• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/KMK.O6/2002

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/KMK.O6/2002"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/KMK.O6/2002

TENTANG

PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS ALAM, PERTAMBANGAN UMUM SERTA PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2002

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 13 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan, perlu menetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan tentang Jumlah Dana Bagian Daerah dari Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Alam, Pertambangan Umum serta Perikanan untuk Tahun Anggaran 2002;

b. bahwa untuk menindaklanjuti hal tersebut, dipandang perlu umuk menetapkan perkiraan jumlah dana bagian Daerah dari sumter daya alam minyak bumi dan gas alam, pertambangan umum serta perikanan tahun anggaran 2002 dalam Keputusan Menteri Keuangan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831);

2. Undang-undang Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3299);

(2)

3. Undang-undang Nomor 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Undang-undang Nomor 18 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Indonesia Nomor 3848);

6. Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Repu.blik Indonesia Nomor 4134);

7. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4149);

8. Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151);

9. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1969 tentang pelaksanaan Undang-undang nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor (2916);

(3)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1982 tentang Kewajiban dan Tata Cara Penyetoran Pendapatan Pemerintah dari Hasil Operasi Pertamina Sendiri dan Kontraktor Production Sharing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3239);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1990 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3408); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 141 tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 256, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4058);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Bagian Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021);

16. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 414/K/81/MEM/2002 tanggal 22 April 2002 tentang Penetapan Daerah Penghasil dan dasar Penghitungan Bagian Daerah Penghasil Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pertambangan Umum untuk Tahun 2002;

17. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 344/KMK.06/200I tanggal 30 Mei 2001 tentang Penyaluran Dana Bagian Daerah dari Sumber Daya Alam.

(4)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS ALAM, PERTAMBANGAN UMUM SERTA PERIKANAN UNTUK TAHUN ANGGARAN 2002

Pasal 1

(1) JumIah dana bagiaI1 masing-masing Daerah dari sumberdaya alam minyak bumi dan gas alam, pertambangan umum serta perikanan untuk Tahun Anggaran 2002 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Menteri Keuangan ini merupakan perkiraan.

(2) Perkiraan jumlah dana bagian masing-masing Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), disusun berdasarkan asumsi yang digunakan dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002 dan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 414/K/81/MEM/2002 tentang Penetapan Daerah Penghasil dan dasar Penghitungan Bagian Daerah Penghasil Minyak Bumi dan Gas Alam serta Pertambangan Umum untuk Tahun 2002.

Pasal 2

(1) lumlah dana bagian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dari sumber daya alam minyak bumi dan gas alam diperkirakan sebesar Rp. I:499.390juta dengan rincian :

a. bagian dari sumber daya alam minyak bumi sebesar Rp. 418.807 juta; b. bagian dari sumber daya alamgas alam sebesar Rp. 1.080.583 juta

(2) Dalarn bagian dana Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagaimana dimaksud pacta ayat (1) tennasuk tambahan penerimaan dalam rangk~ otonomi khusus sebesar Rp. 1.336.781 juta dengan rincian :

a. tambahan penerirnaan daTi surnber daya alam minyak bumi sebesar Rp. 397.144 juta;

b. tambahan penerimaan daTi sumber daya alam gas alam sebesar Rp. 939.637 juta.

(5)

(3) Pendistribusian lebih lanjut tambahan penerimaan sebagaimana dimaksud pacta ayat (2) antara Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Kabupaten, Kota atau nama lainnya diatur secara adi1 dengan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Pasal 3

(1) Jumlah dana bagian Provinsi Papua dari sumber daya alam minyak bumi dan gas alam diperkirakan sebesar Rp. 80.233 juta dengan rincian :

a. bagian daTi sumber daya alam minyak bumi sebesar Rp. 80.141 juta; b. bagian dari surnber daya alam gas alam sebesar Rp. 92 juta

(2) Dalan1 dana bagian Provinsi Papua sebagaimana dimaksud pacta ayat (1) termasuk tambahan penerimaan dalam rangka otonomi khusus sebesar Rp. 76.076 juta dengan nnDan :

a. tanlbahan penerimaan dari sumber daya alam minyak bumi sebesar Rp. 75.996 juta; b. tambahan penerimaan dari sumber daya alam gas alam sebesar Rp.80juta.

(3) Pembagian lebih lanjut tambahan penerimaan sebagaimana dimaksud pacta ayat (2) antara Provinsi Papua, Kabupaten, Kota atau nama lainnya diatur secara adil dengan Perdasus, dengan memberikan perhatian khusus pacta daerah-daerah yang tertinggal.

Pasal 4

(1) Penyaluran dana bagian Daerah dilaksanakan secara triwulanan.

(2) Ketentuan lebih 1anjut mengenai penyaluran dana bagiaI1 Daerah daTi penerimaan Negara yang berasal daTi sumber daya alam diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan secara tersendiri. .

Pasal 5

Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

(6)

Ditetapkan di Jakarta pacta tanggal 7 Me! 2002 ,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA , ttd,-

BOEDIONO

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

u.b

Kepala Bagian tata Usaha Departemen

Koemoro Warsito, SH NIP 060041898

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :.. Bentuk :

PEDAGANG KAKI LIMA / YANG TURUT MEWARNAI SETIAP SUDUT DI KOTA YOGYAKARTA INI // SEPERTI HALNYA. PEDAGANG AKIK ATAU BATU MULIA // DISUDUT-SUDUT KOTA / BAHKAN DI PINGGIR JALAN /

The whole study can be divided into the following four parts: (1) data pre-processing, (2) rice plant growth analysis using VI, (3) extracting rice crop parameters (e.g.

Fungsi yang pertama adalah sebagai rumah kipas untuk ventilasi, fungsi yang kedua sebagai rumah mesin, dan yang ketiga sebagai derek atau crane untuk mengangkat batu bara atau

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 38 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan

Ketentuan Lampiran IV Nomor VI huruf B Nomor 8 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2012 tentang Tarif Layanan Kesehatan Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan, pola makan dan pantang makan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rimba

Bila dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) antar Provinsi di pulau Kalimantan dari empat provinsi dan NTP Nasional yang dilaporkan pada bulan Februari 2017