELAJAR (LEARNED) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS VII DI SLB PGRI KARYA WINAYA SUBANG
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Musjafak Assjari, M.Pd. NIP. 195506161981011001
Pembimbing II
Dr. Iding Tarsidi, M.Pd. NIP.196601041993011001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………... i
LEMBAR PERNYATAAN ………... ii
ABSTRAK ……….. iii
KATA PENGANTAR ……… iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
DAFTAR ISI ………... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1
B. Identifikasi Masalah ……….. 6
C. Rumusan Masalah Penelitian ……… 6
D. Tujuan Penelitian ……….. 7
E. Manfaat Penelitian ……… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), dan Belajar (Learned) ……….. 8
1. Asal-usul Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), dan Belajar (Learned) ………... 8
2. Pengertian Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), dan Belajar (Learned) ………... 8
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Konsep Dasar Membaca Pemahaman ………... 12
1. Pengertian Membaca Pemahaman ………. 12
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Pemahaman ………... 13
3. Tujuan Membaca Pemahaman ………... 14
4. Pengukuran Membaca Pemahaman ………... 15
5. Kriteria Penilaian Membaca Pemahaman ……….. 18
C. Konsep Dasar Tunarungu ………. 18
1. Pengertian Tunarungu ………... 18
2. Klasifikasi Tunarungu ………... 20
3. Jenis-jenis Ketunarunguan ………. 23
4. Penyebab Ketunarunguan ……….. 24
5. Karakteristik Tunarungu ……… 25
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ……….. 26
E. Kerangka Berfikir ………. 28
F. Hipotesis Penelitian ……….. 29
BAB IV: METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian……….….... 30
1. Definisi Konsep ………. 30
2. Definisi Operasional ……….. 33
B. Metode Penelitian ………. 34
1. Desain Penelitian ………... 35
2. Prosedur Penelitian ……… 36
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ……… 37
1. Subjek Penelitian ………... 37
2. Lokasi Penelitian ………... 38
D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ………... 38
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Pengumpulan Data ……… 43
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……….. 43
1. Pengolahan Data ……… 43
2. Analisis Data ………. 44
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………. 46
1. Aktivitas DN pada Saat Intervensi ... 46
2. Hasil Belajar DN Sebelum dan Sesudah Intervensi ... 47
B. Analisis Data ……… 53
1. Analisis Visual dalam Kondisi ……….. 53
2. Analisi Visual Antar Kondisi ………. 58
C. Pembahasan ……….. 61
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………... 64
B. Saran ………. 65
1.Saran untuk Guru ... 65
2.Saran untuk Sekolah ... 65
3.Saran untuk Peneliti Selanjutnya ... 66
DAFTAR PUSTAKA …………...……….. 67
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 38
Tabel 3.2 : Hasil Perhitungan Uji Validitas ... 41
Tabel 3.3 : Jadwal Penelitian ... 42
Tabel 4.1 : Pencatatan Skor Berdasar Jenis Pemahaman pada Kondisi Baseline-1 (A-1) ... 47
Tabel 4.2 : Persentase Skor pada Kondisi Baseline-1 (A-1) ... 48
Tabel 4.3 : Pencatatan Skor Berdasar Jenis Pemahaman pada Kondisi Intervensi ... 49
Tabel 4.4 : Persentase Skor pada Kondisi Intervensi 49 Tabel 4.5 : Pencatatan Skor Berdasar Jenis Pemahaman pada Kondisi Baseline-2 (A-2) ... 50
Tabel 4.6 : Persentase Skor pada Kondisi Baseline-2 (A-2) ... 51
Tabel 4.7 : Rekapitulasi Pencatatan Skor Berdasar Jenis Pemahaman pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi, dan Baseline-2 (A-2) ... 52
Tabel 4.8 : Rekapitulasi Persentase Skor pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi, dan Baseline-2 (A-2) ... 52
Tabel 4.9 : Panjang Kondisi ... 54
Tabel 4.10 : Estimasi Kecenderungan Arah ... 55
Tabel 4.11 : Kecenderungan Stabilitas ... 55
Tabel 4.12 : Estimasi Jejak Data ... 56
Tabel 4.13 : Level Stabilitas dan Rentang ... 57
Tabel 4.14 : Level Perubahan ... 57
Tabel 4.15 : Rangkuman Analisis Visual dalam Kondisi ... 58
Tabel 4.16 : Jumlah Variabel yang Diubah ... 58
Tabel 4.17 : Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya ... 59
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.19 : Perubahan Level ... 60
Tabel 4.20 : Data Overlap ... 61
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 : Pola Desain A-B-A ... 35
Grafik 4.1 : Persentase Skor pada Kondisi Baseline-1 (A-1) ... 48
Grafik 4.2 : Persentase Skor pada Kondisi Intervensi ... 50
Grafik 4.3 : Persentase Skor pada Kondisi Baseline-2 (A-2) ... 52
Grafik 4.4 : Rekapitulasi Persentase Skor DN pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi, dan Baseline-2 (A-2) ... 53
Grafik 4.5 : Estimasi Kecenderungan Arah ... 54
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Surat-surat Penelitian
1. Surat Pengangkatan Pembimbing
2. Lembar Bimbingan Skripsi
3. Surat Permohonan Ijin Penelitian Fakultas
4. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas
5. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kasbangpol
6. Surat Permohonan Ijin Penelitian Dinas
7. Surat Keterangan
Lampiran II : Instrumen Penelitian
1. Silabus dan RPP
2. Kisi-kisi Instrumen Soal Penelitian
3. Lembar Kerja Siswa
Lampiran III : Expert Judgement. 1. Expert Judgement I
2. Expert Judgement II
3. Expert Judgement III
Lampiran IV : Dokumentasi
Lampiran V : 1. Hasil Kerja Siswa
2. Perhitungan Kecenderungan Stabilitas
3. Perhitungan Data Overlap
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN MENGETAHUI (KNOW), INGIN MENGETAHUI (WANT), DAN BELAJAR (LEARNED) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS VII DI SLB PGRI KARYA WINAYA SUBANG
Edi Sujati Maulana (1004911) ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca pemahaman DN, salah seorang siswa kelas VII SLB PGRI Karya Winaya, sehingga digunakanlah teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah aktivitas siswa kelas VII SLB PGRI Karya Winaya dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned)? 2) bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VII SLB PGRI Karya Winaya dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned)? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa tuna rungu kelas VII di SLB PGRI Karya Winaya, melalui penggunaan teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned) pada pembelajaran bahasa Indonesia sub pokok bahasan membaca pemahaman. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Data penelitian diperoleh dari hasil tes pilihan ganda yang dilakukan pada kondisi 1 (A-1), kondisi intervensi, dan kondisi
baseline-2 (A-baseline-2). Setelah data terkumpul, data diolah selanjutnya di analisis dalam tiap
kondisi dan antar kondisi. Ativitas DN mengalami perubahan positif selama kegiatan intervensi. Sedangkan hasil perhitungan kedua analisis memperlihatkan bahwa intervensi berupa penggunaan teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman DN. Saran yang dapat peneliti sampaikan agar guru kelas VII SLB PGRI Karya Winaya menggunakan teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned) dalam kegiatan membaca pemahaman khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia.
