• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PERSIAPAN DAN PENYELENGGARAAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) UJI KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PERSIAPAN DAN PENYELENGGARAAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE) UJI KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERSIAPAN DAN PENYELENGGARAAN

OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE)

UJI KOMPETENSI DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

HEALTH PROFESSIONAL EDUCATION QUALITY PROJECT

(HPEQ PROJECT)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

(3)

PENYUSUN

1. Tri Hanggono Achmad (FK Unpad) 2. Gandes Rahayu (FK UGM)

3. Sari Puspa Dewi (FK Unpad) 4. Mohammad Ghozali (FK Unpad) 5. Sugito Wonodirekso (FK Untan) 6. Yulherina (KB UKDI)

7. Riyani Wikaningrum (FK Yarsi) 8. Iwan Dwi Prahasto (FK UGM) 9. Haryanto (FK UB)

10. Yoyo Suhoyo (FK UGM) 11. Efrayim Suryadi (FK UGM) 12. Trijoko (FK UGM)

13. Cholis Abrori (FK Unej)

14. Nancy Marghareta Richata (FK Unair) 15. Chilmi (FK Unair)

16. Tommy (FK UKI) 17. Tri (FK UI)

18. Boedi Oetomo Roeslan (Ketua KDGI) 19. Melanie S. Djamil (Ketua Core Team) 20. Haslinda Z. Tamin (FKG USU)

21. Mei Syafriadi (FKG Unej) 22. Indri Kurniasih (PSKG UMY) 23. Adam Malik (FKG Unhas) 24. Wiwiek Poedjiastuti (KDGI) 25. Utmi Arma (FKG Unbrah) 26. Kosterman Usri (FKG Unpad) 27. Iwan Dewanto (PSKH UMY) 28. Mia Damiyanti (FKG UI) 29. Grlang Yubiliana (FKG Unpad)

(4)

DAFTAR ISI

Penyusun ... 2

Daftar Isi ... 3

Bagian 1. OSCE Uji Kompetensi Dokter dan Dokter Gigi Indonesia 1.1. Latar Belakang Uji Kompetensi ... 4

1.2. Pengertian OSCE ... 4

1.3. Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE ... 5

1.4. Tujuan OSCE ... 5

Bagian 2. Cetak Biru (Blue print) Penilaian 2.1. Komponen Penilaian ... 6

2.2. Jenis Station ... 7

2.3. Format Penulisan Soal ... 8

2.4. Penyusunan Soal OSCE ... 8

Bagian 3. Organisasi Pelaksanaan 3.1. Panitia Pusat LPUK ... 10

3.2. Koordinator Pusat Penyelenggara OSCE ... 10

3.3. Pengawas ... 10

3.4. Penguji ... 11

3.5. Pasien Standar ... 14

3.6. Peserta Ujian ... 16

3.7. Tenaga Pendukung ... 17

Bagian 4. Pusat Penyelenggara OSCE 4.1. Syarat Penyelenggara OSCE ... 18

4.2. Dokumen Penyelenggaraan ... 19

4.3. Mekanisme Penyelenggaraan ... 20

Bagian 5. Penetapan Kelulusan 5.1. Penentuan Batas Lulus ... 21

(5)

BAGIAN 1. OSCE UKDI

1.1. Latar Belakang Uji Kompetensi

Indonesia telah mengalami perbaikan tingkat kesehatan masyarakat.Pertumbuhan sektor kesehatan swasta bahkan lebih cepat lagi sebagai jawaban dari kebijakan pemerintah yang memperbolehkan tenaga kesehatan untuk bekerja paruh waktu di pusat kesehatan swasta. Akan tetapi sistem kesehatan di Indonesia mengalami hambatan dari segi pemenuhan kualitas pelayanan kesehatan jika dibandingkan dengan peningkatan akses ke pusat pelayanan kesehatan.

Semua pusat pendidikan ini diklasifikasikan dalam institusi pendidikan tinggi dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).Jumlah sekolah tersebut, terutama swasta, menunjukkan tingginya peminatan untuk menjadi seorang dokter, dokter gigi, perawat ataupun bidan.Pada saat yang bersamaan, kualitas sekolah tersebut, terutama swasta dan baru dibuka, tidak lebih baik daripada sekolah yang telah berdiri lebih awal.Hal ini bisa dilihat dari data hasil uji kompentensi dokter yang lebih rendah daripada institusi yang telah lama berdiri.UU Praktik Kedokteran menegaskan terbentuknya Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang menetapkan pelaksanaan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter pada tahun 2006. Hal ini menjadi dasar bagi Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mewajibkan kepada pendidikan kedokteran penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang merupakan penyerapan dari problem-based learning dan prinsip integrasi berbagai ilmu kedokteran. Pada kenyataannya penerapan ini tergantung pada kemampuan berbagai institusi yang berbeda-beda sehingga menyebabkan timbulnya jurang yang cukup besar terhadap kualitas pendidikan antara institusi yang kuat dan yang lemah.

Saat ini uji kompetensi dilakukan dengan penitikberatan pada uji pengetahuan dalam bentuk ujian pilih ganda.Metode ini kurang menggambarkan kompetensi lulusan karena aspek keterampilan klinik dan perilaku kurang teruji. Hal ini semakin mendorong diterapkannya metode uji keterampilan klinik, salah satunya adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

1.2. Pengertian OSCE

OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu.Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan lembar penilaian tertentu.

Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa stasiun yang berurutan. Pada masing-masing stasiun ada suatu tugas atau soal yang harus dilakukan/ demonstrasikan atau pertanyaan yang harus dijawab.Peserta akan diobservasi oleh penguji. Pada beberapa stasiun peserta juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap stasiun dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati

(6)

senyata mungkin.Dalam OSCE penilaian berdasar pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap stasiun mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masing-masing stasiun terbatas.

1.3. Landasan Hukum Uji Kompetensi OSCE

Beberapa aturan yang menjadi dasar pelaksanaan Uji Kompetensi di Indonesia dalam bentuk OSCE adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 4. Perkonsil Nomor 1/2005 tentang Registrasi

5. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 20/KKI/KEP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter

6. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 21 A/KKI/Kep/IX/2006 tentang Standard Kompetensi Dokter Indonesia

1.4. Tujuan OSCE

1. Penapisan dokter/dokter gigi untuk menghasilkan dokter/dokter gigi yang kompeten 2. Menciptakan sistem ujian yang obyektif dan terstandar secara nasional

(7)

BAGIAN 2. CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENILAIAN

Blue print OSCE merupakan susunan kasus diujikan yang menggambarkan kemampuan yang diuji secara proporsional. Blue print menentukan keterampilan klinik, keterampilan komunikasi, dan pengetahuan yang diuji dengan memperhatikan keterwakilan sistem, lokasi, fokus kompetensi, serta kasus sehingga peserta diuji secara komprehensif.

2.1. Komponen Penilaian

2.1.1.Penilaian Kompetensi (Actual Mark) 2.1.1.1 Penilaian Kompetensi Dokter

Kompetensi yang dinilai dalam OSCE UKDI adalah: 1. Kemampuan anamnesis

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya. Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat. Memberikan respon yang sesuai terhadap insyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.

2. Kemampuan pemeriksaan fisik

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang logis, sistematik/runut dan efisien. Tanggap terhadap kenyamanan pasien dan memberikan penjelasan ke pasien

3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis. Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta untuk melakukan suatu tes/prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan prosedur atau hasilnya ATAU menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat.

