• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System

Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

DZATA FARAHIYAH – NRP 2206100140

Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS, Keputih – Sukolilo, Surabaya 60111

ABSTRAK

Learning management system merupakan sistem yang mendukung implementasi elektronik learning

(e-learning). Akan tetapi, belum ada aplikasi yang memenuhi

kebutuhan pengguna dalam mengakses LMS server pada suatu institusi. Oleh karena itu, untuk memudahkan user dalam melakukan update maupun upload konten materi pada LMS Server ini, perlu dilakukan integrasi sistem sinkronisasi uni-direksional pada moodle. Sistem ini terdiri dari 2 jenis sinkronisasi, yaitu server to client dan client to server. Yang akan diimplementasikan pada variasi bandwidth 56 kbps, 384 kbps, 512 kbps, 1 Mbps hingga 2 Mbps. Selain itu, parameter jumlah user yang mengakses juga bervariasi antara 1 hingga 4 user. Kemudian dilakukan pengukuran dan analisa dari hasil implementasi pada jaringan wired dan jaringan wireless.

Dari hasil percobaan didapatkan hasil, Nilai troughput sangat bervariasi bergantung pada jumlah user yang mengakses LMS server. Nilai packet loss pada sinkronisasi LMS relatif bagus, yaitu dibawah 0%. Untuk sinkronisasi data sebesar 10,6 MB pada sistem terintegrasi, rata-rata waktu terlama adalah 6492.6422 sekon pada kanal dengan bandwidth 56 Kbps, dan waktu tercepat 6.9896 sekon pada kanal dengan bandwidth 2 Mbps dengan jumlah user 1. Bandwitdh yang ideal untuk sinkronisasi jika meninjau lamanya waktu sinkronisasi maka digunakan bandwidth sebesar 384 kbps.

Kata kunci: LMS, sinkronisasi uni-direksional, user

I. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi (IT)

mempengaruhi munculnya kegiatan belajar dan mengajar

dengan konsep e-Learning. Sesuai dengan

perkembangannya akan kebutuhan sistem e-Learning yang terintegrasi dan reliable, saat ini banyak aplikasi

Learning Management System (LMS) secara komersial

maupun opensource yang dikembangkan untuk

mendukung sistem pengajaran. Adapun secara umum LMS yang sering digunakan di setiap institusi pendidikan tinggi adalah Modular Object Oriented Dynamic Learning

Environment atau biasa disebut Moodle.

Pada percobaan sebelumnya [1], telah dibuat suatu program sinkonisasi untuk menyinkronkan konten dan materi antar LMS server. Akan tetapi, proses sinkronisasinya masih bersifat manual, yaitu dengan mengakses terminal yang terdapat pada sistem operasinya. Selain itu, belum adanya program untuk akses pengguna

pada LMS server juga merupakan salah satu

kekurangannya.

Pada tugas akhir ini, LMS Server pada suatu Institusi tertentu dikembangkan secara bertahap dengan

melakukan penambahan-penambahan konten secara

berkala agar pengguna (user) dapat mengaksesnya untuk

mendapatkan konten-konten yang sesuai dengan mata kuliahnya. Oleh karena itu, untuk memudahkan user dalam melakukan update maupun upload konten materi pada LMS Server ini, perlu dilakukan integrasi sistem sinkronisasi pada moodle. Selanjutnya, analisa terhadap implementasi sistem sinkronisasi uni-direksional antara LMS server dan LMS user perlu dilakukan guna mengetahui performansi dan waktu sinronisasi dari suatu sistem pada jaringan wired dan wireless pada suatu institusi pendidikan.

II. MODEL SISTEM

A. Implementasi Pengukuran Sistem Sinkronisasi

Pada tugas akhir kali ini, dilakukan pengujian tentang performansi jaringan yang digunakan untuk implementasi sistem sinkronisasi LMS server dan user untuk pengukuran server to client dan client to server dengan menggunakan bandwith bervariasi yaitu 56 kbps, 384 kbps, 512 kbps, 1 Mbps, dan 2 Mbps seperti ditunjukkan pada gambar 3.

