• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN IBADAH PADA SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN IBADAH PADA SISWA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN IBADAH PADA SISWA

Rijal Robbi Sulthoni, Ashif Az Zafi

Institut Agama Islam Negeri KUDUS Email : rijalrobbisulthoni@gmail.com

asifazzafi@gmail.com

ABSTRACT

With regard to matters of religion. Improving worship for students is a good thing, as we know the diminishing value of worship for students, with the appearance of an increase in worship for students will lead to an increase in worship. Created rules in schools so that they have provisions in the school. And form a strategy so that teachers have a plan before it is given to students.

Keywords: Islamic Education, Discipline, Strategy

ABSTRAK

Dengan berkaitannya soal agama. Dalam meningkatkan ibadah pada siswa adalah hal yang baik, seperti yang kita ketahui semakin berkurangnya nilai akan ibadah pada siswa, dengan dimunculkannya peningkatan dalam ibadah pada siswa akan memunculkan peningkatan ibadah. Dibuat aturan dalam sekolah agar mempunyai ketentuan-ketentuan dalam sekolah tersebut. Dan membentuk strategi agar guru mempunyai rancangan sebelum di berikan kepada siswanya.

Kata kunci: Pendidikan Islam, Disiplin, Strategi

PENDAHULUAN

Manusia hidup di dunia dalam keadaan buta, buta mata karena meski terlihat membuka mata tetapi manusia sama sekali tidak paham apa yang terjadi di dalam kehidupan yang nyata. Untuk mengetahui hakikat manusia yang sebenarnya membutuhkan banyak arahan, pendidikan mulai dari lahir sampai dia mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah ada batasnya, pendidikan itu penting untuk mengetahui tujuan dan kemana nanti setelah hidup ini berakhir.

Dalam berpendidikan manusia tidak dapat langsung menangkap tentang pendidikan yang sebenarnya, masih membutuhkan banyak system, teori, dan berbagai banyak macam saran penting lainnya dalam menuntas makna pendidikan dalam kehidupan. Dalam pendidikan pasti mempunyai kurikulum tersendiri untuk bias mengetahui rancangan seperti

(2)

pendidikan yang ingin diajarkan dalam pendidikan itu, guna mempermudah rancangan itu di perlukan sebuah alat atau media agar nanti tidak hanya tinggal teori dalam melakukan berbagai keinginan didunia pendidikan.

Mempelajari pendidikan islam sangatlah penting bagi seorang muslim, pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia untuk menjadi lebih baik. Diperlukan suatu perhitungan yang matang dan hati-hati berdasarkan pandangan beserta pikiran dan teori yang tepat sehingga kegagalan dan kesalahan pembentukan dapat di minimalisir.

Pendidikan islam menjadi aspek-aspek untuk mengembangkan rohani dan jasmani secara bertahap. Dengan proses yang terarah dan bertujuan dalam kependidikan, mengarahkan peserta didik kepada titik optimal kemampuannya. Dengan tujuan yang hendak dicapai dan membentuk kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual, sosial dan hamba Tuhan.

Pendididkan islam harus diterapkan pada usia dini agar peserta didik tidak lupa akan tugasnya didunia ini, untuk beribadah kepada Allah SWT serta menjauhi larangan-laran-Nya, serta tidak melalaikan tugasnya sebagai muslimin dan muslimah. Serta pendidikan islam berguna bagi peserta didik untuk dimasa yang akan mendatang.

Dengan meningkatkan ibadah dalam peserta didik, kita dapat menjadikan mereka menjadi pribadi yang lebih baik, serta memilik suri tauladan yang baik, karena guru merupakan contoh yang akan dilakukan peserta didiknya, dan mereka selalu ingat kepada Allah SWT.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang memberikan kemampuan kepada seseorang untuk memimpin kehidupan sesuai keinginan dengan cita-cita, nilai-nilai Islam yang telah ada di dalam kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan islam mencakup seluruh aspek yang mencakup kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana Islam menjadi pedoman bagi seluruh kehidupan manusia baik didunia maupun akhirat.