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN TEKNIK PEMBELAJARAN MENGETAHUI (KNOW), INGIN MENGETAHUI (WANT), DAN BELAJAR (LEARNED) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS VII DI SLB PGRI KARYA WINAYA SUBANG
EDI SUJATI MAULANA (1004911)
ABSTRCT
This research is motivated by the lack of reading comprehension ability of DN, a student of class VII SLB PGRI Karya Winaya, so that the learning technique is used to know, wanted to know, and learning . The formulation of the problem in this study are: 1) How the activity of class VII SLB PGRI Karya Winaya in teaching reading comprehension using learning techniques to know, wanted to know, and learning? 2) How the learning outcomes of students of class VII SLB PGRI Karya Winaya in teaching reading comprehension using learning techniques to know, wanted to know, and learning? The purpose of this study was to determine the activity and student learning outcomes deaf class VII in SLB PGRI Karya Winaya, through the use of learning techniques to know, wanted to know, and learning in Bahasa Indonesian sub subject of reading comprehension. The research method used was experimental Single Subject Research (SSR) with A-B-A design. The research data were obtained from a multiple choice test results performed on baseline condition 1 (A-1), the intervention condition and baseline condition-2 (A-2 ). Once the data is collected, the data is processed further in the analysis in each condition and between conditions. DN ativitas positive changes during intervention activities. While the results of the second calculation analysis showed that interventions such as the use of learning techniques to know, wanted to know, and learning can improve reading comprehension ability of DN . Suggestions to convey to the seventh grade special teacher SLB PGRI Karya Winaya using learning techniques to know, wanted to know, and learning in reading comprehension activities especially Bahasa Indonesian subjects.
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Kegiatan berbahasa merupakan bagian dari kehidupan manusia. Ketika
manusia melakukan kegiatan berbahasa, maka mereka harus memiliki
keterampilan berbahasa.Tampubolon (1987, hlm. 4) membagi keterampilan
berbahasa menjadi empat bagian sebagaimana dikemukakannya bahwa:
... dalam pendidikan bahasa ada empat kemampuan bahasa pokok yang harus dibina dan dikembangkan, yaitu menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca dan menulis. Dua kemampuan pertama dan berada dalam komunikasi lisan dan dua yang belakangan terdapat dalam komunikasi tulisan. Urutan demikian didasarkan pada perolehan dan perkembangan bahasa. Anak-anak secara alamiah mula-mula menyimak bahasa (ujaran-ujaran) di sekitarnya, dan dengan potensi kebahasaan yang ada padanya dia memperoleh kaidah-kaidah bahasa yang bersangkutan. Kemudian dia memperoleh dan mengembangkan kemampuan berbicara. Setelah memiliki kedua kemampuan itu, dia dapat pula belajar membaca (secara formal di rumah atau di sekolah), dan kemudian belajar menulis. Dalam pendidikan bahasa, terutama dalam pendidikan formal, tekanan atau pengutamaan dapat diberikan pada kemampuan tertentu, misalnya pada membaca tau berbicara.
Salah satu bagian keterampilan berbahasa adalah keterampilan membaca.
Keterampilan membaca merupakan salah satu bagian dari pembelajaran dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia yang meliputi menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Membaca untuk keperluan pembelajaran berarti membaca untuk
mempelajari dan memperoleh informasi yang terdapat dalam bacaan, bukan
hanya membunyikan lambang-lambang bunyi saja. Pembelajaran membaca
memiliki kedudukan sangat penting dalam proses belajar mengajar di sekolah
karena sebagian besar perolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas
2
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keberhasilan studi seseorang akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan dalam membacanya. Bahkan, setelah siswa menyelesaikan studinya kemampuan dan kemauan membacanya akan sangat mempengaruhi keluasan pandangan tentang berbagai masalah.
Kemampuan membaca meliputi kemampuan membaca permulaan dan
kemampuan membaca pemahaman sebagaimana dikemukakan oleh Broughton
(dalam Tarigan, 2008, hlm. 12) bahwa:
Terdapat dua aspek penting dalam membaca:
1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
a) pengenalan bentuk huruf;
b) pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain;
c) pengenalan hubungan (korespondensi pola ejaan dan bunyi; d) kecepatan membaca ke taraf lambat.
2) Keterampilan yang bersifat pemahaman(comprehension skills) yang anggap berada pada urutan lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:
a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal); b) memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca); c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk);
d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan KTSP (2006) kelas VII
SMPLB Bagian Tunarungu (B) terdapat Standar Kompetensi: (6) Memahami
wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai.