STOP Menjalankan wireshark untuk pengambilan data

Pengamatan performances START Perancangan Sistem sinkronisasi dan topologi jaringan Menjalankan program sinkronisasi Pemilihan jenis sinkronisasi Server to client

Pengkuran pada variasi

Bandwidth

Pemilihan jenis sinkronisasi client to server

1 user 2 user 3 user 4 user

Bandwidth 56 kbps Bandwidth 512 kbps Bandwidth 1 Mbps Bandwidth 2 Mbps Bandwidth 384 kbps

(2)

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

B. Implementasi Sistem Sinkronisasi Terintegrasi dengan LMS.

Sistem sinkronisasi yang akan dibangun berbeda dengan sistem sinkronisasi yang telah ada. Sistem sinkronisasi ini berbasis web atau web-based. Halaman untuk proses sinkronisasi sudah diintegasikan dengan halaman depan e-learning untuk mempermudah akses

pengguna saat melakukan sinkronisasi. Sistem

sinkronisasi terintegrasi ini memiliki dua alur sinkronisasi yang berbeda, yaitu sinkronisasi server to client dan client

to server [2.laporan Bu Lina]. Berikut ini adalah diagram alir dari sistem sinkronisasi yang digunakan:

Gambar 2. Tampilan home pada moodle site yang terintegrasi dengan halaman untuk sinkronisasi

Start Stop Database Server Database user ID Tabel terpilih ID Tabel terpilih Apakah ID sama?

Insert Tabel dengan ID yang belum dimiliki - Server to client - Client to server Server to Client Atau Client to server StoC CtoS ya tidak Apakah port mysql:3306 telah terbuka

Open port mysql: 3306

Jalankan program sinkronisasi

belum

sudah

Gambar 3. Diagram alir sistem sinkronisasi

1. Server to Client

Alur sinkronisasi server to client dapat

digambarkan sebagai suatu proses download konten dan materi dari LMS server ke LMS client atau user secara otomatis melalui proses sinkronisasi.

2. Client to Server

Alur sinkronisasi client to server dapat

digambarkan sebagai suatu proses upload materi atau tugas dari LMS client atau user ke LMS server.

C. Topologi Jaringan

Pada gambar desain topologi jaringan,

direncanakan implementasi sistem sinkronisasi yang akan terbagi ke dalam dua macam tipe jaringan utama yaitu secara wired dan wireless. Pada konfigurasi topologi jaringan pada gambar 1 dan gambar 2 dibawah ini, sistem sinkronisasi ini menggunakan 1 buah komputer sebagai LMS server serta 4 buah komputer sebagai LMS user. LMS server merupakan komputer yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan master semua konten dan obyek pembelajaran dari berbagai user. Sedangkan LMS user merupakan LMS dari pengguna yaitu mahasiswa maupun pengajar di sebuah institusi pendidikan dimana pengguna hanya memiliki konten serta materi obyek pembelajaran tertentu yang dikehendaki. Dengan adanya switch maka jalur data antara sinkronisasi LMS akan diasumsikan berada pada satu jaringan yang sama.

Dengan ini maka sikronisasi antara LMS server dan user dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu dengan jumlah user yang bervariasi dari 1 hingga 4

user. Disamping itu, pada konfigurasi ini akan diujikan

mekanisme sinkronisasi dengan mengujinya pada variasi

bandwidth yang berbeda-beda yaitu 56 kbps, 384 kbps,

512 kbps, 1 Mbps, dan 2 Mbps dan besar data yang disinkronisasikan adalah sebesar 10,4 MB untuk sinkronisasi server to client dan sebesar 1.3 MB untuk sinkronisasi client to server.

LMS User 10.122.69.156 LMS User 10.122.69.157 Switch Mahasiswa 1 Mahasiswa 2 LMS Server 10.122.69.41 LMS User 10.122.69.159 Mahasiswa 3 LMS User 10.122.69.168 Mahasiswa 4

Gambar 4. Desain topologi jaringan wired

Access Point LMS Server 10.122.69.41 LMS User 10.122.69.156 Mahasiswa 1 LMS User 10.122.69.157 Mahasiswa 2 LMS User 10.122.69.159 Mahasiswa 3 LMS User 10.122.69.168 Mahasiswa 4

(3)

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

D. Performansi (Network Performance)

Pengujian Network Performance pada aplikasi sistem sinkronisasi LMS server dan user dapat diamati dengan menggunakan program Wireshark. Wireshark mampu membaca paket-paket data yang lewat pada jaringan dan menganalisanya. Beberapa protokol yang didukung Wireshark antara lain TCP, UDP, RTP, SIP, dan lain-lain. Data pada proses sinkronisasi ini adalah TCP. Beberapa parameter QoS yang di-capture melalui

Wireshark untuk pengujian Network Performance antara

lain:

1. Troughput

Throughput adalah jumlah bit yang diterima

dengan sukses perdetik melalui sebuah sistem atau media komunikasi dalam selang waktu pengamatan tertentu. Umumnya throughput direpresentasikan dalam satuan bit per second (bps). Untuk men-capture nilai throughput dapat dilakukan dengan melihat nilai bit per second (bps) dari B ke A. B adalah server dan A adalah user pada hasil

Conversation di Wireshark.