Dari pengertian itu, terdapat beberapa unsur antara lain:

(3)

b) Dilakukan melalui proses pembimbingan dan pengarahan,pembimbingan kegiatan mendampingi siswa agar menjadi mandiri dalam belajar, sedangkan pengarahan melatih secara langsung siswa, sehingga mereka mampu menguasai kompetensi yang baik.

c) Dilaksanakan secara sistematis,pembinaan sikap dan perilaku keberagamaan secara efektif maka segala upaya harus dilaksanakan secara sistematis.

d) Ajaran islam sebagai acuannya, salah satu jenis pendidikan yang mengajarkan agama islam kepada siswa.

e) Membentuk manusia muslim seutuhnya, mendidik tidak sekedar membekali siswa untuk bias menjadi orang yang bias beribadah, tetapi juga bisa bermualah dengan baik kepada sesama.1(Prastowo 2014)

2. Disiplin

Perilaku tidak disiplin juga sering ditemui di lingkungan sekolah, termasuk sekolah dasar. Sebagai contoh perilaku tidak disiplin tersebut antara lain dating ke sekolah tidak tepat waktu, tidak memakai seragam yang lengkap sesuai dengan pada tata tertib sekolah, duduk atau berjalan dengan seenaknya, menginjak tanaman yang sduah dipasang tulisan “dilarang menginjak tanaman”, membuang sampah sembarangan dan masih banyak lagi.(Wuryandani et al. 2014)

Pada dasarnya siswa tahu bahwa perilakunya tidak benar tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk membiasakan diri menghindari perilaku yang salah tersebut. Dengan adanya hal tersebut sekolah harus menindak lanjuti urusan tersebut dengan:

Menetapkan aturan sekolah dan aturan kelas

Aturan kesekolah maupun kelas berperan penting dalam mendisiplinkan siswa. Terjadinya perilaku tidak disiplin pada siswa salah satu faktor penyebabnya adalah pembatasan yang tidak jelas. Dengan dituangkannya aturan sekolah maupun aturan kelas ke dalam tata tertib sekolah, maka batasan-batasan perilaku siswa di sekolah menjadi jelas. Agar aturan sekolah dan kelas dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu dilakukan sosialisasi kepada orang tua siswa. Kegiatan dilakukan di awal tahun

1 Andi Prastowo. Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific untuk Pendidikan Agama di Sekolah /Madrasah, (Jakarta: Rajawali

(4)

pelajaran oleh guru kelas. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan agar orang tua dapat menjaga konsistensi pemberlakuan aturan di sekolah dengan di rumah sehingga terjadi kontinuitas dalam penegakkan disiplin yang dilakukan di sekolah dan di rumah.(Annisa 2019)

3. Strategi Pembelajaran

Beberapa para pakar ahli berpendapat tentang strategi pembelajaran:

a) Mulyasa, strategi yang digunakan dalam pembelajaran, seperti diskusi, pengamatan dan Tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat mendorong pembentukan kompetensi peserta didik.

b) Morgan, setiap perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman disebut belajar.

c) J. Salusu, suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan.

Strategi dan ciri pengajaran dalam menghadapi perbedaan modalitas belajar peserta didik:

1. Strategi pembelajaran menghadapi orang visual:

a) Menggunakan materi visual seperti, gambar, diagram dan peta

b) Menggunakan warna untuk menandai hal-hal penting

c) Dirangsang untuk membaca buku berilustrasi

d) Menggunakan multimedia (film, lagu, dll)

e) Mendorong peserta didik mengilustrasikan fikiran-fikirannya dan gambar

2. Strategi belajar menghadapi orang kinestik:

a) Jangan paksakan belajar dalam waktu yang lama

b) Mengajak peserta didik belajar dengan mengeksplorasi lingkungannya

c) Mengizinkan anak mengunyah permen karet saat belajar

d) Menggunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan

(5)

3. Strategi belajar menghadapi auditorial:

a) Melibatkan peserta didik berpatisipasi untuk diskusi

b) Mendorong peserta didik membaca materi pelajaran dengan suara keras

c) Menggunakan iringan musik untuk mengajar

d) Mendiskusikan ide dengan peserta didik secara verbal

e) Membiarkan peserta didik merekam pembelajaran dan mengulangi lagi di rumah.

Strategi dan ciri pengajaran dalam menghadapi perbedaan modalitas belajar peserta didik:

4. Strategi pembelajaran menghadapi orang visual:

f) Menggunakan materi visual seperti, gambar, diagram dan peta

g) Menggunakan warna untuk menandai hal-hal penting

h) Dirangsang untuk membaca buku berilustrasi

i) Menggunakan multimedia (film, lagu, dll)

j) Mendorong peserta didik mengilustrasikan fikiran-fikirannya dan gambar

5. Strategi belajar menghadapi orang kinestik:

f) Jangan paksakan belajar dalam waktu yang lama

g) Mengajak peserta didik belajar dengan mengeksplorasi lingkungannya

h) Mengizinkan anak mengunyah permen karet saat belajar

i) Menggunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan

j) Mengizinkan peserta didik untuk belajar sambil mendengarkan musik

6. Strategi belajar menghadapi auditorial:

f) Melibatkan peserta didik berpatisipasi untuk diskusi

g) Mendorong peserta didik membaca materi pelajaran dengan suara keras

h) Menggunakan iringan musik untuk mengajar

(6)

j) Membiarkan peserta didik merekam pembelajaran dan mengulangi lagi di rumah.(Toyiba, Fitriyani 2016)

Dalam upaya ini pendidik harus memiliki strategi jika ingin meningkatkan ibadah pada peserta didik, dengan strategi pendidik dapat dengan mudah bersosial dengan peserta didik agar mereka bias diberikan dengan arahan yang mudah. Seperti yang kita tahu, tidak mudah untuk memberikan arahan kepada peserta didik, dengan adanya strategi kita tau bagaimana cara agar peserta didik memiliki rasa ingin mempelajari dan ingin meningkatkan ibadahnya.

Berbagai aspek untuk meningkatkan ibadah terdapat beberapa yakni:

1. Menanamkan rasa cinta Al-qur’an

a) Memberikan penghargaan terhadap anak dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an

b) Menjelaskan bahwa al-qur’an bukan hanya sekedar kitab yang berisi tentang perintah dan kewajiban saja, namun di dalamnya tersirat kisah-kisah teladan.

c) Ajak anak mendalami dan meneruskan cerita-cerita dalam al-qur’an yang disesuaikan dengan kemampuannya.(Basyir 2013)

Jika terdapat anak yang belum fasih al-qur’an atau masih belajar al-qur,an atau bahkan belum mengerti al-qur’an makan diberi pengertian tentang al-qur’an, serta dibimbing dan diajarkan dengan sabar agar mereka paham akan bacaan al-qur’an.

2. Kedisiplinan dalam ibadah sholat

a) Kesadaran

Apabila anak memiliki kesadaran diri untuk melaksanakan sholat maka akan tertanam kedisiplinan sholat dalam diri anak.

b) Keteladanan orang tua

Apabila orang tua di dalam keluarga memberikan teladan yang baik dalam pelaksanaan sholat loma wakti anak akan mengikuti apa yang dicontohkan orang tua kepadanya.

(7)

Guru harus menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya, apabila guru tidak melaksanakan shoalt dan sering lalai dengan sholat Nya, maka peserta didik juga cenderung mengikuti apa yang dilakukan guru tersebut.

d) Kekuatan kehendak

Seseorang yang memiliki kekuatan niat akan senantiasa melaksanakan sholat dalam keadaan bagaimana pun juga termasuk sakit atau dalam perjalanan.

e) Pengaruh teman sepermainan

Anak-anak akan melakukan apa yang dilakukan teman sepermainannya. Jika teman mainnya berbuat baik dia cenderung berbuat kebaikan, kedisiplinan sholat terkadang disebabkan oleh pengaruh teman. Apabila ia berjalan dengan kawan yang tidak mau sholat, anak cenderung mengikuti kawannya tidak sholat.(Yasyakur 2016)

Didalam sekolah bisa diterapkan dengan adanya sholat dhuha,dengan adanya sholat dhuha di sekolahan maka anak akan tau seperti apa sholat dhuha, dilakukan kapan sampai kapan, kegunaan sholat dhuha. Sholat dhuha bisa dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran pada jam pertama.

Jika dalam hal kedisiplinan sholat pada anak diterapkan dengan baik maka peserta didik akan mampu untuk menjadi seseorang yang taat sholat, karena dia akan memiliki rasa tidak ingin meninggalkan sholat maupun itu sholat lima waktu, sunnah.