4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta menetapkan diagnosis/diagnosis banding yang tepat, sesuai dengan masalah klinik pasien.

5. Tatalaksana

5a. Non-farmakoterapi (tindakan)

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan.

5b. Farmakoterapi

(8)

6. Komunikasi dan atau edukasi pasien

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta berkomunikasi dengan baik, yaitu menggali perspektif pasien dengan bahasa yang bisa dimengerti, memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, menanggapi pertanyaan/pernyataan pasien baik verbal maupun non verbal, melakukan diskusi, negosiasi dan membina hubungan baik dengan pasiendan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien dengan cara yang tepat.

7. Perilaku Profesional

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta mempraktekkan aspek profesionalisme yaitu meminta informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat kepada pasien. Menyadari keterbatasan.

2.1.1.2. Penilaian Kompetensi Dokter Gigi 2.1.2. Penilaian Umum (Global Rating)

Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.

2.2. Jenis Station 2.2.1. OSCE Dokter

Terdapat 12 station yang akan dinilai dalam OSCE Dokter, yaitu: 1. Endokrin dan metabolisme

2. Hematologi dan onkologi 3. Psikiatri 4. Sistem gastrointestinal 5. Sistem kardiovaskuler 6. Sistem muskuloskeletal 7. Sistem genitourinaria 8. Sistem pengindraan 9. Sistem reproduksi 10. Sistem respirasi 11. Sistem saraf 12. Kepala leher

Masing-masing station akan dilaksanakan dalam waktu 15 menit. Minimal 7 station harus menggunakan Pasien Standar dan maksimal 5 station menggunakan manekin.Template Blue print OSCE Dokter terlampir.

(9)

2.2.2. OSCE Dokter Gigi

Terdapat 8 station yang akan dinilai dalam OSCE Dokter Gigi, yaitu: 1. Penyakit/kelainan akibat trauma dan kecelakaan (2 station)

2. Penyakit/kelainan akibat infeksi dan imun (2 station)

3. Penyakit/kelainan akibat ganguan pertumbuhan dan perkembangan akibat genetik dan kongenital (2 station)

4. Penyakit/kelainan akibat neoplasma dan non neoplasma (1 station) 5. Penyakit/kelainan akibat degenerasi dan atau dengan kompromis medis

Masing-masing station akan dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Minimum 3 station harus menggunakan Pasien Standar dan maksimum 5 station menggunakan manekin. Template Blue print OSCE Dokter Gigi terlampir.

2.3. Format Penulisan Soal

Format penulisan soal adalah sebagai berikut: 1. Nomor station

2. Judul stasion

3. Waktu yang dibutuhkan 4. Tujuan station

5. Kompetensi 6. Kategori

7. Instruksi untuk peserta 8. Instruksi untuk penguji

9. Instruksi untuk pasien simulasi 10. Peralatan yang dibutuhkan 11. Penulis

12. Referensi

13. Lembar Penilaian (Rubrik)

Format lengkap penulisan soal dan lembar penilaian terlampir.

2.4. Penyusunan Soal OSCE

Soal OSCE dibuat oleh staf pendidik yang juga merupakan tenaga kesehatan sesuai profesi dari institusi pendidikan di Indonesia. Proses pembuatan soal dilakukan bersama-sama dalam suatu lokakarya yang diadakan di tingkat regional. Soal yang dihasilkan dari workshop ini kemudian ditelaah oleh Tim OSCE Nasional untuk analisis kemungkinan pelaksanaan station tersebut.Soal yang telah dianggap layak selanjutnya ditelaah kembali oleh Kolegium terkait (panel expert).Selanjutnya soal ini diujicobakan pada pelatihan penguji OSCE dan pelatih Pasien Standarisasi (PS). Soal yang baik disimpan dalam bank soal UKDI dan memiliki kesempatan untuk diujikan pada OSCE UKDI.Setiap soal OSCE harus dibuat sesuai cetak biru penilaian dan format penulisan soal yang disepakati dengan menggunakan formulir yang

(10)

terstandarisasi serta direview bersama sesuai formulir yang terstandarisasi (terlampir). Station OSCE yang telah dihasilkan disimpan dalam bank soal OSCE dalam bentuk komputerisasi.

(11)

BAGIAN 3. ORGANISASI PENYELENGGARAAN 3.1. Panitia Pusat LPUK

3.2. Koordinator Pusat Penyelenggara OSCE 3.2.1. Persyaratan Koordinator

a. Staf pendidik yang ditunjuk oleh institusinya sebagai penanggung jawab OSCE center di institusi

b. Pernah menjadi penguji OSCE sesuai standar OSCE nasional c. Memiliki komitmen untuk menyelenggarakan OSCE

d. Memahami standar penyelenggaraan OSCE nasional

e. Bisa melakukan koordinasi dengan koordinasi OSCE dari institusi lain serta panitia

3.2.2. Tugas Koordinator:

a. Mengkoordinasikan dan bertanggungung jawab terhadap pelaksanaan OSCE di institusi tempat berlangsungnya ujian

b. Mempersiapkan pelaksanaan OSCE sesuai dengan standar yang sudah disiapkan c. Mengawasi pelaksanaan OSCE di institusi penyelenggara

d. Mengevaluasi pelaksanaan OSCE di institusi penyelenggara e. Melaporkan pelaksanaan OSCE dalam bentuk berita acara ujian

f. Bekerja sama dengan pengawas pusat mengatasi permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan ujian

g. Mengembalikan semua berkas ujian yang diterima kepada pengawas pusat

h. Satu bulan sebelum penyelenggaraan ujian Koordinator OSCE sudah mengetahui jadwal pelaksanaan serta station yang akan diujikan untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.

i. Bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan station yang diujikan di OSCE Center-nya

3.2.2.3. Hak Koordinator

- Mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku

- Mendapatkan informasi umpan balik pusat ujian yang dikelolanya - Mendapatkan sertifikat Koordinator OSCE

3.3. Pengawas Pusat 3.3.1. Persyaratan

1. Mendapat surat tugas LPUK

2. Sudah menjadi penguji dan pelatih OSCE Nasional/Regional 3. Telah mengikuti pelatihan pengawas pusat

(12)

3.3.2. Tugas

1. Membawa berkas ujian ke OSCE Center dan menyerahkannya kepada Koordinator OSCE

2. Mengawasi penyelenggaraan OSCE di OSCE Center sesuai tugas yang diberikan

3. Bekerja sama dengan Koordinator OSCE Center untuk memastikan bahwa OSCE berjalan dengan lancar dan adil

4. Jika terjadi permasalahan, pengawas pusat mengambil keputusan demi kelancaran penyelenggaraan dan melaporkannya pada berita acara ujian

5. Melakukan evaluasi terhadap OSCE Center, penguji, koordinator OSCE Center dengan mengisi formulir umpan balik

6. Pengaturan jadwal keberangkatan dan kepulangan pengawas pusat dilakukan oleh LPUK 7. Membawa berkas ujian pasca OSCE kembali ke LPUK untuk selanjutnya diproses sesuai

ketentuan yang berlaku.

