K
ATA
P
ENGANTAR
Buku Profil Pembangunan Daerah Dalam Angka (PDDA) 2020 merupakan salah satu materi publikasi yang disusun oleh Direktorat Tata Ruang dan Penanganan Bencana, Deputi Bidang Pengembangan Regional. Penyusunan Buku PDDA ini ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi dan perkembangan hasil pembangunan antardaerah dalam unit provinsi di wilayah Kalimantan.
Buku PDDA 2020 ini menyajikan data dan informasi kondisi terakhir dan perkembangannya dalam periode 5 tahun terakhir dari Indikator-indikator pembangunan sebagai berikut: (i) 5 (lima) Perkembangan Indikator Utama Pembangunan yang meliputi Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka, Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia dan Gini Rasio, (ii) Perkembangan Kependudukan dan Ketenagakerjaan, (iii) Perkembangan Sosial Ekonomi Masyarakat (iv) Perkembangan Ekonomi Wilayah, (v) Perkembangan Infrastruktur Wilayah, (v) Pengembangan Wilayah, serta (vi) Informasi mengenai perkembangan penyebaran covid-19 dan dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat berdasarkan data dan informasi yang terkumpul hingga awal November 2020.
Uraian dari setiap pembahasan dalam publikasi ini lebih menekankan terhadap metode penyajian informasi yang mudah dipahami, sehingga pembaca akan dimudahkan dalam memahami gambaran capaian dari hasil pembangunan setiap provinsi, keberbandingannya antarprovinsi dalam lingkup wilayah pulau dan nasional, serta keberbandingan antar tahun. Gambaran tersebut tentunya menyesuaikan dengan ketersediaan data dan informasi yang digunakan, yaitu data-data yang bersumber dari Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), dan publikasi dari kementerian dan lembaga terkait.
Kami mengucapkan terimakasih atas segala dukungan berbagai pihak dalam penyusunan publikasi ini. Kami sangat menghargai kritik dan saran dari berbagai pihak guna menyempurnakan publikasi di masa mendatang.
Jakarta, Desember 2020 Deputi Bidang Pengembangan Regional
T
IM
P
ENYUSUN
PENGARAH:
Ir. Rudy Soeprihadi Prawiradinata, MCRP, Ph.D
Deputi Bidang Pengembangan Regional
PENANGGUNG JAWAB:
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana
TIM PENYUSUN :
Ika Retna Wulandary, ST, M.Sc; Zulfakar, S.Kom, ME; Fidelia Silvana, SP. M.Int. Econ& F; Supriyadi, S.Si, MT; Moh. Agung Widodo, SP, MIDEC ; Bimo Fachrizal Arvianto, S.Si, MIT; Nur Fitrianto Adi Suasono, S.Kom; Afini
Mahabas, SKom, MPA; Asep Sukmayadi, ST, MT
TIM AHLI:
Setya Agung Riyadi; Eka Lesniawati;
TIM PENDUKUNG:
Anna Astuti; Eni Arni; Sapto Mulyono; Samsudin Donny Yanuar; Toni Hernandi, Sri Wulandari;.
Komentar, saran dan kritik dapat disampaikan ke:
Direktorat Tata Ruang dan Penanganan Bencana
Deputi Bidang Pengembangan Regional
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jl. TamanSuropati No. 2 JakartaPusat 10310
Telp/Fax. (021) 3193 4195
D
AFTAR
I
SI
KATA PENGANTAR
i
TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
ix
LAMPIRAN
1.
PERKEMBANGAN INDIKATOR UTAMA PEMBANGUNAN
2
1.1.
Pertumbuhan Ekonomi
2
1.2.
Pengangguran Terbuka
4
1.3.
Kemiskinan
7
1.4.
Indeks Pembangunan Manusia
9
1.5.
Gini Ratio
10
2.
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
13
2.1.
Kependudukan
13
2.2.
Ketenagakerjaan
14
3.
PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
21
3.1.
Pendidikan
21
3.2.
Kesehatan
26
3.3.
Ekonomi Masyarakat
36
4.
PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH
40
4.1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
40
4.2.
Investasi PMA dan PMDN
45
4.3.
Ekspor dan Impor
47
4.4.
Perbankan
50
4.5.
Pembangunan Sektor Unggulan
52
5.
PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
72
5.1.
Jalan
72
5.2.
Listrik
73
6.
PENGEMBANGAN WILAYAH
77
6.1.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Di Wilayah Kalimantan
77
6.2.
Pembangunan Daerah Tertinggal
81
7.
PERKEMBANGAN PENYEBARAN COVID-19 DAN DAMPAK
TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
83
D
AFTAR
T
ABEL
Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi ADHK Tahun 2010 Provinsi Di Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2020, (dalam persen) 3
Tabel 2. Perkembangan jumlah Pengangguran Terbuka dan Tingkat Pengangguran Terbuka Antarprovinsi Di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020 4 Tabel 3. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Antarprovinsi Menurut Perdesaan
dan Perkotaan Di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020 5 Tabel 4. Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan Di Wilayah Kalimantan, Tahun 2020 6
Tabel 5. Perkembangan Pengangguran terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Di wilayah Kalimantan pada tahun 2015 dan tahun 2020 7 Tabel 6. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Antarprovinsi di Perdesaan dan
Perkotaan Tahun 2015 dan 2020 8
Tabel 7. Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Menurut Perdesaan dan Perkotaan
Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020 9
Tabel 8. Perkembangan IPM Nasional Tahun 2015-2019 9
Tabel 9. Perkembangan IPM, Ranking dan Reduksi Shortfall Antarprovinsi Tahun
2015-2019 10
Tabel 10. Perkembangan Gini Ratio Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2015 -
2020 11
Tabel 11. Luas Wilayah dan Kependudukan Antarprovinsi Di Wilayah Kalimantan tahun
2019 13
Tabel 12. Perkembangan Kepadatan Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan
Dependency Ratio Antarprovinsi Di Wilayah Kalimantan 14
Tabel 13. Perkembangan Angkatan Kerja Antarprovinsi Di Wilayah Kalimantan Periode
2015-2020 15
Tabel 14. Penduduk Wilayah Kalimantan Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan
Perdesaan- Perkotaan Tahun 2015 dan 2020 17
Tabel 15. Penduduk Wilayah Kalimantan Menurut Status Pekerjaan Utama dan Perdesaan-
Perkotaan Tahun 2015 dan 2020 18
Tabel 16. Perkembangan Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Antarprovinsi
Di wilayah Kalimantan tahun 2015 - 2019 22
Tabel 17. Perkembangan Angka Partisipasi sekolah (APS) Menurut Kelompok Usia Antarprovinsi Di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2019 23 Tabel 18. Rasio Murid-Guru, Murid-Rombel, Rombel-Kelas Menurut Jenjang Pendidikan
Tahun 2019 Di Wilayah Kalimantan 23
Tabel 19. Kondisi Bangunan Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan TA. 2018/2019 Di Wilayah
Kalimantan 24
Tabel 20. Persentase Siswa Umur 5-24 Tahun yang Menggunakan Komputer dan Internet
Tabel 21. Perkembangan Persentase Balita Menurut Status Gizi Dengan Indeks BB/U Di
Wilayah Kalimantan Periode Tahun 2013 – 2018 28
Tabel 22. Perkembangan Persentase Balita Menurut Status Gizi Dengan Indeks BB/U di
Wilayah Kalimantan Periode Tahun 2013 – 2018 29
Tabel 23. Perkembangan Persentase Balita Menurut Status Gizi Dengan Indeks BB/Tinggi Badan (TB) Di Wilayah Kalimantan Periode Tahun 2013 – 2018 30 Tabel 24. Perkembangan Jumlah Kasus Tuberkulosis Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan
Periode 2015-2019 31
Tabel 25. Perkembangan Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis atau Case Notification
Rate (CNR) Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Periode 2015-2019 31 Tabel 26. Perkembangan Kasus Baru HIV dan AIDS Tahun 2015 – 2019 32 Tabel 27. Jumlah Puskesmas dan Rasio dengan Kecamatan Antarprovinsi Tahun 2015 dan
2019 33
Tabel 28. Jumlah dan Persentase Puskesmas Rawat Inap dan Terakreditasi menurut
Provinsi Tahun 2019 34
Tabel 29. Jumlah Rumah Sakit dan Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit Per 1.000 Penduduk 35 Tabel 30. Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita/Bulan Disesuaikan Antarprovinsi Tahun
2015-2019 36
Tabel 31. Persentase Pengeluaran Perkapita/Bulan untuk Makanan dan Bukan Makanan di Perdesaan/ Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2019 38 Tabel 32. Nilai PDRB ADHB dan ADHK Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020,
(Rp. Triliun) 40
Tabel 33. Peran Ekonomi Wilayah Kalimantan terhadap Perekonomian Nasional ADHB
Tahun 2015-2020, (dalam persen) 40
Tabel 34. Peran Ekonomi Provinsi Terhadap Perekonomian Wilayah Kalimantan ADHB
Tahun 2015-2020, (dalam persen) 41
Tabel 35. Pertumbuhan PDRB Per kapita ADHK (2010) menurut Provinsi di Wilayah
Kalimantan Tahun 2015-2019, (dalam persen) 42
Tabel 36. Perkembangan PDRB Per kapita ADHB menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan
Tahun 2015-2019, (Rp. ribu/jiwa) 43
Tabel 37. Pertumbuhan PDRB menurut Pengeluaran ADHB (Tahun 2010) Wilayah