Kompetensi Dasar: (6.1) Mengungkapkan hal-hal yang dapat meneladani dari
buku biografi yang dibaca dengan membaca intensif dan membaca memindai.
Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (2008, hlm. 14) bahwa “membaca
intensif terdiri dari dua bagian, yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah
bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman,
3
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ajarkan dalam membaca intensif, maka dalam penelitian ini difokuskan pada
membaca pemahaman.
Hasil kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia
khususnya membaca pemahaman tidak selamanya berlangsung sesuai harapan.
Pada kegiatan ini sering kali anak tuna rungu memperoleh nilai lebih rendah
dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan guru sebagai
akibat mereka memiliki keterbatasan dalam perbendaharaan kosakata, daya
abstraksi, dan kesulitan mengartikan kata kiasan. Penyebabnya, bukan berarti
mereka memiliki kemampuan intelegensi yang rendah, tetapi lebih disebabkan
kesulitan dalam memahami bahasa sehingga kemampuan intelegensi mereka
tidak berkembang dengan maksimal.
Hal serupa terjadi pada DN, salah seorang dari tiga orang siswa
tunarungu kelas VII di SLB PGRI Karya Winaya. Hasil pengamatan awal
dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman DN masih sangat
rendah. Hal ini dibuktikan hasil ulangan harian yang telah dilaksanakan pada
mata pelajaran bahasa Indonesia sub pokok bahasan membaca pemahaman,
semester dua tahun pelajaran 2013/2014, DN hanya memperoleh skor 55,
sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan guru untuk
setiap sub pokok bahasan adalah adalah 65.
Kondisi rendahnya kemampuan membaca pemahaman DN tersebut
dipicu oleh beberapa faktor yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar.
Diantaranya adalah keterbatasan guru dalam menggunakan teknik dan media
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu di kelas VII
khususnya DN. Pada kegiatan pembelajaran membaca pemahaman, guru hanya
memberikan bahan bacaan yang berasal dari buku pelajaran bahasa Indonesia
sebagai buku sumber, kemudian siswa membaca bacaan tersebut dari awal
sampai akhir serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
4
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum dipahami siswa. Sementara, hasil pengamatan lainnya, diketahui bahwa
DN sudah mampu membaca dan menulis namun seperti umumnya anak
tunarungu, DN memiliki hambatan komunikasi secara verbal sehingga
berdampak pada lemahnya kemampuan membaca pemahaman yang meliputi
merumuskan pengertian, menarik kesimpulan, menilai, dan memberikan respon
emosional terhadap bacaan. Pada kegiatan pembelajaran membaca, minat DN
terhadap kegiatan membaca masih rendah. Dia mau membaca kalau ada
perintah guru. Selain itu, DN tidak berani mengajukan pertanyaan, tidak berani
mengungkapkan pendapat, dan sangat tergantung pada bantuan guru pada saat
menjawab pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal ujian.
Berdasarkan fakta di atas, diperlukan suatu pendukung dalam kegiatan
pembelajaran membaca pemahaman agar pembelajaran berlangsung dengan
baik sehingga pada akhirnya siswa mampu memahami isi bacaan. Di lain
pihak, guru pun berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu siswa
tunarungu belajar dengan baik. Salah satu pendukung tersebut adalah dengan
menggunakan teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui
(want), dan belajar (learned). Teknik pembelajaran ini diadaptasi dari teknik
KWL (Know, Want, Learned) yang dikembangkan oleh Ogle (1986). Teknik
pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar
(learned) memberikan kepada siswa tujuan membaca dan menjadikan siswa
aktif sebelum, saat, dan sesudah membaca.
Berdasar pada karakteristik siswa tunarungu di atas, dengan
diterapkannya teknik pembelajaran ini dalam kegiatan membaca pemahaman,
diharapkan minat siswa terhadap kegiatan membaca meningkat, siswa berani
mengajukan pertanyaan, mengungkap kanpendapat, tidak ada ketergantungan
pada guru pada saat menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan siswa aktif dalam
merespon pelajaran yang diberikan guru. Karena sebelum kegiatan membaca
5
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan stimulus untuk berani mengemukakan pengetahuan apa saja yang
telah diketahui siswa berkaitan dengan tema yang akan dibaca berdasarkan
informasi-informasi yang telah disusun, berani mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan yang ingin siswa ketahui lebih dalam dari
tema yang akan dibaca.
Pernyataan di atas berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh
Warsono dan Hariyanto (2012, hlm. 105) bahwa “tujuan pokok dari teknik
KWL adalah membuat siswa aktif berfikir selama membaca suatu teks
bacaan.” Sementara Asrori (2007, hlm. 230) mengemukakan bahwa:
Teknik KWL membantu siswa memikirkan informasi yang baru diterimanya dan melatih kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan dari teks yang dibacanya.
Senada dengan pendapat di atas, Rahim (2007, hlm. 41) mengemukakan
bahwa:
Teknik KWL dapat membantu siswa memikirkan informasi baru yang diterimanya. Teknik ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai tema. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri.
