• Tidak ada hasil yang ditemukan

chapter 4 likuidasi berangsur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "chapter 4 likuidasi berangsur"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN 1

LANJUTAN 1

(2)

Materi 4

Materi 4

LIKUIDASI

LIKUIDASI

(3)

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

Bukti Bk

Jurnal Bk Besar

LAP KEUANGAN: ~Neraca

~Lap. Laba Rugi ~Lap. Perubahan

Modal

~Lap. Arus Kas

Penjurnalan penutupan

BB

Pembantu

~Lap. Arus Kas

(4)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Chapter 3 fokus pd:

Chapter 3 fokus pd:

pembubaran yg diinginkan oleh semua pemilik/ sekutu pembubaran yg diinginkan oleh semua pemilik/ sekutu

Realisasi satu kali selesai (aktiva non kas terjual dlm realisasi I)

Realisasi satu kali selesai (aktiva non kas terjual dlm realisasi I) laba laba (rugi) realisasi sdh diketahui

(rugi) realisasi sdh diketahui

Chapter 4:

Chapter 4:

Realisai lbh dari satu kali

Realisai lbh dari satu kali LIKUIDASI berangsurLIKUIDASI berangsur Akuntansi DITUTUP

Akuntansi DITUTUP

Laba (rugi) realisasi belum pasti karena aset belum habis terjual. Laba (rugi) realisasi belum pasti karena aset belum habis terjual. Sisa kas dibagi seblum realisasi selesai (karena realisasi lebih dari Sisa kas dibagi seblum realisasi selesai (karena realisasi lebih dari sekali)

(5)

PROSEDUR LIKUIDASI:

PROSEDUR LIKUIDASI:

Pembayaran kpd Sekutu

Pembayaran kpd Sekutu

Realisasi: penjualan aktiva non kas menjadi

Realisasi: penjualan aktiva non kas menjadi

kas.

kas.

Laba (rugi) realisasi didestribusi ke modal sekutu

Laba (rugi) realisasi didestribusi ke modal sekutu

sesuai rasio pembagian laba

sesuai rasio pembagian laba--rugi.

rugi.

sesuai rasio pembagian laba

sesuai rasio pembagian laba--rugi.

rugi.

Urutan pembayaran:

Urutan pembayaran:

(6)

Pedoman Penjurnalan

Pedoman Penjurnalan

Penetapan kemungkinan rugi realisasi sisa aset Penetapan kemungkinan rugi realisasi sisa aset. .

Aset yang belum terjual dianggap sebagai kemungkinan rugi dan Aset yang belum terjual dianggap sebagai kemungkinan rugi dan didestribusi kpd sekutu mnrt rasio pembagian laba

didestribusi kpd sekutu mnrt rasio pembagian laba--rugi. rugi. Saldo debit (defisit) modal sekutu ditutup dengan

Saldo debit (defisit) modal sekutu ditutup dengan (1) saldo piutangnya kepada perusahaan;

(1) saldo piutangnya kepada perusahaan; (2) sekutu investasi lagi;

(2) sekutu investasi lagi;

(3) ditanggung sekutu lain, yang tidak defisit. (3) ditanggung sekutu lain, yang tidak defisit.

Menganggap sekutu yang bersaldo negatif sebagai “insolvent”. Menganggap sekutu yang bersaldo negatif sebagai “insolvent”. Menganggap sekutu yang bersaldo negatif sebagai “insolvent”. Menganggap sekutu yang bersaldo negatif sebagai “insolvent”.

Untuk itu defisit ini ditanggung dan didestribusi ke saldo “modal” Untuk itu defisit ini ditanggung dan didestribusi ke saldo “modal” sekutu lain. Defisit di sini adalah setelah ditutup dengan piutangnya sekutu lain. Defisit di sini adalah setelah ditutup dengan piutangnya kepada perusahaan.

kepada perusahaan.

Membagi defisit sekutu insolvent dengan persentasi pembagian laba

Membagi defisit sekutu insolvent dengan persentasi pembagian laba--rugi rugi baru.

baru.

Setelah ada sekutu yang bersaldo “modal” negatif maka defisit Setelah ada sekutu yang bersaldo “modal” negatif maka defisit sekutu tersebut didestribusi ke sekutu lain, sehingga muncul sekutu tersebut didestribusi ke sekutu lain, sehingga muncul persentase pembagian laba

(7)

Pedoman Penjurnalan

Pedoman Penjurnalan

(Lanjutan) (Lanjutan)

Pembayaran hanya kepada sekutu yang bersaldo positif.

Pembayaran hanya kepada sekutu yang bersaldo positif.