Kalimantan Tahun 2015-2020, (dalam persen) 43
Tabel 38. Sumber Pertumbuhan PDRB menurut Pengeluaran ADHK (Tahun 2010) Wilayah
Kalimantan Tahun 2015-2020, (dalam persen) 43
Tabel 39. Pertumbuhan PDRB Pengeluaran ADHK (Tahun 2010) Provinsi Di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020, (rata-rata persen) 44 Tabel 40. Sumber Pertumbuhan PDRB menurut Pengeluaran ADHK (Tahun 2010) Provinsi di
Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020, (rata-rata persen) 44 Tabel 41. Share PDRB menurut Pengeluaran ADHB Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020,
Tabel 42. Share PDRB menurut Pengeluaran ADHB Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2020, (rata-rata persen) 45
Tabel 43. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Padi tahun 2020 dan Jagung serta Kedelai Tahun 2018 menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan 56 Tabel 44. Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan Utama Wilayah Kalimantan Tahun
2015 dan 2019 56
Tabel 45. Penyebaran Produksi Tanaman Perkebunan Utama menurut Provinsi Di Wilayah
Kalimantan Tahun 2019 57
Tabel 46. Populasi Ternak Besar menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2019,
(ekor) 57
Tabel 47. Perkembangan Populasi Ternak Unggas menurut Provinsi Di Wilayah Kalimantan
Tahun 2015 dan 2019, (Ribu ekor) 58
Tabel 48. Perkembangan Perikanan Tangkap Di Wilayah Kalimantan Tahun 2014 dan 2018
Berdasarkan Provinsi (Ton) 59
Tabel 49. Perkembangan Perikanan Budidaya di Wilayah Kalimantan Tahun 2014 dan 2018
berdasarkan provinsi, (Ton) 59
Tabel 50. Jumlah Tamu Asing pada Hotel Bintang dan Non Bintang menurut Provinsi di
Wilayah Kalimantan, Tahun 2015-2019, (orang) 60
Tabel 51. Jumlah Tamu Domestik pada Hotel Bintang dan Non Bintang menurut Provinsi di
Wilayah Kalimantan, Tahun 2015-2019, (orang) 60
Tabel 52. Jumlah Akomodasi/Hotel Bintang dan Non Bintang menurut Provinsi di Wilayah
Kalimantan, Tahun 2013-2018 61
Tabel 53. Jumlah kamar Akomodasi/Hotel Bintang dan Non Bintang Menurut Provinsi di
Wilayah Kalimantan, Tahun 2013-2018 61
Tabel 54. Jumlah Tenaga Kerja Akomodasi/Hotel Bintang dan Non-Bintang menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2014-2018 62 Tabel 55. Perkembangan Jumlah Pendapatan dan Tenaga Kerja Industri Mikro-Kecil
menurut Provinsi Di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan 2019 63 Tabel 56. Perkembangan PAD Antarprovinsi Tahun 2015-2019 65 Tabel 57. Perkembangan PAD dan Rasio Kemandirian Daerah Antarprovinsi Tahun
2015-2019 66
Tabel 58. Perkembangan Belanja di Seluruh Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2019 67 Tabel 59. Perkembangan Belanja Pegawai dan Rasio Belanja terhadap Total Belanja Tahun
2015-2019 67
Tabel 60. Rasio Belanja Modal dengan Total Belanja Antarprovinsi Tahun 2015-2019 68 Tabel 61. Perkembangan Belanja Modal dan Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja
Tahun 2015-2019 69
Tabel 62. Peta Kapasitas Fiskal Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2019 70 Tabel 63. Kualitas Jalan menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2018 73
Tabel 65. Calon Investor Potensial di KEK MBTK 79
Tabel 66. Status terakhir KEK MBTK 80
Tabel 67. Jumlah Terkonfirmasi, Sembuh dan Meninggal Akibat COVID-19 Antarprovinsi di
Wilayah Kalimantan 84
Tabel 68. Perkembangan Pengangguran Terbuka Periode Februari dan Agustus 2020 84 Tabel 69. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II dan III menurut Lapangan Usaha dan Provinsi
D
AFTAR
G
AMBAR
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2010 Wilayah Kalimantan dan Nasional Tahun
2015-2020, (persen) 2
Gambar 2. Sumber Utama Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2010 Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2020, (persen) 2
Gambar 3. Sumber Utama Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2020, (dalam persen) 3
Gambar 4. Perkembangan Pengangguran Terbuka dan TPT di Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2020 4
Gambar 5. Perkembangan Jumlah Pengangguran Terbuka (Orang) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Periode 2015-2020 di Wilayah Kalimantan 5 Gambar 6. Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di
Wilayah Kalimantan Tahun 2020 6
Gambar 7. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020 7 Gambar 8. Distribusi Jumlah Penduduk Miskin Antarprovinsi Tahun 2020 7 Gambar 9. Perkembangan Persentase Penduduk Miskin menurut Perdesaan dan Perkotaan
Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020 8
Gambar 10. Perkembangan IPM Nasional Tahun 2015-2019 9
Gambar 11. Perkembangan Gini Ratio Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan
2020 11
Gambar 12. Jumlah Penduduk dan Dependency Ratio Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan 14 Gambar 13. Perkembangan Angkatan Kerja di Wilayah Kalimantan Menurut Perdesaan dan
Perkotaan, Tahun 2015-2020 15
Gambar 14. Penyebaran Angkatan Kerja Antarprovinsi Menurut Perdesaan dan Perkotaan,
Tahun 2020 15
Gambar 15. Penduduk Wilayah Kalimantan menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2015
dan 2020 16
Gambar 16. Persentase Lapangan Pekerjaan Utama Penduduk Antarprovinsi Wilayah
Kalimantan Tahun 2020 16
Gambar 17. Penduduk Wilayah Kalimantan menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015 dan
2020 18
Gambar 18. Status Pekerjaan Utama Penduduk Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun
2020 19
Gambar 19. Angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah Antarprovinsi di
Wilayah Kalimantan Tahun 2019 21
Gambar 20. Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Kelompok Usia Antarprovinsi di Wilayah
Kalimantan Tahun 2019 22
Gambar 21. Persentase Guru/kepala Sekolah Minimal Berijazah D4/S1 Menurut Provinsi dan
Gambar 22. Persentase Siswa Usia 5-24 Tahun yangMenggunakan Internet Selama Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenjang Pendidikan Tahun 2019 26 Gambar 23. Angka Harapan Hidup (AHH) AntarprovinsidDi Wilayah Kalimantan Tahun 2015
dan 2019 27
Gambar 24. Persentase Balita Menurut Status Gizi Dengan Indeks Berat Badan (Bb)/ Umur (U)
di Wilayah Kalimantan Tahun 2018 27
Gambar 25. Persentase Balita Usia 0-59 Bulan menurut Status Gizi dengan Indeks Tinggi Badan (TB)/Umur (U) di Wilayah Kalimantan Tahun 2018 28 Gambar 26. Persentase Balita Usia 0-59 Bulan menurut Status Gizi dengan Indeks Berat Badan
(TB)/Tinggi Badan (TB) di Wilayah Kalimantan Tahun 2018 29 Gambar 27. Perkembangan Jumlah Kasus Tuberkulosis di Wilayah Kalimantan Periode
2015-2019 30
Gambar 28. Kasus baru HIV dan AIDS Komulatif Tahun 2015-2019 Antarprovinsi di Wilayah
Kalimantan 32
Gambar 29. Perkembangan Jumlah Puskesmas menurut Provinsi Tahun 2015 dan 2019 33 Gambar 30. Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Terakreditasi menurut Provinsi Tahun 2019 33 Gambar 31. Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur Rumah Sakit Antarprovinsi Tahun 2019 34 Gambar 32. Gambaran Tingkat Kecukupan Tenaga Medis di Puskesmas Antarprovinsi Tahun
2019 35
Gambar 33. Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita sebulan di Daerah Perkotaan dan Perdesaan Wilayah Kalimantan menurut Kelompok Barang Tahun 2015 dan 2019 37 Gambar 34. Perkembangan Struktur Perekonomian Wilayah Kalimantan ADHB Tahun 2015
dan 2020, (dalam persen) 41
Gambar 35. Struktur Perekonomian Provinsi di Wilayah Kalimantan ADHB Tahun 2015-2020,
(rata-rata dalam persen) 42
Gambar 36. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2019 45
Gambar 37. Distribusi Nilai Realisasi Investasi PMDN (%) menurut Pulau dan Provinsi Tahun
2015-2019 46
Gambar 38. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (juta US$) Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2019 46
Gambar 39. Distribusi Nilai Realisasi Investasi PMA (%) menurut Pulau dan Provinsi Tahun
2015-2019 47
Gambar 40. Perkembangan Perdagangan Migas dan Non Migas Wilayah Wilayah Kalimantan
dan Provinsi Tahun 2015-2019. (dalam juta US$) 47
Gambar 41. Perdagangan Migas dan Non Migas menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan
Tahun 2015-2019. (dalam persen) 48
Gambar 42. Perkembangan Nilai Ekspor Migas dan Non Migas Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2019, (dalam juta US$) 48
Gambar 43. Kontribusi Nilai Ekspor Migas dan Non Migas Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 - 2019. (dalam juta US$) 49