2. Packet Loss

Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan

transmisi paket IP mencapai tujuannya. Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, diantaranya yaitu:

1 . Terjadinya overload trafik didalam jaringan, 2 . Tabrakan (congestion) dalam jaringan, 3. Error yang terjadi pada media fisik,

4. Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa

5 . disebabkan karena overflow yang terjadi pada

buffer.

Di dalam implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Secara umum terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi Tiphon yaitu seperti tampak pada tabel 1[1].

Tabel 1. Kategori Performansi Jaringan [1] Kategori Degredasi Packet loss

Sangat bagus 0%

Bagus 3%

Sedang 15%

Jelek >25%

3. Waktu Sinkronisasi

Waktu sinkronisasi merupakan waktu yang dibutuhkan unruk menyelesaikan proses sinkronisasi di antara LMS server dan client. Untuk melihat waktu sinkronisasi kita dapat melihatnya dari nilai duration.

Duration adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk

mengirimkan data yang terjadi hanya pada alamat-alamat tertentu. Nilai ini juga dapat dilihat pada Conversation di

Wireshark.

III. HASIL UJI COBA

Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan mengenai analisis data serta pembahasan mengenai hasil

implementasi yang telah dilakukan pada bagian

sebelumnya yaitu mengenai performansi meliputi

troughput dan packet loss serta waktu sinkronisasi

jaringan sistem sinkronisasi terintegrasi LMS server dan

user. Analisis dilakukan berdasarkan data yang didapat

dari hasil transfer data antar server dan user pada jaringan

Local Area Network (LAN) & local wireless yang

merupakan representasi dari jaringan local inherent di suatu institusi. Capture performansi dilakukan melalui

software Wireshark. Adapun data yang di-capture adalah

TCP dengan hanya alamat asal server dan tujuan user.

A. Pengamatan Troughput

Pengukuran throughput dilakukan dengan

mengamati proses transfer data yang terjadi di antara keduanya. Melalui throughput kita dapat melihat kualitas

jaringan terhadap data yang dikirimkan atau

disinkronisasikan secara baik atau buruk. Semakin besar throughput yang didapatkan maka semakin optimal transmisi data yang dilakukan dalam jaringan.

Server to Client

a. Pada jaringan wired

b. Pada jaringan wireless

Gambar 6 a. dan b. Grafik troughput untuk sinkronisasi server to client.

Data dari gafik diatas didapatkan bahwa rata-rata troughput yang dihasilkan masih sesuai dengan bandwidth yang digunakan

Client to server

(4)

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

b. Pada jaringan wireless

Gambar 7 a. dan b. Grafik troughput untuk sinkronisasi client to server

Data dari gafik diatas didapatkan bahwa rata-rata troughput yang dihasilkan masih sesuai dengan bandwidth yang digunakan

B. Pengamatan Packet Loss

Pengukuran packet loss dapat diamati dengan hilangnya paket yang diterima selama transmisi

Server to Client

a. Pada jaringan wired

b. Pada jaringan wireless

Gambar 8 a. dan b. Grafik packet loss untuk sinkronisasi server to client.

Client to Server

a. Pada jaringan wired

b. Pada jaringan wireless

Gambar 9 a. dan b. Grafik packet loss untuk sinkronisasi client to server

Packet loss yang dihasilkan bernilai jauh di bawah 0%, hal ini bisa jadi disebabkan oleh data yang dikirmkan berupa databse dan melalui protocol TCP sehingga sedikit data yang hilang.

C. Pengamatan Waktu Sinkronisasi

Pengukuran lamanya waktu pada pengujian proses sinkronisasi di antara LMS server dan user ini dilakukan guna mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses sinkronisasi pada kondisi akses user ke server lebih dari 1.

Server to Client

a. Pada jaringan wired

b. Pada jaringan wireless

Gambar 10 a. dan b. Grafik waktu sinkronisasi untuk sinkronisasi server to client.

