• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir di. Kampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir di. Kampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir di Kampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten

Lingga

Febrinasari1, Suryaningsih2, Rahma Syafitri3 febrinas215@gmail.com

Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Kampung Sembuang merupakan salah satu kampung yang terdapat didesa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga. Dalam hal peminjaman dana masyarakat kampung Sembuang lebih memilih melakukan peminjaman dana dengan rentenir dibandingakan dengan lembaga peminjaman dana seperti LKM, ataupun pengadayan yang terdapat di wilayah tersebut.

Dalam penelitian ini lebih menggunakan teori tindakan rasional, dimana ingin melihat melihat masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir berdasarkan pilihan secara rasional. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab masyarakat kampung Sembuang desa Penuba Timur melakukan peminjaman dana kepada rentenir. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan peminjaman dana dengan rentinr. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Analisis data digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif Miles and Huberman yaiatu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian adapun penyebab masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu dilihat dari konsep diri hal tersebut dikarenakan masayarakat mempunyai sifat yang tidak menyukai hal yang bertele tele, Adanya kepentingan masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga, untuk mengatasi kekuragan dana ketika masyarakat memiliki keperluan mendesak. Adanya nilai tertentu yang dilihat dari, karena sudah mempunyai pengalaman terlebih dahulu meminjam dana dengan rentenir, sehingga mengganggap bahwa peminjaman rentenir tidak memberatkan, mengganggap bahwa orang lain bisa terbantu dengan meminjam dana dengan rentenir, melihat peminjaman dana dengan rentenir mudah didapatkan. Adanya dorongan yang dipengaruhi oleh dorongan dari masyarakat, dorongan keluarga serta keinginan diri sendiri.,

(2)

Tindakan kedepanya yaitu masyarakat akan terus melakukan peminjaman dengan rentenir apabila membutuhkan dana. Apabila kedepannya rentenir tidak mau meminjakan dananya lagi, karena suatu hal misalnya pembayaran angsuran tidak lancer. maka untuk meminjam kembali masyarakat akan meminta keluarga untuk menjamin peminjaman, agar tetap bisa meminjam dana kepada rentenir.

Kata Kunci : Tindakan, Peminjaman Dana

PENDAHULUAN

Kemiskinan sangat erat kaitannya dengan keterbatasan uang.Uang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan uang seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak heran jika ada yang menyebutkan uang adalah penggerak perekonomian suatu negara. Alternatif peminjaman perorangan salah satunya yaitu dengan melakukan peminjaman kepada rentenir.

Tindakan untuk melakukan peminjaman uang kepada rentenir tidak hanya terjadi pada kota besar saja, namun rentenir juga telah menjamur diwilayah pedesaan salah satunya seperti yang terjadi didesa Penuba Timur yang memiliki 4 wilayah perkampungan yaitu kampung Sembuang, kampung Penuba Lama, kampung Suak Kunting dan Kampung Seberang Keramat. Dari keempat perkampungan tersebut kampung yang paling banyak masyarakatnya melakukan pinjaman kepada rentenir yaitu kampung Sembuang.

Kampung Sembuang merupakan satu satunya kampung yang berada didesa Penuba Timur yang paling banyak melakukan pinjaman pada rentenir. Meskipun secara keseluruhan ada juga masyarakat yang meminjam uang kepada LKM.

(3)

Bersumber dari ketua LKM, jumlah masyarakat Kampung Sembuang yang meminjam uang kepada LKM yaitu hanya berjumlah 10 KK. Dalam masalah peminjaman uang para rentenir melakukan peraturan yang sama yaitu menetapkan bunga pinjaman sebesar Rp. 20 % dari peminjaman. misalnya apabila masyarakat meminjam dana sebesar Rp. 1.000.000.- maka masyarakat harus membayar angsuran sebesar Rp. 40.000,- dalam sehari biasanya memberi toleransi waktu pembayaran sampai satu bulan.Untuk pencairan dana peminjaman Rp. 1.000.000,- medapat potongan peminjaman sebesar Rp. 200.000- yang mana Rp. 100.000,- untuk biaya administrasi dan Rp. 100.000,- sebagai tabungan masyarakat, apabila angsuran peminjaman telah lunas maka uang Rp. 100.000,-tersebut dikemblikan kepada masyarakat.