Gambar 44. Perkembangan Nilai Impor Migas dan Non-Migas Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2019, (dalam juta US$) 49
Gambar 45. Perkembangan Nilai Impor Migas dan Non-Migas Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2019, (dalam Juta US$) 50
Gambar 46. Perkembangan Nilai Pinjaman/Kredit dan Simpanan (Rp. Miliar) Masyarakat Rupiah dan Valas Bank Umum dan BPR menurut Tahun 2015 – 2020 50 Gambar 47. Posisi Pinjaman/Kredit yang Diberikan Rupiah dan Valas Bank Umum dan BPR
menurut Provinsi (Rp. Miliar) 51
Gambar 48. Rasio Pinjaman/Kredit terhadap Simpanan Masyarakat Rupiah dan Valas Bank
Umum dan BPR menurut Provinsi Tahun 2015 dan 2019 51
Gambar 49. Rasio kredit bermasalah terhadap Pinjaman/Kredit menurut Provinsi Tahun
2014, 2019, April 2020 52
Gambar 50. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi di Wilayah Kalimantan Tahun
2016-2020 53
Gambar 51. Distribusi Produksi Padi menurut Pulau dan Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun
2020 53
Gambar 52. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Jagung di Wilayah Kalimantan Tahun
2014-2018 54
Gambar 53. Distribusi Produksi Jagung menurut Pulau dan Provinsi di Wilayah Kalimantan
Tahun 2018 54
Gambar 54. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tanaman Kedelai di Wilayah
Kalimantan Tahun 2014-2018 55
Gambar 55. Distribusi Produksi Kedelai menurut Pulau dan Provinsi di Wilayah Kalimantan
Tahun 2018 55
Gambar 56. Perkembangan Populasi Ternak Besar di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan
2019, (ekor) 57
Gambar 57. Perkembangan Populasi Ternak Unggas Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan
2019, (ribu ekor) 58
Gambar 58. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya berdasarkan Wilayah
di Indonesia, (ton) 59
Gambar 59. Tingkat Penghunian Kamar pada Hotel Bintang di Provinsi Wilayah Kalimantan,
Tahun 2019-2020 62
Gambar 60. Perkembangan Jumlah Industri Usaha Mikro-Kecil (IMK) Wilayah Kalimantan
Tahun 2015 dan 2019, (dalam unit) 63
Gambar 61. Komposisi Perkembangan Nilai Tambah Industri Menengah Besar di Indonesia
Tahun 2017 64
Gambar 62. Nilai Tambah Industri Menengah Besar di Wilayah Kalimantan berdasarkan
Provinsi Tahun 2017 64
Gambar 63. Jumlah Tenaga Kerja Industri Menengah Besar di Wilayah Kalimantan
berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017 65
Gambar 66. Perkembangan Belanja di Seluruh Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2019 67 Gambar 67. Perbandingan Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Tahun 2015-2019 68 Gambar 68. Belanja Modal Antarprovinsi Tahun 2015-2019 68 Gambar 69. Perkembangan Rasio Belanja Modal dengan Total Belanja Antarprovinsi Tahun
2015 dan 2019 69
Gambar 70. Peta kapasitas Fiskal Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan 2019 70 Gambar 71. Perkembangan Panjang Jalan menurut Kewenangan di Wilayah Kalimantan Tahun
2015-2018, (dalam Km) 72
Gambar 72. Perkembangan Energi yang Diproduksi di Wilayah Kalimantan Tahun 2014-2018,
(dalam GWh) 73
Gambar 73. Komposisi Produksi Energi Listrik menurut Jenis Pembangkit di Wilayah
Kalimantan Tahun 2019, (dalam persen) 78
Gambar 74. Perkembangan Rasio Elektrifikasi Wilayah Kalimantan Tahun 2016-2019, (dalam
persen) 74
Gambar 75. Rasio Elektrifikasi menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2019, (dalam
persen) 75
Gambar 76. Kawasan Ekonomi Khusus di Wilayah Kalimantan 77 Gambar 77. Rencana Pemanfaatan Lahan dalam Palm Oil Industrial Cluster KEK MBTK 78
Gambar 78. Masterplan KEK MBTK 78
Gambar 79. Realisasi Investasi KEK MBTK 80
Gambar 80. Jumlah Terkonfirmasi, Sembuh dan Meninggal Akibat COVID-19 Antarprovinsi di
Wilayah Kalimantan 83
Gambar 81. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II dan III Wilayah Kalimantan Tahun 2019 dan
2020 85
Gambar 82. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II dan III menurut Lapangan Usaha di Wilayah
Kalimantan 86
Gambar 83. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II dan III menurut Provinsi di Wilayah
Kalimantan 87
Gambar 84. Perkembangan Realisasi Investasi PMA dan PMDN pada Triwulan I dan II menurut
P
ERKEMBANGAN
I
NDIKATOR
U
TAMA
P
EMBANGUNAN
W
ilayah
K
alimantan
❖ Pada tahun 2020 Triwulan II seluruh provinsi di wilayah Kalimantan menunjukkan
pertumbuhan ekonomi negatif, disebabkan menurunnya pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, dan sektor kontruksi, kecuali di Kalimantan Timur disebabkan oleh sektor pertambangan dan penggalian.
❖ Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2020 yang berada di atas TPT Nasional (5,34%) meliputi Provinsi Kalimantan Timur (6,88%), dan Kalimantan Utara (5,65%), dengan jumlah pengangguran terbuka terbanyak terdapat di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 137.189 orang, dan Kalimantan Barat sebanyak 117.404 orang. ❖ Dominasi pengangguran terbuka berpendidikan terakhir SMU terjadi hampir diseluruh
provinsi kecuali di Provinsi Kalimantan Timur yang sebagian besar berpendidikan tamatan SMP (29,23%) dan tamatan SD (22,27%), sedangkan pengangguran terbuka berpendidikan Universitas, tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara (21,99%).
❖ Jumlah penduduk miskin di wilayah Kalimantan pada semester 1 (Maret) tahun 2020, tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 366,77 ribu jiwa atau 37,83 persen dari total penduduk miskin di wilayah Kalimantan, berikutnya di Kalimantan Timur sebanyak 230,26 ribu jiwa (23,75%).
❖ seluruh provinsi di wilayah Kalimantan telah berada di bawah tingkat kemiskinan nasional (9,78%), dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (7,17%), dan terendah terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan (4,38%) .
❖ Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2019, tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (76,61) menempati ranking ke-3 secara nasional, dan IPM terendah di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 67,65 yang menduduki ranking ke-30.
❖ Nilai koefisien Gini Ratio antarprovinsi di wilayah Kalimantan pada tahun 2020, seluruh provinsi sudah berada di bawah gini rasio nasional, dengan nilai koefisien Gini Ratio tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (0,332) dan terendah di Provinsi Kalimantan Utara (0,292).
P
erkembangan
I
ndikator
U
tama
P
embangunan
1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
. Pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan selama periode 2015-2020 triwulan II rata-rata tumbuh positif dengan laju pertumbuhan di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2020 Triwulan II dengan adanya Covid-19 di awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap aktifitas ekonomi di Kalimantan dan Nasional, tercatat wilayah Kalimantan tumbuh -4,35 persen dan nasional tumbuh -5,26 persen (Gambar 1). Sektor yang memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan triwulan 1 tahun 2020 adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, dan sektor pertambangan dan penggalian. Namun andil ketiga sektor tersebut menurun dibandingkan pada tahun 2019 (Gambar 2).Gambar 1:
Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2010 Wilayah Kalimantan dan Nasional Tahun 2015-2020, (persen)
Sumber: PDRB Lapangan Usaha Provinsi 2015-2020, BPS
Gambar 2:
Sumber Utama Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2010 Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020, (persen)
Sumber: PDRB Lapangan Usaha Provinsi 2015-2020, BPS
1.38 2.00 4.34 3.91 4.99 -4.35 4.88 5.02 5.07 5.17 5.02 -5.26 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 2015 2016 2017 2018 2019 2020_ii P. Kalimatan Nasional -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tr1
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi Jasa Perantara Keuangan Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
Pertumbuhan ekonomi provinsi di wilayah Kalimantan selama periode 2015-2019 rata-rata tumbuh positif. Namun pada tahun 2020 Triwulan 2 dampak dari pandemi Covid-19 berpengaruh besar pada provinsi di wilayah Kalimantan, di mana pertumbuhan ekonomi semua provinsi tumbuh dengan angka negatif (Tabel 1). Sektor yang memberikan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi, diantaranya adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, dan sektor kontruksi, kecuali di Kalimantan Timur andil dari sektor pertambangan dan penggalian menunukan penurunan (Gambar 3).