3.3.3. Pengawas pusat berhak

- Mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku

- Mendapatkan lumpsum, transportasi dan akomodasi sesuai ketentuan yang berlaku - Mendapatkan sertifikat Pengawas Pusat OSCE

3.4. Penguji

3.4.1. Persyaratan Penguji

1. Dokter/dokter gigi dengan pendidikan terakhir minimal S2 dan/atau dr spesialis

2. Sudah berpengalaman menjadi instruktur keterampilan klinik (pre klinik atau klinik) minimal 1 tahun dan penguji OSCE di institusinya minimal 3 kali periode masa ujian

3. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar sebagai penguji OSCE sesuai SOP HPEQ yang dibuktikan dengan sertifikat

4. Mematuhi tata tertib dan kode etik penguji OSCE

5. Syarat pengalaman (dibuktikan dengan surat tugas dari institusi masing-masing): a. Instruktur skills lab di institusi masing-masing minimal 1 tahun

b. Penguji OSCE minimal 3x periode masa ujian di institusi masing-masing

3.4.2. Kontrak

Perlu ada kontrak atau komitmen kontrak Penguji dengan Panitia OSCE Nasional, yang berisi:  Hak Penguji

 Kewajiban Penguji  Tata tertib

3.4.3. Tata Tertib Penguji

 Datang tepat waktu

(13)

 Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian  Menjalankan tugas sebagaimana instruksi untuk penguji  Mengikuti persiapan bersama panitia nasional

 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian di station tempat penguji bertugas  Memberikan feedback pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia

 Harus hadir pada briefing penguji yang dilakukan stau hari sebelum putaran pertama ujian dilaksanakan

 Harus hadir 1 jam sebelum ujian dimulai untuk standarisasi penguji dan PS

3.4.4. Kode Etik Penguji

1. Komitmen dan disiplin yang tinggi 2. Tidak membocorkan soal

3. Tidak membantu atau merugikan kandidat 4. Bersifat obyektif dan bertanggung jawab 5. Menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut:

– Kejujuran – Loyalitas – Kebajikan – Kehormatan – Kebenaran – Respek – Keramahan – Integritas – Keadilan – Kerjasama 3.4.5. Kewajiban Penguji

1. Mengikuti instruksi penguji sesuai kebutuhan skenario uji, seperti a. Memberi informasi tambahan (bila ada intruksi dalam soal) b. Mengajukan pertanyaan (bila ada instruksi dalam soal)

c. Mengingatkan waktu yang tersisa pada 3-5 menit akhir station 2. Mengevaluasi kandidat sesuai lembar penilaian

3. Mengisi berita acara ujian dan formulir umpan balik OSCE

4. Dalam kondisi tertentu, PS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi penguji memberikan intervensi : ralat/revisi informasi.

5. Dalam situasi peralatan atau fasilitas rusak: penguji langsung meminta kandidat menggunakan alat cadangan

6. Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga, penguji harus melaporkan kepada Koordinator OSCE Center yang kemudian melaporkan kepada pengawas pusat. Keputusan diambil oleh pengawas pusat dan dicantumkan pada berita acara ujian.

(14)

3.4.6. Hak penguji

 Penguji mendapatkan honorarium sesuai ketentuan yang berlaku

 Penguji luar kota mendapatkan lumpsum, transportasi dan akomodasi sesuai ketentuan yang berlaku

 Mendapatkan informasi umpan balik sebagai penguji  Mendapatkan sertifikat penguji OSCE nasional

3.4.7. Tugas dan Peran Penguji 3.4.7.1. Sebelum Ujian

a. Menandatangani kontrak

b. Mengikuti persiapan bersama panitia nasional

 Mengikuti briefing persamaan persepsi mengenai soal/check list

 Ikut mengecek alat dan bahan bersama koordinator dan penanggung jawab instrument

3.4.7.2. Saat Menguji

a. Mengikuti instruksi penguji sesuai kebutuhan skenario uji, seperti:  Memberi informasi tambahan (jika ada dalam instuksi dalam soal)  Mengajukan pertanyaan (jika ada dalam instuksi dalam soal) b. Mengingatkan waktu yang tersisa pada 3-5 menit akhir station c. Mengevaluasi kandidat sesuai lembar penilaian

d. Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga (seperti: lampu mati, alat/SP tidak sesuai dengan soal, PS berhalangan, PS tidak hafal skenario, kebakaran/ bencana alam, dan pelanggaran tata tertib ujian oleh peserta), maka penguji melaporkan ke Koordinator Penyelenggara (OSCE Center) untuk kemudian dilaporkan kepada pengawas pusat. Keputusan diambil oleh pengawas pusat dan dicantumkan pada berita acara ujian.

e. Dalam situasi peralatan atau fasilitas rusak, maka penguji langsung meminta kandidat menggunakan alat cadangan

3.4.7.3. Setelah Ujian Selesai

Mengisi berita acara ujian dan formulir umpan balik OSCE

3.4.8. Jenis penguji:

1. Penguji dari institusi pelaksana OSCE

2. Penguji dari institusi berbeda pada wilayah yang sama 3. Penguji dari institusi berbeda pada wilayah yang berbeda

(15)

3.5. Pasien Standar 3.5.1. Persyaratan

• Sudah mengikuti pelatihan pasien standar dan mendapatkan sertifikat sebagai pasien standar

• Usia minimal 21 tahun atau telah menikah • Jenis kelamin dan kondisi fisik sesuai skenario • Tidak buta huruf

• Dapat memahami dan menandatangani kontrak dengan institusi penyelenggara OSCE • Dapat berkomunikasi dua arah

• Mempunyai kemampuan berakting • Bisa bekerja sama

• Tidak berasal dari profesi kesehatan (dokter, residen, bidan, perawat, atau mahasiswa kedokteran) dan atau pegawai institusi pelaksana OSCE

• PS berasal dari institusi pelaksana OSCE yang telah mendapatkan pelatihan PS • PS mendapatkan kontrak dengan institusi OSCE Center yang mencantumkan:

- kesediaan menjadi PS

- kewajiban untuk menjaga kerahasiaan soal

- bersedia bekerja pada jadwal yang telah ditentukan - masa kontrak

- hak dan kewajiban - penghargaan

- ketentuan jika melanggar kontrak. • PS juga menandatangani informed consent.

3.5.2. Tata Tertib PS

• Datang tepat waktu

• Tidak meninggalkan tempat saat ujian

• Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian • Menjalankan tugas sebagaimana instruksi

• Memberikan umpan balik pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia nasional

3.5.3. Penggunaan PS

• Kontrak dibuat antara institusi pendidikan penyelenggara ujian dengan PS dalam jangka waktu 1 tahun

• Kontrak dapat dibatalkan jika: - Melanggar tata-tertib

- Tidak memenuhi kewajiban dalam kontrak

- Kinerja yang buruk dari PS berdasarkan hasil evaluasi - Kesepakatan kedua belah pihak

(16)

• Setiap OSCE Center harus menyediakan PS sesuai jumlah station dengan 25% cadangan pada setiap pelaksanaan

• Seorang PS dalam setiap pelaksanaan ujian OSCE maksimal memerankan 3 peran • Dalam satu hari, 1 PS maksimal terlibat dalam 3 putaran ujian (seri)

• Pemeriksaan yang tidak diboleh dilakukan kepada PS Wanita: - Pemeriksaan dada

- Pemeriksaan area pelvis (anogetinal, inguinal)

- Jika pemeriksaan tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pada manekin atau keterangan dalam RM atau sebagai rencana pemeriksaan lain yang diperlukan

• Pemeriksaan yang tidak diboleh dilakukan kepada PS Pria: - Pemeriksaan area pelvis (anogetinal, inguinal)