Ketika masyarakat telah meminjam dana dengan rentenir dan pembayarannya nunggak dalam lima hari berturut turut maka rentenir akan menyita barang beharga milik peminjam, barang yang disita tersebut harus beharga lebih besar dari jumlah uang yang dipinjam, apabila rentenir telah menyita barang beharga melebihi uang yang dipinjam maka peminjaman yang dilakukan dikatakan lunas. Untuk barang yang disita tersebut biasanya rentenir akan menjualkannya lagi.

Fenomena yang terjadi dikampung Sembuang, meskipun bebagai pinjaman dana bisa didapatkan namun masyarakat tetap memilih untuk melakukan peminjaman kepada rentenir padahal apabila masyarakat tidak membayar setoran dalam waktu 5 hari berturut turut maka rentenir akan menyita barang yang ada dirumah seperti televisi, atau barang elektronik lainnya. Rentenir juga setiap harinya meminta uang tagihan, apabila tidak bisa membayar maka peminjam

(4)

akan dikenakan denda sebesar 2 kali lipat dari setoran yang seharusnya dibayar. Dalam hal ini katika melakukan pelunasan tak jarang masyarakat melunas dengan peminjam kembali dana kepada rentenir, namun untuk mendapatkan peminjaman masyarakat berusaha meminta kepada saudara atau kerabatnya yang menolong menggunakan nama mereka agar bisa mendapatkan peminjaman.

Dalam hal ini, tindakan masyarakat dalam melakukan peminjaman dana kepada rentenir merupakan suatu tindakan nyata yang menjadi satu ketertarikan peneliti untk meneliti permasalahan tersebut, Sejalan dengan itu maka penelitian mengambil judul “Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir Dikampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga”

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab masyarakat kampung Sembuang desa Penuba Timur melakukan peminjaman dana kepada rentenir

BAHAN DAN METODE 1. Jenis Penelitian

penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik itu satu variabel atau ebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variable lain. kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Penelitian jenis ini memberikan gambaran tertentu yang berkaitan dengan fakta dengan jalan mengumpulkan data, mengalisis data, serta menginterprestasikan. Dimana

(5)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan tepatnya di Kampung Sembuang adapun alasan peneliti memilih lokasi di Kampung Sembunag karena merupakan lokasi yang masyarakatnya paling banyak melakukan peminjaman dana dengan rentenir antara tiga kampung lainnya yaitu Penuba Lama, Suak Kunting, dan Seberang Keramat yang berada di desa Penuba Timur. Selain itu didaerah Kmapung Sembuang juga terdapat tempat peminjaman dana seperti KLM yang memberikan peminjaman dana kepada masyarakat dengan syarat yang cukup mudah apabila telah menjadi anggota, dan tercatat pula melalui kantor LKM Kampung Sembuang bahwa semua KK di Kampung Sembuang terdaftar sebagai anggota LKM.

3. Jenis Data

a. Data Primer yaitu data pokok yang diperoleh dari masyarakat yang diperoleh melalui wawacara, dan observasi dengan menggunakan

pedoman wawancara adapun sumber data primer dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang melakukan peminjaman dana dengan rentenir.

b. Data Sekunder yaitu data pelengkap yang diperoleh dari buku buku atau literatur, jurnal, data masyarakat yang meminjam dana dari catatan rentenir, data kependudukan dari kantor Desa, serta dokumentasi dan berbagai dokumentasi lainnya yang ada hubungannya dengan tindakan masyarakat yang melakukan peminjmaan dana dengan rentenir.

(6)

Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan informan yang ada dalam posisi terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Pemilihan informan berdasarkan penilaian atau karakteristik yang diperoleh data sesuai dengan maksud penelitian (Silalahi, 2010:272). Adapun kriteria informan dalam penelitian in yaitu ;

1. masyarakat yang meminjam dana dengan rentenir lebih dari 5 kali peminjaman

2. Rentenir

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Informan Penelitian

Dalam hal ini informan sengaja diambil dari masyarakat yang meminjam dana dengan rentenir lebih dari 5 kali. hal tersebut sengaja dilakukan oleh peneliti, agar lebih mengetahui penyebab masyarakat meminjam dana dengan rentenir, meskipun terdapat beberapa lembaga peminjaman uang di kampung Sembuang, seperti Lembaga Keuangan Mikro (LKM), koperasi simpan pinjam serta pengadaian.

