• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kantor besar maupun kecil, swasta maupun instansi pemerintah

mempunyai record dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Record

itu disebut arsip. Arsip sebagai alat korespodensi surat-menyurat

direkam ke dalam berbagai bentuk dan media, seperti kertas (cetakan),

film, CD, Kartografi, peta, prasasti dan sebagainya. Arsip ini sangat

dibutuhkan sebagai bahan referensi, pertanggungjawaban kantor dan

juga sebagai bahan bukti di pengadilan. Arsip sangat penting bagi setiap

kantor.

“Undang-undang No. 7 tahun 1971 arsip adalah:

1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalapm rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.”1

Arsip digolongkan atas tingkat nilai kegunaan sementara dan nilai

kegunaan permanen tergantung dari besar kecilnya instansi atas arsip

tersebut. Perbedaan nilai kegunaan ini pun menyebabkan cara

penyimpanan arsip juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Arsip

1

(2)

yang frekuensi penggunaannya sudah sangat rendah yang digunakan

kurang dari enam kali dalam satu tahun (standar International Council on Archives), harus disimpan di tempat yang nilai ekonominya lebih rendah, yaitu Unit Kearsipan (Records Centre) sebagai arsip dinamis inaktif.“Arsip dinamis inakif adalah arsip dinamis yang jarang digunakan namun harus tetap dipertahankan untuk keperluan rujukan atau memenuhi persyraratan retensi sesuai undang-undang.“2

Titik berat dari kearsipan adalah pada segi penemuan kembali,

Informasi yang tertulis disimpan untuk kemungkinan dipergunakan

pada waktu yang akan datang. Menyimpan informasi tertulis dengan

baik adalah penting sedangkan menemukan kembali segera adalah vital.

Salah satu syarat arsip adalah arsip tersebut data ditemukan dengan

mudah dan cepat apabila diperlukan kembali.

“Penyusutan arsip dinamis merupakan kegiatan pengurangan arsip dinamis dengan prosedur:

a. Memindahkan arsip dinamis aktif yang memiliki frekuensi penggunaan rendah ke penyimpanan arsip dinamis inaktif.

b. Memindahkan arsip dinamis inaktif dari unit pengolah atau penerima ke pusat arsip dinamis inaktif.

c. Memusnahkan arsip dinamis bila sudah jatuh waktu.

d. Menyerahkan arsip dinamis inaktif dari unit arsip dinamis inaktif ke depo arsip.”3

2

Sulistyo Basuki, Managemen Arsip Dinamis, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2003, hal.287.

3

(3)

Kondisi ruangan yang tepat merupakan hal penting bagi

penyimpanan arsip. Sewaktu merencanakan penyimpanan arsip yang

perlu dipertimbangkan adalah konstruksi gedung, kontrol suhu dan

kelembaban, cahaya dan alokasi ruang. Gedung harus mempunyai

ventilasi, sistem penanganan alarm asap, dan api. Kontrol suhu yang

baik 18o sampai 21o Celcius. Cahaya harus terhindar dari sinar

ultraviolet. Ruangan harus sesuai dengan beban muatan arsip yang

ada.

Fungsi arsip berperan penting bagi suatu instansi pemerintah.

Oleh karena itu, arsip harus dikelola dengan baik agar dapat

memperlancar seluruh pekerjaan dan kegiatan kantor. Tiap pegawai

dalam suatu instansi pemerintah ataupun swasta harus siap melayani

dan memberikan informasi yang tepat dan akurat apabila dibutuhkan.

Setiap pegawai arsip harus dapat mengelola arsip dengan sistem

kearsipan yang baik dan harus mudah dimengerti oleh setiap pegawai.

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pegawai dalam mengelola

arsip dijelaskan oleh Basir Barthos sebagai berikut :

“Ada banyak sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang juru arsip dalam melaksanakan tugas filing agar dia dapat melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien, untuk itu sifat yang harus dimiliki adalah ketelitian, kerapian, serta menguasai bidangnya".4

Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang adalah salah satu

lembaga yang menempatkan arsip sebagai barang yang sangat vital. Di

dalamnya terdapat surat-surat berharga yang memiliki cakupan dan

4

(4)

periode yang cukup lama. Sebagai contoh, dokumen-dokumen inaktif

dari Badan Pertahanan Kab. Semarang yang sekarang sudah tidak aktif.

