‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk selalu dipegang dalam menyiapkan tulisan ilmiah dapat diungkapkan dengan ABC
• A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
• B(rief) –– singkat dan padat serta lugas • C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak rancu, tanpa penafsiran lain
Tetapi ada pepatah Inggris yang
Kalau dibedah anatominya, secara
umum tulisan ilmiah mengandung:
• judul
• baris kepemilikan • abstrak
• kata kunci
• isi atau tubuh teks • persantunan
Judul, baris kepemilikan, abstrak dan
kata kunci untuk artikel ilmiah
umumnya muncul hanya pada
halaman pertamanya, tubuh teks
dapat mengisi sebuah buku.
Dengan pelbagai macam variasi dan
modifikasi serta tata nama sesuai dengan tradisi bidang ilmunya, tubuh teks tulisan ilmiah umumnya mengikuti pola IMRAD
• introduction = pendahuluan, alasan
permasalahan (= tinjauan pustaka) yang melatarbelakangi (= landasan teori)
dilakukannya kegiatan yang dilaporkan – sebaiknya tidak lebih dari 10% keseluruhan panjang artikel
• methods = pendekatan atau cara, yang menjelaskan bagaimana (= kerangka
• results = hasil, apa yang ditemukan dan pemikiran apa saja yang mungkin
terkembangkan darinya – kurang lebih 35% panjang artikel
• discussion = pembahasan, untuk
menjelaskan makna yang terungkap dari hasil, bagaimana kaitannya dengan
pendapat yang berlaku di kalangan sesama ilmuwan dan pandit, dan apa simpulan serta perampatannya sekarang – juga kira-kira
35% panjang artikel
• Harus ditambahkan bibliografi – pustaka
JUDUL
• Judul merupakan ‘jiwa’, ‘semangat’,
‘esensi’, dan ‘citra’ keseluruhan isi karya (termasuk artikel) ilmiah
Judul tulisan merupakan iklan yang bermanfaat dalam upaya menangkap minat dan memikat perhatian semua orang yang berpotensi menjadi
pembaca dan penggunanya.
Judul harus bisa berfungsi sebagai
umpan untuk menarik perhatian orang, dan sbg sumber ilham guna
Ingatlah bahwa judul:
1. Merupakan bagian PKI yang paling banyak dibaca orang
2. Sangat menentukan nasib suatu PKI:
– apakah akan ditelaah, dan diacu serta dimanfaatkan, atau
– sama sekali tak diacuhkan, tidak
3. Mengungkapkan isi keseluruhan PKI/artikel selengkapnya
4. Sekali dibaca sepintas langsung dimengerti isi, segera dipahami maksud, cepat
ditangkap kepentingan makna artikelnya 5. Menarik perhatian calon pembaca dan
merangsang minatnya
Oleh karena itu dalam menyusun Judul, pilihlah hanya kata-kata yang kuat, positif, penting, dan bersifat informatif
Pergunakan khazanah kosakata umum
beserta peristilahan sesuai dengan bidang ilmunya
Judul yang baik idealnya hanya terdiri
atas tidak lebih dari
• 8 kata (Jerman) • 10 kata (Inggris)
• 12 kata (Indonesia)
• 90 ketukan (termasuk spasi) pada papan kunci
Judul hendaklah tidak mengandung
• Singkatan dan akronim
• Kalimat lengkap terutama yang menggunakan kata kerja
– Dampak Pengembangan Kepariwisataan terhadap Kehidupan Seni Tradisional
– Seni Pedalangan dalam Perubahan Kebudayaan
Ingat bahwa dalam menyusun judul
Judul yang amat panjang umumnya tidak dapat segera ditangkap dan mudah dimengerti maksudnya sehingga sama sekali tidak efektif
• Penciptaan bahan baku gerabah seni dengan
memanfaatkan limbah bahan campuran dengan teknik pengolahan silinder guna meningkatkan kualitas bahan baku dan efisiensi produk –– tidak dapat segera ditangkap artinya dan sulit dimengerti maksudnya sehingga sama sekali tidak efektif
• Evaluasi hasil angket pengembangan minat siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan pendekatan literasi sains berbasis bahan ajar di kelas III Sekolah Dasar Negeri desa Muara, kecamatan Tambang, kabupaten Kampar, Provinsi Riau tahun pelajaran
2005/2006” –– terlalu ‘jelimet’ dalam menunjukkan
Untuk mendapatkan judul yang paling tepat dan sepenuhnya sesuai dengan isi keseluruhan artikelnya, sangat
dianjurkan agar penyiapan judul
dilakukan setelah keseluruhan artikel selesai disusun dengan tuntas.
Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa sangat bermanfaat jika
pelaksanaan penulisasn artikel ilmiah dilakukan dengan urutan sebagai
berikut: 1) bahan dan cara, 2) simpulan, 3) hasil, 4) pembahasan, 5)
CONTOH JUDUL
1. FUNGSI SENI PEWAYANGAN DALAM PERUBAHAN KEBUDAYAAN
2. DAMPAK PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DALAM KEHIDUPAN SENI TRADISIONAL
3. MENYOROTI PERTUNJUKAN WAYANG DARI SEGI GARAP IRIGANNYA
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI SENI TRADISIONAL DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT
BERPANCASILA
5. SENI PEWAYANGAN SEBAGAI MEDIA
PEMASYARAKATAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
-CONTOH JUDUL
6. SENI TRADISIONAL DALAM ARUS GLOBALISASI EKONOMI
7. MEMODIFIKASI BUSANA SENI TRADISI DOLALAK 8. PENTAS SENI KETHOPRAK DALAM MASA
TRANSISI DARI MASYARAKAT AGRARIS MENUJU MASYARAKAT INDUSTRI
9. MEMAHAMI SENI TRADISIONL JATHILAN DI ERA GLOBAL