2. TINDAKAN MASYARAKAT MELAKUKAN PINJAMAN DANA PADA RENTENIR DIKAMPUNG SEMBUANG

Dalam hal ini Rentenir adalah orang yang memberi pinjaman uang dengan bunga tinggi. Rentneir meminjamkan uang kepada masyarakat kampung Sembuang dengan cara peminjaman tidak resmi maksudnya adalah mereka-mereka yang menjalankan bisnis uang kepada masyarakat dengan tidak melaui badan hukum.

(7)

Dalam hal ini dapat dikatehui bahwa masyarakat kampung Sembuang tidak hanya sekali telah melakukan peminjaman dengan rentenir, terkadang peminjaman dana yang dilakukan dengan jumlah 1 juta hingga 3 juta rupiah sekali peminjaman.

Dalam hal ini berdasarkan pernyataan yang diungkapan oleh Ibu Salmah dan ibu Ema diatas, dapat dikatakan bahwa jumlah dana yang dipinjam oleh informan berkisar Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 3.000.000,- . dengan bunga 20 % dari dana pinjaman. informan juga mengakui bahwa rentenir yang meminjamkan dana pada masyarakat kampung Sembuang membuat sebuah peraturan apabila tidak membayar angsuran 2 kali berturut turut maka rentenir akan memberikan teguran, sudah ditegur masyarakat tetap tidak membayar rentenir memberikan peringatan, selanjutnya 5 kali berturut turut tidak mebayar angsuran maka rentenir akan menyita barang masyarakat yang meminjam dana tersebut.

Dalam kaitannya dengan permasalahan ini peminjaman dana dengan rentenir dapat dikatakan pembiasaan adalah sebuah tindakan yang dilakukan berulang kali dalam melakukan peminjaman dana dengan dengan rentenir.

Peminjaman dana kepada rentenir yang dilakukan oleh masyarakat kampung Sembuag merupakan sebuah tindakan. Sehingga ketika masyarakat melakukan tindakan tentunya tidak terlepas dari segala alasan atau penyebab, adapun penyebab masyarakat kampung Sembunag melakukan peminjaman kepada rentenir dilihat dari :

(8)

Dalam hal ini konsep diri dilihat dari pengalaman masyarakat kampung Sembunang terhadap peminjaman dana dengan rentenir yang diperoleh melalui interaksi sosial dengan masyarakat lainnya, sehingga dari pengalaman tersebut membuat masyarakat mempunyai pemikiran tersendiri tentang peminjaman dana kepada rentenir. Dalam hal ini konsep diri melihat bagaimana masyarakat berfikir dalam mengambil pilihan untuk meminjam dana kepada rentenir.

Dalam hal ini adapun motivasi yang menyebabkan masyarakat melakukan tindakan dalam meminjam dana dengan rentenir dapat dilihat dari konsep diri seseorang, adapun konsep diri masyarakat kampung Sembuang dalam meminjam dana dengan rentenir yaitu karena didalam diri masyarakat telah tertanam sikap yang tidak mau menyukai hal yang bertele tele, masyarakat menggangap bahwa peminjaman dana di LKM atau pemgadayan khususnya yanga ada di kampung Sembuang sangat bertele tele dari syarat, serta proses peminjaman, dan pencairan dananya. Masayarakat juga selalu mengginkan sesuatu dengan cara yang mudah didapatkan, serta mengginginkan solusi yang cepat serta pasti jumlah dana yang didapatkan. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi dalam mencapai kepuasan terhadap masalah pendanaan yang dihadapi oleh masyarakat. Adapun sarana yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasaan agar permasalahan pendanaan bisa teratasi yaitu memanfaatkan rentenir sebagai tumpuan untuk meminjamkan dana.