3. Menerapkan puasa senin kamis

Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan nya, satu hari lamanya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Puasa sunah senin kamis, puasa yang dilakukan pada hari senin dan kamis. Puasasunah senin dan kamis dapat menjaga ke stabilan pada iman.

a) Puasa senin kamis, sebagai media monitoring aktivitas keseharian sepekan. Dua hari monitoring untuk tujuh hari kedepan dengan di

(8)

selang ditengah, yaitu hari kamis, merupakan momentum strategis untuk mendekatkan diri kepada Allah.

b) Puasa senin kamis, “pengendalian” segala hawa nafsu manusia. Sebagaimana dalam adab prilaku berpuasa, maka dengan berpuasa segala tindakan dan ucapan akan jauh dari segala bentuk kegaduhan, kebohongan dan kelicikan. Orang yang berniat puasa dengan sungguh-sungguh mencari ridha Allah SWT dalam berpuasa, akan senantiasa menjaga lidah nya dari segala ucapan atau perkataan kotor.

c) Puasa senin kamis, motivator terbesar dalam setiap langkah kita untuk mencapai tujuan hidup. Dengan kondisi perut lapar, dengan kondisi perut yang lapar, semangat aktifitas semakin kratif dan inovatif.

d) Puasa senin kamis, pembersih hati dan penyuci jiwa dari segala noda kebersihan atas karya-karya manusia. Pernyataan Allah akan pahala bagi orang yang berpuasa tidak diragukan lagi.(Nurhayati 2019)

Dengan puasa senin kamis, maka peserta didik memiliki rasa akan tau apa manfaat puasa senin kamis. Tetapi ada juga peserta didik yang tidak kuat dengan berpuasa, tetapi dengan diadakannya puasa senin kamis, dengan seiringnya waktu maka anak akan terbiasa dalam berpuasa senin kamis.

KESIMPULAN

Siswa mampu memiliki rasa disiplin yang cukup kuat, dengan demikian siswa taat pada aturan-aturan yang ditetapkan dimanapun itu. Seperti disekolahan, masyarakat, Negara, dijalan, dirumah, dan lain lain.

pada siswa dengan cara mengadakan sholat berjamaah pada sholat lima waktu, sunnah, agar mereka tidak lalai dengan kewajibannya. Serta diadakannya membaca al-qur’an di sekolah bisa menjadi kebiasaannya di rumah untuk membaca al-al-qur’an. Dan diadakannya berpuasa senin kamis akan meningkatkan diri pada siswa agar bias menahan hawa nafsunya.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, F. 2019. “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Disiplin Pada Siswa Sekolah Dasar.” Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Basyir, T. C. 2013. “Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa-Siswi SD Muhammadiyah Sapen Di Nikitan Yogyakarta.” Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Nurhayati, E. 2019. “Bimbingan Keagamaan Melalui Pembiasaan Puasa Senin Kamis Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa: Penelitian Di SD Juara Bandung Jalan Terusan Panyileukan No. 13 Cipadung Kidul, Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat (Doctoral Dissertation, UIN Sunan Gunung .” Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Prastowo, Andi. 2014. Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific Untuk Pendidika Agama Di Sekolah/Madrasah. Jakarta: pendidikan.

Toyiba, Fitriyani, Nurdyansyah. 2016. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah.” Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Wuryandani, Wuri, Bunyamin Maftuh, . Sapriya, and Dasim Budimansyah. 2014.

“PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DI SEKOLAH DASAR.” Jurnal Cakrawala Pendidikan.

Yasyakur, Moch. 2016. “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Kedisiplinan Beribadah Sholat Lima Waktu.” Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian Jatindo Ukir dinyatakan Memenuhi standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Proyeksi PUS dimaksudkan untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah dalam suatu kawasan, yang digunakan sebagai data dasar dalam menghitung kebutuhan ruang belajar atau

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam terhadap keefektifan pelaksanaan program Proyek Penanggulangan Kemiskinan di

Kandungan kolesterol yang tinggi pada kuning telur, maka salah satu cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalam telur yaitu dengan memanfaatkan tumbuhan yang

reaksi terbentuknya Ag+z. Disisi lain secara teoritis tidak ada faktor temperatur pada perhitungan efisiensi, sehingga semakin rendah temperatur harga efisiensi arus elektrolisis

PROFIL KREATIVITAS D AN PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PAD A MATERI ENERGI D ALAM PEMBELAJARAN IPA BERBASIS STEM.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Gatal di vagina merupakan gangguan dari kesehatan alat reproduksi yang sering di alami wanita yang penyebabnya sebagian besar disebabkan oleh adanya infeksi jamur dan infeksi

Dengan ciri-ciri tersebut maka il merupakan jenis kohesi gramatikal pengacuan endofora (karena acuannya berada di dalam teks), yang bersifat anaforis (karena acuannya telah