Tabel 1:
Pertumbuhan Ekonomi ADHK Tahun 2010 Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 20
15-2020
, (dalam persen)Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 2020_Tr II Kalimantan Barat 4,88 5,20 5,17 5,07 5,00 -3,40 Kalimantan Tengah 7,01 6,35 6,73 5,65 6,16 -3,15 Kalimantan Selatan 3,82 4,40 5,28 5,12 4,08 -2,61 Kalimantan Timur -1,20 -0,38 3,13 2,67 4,77 -5,46 Kalimantan Utara 3,40 3,55 6,80 6,05 6,91 -3,35 KALIMANTAN 1,38 2,00 4,34 3,91 4,99 -4,35
Sumber: PDRB Lapangan Usaha Provinsi 2015-2020, BPS
Gambar 3:
Sumber Utama Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020, (dalam persen)
Sumber: PDRB Lapangan Usaha Provinsi 2015-2020, BPS 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
1.2. Pengangguran Terbuka
Pengangguran Terbuka di wilayah Kalimantan pada Februari 2020 sebanyak 409,87 ribuorang atau dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,75 persen, lebih rendah dibanding TPT Nasional (5,34%). Perkembangan pengangguran terbuka di wilayah Kalimantan tersebut menunjukkan tren menurun selama periode 2016-2019,
namun pada bulan Februari 2020 menunjukan adanya peningkatan.
TPT antarprovinsi pada tahun 2020 yang berada di atas TPT wilayah Kalimantan (4,75%), meliputi Provinsi Kalimantan Timur (6,88%) dan Kalimantan Utara (565%). Jumlah pengangguran terbuka terbanyak terdapat di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 137.189 orang dan Kalimantan Barat sebanyak 117.404 orang. Perkembangan jumlah pengangguran terbuka di wilayah Kalimantan dalam periode 2015-2020 menunjukkan penurunan sebanyak 21.437 orang atau berdasarkan TPT berkurang sebesar 0,32 persen.
Tabel 2:
Perkembangan Jumlah Pengangguran Terbuka dan Tingkat Pengangguran Terbuka Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020
Wilayah Tahun ∆
(’15-’20
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Pengangguran Terbuka (ribu orang)
Kalimantan Barat 113.197 110.750 105.678 106.340 106.590 117.404 4.207 Kalimantan Tengah 40.439 47.239 42.895 44.416 47.189 48.580 8.141 Kalimantan Selatan 99.953 74.394 75.925 84.478 78.726 85.826 -14.127 Kalimantan Timur 118.247 146.244 143.617 125.167 126.529 137.189 18.942 Kalimantan Utara 16.593 11.228 16.774 16.272 20.681 20.867 4.274 KALIMANTAN 388.429 389.855 384.889 376.673 379.715 409.866 21.437
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kalimantan Barat 4,78 4,58 4,22 4,15 4,14 4,56 -0,22 Kalimantan Tengah 3,14 3,67 3,13 3,18 3,33 3,39 0,25 Kalimantan Selatan 4,83 3,63 3,53 3,86 3,50 3,80 -1,03 Kalimantan Timur 7,17 8,86 8,55 6,90 6,66 6,88 -0,29 Kalimantan Utara 5,79 3,92 5,17 4,68 5,80 5,65 -0,14 KALIMANTAN 5,07 5,07 4,79 4,53 4,47 4,75 -0,32
Sumber : Sakernas Februari 2015-2020, BPS
Gambar 4:
Perkembangan Pengangguran Terbuka dan TPT di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020
388, 429 389, 855 384, 889 376, 673 379, 715 409, 866 5.07 5.07 4.79 4.53 4.47 4.75 4.00 4.20 4.40 4.60 4.80 5.00 5.20 360,000 370,000 380,000 390,000 400,000 410,000 420,000 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Pengangguran Terbuka (Ribu Orang) TPT (%)
Pengangguran Terbuka di Kawasan Perdesaan-Perkotaan. Jumlah pengangguran terbuka dan TPT pada periode 2015-2020 menunjukkan dominasi di perkotaan, dengan TPT tertinggi pada tahun 2015 (6,96%) dan berkurang 0,59 persen menjadi 6,37 persen pada tahun 2020. Sementara untuk TPT di perdesaan, tertinggi sebesar 4,38 persen pada tahun 2016 dan berkurang 1,06 persen pada tahun 2020 menjadi 3,32 persen.
Gambar 5:
Perkembangan Jumlah Pengangguran Terbuka (orang) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Periode 2015-2020 di Wilayah Kalimantan
Sumber : Sakernas Februari 2015-2020, BPS
Selama periode 2015-2020, kawasan perkotaan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur menunjukkan kinerja penurunan TPT masing-masing sebesar (2,17%) dan (0,79%). Sementara itu, di provinsi lainnya masih menunjukkan peningkatan TPT, dengan peningkatan TPT tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Utara (2,77%). Pada periode yang sama di kawasan perdesaan, penurunan TPT terjadi di Provinsi Kalimantan Barat (0,44%), Kalimantan Selatan (0,11%), dan penurunan tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara (4,38%).
Tabel 3:
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Antarprovinsi menurut Perdesaan dan Perkotaan di Wilayah Kalimantan Tahun 2015-2020
Provinsi TPT Perkotaan (%) TPT Perdesaan (%) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 ∆ (’15-’20) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 ∆ (’15-’20) Kalimantan Barat 7,86 5,26 6,06 8,20 7,05 8,08 0,22 3,26 4,28 3,41 2,14 2,76 2,82 -0,44 Kalimantan Tengah 2,95 2,34 4,43 4,20 3,53 3,48 0,53 3,25 4,42 2,33 2,52 3,20 3,33 0,08 Kalimantan Selatan 7,78 5,25 4,44 5,44 5,26 5,61 -2,17 2,38 2,34 2,79 2,50 2,02 2,27 -0,11 Kalimantan Timur 7,87 8,87 9,69 7,78 7,49 7,08 -0,79 5,64 8,85 6,33 5,01 4,99 6,45 0,81 Kalimantan Utara 3,76 3,26 5,51 4,91 6,71 6,53 2,77 8,72 4,83 4,66 4,31 4,56 4,34 -4,38 KALIMANTAN 6,96 5,95 6,49 6,59 6,19 6,37 -0,59 3,47 4,38 3,45 2,75 3,01 3,32 -0,15 Sumber : Sakernas Februari 2015-2020, BPS
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan. Pengangguran terbuka di wilayah Kalimantan pada
tahun 2020 sebagian besar berpendidikan terakhir SMA Umum (25,17%), Sekolah Menengah Pertama
244, 294 201, 621 230, 265 254, 047 241, 274 258, 073 6.96 5.95 6.49 6.59 6.19 6.37 5.40 5.60 5.80 6.00 6.20 6.40 6.60 6.80 7.00 7.20 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Pengangguran Di Perkotaan (Orang) TPT Di Perkotaan (%) 144, 135 188, 234 154, 624 122, 626 138, 441 151, 793 3.47 4.38 3.45 2.75 3.01 3.32 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Pengangguran di Perdesaan (Orang) TPT Di Perdesaan (%)
terjadi hampir di seluruh provinsi kecuali di Provinsi Kalimantan Timur sebagian besar berpendidikan tamatan SMP (29,23%) dan tamatan SD (22,27%). Pengangguran terbuka berpendidikan tertinggi (Universitas), tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara (21,99%) dan Kalimantan Selatan (12,43%). Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi di wilayah Kalimantan yang memiliki persentase tertinggi untuk pengangguran berpendidikan menengah-tinggi.