- Jika pemeriksaan tersebut diperlukan maka dapat dilakukan pada manekin atau keterangan dalam RM atau sebagai rencana pemeriksaan lain yang diperlukan

• Pemeriksaan kepada PS harus sesuai dengan norma yang berlaku

• Pada kasus anak menggunakan manekin dan PS hanya digunakan dalam proses alloanamnesis

3.5.4. Hak PS

 Mendapatkan Honorarium PS sesuai ketetapan Panitia Nasional : - Pelatihan khusus untuk kasus OSCE Nasional UKDI

- pengarahan satu hari sebelum hari pelaksaaan ujian - Pelaksanaan OSCE Nasional UKDI

 Mendapatkan kompensasi biaya perawatan dan pengobatan terhadap penyakit yang timbul akibat penugasan sebagai PS

3.5.5. Kewajiban PS

 Mengikuti Pelatihan Khusus untuk kasus yang akan digunakan dalam OSCE nasional UKDI

 Mengikuti pengarahan satu hari sebelum hari pelaksaaan ujian

3.5.6. Pelatihan PS

 Diselenggarakan oleh OSCE Center dengan pelatih yang memiliki sertifikat dari HPEQ  Mengikuti Pelatihan SP yang sesuai SOP HPEQ dengan pelatih yang bersertifikat  Pelatih PS di setiap OSCE Center minimal berjumlah 5 orang

3.5.7. Kode Etik PS

 Bertanggung jawab

 Menjaga norma-norma kesusilaan & kemanusiaan  Membantu kelancaran proses pendidikan

(17)

 Tidak membantu atau merugikan kandidat  Disiplin dan bertanggung jawab

 Melatih diri sesuai dengan peran yang sudah ditentukan  Komitmen untuk menjadi PS

 Bersedia memberi dan menerima umpan balik

3.5.8. Instruksi PS

 Kejelasan instruksi, khususnya dalam: - Peran yang harus dilakukan

- Informasi yang harus dikomunikasikan  Template mengikuti template soal OSCE

 Dalam kondisi tertentu, PS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi, maka penguji dapat memberikan intervensi berupa ralat/revisi informasi

3.6. Peserta Ujian 3.6.1. Persyaratan

Peserta harus melakukan pendaftaran sesuai ketentuan LPUK untuk menjadi peserta ujian pada OSCE Center. Peserta bisa melakukan ujian di OSCE Center lain yang bukan institusi asal, LPUK akan mengatur lokasi dengan memperhatikan jumlah peserta dan penguji di OSCE Center.

Persyaratan pendaftaran = persyaratan UKDI/UKDGI

3.6.2, Tata tertib peserta:

1. Terdaftar sebagai peserta ujian

2. Wajib menjunjung tinggi kejujuran, profesionalisme, dan kemandirian serta tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun maupun bekerja sama dengan orang lain. 3. Datang 1 hari sebelum pelaksanaan untuk mengikuti penjelasan mengenai OSCE dan

mengetahui lokasi dan urutan OSCE yang akan dilakukan

4. Dilarang membawa alat komunikasi elektronik dalam bentuk apa pun

5. Membawa alat tulis (ballpoint). Peralatan lainnya disediakan oleh OSCE Center.

6. Wajib datang 1 jam sebelum ujian dimulai, jika hadir terlambat maka tidak diperkenankan mengikuti ujian

7. Wajib membawa kartu peserta ujian dan kartu identitas 8. Mengisi daftar hadir peserta ujian

9. Tidak membawa makanan/minuman ke lokasi OSCE 10. Tidak membawa catatan ke lokasi OSCE

11. Semua barang peserta dititipkan di tempat yang telah disediakan. Panitia OSCE Center tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan yang timbul.

12. Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi, sepatu/sepatu sandal serta jas putih untuk dokter/dokter gigi

(18)

13. Menjaga ketertiban, ketenangan dan kelancaran penyelenggaraan OSCE

3.7. Tenaga Pendukung

Tenaga pendukung terdiri dari:

- sekretariat untuk mengatur administrasi dengan LPUK - pengatur waktu (timer)

- penolong (helper) pada station prosedur tindakan klinik yang membutuhkan penyiapan alat dan sulit dilakukan oleh penguji

- penjaga kebersihan - petugas katering - pengumpul hasil

- petugas keamanan untuk menjaga peralatan yang dibutuhkan - petugas listrik cadangan

- IT lokal

Tugasnya adalah:

- membantu koordinator OSCE Center untuk mendukung penyelenggaraan dan menjamin kelancaran OSCE

(19)

BAGIAN 4. PUSAT PENYELENGGARA OSCE 4.1. Syarat Penyelenggara OSCE

Syarat penyelenggara OSCE:

• Telah memenuhi persyaratan OSCE Center dan dilakukan visitasi oleh LPUK

• Tersedia minimal 12 ruang yang memadai (untuk FK) dan 8 ruangan (untuk FKG) terdapat pada satu lantai yang sama

• Peralatan dan bahan sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal beserta cadangannya

• OSCE Center mempersiapkan bahan habis pakai sesuai blue print dan jumlah peserta

• Bersedia menerima kandidat dari institusi pendidikan kedokteran lain dengan biaya mengikuti standar nasional

• Menyiapkan panitia penyelenggara lokal dan staf pendukung penyelenggaraan OSCE.

• Memiliki penguji yang memenuhi persyaratan di atas (minimal sesuai jumlah station ditambah cadangan sebanyak 25%)

• Menyediakan PS sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal (minimal sesuai jumlah station yang membutuhkan PS ditambah cadangan sebanyak 25%)

4.1.1. Kriteria Ketersediaan Station

KOMPONEN PERSYARATAN RUANGAN FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

1. UKURAN Minimal 2 x 3 m Minimal 2 x 2,5 dilengkapi 1

dental unit

2. JUMLAH Minimal 12 ruang Minimal 8 ruang

3. LAY OUT - Satu grup ujian: ruangan

harus berada di lantai dan gedung yang sama

- Letak station berurutan bila tidak memungkinkan jarak antar station maksimal 10 m

- Satu grup ujian: ruangan harus berada di lantai dan gedung yang sama

- Letak station berurutan bila tidak memungkinkan jarak antar station maksimal 10 m

4. PENCAHAYAAN/

SIRKULASI UDARA/

KETENANGAN

- Cukup terang

- Sirkulasi udara baik dan nyaman

- Suara antar station tidak terdengar dan mengganggu station sebelahnya

- Cukup terang

- Sirkulasi udara baik dan nyaman

- Suara antar station tidak terdengar dan mengganggu station sebelahnya

(20)

4.1.2. Kriteria Ruang Penguji/Administrasi

- Ukuran: 4 x 5 m

- Lokasi: dekat dengan lokasi station

- Fasilitas: minimal meja, kursi, lemari administrasi, komputer, printer

4.1.3. Kriteria Ruang Tempat Penitipan Barang

- Ukuran: sesuai jumlah kandidat - Letak: tidak jauh dari lokasi ujian - Ruangan harus dikunci/selalu dijaga

4.1.4. Kriteria Toilet

- Minimal satu buah untuk masing-masing jenis kelamin di lokasi ujian dengan air dan toilet

yang cukup

4.1.5. Kriteria Ketersediaan Fasilitas

1. Bahan habis pakai: tersedia sesuai dengan jumlah peserta ujian dan blue print dan tersedia cadangan (10 % dari jumlah peserta)

2. Peralatan/Instrumen: tersedia sesuai dengan skenario dan terstandarisasi. Jumlah minimal 2n (n=grup ujian). Untuk FKG peralatan dengan SP harus steril dengan cadangan 10% dari jumlah peserta

3. Manekin/phantom: Tersedia sesuai skenario dan terstandarisasi; jumlah minimal 2n (n=grup ujian)

4. Station memiliki peralatan sebagai berikut: Untuk FK

a. Satu buah tempat tidur beserta tangga dengan selimut tipis untuk pemeriksaan pasien b. Satu buah meja dan 2 buah kursi untuk kandidat dan PS (jika ada)

c. Satu buah meja dan kursi untuk penguji d. Komputer dengan jaringan intranet e. Alat kesehatan seperti

- stetoskop, - tensi meter, - termometer, - senter, - palu reflek, - pita meteran

- timbangan dan microtois (untuk station dengan kasus anak)

4.2. Dokumen Penyelenggaraan

1. Berita acara penyelenggaraan ujian OSCE setiap rotasi ujian 2. Berita acara penyelenggaraan ujian untuk setiap station

(21)

3. Daftar hadir penguji, kandidat, SP dan petugas lain 4. Soal dan hasil ujian

5. Lembar penilaian kandidat setiap station 6. Umpan balik kandidat, penguji, PS dan panitia

7. Semua berkas pasca rotasi OSCE disegel kembali dan diserahkan ke pengawas pusat yang dibuktikan dengan berita acara serah terima dokumen

4.3. Mekanisme Penyelenggaraan

Mekanisme pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut:

1. Panitia pusat mendistribusikan daftar kasus dan keterampilan klinik yang memerlukan peralatan khusus kepada pusat ujian paling lambat 2 minggu sebelum ujian

2. Koordinator OSCE mempersiapkan PS, penguji dan peralatan yang dibutuhkan sesuai kasus 3. Satu hari sebelum ujian dilakukan hal berikut ini:

a. Rapat standarisasi penguji dan PS

b. Persiapan ruang ujian termasuk petugas yang akan bertugas c. Briefing dengan peserta ujian oleh pengawas pusat

d. Pengecekan akhir oleh pengawas pusat

e. Pengawas pusat menyerahkan lembar evaluasi peserta

4. Pelaksanaan ujian dalam bentuk perpindahan peserta dari satu station ke station yang lain sesuai waktu (round robin)

5. Jumlah station adalah 12 buah dengan lama waktu 15 menit (waktu efektif 12 menit) untuk FK dan 8 buah dengan waktu 10 menit untuk FKG.

6. Jumlah station istirahat adalah 2 buah yang diletakkan sebelum station 1 dan antara station 6 dan 7.

7. Pengawas pusat dan koordinator wajib melakukan pengawasan terhadap kelancaran ujian dan mengisi Berita Acara Ujian.

8. Setelah ujian selesai, semua berkas evaluasi peserta dibawa kembali oleh pengawas pusat untuk diproses lebih lanjut dan penentuan batas lulus.

Hasil evaluasi akan diumumkan oleh panitia pusat ke pusat ujian paling lama 2 minggu setelah pelaksanaan ujian

(22)

BAGIAN 5. PENETAPAN KELULUSAN 5.1. Penentuan Batas Lulus

Penentuan batas lulus dilakukan setelah penyelenggaraan OSCE secara nasional selesai pada periode ujian tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan cara Borderline Group Method atau Borderline Regression Method. Metode ini memiliki kredibilitas yang lebih baik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode tersebut.

- Setiap kandidat dinilai pada masing-masing station dengan menggunakan lembar penilaian kandidat yang berdasarkan kemampuan peserta dengan memperhatikan daftar tilik yang disediakan(actual mark).

- Pada bagian bawah dari lembar tersebut terdapat global performance yang merupakan persepsi (kesan) umum dari penguji terhadap keseluruhan kandidat ( sesuai aspek yang diuji, mulai anamnesis s/d perilaku profesional)

- berupa superior, lulus, borderline atau tidak lulus.

- Selanjutnya data dari setiap station dikumpulkan dan dihitung.

- Dibuat suatu perhitungan persamaan dengan komputerisasi dengan menggunakan hasil dari global performance sebagai variabel bebas (independen) dan hasil dari daftar tilik sebagai variabel tergantung (dependen).

- Nilai batas lulus adalah perpotongan antara kandidat yang borderline dan lulus.

- Nilai batas lulus ini menunjukkan minimum kemampuan seorang dokter untuk station tersebut.

- Metode ini sangat tergantung dari kemampuan penguji untuk menjadi penilai yang tepat dalam menentukan penampilan minimal seorang kandidat dan juga sangat tergantung pada jumlah kandidat yang mengikuti OSCE pada periode tertentu.

- Kelulusan OSCE melihat kelulusan station dengan penentuan metode di atas.

5.2. Pengumuman Hasil OSCE

1. Batas waktu pengumuman hasil ujian paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan ujian 2. Pengumuman kelulusan disampaikan secara rahasia, dikirimkan melalui pos tercatat

(23)
(24)

LAMPIRAN

1. Template Blue Print

2. Template Lembar Penilaian OSCE 3. Template OSCE Station

4. Template Lembar Penilaian OSCE UKDGI 5. Blue Print OSCE UKDGI

6. Template OSCE UKDGI

(25)

Template Blue Print Kompetensi Kategori M in imal C V S R e spi rato ry sy ste m N e u ro - b e h av io u r G astr o in te sti n al sy ste m R e p ro d u ct iv e sy ste m M u sc u lo sc e le tal sy ste m En d o cr in e & M e tab o lic H e mato lo gy / O n co lo gy G n ito u ri n ar y sy ste m H e ad & N e ck Sp e ci a l Se n so ry Phsy ci atr y Kasus 1. Anamnesis 4 2. Pemeriksaan Fisik 4 3. Melakukan

tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding/diagnosis

3

4. Menentukan diagnosis atau diagnosis banding 3

5. Tatalaksana

a. non farmakoterapi 3 b. farmakoterapi 3

6. Komunikasi

Dan edukasi pasien 7 7. Perilaku profesional 12

(26)

TEMPLATE LEMBAR PENILAIAN OSCE

(Sesuaikan form penilaian dengan kasus yang dipakai)

Station:……….

Kompetensi 0 1 2 3 Bobot Skor

1. Anamnesis Kandidat tidak memfasilitasi pasien untuk menceritakn kesakitannya.

Kandidat:

 Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya

namun sebagian besar pertanyaan tidak mengarah

pada informasi yang relevan, akurat dan adekuat.

Kandidat:  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya, namun sebagian kecil pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang relevan, akurat dan adekuat. .

Kandidat:

 Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan adekuat.

