• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Mutu Bidang Pengmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dokumen Mutu Bidang Pengmas"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

2013-2017

NOMOR : 2.0.000.0.07.0.00

REVISI : 00

(2)

2013-2017

NOMOR : 1

.0.000.0.00.0.00

Revisi : 00

BAGIAN/PEJABAT YANG

BERWENANG TANDA TANGAN

DISUSUN OLEH Wakil Rektor III

………..

Dr. H. Sonny Pamuji Laksono.Mkes.AIFM

DIPERIKSA OLEH Ketua SPMI

……….. Dr H Insan Sosiawan T.PhD

DISAHKAN OLEH Rektor

……….. Susi Endrini,SSi,MSc.PhD

(3)

DAFTAR ISI

A. Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat

(4)

RIWAYAT REVISI DOKUMEN

(5)

DAFTAR DISTRIBUSI

No. JABATAN Nomor Copy

1 Ketua SPMI 13

2 Ketua Pengurus Yayasan YARSI 01

3 Rektor Universitas YARSI 02

4 Wakil Rektor III Universitas YARSI 05

5 Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Univ.YARSI 08 6 Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Univ.YARSI 09

7 Wakil Dekan III Fakultas Hukum Univ.YARSI 10

8 Wakil Dekan III Fakultas Teknologi Informasi Univ.YARSI 11 9 Wakil Dekan III Fakultas Psikologi Univ. YARSI 12

10 Kepala Pusat Peduli TB 15

11 Kepala Pusat YARA 16

12 Kepala Pusat HIV/AIDS 17

13 Kepala Pusat YARSI Save Vision 18

Daftar Distribusi ini disalin berdasarkan “ Daftar Induk Distribusi Dokumen”

(6)

Latar belakang

Tindakan nyata Lembaga Pengabdian Masyarakat di Universitas YARSI secara terstruktur dalam aplikasi iptek yang langsung menyentuh masyarakat masih belum terasakan secara signifikan. Berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat tampaknya luput dari perhatian sivitas akademika Universitas YARSI. Masyarakat luas sangat berharap Universitas YARSI dapat berkiprah lebih banyak dalam memecahkan berbagai permasalahan bangsa.

Dalam mengemban amanah ”Tri Darma Perguruan Tinggi”, tugas pengabdian masyarakat merupakan tuntutan yang wajib dilaksanakan. Sebagian anggota sivitas akademika Universitas YARSI telah melakukan aktivitas pengabdian masyarakat baik secara individu, kelompok atau unit-unit yang relatif kurang terkoordinasi, sehingga hasilnya kurang optimal. Oleh karena itu perlu ada suatu mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan berkesinambungan secara institusional. Dengan demikian, keluaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik dan lebih terasakan oleh masyarakat luas. Kegiatan ini juga dapat merupakan wahana penelitian aplikatif, sebagai tindak lanjut hasil penelitan di laboratorium.

Rencana strategis (Renstra) Universitas YARSI merupakan garis besar haluan pengembangan universitas selama satu periode mendatang yang menggambarkan skenario pengembangan universitas dalam lima tahun mendatang . Hakekat pengembangan universitas merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan manusia seutuhnya.

(7)

problematik atau isu strategis yang kemudian diteruskan dengan menentukan alternatif pemecahannya dalam bentuk skala prioritas strategi pengembangan terpilih. Langkah selanjutnya adalah penjabaran dari seluruh butir strategi pengembangan, untuk kemudian dituangkan dalam Rencana Operasional lima Tahunan (Renop) dan Rencana Operasional Tahunan (Rentah) dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) .