Tabel 4:
Pengangguran Terbuka menurut Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah Kalimantan Tahun 2020 Provinsi Jumlah Pengangguran Terbuka (orang)
Persentase Pengangguran terbuka menurut Pendidikan (%) Tidak/ Belum Pernah Sekolah Tidak/ Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Tamat SMK Diploma I/II/III Akademi Universitas Kalimantan Barat 117.404 0,57 14,78 16,90 12,52 24,90 15,57 5,16 9,59 Kalimantan Tengah 48.580 6,73 12,67 14,95 33,25 16,80 4,47 11,13 Kalimantan Selatan 85.826 0,87 8,11 14,97 17,04 25,43 17,14 4,01 12,43 Kalimantan Timur 137.189 0,28 0,94 22,27 29,23 20,98 19,44 1,15 5,72 Kalimantan Utara 20.867 4,47 14,96 5,20 34,35 12,79 6,23 21,99 KALIMANTAN 409.866 0,44 7,27 17,69 18,97 25,17 17,20 3,55 9,70 Sumber : Sakernas Februari 2015-2020, BPS
Berdasarkan keberadaan pengangguran terbuka di kawasan perdesaan dan perkotaan, menunjukkan dominasi pengangguran terbuka di setiap tingkat pendidikan berada di perkotaan. Berdasarkan gender, pengangguran terbuka menurut pendidikan terakhir dari kaum laki-laki menunjukkan angka yang tinggi dibanding kaum perempuan, terutama pada kelompok pendidikan tamat SD, dan SMU.
Gambar 6 :
Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah Kalimantan Tahun 2020
Perdesaan/ Perkotaan Laki-laki/ Perempuan
Sumber : Sakernas Februari 2020, BPS 1,418 17,326 40,490 50,646 64,729 46,179 7,170 30,115 382 12,485 32,019 27,121 38,437 24,313 7,378 9,658
Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Tamat SMK Diploma I/II/III Akademi Universitas PERDESAAN PERKOTAAN 382 6,991 19,521 23,191 35,501 22,668 6,061 15,556 1,418 22,820 52,988 54,576 67,665 47,824 8,487 24,217
Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Tamat SMK Diploma I/II/III Akademi Universitas
Perkembangan jumlah pengangguran terbuka di wilayah Kalimantan pada periode 2015-2020, sebagian besar berasal dari kelompok pendidikan terakhir SMP, SMU, SMK, dan berpendidikan dari Universitas, dengan jumlah terbanyak berasal dari kelompok berpendidikan SMP (19.837 orang) atau sebanyak 4,06 persen .
Tabel 5:
Perkembangan Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan Tahun 2020
Tahun Pengang -guran Terbuka (orang) Tidak/ Belum Pernah Sekolah Tidak/ Belum Tamat SD
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Diploma I/II/III Akademi Diploma I/II/III Univer sitas Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Umum Kejuruan Jumlah (orang) 2015 388.429 8.194 52.831 75.492 57.930 88.588 56.028 20.906 28.460 2020 409.866 1.800 29.811 72.509 77.767 103.166 70.492 14.548 39.773 ∆ (’15-’20) 21.437 -6.394 -23.020 -2.983 19.837 14.578 14.464 -6.358 11.313 (%) 2015 100,00 2,11 13,60 19,44 14,91 22,81 14,42 5,38 7,33 2020 100,00 0,44 7,27 17,69 18,97 25,17 17,20 3,55 9,70 ∆ (’15-’20) 0,00 -1,67 -6,33 -1,74 4,06 2,36 2,77 -1,83 2,38 Sumber : Sakernas Agustus 2018, BPS
1.3. Kemiskinan
Kemiskinan. Jumlah penduduk miskin Indonesia semester 1 (Maret) tahun 2020 sebanyak 26,42 juta jiwa (9,78%), berkurang sebanyak 2,17 juta jiwa (1,44%) jika dibandingkan dengan penduduk miskin tahun 2015 sebanyak 28,59 juta jiwa (11,22%). Pada tahun 2020 jumlah penduduk miskin di wilayah Kalimantan mencapai 969,63 ribu jiwa atau 3,67 persen dari total penduduk miskin di Indonesia.
Gambar 7:
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020
Gambar 8:
Distribusi Jumlah Penduduk Miskin Antarprovinsi Tahun 2020
Sumber: Data Kemiskinan Semester 1 (maret), Publikasi BPS
Kalbar, 366.77, 38% Kalteng, 132.94, 14% Kalsel, 187.87, 19% Kaltim, 230.26, 24% Kaltara, 51.79, 5% 366.77 132.94 187.87 230.26 51.79 383.70 147.70 198.44 212.89 39.69 Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara 2015 2020
Distribusi penduduk miskin di wilayah Kalimantan tahun 2020, tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 366,77 ribu jiwa (37,83%) dari total penduduk miskin Kalimantan, dan sebanyak 77,00 persen diantaranya berada di perdesaan. Di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 230,26 ribu jiwa (23,75%), sebanyak 50,81 persen berada di perdesaan. Di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 187,87 ribu jiwa (19,38%), dan 61,10 persen diantaranya berada di perdesaan. Jumlah penduduk miskin terendah berada di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 51,79 ribu jiwa (5,34%).
Tabel 6:
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Antarprovinsi di Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2015 dan 2020
Provinsi
Jumlah (ribu jiwa) Perkotaan (%) Perdesaan (%)
2015 2020 ∆ (’15-‘20) 2015 2020 ∆ (’15-‘20) 2015 2020 ∆ (’15-‘20) Kalimantan Barat 383,7 366,77 -16,93 21,38 23,00 1,62 78,62 77,00 -1,62 Kalimantan Tengah 147,7 132,94 -14,76 27,98 38,57 10,60 72,02 61,43 -10,60 Kalimantan Selatan 198,44 187,87 -10,57 33,24 38,90 5,67 66,76 61,10 -5,67 Kalimantan Timur 212,89 230,26 17,37 40,78 49,19 8,41 59,21 50,81 -8,41 Kalimantan Utara 39,69 51,79 12,1 32,88 45,09 12,21 67,12 54,89 -12,23 KALIMANTAN 982,42 969,63 -12,79 29,44 35,62 6,18 70,56 64,38 -6,18 Sumber: Data Kemiskinan Semester 1 (maret), Publikasi BPS Tahun 2020
Berdasarkan persentase penduduk miskin antarprovinsi pada tahun 2020, seluruh provinsi di wilayah Kalimantan berada di bawah tingkat kemiskinan nasional (9,78%), dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (7,17%), Kalimantan Utara (6,80%), dan Kalimantan Timur (6,10%). Tingkat kemiskinan terendah terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 4,38 persen.
Gambar 9 :
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin menurut Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020
Sumber: Data Kemiskinan Semester 1 (maret), Publikasi BPS Tahun 2020
8 .0 3 5 .9 4 4 .9 9 6 .2 3 6 .2 4 7 .1 7 4 .8 2 4 .3 8 6 .1 6 .8 11.22 9.78
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara
Perkembangan tingkat kemiskinan pada periode 2015 dan 2020, sebagian besar menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan, kecuali di Provinsi Kalimantan Utara menunjukkan peningkatan sebesar 0,56 persen dari tahun 2015 (6,24%) menjadi 6,80 persen di tahun 2020. Di perkotaan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, menunjukkan peningkatan tingkat kemiskinan masing-masing sebesar (0,42%) dan (1,39%). Sementara di perkotaan provinsi lainnya dan di seluruh perdesaan menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan.
Tabel 7:
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin menurut Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020
Provinsi
Perkotaan Perdesaan Jumlah
2015 2020 ∆ (’15-‘20) 2015 2020 ∆ (’15-‘20) 2015 2020 ∆ (’15-‘20) Kalimantan Barat 5,62 4,69 -0,93 9,09 8,5 -0,59 8,03 7,17 -0,86 Kalimantan Tengah 4,86 4,62 -0,24 6,50 4,96 -1,54 5,94 4,82 -1,12 Kalimantan Selatan 3,91 3,61 -0,30 5,78 5,08 -0,70 4,99 4,38 -0,61 Kalimantan Timur 4,03 4,45 0,42 9,96 9,51 -0,45 6,23 6,1 -0,13 Kalimantan Utara 3,67 5,06 1,39 9,49 9,46 -0,03 6,24 6,8 0,56 NASIONAL 8,29 7,38 -0,91 14,21 12,82 -1,39 11,22 9,78 -1,44
sumber: Data Kemiskinan Semester 1 (maret), Publikasi BPS Tahun 2020
1.4. Indeks Pembangunan Manusia
IPM antarprovinsi di wilayah Kalimantan selama periode 2015 – 2019 menunjukkan peningkatan, dengan IPM tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (76,61) menempati ranking ke-3 secara nasional, dan berada di atas IPM Nasional (71,92). Berikutnya di Provinsi Kalimantan Utara (71,15) dengan ranking ke-20 dan masih berada di bawah IPM nasional. IPM terendah terdapat di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 67,65 yang menduduki ranking ke-30 secara nasional.