(9)

Dalam hal in adapun yang dikehendaki masyarakat dalam memijam dana dengan rentenir yaitu karena sebuah kepentingan, didapatkan hasil penelitian bahwa kepentingan masyarakat kampung Sembuang dalam meinjam dana dengan rentenir yaitu karena masyarakat ingin mengatasi permasalahan ekonomi, untuk mengatasi permasalahan kekuragan dana seperti saat kekurangan dana untuk berobat, untuk tambahan modal usaha, serta untuk mengirim dana buat anak.

2. Adanya Nilai Tertentu

Nilai yang tertanam pada diri masyarakat mengenai peminjaman dnegan rentenir seperti nilai karena kepercayaan masyarakat terhadap kinerja rentenir yang cepat, karena masyarakat menggagap rentenir merupakan suatu solusi untuk masyarakat mudah mendapatkan peminjaman, rentenir juga dinilai sebagai pemberi bantuan paling cepat kepada masyarakat yang memebutuhkan uang. Nilai nilai tersebut dianggap oleh masyarakat kampung Sembunag sebagai ukuran dalam melakukan peminjaman dengan rentenir yang menjadi landasan tindakan rasional masyarakat untuk melakukan pinjaman dana.

3. Adanya Dorongan Dari pihak tertentu

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir dilihat dari pertama, adanya dorongan yaitu dorongan dari masyarakat sekitar atau tetangga yang selalu mengajak untuk mencoba melakukan peminjaman dengan rentenir. Kedua, dorongan juga berasal dari pihak keluarga, dalam hal ini dengan adanya dorongan

(10)

keluarga sehingga masyarakat yang ingin memnjam dana kepada renteir lebih mempunyai kekuatan untuk melakukan pememinjaman dana. Ketiga, dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri yang menggangap bahwa meminjam dana kepada rentenir tidak menjadi sebuah beban, karena bisa menyisihkan hasil pendapatan untuk membayar angsuran.

4. Tindakan Masyarakat Setelah meminjam dana dengan rentenir Tindakan yang dimafaatkan oleh actor harus bisa memberikan suatu kontribusi yang maksimal untuk tujuan untuk motif ekonominya yaitu mendapatkan suatu keuntungan untuk peribadinya. Dalam hal ini adapun tindakan yang dilakukan oleh masyarakat kampung Sembung untuk melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu masyarakat akan tetap meminjam dana kepada rentenir dalam keadaan yang benar benar membutuhkan dana, masyarakat juga akan meminta kemudahan kepada rentenir untuk meminjam dana, serta mengginginkan potongan bunga, karena masyarakat beranggapan mereka sudah menjadi langganan dalam meminjam dana dengan rentenir, sehingga hal tersebut boleh dilakukan, apabila rentenir sudah tidak memiliki kepercayaan lagi kepada masyarakat untuk meminjam dananya, maka masyarakat akan melakukan tindkaan yaitu berusaha meminta bantuan kepada nggota keluarga lainnya yang menjamin peminjaman tersebut. Hal tersebut merupakan tindakan yang dilakkan oleh masyarakat dalam melakukan peminjaman dana dengan retenir karena memiliki kontribusi untuk mencapai tujuan mereka dalam memperoleh dana bantuan secara cepat dan tidak ribet.

(11)

Tabel 4.1

Tindakan Masyarakat Melakukan Pinjaman Dana Pada Rentenir Dikampung Sembuang Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar Kabupaten Bintan

Penyebab Melakukan Tindakan Meminjamkan Dana Dengan Rentenir Dilihat Dari : Nama Informan Alasan informan

Konsep Diri Ibu Salamah Tidak menyukai hal yang bertele tele. Dalam hal ini Ibu Salmah lebih meilih melakukan peminjaman dana dengan rentenir karena menggangap renenir memberikan pinjaman dengan tidak bertele tele, seperti cepat, tampa syarat yang ribet.

Ibu Ema Menyukai segala hal yang bersifat cepat dan tampa syarat yang membertakan seperti peminjaman dana dengan rentenir yang dianggap paling tidak bertele tele

(12)

Ibu Rosmah Mengginginkan sesuatu dengan cara yang mudah, seeprti meminjam dana dengan rentenir mudah didapat

Ibu Mila Selalu mengingikan sesuatu dengan cara yang mudah, seperti peminjaman dana dengan rentenir mudah didapatkan

Ibu Nur Menyukai Solusi yang cepat dan pasti, seperti peminjaman dana dengan rentenir cepat dan pasti dapat.

