• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI SEL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI SEL."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STUKTUR DAN FUNGSI SEL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Biologi

oleh:

Nura Syifa Mutiara Aisya 0902060

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STUKTUR DAN FUNGSI SEL

Oleh

Nura Syifa Mutiara Aisya

0902060

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

© Nura Syifa Mutiara Aisya 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NURA SYIFA MUTARA AISYA

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STUKTUR DAN FUNGSI SEL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Bambang Supriatno, M.Si NIP. 196305211988031002

Pembimbing II

Any Aryani, M.Si NIP. 197105302001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Nura Syifa Mutiara Aisya, Bambang Supriatno, Any Aryani. Jurusan Pendidian Biologi FPMIPA UPI

Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154, Jawa Barat

ABSTRAK

Desain kegiatan laboratorium yang relevan dengan kompetensi dasar dianggap penting untuk digunakan pada pembelajaran karena dapat mengantarkan siswa pada pencapaian konsep yang dituntut oleh kurikulum. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari bagaimana relevansi dari desain kegiatan laboratorium dengan Kompetensi Dasar (KD) pada konsep struktur dan fungsi sel. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh kegiatan laboratorium Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung kelas XI IPA yang dijadikan rujukan pembelajaran. Sampel yang diambil adalah seluruh desain kegiatan laboratorium konsep struktur dan fungsi sel yang diambil melalui teknik purposive sampling. Seluruh sampel kemdian dianalisis dengan menggunakan rubrik diagram Vee yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan desain kegiatan laboratorium yang dianalis memiliki tujuan praktikum yang mengacu pada tuntutan indikator hasil penjabaran KD, memiliki langkah prosedural yang dapat dikerjakan, kemunculan objek dan atau event dapat teramati dan mengarahkan pada pembentukan knowledge claim, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi sebagian tuntutan KD. Pertanyaan praktikum pada desain kegiatan laboratorium dapat mengarahkan siswa pada pembentukan knowledge claims yang sesuai dengan KD. Dari komponen-komponen desain kegiatan laboratorium yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa desain kegiatan laboratorium konsep struktur dan fungsi sel yang digunakan di SMA Negeri atau Swasta di Kota Bandung memiliki relevansi dengan sebagian tuntutan KD.

Kata kunci: desain kegiatan laboratorium, kompetensi dasar, sel

ABSTRACT

(5)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the concept of structure and function of cells used in Bandung public and private schools have relevance to most of the BC that were required by the curriculum.

(6)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 3

DAFTAR GAMBAR ... 4

DAFTAR LAMPIRAN ... 6

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STUKTUR DAN FUNGSI SELError!

Bookmark not defined.

A. Tuntutan Kurikulum ... Error! Bookmark not defined.

B. Desain Kegiatan Laboratorium ... Error! Bookmark not defined.

C. Struktur dan Fungsi Sel ... Error! Bookmark not defined.

D. Analisis Potensi Materi ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

B. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Definisi Oprasional ... Error! Bookmark not defined.

D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

F. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

G. Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Analisis Potensi Materi Struktur dan Fungsi Sel ... 19

3.1. Kisi-kisi Penjabaran SK dan KD Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 24

3.2. Skoring Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 25

3.3. Rubrik Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan

Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 25

3.4. Rubrik Analisis Penilaian Objects dan atau Event pada Desain

Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 26

3.5. Rubrik Analisis Pertnyaan Praktikum pada Desain Kegiatan

Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 27

3.6. Rubrik Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan

Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 28

3.7. Rubrik Analisis Record-Transformation yang Terdapat pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 29

3.8. Rubrik Analisis Record-Transformation yang Terdapat padaDesain Kegiatan Laboratorium Konsep Konsep Struktur dan Fungsi Sel ... 30

4.1. Skor Keseluruhan Desain Kegiatan Laboratorium ... 35

(9)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Diagram Vee modifikasi dari Novak& Gowin ... 11

2.2. Struktur Sel Epidermis ... 15

2.3. Struktur Sel Epitelium ... 16

2.4. Sel Eukariotik ... 16

2.5. Membran Sel ... 16

2.6. Sitoplasma ... 17

2.7. Dinding Sel ... 18

2.8. Nukleus ... 18

2.9. Organel dari Epitel bawang merah ... 18

3.1. Alur Penelitian ... 32

4. 1 Persentase Skor Tujuan Praktikum pada Seluruh Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Fungsi Sel di Sekolah Menengah Atas... 36

4. 2 Persentase Skor Pertanyaan Fokus Praktikum pada Seluruh Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Fungsi Sel di Sekolah Menengah Atas... 38

4. 3 Persentase Skor Object dan atau Event pada Seluruh Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Fungsi Sel di Sekolah Menengah Atas... 40

4. 4 Persentase Skor Pertanyaan Praktikum pada Seluruh Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Fungsi Sel di Sekolah Menengah Atas ... 42

4. 5 Persentase Skor Langkah Prosedural pada Seluruh Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Fungsi Sel di Sekolah Menengah Atas... 44

(10)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(11)

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A: Desain Kegiatan Laboratorium Terkode... 85

LAMPIRAN B: Hasil Skoring Instrumen Penelitian ... 107

LAMPIRAN C: Pencatatan Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium ... 116

LAMPIRAN D: Hasil Uji Coba Siswa pada Desain Kegiatan

Laboratorium Skor tertinggi ... 148

(12)

1 Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran biologi bukan sekedar pemaparan pengetahuan

saja, melainkan harus direncanakan suatu proses yang melibatkan siswa untuk

aktif menemukan pengetahuan (Supriatno, 2009). Dilihat dari karakteristik ini,

dalam pembelajaran biologi dituntut untuk belajar dengan pengalaman

langsung, dengan melibatkan seluruh indera yang dimiliki manusia. Proses

sains ini bisa dijadikan rujukan sebagai metode pembelajaran sains melalui

kegiatan praktikum.