Pada prakteknya, teknik pembelajaran ini mengikutsertakan siswa beserta
guru untuk terlibat dalam sebuah curah pendapat (brainstorming), mengenai
topik/tema yang dipelajari. Kegiatan curah pendapat (brainstorming), sangat
bermanfaat untuk mengantarkan pengetahuan awal siswa kepada teks yang
akan mereka baca. Selain itu, kegiatan curah pendapat (brainstorming),
tersebut berguna untuk mengaktifkan struktur pengetahuan yang telah siswa
miliki serta membantu mereka mengungkap informasi yang ada dalam teks
bacaan. Sebab dengan cara demikian siswa diberikan kesempatan secara
leluasa untuk mengemukakan sesuatu yang selama ini dirasakan samar-samar,
mengemukakan apa saja yang mereka ketahui, serta mengaktifkan memori
6
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selama ini tidak mereka ketahui. Selanjutnya, pada saat membaca siswa
dibiasakan untuk membaca teks dengan teliti, sehingga setelah selesai kegiatan
membaca, siswa diharapkan mampu menulis apa saja pengetahuan baru yang
diperolehnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini digunakan
teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar
(learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman salah
seorang siswa tunarungu di kelas VII SLB PGRI Karya Winaya. Melalui teknik
pembelajaran ini diharapkan agar minat siswa terhadap kegiatan membaca
meningkat, siswa berani mengajukan pertanyaan, mengungkapkan pendapat,
tidak ada ketergantung pada guru pada saat menjawab pertanyaan-pertanyaan,
dan siswa aktif dalam merespon pelajaran yang diberikan guru. Di lain pihak,
guru pun berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu siswa tunarungu
belajar dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian dengan judul:
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui
(Want), dan Belajar (Learned) dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Anak Tunarungu Kelas VII di SLB PGRI Karya Winaya Subang.
B.Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang penelitian, maka permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Tidak ada keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan pendapat dalam kegiatan pembelajaran.
2. Adanya kertergantungan pada bantuan guru pada saat menjawab soal-soal
yang berhubungan dengan teks bacaan.
3. Guru belum menggunakan teknik pembelajaran yang sesuai dengan
7
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Membaca pemahaman siswa tunarungu kelas VII SLB PGRI Karya Winaya
masih rendah.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Sugiyono (2011, hlm. 55) mengemukakan rumusan masalah adalah
“suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah aktivitas siswa kelas VII SLB PGRI Karya Winaya Subang
dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan teknik
pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar
(learned)?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VII SLB PGRI Karya Winaya
Subang dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan
teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan
belajar (learned)?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa tuna rungu kelas VII di SLB
PGRI Karya Winaya Subang, melalui penggunaan teknik pembelajaran
mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned) pada
pembelajaran bahasa Indonesia sub pokok bahasan membaca pemahaman.
E.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
dunia pendidikan luar biasa:
8
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi praktisi pendidikan luar
biasa dalam mendesain teknik pembelajaran membaca pemahaman bagi
anak tunarungu pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi
guru, siswa dan sekolah.
a. Bagi guru sekolah luar biasa (SLB), diharapkan dapat memberikan
informasi tentang teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemapuan membaca pemahaman siswa tunarungu.
b. Bagi siswa tunarungu, diharapkan dapat meningkatkan minat siswa
terhadap kegiatan membaca, meningkatkan keberanian siswa dalam
mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pendapat, mengurangi
ketergantungan siswa pada guru saat menjawab pertanyaan-pertanyaan,
dan meningkatkan peran aktifsiswa dalam merespon kegiatan membaca
pemahaman.
c. Bagi sekolah, diharapkan kontribusi hasil penelitian ini adalah bukti
konkrit untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep
Variabel merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat
diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Hatch dan Farhady (dalam
Sugiyono, 2011, hlm. 60) menyebutkan bahwa “variabel adalah atribut
seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.” Penelitian ini terdiri dari
dua variabel, sebagai berikut:
a. Variabel bebas
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat” (Sugiyono,
2011, hlm. 61). Teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin
mengetahui (want), dan belajar (learned) adalah variabel bebas dalam
penelitian ini. Ogle (1986) mengungkapkan bahwa teknik pembelajaran
mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned)
adalah sebuah teknik membaca yang menekankan pentingnya latar
belakang pengetahuan pembaca tentang sebuah tema/topik dengan tiga
tahapan dasar, yaitu mengakses apa yang siswa ketahui, mengakses apa
yang ingin siswa ketahui, dan mengingat apa yang telah siswa pelajari
dari hasil kegiatan membaca. Teknik pembelajaran ini menggunakan
pemandu grafis berupa tiga buah kolom. Kolom pertama diberi nama
mengetahi, (know), kolom kedua diberi nama ingin mengetahui (want),
dan kolom ketiga diberi nama belajar (learned).
b. Variabel terikat
31
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu adalah variabel
terikat dalam penelitian ini. Wainwright (2007, hlm. 42) menjelaskan “membaca pemahaman adalah proses kompleks yang melibatkan pemanfaatan seluruh kemampuan yang berhasil maupun yang
gagal”.Lebih lanjut, Somadayo (2011, hlm. 10) menjelaskan “membaca
pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang secara
aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh
siswa serta dihubungkan dengan isi bacaan.”
Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau
sebagaian daya pendengarannya, sehingga mengalami gangguan
berkomunikasi secara verbal dan memerlukan layanan pendidikan yang
disesuaikan dengan kebutuhan belajarnya.
2. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pemahaman dan pengukuran setiap variabel
dalam penelitian, maka setiap variabel harus dirumuskan secara operasional.
Adapun definisi operasonal dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik pembelajaran
mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned), yaitu
salah satu teknik pembelajaran yang menggunakan pemandu grafis
berupa tiga buah kolom. Kolom pertama diberi nama mengetahui (know),
kolom kedua diberi nama ingin mengetahui (want), dan kolom ketiga
diberi nama belajar (learned).
Pelaksanaan teknik pembelajaran ini adalah sebagai berikut, pertama
mengakses apa yang telah diketahui siswa, kedua menentukan apa yang
ingin diketahui sebelum membaca, dan ketiga memahami apa yang
dipelajari setelah membaca. Selengkapnya penerapan teknik
32
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(learned) dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat di jabarkan
sebagai berikut:
1) Langkah Mengetahui (Know)
Pada langkah ini ada empat kegiatan utama yang harus
dilakukan guru dalam pembelajaran, yaitu: membimbing siswa
menyampaikan ide-ide tentang topik bacaan yang akan di baca,
mencatat ide-ide siswa tentang topik yang akan dibaca, mengatur
diskusi tentang ide-ide yang diajukan siswa, dan memberikan
stimulus agar siswa berani menyampaikan ide-idenya.