Tabel 8:
Perkembangan IPM Nasional Tahun 2015-2019
Gambar 10:
Perkembangan IPM Nasional Tahun 2015-2019
Provinsi Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Kalimantan Barat 65,59 65,88 66,26 66,98 67,65 Kalimantan Tengah 68,53 69,13 69,79 70,42 70,91 Kalimantan Selatan 68,38 69,05 69,65 70,17 70,72 Kalimantan Timur 74,17 74,59 75,12 75,83 76,61 Kalimantan Utara 68,76 69,2 69,84 70,56 71,15 NASIONAL 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 Sumber data, BPS,2020 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara INDONESIA
Berdasarkan perkembangan IPM pada tahun 2015 dan 2019, seluruh provinsi menunjukkan peningkatan IPM, dengan peningkatan tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 2,39 poin, dan berikutnya di Provinsi Kalimantan Tengah yang meningkat sebesar 2,38 poin. Untuk menunjukkan kecepatan perkembangan IPM selama periode 2015-2019 dapat diindikasikan melalui reduksi shortfall per tahun (annual reduction in shortfall) yaitu perhitungan secara sederhana untuk menunjukkan perbandingan antara capaian yang telah ditempuh dengan capaian yang harus ditempuh untuk mencapai IPM ideal (IPM =100). Berdasarkan hasil perhitungan sebagian besar provinsi memiliki nilai reduksi shortfall per tahun termasuk kategori Mengengah (1,5-1,7), kecuali Provinsi Kalimantan Timur mencapai angka 1,75 dan termasuk kategori cepat.
Tabel 9 :
Perkembangan IPM, Ranking dan Reduksi Shortfall Antarprovinsi Tahun 2015-2019
PROVINSI 2015 2016 2017 2018 2019 ∆ (‘15-‘19) Reduksi Shortfall Per tahun IPM Ra n ki n g Na sio n al IPM Ra n ki n g Na sio n al IPM Ra n ki n g Na sio n al IPM Ra n ki n g Na sio n al IPM Ra n ki n g Na sio n al Kalimantan Barat 65,59 29 65,88 29 66,26 30 66,98 30 67,65 30 2,06 1,56 Kalimantan Tengah 68,53 21 69,13 21 69,79 21 70,42 21 70,91 21 2,38 1,66 Kalimantan Selatan 68,38 22 69,05 22 69,65 22 70,17 22 70,72 22 2,34 1,65 Kalimantan Timur 74,17 3 74,59 3 75,12 3 75,83 3 76,61 3 2,44 1,75 Kalimantan Utara 68,76 18 69,2 20 69,84 20 70,56 20 71,15 20 2,39 1,66 NASIONAL 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 2,37 1,67 Sumber data, BPS,2020
Keterangan: Kategori reduksi shortfall pertahun : (a) Sangat lambat jika : < 1,3; (b) Lambat jika : 1,3 – 1,5; (c) Menengah : 1,5 – 1,7; dan (d) Cepat jika : > 1,7.
1.5. Gini Ratio
Gini Ratio atau Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai Koefisien Gini
berkisar antara 0 hingga 1, di mana Gini Ratio bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama, dan sebaliknya Gini Ratio bernilai 1 menunjukkan tidak merata sempurna.
Nilai Koefisien (x) Distribusi pendapatan X = 0 0 < x < 0,4 0,4 < x < 0,5 0,5 < x < 1 X = 1 Merata Sempurna
Tingkat Ketimpangan Rendah Tingkat Ketimpangan Sedang Tingkat Ketimpangan Tinggi
Tidak Merata Sempurna (Dikuasai oleh satu pihak)
Gambar 11 :
Perkembangan Gini Ratio Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2015 dan 2020
Sumber: Data Gini Ratio Semester 1 (maret), Publikasi BPS Tahun 2020
Berdasarkan data BPS, perkembangan nilai koefisien Gini Ratio secara Nasional pada periode 2015 dan 2019 menunjukkan penurunan, yaitu sebesar 0,408 pada tahun 2015 berkurang sebesar 0,027 menjadi 0,381 pada tahun 2019. Di wilayah Kalimantan, terdapat 2 provinsi yang menunjukkan peningkatan nilai koefisien Gini Ratio yaitu di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Seluruh provinsi di wilayah Kalimantan sudah berada di bawah gini rasio nasional, dengan nilai koefisien Gini Ratio tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (0,332) dan Kalimantan Tengah (0,329). Nilai koefisien Gini Ratio terendah terdapat di Provinsi Kalimantan Utara (0,292), dan Provinsi Kalimantan Barat (0,317).
Berdasarkan nilai koefisien Gini Ratio di perdesaan dan perkotaan, menunjukkan tingkat ketimpangan di perkotaan seluruh provinsi lebih tinggi dibanding perdesaan. Berdasarkan perkembangan pada tahun 2015 dan tahun 2020, terjadi peningkatan nilai koefisien Gini Ratio di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,012, yang dikontribusi oleh peningkatan nilai koefisien Gini Ratio di perkotaan sebesar 0,020. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan peningkatan nilai koefisien Gini Ratio sebesar 0,003.
Tabel 10:
Perkembangan Gini Ratio Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2015 dan 2020
Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
2015 2020 ∆ (’15-20) 2015 2020 ∆ (’15-20) 2015 2020 ∆ (’15-20) Kalimantan Barat 0,354 0,335 -0,019 0,301 0,272 -0,029 0,334 0,317 -0,017 Kalimantan Tengah 0,366 0,361 -0,005 0,293 0,289 -0,004 0,326 0,329 0,003 Kalimantan Selatan 0,377 0,355 -0,022 0,299 0,276 -0,023 0,353 0,332 -0,021 Kalimantan Timur 0,313 0,333 0,020 0,293 0,286 -0,007 0,316 0,328 0,012 Kalimantan Utara 0,298 0,289 -0,009 0,270 0,279 0,009 0,294 0,292 -0,002 NASIONAL 0,428 0,393 -0,035 0,334 0,317 -0,017 0,408 0,381 -0,027 Sumber: Data Gini Ratio Semester 1 (maret), Publikasi BPS Tahun 2020
0.334 0.326 0.353 0.316 0.294 0.317 0.329 0.332 0.328 0.292 0.408 0.381 0.25 0.27 0.29 0.31 0.33 0.35 0.37 0.39 0.41 0.43
Kalimantan Barat Kalimantan
Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Provinsi 2015 Provinsi 2020 Nasional 2015 Nasional 2020
P
ERKEMBANGAN
K
EPENDUDUKAN
D
AN
K
ETENAGAKERJAAN
❖ Wilayah Kalimantan pada tahun 2019 memiliki jumlah penduduk 16,49 juta jiwa atau 6,12 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (5,07 juta jiwa) atau 30,74 persen dari penduduk di wilayah Kalimantan, dan terendah di Kalimantan Utara (742,2 ribu) atau 4,5 persen dari penduduk Kalimantan.
❖ Pada tahun 2019, Tingkat kepadatan penduduk wilayah Kalimantan mencapai 30,31 Jiwa/Km2, dengan kepadatan tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (109,54 jiwa/ Km2), dan terendah di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 9,83 jiwa/Km2.
❖ Pada periode 2010-2019 laju pertumbuhan penduduk pertahun wilayah Kalimantan sebesar 2,32 persen, dengan pertumbuhan rata-rata tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara (3,84%), dan terendah terdapat di Provinsi Kalimantan Barat (1,56%).
❖ Berdasarkan angka beban tanggungan (dependency Ratio) antarprovinsi wilayah Kalimantan sudah memasuki masa Bonus Demografi (< 50%), dengan Dependency Ratio terendah berada di Provinsi Kalimantan Tengah (43,3%) dan Kalimantan Timur (44,5%).
❖ Pada Februari 2020, Dominasi angkatan di wilayah Kalimantan sebagian besar berada di perdesaan, dengan konsentrasi tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (66,90%), dan terendah di Kalimantan Timur (31,62%).
❖ Pekerja di wilayah Kalimantan pada tahun 2020, sebagian besar bergerak pada jenis pekerjaan: (i) pertanian, kehutanan dan perikanan sebanyak 2,86 juta orang (34,82%), (ii) Perdagangan Besar dan Eceran sebanyak 1,47 juta orang (17,91%) ; dan (iii) industri pengolahan 583,43 ribu orang (7,10%).
❖ Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk wilayah Kalimantan pada tahun 2020 sebagian besar sebagian besar bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai (40,06%), dan Berusaha Sendiri (19,01%).
❖ Status pekerjaan utama antarprovinsi, pekerja paling dominan pada status pekerjaan buruh/karyawan/pegawai, dengan persentase tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (51,51%), dan status pekerjaan lainnya yang cukup tinggi adalah pekerja berusaha sendiri, dengan persentase tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (20,71%).
P
erkembangan
K
ependudukan
D
an
K
etenagakerjaan
2.1. KEPENDUDUKAN
Wilayah Kalimantan memiliki jumlah penduduk pada tahun 2019 mencapai 16,49 juta jiwa atau 6,12 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk tertinggi antarprovinsi terdapat di Provinsi Kalimantan Barat (5,07 juta jiwa) atau 30,74 persen dari penduduk di wilayah Kalimantan, dan terendah di Kalimantan Utara (742,2 ribu) atau 4,5 persen dari penduduk Kalimantan. Berdasarkan rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan antarprovinsi menunjukkan rasio laki-laki sedikit lebih tinggi dibanding perempuan.