(5)

Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

Client to Server

a. Pada jaringan wired

b. Pada jaringan wireless

Gambar 11 a. dan b. Grafik waktu sinkronisasi untuk sinkronisasi client to server.

Waktu sinkronisasi dari grafik, dapat diamati bahwa, pada bandwidth 56 kbps, proses sinkronisasi menjadi sangat lama, apalagi jika dibebani dengan lebih dari 1 user.

D. Perbandingan dengan hasil tugas akhir sebelumnya

Table 2. percobaan dengan sinkronisasi data berupa File

Tabel 3. percobaan dengan sinkronisasi data berupa database Mysql

Dari table dapat dianalisis bahwa sinkronisasi data berupa file membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan data berupa database. Hal ini dikarenakan, database terdiri dari bagian-bagian kecil dari suatu data.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada implementasi sistem sinkronisasi unid-direksional pada jaringan wired dan wireless dengan variasi bandwidth 56 Kbps, 384 Kbps, 512 Kbps, 1 Mbps, dan 2 Mbps maka diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan acuan: 1. Bandwitdh yang ideal untuk sinkronisasi jika meninjau

lamanya waktu sinkronisasi maka digunakan

bandwidth sebesar 384 kbps.

2. Untuk sinkronisasi data sebesar 10,6 MB pada sistem terintegrasi, rata-rata waktu terlama adalah 6492.6422 sekon pada kanal dengan bandwidth 56 Kbps, dan waktu tercepat 6.9896 sekon pada kanal dengan bandwidth 2 Mbps dengan jumlah user 1.

3. Nilai packet loss pada sinkronisasi LMS relatif bagus, yaitu dibawah 0%, karena data yang ditransfer berupa database dan menggunakan protocol TCP, sehingga sedikit data yang hilang.

4. Nilai troughput sangat bervariasi bergantung pada jumlah user yang mengakses LMS server.

5. Sinkronisasi data berupa file membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan data berupa database.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Firmansyah, A., 2009. Implementasi Sistem

Sinkronisasi Uni-Direksional pada Learning Management System antar Institusi Pendidikan. Tugas

Akhir. Jurusan Teknik Elektro ITS. Surabaya

[2] Linawati, Ir. MEngSc, PhD. 2009. Implementasi dan

Integrasi Aplikasi Learning Management System Dan Video Conference Untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran. Laporan akhir penelitian. Universitas

Udayana. Denpasar.

RIWAYAT PENULIS

Dzata Farahiyah, lahir di Surabaya 15 Agustus 1988, merupakan anak pertama dari 4 bersaudara pasangan Soepriyono dan Siti Ruqoiyah. Memulai pendidikan formalnya di SMAN 6 Surabaya, dan melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro, Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis juga akif di berbagai kegiatan kemahasiswaan di lingkup jurusan maupun ITS, dari mulai menjadi staff sampai menjadi kepala biro. Penulis pernah menjadi finalis lomba karya tulis Beswan Djarum tingkat regional Surabaya. Selain itu penulis juga pernah menerima beasiswa dari PT.Djarum.

Gambar

Gambar 1. Diagram alir pengukuran
Gambar 3. Diagram alir sistem sinkronisasi
Tabel 1. Kategori Performansi Jaringan [1]
Gambar 10 a. dan b. Grafik waktu sinkronisasi untuk  sinkronisasi server to client.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk implementasi Program PPG meliputi beberapa tahapan, yaitu (1) tahap pengembangan silabus oleh pihak terkait sesuai kebijakan

Elin Lindawati Rajadesa 02 04

Sebelum diberikan intervensi pelatihan peregangan, masing-masing responden pada kelompok eksperimen diukur lingkup gerak sendinya dan pada hasil pre-test tidak

Menciptakan alat pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler ATmega328 dengan menghasilkan output suara yang dirancang dan dibuat untuk

39 Dengan pengertian kedua kata tersebut baik ~l,c, ( sělěm ) maupun tWmD> ( d e mût ,) mendeskripsikan bahwa manusia sebagai ciptaan yang dicipta di dalam

Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi umat Islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam sebagai sarana umat Islam untuk muhasabah terhadap

Dari model persentase mean secara umum pada pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan adalah change, namun pada pekerjaan arsitektural bangunan gedung (66.25%)

Untuk mengaktifkan Menu Insert, coba anda klik Menu Insert pada tab menu atau tekan Alt+N , perhatikan ribbon menu yang tampil.. Title Bar Ribbon Quick Access toolbar Tab