Adanya Kepentingan

Ibu Salamah Ingin mengatasi permasalahan khususnya dalam kekurangan dana sesegera mungkin

Ibu Ema Untuk mengatasi kekurangan dana Ibu Rosmah Untuk mengatasi kekurangan dana Ibu Mila Mengatasi kekurangan dana dalam

keperluan mendesak, dan Ingin mendapatkan pinjaman dengan cepat Ibu Nur Mengatasi keukrangan dana, dalam

keperluan mendesak Adanya Nilai

tertentu

Ibu Salamah Pengalaman sering meminjam dengan retenirlainnya sebelum, sehingga menggagap rentenir memberikan

(13)

peminjaman cepat

Ibu Ema Melihat orang lain terbantu ketika meminjma dana dengan rentenir

Ibu Rosmah Membantu orang lain yang membutuhkan dana

Ibu Mila Melihat orang mudah mendapatkan peminjaman

Ibu Nur Peminjaman mudah didapatkan Dorongan Dari

Pihak tertentu

Ibu Salamah Darongan dari lingkungan masyarakat yang sering mangajak meminjam dengan rentenir

Ibu Ema Ajakan masyarakat

Ibu Rosmah Suami meberikan izin melakukan peminjaman

Ibu Mila Dukungan dari suami untuk melakukan peminjaman

Ibu Nur Kemauan diri sendiri dan disukung oleh keluarga

Tindakan Kedepannya

Ibu Salamah Akan tetap meminjma dana dengan rentenir dalam keadaan mendesak Ibu Ema Akan melakukan peminjaman dengan

rentenir apabila mebutuhkan dana dan apabila ada lembaga / pihak lain

(14)

meberikan kemudahan dalam melakukan peminjaman maka tidak meminjam dengan rentenir lagi

Ibu Rosmah Membujuk rentenir, apabila melakukan peminjaman lagi agar diberi keringanan bunga sewa.

Ibu Mila Membujuk rentenir untuk meringankan bunga sewa, karena sudah menjadi pelanggan dalam meminjam dana Ibu Nur Apabila nantinya rentenir tidak mau

memberikan peminajamn dana lagi, maka akan berusaha mendapatkan pinjaman dengan bantuan jaminan kepada keluarga.

Sumber : Data Primer 2017

KESIMPULAN

Adapun penyebab masyarakat kampung Sembuang melakukan peminjaman dana kepada rentenir didapatkan hasil penelitian yaitu :

Pertama, dilihat dari konsep diri hal tersebut dikarenakan masayarakat mempunyai sifat yang tidak menyukai hal yang bertele tele, seperti masayarakat menggangap bahwa dibandingkan temapat peminjaman lain

(15)

rentenir lebih cepat memberikan peminjaman, lebih mudah mendapatkan dana, tampa syarat yang rumit, serta tidak bertele tele.

Kedua, Adanya kepentingan. Adapun kepentingan dari masyarakat melakukan peminjaman dana dengan rentenir yaitu untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga, untuk mengatasi kekuragan dana ketika masyarakat memiliki keperluan mendesak.

Ketiga, adanya nilai tertentu, karena sudah mempunyai pengalaman terlebih dahulu meminjam dana dengan rentenir, sehingga mengganggap bahwa peminjaman rentenir tidak memberatkan, mengganggap bahwa orang lain bisa terbantu dengan meminjam dana dengan rentenir, melihat peminjaman dana dengan rentenir mudah didapatkan.

Keempat, adanya dorongan, dalam hal ini tindakan masyarakat meminjam dana dengan rentenir juga dipengaruhi oleh dorongan dari masyarakat atau lingkungan tetangga yang melkukan peminjaman dengan rentenir, dorongan dari keluarga khususnya suami yang member dukungan dalam melakukan peminjaman dana dengan rentenir, keinginan diri sendiri yang merasa tidak terbebani sehingga hal tersebut menjadi sebauh kekuatan bagi masyarakat melakukan peminjaman dengan rentenir.