Menurut Rustaman (1995), kegiatan praktikum merupakan bagian

integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya pada pembelajaran biologi.

Sejalan dengan pendapat Hofstein & Lunetta (2012), bahwa kegiatan

laboratorium memiliki peran sentral dalam pembelajaran sains, hal ini

menunjukan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium (praktikum)

untuk mencapai tujuan pendidikan sains.

Dalam proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum, tentu

dibutuhkan sebuah desain kegiatan laboratorium. Menurut Supriatno (2009),

desain kegiatan laboratorium ini dapat menuntun siswa untuk melakukan

kegiatan praktek sains dalam proses belajar. Namun, menurut Muscat (2012),

sering terjadi dimana setelah siswa selesai melakukan kegiatan dari praktikum,

namun mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka kerjakan. Padahal,

pencapaian yang diinginkan dari pembelajaran melalui kegiatan praktikum ini

adalah siswa memperoleh pemahaman biologi yang utuh. Oleh karena itu

diperlukan peran guru sebagai pengontrol siswa dalam menjalani proses

pembelajaran melalui kegiatan praktikum, bahkan saat mempersiapkan

kegiatan laboratorium.

Rustaman & Wulan (2007) mengungkapkan bahwa guru harus mencoba

(13)

2

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlebih dahulu potensi keterlaksanaan dan ketercapaian dari sebuah desain

kegiatan laboratorium. Hal ini dianggap perlu karena tak jarang guru

menggunakan sebuah desain kegiatan laboratorium seperti halnya sebuah

resep. Padahal, analisis desain kegiatan laboratorium juga harus dilaksanakan

guru sebelum desain kegiatan laboratorium tersebut dieksekusi (diuji coba)

oleh siswa. Hal ini dinilai penting untuk dilakukan untuk menghindari

kegagalan praktikum karena guru masih mungkin memperbaiki prosedur,

bahan, dan peralatan yang kurang sesuai.

Pada saat ini, sering ditemukan beberapa desain kegiatan praktikum yang

tidak sesuai dengan kondisi desain kegiatan laboratorium yang ideal.

Berdasarkan hasil penelitian keterlaksanaan langkah kerja desain kegiatan

laboratorium, 24% desain kegiatan laboratorium dapat dikerjakan dengan hasil

sesuai prosedur, dan tuntas dari segi analisis dan penarikan kesimpulan.

Sisanya (76 %) bermasalah dalam hal: (1) Langkah kerja tidak terstruktur, (2)

Prosedur sulit dikerjakan, (3) Tabel data kaku dan hasil menimbulkan

miskonsepsi, (4) Tidak tuntas, dan (5) Memerlukan waktu lama (Supriatno,

2009). Selain itu, menurut Supriatno (2007), ketidaksesuaian pencapaian

desain kegiatan laboratorium ditemukan pada materi yang disampaikan.

Kesamaan materi antara SMP dan SMA ditemukan pada beberapa desain

kegiatan praktikum, padahal jenjang dan kompetensi dasar yang dituntut

jelas-jelas berbeda.

Selain itu menurut Purwaningsih (2011) menyatakan bahwa seorang guru

haruslah memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan bahan ajar

pada peserta didiknya. Guru yang ingin mengajarkan sains secara efektif harus

lebih sekedar mengetahui tentang isi (konten) yang akan diajarkan dan

beberapa cara mengajarnya, lebih dari itu guru harus memahami dan mampu

mengintegrasikan pengetahuan konten ke dalam pengetahuan tentang

kurikulum, pembelajaran, mengajar, dan siswa, sehingga guru pun dapat

(14)

3

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun konsep yang diteliti pada penelitian ini adalah konsep struktur

dan fungsi sel. Konsep struktur dan fungsi sel ini diambil sebagai bahan

penelitian karena menurut Martomidjojo (2012), proses pembelajaran dikelas

pada pembelajaran struktur dan fungsi sel umumnya diarahkan pada

kemampuan siswa untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami

informasi yang diingat itu untuk kemudian dihubungkan dengan kehidupan

sehari-hari. Karp (2008) dalam Martomidjojo (2012) menyatakan bahwa untuk

mempelajari konsep sel dibutuhkan bantuan media yang lain. Pembelajaran

melalui kegiatan laboratorium yang melibatkan media lain, akan memberikan

pengalaman yang berbeda dalam pembelajaran konsep sel ini, sehingga akan

membentuk sebuah pencapaian pembelajaran yang berbeda pula. Namun tentu,

untuk dapat melakukan kegiatan praktikum haruslah didukung dengan desain

kegiatan laboratorium penunjang yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

memenuhi tuntutan kurikulum.

Menurut Rustaman & Wulan (2007) menyatakan bahwa pada desain

kegiatan laboratorium hendaknya tercantum jenis kegiatan, alat bahan, dan

langkah presedural yang sesuai kondisi siswa dan daya dukung laboratorium

serta harus menunjang ketercapaian tujuan praktikum. Selain itu, langkah

prosedural yang tercantum dalam desain kegiatal laboratorium akan

menciptakan penemuan fakta-fakta. Penemuan fakta-fakta ini, disebut juga

sebagai penemuan object dan atau event. Object dan atau event pada sebuah

desain kegiatan laboratorium hendaknya dicatat dan ditransformasikan agar

mempermudah dalam mengarahkan siswa/praktikan pada pembentukan

pengetahuan baru (knowledge claims) bagi praktikan (Novak & Gowin, 1984).