(8)

akademik dan non akademik. Materi utama pelatihan adalah kepemimpinan, keterampilan manajerial, dan prinsip-prinsip mengelola institusi.Strategi keempat adalah memposisikan staf yang sudah dilatih memangku jabatan strategis (Re-positioning)

diberbagai unit kerja di lingkungan Universitas YARSI.Mereka diharapkan mampu menjadi prime mover pengembangan unit kerja yang dipimpinnya.Strategi kelima adalah mendorong munculnya budaya kerja institusi yang kondusif menuju World Class University /WCU (Re-modeling). Kepemimpinan institusi harus bisa diteladani oleh semua staf di unit kerjanya masing-masing sehingga berkembang budaya dan etos kerja akademik yang profesional, jujur, bermartabat, dan berkualitas dalam berkarya, serta mampu bekerja dalam satu tim (team work) yang solid. Model kemimpinan seperti ini akan menumbuhkan budaya kerja bermutu yang akan memudahkan terwujudnya GUG di Universitas YARSI.

Dasar Penyusunan Renstra :

(9)

Academic Atmosphere (Atmosfir Akademik), Internal Management (Manajemen internal), Sustainability

(Sustainabilitas), serta Efficiency and productivity (Efisiensi dan Produktivitas). Sedangkan Untuk Situasi Eksternal (Kajian terhadap Peluang dan Ancaman )

EVALUASI DIRI PROGRAM BIDANG PENGABDIAN

MASYARAKAT :

A.SITUASI INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN) A. Kepemimpinan (Leadership)

1. Kekuatan

Komitmen Universitas YARSI terhadap Berbagai bidang pengembangan sangat tinggi.Berbagai kebijakan telah dirumuskan untuk menjadi dasar bagi penyusunan program 5 tahun kedepan.Program disusun dengan mengedepankan prioritas pada pengembangan Bidang Organisasi dan Manajemen yang didasarkan pada komitmen Universitas YARSI untuk mengembangkan organisasi yang sehat dan manajemen yang bersih dan transparan sebagai bagian mutlak menuju otonomi di berbagai bidang.

2. Kelemahan

a) Kemampuan Universitas YARSI untuk membangun organisasi yang sehat dan manajemen yang bersih dan transparan belum tampak optimal. Keadaan ini tampak dalam beberapa hal: a) effisiensi dan effektivitas pengelolaan Universitas YARSI belum optimal, b) tumpang tindih tugas dalam bidang akademik dan administratif serta pengaturan beban kerja yang kurang sistematik , c) staf akademik yang dilibatkan dalam aktivitas administratif akhirnya tidak dapat berkonsentrasi pada tugas utamanya yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi .

(10)

mengatur dirinya sendiri, mengingat status Universitas YARSI sebagai PTS yang tidak otonom ,yang ternyata berdampak pada terbatasnya ruang gerak kemampuan berkembang Universitas YARSI.

B. Relevansi Pendidikan 1. Kekuatan

a) Memiliki 5 fakultas , 3 Program study dan 1 Program Pascasarjana yang mampu mengakomodasi variasi kebutuhan masyarakat akan berbagai jenis dan jenjang pendidikan tinggi

b) Universitas YARSI meningkatkan kesempatan belajar yang lebih baik bagi masyarakat dengan memberikan pilihan seleksi masuk, memberikan beasiswa bagi sekitar 5% mahasiswa S-1, serta menerima sekitar 800 lebih mahasiswa S-1 per tahun

c) Peningkatan jumlah koleksi pustaka per tahun,ada nya digital library , dan transaksi perpustakaan on line bukan saja meningkatkan kemudahan informasi bagi segenap mahasiswa dan dosen tetapi juga bagi komunitas ilmiah diluar kampus

d) Universitas YARSI terus meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menguasai bahasa asing dan teknologi informasi serta memberikan fasilitas laboratorium dan kursus tambahan pada kedua bidang tersebut.