2) Langkah Ingin Mengatahui (Want)
Pada langkah kedua ini yang dilakukan adalah membimbing
siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan
topik bacaan. Selain itu, guru juga membimbing siswa untuk
membuat skala prioritas tentang pertanyaan-pertanyaan yang
benar-benar mereka ketahui jawabannya.
3) Langkah Belajar (Learn)
Pada langkah ketiga ini guru membimbing siswa
mengidentifikasi dan membuat ringkasan terkait apa saja
pengetahuan yang baru diperolehnya dari hasil membaca.
Pernyataan-pernyataan pada langkah ini dapat diadaftasi sebagai
jawaban bagi pertanyaan yang diajukan siswa pada langkah kedua.
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca
pemahaman anak tunarungu. Membaca pemahaman adalah suatu proses
untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat
kembali isi teks. Membaca pemahaman juga dapat diartikan sebagai
kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami arti atau
memperoleh informasi dari bahan bacaan melalui pengucapan simbol
33
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengukuran kemampuan membaca pemahaman siswa tunarungu
dalam penelitian ini akan menggunakan taksonomi Barrett yang terdiri
dari 5 kelompok intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu:
1) Pemahaman literal
Pemahaman literal adalah sebuah pemahaman yang menekankan
pada penguasaan pokok-pokok pikiran dan informasi yang secara jelas
diungkapkan dalam teks bacan.
2) Penataan kembali (reorganisasi)
Penataan kembali (reorganisasi) adalah sebuah pemahaman agar
siswa mampu menganalisis, mensintesis, dan mengorganisasikan
pikiran atau informasi yang dikemukakan secara eksplisit dalam teks
bacaan. Pada tingkat ini dapat dilakukan dengan menjelaskan atau
menterjemahkan kata-kata yang belum dimengerti oleh siswa.
3) Pemahaman inferensial
Pemahaman inferensial adalah sebuah pemahaman agar siswa
mampu membuat pemmikiran atau imajinasi yang berhubungan
dengan teks bacaan. Tugas-tugas siswa dalam pemahaman inferensial
adalah menarik detail penguat, menyimpulkan pikiran utama, menarik
kesimpulan tentang urutan, menyimpulkan perbandingan,
menyimpulkan sebab akibat, menarik kesimpulan tentang watak,
menerka kelanjutan, dan menafsirkan bahasa kias.
4) Evaluasi
Pemahaman evaluasi adalah sebuah pemahaman agar siswa
mampu melakukan tinjauan evaluasi dengan membandingkan buah
pikiran yang disajikan dalam teks bacaan dengan kriteria luar yang
berasal dari pengalaman dan pengetahuan siswa, atau nilai-nilai dari
siswa sebelum proses belajar mengajar menggunakan teknik ini
diterapkan.
34
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemahaman apresiasi adalah sebuah pemahaman agar siswa
mampu mengapresiasi teks bacaan sedemikian sehingga siswa secara
emosional dan estetis peka terhadap suatu karya dan memintanya
bereaksi terhadap nilai dan kekayaan unsur-unsur psikologis dan
artistik yang ada dalam karya itu. Apresiasi ini mencakup pengetahuan
tentang respon emosional terhadap teknik-teknik, bentuk-bentuk, gaya
serta struktur sastra.
Peneliti akan menggunakan teks bacaan dengan judul Raden Ajeng
Kartini sebagai bahan bacaan dalam kegiatan membaca pemahaman. Tes
yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa tunarungu dalam
memahami isi bacaan dengan judul di atas adalah tes pilihan ganda. Tes
ini menjadi pilihan dengan pertimbangan:
a. Penilaian dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, mencakup
materi yang luas, dan jumlah butir tes yang banyak.
b. Pemeriksaan mudah dan cepat karena kunci jawaban telah disediakan.
c. Kualitas butir tes dapat dianalisis secara empirik.
d. Obyektifitas penskoran sangat tinggi.
B.Metode Penelitian
Sugiyono (2011, hlm. 3) mengemukakan “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai hubungan
sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
menggunakan metode penelitian eksperimen.
Sugiyono (2011, hlm. 107) menjelaskan “metode eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan”. Darmadi (2013, hlm.
35
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membagun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal effect relationship). Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan teliti. Disamping itu penelitian eksperimen dilakukanoleh peneliti dengan tujuan situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi
Metode eksperimen yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR).
Darmadi (2013, hlm. 244) menjelaskan:
SSR adalah penelitian yang dapat dipakai apabila ukuran sampel adalah satu. SSR biasanya digunakan pada penyelidikan perubahan tingkah laku dari seseorang yang timbul sebagai akibat beberapa intervensi atau treatment. Dalam SSR, subjek penelitian bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal diambil dari cara hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Pendekatan dasar dalam SSR adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.
1. Desain Penelitian
Desain SSR yang dipakai adalah A-B-A. Sunanto (2005, hlm. 59) menjelaskan “desain A-B-A adalah sebuah desain penelitian dimana kondisi baseline diulang dua kali.” Penambahan kondisi baseline ini dimaksudkan
untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel
terikat, sebagaimana dikemukakan Sunanto (2005, hlm. 59) bahwa “penambahan kondisi baseline yang kedua (A2) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intrvensi sehingga memungkinkan untuk menarik
kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel
terikat.”
