• Tidak ada hasil yang ditemukan

M02128

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M02128"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

* Corresponding author. Telepon: (0298) 321212 ext. 274.

E-mail: 682012057@student.uksw.edu, agustinus.wijaya@staff.uksw.edu

F ramework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI

USKW, Salatiga)

Anggrini Kongo1), Agustinus F ritz Wijaya2)

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro No 52-60 Salatiga 50711, Telepon: (0298) 321212, Indonesia

E-mail: 682012057@student.uksw.edu1), agustinus.wijaya@staff.uksw.edu2)

ABSTRAK

Penerapan Teknologi Informasi (TI) telah meluas ke berbagai bidang kehidupan

manusia, antara lain dalam bidang pendidikan. Sistem Informasi (SI) di sebuah

organisasi diyakini mampu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya pencapaian

tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu tata kelola SI/TI yang

komprehensif dan terstruktur mulai dari perencanaan hingga pengawasannya. Penelitian

ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas

Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga dengan menggunakan

kerangka kerja yang telah menjadi best practice dalam perancangan tata kelola SI/TI

yaitu COBIT 5 domain Monitor, Evaluate, dan Assess. Hasil penelitian dapat digunakan

oleh FTI UKSW guna mengukur sejauh mana investasi SI/TI yang telah dilakukan

sebanding dengan manfaat yang diperoleh dengan memperhatikan tingkat kematangan

untuk setiap proses TI yang ada di setiap sub domain.

Kata kunci: Evaluasi Kinerja, Sistem Informasi, Fakultas, Perguruan Tinggi, Framework

COBIT 5

1. Pendahuluan

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem

Informasi (SI) dalam beberapa tahun ini telah memberikan

dampak yang besar dalam berbagai bidang usaha. Agar

usaha tetap bertahan sekaligus menaikkan image usaha

daripada pesaing maka harus didukung dengan SI/TI yang

baik. Proses pemilihan SI/TI yang tepat bukanlah hal

mudah mengingat industri usaha sekarang sangat komplek

dan butuh biaya yang banyak, agar investasi yang

dilakukan tidak sia-sia. Mengingat peranan penting SI/TI,

maka perencanaan investasi SI/TI perlu direncanakan

sebaik mungkin dalam mencapai tujuan bisnis usaha

sehingga memberi manfaat yang besar bagi perusahaan.

Kenyataannya terdapat proyek SI/TI yang tidak

memberikan hasil yang setimpal dengan pengeluaran

investasi perusahaan. Hal ini disebabkan dari biaya yang

tinggi, karena manajemen tidak memahami kebutuhan

operasional perusahaan dengan proyek SI/TI sehingga

pemilihannya kurang optimal. Mengantisipasi hal tersebut,

maka dibutuhkan proses mengkaji agar manajemen

perusahaan mendapat gambaran yang jelas mengenai layak

(2)

potensi manfaat bisnis yang ada pada perusahaan. Manfaat

realiasasi TI pada proyek SI/TI dalam meningkatkan

kinerja organisasi berdasarkan pemikiran agar mendapat

keuntungan kompetitif dengan para kompetitor. Hasil yang

didapat untuk mencapai tujuan bisnis organisasi.

Saat ini TI telah mendorong penggunaan teknologi

hingga ke setiap bidang kehidupan. Fungsi TI yang

sebelumnya berada pada level operasional, kini digunakan

sebagai strategi dalam meningkatkan pencapaian nilai dari

organisasi melalui peningkatan produktifitas bisnisnya.

Salah satu bentuk penerapan TI dalam lembaga pendidikan

adalah implementasi Data Repository System yang

mengacu pada penggunaan aplikasi elektronik dan proses

untuk pengelolaan administrasi di Fakultas Teknologi

Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana (FTI – UKSW). Data Repository FTI – UKSW perlu dikelola dengan benar agar tetap selaras dengan tujuan dan

strateginya melalui sebuah sistem tata kelola. Tata kelola

TI dapat dimengerti sebagai suatu struktur hubungan dan

proses untuk mengatur dan mengontrol organisasi yang

bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dengan tetap menyeimbangkan antara nilai yang

didapatkan dari penerapan TI dengan resiko-resiko yang

terkait [1].