Tujuan kegiatan pembelajaran melalui kegiatan praktikum, harus sesuai

dengan tuntutan kurikulum (Rustaman & Wulan, 2007). Kurikulum ini

disusun untuk jangka panjang dan memuat komponen-komponen yang

menunjang suatu proses pendidikan yang sebenarnya harus dipelajari. Dengan

demikian, dalam suatu desain kegiatan laboratorium haruslah membentuk

(15)

4

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi Dasar (KD). Agar mengetahui bagaimana mana gambaran desain

kegiatan laboratorium yang digunakan saat ini di sekolah-sekoah dapat

mengantarkan siswa mencapai tujuan pebelajaran, maka diperlukan penelitian

terhadap hal tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai desain kegiatan laboratorium serta relevansinya dengan

KD.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah "Bagaimana Relevansi Desain Kegiatan

Laboratorium degan Kompetensi Dasar dalam Konsep Struktur dan Fungsi

Sel?”

Supaya penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka perrtanyaan di atas

dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah tujuan praktrikum pada desain kegiatan laboratorium konsep

struktur dan fungsi sel sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)?

2. Apakah langkah-langkah prosedural pada desain kegiatan laboratorium

konsep struktur dan fungsi sel sesuai dengan tujuan praktikum?

3. Apakah langkah-langkah prosedural pada desain kegiatan laboratorium

konsep struktur dan fungsi sel yang dilakukan memunculkan object dan

atau event yang sesuai tujuan praktikum dan mengarahkan siswa pada

pembentuan knowledge claims?

4. Apakah pertanyaan praktikum pada desain kegiatan laboratorium konsep

struktur dan fungsi sel mengarahkan siswa pada pembentukan knowledge

claims yang sesuai dengan tuntutan KD?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya maka

(16)

5

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desain kegiatan laboratorium pada konsep struktur dan fungsi sel di Kota

Bandung dengan tuntutan Kompetesi Dasar (KD). Tujuan umum tersebut

dijabarkan dalam beberapa tujuan khusus berikut ini:

1. Memperoleh gambaran mengenai kesesuaian tujuan praktikum dengan

Kompetensi Dasar (KD).

2. Memperoleh gambaran mengenai kesesuaian tujuan praktium dengan

langkah prosedural pada desain kegiatan laboratorium.

3. Mengetahui gambaran mengenai kesesuaian komponen-komponen desain

kegiatan laboratorium terhadap pembentukan knowledge claims.

4. Mengetahui gambaran mengenai kesesuain knowledge claims yang

terbentuk pada desain kegiatan laboratorium dengan tuntutan KD.

D. Batasan Masalah

Pada penelitian ini menganalisis komponen-komponen dari desain

kegiatan laboratorium pada konsep struktur dan fungsi sel.

Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, pertanyaan fokus, langkah prosedural, object

dan atau event, record-transformation, pertanyaan praktikum, dan knowledge

claim. Pada penelitian ini diteliti relevansi antara komponen-komponen desain

kegiatan laboratorium tersebut dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD).

Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka batasan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan penelitian terhadap desain kegiatan laboraorium

pada pelajaran biologi konsep struktur dan fungsi sel kelas XI.

2. Desain kegiatan laboratorium yang digunakan untuk penelitian adalah

desain kegiatan laboratorium yang digunakan di sekolah. Desain

kegiatan laboratorium tersebut dapat berasal dari dari Lembar Kerja

Siswa (LKS), buku paket, serta desain praktikum yang dibuat sendiri

(17)

6

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Materi yang dianalisis pada penelitian ini adalah struktur dan fungsi sel

yang terdapat di kelas XI semester 1.

4. Aspek kegiatan laboratorium yang dianalisis adalah tujuan, pertanyaan

fokus, object dan atau event, pertanyaan praktikum, proses

record-transfomation, dan knowledge claim.

5. Komponen-komponen pada desain kegiatan laboratorium dianalisis

relevansinya dengan KD.

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Guru

Memberikan gambaran kepada guru untuk mengetahui dan memilih

desain kegiatan laboratorium yang baik untuk digunakan di sekolah serta

memberikan gambaran sejauh mana kecocokan desain kegiatan laboratorium

dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan di SMA Negeri dan

Swasta di Kota Bandung, sehingga guru dapat membimbing siswa

mengerjakan praktikum dengan desain kegiatan laboratorium yang tepat.

Dengan hal ini guru diharapkan dapat memilih desain kegiatan laboratorium

yang memenuhi tuntutan KD, serta penelitan ini dapat bermanfaat sebagai

bahan masukan untuk memperluas wawasan mengenai pentingnya penggunaan

desain kegiatan praktikum biologi yang disesuaikan dengan tuntutan KD.