Agar lebih jelas, penelitian SSR dengan desain A-B-A digambarkan pada
grafik sebagai berikut:
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Grafik 3.1 Pola Desain A-B-A
Keterangan:
a. A-1adalah lambang untuk baseline 1.
b. B adalah lambang untuk intervensi.
c. A-2 adalah lambang untuk pengulangan baseline1.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian untuk melihat kemampuan membaca
pemahaman siswa tunarungu melalui teknik pembelajaran mengetahui
(know), ingin mengetahui (want), dan belajar (learned) dengan desain
A-B-A memiliki tiga tahapan sebagai berikut:
a. Baseline-1 (A-1)
Data pada tahapan ini diperoleh dimelalui tes pilihan ganda
sebanyak 20 soal. Pengambilan data dilakukan dalam tiga kali pertemuan
tanpa melalui intervensi dimulai dari tanggal 22 Mei 2014 sampai 24 Mei
2014. Masing-masing pertemuan berdurasi selama 35 menit (1 jam
pelajaran) dengan rincian lima menit untuk kegiatan membaca, dan 30
menit untuk tes. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini
sebagai berikut:
1) Mengkondisikan siswa agar memiliki kesiapan belajar melalui:
37
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengucapkan salam, berdoa. tegur sapa, menyiapkan alat tulis
siswa.
2) Melakukan apersepsi dengan cara memberi pertanyaan, misalnya:
Peneliti memperlihatkan foto RA Kartini kemudian bertanya kepada siswa: “Apakah kalian mengenal foto ini?”
3) Selanjutnya siswa dipersilahkan untuk membaca teks bacaan RA
Kartini dan mengerjakan tes evaluasi.
b. Intervensi (B)
Kondisi intervensi merupakan kondisi pemberian perlakuan
sebelum dilakukan tes. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini
sebagai berikut:
1) Melakukan intervensi (pembelajaran) dengan menerapkan teknik
pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui (want), dan
belajar (learned) dalam kegiatan membaca pemahaman pada teks
bacaan dengan judul Raden Ajeng Kartini.
2) Intervensi dilakukan selama 7 x 35 menit (4 pertemuan).
3) Memberikan tes kepada siswa sebanyak empat kali setelah intervensi
selesai dilaksanakan. Tes dimulai tanggal 2 Juni 2014 sampai 2 Juni
2014 dengan durasi 35 menit (1 jam pelajaran) dengan rincian lima
menit untuk kegiatan membaca dan 30 menit untuk tes.
c. Baseline-2 (A-2)
Pada kondisi baseline-2 (A-2) ini, peneliti kembali melakukan tes
setelah intervensi tidak lagi diberikan atau dihentikan. Tes pada kondisi
ini dilaksanakan selama tiga kali pada hari yang berbeda yaitu dari
tanggal 6 Juni 2014 sampai 10 Juni 2014. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahapan ini pada dasarnya sama dengan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahap baseline-1 (A-1),sebagai berikut:
38
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengucapkan salam, berdoa. tegur sapa, menyiapkan alat tulis
siswa.
2) Melakukan apersepsi dengan cara memberi pertanyaan, misalnya:
Kemarin kamu sudah belajar tentang RA Kartini. Siapa RA Kartini itu?
3) Selanjutnya siswa dipersilahkan untuk membaca teks bacaan RA
Kartini dan mengerjakan tes evaluasi.
C.Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti merupakan subjek tunggal, berdasar pada metode
penelitian yang digunakan, yaitu penelitian subjek tunggal. Adapun identitas
subjek sebagai berikut:
Nama : DN
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 07 Juli 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Jenis Kelainan : Tunarungu
Kelas : VII (SMPLB)
Agama : Islam
DN adalah anak tunarungu, sudah mampu membaca dan menulis.
Namun, seperti umumnya anak tunarugu, DN memiliki hambatan
komunikasi secara verbal sehingga berdampak pada lemahnya kemampuan
membaca pemahaman yang meliputi merumuskan pengertian, menarik
kesimpulan, menilai, dan memberikan respon emosional terhadap bacaan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SLB PGRI Karya Winaya, yang
beralamat di Jl. Raya Rancasari RT. 11 RW. 04 Desa Rancasari Kecamatan
Pamanukan Kabupaten Subang. Penelitian dilaksanakan pada saat jam
39
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan bersama-sama dengan dua orang teman subjek pada kelas
yang sama.
D.Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian
Meneliti pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran, sehingga
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan
dengan instrumen penelitian. Berikut adalah beberapa kegiatan yang
dilakukan selama menyusun instrumen penelitian:
a. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian
Kisi-kisi dalam penelitian ini disusun untuk mengukur
kemampuan membaca pemahaman siswa tunarungu dengan
[image:32.595.156.513.385.681.2]menggunakan taksonomi Barrett.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Judul
Bacaan Indikator
Kelompok Taksonomi Barret
1 RA
Kartini
Siswa mampu menyebutkan tanggal lahir RA Kartini
Literal
2 Siswa mampu menyebutkan
tempat lahir RA Kartini
Literal
3 Siswa mampu menyebutkan buku
kumpulan surat-surat RA Kartini
Literal
4 Siswa mampu menyebutkan
tanggal meninggalnya RA Kartini
Literal
5 Siswa mampu menyebutkan
tanggal Hari Kartini
Literal
6 Siswa mampu menyebutkan
pengertian emansipasi
Reorganisasi
7 Siswa mampu menyebutkan
pengertian dipingit
Reorganisasi
40
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengertian pahlawan
9 Siswa mampu menyebutkan
pengertian biografi
Reorganisasi
10 Siswa mampu menemukan isi
paragraf kedua pada teks biografi RA Kartini
Inferensial
11 Siswa mampu menemukan isi
praragraf ketiga pada teks biografi RA Kartini
Inferensial
12 Siswa mampu mengidentifikasi
kondisi wanita jawa pada masa RA Kartini
Inferensial
13 Siswa mampu mengidentifikasi
cita-cita tinggi RA Kartini yang ada pada teks biografi
Inferensial
14 Siswa mampu mengidentifikasi
sifat rela berkorban pada teks biografi RA Kartini
Inferensial
15 Siswa mampu mengidentifikasi
kegiatan yang dilakukan RA Kartini pada masa dipingit dalam biografi RA Kartini
Inferensial
16 Siswa mampu menilai sikap orang
tua RA Kartini pada masalah pendidikan
Evaluasi
17 Siswa mampu memberikan
penilaian tentang perjuangan RA Kartini
Evaluasi
18 Siswa mampu menilai hasil
perjuangan RA Kartini yang nampak pada masa sekarang
Evaluasi
19 Siswa mampu megidentifikasi
keseluruhan sifat yang dapat diteladani dari RA Kartini yang ada pada teks biografi
41
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20 Siswa mampu menyimpulkan isi
biografi
Apresiasi
b. Menyusun instrumen penelitian
Penyusunan instrumen menjadi pegangan penting peneliti untuk
terjun ke lapangan. Penyusunan instrumen disesuikan dengan kisi-kisi
instrumen penelitian. Adapun bentuk instrumen penelitian adalah tes
pilihan ganda. Tes ini menjadi pilihan dengan beberapa pertimbangan,
antara lain:
1) Komprehensip, karena dalam waktu singkat dapat mencakup materi
yang luas dan jumlah butir tes yang banyak.