Tabel 11:
Luas Wilayah dan Kependudukan Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2019
Provinsi
Luas Wilayah Daratan Penduduk Rasio Jenis Kelamin Laju Pertumbuhan Penduduk (2010-2019) (%) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) (km2) % (ribu jiwa) % Kalimantan Barat 147.307,0 27,07 5.069,1 30,74 103,50 1,56 34,41 Kalimantan Tengah 153.564,5 28,22 2.714,9 16,46 109,70 2,26 17,68 Kalimantan Selatan 38.744,2 7,12 4.244,1 25,73 103,00 1,71 109,54 Kalimantan Timur 129.066,6 23,72 3.721,4 22,57 110,20 2,24 28,83 Kalimantan Utara 75.467,7 13,87 742,2 4,50 112,80 3,84 9,83 KALIMANTAN 544.150,1 100,00 16.491,7 100 107,84 2,32 30,31
Sumber: Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 (Pertengahan tahun/Juni)
Pada periode 2010-2019 laju pertumbuhan penduduk per tahun wilayah Kalimantan sebesar 2,32 persen, dengan pertumbuhan rata-rata tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara sebesar 3,84 persen, dan berikutnya di Kalimantan Tengah sebesar 2,26 persen. Laju petumbuhan penduduk terendah terdapat di Provinsi Kalimantan Barat (1,56%).
Tingkat kepadatan penduduk wilayah Kalimantan pada tahun 2019 mencapai 30,31 jiwa/km2, dengan
kepadatan tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (109,54 jiwa/km2), dan Kalimantan Barat (34,41%).
Kepadatan penduduk terendah adalah di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 9,83 jiwa/km2.
Perkembangan selama periode 2015-2019, seluruh provinsi menunjukkan peningkatan kepadatan penduduk, dengan peningkatan tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (6,71 jiwa/km2), dan
Kalimantan Timur (2,31 jiwa/km2).
Tabel 12:
Perkembangan Kepadatan Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Dependency Ratio Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan
Provinsi
Penduduk (ribu jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Dependency Ratio
2015 2019 ∆ (‘15-‘19) 2015 2019 ∆ (‘15-‘19) 2015 2020 ∆ (‘10-‘20) Kalimantan Barat 4.783,21 5.069,10 285,89 32,47 34,41 1,94 50,8 49,7 -1,1 Kalimantan Tengah 2.490,18 2.714,90 224,72 16,22 17,68 1,46 46,2 43,3 -2,9 Kalimantan Selatan 3.984,32 4.244,10 259,79 102,84 109,54 6,71 48,6 47,7 -0,9 Kalimantan Timur 3.422,68 3.721,40 298,72 26,52 28,83 2,31 46,2 44,5 -1,7 Kalimantan Utara 639,64 742,20 102,56 8,48 9,83 1,36 KALIMANTAN 15.320,02 16.491,70 1.171,68 28,15 30,31 2,15
Sumber: Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035
Angka beban tanggungan (dependency Ratio) disebagian besar wilayah Kalimantan sudah memasuki masa bonus demografi (<50%), di mana usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) lebih rendah dibanding penduduk usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun). Dependency Ratio terendah berada di Provinsi Kalimantan Tengah (43,3%) dan Kalimantan Timur (44,5%).
Gambar 12:
Jumlah Penduduk dan Dependency Ratio Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan
Sumber: Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035
2.2. KETENAGAKERJAAN
Angkatan Kerja. Total angkatan kerja di wilayah Kalimantan pada awal tahun 2020 sebanyak 8,63 juta orang atau meliputi 6,26 persen dari total angkatan kerja di Indonesia. Perkembangan selama periode 2015-2020 seluruh angkatan kerja di setiap provinsi di wilayah Kalimantan menunjukkan peningkatan secara merata di setiap tahunnya. Angkatan kerja pada tahun 2020 tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Timur (1,65 juta orang) dengan peningkatan dari tahun 2015 sebanyak 344,86 ribu orang, dan peningkatan terendah di Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 82,96 ribu orang.
5 ,0 6 9 .1 0 2 ,7 1 4 .9 0 4 ,2 4 4 .10 3 ,7 2 1 .4 0 7 4 2 .2 0 49.7 43.3 47.7 44.5 40 42 44 46 48 50 52 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur Kalimantan Utara
Ri
b
u
Jiwa
Tabel 13:
Perkembangan Angkatan Kerja Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan Periode 2015-2020
Provinsi Angkatan Kerja (orang)
2015 2016 2017 2018 2019 2020 ∆(’15-‘20) Kalimantan Barat 2.370.490 2.415.875 2.505.051 2.560.629 2.573.617 2.573.275 202.785 Kalimantan Tengah 1.288.063 1.285.916 1.370.766 1.397.229 1.416.187 1.431.515 143.452 Kalimantan Selatan 2.068.449 2.052.231 2.152.412 2.190.811 2.248.595 2.259.106 190.657 Kalimantan Timur 1.648.838 1.650.377 1.678.913 1.815.260 1.899.900 1.993.702 344.864 Kalimantan Utara 286.569 286.702 324.586 347.623 356.282 369.526 82.957 KALIMANTAN 7.662.409 7.691.101 8.031.728 8.311.552 8.494.581 8.627.124 964.715 Sumber : Sakernas Februari 2015- 2020, BPS
Angkatan Kerja di Perdesaan-perkotaan. Menurut distribusinya sebanyak 4,57 juta orang berada di perdesaan atau 53,02 persen dari total angkatan kerja. Perkembangan angkatan kerja di perkotaan menunjukkan peningkatan selama periode 2016-2020, sementara di perdesaan menunjukkan penurunan dari tahun 2019 ke tahun 2020. Dominasi angkatan di perdesaan terdapat di sebagian besar provinsi di wilayah Kalimantan, kecuali di Provinsi Kalimantan Utara (40,24%) dan Kalimantan Timur (31,62%). Angkatan kerja di perdesaan tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Barat (66,90%), dan angkatan kerja di perkotaan tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Timur (68,38%).
Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama. Berdasarkan 17 jenis lapangan pekerjaan utama, penduduk wilayah Kalimantan sebagian besar bergerak pada jenis pekerjaan: (i) pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 2,86 juta orang (34,82%); (ii) perdagangan besar dan eceran sebanyak 1,47 juta orang (17,91%); dan (iii) industri pengolahan 583,43 ribu orang (7,10%). Perkembangan pekerja antara tahun 2015 dan 2020 sebagian besar menunjukkan peningkatan, kecuali untuk jenis pekerjaan pertanian, kehutanan dan perikanan; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang; jasa keuangan dan asuransi; dan jasa persewaan bangunan. lihat Tabel 14.
Gambar 13:
Perkembangan Angkatan Kerja di Wilayah Kalimantan menurut Perdesaan dan Perkotaan
Tahun 2015-2020
Gambar 14:
Penyebaran Angkatan Kerja Antarprovinsi menurut Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2020
Sumber : Sakernas Februari 2015- 2020, BPS 7.66 7.69 8.03 8.31 8.49 8.63 3.51 3.39 3.55 3.85 3.90 4.05 4.15 4.30 4.48 4.46 4.60 4.57 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Ju ta Or ang
Kota-Desa Kota Desa
33.10 40.88 45.69 68.38 59.76 46.98 66.90 59.12 54.31 31.62 40.24 53.02 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara KALIMANTAN Perdesaan Perkotaan
Gambar 15:
Penduduk Wilayah Kalimantan menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2015 dan 2020
Sumber: Sakernas Februari 2015-2020,BPS
Gambar 16:
Persentase Lapangan Pekerjaan Utama Penduduk Antarprovinsi Wilayah Kalimantan Tahun 2020
Sumber: Sakernas Februari 2015-2020, BPS
Keterangan:
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan2.Pertambangan dan Penggalian3. Industri Pengolahan
4. Pengadaan Listrik dan Gas, 5.Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang, 6.Bangunan
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor8. Transportasi dan Pergudangan 9. Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum,10. Informasi dan Komunikasi11. Jasa Keuangan dan Asuransi
12. Jasa Persewaan Bangunan13. Jasa Perusahaan14.Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 15. Jasa Pendidikan16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial17. Jasa Lainnya.
Pada tahun 2020, masyarakat di wilayah perdesaan sebagian besar memiliki jenis pekerjaan: (i) pertanian, kehutanan, dan perikanan (83,01%), dan (ii) pertambangan dan penggalian (51,26%). Sementara itu, jenis pekerjaan lainnya sebagian besar berada di perkotaan. Jenis pekerjaan yang dilakukan di perkotaan adalah: (i) jasa persewaan bangunan (93,40%), (ii) jasa perusahaan 80,75%), dan jasa keuangan dan asuransi (77,90%).
