• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri Siswa Kelas XI di SMK Teknolgi dan Industri Kristen Salatiga T1 132007006 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri Siswa Kelas XI di SMK Teknolgi dan Industri Kristen Salatiga T1 132007006 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan yang bermutu adalah yang mengintregasikan tiga bidang utama secara sinergi, yaitu bidang administrasi dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikuler, dan bidang bimbingan dan konseling. Pendidikan yang melaksanakan bidang adsminitrasi dan pengajaran namun mengabaikan bidang bimbingan dan konseling mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek psikososialspiritual. Bimbingan konseling memmpunyai peran dalam membentuk kepribadian seorang individu. (Syamsu & Juntika 2005)

(2)

2

memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. (Syamsu & Juntika 2005)

Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan individu adalah Konsep Diri. Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian penting dalam kepribadian manusia. Konsep diri seseorang dinampakkan melalui sikap seseorang yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Fitts, (1971)

Menurut Thantawy (2005) konsep diri adalah gambaran deskriptif dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri, ia mempersepsikan dirinya sendiri, dimana “aku” menjadi subjek dan diri menjadi objek sekaligus. Bimbingan pribadi berisi layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami individu, maka bimbingan pribadi mempunyai manfaat dan hubungan dengan konsep diri.

(3)

3

hubungan yang signifikan antara kemanfaatan layanan bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa kelas X SMA Theresiana Salatiga dengan hasil rxy = 0,136 dengan nilai p=0,228 > 0,05. Karena ada hasil yang bertolak belakang antara hasil penelitian Pudjiono (1997) dengan Sawiri (2007) maka penulis ingin meneliti kembali ada tidaknya hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri.

[image:3.612.102.510.199.549.2]

Prapenelitian dilakukan kepada 40 orang siswa kelasXI SMK Teknologi Dan Industri Kristen Salatiga tentang kebutuhan bimbingan pribadi siswa dilaporkan pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Distribusi Frekuensi Kebutuhan Bimbingan Pribadi Siswa Kelas XI SMK Teknologi Dan Indusrti Kisten Salatiga

Kategori Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Tinggi 8 20%

Tinggi 20 50% Sedang 8 20%

Rendah 3 7,5%

Sangat Rendah 1 2,5%

Jumlah 40 100%

Dari Tabel 1.1 sebagaian besar siswa mempunyai kebutuhan bimbingan pribadi pada katergori : tinggi 20 siswa (50%), sangat tinggi dan sedang 8 siswa (20%), yang sangat rendah 1 siswa (2,5%).

(4)
[image:4.612.104.509.107.615.2]

4

Tabel 1.2

Distribusi Frekuensi Konsep Diri Siswa

Kelas XI SMK Teknologi DanIndustri Kristen Salatiga

Kategori Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Tinggi 2 5%

Tinggi 10 25%

Sedang 7 17,5 %

Rendah 18 45%

Sangat Rendah 3 7,5%

Jumlah 40 100%

Dari Tabel 1.2 sebagian besar siswa mempunyai konsep diri pada kategori : rendah (45%) 18 siswa, tinggi 2 siswa (25%), sangat tinggi hanya 2 siswa (5%). Dari Tabel 1.1 sebagian besar siswa (50%) memiliki kebutuhan bimbingan pribadi pada kategori tinggi dan tabel 1.2 konsep diri berada pada kategori rendah (45%). Bila dilakukan analisis korelasi mempunyai kemungkinan ada hubungan yang signifikan ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri. Dari hasil korelasi diperoleh hasil rxy = 0,338 dan p = 0,033< 0,05, dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri,untuk memastikan ada tidaknya hubungan perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang memadai di SMK Teknologi Dan Industri Kristen Salatiga.

(5)

5

oleh guru Bk berdasarkan hasil dari daftar cek masalah yang pernah diberikan kepada siswa.

Berdasarkan hasil dari prapenelitian yang telah dilakukan dengan hasil ada hubungan signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa SMK Teknologi Dan Industri Kristen Salatiga hasil ini sejalan dengan temuan Pudjiono (1997) tetapi bertentangan dengan hasil penelitian Sawiri (2007). Dalam prapenelitian ini hanya menggunakan subyek 40 orang siswa karena penelitian ini juga termasuk penelitian survey yang membutuhkan sampel yang lebih banyak maka penulis ingin melanjutkan penelitan dengan subyek 110 orang siswa dan kemungkinan hasilnya tidak sama dengan hasil pada prapenelitian.

1.2. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Adakah hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa kelas XI SMK Teknologi Dan Industri Kristen Salatiga?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa kelas XI SMK Teknologi Dan Indusrti Kristen Salatiga.

1.4. Manfaat Penelitian

(6)

6

Apabila hasil penelitian ini menemukan hasil ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa kelas XI SMK T&I Kristen Salatiga maka penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Pudjiono (1997). Bila hasil penelitian ini menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri maka penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sawiri (2007).

b. Manfaat Praktis

Memberi masukan bagi pihak sekolah dan guru BK dalam perencanaan dan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

1.5. Sistemmatika Penulisan

Bab I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian dan Sistematika penulisan.

Bab II Landasan teori terdiri dari: Bimbingan Pribadi, Konsep diri, dan Hipotesis.

Bab III Metode Penelitian diuraikan tentang Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Validitas dan Reliabilitas alat ukur, analisis data .

Bab IV Pembahasan dipaparkan Subyek Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Data, Analisis Korelasi, Uji Hipotesis, dan Pembahasan Hasil Penelitian.

Gambar

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Kebutuhan Bimbingan Pribadi Siswa
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Konsep Diri Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Mata kuliah ini terdiri dari 2 SKS mata kuliah praktik termasuk didalamnya teori pendukung praktik, yang membahas tentang pengertian grooming dan ruang lingkupnya, etika profesi,

Saran yang dapat diberikan penulis adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbandingan tingkat kepuasan pasien dalam pemakaian Protesa

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik.. Universitas

designed to resemble natural ones, and are characterized by lack of base color, or natural pink base nails with white tips..

 Sistem yang tidak stabil mempunyai poles sistem close loop di sebelah kanan bidang s dan atau mempunyai lebih dari 1 poles di sumbu imajiner2.  Sistem yang

Oleh karena itu terdapat beberapa faktor yang dapat mengukur apakah bank syariah di Indonesia melakukan Profit Distribution Management (PDM) tinggi,

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA-IV Kantor Layanan Pengadaan Barang / Jasa mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Ferifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan