• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KESISWAAN BIDANG AKADEMIK DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TUBAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN KESISWAAN BIDANG AKADEMIK DI SMK NEGERI 1 KABUPATEN TUBAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN KESISWAAN BIDANG AKADEMIK DI

SMK NEGERI 1 KABUPATEN TUBAN

Oleh:

Muhamad Bahrul Ulum, Yoto, dan Sunomo

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

E-mail: muhammadbahrulu@gmail.com; yoto.1718@yahoo.com; sunomo_r@yahoo.com

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan kesiswaan bidang

akademik di SMK Negeri 1 Tuban, yang meliputi: (1) bagaimanakah proses penerimaan peserta didik baru?; (2) bagaimanakah pengelolaan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung?; (3) bagaimana evaluasi hasil belajar peserta didik?; dan (4) bagaimanakah prosedur mutasi dan pengelolaan alumni di SMK Negeri 1 Tuban?. Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepa sekolah bidang kesiswaan, wakil

kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang humas dan guru BK. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara bebas dan mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh kemudia dianalisis. hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa proses penerimaan peserta didik baru telah terencana dengan baik. Pengelolaan peserta didik sudah dikelola dengan baik sesuai pedoman yang telah ada. Proses evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dan terstrukur. Prosedur mutasi yang dilakukan mengacu pada aturan dinas dan pengelolaan alumni telah memiliki sebuah organisasi ikatan alumni (IKA).

Kata kunci: pengelolaan, kesiswaan, bidang akademik.

Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Pendidikan memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia, mendewasakan dan mengubah perilaku menjadi lebih baik. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan un-tuk menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar. Sebagai salah satu institusi pendi-dikan, sekolah sebagai lemabaga yang berfungsi sebagai “ agent of change”.

Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung kepada manajemen komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan

seperti kurikulum, peserta didik, pembiaya-an, tenaga pelaksana, dan sarana prasarana (Yurihatin, 2012). Komponen-komponen tersebut adalah satu kesatuan yang saling terikat guna mencapai tujuan dari penye-lenggaraan lembaga pendidikan, dimana antar komponen tidak bisa lepas dari satu sama lain.

Untuk mencapai tujuan dari suatu pendidikan tersebut dapat tercapai, maka dibutuhkan suatu pengelolaan yang baik didalamnya. pengelolaan diperlukan dalam dunia pendidikan untuk mengatur kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah dengan efektif dan efisien. Sehingga dapat memberikan

(2)

kontribusi dalam tercapainya tujuan dari pendidikan di suatu institusi pendidikan.

Peraturan Pemerintah Republik Indo-nesia No. 66 Tahun 2010 Pasal 49 me-nyatakan bahwa pengelolaan satuan dikan bertujuan untuk memajukan pendi-dikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan menerapkan manajemen berbasis madrasah/sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan otonomi perguruan tinggi pada jenjang pendidikan tinggi. Pengelolaan suatu pendi-dikan didasrkan pada prinsip: (a) nirlaba, (b) akuntabilitas, (c) penjaminan mutu, (d) tranparansi, (e) akses berkeadilan.

Salah satu pengelolaan yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan kesiswaan. Ningsih (2014) mengatakan bahwa pengelo-laan atau biasa disebut dengan manajemen kesiswaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengelola kegiatan kesis-waan disekolah, sehingga seluruh aktivitas siswa harus terstruktur sistematis dan terarah dalam prosesnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Pemberdayaan Pengembangan Kepala Sekolah (LPPKS) menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pengelolaan peserta didik sebagai berikut: (1) meningkatkan pengetahuan, keterampil-an dketerampil-an psikomotorik peserta didik, (2) Menyalurkan dan mengembangkan kemam-puan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik, (3) menyalurkan apirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik, (4) peserta didik dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.

SMK Negeri 1 Tuban saat ini melalui surat keputusan Direktur Pembinaan Seko-lah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 705/D5.2/KP/2016 tertanggal 8 April 2016 tentang penetapan sekolah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi SMK Rujukan, SMK Negeri 1 Tuban adalah salah satu SMK yang ditunjuk sebagai SMK Rujukan di Kabupaten Tuban. Dengan ditunjuknya SMK Negeri 1 Tuban sebagai salah satu SMK rujukan membuktikan bahwa pengelolaan di SMK Negeri 1 Tuban sudah termasuk dalam kategori baik dalam lingkup Kabupaten Tuban.

Penelitian ini bertujuan untuk men-deskripsikan dan mengimplemetasikan hal-hal berikut: (1) Proses penerimaan peserta didik baru di SMK Negeri 1 Tuban, (2) Pengelolaan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung, (3) Evaluasi hasil belajar peserta didik, dan (4) Prosedur mutasi dan pengelolaan alumni SMK Negeri 1 Tuban.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian jenis

studi kasus dengan menggunakan pendekat-an kualitatif. Penggunapendekat-an pendekatpendekat-an kuali-tatif dikarenakan penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah, yaitu dengan mencari data mengenai pengelolaan kesis-waan dimulai dari proses penerimaan peser-ta didik baru hingga mupeser-tasi dan alumni dengan teknik pengumpulan data yang menggabungkan data dari observasi, wa-wancara dan dokumentasi. Dalam hal ini peneliti sebagai instrumen yang utama.

Berdasarkan pendekatan yang di-gunakan oleh peneliti maka instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan Fuad & Kandung (2014) bahwa peneliti sebagai instrument alat alat peneliti yang

(3)

utama, yang berarti bahwa peneliti harus dapat mengungkapkan makna, berinteraksi terhadap nilai-nilai akal dimana hal ini tidak dapat dilakukan dengan kuisioner, angket atau yang lainnya.

Obyek penelitian adalah SMK Negeri 1 Tuban. Pemilihan tempat ini berdasarkan pada status SMK Negeri 1 Tuban sebagai salah satu SMK Rujukan. Adapun sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif menurut Moleong (1988:95) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah ka-ta-kata atau tindakan seseorang yang di-amati atau diwawancarai, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan obser-vasi peneliti. Pada umumnya seorang subjek dapat berperan sekaligus sebagai informan dalam penelitian kualitatif. Pemilihan infor-man didasarkan atas kompetensi mereka bu-kan pada seberapa banyak jumlah informan. Tetapi lebih menitikberatkan pada kapasitas informan dalam memberikan data dan in-formasi yang dibutuhkan. Sumber data da-lam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah (Wakasek) Kesiswa-an, Humas, Kurikulum, dan Guru Bimbing-an Konseling dBimbing-an Karir (BK).

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Kemudian untuk me-ngecek keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data yaitu kredibilitas, keter-gantungan dan kepastian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru di SMK Negeri 1 Tuban

Penerimaan peserta didik baru merupakan agenda tahunan setiap sekolah,

tak terkecuali SMK Negeri 1 Tuban. Proses penerimaan peserta didik baru di SMK Negeri 1 Tuban diawali dengan proses pe-rencanaan peserta didik baru. Dalam hal ini SMK Negeri 1 Tuban melakukan perenca-naan dengan melakukan beberapa hal, di-antaranya adalah: (1) pembentukan susunan kepanitiaan, (2) penyusunan petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru, (3) melaku-kan koordinasi dengan dinas pendidimelaku-kan, (4) melakukan pengumuman berupa penyuluh-an mengenai PPDB ke SMP/MTs dpenyuluh-an me-lalui website resmi SMK Negeri 1 Tuban.

Kedua, proses penerimaan peserta di-dik baru. SMK Negeri 1 Tuban melakukan penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan sistem seleksi yaitu seleksi jalur khusus dan jalur tes. Proses penerima-an peserta didik baru diawali dengpenerima-an proses pendaftaran peserta didik dengan melakukan pendaftaran secara online dengan mengak-ses website resmi SMK Negeri 1 Tuban. Ke-mudian melakukan validasi data dengan me-lengkapi persyaratan administrasi yang di-perlukan untuk mendapatkan nomor ujian mengikuti tes seleksi masuk. Lalu kemudian peserta didik melakukan tes, selang bebera-pa hari kemudian akan diumumkan hasil seleksi untuk mengetahui lolos atau tidak-nya. Bagi peserta didik yang dinyatakan lolos seleksi maka diharuskan melakukan daftar ulang untuk selanjuntya melakukan masa orientasi. Sementara yang tidak lolos dapat mencari sekolah lain.

Ketiga, orientasi lebih dikenal dengan sebutan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). PLS dilakukan selama tiga hari dengan materi pengenalan lingkungan seko-lah yang berorientasikan terhadap lingkung-an sekolah. Tidak ada unsur perploncolingkung-an melainkan dikenalkan semua sarana

(4)

prasa-rana, semua SDM, dan semua kegiatan yang ada di lingkungan sekolah.

Keempat, penjurusan dilakukan saat pertama kali melakukan pendaftaran. Dalam hal ini peserta didik diberikan tiga pilihan jurusan/kompetensi sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki. Bagi peserta didik yang masih tidak mengetahui atau ragu dengan pilihan jurusan yang akan dipilih dapat dikonsultasikan dengan pihak SMK yang telah memfasilitasi hal tersebut.

Pengelolaan Peserta Didik Selama Proses Belajar Mengajar Berlangsung

Pengelolaan dalam penelitian ini mencakup pengelompokan peserta didik, kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik, serta pengembangan dan pembinaan peserta didik. Pengelompokan peserta didik yang dilakukan di SMK Negeri 1 Tuban berdasar-kan pada urut abjad untuk memudahberdasar-kan sekolah dalam penyusunan nomor induk siswa (NIS).

Kehadiran dan ketidakhadiran peser-ta didik telah digunakan fingerprint pada be-berapa jurusan dalam proses absensi, namun beberapa jurusan masih menggunakan cara klasik yaitu dengan menggunakan absensi dalam bentuk kertas. Peran BK dalam hal ini adalah melakukan rekap data dan menindak-lanjuti peserta didik yang bermasalah terha-dap kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik. Penggunaan surat bagu peserta didik yang ijin tidak hadir di sekolah dengan melampirkan surat dokter bagi yang sakit dan bagi yang memiliki keperluan lainnya diwajibkan melampirkan KTP walimurid.

Pengembangan dan pembinaan peserta didik di SMK Negeri 1 Tuban dengan memeberikan fasilitas maksimal mengguna-kan media yang ada di sekolah. Jumlah pengembangan yang ada cukup banyak, dan

memiliki kegiatan pengembangan wajib dan pilihan. Pengembangan wajib berupa pra-muka.

Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik

Evaluasi adalah usaha yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan suatu pendidikan terselenggara. SMK Negeri 1 Tuban sebagai lembaga pendidikan melaku-kan kegiatan evaluasi sebagai tahapan dalam proses belajar mengajar. Evaluasi dilakukan secara terstruktur dan berkesinambungan yaitu mulai dari ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir sekolah (UAS). Dari seluruh evaluasi yang telah dilakukan akan ada pelaporan hasil belajar peserta didik kepada walimurid.

Ketiga evaluasi tersebut yang akan dijadikan dasar dalam penentuan kenaikan kelas bagi peserta didik. Tetapi sekolah juga menentukan kriteria kelulusan selain dari tiga hal tersebut, yaitu: (1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester termasuk ektrakurikuler wajib (Pramuka) pada tahun pelajaran 2014-2015 (tidak ada nilai kosong), (2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas (nilai dibawah KKM) pada dua semester, (3) Memiliki sikap/ kepribadian Baik (tidak terbukti terlibat tindak pidana atau asusila), (4) Ketidak-hadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 10% dari jumlah hari efektif (>25 hari Alpha), dan (5) Dinyatakan dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya saat sidang pleno kenaikan.

Sementara kelulusan bagi peserta di-dik tidak jauh berbeda dengan kenaikan ke-las. Sekolah menentukkan kriteria dalam kelulusan peserta didik. Kelulusan sepenuh-nya ditentukan oleh sekolah, sementara

(5)

UNAS tidak mempengaruhi kelulusan pe-serta didik. Fungsi UNAS adalah sebagai pemetaan secara nasional.