Surat-surat yang masih aktif seperti surat dinas dari seluruh instansi di

Kab. Semarang. Signifikansi peran inilah yang membuat Kantor Arsip

Daerah Kab. Semarang senantiasa mengelola arsip dengan baik

mengingat fungsi dan tanggung jawab yang diemban.

Terdapat beberapa seksi yang bertugas dan memiliki tugas

masing-masing dalam pengelolaan arsip. Seksi-seksi tersebut adalah

sub-bagian tata usaha, seksi pembinaan dan pengembangan, seksi

penyimpanan dan pemeliharaan, dan seksi pengolahan dan akuisisi.

Tugas pokok pada sub-bagian tata usaha yaitu melaksanakan sebagian

tugas Kantor Arsip Daerah di bidang penyusunan perencanaan,

pengelolaan administrasi keuangan, administrasi kepegawaian dan

administrasi umum. Seksi pembinaan dan pengembangan bertugas

melaksanakan bimbingan praktis kepada pengguna arsip di Satuan

Perangkat Kerja Daerah dan Desa sesuai dengan ketentuan yang

berlaku agar diperoleh tertib kearsipan. Seksi penyimpanan dan

pemeliharaan bertugas mengatur dan mengontrol sirkulasin arsip hasil

pemindahan dalam penyimpanan arsip sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku agar mudah menemukan informasi

yang terkandung di dalam arsip. Seksi pengolahan dan akuisisi bertugas

melaksanakan akuisisi arsip untuk memperluas khazanah arsip yang

mempunyai nilai guna informasi bagi pengguna arsip.

Bagian Pengolahan dan Akuisisi bertugas melaksanakan tugas di

(5)

akuisisi adalah menyusun program kerja dan anggaran seksi pengolahan

dan akuisisi; melaksanakan pengelolaan arsip statis perangkat daerah,

Badan Usaha Milik Daerah, perusahaan swasta, perorangan skala

daerah dalam rangka penyelamatan, pemeliharaan arsip, dan

pengamanan arsip; dan melaksanakan akuisisi arsip untuk memperluas

kashanah arsip yang mempunyai guna bagi informasi bagi pengguna

arsip.

Pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah

Kabupaten Semarang proses penyusutan arsip adalah sebagai berikut:

a. Arsip dinamis inaktif yang diterima dari pusat arsip masih

berupa arsip kacau yang dikumpulkan kemudian

ditempatkan di atas rak.

b. Setelah itu mulai mengidentifikasi arsip kacau dengan daftar

klasifikasi.

c. Arsip dinamis inaktif diikat beserta lembar disposisi

kemudian dimasukkan dalam kardus.

d. Kardus-kardus kemudian diletakkan didalam lemari atau

filling cabinet.

e. Kardus-kardus tersebut disimpan sampai jatuh waktu dan

menentukan tindakan selanjutnya.

Proses penyimpanan arsip dinamis inaktif tersebut, pada bagian

pengolahan dan akuisisi belum sesuai prosedur. Dalam proses

penyimpanan arsip dinamis inaktif ditemukan masalah yaitu kesulitan

dalam penemuan kembali.. Ruangan penyimpanan arsip inaktif tersebut

(6)

dari tahun ke tahun karena kurang memperhatikan prosedur kerja dalam

mengelola arsip inaktif,

Ruang penyimpanan arsip inaktif secara umum harus

memperhatikan beban muatan, tata letak rak arsip, sirkulasi dan AC,

kelembaban dan suhu, cahaya, serta keamanan. Melihat pertimbangan

tersebut, kendala yang paling dominan adalah banyaknya arsip dinamis

inaktif belum didukung dengan ruangan yang memadai sesuai dengan

pertimbangkan konstruksi gedung, kontrol suhu dan kelembaban,

cahaya dan alokasi ruang. Pada bagian pengolahan akuisisi arsip inaktif

Kantor Arsip Daerah Kab.Semarang kontrol suhu kelembapan, dan

cahaya belum memenuhi standar.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “SISTEM MANAGEMEN KEARSIPAN ARSIP DINAMIS

INAKTIF PADA BAGIAN PENGOLAHAN DAN AKUISISI

KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SEMARANG”.