2. Pemeriksaan Fisik Kandidat tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien

Kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien

Kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang benar

Kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut:

 Menggunakan teknik pemeriksaan yang benar  Sistematik/runut 3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding/ diagnosis Kandidat melakukan

tes/prosedur yang tidak sesuai masalah klinik pasien, atau

salah menginterpretasikan data hasil pemeriksaan penunjang

Kandidat melakukan tes/prosedur sesuai masalah klinik pasien, namun tidak lengkap atau

menginterpretasi data hasil pemeriksaan penunjang tidak lengkap

Kandidat melakukan tes/prosedur sesuai masalah klinik pasien secara lengkap, tanpa menyampaikan prosedur atau hasilnya Atau

menginterpretasi data hasil pemeriksaan penunjang secara lengkap namun menjelaskan keapada pasien dengan tidak tepat

Kandidat melakukan

tes/prosedur yang lengkap dan menyampaikan prosedur atau hasilnya

Atau

menginterpretasi hasil

pemeriksaan penunjang dengan lengkap dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat

(27)

diagnosis dan diagnosis banding

diagnosis banding secara tidak lengkap lengkap, sesuai dengan masalah

klinik pasien 5. Tatalaksana

a. Non

farmakoterapi (Tindakan)

Kandidat tidak melakukan tindakan

Atau

melakukan tetapi tidak sesuai perintah

Atau

melakukan tetapi tidak sesuai masalah klinik pasien

Kandidat melakukan tindakan yang sesuai perintah atau masalah klinik pasien tetapi tidak lengkap

Kandidat melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap

tetapi

tidak menyampaikan alasan maupun prosedur

pelaksanaan tindakan

Kandidat melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan

b. Farmakoterapi

Kandidat memilih obat yang tidak tepat

Kandidat memilih obat dengan menerapkan beberapa prinsip berikut:

1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 4. Tepat cara pemberian

Kandidat memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut: 1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 4. Tepat cara pemberian 5. Tepat harga TETAPI tidak menuliskan resep dengan lengkap

Kandidat memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut:

1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 4. Tepat cara pemberian 5. Tepat harga

DAN

 menuliskan resep dengan lengkap dan benar. 6. Komunikasi

dan atau edukasi pasien

Peserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 prinsip komunikasi

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan

mengarahkan cerita

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan

kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik,

(28)

masalah pasien keputusan klinik, pemeriksaan klinik. 4. mampu memberikan

penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

7. Perilaku profesional

Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan

pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin berikut :

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak

membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan

3-4 poin berikut:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara

lengkap:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai

prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

II. Global rating

Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan kandidat!

(29)

Keterangan:

A. Penilaian Menurut Komponen 1. Kemampuan anamnesis

Kemampuan kandidat memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya. Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat. Memberikan respon yang sesuai terhadap insyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.

2. Kemampuan pemeriksaan fisik

Kemampuan kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang logis, sistematik/runut dan efisien. Tanggap terhadap kenyamanan pasien dan memberikan penjelasan ke pasien

3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis

Kemampuan kandidat untuk melakukan suatu tes/prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan prosedur atau hasilnya ATAU menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat.

4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding

Kemampuan kandidat menetapkan diagnosis/diagnosis banding yang tepat, sesuai dengan masalah klinik pasien.

5. Tatalaksana

5a. Non-farmakoterapi (tindakan)

Kemampuan kandidat melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan.

5b. Farmakoterapi

Kemampuan kandidat memilih obat yang rasional.

6. Komunikasi dan atau edukasi pasien

Kemampuan kandidat menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik, meliputi menggali perspektif pasien dengan bahasa yang bisa dimengerti, memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, menanggapi pertanyaan/pernyataan pasien baik verbal maupun non verbal, melakukan diskusi, negosiasi dan membina hubungan baik dengan pasien dan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien dengan cara yang tepat.

(30)

Kemampuan kandidat menunjukkan aspek profesionalisme dengan baik diantaranya meminta informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat kepada pasien. Menyadari keterbatasan.

B. Penilaian akhir kandidat secara keseluruhan

Aspek ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan kandidat secara keseluruhan apakah kandidat mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada. Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus station.

(31)

TEMPLATE OSCE STATION

1. Nomor station Tidak perlu diisi

2. Judul station Isilah dengan body system dan nama kasusnya 3. Waktu yang dibutuhkan 15 menit

4. Tujuan station Misalnya: menilai kemampuan anamnesis, pemeriksaan fisik, menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan ...

5. Kompetensi

(tebalkan beberapa atau semua kompetensi yang dinilai)

1. Kemampuan anamnesis 2. Kemampuan pemeriksaan fisik

3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis 4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding

5. Tatalaksana

a. Non farmakoterapi b. Farmakoterapi

6. Komunikasi dan edukasi pasien 7. Perilaku profesional

6. Kategori

(tebalkan kategori yang dinilai)

1. CVS 2. Respiratory system 3. Neuro-behaviour 4. Gastrointestinal system 5. Reproductive system 6. Musculosceletal system 7. Endocrine & Metabolic 8. Hematology/Oncology 9. Genitourinary system 10. Head & Neck

11. Special Sensory 12. Phsyciatry 7. Instruksi untuk peserta ujian

Bagian ini mencantumkan skenario klinik station serta tugas yang harus dilakukan peserta ujian secara jelas. Skenario klinik menggambarkan kasus yang dihadapi. Tulislah informasi yang relevan (mislanya mencantumkan jenis kelamin, umur pasien, lokasi kejadian, permasalahan yang dihadapi). Tuliskan tugas yang harus dilakukan secara jelas, sehingga tidak membingungkan peserta ujian. Bila dianggap perlu, tugas yang tidak perlu dilakukan oleh peserta dapat dicantumkan pula.

Skenario klinik:

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama ...

Tugas :

Lakukan anamnesis ...

8. Instruksi untuk penguji Bagian ini mencantumkan kembali skenario klinik serta tugas yang harus dilakukan

Skenario klinik:

Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama ...

(32)

peserta ujian. Selanjutnya tugas untuk penguji dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang harus maupun tidak boleh dilakukan penguji. Selain itu terdapat pedoman penilaian untuk station tersebut sehingga membantu penguji memahami tujuan station serta memiliki penilaian yang sama. Jika ada pertanyaan yang perlu diujikan maka dicantumkan beserta jawaban dan modalitas nilainya. Informasi tambahan terkait hasil pemeriksaan fisik pasien dicantumkan beserta kapan informasi tersebut diberikan kepada peserta ujian.

Lakukan anamnesis ... Instruksi :

 Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan lembar penilaian

 Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya kepada peserta selain yang ditentukan

 Penguji memberikan informasi terhadap data yang dibutuhkan setelah peserta melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan apa yang diperiksa oleh peserta :

...

9 Instruksi untuk pasien simulasi Bagian ini mencantumkan instruksi untuk pasien standar termasuk bagaimana dia berperan sesuai skenario klinik yang diharapkan pembuat soal. Hal-hal yang perlu dicantumkan diantaranya:

1. Identitas pasien sesuai kasus (jika tidak spesifik, lebih baik dibuat sesuai dengan identitas pasien) 2. Riwayat penyakit sekarang

(keluhan utama, perjalanan penyakit, hal yang

menambah atau

mengurangi keluhan, riwayat pengobatan) 3. Riwayat penyakit dahulu 4. Riwayat penyakit keluarga

(jika berhubungan dengan kasus)

5. Riwayat kebiasaan sosial (jika berhubungan dengan kasus)

6. Harapan terhadap penyakit (jika berhubungan dengan kasus)

7. Peran yang harus dilakukan, termasuk bagaimana posisi saat masuk/duduk, raut muka/ekspresi serta peran yang harus dilakukan dengan cukup lengkap

sehingga tidak

membingungkan peserta ujian

Nama : nama SP sendiri Rentang usia : ... tahun

Jenis kelamin : laki-laki/perempuan, dengan ...

Pekerjaan : sesuai SP sendiri Status pernikahan : sesuai SP sendiri Pendidikan terakhir :

Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :  Keluhan utama : ...

 Lokasi : ...  Sejak kapan :...  Perjalanan penyakit : ...

