RINGKASAN RENJA DINAS SOSIAL KOTA TANGERANG TAHUN 2016
Dinas Sosial Kota Tangerang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014. Organisasi dan tata kerja Dinas Sosial Kota
Tangerang sebagaimana Peraturan Walikota Tangerang Nomor 64 Tahun
2014 mempunyai tugas pokok, yaitu melaksanakan sebagian urusan
Pemerintah Daerah di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan, perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, rehabilitasi sosial,
bantuan sosial bencana alam serta pengkoordinasian lintas sektor dan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki dan
memberikan hasil yang optimal maka perlu disusun rencana kerja agar
potensi yang ada dapat memberikan andil besar dalam pembangunan
kesejahteraan sosial di Kota Tangerang.
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Program dan kegiatan langsung yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota
Tangerang untuk Tahun 2014 yang bersumber dari APBD Kota Tangerang
untuk urusan wajib pemerintahan umum terdapat 5 (lima) program dan 30
(tiga puluh) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 3.091.099.500,00 yaitu :
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, terdiri dari 5
(lima) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 1.121.592.000,00 telah
terealisasi sebesar Rp. 414.192.800 (36,93%) adapun kegiatannya sebagai
berikut :
a. Pelatihan keterampilan berusaha bagi 160 keluarga miskin sebesar Rp
252.521.000,00, dengan realisasi Rp.149.219.000,00, (59,09%), tidak
terserap anggaran karena paket bantuan tidak terealisasi.
b. Pelayanan Pemulangan Orang Terlantar, Sakit dan Meninggal sebesar
Rp 69.398.400,00, dengan realisasi Rp.59.601.200,00 (85,88%).
c. Fasilitasi Kegiatan Pusat dan Propinsi Banten sebesar Rp
79.999.600,00, dengan realisasi sebesar Rp. 55.499.600,00 (69,37%).
d. Pemutakhiran Data PMKS dan PSKS sebesar Rp 151.673.000,00,
dengan realisasi anggaran Rp.149.873.000,00 (98,81%).
e. Fasilitasi Distribusi Beras untuk Keluarga Miskin sebesar Rp
568.000.000,00 tidak terealisasi ( 0% ) dengan alasan karena
mekanisme pencairan berdasarkan SK Gubernur yang baru
ditandatangani PLT Gubernur baru keluar akhir bulan Juli sedangkan
tanggal SK April 2015. Sehingga anggaran tidak bisa direalisasi.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial terdiri dari 4
(empat) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 1.131.491.200,00 telah
terealisasi sebesar Rp. 877.769.150,00 (77,58%), adapun kegiatannya
sebagai berikut :
a. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
termasuk anak jalanan, anak cacat, anak nakal sebesar Rp
151.009.600,00 telah terealisasi sebesar Rp.150.559.600,00 (99,70%).
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
b. penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap
cepat darurat dan kejadian luar biasa sebesar Rp 600.000.000,00,
dengan realsasi anggaran Rp. 484.982.950,00 (80,83%).
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan , Sarana dan Prasarana Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS sebesar Rp 321.786.600,00, telah
terealisasi 242.226.600 (75,28%).
d. Review DED Rumah Perlindungan Sosial sebesar Rp 58.695.000,00,
tidak terealisasi ( 0 % ) karena belum ada ketersediaan lahan.
3. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dengan kegiatan
Pendayagunaan Penyandang Cacat dan Trauma memiliki anggaran sebesar
Rp 240.280.000,00, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 237.280.000,00
(98,75%) : dilaksanakan melalui kegiatan Pendayagunaan para
penyandang cacat dan dan eks trauma, melalui pemberian bantuan
peralatan pijat refleksi kepada 100 orang.
4. Program pembinaan panti asuhan /panti jompo terdiri dari 3 (tiga) kegiatan
dengan jumlah anggaran sebesar Rp 314.032.300,00 telah terealisasi
sebesar Rp. 272.211.200,00 (86,68%), adapun kegiatannya sebagai
berikut :
a. Bantuan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan / Panti Jompo berupa
bantuan 3 buah kasur lantai dan 3 buah lemari pakaian pada 26 Panti
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
Asuhan dengan anggaran sebesar Rp 202.903.000,00, dengan realisasi
anggaran Rp.182.030.000.00 (89,71%).
b. Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo berupa kegiatan pelatihan
perbaikan lampu TL bagi 108 anak-anak penghuni Panti dengan pagu
anggaran Rp 77.898.500,00 dan terealisasi Rp. 64.143.200,00
(82,34%).
c. Pelatihan Kewirausahaan Bagi 72 orang Penghuni Panti dengan
anggaran sebesar Rp 33.230.800,00 telah terealisasi Rp. 26.038.000,00
(78,36%).
5. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya terdiri dari 2 (dua) kegiatan dengan
jumlah anggaran sebesar Rp 283.704.000,00 telah terealisasi sebesar Rp.
255.276.400,00 dengan kegiatannya sebagai berikut :
a. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi 60 eks
penyandang penyakit sosial, pagu anggaran sebesar Rp 50.000.000,00
dengan realisasi Rp.49.465.000,00 (99,29%).
b. Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial berupa kegiatan
pengawasan anjal dan gepeng serta pengiriman hasil razia dengan
anggaran sebesar Rp 233.704.000,00 dan telah terealisasi Rp.
205.072.600,00 (87,99%).
6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial terdiri dari 6
(enam) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp 741.317.750,00 telah
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
terealisasi sebesar Rp. 272.011.000,00. Adapun kegiatannya sebagai
berikut :
a. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat, berupa
pelatihan bagi 60 orang pengurus LK3 dengan anggaran sebesar Rp
91.958.250,00, terealisasi sebesar Rp.54.433.250,00 (59,91%).
b. Pembinaan Organisasi TAGANA (Taruna Siaga Bencana), berupa
pelatihan tehnis penyelamatan di air dan evakuasi korban bagi 80
orang dengan anggaran sebesar Rp 100.000.000,00 dan teralisasi Rp.
85.676.000,00 (85,68%).
c. Pembinaan 85 orang PSKS sebesar Rp 96.239.000,00 dengan realisasi
Rp. 55.247.000,00 (57,41%)
d. Pembinaan bagi 52 pengurus Organisasi Karang Taruna sebesar Rp
140.922.500,00, terealisasi Rp.108.272.500,00 (76,83%)
e. Kampung Siaga Bencana (Simulasi dan Manajemen Bencana di Wilayah
Kota Tangerang dengan pagu sebesar Rp 225.558.000,00, terealisasi
Rp. 165.678.000,00 (73,45%)
f. Lokakarya Lintas Sektor Program CSR sebesar Rp 86.640.000,00 tidak
terealisasi ( 0 % ) karena belum terbentuknya forum CSR.
Program dan kegiatan langsung yang akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Kota Tangerang untuk Tahun 2015 yang bersumber dari APBD Kota
Tangerang untuk urusan wajib pemerintahan umum terdapat 7 (Tujuh)
program dan 22 (Dua puluh dua) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp
3.429.708.850 yaitu :
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, terdiri dari 5
(lima) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 1.654.113.400,00 dengan
realisasi Rp. 1.508.096.600 adapun kegiatannya sebagai berikut :
1. Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin sebesar
Rp 1.174.735.000 terealisasi Rp. 1.080.815.000 (92,01%)
2. Pelayanan Pemulangan Orang Terlantar, Sakit dan Meninggal
sebesar Rp 95,635,200,00, realisasi Rp. 81.548.400,00 (85,27%).
3. Fasilitasi Kegiatan Pusat dan Propinsi Banten sebesar Rp
81,650,000.00, realisasi anggaran Rp. 67.545.000,00 (82,73%).
4. GelarKreatifitasAnakTerlantar, AnakJalanan, AnakdenganDisabilitas,
LanjutUsia, PSM, TKSK, LKS Rp113,830,000,00, realisasi Rp.
92.925.000,00 (81,63%).
5. Pendataan PMKS dan PSKS sebesar Rp 188,263,200,00, realisasi Rp.
185.263.200,00 ( 98,41%).
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial terdiri dari 6 (enam)
kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 1.742.238.700.00, dengan realisasi Rp.
738.406.054,00, adapun kegiatannya sebagai berikut :
1. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk
anak jalanan, anak cacat, anak nakal sebesar Rp 123,224,900.00, realisasi
Rp. 111.674.900,00 (90,63%).
2. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat
darurat dan kejadian luar biasa sebesar Rp 1,272,920,000.00, realisasi
Rp.111.674.900,00 (23,75%), karena pengadaan buffer stock gagal lelang.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS sebesar Rp 192,610,700.00, realisasi Rp.
172.680.700,00 (89,65%).
4. Pembinaan Penyandang Disabilitas Tuna Netra Rp55,500,000.00, realisasi Rp.
53.750.000,00 (96,85%).
5. Pembinaan Penyandang Disabilitas Tuna Rungu Wicara Rp30,246,900.00,
realisasi Rp. 30.246.900,00 (100%).
6. Pembinaan Penyandang Disabilitas Tuna Rungu Daksa Rp67,736,200.00,
realisasi Rp. 67.736.200,00 (100%).
3. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dengan kegiatan
Pendayagunaan Penyandang Cacat dan Trauma memiliki anggaran sebesar Rp
37,810,600.00 telah terealisasi Rp. Rp. 36.810.600,00 (97,36%).