2) Mudah dan cepat dalam pemeriksaan jawaban dan pemberian skor.
3) Kualitas butir tes dapat dianalisis secara empirik.
4) Obyektifitas penskoran sangat tinggi, karena kunci jawaban telah
disediakan.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan Rencana Pelaksanan Penbelajaran mutlak diperlukan
sebagai panduan dalam memberikan pembelajaran dalam bentuk
intervensi pada siswa tunarungu.
d. Uji validasi
Peneliti perlu mengetahui layak tidaknya instrumen penelitian di
gunakan sebagai alat tes. Instrumen penelitian dikatakan layak digunakan
sebagai alat tes apabila memenuhi beberapa kriteria, antara lain
instrumen harus valid. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen
dilakukan melalui proses judgement yang oleh tiga orang ahli, yaitu:
Penilai I : Dr. H. Dudi Gunawan, M.Pd. (Dosen PLB UPI)
42
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilai III : Dra. Eni Erliani (Kepala Sekolah/Guru SLB PGRI Karya
Winaya)
Skor validitas instrumen penelitian diolah dengan menggunakan
persamaan:
Persentase (P) =
x 100%
[image:35.595.153.517.249.686.2]Berikut adalah hasil perhitungan validitas instrumen penelitian:
Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Butir Soal
N I N II N III
P (%) Keterangan
C TC C TC C TC
A. Validasi RPP
1 √ √ √ 100 Valid
2 √ √ √ 100 Valid
3 √ √ √ 100 Valid
4 √ √ √ 66,67 Valid
5 √ √ √ 100 Valid
6 √ √ √ 100 Valid
7 √ √ √ 66,67 Valid
8 √ √ √ 100 Valid
9 √ √ √ 100 Valid
10 √ √ √ 66,67 Valid
11 √ √ √ 66,67 Valid
12 √ √ √ 100 Valid
13 √ √ √ 100 Valid
B. Validasi Soal
1 √ √ √ 100 Valid
2 √ √ √ 100 Valid
3 √ √ √ 100 Valid
4 √ √ √ 100 Valid
5 √ √ √ 100 Valid
6 √ √ √ 100 Valid
7 √ √ √ 100 Valid
8 √ √ √ 100 Valid
43
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 √ √ √ 100 Valid
11 √ √ √ 66,67 Valid
12 √ √ √ 100 Valid
13 √ √ √ 100 Valid
14 √ √ √ 100 Valid
15 √ √ √ 100 Valid
16 √ √ √ 100 Valid
17 √ √ √ 100 Valid
18 √ √ √ 100 Valid
19 √ √ √ 100 Valid
20 √ √ √ 100 Valid
Keterangan:
P = Persentase C = Cocok
N = Penilai TC = Tidak Cocok
Hasil uji validitas instrumen melalui proses judgement para ahli di
atas dapat dikatakan valid karena kecocokan butir soal semuanya lebih
besar dari 50%.
e. Menyusun jadwal penelitian
Penyusunan jadwal penelitian diperlukan supaya penelitian lebih
[image:36.595.156.517.81.325.2]teratur. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
Kondisi Sesi ke- Waktu
Baseline-1 (A-1)
1 22 Mei 2014
2 23 Mei 2014
3 24 Mei 2014
KBM
28 Mei 2014 30 Mei 2014 31 Mei 2014
4 2 Juni 2014
Intervensi
5 3 Juni 2014
6 4 Juni 2014
7 5 Juni 2014
Baseline-2 (A-2) 8 6 Juni 2014
44
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 10 Juni 2014
2. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, tes pilihan ganda digunakan untuk mengukur
kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu. Tes yang dilakukan
sebanyak tiga kali pada kondisi baseline-1 (A-1), empat kali pada
kondisiintervensi, dan tiga kali pada kondisi baseline-2 (A-2). Setiap butir
soal diberi skor satu selanjutnya jumlah skor yang diperoleh siswa pada
setiap sesi dihitung dengan mengacu pada kunci jawaban.
E.Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Data penelitian ini diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada
kondisi baseline-1 (A-1), kondisi intervensi, dan kondisi baseline-2 (A-2).
Setelah data terkumpul, data diolah dan dianalisis ke dalam statistik
deskriptif agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh intervensi
terhadap target behavior. Langkah-langkah pengolahan data dalam setiap
sesi sebagai berikut:
a. Menghitung skor siswa berdasar pada kunci jawaban.
b. Mengkonversikan skor menjadi persentase skor.
c. Menampilkan persentase skor siswa dalam bentuk grafik sehingga
perubahan dalam setiap sesi atau kondisi dapat dilihat secara jelas.
d. Membandingkan persentase skor yang diperoleh siswa pada setiap
kondisi.
Grafik yang digunakan untuk menampilkan persentase skor siswa
adalah grafik garis. Grafik ini digunakan karena sudah dikenal secara luas
45
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hlm. 40) menjelaskan mengenai kelebihan grafik garis sebagaimana
dikemukakannya:
... relatif mudah dibuat dan memungkinkan para guru dan peneliti untuk mengevaluasi secara kontinyu efek intervensi terhadap variabel terikat. Dengan demikian akan mempermudah untuk melakukan evaluasi formatif atau mengembil keputusan untuk melanjutkan atau mengubah intervensi.