Sekutu yang bersaldo negatif tidak memperoleh pembayaran, hal ini Sekutu yang bersaldo negatif tidak memperoleh pembayaran, hal ini didasari bahwa apabila sisa aset betul

didasari bahwa apabila sisa aset betul--betul tidak terjual, dapat betul tidak terjual, dapat dipastikan sekutu tersebut akan bersaldo negatif.

dipastikan sekutu tersebut akan bersaldo negatif.

Pembayaran kepada sekutu sebesar saldo positif.

Pembayaran kepada sekutu sebesar saldo positif.

Pembayaran dimaksudkan atas rekening “utang sekutu” (lebih dahulu) Pembayaran dimaksudkan atas rekening “utang sekutu” (lebih dahulu) dan “modal sekutu”.

dan “modal sekutu”.

Prisip berimbang debet = kredit

Prisip berimbang debet = kredit

.

.

Prisip berimbang debet = kredit

Prisip berimbang debet = kredit

.

.

Prinsip ini terutama untuk mencek kebenaran perhitungan dan jurnal Prinsip ini terutama untuk mencek kebenaran perhitungan dan jurnal yang diperlukan.

(8)

CONTOH 1:

CONTOH 1:

Tidak ada skt defisit pada Realisasi I

Tidak ada skt defisit pada Realisasi I

Persekutuan ABC membagi laba (rugi)

Persekutuan ABC membagi laba (rugi)

A:B:C = 50:30:20.

A:B:C = 50:30:20.

Pada 3 Mei 2009 dilikuidasi

Pada 3 Mei 2009 dilikuidasi

Neraca perusahaan sesaat sebelum likuidasi

Neraca perusahaan sesaat sebelum likuidasi

tampak seperti slide berikut

(9)

Realisasi terjadi dalam empat kali penjualan aktiva non kas.

Realisasi terjadi dalam empat kali penjualan aktiva non kas.

Realisasi Nilai buku (netto) Harga Jual

Juli (I) 95.000 75.000

CONTOH 1

CONTOH 1

Juli (I) 95.000 75.000

Agustus (II) 20.000 10.000

September (III) 30.000 17.500

(10)

Contoh: Neraca sebelum Likuidasi

Contoh: Neraca sebelum Likuidasi

Kas 10,000 Utang dagang 52,500

Aktiva non kas 230,000 Utang kpd A 12,500 Utang kpd B 10,000

0 0

Modal A 65,000

Modal B 50,000

Modal C 50,000

(11)

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

KAS Akt non

Utang B MODAL

A(5) B(3) C(2)

Saldo 10.000 230.000 52.500 12.500 10.000 65.000 50.000 50.000

1 Realisasi I 75.000 (95.000) - - - (10.000) (6,000) (4.000) 85.000 135,000 52.500 12.500 10.000 55.000 44.000 46.000

2 Pembayaran (52.500) - (52.500) - - - - -32.500 135.000 0 12.500 10.000 55.000 44.000 46.000

3 Destribusi 1* (32.500) - 0 - (10.000) - (3.500) (19.000) 0 135.000 0 12.500 0 55.000 40.500 27.000

4 Realisasi II 10.000 (20.000) - - - (5.000) (3,000) (2.000) 10.000 115.000 0 12.500 0 50,000 37,500 25,000

5 Destribusi 2* (10.000) - (5.000) - - ( 3.000) (2.000)

Dipindahkan

Dipindahkan 0 115.000 0 7.500 0 50.000 34.500 23.000

(12)

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

(Lanjutan)(Lanjutan)

KAS Akt non

Pindahan 0 115.000 0 7.500 0 50.000 34.500 23.000

6 Realisasi III 17.500 (30.000) - - - (6.250) (3.750) (2.500) 17.500 85.000 0 7.500 0 43.750 30.750 20.500

7 Destribusi 3* (17.500) - - (7.500) - (1.250) (5.250) (3.500)

7 Destribusi 3* (17.500) - - (7.500) - (1.250) (5.250) (3.500) 0 85.000 0 0 0 42.500 25.500 17.000

8 Realisasi IV 30.000 (85.000) - - - (27.500) (16.500) (11.000) 30.000 0 0 0 0 15.000 9.000 6.000

9 Destribusi 4 (30.000) - - 0 - (15.000) (9.000) (6.000) 0 0 0 0 0 0 0 0

(13)

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 1:

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 1:

Untuk Jurnal Destribusi Kas 1

Untuk Jurnal Destribusi Kas 1

MODAL

A(5) B(3) C(2)