Diperlukan suatu kerangka kerja sebagai reference

model, untuk memastikan kualitas tata kelola tersebut.

Tanpa adanya reference model, maka tujuan, aplikabilitas,

terminologi, peran dan tanggung jawab, serta kerangka

konseptual dan maturitas tata kelola Data Repository sulit

untuk diidentifikasi. Reference model yang dapat

digunakan dalam evaluasi kinerja tata kelola Data

Repository antara lain COBIT, ISO, IT-IL, COSO, dan

PMBOK [2]. COBIT (Control Objective for Information

and related Technology) versi 5 merupakan sebuah

kerangka kerja yang berupa produk panduan best practices

yang menyajikan kegiatan dalam struktur organisasi TI

yang dikelola dan logis, disusun oleh para ahli di bidang

tata kelola TI, dan lebih berfokus pada kontrol, bukan pada

eksekusi. Praktek ini akan membantu mengoptimalkan

investasi TI, memastikan penyampaian layanan dan

memberikan ukuran terhadap yang bisa dilakukan untuk

menilai ketika terjadi kesalahan. Oleh karena itu, maka

dalam penelitian ini akan digunakan framework COBIT 5

domain Monitor, Evaluate, dan Assess untuk melakukan

evaluasi kinerja tata kelola dalam implementasi Data

Repository di FTI – UKSW. Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan bahwa penggunaan framework COBIT 5

dalam evaluasi kinerja tata kelola pada implementasi Data

Repository FTI – UKSW akan meningkatkan fokus pengelolaan SI/TI sehingga mampu meningkatkan

penyelarasan strategis, penyampaian nilai, pengelolaan

resiko, dan pengukuran kinerja SI/TI.

2. Landasan Teori

Evaluasi atau penilaian kinerja adalah suatu proses yang

digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang

pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya. TI adalah teknologi pendukung dari

sistem informasi (SI), yaitu sistem berbasis TI yang

mengelola komponen-komponennya berupa hardware,

software, netware, dataware, dan brainware untuk

melakukan transformasi data menjadi informasi [3].

Penilaian kinerja merupakan penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi berdasarkan

sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya. Sistem informasi merupakan seperangkat

komponen yang saling berhubungan dan berfungsi

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan

keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Jadi

penilaian kinerja sistem informasi adalah suatu cara untuk

menentukan efektivitassebuah sistem informasi sebuah

organisasi dimana sistem informasi memiliki fungsi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan.

(3)

perusahaan dalam menerapkan strategi yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Tata kelola TI yang merupakan konsep pengelolaan

SI/TI menurut Weill dan Ross adalah “IT Governance sebagai keputusan-keputusan yang diambil, untuk

memastikan adanya alokasi penggunaan TI dalam

strategi-strategi organisasi yang bersangkutan”. IT Governance merefleksikan adanya penerapan prinsip-prinsip organisasi

dengan fokus kepada kegiatan manajemen dan penggunaan

TI untuk pencapaian organisasi. Sedangkan definisi umum

sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas

rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data

untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam

pengambilan keputusan. Definisi lain mengenai sistem

informasi yaitu sebagai seperangkat komponen yang saling

berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses,

menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk

mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam

organisasi. Informasi menjadi aset penting dalam

organisasi, sehingga suatu keamanan terhadap informasi

juga sangat diperlukan [4].