Prosedur Mutasi dan Pengelolaan Alumni

Mutasi adalah hak peserta didik, hak orang tua wali murid, hak masyarakat. Mutasi memiliki berbagai macam alasan yang menyebabkan mutasi, diantaranya adalah mengikuti orang tua, karena alasan untuk lebih berkembang. Mutasi memiliki persyaratan yang harus dipenuhi peserta didik yang ingin mutasi, diantaranya adalah: (1) Peserta didik boleh mutasi jika sudah mendapatkan nilai dari sekolah asal, (2) Tujuan mutasi dan sekolah asal memiliki level yang sama, (3) Jurusan yang asal dan yang dituju harus sama, (4) Sekolah yang dituju memiliki kuota/bangku kosong. Se-mentara syarat administrasi yang harus dipenuhi adalah: (1) Surat diterima dari sekolah yang dituju, (2) Surat pelepasan dari sekolah asal.

SMK Negeri 1 Tuban telah memiliki ikatan alumni (IKA) yang berfungsi sebagai penelusuran tamatan, kerja sama antara sekolah dengan alumni dan kegiatan sosial. IKA SMK Negeri 1 Tuban telah terbentuk 6 tahun yang lalu dengan kegiatan pertama pada waktu itu adalah reuni akbar. Kepe-ngurusan IKA akan dilakukan pemilihan ketua setiap tiga tahun sekali.

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru di SMK Negeri 1 Tuban

Penerimaan peserta didik baru adalah kegiatan tahunan yang dilakukan SMK Ne-geri 1 Tuban. Dalam penerimaan peserta di-dik baru terdapat perencanaan peserta didi-dik baru dengan melakukan penyusunan petun-juk teknis penerimaan peserta didik baru yang untuk kemudian dikoordinasikan

de-ngan pihak dinas pendidikan untuk menda-pat persetujuan. Menurut Prihatin (2011: 52) “mengungkapkan kebijakan operasional pe-nerimaan peserta didik baru memuat aturan mengenai jumlah peserta didik yang dapat diterima di suatu sekolah”. Hal terakhir da-lam perencanaan adalah pengumuman pe-nerimaan peserta didik baru yang dilakukan dengan penyuluhan ke sekolah-sekolah (SMP/MTs) dan melalui website resmi SMK Negeri 1 Tuban.

Proses penerimaan dilakukan dengan melakukan pendaftaran secara online hingga pada proses akhir yaitu proses orientasi peserta didik baru. Oktarian (2013) menje-laskan bahwa dalam proses penerimaan pe-serta didik baru dibutuhkan beberapa kegiat-an, diantaranya adalah (1) pembentukan pa-nitia penerimaan peserta didik baru, (2) pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru, (3) pendaf-taran calon peserta didik baru (4) seleksi peserta didik baru , (5) pengumuman peserta didik baru, serta (6) pendaftaran ulang pe-serta didik baru.

Orientasi adalah pengenalan lingkung-an sekolah kepada peserta didik baru. Orientasi di SMK Negeri 1 Tuban dikenal dengan istilah Pengenalan Lingkungan Se-kolah (PLS). PLS berorientasikan terhadap lingkungan sekolah dengan mengenalkan mua sarana prasarana, semua SDM dan se-mua kegiatan yang ada disekolah. Gunawan (2012:260) yang menjelaskan bahwa tujuan orientasi siswa adalah agar para siswa lebih mengenal kehidupan lingkungan sekolah, dapat segera menyatu dengan warga seko-lah, mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga sekolah, sehingga siswa lebih cepat beradaptasi dengan kegiatan belajar menga-jar, serta mampu berperan aktif dan

(6)

bertanggung jawab dalam kehidupan sekolah.

Penjurusan dilakukan pada pertama kali peserta didik melakukan pendaftaran. Calon peserta didik diberikan kesempatan memilih jurusan yang diinginkan. SMK Negeri 1 Tuban memberikan fasilitas kon-sultasi mengenai jurusan yang akan dipilih. Atmaja, dkk (2016:30) dalam penelitiannya di SMK Negeri 1 Selong menyatakan bahwa pengelompokan atau peminatan siswa baru di SMK Negeri 1 Selong dimulai sejak proses pendaftaran sudah diarahkan ke kompetensi keahlian yang diminati dengan mengahdirkan orang tua siswa selama pro-ses konsultasi. Dapat dikatakan apa yang dilakukan SMK Negeri 1 Tuban telah sangat baik dalam proses penjurusan peserta didik. Hal tersebut sangat membantu bagi calon peserta didik baru yang tidak memahami jurusan yang mereka pilih.

Pengelolaan Peserta Didik Selama Proses Belajar Mengajar Berlangsung

Pengelolaan siswa memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar, hal tersebut dilakukan guna mengatur segala hal tentang siswa selama proses belajar me-ngajar berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini terdiri dari pengelompokan peserta didik, kehadiran dan ketidakhadiran, hingg pada pengembangan dan pembinaan peserta didik.

Soetopo (dalam Tim Dosen Adminis-trasi Pendidikan UPI, 2011:74) mengelomp-okan peserta didik menjadi lima dasar: (1) pengelompokan berdasarkan kesukaan me-milih teman, (2) pengelompokan kan presetasi, (3) pengelompokan berdasar-kan bakat, (4) pengelompoberdasar-kan berdasarberdasar-kan minat,(5) pengelompokan berdasarkan ke-cerdasan. Jika pengelompokan mendasar

pada lima hal tersebut, maka yang terjadi adalah kesenjangan antar peserta didik. Jadi tepat bila SMK Negeri 1 Tuban mengelom-pokkan peserta didik dengan acak dan berdasar pada urut abjad nama peserta didik. Disamping itu terdapat kekurangan jika di-gunakan pengelompokan berdasarkan urut abjad, yaitu didalam sebuah kelompok akan terjadi jumlah nama dengan abjad yang sama. Misal abjad A, maka besar kemungkinan akan muncul lebih dominan abjad A dalam suatu kelompok.

SMK Negeri 1 Tuban, dalam kehadir-an peserta didik telah digunakkehadir-an fingerprint pada beberapa jurusan. Sementara jurusan lain masih menggunakan daftar absensi dengan kertas. Setiap harinya BP/BK mela-kukan rekap data kehadiran dan ke-tidakhadiran peserta didik. Bagi peserta yang ijin, diwajibkan menggunakan surat ijin disertai lampiran KTP orang tua. Sem-entara yang ijin dikarenakan sakit, maka pe-serta didik wajib melampirkan keterangan sakit dari dokter. Untuk peserta didik yang tidak hadir tanpa keterangan atau alpha lebih dari tiga hari akan ada tindak lanjut berupa pemanggilan peserta didik, dan pada tahap akhir akan ada pemanggilan orang tua. Sebagaimana Setiawan (2010:60) dalam pe-nelitiannya yang mengungkapkan bahwa bagi siswa yang membolos, pihak madrasah pertama memberikan teguran terhadap siswa yang bersangkutan dan kemudian apabila masih diulangi maka orang tua wali di-panggil ke madrasah, atau apabila tidak bisa datang, pihak madrasah yang datang menemui ke rumahnya.

Pengembangan peserta didik dilaku-kan dengan melakudilaku-kan berbagai banyak ca-ra. Yang pertama pembelajaran yang dikelas secara terstruktur melalui kurikulum dan pembelajaran yang dilakukan diluar pada

(7)

jam-jam pembelajaran seperti kegiatan ekstrakulikuler. Untuk pengembangan bi-dang akademik, SMK Negeri 1 Tuban mem-fasilitasi peserta didik untuk dapat belajar maksimal menggunakan semua media yang ada di sekolah, sumber-sumber belajar yang ada di sekolah. Untuk bidang non akademik siswa diberikan berbagai macam pilihan kegiatan ekstrakulikuler. Jadi antara pe-ngembangan bidang akademik dan non aka-demik akan sejalur. Sebagaimana yang diungkapkan Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indo-nesia (2011:212) setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan kulikuler ini. Sedangkan kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiat-an peserta didik ykegiat-ang dilakskegiat-anakkegiat-an di luar ketentun yang telah ada di dalam kurikulum.

Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik

Evaluasi dilakukan secara terstruktur dan berkesinambungan. Kenaikan kelas pe-serta didik merupakan hal yang wajib. Untuk dapat naik kelas, peserta didik harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Imron (2004:114) bah-wa semua peserta didik memang mempu-nyai hak yang sama untuk naik ke tingkat tertentu. Tetapi ada persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipertimbangkan. Per-timbangan-pertimbangan tersebut meliputi: (1) prestasi yang bersangkutan, (2) waktu kenaikan tingkat, (3) persyaratan admi-nistratif.