 Keluhan lain terkait keluhan utama : ...  Hal-hal yang memperburuk keluhan : ...  Hal-hal yang mengurangi keluhan : ...  Riwayat pengobatan sekarang : ... Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :

 Penyakit kronis : ...

 Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : ... Riwayat penyakit keluarga (Family history):

 ... Riwayat kebiasaan sosial (Social history) :

 Olah raga ...  Merokok ...  Diet ...  Hubungan suami-istri ...  Hubungan dengan tetangga dan teman ... Peran yang harus dilakukan :

Peran yang harus dilakukan, termasuk bagaimana posisi saat masuk/duduk, raut muka/ekspresi serta peran yang harus dilakukan dengan cukup lengkap sehingga tidak membingungkan peserta ujian.

(33)

10 Peralatan yang dibutuhkan Cantumkan semua peralatan dan jumlah yang dibutuhkan untuk semua peserta ujian. Termasuk bagaimana tata ruang yang sesuai dengan station 11 Penulis

Tulislah dengan lengkap: a. nama dan gelar penulis

soal

b. bagian dan institusi penulis

12 Referensi

Tuliskan referensi utama yang dipakai sebagai rujukan

(34)

TEMPLATE LEMBAR PENILAIAN OSCE UKDGI

(Sesuaikan form penilaian dengan kasus yang dipakai)

Station:……….

Kompetensi 0 1 2 3

1. Anamnesis Kandidat tidak memfasilitasi pasien untuk menceritakn kesakitannya.

Kandidat:

 Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya

namun sebagian besar pertanyaan tidak mengarah

pada informasi yang relevan, akurat dan adekuat.

Kandidat:  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya, namun sebagian kecil pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang relevan, akurat dan adekuat. .

Kandidat:

 Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan adekuat.

2. Pemeriksaan Fisik Kandidat tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien

Kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien

Kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang benar

Kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut:

 Menggunakan teknik pemeriksaan yang benar  Sistematik/runut 3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding/ diagnosis Kandidat melakukan

tes/prosedur yang tidak sesuai masalah klinik pasien, atau

salah menginterpretasikan data hasil pemeriksaan penunjang

Kandidat melakukan tes/prosedur sesuai masalah klinik pasien, namun tidak lengkap atau

menginterpretasi data hasil pemeriksaan penunjang tidak lengkap

Kandidat melakukan tes/prosedur sesuai masalah klinik pasien secara lengkap, tanpa menyampaikan prosedur atau hasilnya Atau

menginterpretasi data hasil pemeriksaan penunjang secara lengkap namun menjelaskan keapada pasien dengan tidak tepat

Kandidat melakukan

tes/prosedur yang lengkap dan menyampaikan prosedur atau hasilnya

Atau

menginterpretasi hasil

pemeriksaan penunjang dengan lengkap dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat

(35)

diagnosis dan diagnosis banding

menentukan diagnosis dan diagnosis banding

diagnosis banding beberapa diagnosis banding secara tidak lengkap

dan diagnosis banding yang lengkap, sesuai dengan masalah klinik pasien

5. Tatalaksana a. Non

farmakoterapi (Tindakan)

Kandidat tidak melakukan tindakan

Atau

melakukan tetapi tidak sesuai perintah

Atau

melakukan tetapi tidak sesuai masalah klinik pasien

Kandidat melakukan tindakan yang sesuai perintah atau masalah klinik pasien tetapi tidak lengkap

Kandidat melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap

tetapi

tidak menyampaikan alasan maupun prosedur

pelaksanaan tindakan

Kandidat melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan

b. Farmakoterapi

Kandidat memilih obat yang tidak tepat

Kandidat memilih obat dengan menerapkan beberapa prinsip berikut:

1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 4. Tepat cara pemberian

Kandidat memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut: 1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 4. Tepat cara pemberian 5. Tepat harga TETAPI tidak menuliskan resep dengan lengkap

Kandidat memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut:

1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 4. Tepat cara pemberian 5. Tepat harga

DAN

 menuliskan resep dengan lengkap dan benar. 6. Komunikasi

dan atau edukasi pasien

Peserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 prinsip komunikasi

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan

mengarahkan cerita

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan

kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik,

(36)

4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik. 4. mampu memberikan

penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

pemeriksaan klinik. 4. mampu memberikan

penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

7. Perilaku profesional

Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan

pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin berikut :

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak

membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan

3-4 poin berikut:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara

lengkap:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien 3. melakukan tindakan sesuai

prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

TOTAL SCORE = jumlah score yang diperoleh x100 Total skor maksimal

II. Global rating

Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan kandidat!

(37)

Keterangan:

A. Penilaian Menurut Komponen 1. Kemampuan anamnesis

Kemampuan kandidat memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya. Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat. Memberikan respon yang sesuai terhadap insyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.

2. Kemampuan pemeriksaan fisik

Kemampuan kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang logis, sistematik/runut dan efisien. Tanggap terhadap kenyamanan pasien dan memberikan penjelasan ke pasien

3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis

Kemampuan kandidat untuk melakukan suatu tes/prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan prosedur atau hasilnya ATAU menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat.

4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding

Kemampuan kandidat menetapkan diagnosis/diagnosis banding yang tepat, sesuai dengan masalah klinik pasien.

5. Tatalaksana

5a. Non-farmakoterapi (tindakan)

Kemampuan kandidat melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan.

5b. Farmakoterapi

Kemampuan kandidat memilih obat yang rasional.

6. Komunikasi dan atau edukasi pasien

Kemampuan kandidat menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik, meliputi menggali perspektif pasien dengan bahasa yang bisa dimengerti, memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, menanggapi pertanyaan/pernyataan pasien baik verbal maupun non verbal, melakukan diskusi,

(38)

negosiasi dan membina hubungan baik dengan pasien dan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien dengan cara yang tepat.

7. Perilaku Profesional

Kemampuan kandidat menunjukkan aspek profesionalisme dengan baik diantaranya meminta informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat kepada pasien. Menyadari keterbatasan.

B. Penilaian akhir kandidat secara keseluruhan

Aspek ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan kandidat secara keseluruhan apakah kandidat mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada. Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus station.

(39)
(40)

PENGGUNAAN PASIEN STANDAR/PASIEN SIMULASI PADA OSCE UKDGI

KETERAMPILAN TUJUAN SUMBER DAYA

HISTORY TAKING Melakukan anamnesis/Riwayat kasus Pasien Standar (PS)

PHYSICAL EXAM SKILL

Melakukan Pemeriksaan Klinis meliputi

1. Kondisi Umum & Extra Oral : Vital Sign, kelenjar, tonus otot, simetrisitas, deviasi, TMJ

2. Intra Oral : Oral Hygiene, kelainan jar keras/lunak mulut

1.Pasien Standar (PS)

2. Model/Manikin/Foto Klinis

INTERPRETATION SKILL

Melakukan Pemeriksaan penunjang untuk mendapatkan informasi dalam penegakan diagnosis

Model, Rekam Medik, Ro foto, Hasil

Pemeriksaan lab

PROCEDURAL SKILL

Melakukan prosedural /urutan kerja dengan menggunakan instrumentasi atau alat kedokteran gigi untuk mendapatkan informasi dalam

penegakan diagnosis, perawatan atau rehabilitatif

Model, Rekam Medik, Instrumen, Material, manekin

COMMUNICATION , INFORMATION &

EDUCATION

Melakukan komunikasi tentang seluruh tindakan yang akan, sedang dan yang telah dilakukan Memberikan informasi kepada penderita tentang perkembangan perawatan atau tindakan lanjutan Melakukan edukasi pemeliharaan kesehatan rongga mulut dsb

Pasien Standar (PS), audio visual, poster dsb

(41)

TEMPLATE OSCE UKDGI

Nomor station Tidak perlu diisi

Judul station Isilah dengan kasus yang akan dikerjakan kandidat misal pencabutan gigi, penambalan gigi, Lesi praganas, kelainan jaringan lunak rongga mulut, DHE… dsb

Waktu yang dibutuhkan 10 menit

Tujuan station Menilai kemampuan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pasien pada kasus…….

