• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI KE KABUPATEN TANA TORAJA DAN KABUPATEN TORAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI KE KABUPATEN TANA TORAJA DAN KABUPATEN TORAJA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN

TRANSPORTASI KE KABUPATEN TANA TORAJA DAN

KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

TGL. 02 - 04 FEBRUARI 2017

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2017

(2)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal ii

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ……….……… 1

I.1. Dasar Hukum ………..………. 1

I.2. Maksud dan Tujuan ……….………..………..…1

I.3. Lokasi dan Waktu ………..……….. 2

I.4. Agenda Kunjungan …... 2

II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN ……….…. 3

II.1. Temuan, Permasalahan dan usulan di Lapangan ……….…… 3

II.2. Kesimpulan/ Rekomendasi ………..…….……….………… 5

III. PENUTUP ………..……….. 6

LAMPIRAN ……… 7

L.1. Daftar Anggota Rombongan ………..….…………. 7

L.2. Data-data Pendukung ………. 7

L.2.1. Bandara Buntuk Kunik ……….……….. 7

(3)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI KE KABUPATEN TANA TORAJA DAN KABUPATEN TORAJA UTARA

TGL. 02 - 04 FEBRUARI 2017

=========================================================================== I. PENDAHULUAN

I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; dan

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara ini adalah:

a. Untuk meninjau secara langsung pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

b. Untuk meninjau langsung manfaat pembangunan infrastruktur terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

c. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang masih terjadi terkait dengan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

(4)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 2

Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan Waktu

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi dilaksanakan di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, pada tanggal 02 - 04 Februari 2017.

I.4. Agenda Kunjungan

Beberapa agenda kegiatan dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

1. Peninjaun pembangunan Bandara Buntu Kunik; 2. Peninjauan Bandara Pongtiku;

3. Pertemuan dengan Bupati Tana Toraja dan Bupati Toraja Utara; 4. Peninajaun Penataan Kawasan “Wisata Negeri di atas Awan”; 5. Peninjauan Pelebaran Jalan Rantepao ke Palopo.

(5)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 3 II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN

II.1. Temuan, Permasalahan dan Usulan di lapangan

Beberapa temuan dan permasalahan yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik ke

Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara adalah sebagai berikut:

I.

Bidang Perhubungan:

a.

Pembangunan Bandara Buntu Kunik:

1) Belum selesai konsolidasi timbunan tanah sebagai dasar tapak.

2) Kementerian Perhubungan sedang melakukan kajian teknis terkait

pembangunan bandara Buntu Kunik, khususnya persoalan teknis

yang meliputi pembiayaan, struktur tanah, persoalan keselamatan

penerbangan, dan jenis pesawat yang bisa didarati di bandara ini.

3) Di sisi kiri dan kanan bandara ini terdapat gunung yang cukup besar,

yang memiliki arus angin yang kencang dan berpengaruh terhadap

keselamatan penerbangan dan jenis pesawat yang akan mendarat di

bandara ini.

4) Masih ada saluran aliran sungai di ujung landasan bandara, yang

menghalangi perpanjangan runway bandara Buntu Kunik.

b.

Bandara Pongtiku:

1. Permasalahan dibandara Pongtiku adalah sebagai berikut:

Diujung depan dan belakang bandara ini terdapat jurang dan

gunung yang cukup dalam sekitat 65 meter, serta sisi kiri dan

kanannya terdapat fasilitas publik, seperti rumah penduduk,

sekolah, tempat ibadah, pasar, dan makam.

Ujung landasan/runway berpontesi besar untuk longsor karena

(6)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 4

Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan oleh Dinas

Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan, pengembangan

Bandara Pongtiku dengan hasil “Tidak dapat dikembangkan”.

2. Adanya keretakan pondasi saluran air melintang pada runway

tepatnya di STA 500, mengakibatkan runway mengalami penurunan

dan sedikit pergeseran tiang pancang.

II.

Bidang PUPR

`

Dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur dan penataan kawasan

pariwisata di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, terdapat beberapa usulan

kegiatan yang diperlukan untuk segera dilaksanakan yaitu

:

i. Pembangunan jalan akses ke lokasi proyek Bandara Buntu Kunik.

ii. Perbaikan kondisi jalan nasional yang rusak dan perbaikan dinding penahan

longsor, khususnya jalan dari Makale, Rantepao sampai Palopo.

iii. Pembangunan jalan akses ke destinasi pariwisata religi di kawasan Burake,

jalan akses menuju kawasan wisata “Negri di atas Awan”

, dan

penataan

kawasan Kampung Adat Kete Kesu.

iv. Perbaikan dan peningkatan Jalan Lingkar Luar Penghubung Antarkawasan

Destinasi Pariwisata di Tana Toraja.

v. Pembangunan Jalan Poros Rantepao ke Luwu sepanjang 50 Km, yang saat

ini sebagai jalan alternatif, diusulkan menjadi jalan Strategis Nasional dengan

pembiayaan dari APBN.