2 ,8 8 8 .3 4 3 5 2 .5 2 4 0 6 .2 8 1 2 .5 5 2 9 .4 3 395 .2 2 1 ,3 4 9 .2 5 2 7 3 .0 8 2 8 3 .5 4 2 1 .1 4 8 9 .4 8 8 .4 9 8 0 .6 0 352.4 7 3 8 7 .1 6 1 0 0 .2 2 2 4 4 .2 2 2 ,8 6 1 .6 0 4 1 8 .5 8 5 8 3 .4 3 2 6 .7 6 2 7 .3 1 42 1 .0 9 1 ,4 7 1 .5 4 2 7 7 .1 1 5 2 3 .6 6 3 3 .1 3 6 1 .9 7 8 .0 1 1 1 6 .2 8 4 5 3 .9 5 4 6 6 .1 2 1 3 6 .0 7 3 3 0 .6 8 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 (Ri b u Orang)
Lapangan Pekerjaan Utama
Tahun 2015 Tahun 2020 46.20 35.93 32.01 23.08 30.44 34.82 7.66 5.26 6.59 8.52 8.24 7.20 7.10 16.53 15.95 19.47 19.76 15.80 17.91 6.37 10.42 0 20 40 60 80 100 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara KALIMANTAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Berdasarkan pertumbuhan pekerja pada setiap jenis pekerjaan utama pada periode 2015-2020, tertinggi pada jenis pekerjaan pengadaan listrik dan gas (113,20%), dan penyediaan akomodasi makan dan minum (84,69%).
Tabel 14:
Penduduk Wilayah Kalimantan menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Perdesaan- Perkotaan Tahun 2015 dan 2020
Lapangan Pekerjaan Utama
2015 2020 ∆ (’15-’20) (ribu orang) Tumbuh (’15-’20) (%) Jumlah (ribu orang) Kota (%) Desa (%) Jumlah (ribu orang) Kota (%) Desa (%)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.888.344 15,52 84,48 2.861.595 16,99 83,01 -26.749 -0,93
2. Pertambangan dan Penggalian 352.519 45,62 54,38 418.577 48,74 51,26 66.058 18,74
3. Industri Pengolahan 406.279 50,78 49,22 583.425 61,29 38,71 177.146 43,60
4. Pengadaan Listrik dan Gas 12.550 37,19 62,81 26.756 63,60 36,40 14.206 113,20
5.Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang 29.431 95,01 4,99 27.305 72,66 27,34 -2.126 -7,22
6. Bangunan 395.215 61,88 38,12 421.086 54,64 45,36 25.871 6,55
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 1.349.254 66,85 33,15 1.471.540 59,35 40,65 122.286 9,06
8. Transportasi dan Pergudangan 273.079 65,50 34,50 277.113 65,19 34,81 4.034 1,48
9. Penyediaan Akomodasi Makan dan
Minum 283.539 79,50 20,50 523.662 68,51 31,49 240.123 84,69
10. Informasi dan Komunikasi 21.135 87,40 12,60 33.130 77,20 22,80 11.995 56,75
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 89.475 83,85 16,15 61.968 77,90 22,10 -27.507 -30,74
12. Jasa Persewaan Bangunan 8.490 100,00 - 8.006 93,40 6,60 -484 -5,70
13. Jasa Perusahaan 80.598 84,79 15,21 116.276 80,75 19,25 35.678 44,27
14.Adm.Pemerintahan, Pertahanan dan
Jamsos 352.470 68,51 31,49 453.949 64,66 35,34 101.479 28,79
15. Jasa Pendidikan 387.159 52,75 47,25 466.116 56,20 43,80 78.957 20,39
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 100.222 60,88 39,12 136.074 63,82 36,18 35.852 35,77
17. Jasa Lainnya 244.221 77,37 22,63 330.680 75,67 24,33 86.459 35,40
TOTAL 7.273.980 44,88 55,12 8.217.258 46,19 53,81 943.278 12,97 Sumber: Sakernas Februari 2015-2020,BPS
Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama. Berdasarkan 7 jenis status pekerjaan utama pada tahun 2020, penduduk wilayah Kalimantan sebagian besar bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai (40,06%), dan berusaha sendiri (19,01%). Perkembangan pekerja antara tahun 2015 dan 2020 meningkat sebanyak 943,28 ribu orang juta orang atau tumbuh sebesar 12,97 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada 5 jenis lapangan pekerjaan utama, kecuali untuk jenis pekerja bebas di non pertanian, dan pekerja keluarga/tak dibayar. Lihat Tabel 15
Gambar 17:
Penduduk Wilayah Kalimantan menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2015 dan 2020
Sumber: Sakernas Februari 2015-2020,BPS
Pada tahun 2020, status pekerja di kawasan perkotaan sebagian besar berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar (62,54%), dan buruh/karyawan/pegawai (57,89%). Sementara itu, status pekerja di kawasan perdesaan sebagian besar sebagai pekerja bebas di pertanian (81,02%), dan Pekerja keluarga/tak dibayar (71,15%). Berdasarkan perkembangan pada periode 2015-2020, peningkatan jumlah pekerja terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai sebanyak 627 ribu orang atau tumbuh sebesar 21,52 persen, sedangkan berdasarkan angka pertumbuhan pekerja tertinggi adalah sebagai berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar (62,1%).
Tabel 15:
Penduduk Wilayah Kalimantan menurut Status Pekerjaan Utama dan Perdesaan- Perkotaan Tahun 2015 dan 2020
Status Pekerjaan Utama
2015 2020 ∆ (’15-’20) (orang) Tumbuh (’15-’20) (%) Pekerja Kota (%) Desa (%) Pekerja Kota (%) Desa (%) Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1. Berusaha sendiri 1.382.587 19,01 42,49 57,51 1.604.355 19,52 43,41 56,59 221.768 16,04 2. Berusaha dibantu buruh tidak
tetap/Buruh tidak dibayar 1.182.089 16,25 27,39 72,61 1.211.237 14,74 30,51 69,49 29.148 2,47 3. Berusaha dibantu buruh
tetap/buruh dibayar 203.130 2,79 65,60 34,40 329.407 4,01 62,54 37,46 126.277 62,17 4. Buruh/Karyawan/Pegawai 2.913.620 40,06 59,98 40,02 3.540.624 43,09 57,89 42,11 627.004 21,52 5. Pekerja bebas di pertanian 122.910 1,69 11,87 88,13 134.266 1,63 18,98 81,02 11.356 9,24 6. Pekerja bebas di nonpertanian 236.236 3,25 50,25 49,75 223.116 2,72 48,96 51,04 -13.120 -5,55 7. Pekerja keluarga/tak dibayar 1.233.408 16,96 27,53 72,47 1.174.253 14,29 28,85 71,15 -59.155 -4,80
KALIMANTAN 7.273.980 100,00 44,88 55,12 8.217.258 100,0 46,19 53,81 943.278 12,97
Sumber: Sakernas Februari 2015-2020,BPS
1,604 1,211 329 3,541 134 223 1,174 1,383 1,182 203 2,914 123 236 1,233 - 1,000 2,000 3,000 4,000 1. Berusaha sendiri 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/Buruh tidak
dibayar
3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 4. Buruh/Karyawan/Pegawai 5. Pekerja bebas di pertanian 6. Pekerja bebas di nonpertanian 7. Pekerja keluarga/tak dibayar/Unpaid
Ribu Orang
Tahun 2015 Tahun 2020
Status pekerjaan utama antarprovinsi, seluruh provinsi memiliki pekerja paling dominan pada status pekerjaan buruh/karyawan/pegawai, dengan persentase tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (51,51%), dan berikutnya di Provinsi Kalimantan Utara (48,91%). Status pekerjaan lainnya yang cukup tinggi adalah pekerja berusaha sendiri, dengan persentase tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (20,71%), Kalimantan Selatan (19,92%), dan Kalimantan Tengah (19,52%).
Gambar 18:
Status Pekerjaan Utama Penduduk Antarprovinsi Wilayah Kalimantan Tahun 2020.
Sumber: Sakernas Februari 2020,BPS
20.71 19.52 19.92 18.12 16.14 19.52 16.88 14.39 16.43 10.78 11.59 14.74 37.40 44.77 40.32 51.51 48.91 43.09 15.68 12.15 17.18 11.22 11.30 14.29 0% 20% 40% 60% 80% 100% Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara
KALIMANTAN 1. Berusaha sendiri
2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/Buruh tidak dibayar
3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
4. Buruh/Karyawan/Pegawai
5. Pekerja bebas di pertanian
6. Pekerja bebas di nonpertanian
7. Pekerja keluarga/tak dibayar/Unpaid