2. Kelemahan

(11)

20 % lebih berumur lebih dari 55 tahun, karenanya perlu percepatan peningkatan kemampuan akademik dosen 2 muda. melalui studi pascasarjana di dalam dan di luar negeri .

b) Jumlah dana pendidikan yang berkurang dapat diantisipasi dengan meningkatkan kemampuan menyusun proposal block grant untuk memperoleh dana pengembangan pendidikan.

c) Kurikulum belum sepenuhnya berorientasi kepada dunia kerja, karena masih kukuh bertahan pada bidang keilmuan sehingga mengurangi daya saing lulusan untuk memperoleh bagian di dunia kerja.

d) Jumlah lulusan yang bekerja di luar bidang studinya belum terdata dengan baik, tetapi ditengarai jumlahnya cukup besar.

e) Perkembangan yang terjadi di masyarakat tidak dapat segera diikuti oleh perubahan kurikulum.

A. Atmosfir Akademik

1. Kekuatan

a) Semakin meningkatnya kualitas dosen baik dalam pencapaian gelar akademik maupun sebutan profesional yang secara langsung turut berperan dalam perbaikan kualitas proses belajar mengajar

b) Semakin banyak Program Hibah Kompetisi (PHK) yang diperoleh dan digunakan bagi upaya perbaikan proses belajar mengajar dan inovasi dalam pembelajaran.

(12)

d) Beberapa penelitian dilakukan dengan kualitas yang tinggi dan erpeluang memiliki nilai tawar standar dalam kerjasama penelitian .

2. Kelemahan

a) Jumlah perolehan paten, publikasi ilmiah, dan tulisan dalam bentuk buku masih sangat rendah.

b) Rendahnya relevansi antara kegiatan pendidikan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi penyebab lemahnya efektifitas pembelajaran mahasiswa.

c) Indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan yang relatif tinggi namun tidak selalu selaras dengan masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan.

B. Manajemen Internal

1. Kekuatan

a) Penyusunan rencana anggaran selalu dilakukan dengan mekanisme rapat kerja setahun sebelum pelaksanaan yang melibatkan pimpinan Universitas YARSI dan fakultas serta beberapa unit kerja.

b) Ada mekanisme pengajuan anggaran untuk urusan/laboratorium dalam rangka pengadaan alat-alat dan perbaikan gedung laboratorium

(13)

d) Telah ada aturan untuk penghargaan bagi penerbitan bahan ajar dan publikasi ilmiah di jurnal internasional atau Terakreditasi oleh dosen

e) Rekruitmen pegawai dan Dosen telah mengacu pada kebutuhan berdasar rasio dosen:mahasiswa, dan telah melalui panitia seleksi di tingkat Universitas YARSI dan fakultas.

f) Para pejabat dari tenaga administrasi sebagian besar telah mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan diri.

g) Sebagai institusi Swasta, manajemen sudah memiliki sistem akuntansi dan audit secara mandiri. Hal ini menguntungkan bagi upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam ikut mendanai kegiatan pendidikan karena adanya ruang akuntabilitas publik terhadap keuangan Universitas YARSI.

h) Sistem keuangan sudah berorientasi pada output dan outcome , sehingga tujuan dari setiap kegiatan dalam perencanaan terpenuhi.

2. Kelemahan

a) Perencanaan belum sepenuhnya mengacu kepada kebutuhan riil, tetapi masih lebih didasarkan kepada pagu anggaran tahun -tahun sebelumnya dengan beberapa penyesuaian untuk tahun yang berbeda. b) Belum ada mekanisme monitoring dan evaluasi internal

yang ketat dalam pengadaan, penggunaan dan pelaksanaan anggaran di lapangan, kecuali dalam hal kecocokan antara uang yang dikeluarkan dari suatu mata anggaran dengan pertanggung jawaban keuangannya (SPJ).

c) Dana untuk pelatihan karyawan masih sangat sedikit d) Rendahnya kapasitas tenaga administrasi dalam

(14)

pengembangan kemampuan tenaga administrasi sesuatu yang krusial dan mendesak.

e) Aspek manajemen sumberdaya manusia kurang dapat membangun efektivitas dan efisiensi.