Area kompetensi (Domain) 1. Professionalisme

2. Application of basic medical and dental sciences 3. General physical examination and stomatognatic

system

4. Management of stomatognatic functions system 5. Oral and dental health

6. Management of dental practices Ketrampilan klinik 1. Taking history skill

2. Physical examination skill 3. Procedural skill,

4. Interpretation skill

5. Communication, Information and Education

Tinjauan 1. Penyakit/kelainan trauma dan kecelakaan

2. Penyakit/kelainan infeksi dan imun

3. Penyakit/kelainan pertumbuhan dan perkembangan (genetik dam kongenital)

4. Penyakit/kelainan neoplastik dan non neoplastik 5. Penyakit degeneratif dan kompromis medis Instruksi untuk kandidat

(Instruksi untuk peserta ujian

Bagian ini mencantumkan skenario klinik station serta tugas yang harus dilakukan peserta ujian secara jelas. Skenario klinik menggambarkan kasus yang dihadapi. Tulislah informasi yang relevan

Skenario :

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ………..sejak ……. Dari anamnesis diperoleh……. Pemeriksaan Ekstra oral didapatkan….. Pemeriksaan intra oral…... Diagnosis….. …….

(42)

(misalnya mencantumkan jenis kelamin, umur pasien, lokasi kejadian, permasalahan yang dihadapi). Tuliskan tugas yang harus dilakukan secara jelas, sehingga tidak

membingungkan peserta ujian. Bila dianggap perlu, tugas yang tidak perlu dilakukan oleh peserta dapat dicantumkan pula)

Tugas:

Lakukanlah prosedur ………

Instruksi untuk penguji

(Bagian ini mencantumkan kembali skenario klinik serta tugas yang harus dilakukan peserta ujian. Selanjutnya tugas untuk penguji dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang harus maupun tidak boleh dilakukan penguji. Informasi tambahan terkait hasil

pemeriksaan fisik pasien dapat diberikan penguji kepada kandidat dan dicantumkan kapan informasi tersebut diberikan kepada peserta ujian.

Instruksi Penguji :

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ………..sejak ……. Dari anamnesis diperoleh……. Pemeriksaan Ekstra oral didapatkan….. Pemeriksaan intra oral…... Diagnosis….. …….

Tugas:

Lakukanlah prosedur ………

Instruksi penguji:

1. Penguji menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan

2. Penguji mengamati dan menilai candidate …..

3. Penguji tidak boleh melakukan interupsi ataupun bertanya kpd kandidat selain yang ditentukan

4. Penguji mengingatkan waktu yang tersisa 3 menit lagi

5. Penguji menyiapkan peralatan untuk kandidat berikutnya…………

(43)

6. dsb……

Instruksi untuk pasien simulasi

(Instruksi untuk pasien simulasi

Bagian ini mencantumkan instruksi untuk pasien standar termasuk bagaimana dia berperan sesuai skenario klinik yang diharapkan pembuat soal. Hal-hal yang perlu dicantumkan diantaranya:

1. Identitas pasien sesuai kasus (jika tidak spesifik, lebih baik dibuat sesuai dengan identitas pasien) 2. Riwayat penyakit sekarang

(keluhan utama, perjalanan penyakit, hal yang

menambah atau mengurangi keluhan, riwayat pengobatan) 3. Riwayat penyakit dahulu 4. Riwayat penyakit keluarga

(jika berhubungan dengan kasus)

5. Riwayat kebiasaan sosial (jika berhubungan dengan kasus)

6. Harapan terhadap penyakit (jika berhubungan dengan kasus)

Peran yang harus dilakukan, termasuk bagaimana posisi saat masuk/duduk, raut

muka/ekspresi serta peran yang harus dilakukan dengan cukup lengkap sehingga tidak

Nama : nama SP sendiri

Rentang usia : ... tahun

Jenis kelamin : laki-laki/perempuan, dengan ...

Pekerjaan : sesuai SP sendiri

Status pernikahan : sesuai SP sendiri

Pendidikan terakhir :

Riwayat penyakit sekarang (History of present illness) :

 Keluhan utama : ...

 Lokasi : ...  Sejak kapan :...  Perjalanan penyakit : ...  Keluhan lain terkait keluhan utama :

...

 Hal-hal yang memperburuk keluhan : ...  Hal-hal yang mengurangi keluhan :

...

 Riwayat pengobatan sekarang : ...

Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History) :

 Penyakit kronis : ...  Riwayat pengobatan penyakit terdahulu :

...

Riwayat penyakit keluarga (Family history):

 ...

Riwayat kebiasaan sosial (Social history) :

 Olah raga ...  Merokok ...  Diet ...  Hubungan suami-istri ...

(44)

membingungkan peserta ujian  Hubungan dengan tetangga dan teman ...

Peralatan yang dibutuhkan

(Peralatan yang dibutuhkan

Cantumkan semua peralatan dan jumlah yang dibutuhkan untuk semua peserta ujian. Termasuk bagaimana tata ruang yang sesuai dengan station

Peralatan yang dibutuhkan

(Peralatan yang dibutuhkan

Cantumkan semua peralatan dan jumlah yang dibutuhkan untuk semua peserta ujian. Termasuk bagaimana tata ruang yang sesuai dengan station

Penulis

(Tulislah dengan lengkap:

a. nama dan gelar penulis soal

b. bagian dan institusi penulis)

Penulis

(Tulislah dengan lengkap:

c. nama dan gelar penulis soal d. bagian dan institusi penulis)

Referensi

(Tuliskan referensi utama yang dipakai sebagai rujukan

Misal: Okeson J P. Management of temporomandibular

disorder and occlusion, 6th edition, Elsevier CV Mosby Co, St. Louis, Missouri, 2008.

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena rahmat berlimpah-Nya yang diberikan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif asosiatif, yaitu untuk menjelaskan hubungan variabel bebas (volume

dan tegangan insiden tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan helm komposit jauh lebih mampu untuk menerima atau menyerap tumbukan akibat beban impak

Hasil penjumlahan / rekapitulasi penilaian juri bagi setiap/seluruh peserta lomba telah dihitung sesuai dengan nilai yang sebenar-benarnya ditulis oleh setiap Juri lomba

perwujudan dari hasil kreativitas masyarakat pendukungnya.Mereka adalah seorang yang hidup dan dibesarkan di lingkungan keluarga pemain seni Topeng Banjet yang di

Sekarang sebagian besar pemain menggunakan motor yang mereka kredit sebagai alat transportasi dan tidak perlu sewa motor atau menumpang mobil angkutan barang/peralatan yang

Sebaliknya apabila butiran yang dirujuk itu merujuk kepada situasi atau berada di luar wacana, ia dikenali sebagai rujukan eksofora ( exophora ) atau rujukan situasi (Halliday

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,