III. Bidang Desa, PDT, Dan Transmigrasi

Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara merupakan 2 kabupaten yang

masuk dalam kawasan daerah tertinggal. Oleh karena itu diusulkan agar

Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi memprogramkan sejumlah kegiatan

untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat Tana Toraja.

(7)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 5 II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi

Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara adalah sebagai berikut:

I.

Bidang Perhubungan

1) Komisi V DPR RI V sepakat untuk mendukung kelanjutan pembangunan

bandara Buntu Kunik dan terus mendorong Ditjen Perhubungan Udara

Kementerian Perhubungan untuk menuntaskan pembangunan bandara ini.

Selanjutnya Komisi V meminta Kementerian Perhubungan untuk

menyelesaikan studi teknis terkait kelayakan dan keselamatan penerbangan

di Bandara Buntu Kunyik.

2) Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Udara untuk segera

melakukan kajian yang lebih mendalam terkait aspek keselamatan dan

keamanan penerbangan di bandara Pongtiku, dan tidak memperpanjang dan

memperlebar landasan/runway Bandara Pongtiku. Hal ini penting disebabkan

oleh adanya jurang dan obstacle/penghalang teknis berupa gunung di sisi

depan dan belakang landasan/runway dengan kedalaman sekitar 65 meter,

yang tentunya membahayakan keselamatan penerbangan serta di sisi kiri

dan kanan bandara terdapat sejumlah fasilitas publik, antara lain sekolah,

tempat ibadah, pasar, kuburan dan rumah penduduk.

II. Bidang PUPR

Komisi V DPR RI mendukung usulan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan penataan kawasan wisata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan wisata di Tana Toraja, yaitu:

1) Pembangunan jalan akses ke lokasi proyek Bandara Buntu Kunik.

2) Perbaikan kondisi jalan nasional yang rusak dan perbaikan dinding penahan longsor, khususnya jalan dari Makale, Rantepao sampai Palopo.

(8)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 6

3) Pembangunan jalan akses ke destinasi pariwisata religi di kawasan Burake, jalan akses menuju kawasan wisata “Negri di atas Awan”, dan penataan kawasan Kampung Adat Kete Kesu.

4) Perbaikan dan peningkatan Jalan Lingkar Luar Penghubung Antarkawasan Destinasi Pariwisata di Tana Toraja.

5) Pembangunan Jalan Poros Rantepao ke Luwu sepanjang 50 Km, yang saat ini sebagai jalan alternatif, diusulkan menjadi jalan Strategis Nasional dengan pembiayaan dari APBN.

III.

Bidang Desa, PDT, dan Transmigrasi:

Komisi V DPR RI meminta Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi untuk

mendukung penuh pembangunan daerah tertinggal di Kabupaten Tana Toraja dan

Toraja Utara dan mempercepat terentaskannya daerah tertinggal di Kabupaten Tana

Toraja dan Toraja Utara, mengingat Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara

adalah destinasi pariwisata berskala international.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tanggal 02 - 04 Februari 2017. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI untuk ditindaklanjuti Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi yang saat ini sangat dibutuhkan rakyat Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

KETUA TIM,

LASARUS, S.SOS, M.SI WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI

(9)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 7 LAMPIRAN

L.1. Daftar Anggota Rombongan

Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara adalah sebagai berikut:

NO NMR

ANGG

N A M A

FRAKSI JABATAN

1. A-217

LASARUS, S.SOS.,M.SI PDIP

WAKIL KETUA KETUA TIM 2. A-311 HAMKA B. KADY PG ANGGOTA 3. A-390 H. ANDI IWAN D. ARAS, SE GERINDRA ANGGOTA 4. A-452 Dr. Ir. H. BAHRUM DAIDO, M.Si F.PD ANGGOTA 5. A-453 Drs. H. UMAR ARSAL F.PD ANGGOTA 6. A-466 HANNA GAYATRI, S.H. F-PAN ANGGOTA 7. A-103 H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S.SOS F.PKS ANGGOTA 8. A-521 Hj. NURHAYATI F-PPP ANGGOTA 9. A-543 Hj. FATMAWATI, S.E. F.PPP ANGGOTA 10. A-553 MIRYAM S. HARYANI, SE, M.SI HANURA ANGGOTA

L.2. DATA-DATA PENDUKUNG L.2.1. Bandara Buntu Kunik

1. Sejarah Pembangunan Bandar Udara Baru Buntu Kunik:

a. Luas Lahan untuk pembangunan bandara Buntu Kunuk adalah 141 Ha

b. Hasil studi kelayakan dan kajian rencana induk untuk penentuan lokasi bandara baru Buntu Kunik dilaksanakan dengan menggunakan APBD tahun 2010. Hal tersebut berdasarkan :

 Surat Gubernur Sulawesi Selatan ke Menteri Perhubungan Nomor: 553.2/7013/DISHUB perihal: Rekomendasi Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru di Kabupaten Tana Toraja tanggal 27 November 2008.