1.2. Masalah Penelitian

Pengelolaan arsip sangatlah penting bagi suatu instansi

pemerintah, karena arsip merupakan sumber informasi dan pusat

ingatan. Berdasarkan observasi pendahuluan, penulis menemukan

gejala problematis yaitu:

1.Terbatasnya kerja pengelolaan pada bagian pengolahan dan

akuisisi Kantor Arsip Daerah Kab. Semarang sedangkan arsip

yang ada banyak. Sehingga dari tahun ke tahun sistem kerjanya

(7)

2.Ruangan penyimpanan pada bagian pengolahan dan akuisisi

masih bercampur dengan arsip yang lain sehingga kesulitan dalam

penemuan kembali arsip.

3.Ruangan penyimpanan pada bagian pengolahan dan akuisisi

masih belum sesuai, sedangkan arsip yang dikelola banyak.

Berdasarkan gejala problematis tersebut maka perumusan

masalah penelitian adalah Bagaimana sistem managemen kearsipan

arsip dinamis inaktif pada bagian pengolahan dan akuisisi Kantor Arsip

Daerah Kab. Semarang?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui sistem managemen kearsipan arsip dinamis inaktif pada

bagian pengolahan dan akuisisi Kantor Arsip Daerah Kab. Semarang.

1.4. Signifikasi Penelitian

1.4.1. Signifikasi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat Amsyah

yang menyatakan bahwa

sistem penyimpanan adalah cara penyimpanan yang digunakan dalam penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan.”5

1.4.2. Signifikasi Praktis

1) Umum

5

(8)

Memberikan masukan sebagai bahan referensi dan

pertimbangan bagi kantor-kantor yang ada pada daerah

Kabupaten Semarang dalam managemen kearsipan arsip

khususnya arsip dinamis inaktif.

2) Khusus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang berguna bagi pegawai pada bagian pengolahan dan

akuisisi Kantor Arsip Daerah Kab.Semarang dalam

melakukan kegiatan managemen kearsipan.

1.5. Keterbatasan

Penelitian ini penulis membatasi lingkup penelitian hanya sistem

managemen kearsipan arsip inaktif pada bagian pengolahan dan akuisisi

di Kantor Arsip Kabupaten Semarang. Hal ini dilakukan karena

keterbatasan dalam biaya, tenaga, waktu maka metode penelitian yang

digunakan hanya menggunakan metode wawancara, metode observasi,

Referensi

Dokumen terkait

Pengalaman tertulis : 6 tahun dan 4 tahun, dirubah menjadi berbunyi Selama 10 tahun terakhir pernah melaksanakan pekerjaan di Bidang Arsitektural dan dalam kurun

konverter-penuh dengan beban R dan RL yang menggunakan sumber satu fasa dan

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari, berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian

Merangkai rangkaian regulator unidirectional dan bidirectional satu fasa dan tiga fasa.. Mengoperasikan rangkaian regulator unidirectional dan bidirectional satu fasa

Penelitian ini menganalisis apakah terdapat perbedan yang signifikan pada nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Tiongkok setelah adanya implementasi tarif 0% ACFTA dan

Modul Kontrol Chopper Step-down dengan Transistor atau Mosfet 1 unit6. Modul Chopper Step-up

Bab tiga mengenai inti yang membahas tentang Implementasi khiyâr aib pada transaksi jual beli barang elektronik di kecamatan Darussalam yaitu mengenai gambaran umum lokasi

EFEKTIVITAS METODE MIND MAP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN WACANA BAHASA JEPANG KE.. DALAM