2. Bagi Penyusun Desain Kegiatan Laboratorium

Sebagai bahan masukan dan kajian dalam pengembangan desain kegiatan

praktikum biologi dalam rangka perbaikan penulisan desain kegiatan

laboratorium. Diharapkan setelah penelitian ini, penyusun desain kegiatan

laboratorium terlebih dahulu melaukan analisis terhadap desain yang dibuatnya

serta melakukan analisis KD yang dituntut oleh kuriulum, membuat desain

yang memiliki komponen lengkap dimana tujuan praktikum harus mengacu

(18)

7

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikerjakan dan sesuai tujuan praktikum, terdapat kegiatan record dan

transformation yang sesuai dengan pertanyaan fokus, serta mengandung

pertanyaan praktium dapat terjawab melalui pengamatan yang mengarahkan

pada pembentukan knowledge claims dan sesuai dengan tuntutan KD.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan terutama untuk

penelitian lanjutan mengenai aspek lain dari desain laboratorium dan penelitian

eksperimen mengenai penggunaan atau pengembangan desain kegiatan

(19)

1 Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

(20)

22 Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Subjek dari penelitian ini meliputi seluruh kegiatan laboratorium SMA di

Kota Bandung kelas XI IPA yang dijadikan rujukan pembelajaran. Sampel

yang diambil adalah seluruh desain kegiatan laboratorium konsep struktur dan

fungsi sel yang memenuhi kriteria berdasarkan instrumen yang disediakan

peneliti. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling karena peneliti memiliki pertimbangan tertentu untuk

menentukan sampel penelitaan ini (Arikunto, 2009). Pertimbangan tersebut

diambil berdasarkan studi pendahuluan bahwa untuk mempelajari konsep

struktur dan fungsi sel ini dinilai rumit dan membutuhkan media lain untuk

mempelajarinya, sehingga konsep ini sangat berkenaan dengan dunia

mikroskopik sel yang membutuhkan pembelajaran melalui kegiatan

laboratorium. Pada penelitian ini diujicobakan pula desain kegiatan

laboratorium dengan perolehan skor tertinggi pada Sembilan siswa yang

dikelompokkan menjadi tiga kelompok praktikum.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

ini dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu keadaan apa adanya dari hasil

pengumpulan informasi mengenai suatu status suatu gejala yang ada (Arikunto,

2009). Metode deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan relevansi

pembentukan knowledge claims dengan Kompetensi Dasar (KD) melalui

(21)

23

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Definisi Oprasional

Untuk menghindari salah penafsiran bagi pembaca, berikut beberapa

pengertian yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Relevansi

Relevansi dalam penelitian ini merupakan tingkat kecocokan dan

keterhubungan yang diukur berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan

berupa instrument yang disediakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini,

relevansi yang diukur yaitu komponen-komponen desain kegiatan laboratorium

yang dianalisis dengan tuntutan KD.

2. Desain Kegiatan Laboratorium

Desain kegiatan laboratorium adalah rancangan kegiatan praktikum

dalam pembelajaran struktur dan fungsi sel yang didalamnya terdapat

langkah-langkah prosedural untuk dieksekusi oleh siswa. Dalam penelitian ini, desain

kegiatan laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini adalah beberapa

desain kegiatan laboratorium yang digunakan di SMA Negeri dan Swasta di

Kota Bandung, baik yang bersumber dari LKS, buku paket, serta desain

praktikum yang dibuat/dikembangkan oleh guru biologi. Dalam penelitian ini

akan difokuskan pada komponen-komponen desain kegiatan laboratorium.

Berikut adalah komponen-komponen yang dimiliki oleh sebuah desain

kegiatan laboratorium:

a. Tujuan praktikum.

Tujuan dalam penelitian ini merupakan target yang hendak dicapai dari

proses pembelajaran konsep struktur dan fungsi sel melalui kegiatan

laboratorium.

b. Pertanyaan fokus.

Pertanyaan fokus pada penelitian yang dimaksud adalah pertanyaan utama

dari sebuah desain kegiatan laboratorium yang menjadi arahan peristiwa

apa yang harus diamati.

(22)

24

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Object dan atau Event yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peristiwa

yang muncul atau teramati dalam kegiatan laboratorium, guna

memberitahu apa yang sedang dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas

pertanyaan fokus. Object dan atau Event ini mencangkup seluruh

pelaksanaan dan kejadian, meliputi aktivitas yang dieksekusi melalui

kegiatan laboratorium, yang melibatkan waktu, ruang, keahlian, dan

sumber daya, sehingga pada akhirnya dari proses praktikum ini praktikan

dapat memperoleh suatu hasil.

d. Pertanyaan pratikum.

Pertanyaan praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pertanyaan yang terdapat pada sebuah desain kegiatan laboratorium yang

terpisah dari langkah prosedural.

e. Langkah prosedural.

Langkah prosedural yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh

perintah tertulis dalam sebuah desain kegiatan laboratorium, yang akan

mengarahkan pada pembentukan object dan atau event.

f. Record-Transformation.

Record yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan pencatatan

data yang dilakukan selama kegiatan praktikum berlangsung. Kegiatan

pencatatan data ini dapat berupa perekaman data yang tak teratur namun

penting, baik berupa catatan ataupun gambar. Sedangkan, transformation

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan pengubahan tampilan

data hasil kegiatan praktikum yang telah dicatat ke dalam bentuk lain yang

lebih teratur dan terorganisir, seperti grafik dan tabel.

g. Knowledge claims dalam penelitian ini merupakan pengetahuan yang

terbentuk melalui kegiatan laboratorium yang diharapkan dapat menjawab

pertanyaan fokus. Knowledge claims ini berupa informasi yang disadari

oleh siswa dan dikombinasikan dengan pemahamannya.

(23)

25

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi Dasar (KD) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah KD

yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) tahun 2006.

KD ini merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi SMA kelas XI

semester, yaitu: mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan. Pokok

bahasan yang dimaksud dalam peneltian ini adalah pokok bahasan struktur

dan fungsi sel yang terdapat pada desain kegiatan laboratorium (LKS, buku

paket, serta desain praktikum yang dibuat/dikembangkan oleh guru biologi).

Pada penelitian ini, diteliti bahasan struktur dan fungsi sel pada kelas XI.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tabel analisis kisi-kisi penjabaran SK dan KD yang digunakan

sebagai panduan dalam menganalisis LKS atau desain kegiatan

laboratorium pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penjabaran SK dan KD Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.

Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan.

Indikator Kegiatan Laboratorium

Menggambarkan struktur sel hewan

dan sel tumbuhan. Membandingkan struktur hewan dengan struktur sel tumbuhan melalui

pengamatan sel epitel bagian dalam mulut dan sel epitel daun Rhoeo discolor

atau sel epitel bawang merah/bombay

Menjelaskan organel–organel yang dimiliki masing–masing sel tumbuhan dan hewan.

Merinci organel-organel sel hewan dan sel tumbuhan yang teramati pada

mikroskop melalui pengamatan praktikum

Menjelaskan fungsi masing–masing organel yang dimiliki sel hewan dan sel tumbuhan.

Merinci organel-organel sel hewan dan tumbuhan, menggambarkan organel- organel sel hewan dan tumbuhan, dan melengkapi gambar dengan fungsi tiap organel setelah melakukan pengamatan.

(24)

26

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rubrik analisis tujuan praktikum desain kegiatan laboratorium pada konsep

Struktur dan fungsi sel yang mengacu kepada SK dan KD pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Skoring Analisis Tujuan Praktikum

Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Tujuan pratikum

No. Kriteria Skor

1 Tujuan praktikum tidak tergambar melalui langkah kerja dan tidak

mengacu pada indikator 0

2 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan tidak mengacu

pada indikator 1

3 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada

salah satu indikator 2

4 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada

sebagian indikator 3

5 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada

seluruh indikator 4

Keterangan:

- Tujuan praktikum yang dimaksud adalah tujuan dari kegiatan praktikum yang tertulis pada suatu desain kegiatan laboratorium.

- Tujuan praktikum mengacu pada salah satu indikator adalah tujuan

tersebut memenuhi satu dari tiga indikator yang dijabarkan pada Tabel

3.1.

- Tujuan praktikum mengacu pada sebagian indikator adalah tujuan tersebut memenuhi dua dari tiga indikator yang dijabarkan pada Tabel 3.1.

- Tujuan praktikum mengacu pada seluruh indikator adalah tujuan tersebut memenuhi tiga indikator yang dijabarkan pada Tabel 3.1.

3. Rubrik analisis pertanyaan fokus desain kegiatan laboratorium pada

konsep struktur dan fungsi sel yang diadopsi dari Novak & Gowin (1985),

dengan ketentuan skoring sebagai berikut:

Tabel 3.3. Rubrik Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Pertanyaan Fokus

No. Kriteria Skor

(25)

27

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagian konseptual dan tidak mendukung kepasa observasi objek/ peristiwa utama.

3

Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi serta mengandung bagian konseptual tetapi tidak mendukung kepada observasi objek atau peristiwa utama yang terbentuk.

2

4

Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi serta mengandung bagian konseptual tetapi hanya mendukung sebagian observasi objek atau peristiwa utama.

3

5

Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi serta mengandung bagian konseptual yang mendukung dan memperkuat observasi objek atau peristiwa utama.

4

Keterangan:

- Pertanyaan fokus yang dimaksud adalah pertanyaan utama dari sebuah desain kegiatan laboratorium yang menjadi arahan peristiwa apa yang harus diamati.

- Pengertian mengandung bagian konseptual yaitu pada desain kegiatan laboratorium ini teridentifikasi adanya pertanyaan fokus yang mengandung konsep mengenai sel.

- Pertanyaan fokus mendukung observasi objek atau peristiwa utama yang dimaksud yaitu jika antara konsep yang muncul dari pertanyaan fokus didapatkan pula melalui observasi yang dilakukan dalam kegiatan praktikum.

- Pertanyaan fokus mendukung dan memperkuat observasi objek atau peristiwa utama yang dimaksud jika antara konsep yang yang muncul dari pertanyaan fokus didapatkan pula melalui observasi yang dilakukan dalam kegiatan praktikum, serta teridentifikasi adanya keterkaitan antara pengetahuan dengan konsep yang dimiliki siswa.

4. Rubrik analisis object dan atau event desain kegiatan laboratorium pada

konsep struktur dan fungsi sel yang dikembangkan dari Novak & Gowin

(1985), dengan ketentuan skoring sebagai berikut:

Tabel 3.4. Rubrik Analisis Penilaian Objects dan atau Event pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Objects dan atau Event

No Kriteria Skor

1 Peristiwa utama atau objek tidak didapatkan melalui langkah prosedural dan tidak sesuai dengan pertanyaan fokus.

0

2 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui sebagian langkah prosedural namun tidak sesuai dengan pertanyaan fokus.

1

(26)

28

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu prosedural namun tidak sesuai dengan pertanyaan fokus.

4 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui sebagian langkah prosedural dan sesuai dengan pertanyaan fokus .

3

5 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui seluruh langkah prosedural dan sesuai dengan pertanyaan fokus.

4

Keterangan:

- Peristiwa utama atau objek yang dimaksud adalah fakta-fakta yang diharapkan muncul sesuai tujuan praktikum selama kegiatan praktikum berlangsung

- Langkah prosedural yang dimaksud adalah langkah-langkah kegiatan praktikum yang tertulis pada suatu desain kegiatan praktikum yang harus dilakukan siswa sebagai praktikan

- Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui sebagian langkah prosedural dimaksud yaitu peristiwa utama atau objek sudah muncul sebelum seluruh langkah prosedural dilaksanana, atau terdapat suatu/beberapa langkah prosedural yang tidak dapat dilakukan oleh siswa sebagai praktikan.

- Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui seluruh langkah prosedural yang dimaksud adalah seluruh langkah prosedural dapat dilakukan oleh siswa sebagai praktikan.

5. Rubrik analisis pertanyaan praktikum pada desain kegiatan laboratorium

pada konsep struktur dan fungsi sel yang mengacu kepada SK dan KD

yang diadopsi dari Novak & Gowin (1985), dengan ketentuan skoring

sebagai berikut :

Tabel 3.5. Rubrik Analisis Pertnyaan Praktikum pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Pertanyan praktikum

No. Kriteria Skor

1

Tidak terdapat pertanyaan praktikum yang mengacu kepada data hasil praktikum, tujuan praktikum, dan tuntutan kompetensi dasar.

0

2

Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab bukan berdasarkan data hasil pengamatan yang mengacu pada tujuan dan tidak memenuhi tuntutan KD.

1

3

Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab bukan berdasarkan data hasil pengamatan, tetapi memenuhi tuntutan KD.

2

(27)

29

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data hasil pengamatan, tetapi tidak memenuhi tuntutan KD.

5 Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab berdasarkan data hasil pengamatan dan dapat memenuhi tuntutan KD. 4 Keterangan:

- Pertanyaan praktikum yang dimaksud adalah pertanyaan yang terdapat pada sebuah desain kegiatan laboratorium yang terpisah dari langkah prosedural

- Pertanyaan praktikum yang dapat terjawab bukan berdasarkan data hasil pengamatan yaitu pertanyaan yang memuntut jawaban berupa konsep. Konsep tersebut tidak didapatkan melalui kegiatan praktikum, melainkan membutuhkan embelajaran lain diluar kegiatan praktikum. - Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab berdasarkan data

hasil pengamatan yaitu pertanyaan dapat terjawab melalui fakta-fakta yang diemukan selama kegiatan praktikum.

6. Rubrik analisis langkah prosedural desain kegiatan laboratorium yang

mengacu kepada SK dan KD yang dikembangkan dari Novak & Gowin

(1985), dengan ketentuan skoring sebagai berikut :

Tabel 3.6. Rubrik Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Langkah Prosedural

No. Kriteria Skor

1

Langkah prosedural tidak dapat dikerjakan, tidak memunculkan objek/event, tidak dapat memenuhi tujuan praktikum, dan tidak dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar.

0

2

Langkah prosedural dapat dikerjakan, kemunculan objek/event tidak teramati, relevan dengan tujuan praktikum, dan memenuhi tuntutan kompetensi dasar.

1

3 Langkah prosedural dapat dikerjakan, kemunculan objek/event dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi salah satu tuntutan kompetensi dasar.

2

4

Langkah prosedural dapat dikerjakan, kemunculan objek/event dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi sebagian tuntutan kompetensi dasar.

3

5

Langkah prosedural dapat dikerjakan, kemunculan objek/event dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi seluruh tuntutan kompetensi dasar’

4

Keterangan:

(28)

30

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Langkah prosedural memenuhi salah satu indikator adalah tujuan tersebut memenuhi satu dari tiga indikator yang dijabarkan pada Tabel 3.1.

- Langkah prosedural memenuhi sebagian indikator adalah tujuan tersebut memenuhi dua dari tiga indikator yang dijabarkan pada Tabel 3.1.

- Langkah prosedural memenuhi seluruh indikator adalah tujuan tersebut memenuhi tiga indikator yang dijabarkan pada Tabel 3.1

7. Rubrik analisis Record-Transformation pada desain kegiatan

laboratorium pada konsep Struktur dan fungsi sel pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Rubrik Analisis Record-Transformation yang Terdapat pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Record/Transformation

No. Kriteria Skor

1 Tidak ada kegiatan pencatatan data hasil pengamatan atau

transformasi yang dapat diidentifikasi 0

2 Kegiatan pencatatan dapat diidentifikasi, tetapi tidak konsisten

dengan focus question 1

3 Kegiatan pencatatan atau transformasi dapat diidentifikasi 2

4

Kegiatan pencatatan dapat diidentifikasi dan konsisten dengan

focus question, transformasi tidak konsisten dengan focus quostion

3

5

Kegiatan pencatatan dapat diidentifikasi pada kegiatan utama, transformasi konsisten dengan focus quostion dan tingkat kualitas serta kemampuan siswa.

4

Keterangan:

- Kegiatan pencatatan yang dimaksud adalah kegiatan penulisan fakta-fakta yang ditemukan baik berupa gambar atau tulisan.

- Kegiatan transformasi yang dimaksud adalah kegiatan mengubah data-data yang telah dicatat ke dalam bentuk lain berupa tabel, grafik, atau diagram, agar memiliki nilai keterbacaan yang lebih baik.

(29)

31

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Tabel analisis Knowledge claims desain kegiatan laboratorium yang

mengacu kepada SK dan KD yang dikembangkan dari Novak & Gowin

(1985), dengan penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.8. Rubrik Analisis Record-Transformation yang Terdapat pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Konsep Struktur dan Fungsi Sel

Analisis Knowledge Claims

No. Kriteria Skor

1 Pertanyaan praktikum tidak mengarahkan pada pembentukan

knowledge claims 0

2

Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge claims, tidak sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan tidak ditransformasikan

1

3

Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge claims yang tidak sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan ditransformasikan, sesuai dengan pertanyaan fokus

2

4

Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge claims yang sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan tidak ditransformasikan, namun sesuai dengan pertanyaan fokus

3

5

Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge claims yang sesuai dengan pertanyaan fokus, sesuai hasil pencatatan data, dapat ditransformasi

4

Keterangan:

- Knowledge claims yang dimaksud yaitu pengetahuan yang terbentuk

melalui kegiatan laboratorium yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan fokus.