(10)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 8

 Surat Bupati Tana Toraja ke menteri Perhubungan Nomor: 553/01/I/2009 tanggal 6 Januari 2009, perihal Kesanggupan Penyelesaian Pembebasan Dalam Rangka Pembangunan Fisik Bandar Udara Baru.

 Rapat paparan hasil studi kelayakan bandar udara baru di Buntu Kunik, Kab. Tana Toraja 5 Januari 2010.

 Surat pimpinan DPRD Kab. Tana Toraja ke Menteri Perhubungan Nomor: DPRD/553/82/III/2010 tanggal 9 Maret 2010 perihal: Persetujuan pimpinan DPRD.

 Surat Bupati Tana Toraja ke Direktur Bandar Udara Nomor: 553/68/IV/PERHUB/2010 tanggal 16 April 2010 perihal: Koordinasi Teknis. c. Menteri Perhubungan menerbitkan penetapan lokasi Bandar Udara baru Buntu

Kunik tahun 2011, sesuai dengan:

 Surat Gubernur Sulawesi Selatan ke Menteri Perhubungan Nomor: 645.5/2463/Dishubkominfo tanggal 26 April 2010, Substansi: Permohonan untuk mengeluaran ijin prinsip penetapan lokasi bandar udara baru di Buntu Kunik.

 Surat Bupati Tana Toraja ke Menteri Perhubungan Nomor: 553/180/DPIP/VIII/2010 tanggal 2 agustus 2010, Substansi: Rekomendasi Buntu Kunik sebagai lokasi bandara baru.

 Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara ke Menteri Perhubungan Nomor: AU/6967/DBU.1965/IX/2010 tanggal 20 september 2010, Substansi: Usulan penetapan lokasi bandara baru di Buntu Kunik.

 Surat keputusan menteri KP 514 Tahun 2011 tanggal 9 juni 2011 Penetapan lokasi Bandar udara baru di Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan.

d. Rencana strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 BAB III, Poin 11 menyatakan meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut maskapai penerbangan nasional menjadi 162 juta/penumpang/tahun dengan membangun 15 Bandara baru di 30 Unit Penyelenggara Bandar Udara Kertajati, Letung, Tambelan,

(11)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 9

Tebelian, Muara Teweh, Samarinda Baru, Maratua, Pongtiku, Buntu Kunik, Morowali, Miangas, Siau, Namniwel, Kabir Patar, Werur, Koroi Batu, dan pengembangan dan rehabilitasi bandara lama tersebar di pulau sumatera, jawa, bali, Kalimantan, Sulawesi, nusa tenggara, maluku dan papua.

e. RTT sisi udara tahun 2010 dengan nilai penyelesaian pekerjaan Rp. 880.000.000.000,-

f. RTT sisi darat tahun 2012 dengan nilai penyelesaian pekerjaan Rp. 180.000.000.000,-

g. Penerbitan izin AMDAL berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 1302/IV/Tahun 2012 tentang Kelayakan Lingkungan Rencana Pembangunan Bandar Udara Baru di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan oleh Dinas Perhubungan, Informatika dan Postel Kabupaten Tana Toraja.

h. Revisi RTT Sisi Udara dan Sisi Darat tahun 2015 oleh Satuan Kerja Bandara Pongtiku yang telah dikaji Oleh Team Panel, dengan nilai pekerjaan Rp.1.480.215. 900.000,-

Hasil Revisi antara lain:

 Disain perkuatan tanah sisi lereng timbunan mengunakan talud pasangan batu gunung, direvisi menjadi Bronjong batu gunung (Green Therames).  Disain untuk mengalirkan air sungai yang berada di kaki timbunan

mengunakan Beton Box Culvert, direvisi menjadi Beton Pipe Culvert.  Disain awal Sisi Udara dengan Panjang 1600 m dan Lebar 150 m direvisi

menjadi Panjang 2130 m dan Lebar 210 m.

Revisi di lakukan dari bulan april sampai dengan bulan September 2015 (pada saat

review desain, pekerjaan tahun 2015 yaitu Pekerjaan Cut and Fill sempat

dihentikan).

i. RTT sisi udara dan RTT sisi darat kembali dilakukan Value Engineering (VE) pada bulan November sampai dengan Desember 2015.

(12)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 10

j. Audit kerja oleh Team BPKP Makassar terkait pekerjaan Bandar Udara Baru Buntu Kunik dari tahun 2011 s/d 2015 telah dilakukan dan hasil memuaskan.

k. Apabila direstui tahapan penyelesaian Pembangunan Bandar Udara Baru Buntu Kunik – Tana Toraja, dibutuhkan Anggaran sebesar Rp. 1.480.215.900.000.

l. Pembangunan jalan akses ke lokasi bandara dengan panjang 3,8 Km (APBD Kabupaten Tana Toraja).

m. Jumlah realiasi anggaran pembangunan bandara Buntu Kunik (TA. 2011-2015) adalah Rp. 254.293.562.000, dengan perincian kegiatan sebagai berikut:

1. Realisasi pekerjaan clearing (2011): Rp. 2.614.252,000 2. Realiasi pekerjaan cut and fill (2012): Rp. 2.501.700,000 3. Realisasi pekerjaan cut and fill (2012-P): Rp. 49.480.000,000 4. Realisasi pekerjaan cut and fill (2013): Rp. 40.000.000,000 5. Redesain RTT (2014): Rp. 800.000.000

6. Realisasi pekerjaan cut and fill (2014): Rp. 59.140.260,000 7. Realisasi pekerjaan tanah (2014): Rp. 83.968.260,000

8. Realisasi pekerjaan pembuatan dinding penahan tanah (2015): Rp. 15.789.090,000.

2. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pembangunan Bandara :

1. Di sisi kiri dan kanan bandara ini terdapat gunung yang cukup besar, yang memiliki arus angin yang cukup kencang dan berpengaruh terhadap keselamatan penerbangan dan jenis pesawat yang akan mendarat di bandara ini.

2. Masih ada saluran aliran sungai di ujung landasan bandara, yang menghalangi perpanjangan runway bandara Buntu Kunik.

3. Kementerian Perhubungan sedang melakukan kajian teknis terkait pembangunan bandara Buntu Kunik, khususnya persoalan teknis yang meliputi pembiayaan, struktur

(13)

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Dalam Rangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi Ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Tgl. 02 - 04 Februari 2017.

Hal 11

tanah, persoalan keselamatan penerbangan, dan jenis pesawat yang bisa didarati di bandara ini.

L.2.2. Bandara Pongtiku:

1. Bandar Udara Pongtiku adalah bandar udara yang terletak di Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Jarak dari kota Makale sekitar 9 km.

2. Kondisi Bandara Pongtiku

a. Panjang dan lebar runway: 1.300 m x 23 m. b. Panjang dan lebar runway strip: 1.300 m x 28,5 m. c. Panjang dan lebar stopway: 30 m x 23 m.

d. Panjang dan lebar taxiway: 55 m x 15 m. e. Panjang dan lebar apron: 60 m x 40 m. f. Luas terminal: 228 m 2 .

g. Luas Gedung kantor : 234 m 2 .

h. Terdapat Gedung genset, gedung SSB, gedung PKP-PK.

3. Diujung depan dan belakang bandara ini terdapat jurang dan gunung, serta sisi kiri dan kanannya terdapat fasilitas publik, seperti rumah penduduk, sekolah, tempat ibadah, pasar, dan makam. Bagian ujung depan landasan memiliki potensi besar untuk longsor, karena terdapat jurang yang dalam dan kondisi tanah yang labil.

4. Adanya keretakan pondasi saluran air melintang pada runway tepatnya di STA 500, mengakibatkan runway mengalami penurunan dan sedikit pergeseran tiang pancang

Referensi

Dokumen terkait

Sewaktu para simpatisan datang kepada Kristus dan mempersiapkan diri untuk menjadi anggota Gereja, mereka harus memahami perjanjian yang berhubungan dengan tata cara penyelamatan

Beberapa orang beranggapan bahwa kebahagiaan itu adalah kehidupan glamor yang disertai dengan kenyamanan hidup, kemewahan, dan kesenangan terus-menerus; tetapi pernikahan

Sewaktu Anda berperan serta dalam kegiatan ini sebagai perorangan, bersama teman Anda, dan dalam kuorum, Lembaga Pertolongan, serta kelompok institut Anda, Anda akan membina

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah... Komentar dan

Kesehatan Masyarakat ( public health) public health) adalah: adalah: Ilmu dan seni mencegah penyakit (. Ilmu dan seni mencegah penyakit ( melalui upaya lebih melalui

Kloroplas timbul dari partikel sitoplasma yang disebut proplastida yang mengandung DNA dan duplikasi sendiri yang tidak tergantung pada bagian sel lain.. DNA didistribusikan

Hal ini sebagai dampak dari lahirnya Mahkamah Syar'iyah di Provinsi Aceh, maka wewenang Mahkamah Syar'iyah sebagai pengadilan khusus seperti yang dijelaskan dalam Pasal

Beberapa istilah yang dipakai oleh kelompok tani atau pemerintah untuk memancing minat masyarakat di dalam membudidayakan lebah madu di daerahnya masing antara lain