4. Program PembinaanPantiAsuhan/PantiJompo terdiri dari 2 (dua) kegiatan
dengan anggaran sebesar Rp 231.711.000,00 realisasi Rp. 209.125.000,00
kegiatannya meliputi :
1. Bantuan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Panti Jompo Rp 109.096.000.00,
realisasi Rp. 101.896.000,00
2. Pelatihan Kewirausahaan Bagi Penghuni Panti Rp 122.615.000.00, realisasi
Rp.107.229.000,00 (87,45%).
5. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya terdiri dari 2 (dua) kegiatan dengan jumlah
anggaran sebesar Rp 216.487.000,00 adapun kegiatannya sebagai berikut :
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
1. Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial sebesar Rp 154,696,450,00,
dengan realisasi Rp.88.050.000,00 (56,92%).
2. Rehabilitasi Sosial PMKS Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Rp61,790,550,00,
realisasi Rp. 60.290.550,00 (97,57%).
6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial terdiri dari 4
(empat) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp 707.063.150,00 dengan
realisasi Rp. 546.305.000,00 (69,90%), adapun kegiatannya sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat sebesar Rp
116,490,000,00, realisasi Rp. 110.790.000,00 (95,11%).
2. Pembinaan Organisasi TAGANA (Taruna Siaga Bencana) sebesar Rp
93,275,000,00, realisasi Rp. 79.400.000,00 ( 85,12%).
3. Kampung Siaga Bencana ( Simulasidan Management Bencana ) di Wilayah
Kota Tangerang Rp 129,435,000,00, realisasi Rp. 115.165.000,00 (88,98%).
4. Lokakarya Lintas Sektor Program CSR sebesar Rp 67,863,150,00, tidak
terealisasi karena belum dilantiknya forum CSR.
7. Program Nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan dengan kegiatan
kajian Pemberian gelar kepahlawanan sebesar Rp. 150.000.000,00 tidak
terealisasi karena gagal lelang konsultan.
Garapan dari Dinas Sosial Kota Tangerang sesuai dengan kewenangannya adalah pre – in – post yaitu bagaimana memberdayakan dan
mendayagunakan tenaga sosial masyarakat, pembinaan PMKS dan
perlindungan terhadap PMKS tersebut.
Upaya menciptakan situasi di masyarakat agar kondusif, dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang menjadi tantangan di bidang sosial yaitu :
1. Anak Jalanan
Kota Tangerang sebagai penyangga Ibu Kota dan julukan Kota Tangerang
sebagai Kota Seribu Industri, menjadikan Kota Tangerang seperti “magnet”
sebagai tujuan untuk mencari kerja dari luar untuk mengadu nasib. Urbanisasi
yang tidak terkendali menimbulkan berbagai persoalan diantaranya banyak
anak jalanan yang di setiap sudut kota, yang mana sangat membebani
Pemerintah. Dalam hal ini Dinas Sosial sangat mengupayakan dan ingin
memberdayakan anak jalanan tersebut dengan melalui pelatihan-pelatihan
agar nantinya sesudah dilatih keterampilan para anak jalanan tersebut tidak
kembali ke jalan.
2. Kemiskinan
Tingkat kemiskinan di Kota Tangerang masih cukup tinggi menurut hasil
pendataan terakhir yang dilakukan oleh Dinas Sosial pada Tahun 2014 jumlah
fakir miskin di lingkungan Kota Tangerang berjumlah 20.519 RTM. Oleh
karena itu perlu diupayakan untuk menanggulanginya agar tingkat kemiskinan
di Kota Tangerang cepat menurun yaitu melalui pelatihan-pelatihan yang
nantinya dapat diharapkan bahwa keluarga miskin ini dapat membuka usaha
sendiri dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang tentunya modal awal akan
diberikan oleh Pemerintah.
Penutup
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Dinas Sosial Tahun 2013 dan 2014, untuk
meningkatkan kinerja pada tahun 2015 dan tahun yang akan datang perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial secara holistik dan
berkesinambungan memerlukan dukungan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi yang memadai dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan kualitas
sumber daya manusia aparatur dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan aparatur sesuai
dengan latar belakang pendidikan atau mengikutsertakan aparatur pada
diklat-diklat kesejahteraan sosial.
2. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial bahwa Pemerintah Daerah bukanlah pemain tunggal
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di daerah, melainkan perlu
sinergi antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dan masyarakat.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya terobosan agar dunia usaha atau
sektor swasta yang bergerak di Kota Tangerang dapat berpartisipasi aktif
melalui Corporate Social Responsibility (CSR) terutama dalam penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
3. Tersedianya sarana dan prasarana sosial seperti panti rehabilitasi. Hal ini
sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen. Begitu
pula dengan sarana lain seperti gudang untuk buffer stock logistik harus
sesuai standar yang telah ditetapkan.