f) Kemampuan manajerial terutama dalam perencanaan dan pengendalian atas aktivitas, serta inventarisasi dan pengelolaan aset Universitas YARSI belum dimiliki secara memadai.

g) Rendahnya kemampuan

fakultas/jurusan/laboratorium/unit pelaksana teknis (UPT)dalam mengembangkan kapasitas perencanaan berbasis aktivitas.

h) Unsur eksternal yang ikut memperlemah manajemen Universitas YARSI antara lain karena masih banyak aturan-aturan yang tidak jelas dari Kementerian Pendidikan Nasional dalam otonomi keuangan khususnya sistem alokasi subsidi pendanaan

C. Sustainabilitas 1. Kekuatan

a) Universitas YARSI memiliki unit-unit dan aset yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai unit penghasil tambahan dana bagi kegiatan tri dharma perguruan tinggi disamping potensi masyarakat yang dapat dielaborasi dan belum tersentuh selama ini.

b) Aturan pemerintah bahwa semua dana -dana yang berasal dari masyarakat telah melalui satu pintu, yaitu rekening rektor, sehingga dipantau. Dengan demikian, pada waktu mendatang dana-dana demikian dapat menjadi salah satu sumber dana bagi kelangsungan Universitas.

(15)

a) Ketergantungan penyelenggaraan Universitas YARSI pada sumber pendanaan dari mahasiswa (SPP dan lain-lain) yang masih rendah dan belum optimalnya pemanfaatan aset Universitas YARSI untuk mendanai kegiatan pendidikan.

b) Kesadaran dan dukungan yang masih rendah terhadap pentingnya pengelolaan aset di lingkungan pegawai maupun dosen

c) Sistem keorganisasian yang kurang mendukung bagi pengelolan aset dan kemampuan pengelolaan aset yang masih lemah .

F. Efisiensi dan Produktivitas

1. Kekuatan

a) Adanya unit Pusat Jaminan Mutu (PJM) yang terus berupaya agar penggunaan dana-dana blockgrant dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

b) Telah terjadi resource sharing pada beberapa kegiatan, misalnya saling memanfaatkan dosen antar fakultas dan jurusan, misnya dosen FK UY mengajar di Fak Psikologi dan Prodi Kedokteran Gigi. Beberapa Laboratorium Fakultas Kedokteran Umum telah digunakan oleh sejumlah fakultas lain mis nya Fakultas Psikologi dan Prodi Kedokteran Gigi dalam rangka efisiensi penggunaan laboratorium

2. Kelemahan

(16)

b) Banyaknya peralatan bengkel/laboratorium yang rusak yang menurunkan produktivitas laboratorium/bengkel.

c) Belum berjalannya resource sharing ruang kuliah dan sarana lainnya.

d) Terdapat Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) yang terus berupaya untuk

meningkatkan mutu dosen dan pengembangan model pembelajaran agar dicapai mutu lulusan dan akan berdampak pada efisiensi dan produktivitas lulusan.

B. SITUASI EKSTERNAL ( PELUANG DAN ANCAMAN ) 1. Peluang

a) Ditengah keterbatasan pemerintah dalam pembiayaan pendidikan, tersurat keinginan pemerintah pusat dan

d) Demografi, geografi, dan potensi daerah DKI Jakarta dan cukup besar untuk bersinergi dalam pengembangan daerah.

e) Akses informasi yang tak terbatas dan mudah dijangkau dengan semakin pesatnya teknologi informasi.Institusi pendidikan dan riset regional maupun internasional seperti SEAMEO,ICRAFserta publicly funded research agencies dapat dimanfaatkan bagi pengembangan pendidikan dan riset Universitas YARSI

(17)

memberikan peluang bagi Universitas YARSI bersaing

a) Tuntutan Pemerintah bagi perguruan tinggi dijajarannya untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui increase workplace productivity berpeluang untuk bersaing tidak sehat antar perguruan tinggi.

b) Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dan produk teknologi yang tinggi melalui komersialisasi riset. c) Semakin banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di

Indonesia yang tumbuh lebih profesional dan mengembangkan program studi yang kompetitif.

d) Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global, bukan hanya dengan lulusan dalam negeri, tetapi juga dengan tenaga kerja asing.

e) Globalisasi dan Perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Universitas YARSI untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.