COBIT (Control Ojective for Information and related

Technology) adalah merupakan sekumpulan praktek

terbaik (best practice) bagi pengelolaan teknologi

informasi (IT management). Framework COBIT adalah

sebuah model atau kerangka kerja untuk mengkontrol

sebuah lingkungan SI/TI atau sering disebut tata kelola

SI/TI, dalam hal ini framework COBIT dapat membantu

manajemen organisasi untuk mengetahui dan mengkontrol

risiko bisnis akibat penggunaan SI/TI. Menurut

Gondodiyoto, framework COBIT merupakan a set of best

practices (framework) bagi pengelolaan TI (IT

Governance). Dengan demikian dapat diartikan bahwa

framework COBIT menjadi pedoman yang dapat

diandalkan untuk mengelola TI dalam rangka menunjang

kinerja dan proses bisnis perusahaan, selain itu juga

membantu auditor, pengguna dan manajemen untuk

menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol

dan permasalahan teknis TI yang mungkin muncul. COBIT

versi 5 disusun oleh The IT Governance Institute (ITGI)

dan Information Systems Audit and Control Association

(ISACA). COBIT 5 menggabungkan pemikiran terbaru

dalam tata kelola perusahaan dan manajemen teknik, dan

memberikan prinsip-prinsip yang diterima secara global,

praktek, alat-alat analisis dan model untuk membantu

meningkatkan kepercayaan, dan nilai dari sistem informasi

[5].

Gambar 1. Prinsip-Prinsip COBIT 5 [5]

Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penggunaan

COBIT 5 dalam tata kelola TI pernah dilakukan oleh Dewi

Ciptaningrum, dkk., dengan judul “Audit Keamanan Sistem Informasi Pada Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta

Menggunakan COBIT 5”. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk mengetahui tingkat kapabilitas keamanan

sistem informasi pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Hasil

penilaian menunjukkan tingkat kapabilitas keamanan SI

tidak dapat mencapai level yang ditargetkan dalam jangka

pendek yaitu level 3, dikarenakan ada beberapa faktor,

salah satunya yaitu Pemerintah Kota Yogyakarta memang

belum menerapkan COBIT 5 untuk keamanan informasi

sebagai kerangka kerja untuk keamanan SI di Pemerintah

Kota Yogyakarta [6]. Penelitian lainnya terkait pengelolaan

SI menggunakan COBIT 5 juga pernah dilakukan oleh

Rokhimatul Wakhidah, dkk., dengan judul “Tata Kelola Keamanan Informasi Pada Area Transmisi PT. PLN

(4)

ISO/IEC 27001:2013”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendukung optimalisasi tata kelola keamanan informasi,

dan membuat rancangan model tata kelola keamanan

informasi. Hasil dari penelitian tersebut memberikan

rekomendasi perbaikan proses bisnis yang dapat dilakukan

yaitu mengganti dokumen manual menajdi dokumen digital

yang dapat diakses secara terbatas sesuai dengan kontrol

akses, Dari hasil penilaian risiko beberapa sistem dan

Power Switch memiliki banyak ancaman yang berdampak

tinggi sehingga perlu dibuatkan kontrol akses yang disusun

berdasarkan peran di tiap hierarki organisasi [7].

3. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana hasil

pengumpulan data dideskripsikan berdasarkan perspektif

narasumber dengan memperhatikan kondisi riil di

lapangan. Sedangkan tahapan dalam penelitian terbagi

menjadi beberapa aktivitas yaitu antara lain sebagai

berikut: (1) Mempelajari tentang obyek studi kasus yang

diteliti yaitu profil Data Repository FTI - UKSW. (2)

Mengamati kondisi pengelolaan Data Repository FTI – UKSW. (3) Melakukan identifikasi tujuan bisnis dan tujuan

TI di FTI – UKSW. (4) Melakukan pengumpulan data untuk memperoleh temuan mengenai penerapan Data

Repository FTI – UKSW dengan menggunakan kuesioner COBIT 5 domain Monitor, Evaluate, dan Assess (MEA).