Saldo modal 55.000 44.000 46.000

Kepentingan lain 12.500 10.000 0

A:B:C = 5:3:2

A:B:C = 5:3:2 67.50067.500 54.000 54.000 46.00046.000

Kemungkinan rugi sisa aset = 135.000 (67.500) (40.500) (27.000)

Kas yg ada= 32.500 0 13.500 19.000

- Utang kepada B 0 (10.000)

- Modal sekutu - (3.500) (19.000)

(14)

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 2:

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 2:

Untuk Jurnal Destribusi Kas 2

Untuk Jurnal Destribusi Kas 2

MODAL

A(5) B(3) C(2)

Saldo modal 50.000 37.500 25.000

Kepentingan lain 12.500 0 0

A:B:C = 5:3:2

A:B:C = 5:3:2 62.500 37.500 25.000

A:B:C = 5:3:2

A:B:C = 5:3:2 62.500 37.500 25.000

Kemungikinan rugi sisa aset= 115.000 (57.500) (34.500) (23,000)

Kas yg ada= 10.000 5.000 3.000 2.000

- Utang kpd A (5.000)

- Modal sekutu (3.000) (2.000)

(15)

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 3:

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 3:

Untuk Jurnal Destribusi Kas 3

Untuk Jurnal Destribusi Kas 3

MODAL

A(5) B(3) C(2)

Saldo modal 43.750 30.750 20.500

Kepentingan lain 7.500 0

A:B:C = 5:3:2

A:B:C = 5:3:2 51.250 30.750 20.500

Kemungikinan rugi sisa aset = 85,000 (42,500) (25,500) (17.000)

Kemungikinan rugi sisa aset = 85,000 (42,500) (25,500) (17.000)

Kas yg ada= 17.500 8.750 5.250 3.500

- Utang kpd A (7.500)

- Modal A (1.250) --

--- Modal sekutu -- ( 5.250) ( 3.500)

(16)

CONTOH 2:

CONTOH 2:

Ada skt defisit pada Realisasi I

Ada skt defisit pada Realisasi I

Persekutuan ABC membagi laba (rugi)

Persekutuan ABC membagi laba (rugi)

A:B:C = 50:30:20.

A:B:C = 50:30:20.

Pada 3 Mei 2009 dilikuidasi

Pada 3 Mei 2009 dilikuidasi

Neraca perusahaan sesaat sebelum likuidasi

Neraca perusahaan sesaat sebelum likuidasi

tampak seperti slide berikut

(17)

Realisasi terjadi dalam empat kali penjualan aktiva non kas.

Realisasi terjadi dalam empat kali penjualan aktiva non kas.

CONTOH 2

CONTOH 2

Realisasi Nilai buku

(netto)

Harga Jual

Juli (I) 70.000 50.000

Juli (I) 70.000 50.000

Agustus (II) 30.000 20.000

September (III) 25.000 12.500

(18)

Contoh: Neraca sebelum Likuidasi

Contoh: Neraca sebelum Likuidasi

Kas 10,000 Utang dagang 52,500

Aktiva non kas 230,000 Utang kpd A 12,500 Utang kpd B 10,000

0 0

Modal A 65,000

Modal B 50,000

Modal C 50,000

(19)

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

KAS Akt non kas

Ut dagang

Utang A Utang B MODAL

(20)

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

DAFTAR PERHITUNGAN LIKUIDASI

(Lanjutan)(Lanjutan)

KAS Akt non

kas

Ut dagang

Utang A Utang B MODAL

A (5) B (3) C (2)

0 160.000 0 12.500 10.000 55.000 44.000 38.500

4 Realisasi II 20.000 (30.000) - - - (5.000) (3,000) (2.000)

20.000 130.000 0 12.500 10.000 50.000 41.000 36.500

5 Destribusi 2 (20.000) - - (10.000) - ( 500) (9.500)

0 130.000 0 12.500 0 50.000 40.500 27.000

6 Realisasi III 12.500 (25.000) - - - (6.250) (3.750) (2.500)

12.500 105.000 0 12.500 0 43.750 36.750 24.500

7 Destribusi 3 (12.500) - - (3.750) - - (5.250) (3.500)

0 105.000 0 8.750 0 43.750 31.500 21.000

8 Realisasi IV 50.000 (105.000) - - - (27.500) (16.500) (11.000)

50.000 0 0 8.750 0 16.250 15.000 10.000

9 Destribusi 4 (50.000) - - (8.750) - (16.250) (15.000) (10.000)

(21)

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 1:

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 1:

Untuk Jurnal Destribusi Kas1

Untuk Jurnal Destribusi Kas1

Keterangan

Keterangan

MODAL

A (5) B (3) C (2)