Kebijakan Dasar

1. Peningkatan relevansi pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan aturan baku dan standar kualitas produk hasil kegiatan dan optimalisasi monitoring dan evaluasi setiap kegiatan kedalam, perlu peningkatan motivasi dan kemampuan staf akademik dalam merancang kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

(18)

3. Meningkatkan pendapatan institusi dari kegiatan layanan masyarakat.

Rencana Strategis 2013-2017

Tujuan dari RENSTRA bidang Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas YARSI yaitu sebagai berikut:

1) Pengembangan manajemen pengabdian kepada masyarakat dalam struktur organisasi universitas yang otonom dan manajemen yang sehat.

2) Peningkatan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat dan secara resiprokal menerima informasi, masukan, bantuan masyarakat untuk meningkatkan relevansi pendidikan, dan pengabdian masyarakat itu sendiri.

Ada tiga rencana Strategis Universitas YARSI untuk tahun 2013-2017 yaitu :

(1) Peningkatan pelayanan kepada masyarakat

(2) Program peningkatan pemanfaatan masyarakat untuk pendidikan dan

penelitian.

(3) Program Peningkatan Pengembangan Kerja Sama Institusional Bidang Pengabdian Masyarakat

1. Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat :

A. Peningkatan Pelayanan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat

B. Peningkatan Pelayanan Pengembangan Teknologi

C. Peningkatan Pelayanan Pengembangan Sumberdaya Alam D. Peningkatan pelayanan melalui inkubator bisnis

E. Bantuan pengelolaan sistem informasi yang berkaitan dengan pelayanan-pelayanan tentang: konsultasi bisnis, bursa pasar pekerjaan dan pengelolaan pilot-pilot proyek yang berkaitan dengan pendidikan profesi baik untuk mahasiswa, alumni maupun masyarakat luas.

(19)

G. Peningkatan informasi kepada masyarakat melalui pusat pelayanan bisnis untuk menampung dan mempublikasikan produk-produk ilmiah dan teknologi yang dihasilkan oleh seluruh civitas akademika (Outlet Ilmu dan Teknologi)

2. Peningkatan Pemanfaatan Masyarakat untuk Pendidikan dan Penelitian

A. Peningkatan pemanfaatan masyarakat dalam program

off campus education site untuk

mengkontekstualisasikan ilmu yang dipelajari mahasiswa serta untuk meningkatkan relevansi pendidikan.

B. Peningkatan pemanfaatan masyarakat sebagai sumber belajar dan sumber riset nyata bagi mahasiswa dan para peneliti.

C. Peningkatan pemanfaatan masyarakat sebagai salah satu sumber pembiayaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

.

3. Peningkatan Pengembangan Kerja Sama Institusional Bidang Pengabdian Masyarakat

Kebijakan Dasar :

A. Promosi pemahaman dan sensitivitas kultural bagi seluruh staf dosen dan mahasiswa

B. Pengembangan partnership internasional /nasional dibidang pendidikan pada masyarakat,dan pengabdian masyarakat berbasis riset.

C. Pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pelayanan pada masyarakat maupun dalam interaksi sosialnya.

(20)

Tujuan dari Peningkatan Pengembangan kerjasama institusional yaitu:

1) Mendapatkan sinergi yang akan mendukung pengembangan otonomi universitas

2) Mempertajam fokus pengembangan Universitas YARSI pada bidang pengabdian masyarakat menuju diimplementasikan dan diikuti dengan MOU.