(5) Mengukur tingkat kematangan proses TI pada

implementasi Data Repository FTI – UKSW. (6) Memberikan rekomendasi atas temuan dan kondisi

kematangan TI saat ini terkait dengan penerapan Data

Repository FTI – UKSW.

Sebelum melakukan pengumpulan data, dilakukan

proses penentuan responden yang merupakan sumber

informasi yang dapat dijadikan dasar analisis dalam

penilaian kinerja Data Repository FTI – UKSW. Adapun responden yang dipilih dalam penelitian ini yaitu

responden yang mewakili tabel RACI (Responsibile,

Accountable, Consulted, dan Informed). Pembagian

responden adalah sesuai dengan peran (role) pada

stakeholder dalam proses pengolahan data Data Repository

FTI – UKSW. Adapun daftar responden dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Responden Kuesioner BerdasarkanTabel RACI F ramework

COBIT 4.1

RACI Roles Stakeholder

Chief Executive Officer Dekan

Business Executives Kepala Sarana Prasarana

Berdasarkan hasil pengumpulan yang dilakukan

terhadap pengelola Data Repository FTI – UKSW, maka diperoleh informasi bahwa stakeholder yang terkait, antara

lain: Dekan, Ketua Program Studi, Kepala Sarana dan

Prasarana, Kepala Laboran, dan Staff Laboran. Sedangkan

tujuan dibangunnya Data Repository FTI – UKSW adalah untuk membantu stakeholder fakultas dalam mengelola

berbagai data administrasi fakultas seperti: data dosen, data

mahasiswa, data mata kuliah, data surat – menyurat, data keuangan, data kinerja dosen, data kinerja staf, data

kegiatan kemahasiswaan, data kegiatan fakultas, dan data

penunjang lainnya.

Hasil analisa data untuk domain Monitor, Evaluate, and

Assess (MEA) sub domain MEA 01 yaitu Monitor,

Evaluate, and Assess Performance and Conformance

antara lain yaitu: (1) Pengadaan Data Repository telah

melalui perencanaan yang baik melalui rapat kerja fakultas.

(5)

Procedure (SOP) untuk menjalankan proses bisnis Data

Repository. (3) Proses penanganan keluhan atau masalah

terkait penggunaan Data Repository telah dikelola dengan

baik dengan menggunakan sarana email dan telepon. (4)

Belum pernah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut

terhadap proses pengelolaan Data Repository secara

menyeluruh. (5) Masih terdapat resiko kehilangan data

dikarenakan belum diimplementasikannya sistem

keamanan khusus di dalam Data Repository. Oleh karena

itu, maka tingkat kematangan MEA 01 berada pada level 2

yaitu Managed Process yang berarti bahwa FTI – UKSW telah melaksanakan proses kinerja dan kepatuhan terhadap

standar TI pada implementasi Data Repository dan telah

mencapai tujuannya yang dilaksanakan secara terkelola

dengan baik, sehingga ada penilaian lebih karena

pelaksanaan dan pencapaiannya dilakukan dengan

pengelolaan yang baik. Pengelolaan berupa proses

perencanaan, evaluasi dan penyesuaian untuk ke arah yang

lebih baik lagi.

Hasil analisa data untuk domain Monitor, Evaluate, and

Assess (MEA) sub domain MEA 02 yaitu Monitor,

Evaluate, and Assess the System of Internal Control antara

lain yaitu: (1) Selama ini, pengendalian internal dalam

pengelolaan Data Repository mengacu kepada SOP

penggunaan system di FTI – UKSW dan belum ada standar yang lain. (2) Proses audit internal dilakukan oleh Kepala

Sarana dan Prasarana dan dilaporkan ke Dekan FTI – UKSW. (3) Selama ini, penyedia layanan pihak ketiga baik

internal di UKSW yaitu Biro Teknologi dan Sistem

Informasi (BTSI) ataupun eksternal telah mematuhi segala

aturan dan kebijakan mengenai Service Level Aggreement

(SLA). (4) Pengelola Data Repository selalu

memprioritaskan risiko untuk tujuan organisasi untuk

memenuhi setiap kebutuhan semua stakeholder. (5).