Kelulusan tidak jauh berbeda dengan kenaikan kelas, yaitu harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh pihak sekolah. Untuk kelulusan ditentukan oleh sekolah, ujian kompetensi. Sementara hasil UN tidak mempengaruhi kelulusan, karena fungsi UNAS adalah sebagai pemetaan secara nasional.

Prosedur Mutasi dan Pengelolaan Alumni

Mutasi merupakan hak siswa, orang tua dan masyarakat. Mutasi memiliki berba-gai alasan penyebab mutasi, Imron (2004: 121) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik mutasi. Adapun faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari peserta didik, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkung-an temlingkung-an sebayaMutasi memiliki persyarat-an umum dpersyarat-an administrasi. SMK Negeri 1 Tuban merupakan sekolah negeri, jadi da-lam penentuan persyaratan umum dan ad-ministrasi berdasarkan pada ketentuan dari dinas pendidikan.

Alumni memiliki peran dan fungsi ba-gi sekolah. Untuk dapat menjalankan fungsi dan peran tersebut dapat dibantu dengan adanya suatu ikatan antar alumni atau biasa disebut IKA. Dalam hal ini IKA di SMK Negeri 1 Tuban sudah melakukan peran dan fungsinya. Tim Dosen Administrasi Pendi-dikan UPI (2011:214) hubungan antara se-kolah dengan para alumni dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diseleng-garakan oleh para alumni, yang biasa di-sebut dengan reuni. Bahkan setiap sekolah sekarang ada organisasi alumninya, misal-nya IKA (Ikatan Alumni).

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Proses peneri-maan peserta didik baru terdiri dari peren-canaan telah terencana dengan baik. Proses penerimaan peserta didik baru berjalan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah direncanakan sebelumnya. Masa orientasi lebih dikenal dengan Pengenalan Lingkung-an Sekolah (PLS) dengLingkung-an dikenalkLingkung-an semua

(8)

sarana prasarana, semua SDM dan semua kegiatan yang ada di Sekolah. Penjurusan dilakukan saat pertama kali peserta didik melakukan pendaftaran sebagai peserta di-dik baru dan diberikan fasilitas untuk ber-konsultasi mengenai pilihan kompetensi yang akan dipilih.

Pengelolaan peserta didik selama pro-ses belajar mengajar berlangsung dengan pengelompokan peserta didik yang dilaku-kan secara acak berdasardilaku-kan nama sesuai urutan abjad untuk memudahkan sekolah dalam menyusun nomor induk siswa (NIS). Kehadiran dan ketidakadiran peserta didik telah menggunakan fingerprint pada bebera-pa jurusan. Sementara itu masih ada yang menggunakan absensi berupa kertas.

Pengembangan dan pembinaan peserta didik pihak sekolah memberikan fasilitas maksimal menggunakan media yang ada di sekolah untuk dimanfaatkan dalam me-ngembangkan kemampuannya. Jumlah pe-ngembangan (ekstrakulikuler) yang ada cu-kup banyak, Peserta didik diwajibkan meng-ikuti kegiatan ekstrakulikuler yang terdiri dari ekstrakulikuler wajib dan ekstrakuli-kuler pilihan.

Evaluasi dilakukan secara berkesinam-bungan yaitu dari ulangan harian, ujian te-ngah semester (UTS), ujian akhir sekolah (UAS). Ada pelaporan hasil belajar siswa dengan mengacu pada hasil ujian tengah semester dan ujian semester. Sekolah me-nentukkan kriteria yang harus dipenuhi pe-serta didik untuk naik kelas. Sementara ke-lulusan tidak jauh berbeda dengan kenaikan kelas. Sekolah menentukkan kriteria dalam kelulusan peserta didik. Kelulusan sepenuh-nya ditentukan oleh sekolah, sementara

UNAS tidak mempengaruhi kelulusan peserta didik. Fungsi UNAS adalah sebagai pemetaan secara nasional.

Mutasi adalah hak peserta didik, hak orang tua wali murid, hak masyarakat. Mu-tasi memiliki berbagai macam alasan yang menyebabkan mutasi. Mutasi memiliki per-syaratan yang harus dipenuhi oleh peserta didik. Telah memiliki ikatan alumni (IKA) sejak enam tahun yang lalu. Berfungsi se-bagai penelusuran tamatan, kerja sama antara sekolah dengan alumni dan kegiatan sosial.