Kelima, Tindakan kedepanya yaitu masyarakat akan terus melakukan peminjaman dengan rentenir apabila membutuhkan dana, apabila ada lembaga lain yang memberikan pinjaman dengancepat, tampa syarat yang susah maka masyarakat tidak akan meminjam lagi dengan rentenir. Apabila kedepannya rentenir tidak mau meminjakan dananya lagi, karena suatu hal misalnya pembayaran angsuran

(16)

tidak lancer. maka untuk meminjam kembali masyarakat akan meminta keluarga untuk menjamin peminjaman, agar tetap bisa meminjam dana kepada rentenir.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati, 2009. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja). PT Refika Aditama, Bandung.

Upe, Ambo.2008. Sosiologi Politik Kontemporer, Jakarta: Prestasi Pustaka. Ardiyos. 2004. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.

Arief Armai, 2007, Reformulasi Pendidikan Islam, Ciputat: CRSD PRESS. Coleman, James S, 2011, Dasar-Dasar Teori Sosial (Foundation of Social

Theory), Bandung: Nusa Media

Coleman S. James. 2008. Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung : Nusa Media Hadi Ariesto Sutopo dan Adrianus Arief, 2010. Terampil Mengolah Data

Kualitatif Dengan NVIVO. Jakarta : Penerbit Prenada Media Group Haryanto, Sindung, 2012, Spektrum Teori Sosial; Dari Klasik Hingga

Postmodern, Yogyakarta: Ar-Ruz Media

Jones PIP, 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor. Johnson, Doyle Paul, 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Edisi 1, Jakarta :

PT. Gramedia

Kasmir, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers

M Bahsan, 2008, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(17)

Narwoko, Dwi J, dan Bagong Suyanto (Ed), 2007 Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana

Nugroho, Heru. 1995. Kemiskinan, Ketimpangan, dan Kesenjangan. Yogyakarta: Aditya Media.

Ritzer, George dan Douglas J Goodman, 2008, Teori Sosiologi Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ritzer , George and Douglas J. Goodman, 2010. Teori Sosiologi, Bantul: Kreasi Wacana

Ritzer George, 2012. Teori Sosiologi,Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Suryawati. 2004. Teori Ekonomi Mikro. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

T. Guritno, 2005, Kamus Perbankan dan Bisnis(+ Persamaan ) Inggris-Indonesia, Jakatra : Indo Press

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Ulber, Silalahi, 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Refika Aditam

Upe, Ambo. 2008, Sosiologi Politik Kontemporer, Jakarta: Prestasi Pustaka

Wijaya, Faried dkk, 1999, Lembaga-lembaga Keuangan Dan Bank, Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta

Wijaya Faried M, 1996, Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga. Undang Undang:

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Jurnal:

M. Muh. Nasir, Saichudin dan Maulizar. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga di Kabupaten Purworejo”. Lipi: Jakarta.

Zebua, A.S. dan Nurdjayadi, R.D. 2001. Hubungan Antara Konformitas dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. Journal Phronesis. Vo. 3. No. 6. Hal. 72-82.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik pengeringan gabah menggunakan tray dryer dengan media pengering udara yang dipanaskan dengan panas hasil pembakaran sekam padi dapat dilihat pada Gambar 2..

Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan penerapan CPIB memiliki pengaruh positif terhadap kinerja unit pembenihan udang di Kabupaten Barru, dengan faktor

mensurvei apa yang akan kita telaah, mensurvei bahan bacaan yang akan kita pelajari dengan cara: (a) memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang

Daya kariolis menyebabkan angin yang keluar dari benua Asia terpesong. ke kanan membentuk angin Monsun

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem penunjang keputusan pemilihan pegawai terbaik menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menuntun siswa untuk melakukan proses penyelidikan

Maka dari itu penelitian ini akan memfokuskan pada analisa faktual terhadap penerapan manajemen pemasaran produk yang dilakukan oleh Rumah Zakat yang difokuskan

Hasil analisis uji beda dengan Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan hasil nilai Z hitung = -4,649 dengan p value 0,000 > a 0,05 berarti ada perbedaan kompetensi