B. Perluasan kerjasama dengan instansi pemerintah, masyarakat dan industri untuk pengembangan soft skill dosen, dan mahasiswa, dibidang Pengabdian dan pelayanan pada masyarakat didalam meningkatakan produktifitas kinerja dan mutu program Pengabdian Masyarakat

C. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan relevansi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

D.Perluasan kerjasama Pengabdian Masyarakat dan pembelajaran, dengan program sebagai berikut:

A. Mengevaluasi dan menyempurnakan aturan kerjasama Bidang Pengabdian Masyarakat dalam konteks pelayanan pada masyarakat maupun dalam konteks Pengabdian masyarakat sebagai media pembelajaran mahasiswa yang sudah ada. B. Mengembangkan bentuk kerjasama yang selektif

dengan stakeholder.

C. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama bagi sivitas akademika.

(21)

pusat lembaga lain, antara Program Studi dan Fakultas maupun antara Fakultas dengan Fakultas dilingkungan Universitas YARSI.

E. Meningkatkan kerjasama Pengabdian masyarakat dan pembelajaran bagi jurusan-fakultas-lembaga-universitas dengan institusi lain di dalam dan di luar negeri

F. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap semua bentuk kerjasama riset dan pembelajaran. E. Institutional resource sharing, melalui kegiatan sebagai

berikut:

1. Inventarisasi, monitoring dan evaluasi atas sarana, prasarana, dan sumberdaya manusia yang dapat digunakan dalam resource sharing untuk semua bidang (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat )

2. Mengevaluasi dan menyempurnakan aturan institutional resource sharing yang sudah ada. 3. Mengembangkan bentuk -bentuk institutional

resource sharing

4. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi institutional resource sharing

5. Memperluas lingkup institutional resource sharing 6. Meningkatkan monitoring dan evaluasi

institutional resource sharing

(22)

INDIKATOR KINERJA DAN TARGET PROGRAM :

PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

MONITORING DAN EVALUASI TAHUNAN

PROGRAM BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. MONEV TAHUNAN

(23)

2. MONEV dilakukan untuk melihat kinerja organisasi lembaga di bawah kordinasi universitas, dan kualitas organisasi lembaga dibawah kordinasi universitas dan manajemennya.

3. Variabel kualitas yang digunakan untuk menetapkan kinerja organisasi dan manajemen serta aparatur didalamnya meliputi efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

4. MONEVIN program bidang Pengabdian Masyarakat dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Penjaminan MUTU (SPMI )

5. Mekanisme MONEVIN bidang Pengabdian Masyarakat mengacu pada buku Pedoman MONEVIN Bidang Pengabdian Masyarakat.

Variabel tersebut diukur dengan menggunakan pendekatan Sbb :

B. STRATEGI PENGEMBANGAN

(24)

tanpa mengubah tujuan program agar visi dan misi tetap dapat diicapai sebagaimana hakekat suatu perencanaan strategis.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dengan strategi DWA (Directed Writing Activity) pada siswa kelas IV SDN I

Dari hasil penelitian ini dimulai dari siklus 1 hingga siklus 3, bahwa dengan penerapan model pembelajaran The Power Of Two dalam pembelajaran IPS dengan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “APLIKASI

bahwa variabel gaya kepemimpinan demokratis pada indikator suasana saling percaya memiliki index paling rendah, oleh karena itu karyawan Dewan Pelaksana Pengelola

Anak sekolah dasar di pedesaan mempunyai persepsi negatif tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), tembakau kunyah, bahaya rokok bagi gigi, iklan rokok, dan mitos rokok.. Simpulan :

Keberadaan hak atas materi pornografi jelas sangat rentan menimbulkan tindak pidana pornografi mengingat penyebarluasan atau mempertunjukkan di depan umum tidak

Ketika kita cermati secara teoritis dan riil dilapangan, maka nuansa tematik dan Scientific yang diusung oleh kurikulum 2013 sangatlah mengena dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis penelitian hubungan swiss ball exercise terhadap penurunan derajat skoliosis ringan yang dilakukkan di RSOP memang tidak bisa menurunkan