Selama ini, proses evaluasi dan monitoring dilakukan

setiap tahun pada saat rapat kerja fakultas dengan

memperhatikan peluang untuk pengembangan SI/TI yang

dapat mendukung kinerja Data Repository. Oleh karena

itu, maka tingkat kematangan MEA 02 juga telah berada

pada level 2 yaitu Managed Process yang berarti bahwa

FTI – UKSW telah melaksanakan proses pengendalian internal TI dan mencapai tujuannya dilaksanakan secara

terkelola dengan baik, sehingga ada penilaian lebih karena

pelaksanaan dan pencapaian pengendalian internal TI telah

dilakukan dengan pengelolaan yang baik. Pengelolaan

berupa proses perencanaan, evaluasi dan penyesuaian

untuk ke arah yang lebih baik lagi.

Hasil analisa data untuk domain Monitor, Evaluate, and

Assess (MEA) sub domain MEA 03 yaitu Monitor,

Evaluate, and Assess Compliance with External

Requirements antara lain yaitu: (1) Kepala Sarana dan

Prasarana selalu memantau setiap perubahan aturan

ataupun kontrak dan selalu berkoordinasi dengan Pimpinan

Fakultas guna meningkatkan layanan TI di FTI – UKSW. (2) Guna menilai setiap persyaratan, kepatuhan dan

dampak terhadap aktivitas TI, maka setiap rapat kerja

fakultas dilakukan evaluasi terhadap aktivitas TI yang

terjadi di FTI – UKSW. (3) Setiap pihak ketiga yang berhubungan dengan FTI – UKSW harus memiliki kontrak yang jelas yang mengatur hak dan kewajiban

masing-masing pihak. Oleh karena itu, maka tingkat kematangan

MEA 03 berada pada level 1 yaitu Performed Process yang

berarti bahwa FTI – UKSW pada tahap ini telah berhasil melaksanakan proses kepatuhan terhadap kebutuhan pihak

luar telah benar-benar tercapai.

Berdasarkan hasil temuan terhadap tingkat kematangan

kinerja tata kelola TI pada aplikasi Data Repository FTI – UKSW, maka diperoleh hasil rata-rata tingkat kematangan

untuk domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA)

berada pada level 2 atau Managed Process yang berarti

bahwa FTI – UKSW telah melaksanakan proses TI dan mencapai tujuannya yang dilaksanakan secara terkelola

dengan baik. Adapun target untuk perbaikan di masa yang

(6)

seperti ditunjukkan pada spider chart diagram pada

Gambar 2

Gambar 2. Spider Chart Diagram Tingkat Kematangan Tata Kelola

TI Data Repository FTI – UKSW

Rekomendasi yang dapat diberikan untuk semua proses

TI adalah harus diterapkan sesuai SOP yang ada, jangan

hanya berupa aktifitas formalitas. Aktifitas tiap proses juga

harus dikontrol dan dievaluasi agar dapat meningkatkan

kinerja TI pada FTI – UKSW. Rekomendasinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Arsitektur TI yang ada pada FTI – UKSW dibuat secara lebih terstruktur sehingga kebutuhan akan data dan

informasi bisa dengan mudah diperoleh dan terkontrol

dengan baik.

2. Pengembangan dan pemeliharaan Infrastruktur TI pada

FTI – UKSW akan dilakukan secara konsisten dan pelatihan akan Sumber Daya Manusia akan lebih

ditingkatkan sehingga sejalan dengan arah teknologi

yang diharapkan.

3. Membuat server pada sub bagian terintegrasi ke dalam

1 Local Area Network setiap di bagian Sarana dan

Prasarana FTI – UKSW.

4. Melakukan evaluasi laporan asset terkait hardware dan

software untuk perbaikan, garansi, dan upgrade.