Saran

Berdasarkan simpulan diatas, berikut saran yang dapat penulis sampaikan. Pelak-sanaan penerimaan peserta didik baru di SMK Negeri 1 Tuban telah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan pada sebe-lumnya. Pengelolaan peserta didik, evaluasi dan mutasi maupun alumni terkelola dengan baik. Sehingga diharapkan SMK Negeri 1 Tuban dapat mempertahankan dan mening-katkan pengelolaan kesiswaan. Bahkan pat mengembangkan secara keseluruhan da-lam penggunaan fingerprint dada-lam proses absensi peserta didik. Kepada guru diharap-kan dapat memahami proses evaluasi peser-ta didik secara benar dan dapat sebagai pe-ngetahuan untuk mengelola peserta didik dengan baik. Dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pada penelitian sejenis serta mengembangkannya pada pe-nelitian yang terkait dengan pengelolaan kesiswaan.

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Atmaja, dkk. 2016. Evaluasi Pelaksanaan Quality Management System Manaje-men Bidang Kesiswaan di SMK Negeri 1 Selong Kabupaten Lombok Timur. Educational Management,

5(1): 24-30.

Fuad, Anis & Kandung Sapto N. 2014.

Pan-duan Praktis Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta

Imron, Ali. 2004. Manajemen Peserta Didik

Berbasis Sekolah. Malang:

Departe-men Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang Proram Studi Mana-jemen Pendidikan.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Pemberdayaan Pengem-bangan Kepala Sekolah (LPPKS). 2015. Kompetensi Manajerial (

Suple-men Diklat Jilid 2).

Moleong, Lexy J. 1988. Metodologi

Pene-litian Kualitatif. Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK.

Ningsih, Setya. 2014. Manajemen

Kesis-waan di SMK Negeri 1 Gorontalo.

Skripsi. Gorontalo: FIP. UNG.

Oktaria, Dina. 2013. Persepsi Siswa Tentang Manajemen Peserta Didik di SMK Tri Dharma Kosgoro 2 Padang. Jurnal

Administrasi Pendidikan, 1:330-461.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang

Peru-bahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Prihatin, Eka. 2011. Manajemen Peserta

Di-dik. Bandung: Alfabeta.

Setiawan, Rois. 2010. Penerapan

Mana-jemen Kesiswaan di MTS Samailul Huda Malten Mijen Demak. Skripsi.

Semarang: Fakultas Tarbiyah. IAIN Walisongo Semarang.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Uni-versitas Pendidikan Indonesia. 2011.

Manajemen Pendidikan (Riduwan,

Ed.). Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pen-didikan Nasional

Yurihatin, Icha. 2012. Peran BK dalam

Proses Belajar dan Pembelajaran.

(online). (http://ichayuri.blogspot.co. id/), diakses 29 Agustus 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisa proses bisnis procurement yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan untuk Oenpao Asian Food Restaurant agar permasalahan dalam pengadaan bahan baku

Hasil survey pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara terahadap 5 penderita kusta cacat tingkat dua pada tanggal 25 November 2012 di Rumah Sakit Kusta

Jika percobaan menggunakan beban resistif maka penunjukkan angka akan mendekati angka 1 sehingga daya yang dihasilkan mendekati daya sempurna. Jika percobaan menggunakan beban

Bahwa dugaan pelanggaran administrasi pemilihan di Kampung Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah sebagaimana dalil pelapor dengan tanda bukti

Imam :Terpujilah Engkau ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahanMu kami menerima roti yang kami siapkan ini.. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang

Secara perbandingan dari segi pendapat di antara kedua-dua aliran pemikiran tersebut, aliran al-Mu‘tazilah secara khusus dan bahkan al-Maturidiyyah sendiri secara umumnya

Ekspresi lain dari hasil karakterisasi pada variasi panjang sampel menunjukkan bahwa rasio MI meningkat ±1.7 kali lipat dengan bertambahnya panjang substrat

Berdasarkan hasil kajian berkaitan persepsi masyarakat terhadap perancangan dan pengurusan landskap di Dataran 1Malaysia Klebang, Melaka dapat dirumuskan