Saldo modal 55.000 44.000 46.000

Kepentingan lain 12.500 10,000 0

67.500 54.000 46.000 Kemungikinan rugi sisa aset = 160.000 (80.000) (48.000) (32.000) Kemungikinan rugi sisa aset = 160.000 (80.000) (48.000) (32.000)

(12.500) 6.000 14.000

Kemung rugi defisit sekutu lain = 12.500 Rasio baru: B:C = 3:2

12.500 (7,500) (5,000)

0 (1.500) 9.000

Kemung rugi defisit sekutu lain = 1.500 1.500 (1.500)

Kas yg ada= 7.500 0 7.500

(22)

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 2:

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 2:

Untuk Jurnal Destribusi Kas 2

Untuk Jurnal Destribusi Kas 2

Keterangan

Keterangan

MODAL

A (5) B (3) C (2) Saldo modal 50.000 41.000 36.500 Kepentingan lain 12.500 10.000 0 62.500 51.000 36.500 Kemungkinan rugi sisa aset = 130.000 (65.000) (39.000) (26.000) (2.500) 12.000 10.500 Kemungk rugi defisit sekutu lain = 2.500

Rasio baru: B:C = 3:2

2.500 (1.500) (1,000)

Kas yg ada= 20.000 0 10.500 9.500

- Utang kpd B (10.000)

- Modal sekutu (500) (9.500)

(23)

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 3:

DAFTAR (LIKUIDASI) PEMBANTU 3:

Untuk Jurnal Destribusi Kas 3

Untuk Jurnal Destribusi Kas 3

Keterangan

Keterangan

MODAL

A (5) B (3) C (2)

Saldo modal 43.750 36.750 24.500

Kepentingan lain 12.500 0

56.250 36.750 24.500 Kemungkinan rugi sisa aset = 105.000 (52.500) (31.500) (21.000) Kas yg ada= 12.500 3.750 5.250 3.500

- Utang kpd A (3.750)

- Modal sekutu ( 5.250) (3.500)

(24)

PROGRAM PRIORITAS

PROGRAM PRIORITAS

PEMBAYARAN KAS KPD SEKUTU

PEMBAYARAN KAS KPD SEKUTU

Dasar pertimbangan/penghitungan:

Dasar pertimbangan/penghitungan:

1.

1. Besarnya Modal &/ kepentingan lain

Besarnya Modal &/ kepentingan lain

(piutang) kpd perusahaan

(piutang) kpd perusahaan

Contoh: Utang kpd A, utang kpd B

Contoh: Utang kpd A, utang kpd B

Contoh: Utang kpd A, utang kpd B

Contoh: Utang kpd A, utang kpd B

2.

2. Rasio pembagian laba (rugi)

Rasio pembagian laba (rugi)

(25)

PROGRAM PRIORITAS

PROGRAM PRIORITAS

PEMBAYARAN KAS KPD SEKUTU

PEMBAYARAN KAS KPD SEKUTU

Prosedur program pembagian kas kpd sekutu:

Prosedur program pembagian kas kpd sekutu:

1.

1. Hitung kemampuan skt dlm menanggung rugi dg

Hitung kemampuan skt dlm menanggung rugi dg

kepentingannya

kepentingannya

Contoh: Total kepentingan dibagi rasio pembg laba rugi Contoh: Total kepentingan dibagi rasio pembg laba rugi

2.

2. Buat rangking dlm menutup kerugian

Buat rangking dlm menutup kerugian

3.

3. Bagi kas sesuai rangking

Bagi kas sesuai rangking

Contoh: unt selisih rangkin 1 dengan rangking 2/ 3, dg

Contoh: unt selisih rangkin 1 dengan rangking 2/ 3, dg

(26)

Realisasi terjadi dalam empat kali penjualan aktiva non kas.

Realisasi terjadi dalam empat kali penjualan aktiva non kas.

CONTOH 3

CONTOH 3

Realisasi Nilai buku

(netto)

Harga Jual

Juli (I) 70.000 50.000

Juli (I) 70.000 50.000

Agustus (II) 30.000 20.000

September (III) 25.000 12.500

(27)

Contoh 3: Neraca sebelum Likuidasi

Contoh 3: Neraca sebelum Likuidasi

Kas 10,000 Utang dagang 52,500

Aktiva non kas 230,000 Utang kpd A 12,500 Utang kpd B 10,000

0 0

Modal A 65,000

Modal B 50,000

Modal C 50,000

(28)

