BAB 4
RANCANGAN RISET
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK YANG PERLU DIRANCANG
1. Menentukan jenis dari risetnya, apakah
a. riset eksploratori (exploratory research) atau b. riset pengujian hipotesis (hypothesis testing). 2. Jika risetnya adalah pengujian hipotesis, apakah a. riset deskriptif (descriptive) atau
b. riset kausal (causal).
3. Menentukan dimensi waktu riset, apakah
a. melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel (cross
sectional) atau
b. melibatkan urutan waktu (time series) atau
c. gabungan keduanya (panel data atau pooled data).
4. Menentukan kedalaman risetnya, apakah
a. mendalam tetapi hanya melibatkan satu obyek saja (studi kasus) atau
5. Menentukan metoda pengumpulan datanya, apakah a. kontak langsung (misalnya wawancara) atau
b. tidak langsung (misalnya observasi, arsip, analitikal).
6. Menentukan lingkungan risetnya, apakah setting-nya
a. lingkungan noncontrived setting, yaitu lingkungan riel (field
setting),
b. lingkungan pengaturan artifisial, yang meliputi eksperimen di
laboratorium (laboratory research), atau lewat simulasi
(simulation).
7. Menentukan unit analisisnya (unit of analysis) apakah
a. individual,
b. dyads, yaitu grup dari beberapa pasangan data, misalnya penelitian yang melibatkan suami dan istri,
c. grup,
d. organisasi, instansi, industri, pasar modal, negara.
8. Menentukan model empiris berserta definisi variabel-variabelnya.
9. Menentukan sumber-sumber daya riset yang dibutuhkan, yaitu a. menentukan waktu di masing-masing kegiatan riset,
Misalnya riset yang akan dilakukan adalah riset yang akan melihat pengaruh dividen terhadap harga saham di pasar modal Jakarta untuk beberapa periode. Karakteristrik riset ini adalah sebagai berikut ini.
1. Jenis dari risetnya adalah pengujian hipotesis.
2. Risetnya adalah riset kausal (causal).
3. Dimensi waktu risetnya adalah melibatkan banyak waktu
tertentu dengan banyak sampel (pooled data).
4. Kedalaman risetnya adalah kurang mendalam, tetapi
dengan generalisasinya yang tinggi (studi statistik).
5. Metoda pengumpulan datanya adalah tidak langsung
berupa data arsip.
6. Menentukan lingkungan risetnya adalah lingkungan riel
(field setting).
7. Unit analisisnya adalah beberapa perusahaan di pasar
modal.
8. Menentukan model empiris berserta definisi
variabel-variabelnya.
9. Menentukan sumber-sumber daya riset yang dibutuhkan,
yaitu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISAIN RISET
Menurut Kinney, Jr. (1986), disain riset melibatkan empat faktor yang penting. Keempat faktor ini merupakan faktor-faktor yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan pengujian (power of
the test) dari riset. Keempat faktor ini adalah sebagai berikut. 1. Alpha ().
Merupakan probabilitas kesalahan tipe I (type I error), yaitu secara salah menolak hipotesis nol yang benar.
2. Beta ().
Merupakan probabilitas kesalahan tipe II (type II error), yaitu secara salah tidak menolak hipotesis nol yang tidak benar.
3. Ukuran sampel (n). 4. Faktor disain (D).
Faktor disain adalah D = / dengan  adalah besaran dari
treatment effect (X) tergantung dari teori yang mendukung
dan  adalah deviasi standar dari kesalahan residu,
KEKUATAN PENGUJIAN
Riset yang baik mempunyai tingkat kekuatan pengujiaan
(power of the test) yang tinggi. Kekuatan pengujian (power of the test) dapat ditingkatkan menggunakan faktor-faktor disain riset dengan cara sebagai berikut ini.
1. Meningkatkan ukuran sampel (N). 2. Memperkecil nilai .
3. Meningkatkan D lewat teori yang lebih baik (mengakibatkan nilai  lebih tinggi).
Dari hasil kekuatan pengujian ini, maka dapat disimpulkan untuk suatu riset yang dirancang dengan baik mempunyai karakteristik sebagai berikut ini.
1. Menggunakan sampel data yang cukup besar.
2. Menggunakan pengujian  yang kecil. Umumnya  yang
digunakan adalah 5%. Beberapa peneliti menggunakan  sebesar
10%.
3. Membangun hipotesis dengan menggunakan teori yang baik, sehingga faktor disain D meningkat.