Secara umum grafik garis memiliki beberapa komponen penting agar
data yang ditampilkan bisa dibaca dan dipahami, yaitu:
a. Absis adalah sumbu x yang merupakan sumbu horizontal yang
menunjukan satuan untuk variabel bebas (misalnya sesi, hari, tanggal,
dll.).
b. Ordinat adalah sumbu y yang merupakan sumbu vertikal yang
menunjukan satuan untuk variabel terikat (misalnya persen, frekuensi,
durasi, dll.).
c. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu x dan y sebagai titik awal
satuan variabel bebas dan terikat. Titik awal ini biasanya dimulai dari 0.
d. Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu x dan y yang menunjukan
ukuran.
e. Label kondisi adalah keterangan yang menggambarkan kondisi
eksperimen (misalnya kondisi baseline-1 (A-1), kondisi intervensi, dan
kondisibaseline-2 (A-2).
f. Garis perubahan kondisi adalah garis vertikal yang menunjukan adanya
perubahan kondisi dari yang satu ke yang lainnya.
g. Judul grafik adalah nama grafik yang mengarahkan perhatian pembaca
agar segera mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat.
2. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu cara untuk mengolah data hasil
46
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjelaskan “pada penelitian dengan kasus tunggal biasanya menggunakan statistik deskriptif yang sederhana”. Hal tersebut dimaksudkan agar
diperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil intervensi terhadap target
behavior dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pada penelitian ini,
analisis data dilakukan dalam tiap kondisi dan antar kondisi.
Analisis data dalam kondisi meliputi komponen sebagai berikut:
a. Menentukan panjang kondisi, yaitu banyaknya data dalam kondisi yang
juga menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut.
b. Menentukan estimasi kecenderungan arah, yaitu suatu kondisi yang
digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam kondisi di
mana banyaknya data yang berada di atas dan bawah garis sama banyak.
c. Menentukan kecenderungan stabilitas (level stability) adalah tingkat
homogenitas data dalam suatu kondisi.
d. Estimasi jejak data (data path) adalah perubahan dari data yang satu ke
data yang lain dalam satu kondisi dengan tiga kemungkinan, menaik,
menurun, atau mendatar.
e. Menentukan level stabilitas dan rentang adalah besarnya perubahan data
antara dua data.Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama
dengan data terkahir.
f. Menentukan tingkat perubahan (level change) adalah selisih antara data
terakhir dan data pertama pada setiap kondisi yang ditandai dengan tanda
(+) jika menaik, (-) jika menurun, dan (=) jika tidak ada perubahan.
Analisis data antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut:
a. Variabel yang diubah menunjukan variabel terikat atau sasaran yang
difokuskan.
b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya menunjukan perubahan
kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan intervensi.
c. Perubahan stabilitas dan efeknya menunjukan tingkat stabilitas
47
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar
(Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii
Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Perubahan level data menunjukan tingkat perubahan level data dalam dua
kondisi dengan cara menghitung selisih antara data terakhir pada kondisi
baseline dengan data pertama pada kondisi intervensi.
e. Data overlap (data tumpang tindih) menunjukan dua kondisi data yang
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa teknik pembelajaran mengetahui (know), ingin mengetahui
(want), dan belajar (learned) dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman DN. Hal ini terbukti dari paparan di bawah ini:
1. Terjadi perubahan positif sikap DN dalam kegiatan pembelajaran membaca
pemahaman tentang RA Kartini, meskipun semua perubahan tersebut terjadi
tak lepas dari bimbingan yang ketat. Dengan menggunakan teknik
pembelajaran ini, DN mulai berani mengungkapkan pengetahuan yang
dimilikinya tentang RA Kartini, berani bertanya tentang apa yang ingin
diketahuinya tentang RA Kartini, dan berkurangnya sifat ketergantungan
DN pada guru dalam mengerjakan soal-soal karena peneliti menuntut DN
untuk membuka dan mempelajari kembali catatan-catatan yang ditulis pada
tahap belajar (learned).
2. Perolehan mean level pada kondisi baseline-1 adalah 25 yang berarti
kemampuan membaca pemahaman DN sangat rendah. Dengan kondisi seperti
ini, DN membutuhkan intervensi berupa teknik pembelajaran membaca
pemahaman yang sesuai dengan karakteristiknya. Peneliti memahami betul
bahwa teknik pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini tidak sepenuhnya
sesuai dengan karakteristik DN, namun setidaknya bisa membantu dia dalam
mememenuhi kebutuhan belajarnya. Diketahui, level perubahan pada kondisi
baseline-1adalah 0 yang berarti data yang diperoleh selama tiga sesi dalam
kondisi ini adalah konstan dengan tingkat kecenderungan stabilitas 100% yang
berarti stabil.
3. Perolehan mean level pada kondisi intervensi adalah 72,50 mengalami
65
Edi Sujiati Maulana, 2014
Penggunaan Teknik Pembelajaran Mengetahui (Know), Ingin Mengetahui (Want), Dan Belajar (Learned) Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Vii Di Slb Pgri Karya Winaya Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perubahan pada kondisi ini adalah (+10) yang berarti data yang diperoleh
selama empat sesi dalam kondisi intervensi adalah meningkat dengan tingkat
kecenderungan stabilitas 75% yang berarti tidak stabil.
4. Tingkat peubahan (level change) pada kondisi baseline-1 (A-1) adalah
konstan (0) dan mengalami peningkatan pada kondisi intervensi dan
baseline-2 (A-2) masing-masing (+10).
5. Perubahan level antara sesi terakhir kondisi baseline-1 (A-1) dengan sesi
awal kondisi intervensi terdapat selisih yang cukup besar, yaitu (+40) yang
merupa