PROGRAM PRIORITAS PEMBAYARAN KAS

PROGRAM PRIORITAS PEMBAYARAN KAS

SEKUTU

PROGRAM PEMBAYARAN KPD

KETERANGAN A B C A B C

Saldo Modal 65.000 50.000 50.000 Kepentingan lain 12.500 10.000

Kepentingan skt 77.500 60.000 50.000 Rasio pembg laba (Rugi) 50% 30% 20% * Kemampuan skt 155.000 200.000 250.000

(29)

PROGRAM PRIORITAS PEMBAYARAN KAS

PROGRAM PRIORITAS PEMBAYARAN KAS

SEKUTU

PROGRAM PEMBAYARAN KPD

KETERANGAN A B C A B C

* Kemampuan skt 155.000 200.000 250.000 (K : Rasio)

1

Pembagian (rangking

1) -50.000 10.000

1 1) -50.000 10.000

C=(20% x 250-200)

155.000 200.000 200.000 2 Pembg (rangking 2)

B=(30% x 200-155) 13.500

C=(20% x 200-155) 9.000

(30)

Pembagian sesungguhnya

Pembagian sesungguhnya

CONTOH 3: Kas tersedia untuk Sekutu

CONTOH 3: Kas tersedia untuk Sekutu

Bulan

Kas tersedia

Juli (I)

7.500

Juli (I)

7.500

Agustus (II)

20.000

September (III)

12.500

(31)

PEMBAYARAN KAS SESUNGGUHNYA

PEMBAYARAN KAS SESUNGGUHNYA

Bulan

Bulan PEMBAYARAN KPD

A B C

Juli

Juli 1 Kpd C=10.000-7.500=2.500 7.5007.500 7.500 7.500 Agusts

Agusts 2 kas=20.000-2.500=17.500 2.5002.500 C=2/5 x (20-2.5)=7.000-9.000 =(2.000) 7.0007.000 B=3/5 x 17.500=10.500-13.500=(3.000) 10.50010.500

10.500

10.500 9.5009.500 Septbr 3 B=3.000; C=2.000 3.0003.000 2.0002.000

kas =12.500-5.000=7.500

C=2/10 x 7.500=1.500 1.5001.500 B=3/10 x 7.500=2.250 2.2502.250

A

A=5/10 x 7.500=3.750 3.7503.750 3.750

(32)

REFERENSI

REFERENSI

1. Drebin, Allan R. (1982). “

1. Drebin, Allan R. (1982). “Advanced Accounting 5th. Ed.Advanced Accounting 5th. Ed.”, Ohio: South”, Ohio: South--Western Western Publishing Co.

Publishing Co. ----> > chapterchapter 11

2. Mosich, A.N. dan John E. Larsen. (1983) “

2. Mosich, A.N. dan John E. Larsen. (1983) “Modern Advanced Accounting 4th. Modern Advanced Accounting 4th. ed.

ed..” New York: McGraw.” New York: McGraw--Hill Book Co. Hill Book Co. ----> > chapterchapter

3. Beam, Floyd A. (1992). “

3. Beam, Floyd A. (1992). “Advanced Accounting 3rd. ed.Advanced Accounting 3rd. ed.” Englewood Cliffs, New ” Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Jersey: Prentice Hall Inc. ---> > chapterchapter

4. Yunus, Hadori dan Harnanto. (1981). “

4. Yunus, Hadori dan Harnanto. (1981). “Akuntansi Keuangan LanjutanAkuntansi Keuangan Lanjutan.” .” Yogyakarta: BPFE.

Yogyakarta: BPFE. ---> > chapterchapter

5. IAI (1994),

5. IAI (1994), ““Standar Akuntansi Keuangan Buku Satu.”Standar Akuntansi Keuangan Buku Satu.” Jakarta: Salemba Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. Disusun Oleh

Selama melakukan kerja praktek saya diberi tugas untuk meracang Flowcart, membuat diagram dan deskripsi usecase, menentukan fungsi apa saja yang akan digunakan

Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.Sastrohardiwiryo (2002:181) menyatakan kompensasi

Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor atau yang lebih dikenal sebagai Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang memiliki visi, misi, tugas pokok, dan fungsi untuk

Perspektif perkembangan mengenai kematian Penugasan mandiri merangkum, menyimpulkan, dan mengidentifi- kasi isu-isu dan persoalan terkait pokok bahasan yang disesuaikan

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan antara lain akan disajikan beberapa indikator yaitu persentase penduduk

Bagaimana proses berpikir siswa Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) dalam merencanakan dan melaksanakan pemecahan masalah matematika3. Bagaimana proses berpikir siswa Sekolah Alam

Kasus kebakaran hutan dan lahan yang besar dan tidak terkontrol terjadi terutama di daerah-daerah lahan gambut yang telah dibuka dan di drainase untuk menurunkan