Menerapkan prosedur untuk membatasi instalasi

perangkat lunak yang tidak sah.

5. Mengevaluasi hasil pelatihan Sumber Daya Manusia

sebagai tolak ukur dalam peningkatan pelayanan

kinerja kepada seluruh stakeholder.

6. Pengontrolan selalu harus dilakukan terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi sehingga perubahan

yang ada bisa sejalan dengan arah teknologi yang

diharapkan.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan yang

diperoleh dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak semua subdomain dan proses yang terdapat

pada domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) pada

COBIT 5 mendapatkan hasil pada level Managed Process

dikarenakan pada subdomain MEA 03, FTI – UKSW baru mencapai level Performed Process dikarenakan kebutuhan

pengembangan Data Repository masih dilakukan secara

internal dengan mengoptimalkan sumber daya yang

dimiliki oleh organisasi dan kebutuhan internal organisasi.

Oleh karena itu, maka Data Repository FTI – UKSW perlu berbagai penyesuaian dan penambahan fasilitas untuk

meningkatkan kualitas layanan. Tujuan dari Data

Repository telah diidentifikasi sehingga memungkinkan

pengukuran kembali terhadap tingkat kematangan SI/TI.

5. Daftar Pustaka

[1] Baruque, Lúcia Blondet, Melo, Rubens Nascimento,

2004, Towards a Reference Model for e-Learning

Governance, Rio de Janeiro: PUC-Rio Inf.

[2] IT Governance Institute, 2007, COBIT 4.1:

Framework, Control Objectives, Management

Guidelines, Maturity Models. Rolling Meadows, IL: IT

Governance Institute.

[3] Valentino, Definition of Good Governance.

[4] Gondodiyoto dan Sanyoto, 2007, Audit Sistem

(7)

[5] D. Ciptaningrum, E. Nugroho, D. Adhipta, 2015,

Audit Keamanan Sistem Informasi Pada Kantor

Pemerintah Kota Yogyakarta Menggunakan Cobit 5,

ISSN: 2089-9815.

[6] R. Wakhidah, Y.S. Gondokaryono, Y. Rosmansyah,

2015, Tata Kelola Keamanan Informasi Pada Area

Transmisi PT Pln (Persero) P3B Jawa Bali

Menggunakan COBIT 5 Dan ISO/IEC 27001:2013.

[7] Information System Audit and Control (ISACA),

Gambar

Gambar 1. Prinsip-Prinsip COBIT 5 [5]
Tabel 1. Responden Kuesioner Berdasarkan COBIT 4.1Tabel RACI Framework
Gambar 2 sebagai tolak ukur dalam peningkatan pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tindak tutur direktif yang digunakan oleh pengajar bahasa Indonesia memiliki fungsi tuturan dengan indikator meminta,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Kajuik memiliki potensi ekowisata yang masih asri, akan tetapi fasilitas dan infrastruktur di Danau Kajuik belum me-

Hal ini sesuai dengan penelitian Chertox dan Shoham Vardi (2008) yang menunjukan bahwa ibu-ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea beresiko 3 kali lebih besar

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 2, dapat dijelaskan bahwa F hitung sebesar 10,139 dengan tingkat signifikansi 0,000 karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari

Penelitian ini merupakan hasil penggabungan dan replikasi (mengulang) dari penelitian yang dilakukan oleh Restu Agusti dan Nastia (2014), Komang, dkk (2014), dan Rudi Lesmana

Berdasarkan hasil pengujian variabel independen pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membayar zakat profesi masyarakat muslim

Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah swt yang telah menganugerahkan kekuatan dan pertolongan kepada penulis, sehingga penulis dapat

Dengan menggunakan Sistem Rekam Medis ini pekerjaan melakukan input, update dan delete data pasien atau data kunjungan pasien akan lebih efektif dan mudah dibandingkan dengan