9. Bagan Konsep Acuan (terlampir)

Bagan konsep disusun berdasarkan Kompetensi Dasar dari materi

struktur dan fungsi sel pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Bagan konsep disusun untuk melihat keluasan materi yang terkandung dalam

kegiatan praktikum dan kesesuaian knowledge claims yang terbentuk dengan

tujuan praktikum. Selain itu juga dapat melalui bagan konsep dapat diketahui

ketercapaian tuntutan dari Kompetensi Dasar yang tertulis pada BSNP.

Keluasan materi Struktur dan fungsi sel dan kesesuaiannya dengan Kompetensi

Dasar ini bisa tergambarkan melalui pencapaian pada hierarki mana siswa

(30)

32

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui sembilan instrumen yang telah

dikembangkan oleh peneliti yang digunakan untuk menganalisis relevansi

komponen-komponen desain kegiatan laboratorium dengan Kompetensi

Dasar. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam pengumpulan data:

a. Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium kelas XI semester 1 pada

konsep struktur dan fungsi sel berdasarkan KTSP.

b. Melakukan pengambilan sampel secara purposive sampling.

c. Melakukan uji coba pada desain kegiatan laboratorium yang didapat

sesuai prosedur tanpa ada perubahan.

d. Memasukkan data ke dalam instrumen yang telah dibuat.

F. Teknik Analisis Data

1. Tabel analisis penjabaran Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang

berasal dari standar kompetensi memahami struktur dan fungsi sel

sebagai unit terkecil kehidupan, kemudian dilakukan judgement rubrik

oleh dosen yang relevan dibidang struktur dan fungsi sel.

2. Tabel analisis kesesuaian tujuan praktikum dengan langkah prosedural

praktikum. Digunakan untuk menilai kesesuaian langkah prosedural

pada desain kegiatan praktikum dengan tujuan yang terdapat pada

desain kegiatan praktikum.

3. Tabel analisis kesesuaian pertanyaan fokus dengan object dan atau

event.

4. Tabel analisis kesesuaian object dan atau event dengan langkah

prosedural.

5. Tabel analisis kesesuaian pertanyaan praktikum dengan tujuan

praktikum serta tuntutan Kompetensi Dasar (KD).

6. Tabel analisis kesesuaian langkah prosedural dengan object dan atau

event, tujuan praktikum, serta tuntutan KD.

(31)

33

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Tabel analisis pertanyaan praktikum desain kegiatan praktikum dengan

Knowledge Claims.

9. Bagan konsep materi struktur dan fungsi sel, untuk melihat apakah

knowledge claims sudah sesuai dengan tujuan dan dapat mencapai

tuntutan dari kompetensi dasar, kemudian dilakukan judgement oleh

(32)

34

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Alur Penelitian

Studi literatur

Merumuskan masalah

Menentukan objek penelitian

Pembuatan proposal

Seminar proposal

Diskusi dengan dosen ahli

Revisi instrumen

Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium dari seluruh SMAN Bandung

Menentukan objek penelitian Pembuatan Instrumen

Merumuskan Instrumen

Identifikasi DKL

Analisis DKL, SK, dan KD Eksekusi DKL

Hasil dan pembhasan

Kesimpulan

Penyusunan laporan penelitian

Judgement instrumen

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Analisis dan

pengolahan Pelaksanaan

(33)

33 Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

(34)

85 Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari 15 desain kegiatan laboratorium yang

terkumpul, menunjukan bahwa desain kegiatan laboratorium konsep struktur dan

fungsi sel yang digunakan di SMA Negeri atau Swasta di Kota Bandung memiliki

tujuan praktikum yang tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada

tuntutan indikator hasil penjabaran Kompetensi Dasar (KD). Langkah prosedural

desain kegiatan laboratorium materi struktur dan fungsi sel dapat dikerjakan,

kemunculan object dan atau event dapat teramati dan mengarahkan pada

pembentukan knowledge claim, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi

sebagian tuntutan KD, dan pertanyaan praktikum pada desain kegiatan

laboratorium dapat mengarahkan siswanya pada pembentukan knowledge claims

yang sesuai dengan KD. Namun pembentukan knowledge claims ini tidak

sepenuhnya didapatkan berdasarkan hasil pengamatan, melainkan dibantu dengan

pembelajaran lain di luar kegiatan praktikum. Dari komponen-komponen desain

kegiatan laboratorium yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa desain

kegiatan laboratorium konsep struktur dan fungsi sel yang digunakan di SMA

Negeri atau Swasta di Kota Bandung memiliki relevansi dengan sebagian tuntutan

KD.

B. Saran

1. Guru hendaknya dapat memilih dan melakukan uji coba dan menganalisis

desain kegiatan laboratorium sebelum menggunakannya pada kegiatan

praktikum bagi siswa agar knowledge claims yang terbentuk relevan

dengan tuntutan dari kompetensi dasar.

2. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan modifikasi atau

pengembangan desain kegiatan laboratorium pada beberapa desain yang

(35)

86

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lanjutan, dapat pula melakukan penelitian secara eksperimen terhadap

penggunaan desain kegiatan laboratorium yang telah dimodifikasi,

sehingga dapat diketahui pula pengaruh desain kegiatan laboratorium

(36)

87 Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y. (2009). Kegiatan Praktikum dalam Pendidikan Sains. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Albert, B., et al.(2008). Molecular Biology of The Cell Fifth Edition. UK: Garland Science, Taylor & Francis Group.

