Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Kamis, 7 Januari 2009
Pelarangan Buku dan Konflik Kepentingan
Buku kontroversial “Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Bank Century” Karya George Yunus Aditjondro/ hingga kini terus menjadi perbincangan// Tak hanya dikupas dari tinjauan politik/ terkait isi buku yang menyeret nama keluarga dari orang nomor satu negara ini// Namun juga terkait reaksi keras dari sejumlah kalangan/ yang merasa terusik dengan kehadiran buku tersebut//
Kehadiran buku yang menyenggol sejumlah tokoh “berkuasa” di negeri ini tersebut/ dinilai sebagai buku yang provokatif dan anti pemerintah// Wajar/ peluang akan adanya pencekalan/ terasa begitu menguat//
Sahabat MQ/ pihak Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia/ sebelumnya menyatakan tengah mengoreksi sekitar 20 judul buku/ yang dianggap sarat nuansa provokatif dan memecah belah negara Kesatuan Republik Indonesia// Tentu saja/ termasuk diantaranya adalah buku Karangan George Junus Aditjondro/ “Gurita Cikeas”// Selain/ lima buku lain/ yang juga menjadi bahan kajian Kejaksaan Agung/ sepanjang tahun 2009// Hasil rekomendasi dari Depkumham tersebut/ akan segera diserahkan kepada Kejaksaan Agung/ agar segera dilarang peredarannya//
Sahabat MQ/ langkah departemen Hukum dan HAM dan Kejaksaan Agung ini/ sudah pasti kini menuai beragam tanggapan// Sebagian pihak menentang/ bahkan menyebut kebijakan pelarangan peredaran buku ini sebagai satu bentuk upaya pembungkaman/ serta penjajahan terhadap hak dan kemerdekaan bersuara serta berpendapat// Aksi bakar-bakar dan cekal mencekal buku ini/ bahkan disimpulkan sebagai satu bentuk kemunduran/ dan bukti tegaknya rezim otoriter//
Di sisi lain/ ada pula yang mendukung langakh ini// Pasalnya/ tidak semua buku yang hari ini beredar di pasar/ adalah buku-buku yang bermanfaat dan selamat// Namun meski demikian/ tentu pelarangan yang dilakukan/ harus didasarkan pada ukuran-ukuran yang jelas/ ilmiah dan logis//