Alvarez, M. et al. (2007). The Use of Vee Diagrams with Third Graders as A

Metacognitive Tool for Learning Science Concept. Department of

Teaching and Learning Teaching and Learning Presentations: Tennessee State University.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryulina, D. et al. (2006). Biologi2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis Erlangga.

BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP.

Calais, G. (2009). The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area Reading/Writing Implications. National Forum Teacher

Education Journal. 19, (3), 1-8.

Campbell, N. et al. (2002). Biologi, Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Dewi, M. S. (2011). Analisis Kemampuan Mothodological pada kegiatan

Praktikum konsep Pencernan Manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan

Biologi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

(37)

88

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gratia, M. (2011). Analisis Penerapan Metakognitif pada Desain Praktikum

Respirasi Serangga di SMA Menggunakan Diagram Vee. Skripsi Jurusan

Pendidikan Biologi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Harahap, D.H (2010). Analisis Tujuan, Proses, dan Pertanyaan Kegiatan

Laboratorium pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia. Skripsi

Jurusan Pendidikan Biologi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hofsein, A. & Luneta, V. (2012). The Role of the Laboratory in Science Teaching: Neglected Aspects of Research. Aerica Educational

Research Association. 52, (2), 201.

Karmana,O. (2007). Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo.

Kaseng,E. & Adnan. (2007). Biologi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Widya Utama.

Keles, O. & Ozsoy, S (2009). Pre-service Teachers’ Attitudes Toward Use of Vee Diagrams in General Physics Laboratory. International

Electronic Journal of Elementary Education. 1, (3),1-17.

Lemons, K. & Holt, J. (2009). A Study of The Cell Boundary of a Forsythia

Stem, The Cell Membrane and Chloroplasts of a Mnium Leaf, The Nucleus and Mitochondria of Rhoeo discolor Leaf Epidermis, and Cyclosis in the Plasmodium of Physarum(PatriciaTellekamp).

[Online]. Tersedia: http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/library/plant_physio logy/cytoabs.html [30 Juli 2013].

Maniam, M. & Yusa. (2011). Advanced Learning Biology 2a. Bandung: Facil.

Martomidjojo, R. (2012). Pengenmbangan Pembelajaran Sel Berbasis Concept

Attainment Guna Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Mahasiswa. Desertasi Fakultas MIPA UPI

(38)

89

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Millar, R. (2004). The Role of Practical Work in The Teaching and Learning of

Science. Washington, DC: National Academy of Science.

Morgil. et. al. (2005). V-Diagram Application Chosen Subjects in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education. 2, (2), 1-5.

Muscat, M. (2012). The Development of Sixteen Year Old Students’ Biology Concept Throught Out-of-Classroom Activities. Proc. of the Fifth Int.

Conference on Concept Mapping. [Online]. Tersedia: http:

cmc.ihmc.us [14 Nopember 2012].

Nisa, N. (2012). Analisis Literasi Kuantitatif Desain Kegiatan Pratikum Materi

Kelangsungan Hidup Organisme SMPN di Kota Bandung. Skripsi

Jurusan Pendidikan Biologi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

NBSS (2009). Suport Materials Laboratory Handbook for Teacher. National

Biologi Support Service. [Online]. Tersedia:

http://www.education.ie/en/SchoolsColleges/Information/Curriculum-and-Syllabus/Senior-Cycle-/SyllabusesandGuidelines/lc_biology support.pdf [Juli 2013].

Novak, J. D. & Gowin, D. B. (1984). Learning How to Learn. New York: Cambridge University Press.

Priatna, N. (2007). Pengembangan Perencanaan Pelakanaan Pembelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia: file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19630 3311988031-NANANG_PRIATNA/Pengembangan_RPP.pdf [Januari 2013].

Purwaningsih, W. (2011). Pengembangan Program Pembekalan Pedagogical

Content Knowledge (PCK) Struktur dan fungsi sel Melalui Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA. Desertasi Jurusan

Pendidikan Biologi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

(39)

90

Nura Syifa Mutiara Aisya, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Fungsi Sel

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rustaman, A. & Wulan, A. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam

Pembelajaran Biologirategi. Jakarta : Universitas Terbuka.

Salirawati, D. (2008). Metode Pembelajaran Inofatif sebagai Magnet Belajar.

Lokakarya Metode Pembelajaran Inovatif dan Sistem Penilaiannya,

Program Hibah Kompetisi (PHK) A-2 Jurdik Kimia FMIPA UNY,

1-11.

Supriatno, B. (2007). “Profil Kegiatan Biologi Siswa Sekolah Menengah”. Proseding Seminar Nasional Biologi: Inovasi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 111-115.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penjabaran SK dan KD Konsep  Struktur dan Fungsi Sel
Tabel 3.3. Rubrik Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan  Laboratorium Konsep Struktur dan Fungsi Sel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, jadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi, kepribadian dan

dalam keluarga terjadi proses pendidikan orang tua pada anak yang dapat.. membantu perkembangan

ENERGI LISTRIK " sudah pernah dilakukan penelitian yang menyerupai, Pada. penelitian yang sebelumnya untuk mengetahui daya yang mampu

[r]

Metode penelitian yang digunakan adalah Ex Post Facto, subjek penelitian ini adalah 42 orang mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan 2012.. Instrumen penelitian

PERTANAHAN NASIONAL TENTANG TATA CARA PENGGANTIAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH.. Sertipikat lama adalah sertipikat yang telah diterbitkan oleh Kantor Pendaftaran Tanah, Kantor

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN IQ BERDASARKAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN 2012.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kepala Seksi Penatagunaan Tanah setelah mendapat petunjuk dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya mempersiapkan surat keputusan dengan menggunakan formulir isian Lampiran