• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FEE AUDIT, KOMPETENSI AUDITOR DAN PERUBAHAN KEWENANGAN TERHADAP MOTIVASI AUDITOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH FEE AUDIT, KOMPETENSI AUDITOR DAN PERUBAHAN KEWENANGAN TERHADAP MOTIVASI AUDITOR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH FEE AUDIT, KOMPETENSI AUDITOR

DAN PERUBAHAN KEWENANGAN

TERHADAP MOTIVASI AUDITOR

OLEH Khairul Rifki¹

¹Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email : khairulrifki09059@yahoo.com

Yeasy Darmayanti¹, Arie Frinola Minovia¹

¹Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Abstract

The job as an audit is a work that has high risk, because audit’s product stabilized the life of enterprise. Because of that, an audit must has high motivation in working. Audit’s motivation will increase if an audit is given the suitatble fee, an audit must has good competence in audit’s area and is given authority in decided audit’s opinion. In fact of fenom and background, this research purpose for gething empirical influence audit fees, audit’s competence and authority chaging of audit’s motivation. For doing level of data processing. First, is done of collecting data and information. In this research, the count of respondences are 67 respondences that working in Public Accountant in Padang and Pekanbaru. This research uses four variable. First, audit’s motivation variable as dependent variable. While audit fee, audit’s competence and authority changing as independent variable. For doing testing level, so that is done with using statistic test instrument that is processed with using SPSS program with double regretion instrument. In fact of hipotesis test result, is found audit fee have a significant influence for audit’s motivation, audit’s competence have a significant influence for audit’s motivation and authority changing have a significant influence for audit’s motivation.

Keywords: Audit Fees, Audit’s Competence, Authority Changing and Audit’s Motivation.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Beraktifitas sebagai seorang auditor tentu harus didukung oleh motivasi yang tinggi. Mengingat auditor adalah sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab dan kesulitan yang tinggi. Tanpa adanya

motivasi seorang auditor tentu tidak akan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Masing masing auditor tentu memiliki motivasi yang berbeda dalam bekerja. Perbedaan motivasi tentu akan mempengaruhi hasil audit yang diperoleh. Motivasi yang terbentuk dalam diri auditor tentu akan

(2)

2 memberikan dorongan untuk melakukan

tanggung jawab dengan sebaik baiknya. Ketika auditor yang ditujukan tidak memiliki motivasi dalam bekerja tentu proses audit yang dijalankan tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh sebab itu banyak perusahaan berusaha untuk meningkatkan motivasi dari auditor yang akan diberikan kontrak kerja melalaui fee audit yang tinggi dan pemberian wewenang yang besar kepada auditor dalam melaksanakan proses audit. Tidak jarang kita mengamati auditor yang diharga hingga ratusan juta, langkah tersebut dilakukan untuk memotivasi auditor agar mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam melaksanakan kegiatan audit didalam lingkungan perusahaan klien. Selain itu perusahaan juga meningkatkan motivasi auditor dengan caraa memberikan kepercayaan yang besar kepada auditor untuk menjalankan tugasnya lewat wewenang dan kebebasan dalam memberikan opini audit.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada perumusan masalah, secara umum penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu membuktikan secara empiris:

1. Pengaruh positif signifikan fee audit terhadap motivasi auditor.

2. Pengaruh positif signifikan kompetensi auditor terhadap motivasi auditor.

3. Pengaruh positif signifikan perubahan kewenangan terhadap motivasi auditor.

LANDASAN TEORI 2.1 Motivasi

Seorang karyawan tentu akan semakin baik didalam melaksanakan sebuah pekerjaan, jika dilakukan dengan motivasi yang tinggi. Menurut Robbins dan Timothy (2008) memberikan definisi motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Gibson et al (2012)

mengungkapkan motivasi sebagai dorongan yang muncul didalam diri individu untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang dimiliki individu dapat mengalami peningkatan atau pun penurunan. Peningkatan atau penurunan motivasi dapat terjadi secara alami atau pun dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri individu.

Motivasi merupakan proses psikologis yang mengembangkan dan membangkitkan dan mengarahkan perilaku untuk pencapaian tujuan (goal directed behavior) (Kreinert & Kinicki 2001) dalam

(3)

3 Wibowo (2010). Manajer harus memahami

psikologis jika mereka ingin berhasil membina pekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

2.2 Fee Audit

Fee audit diartikan besarnya imbal jasa yang diterima oleh auditor akan pelaksanaan pekerjaan audit. Imbalan jasa dihubungkan dengan banyaknya waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, nilai jasa yang diberikan bagi klien atau bagi kantor akuntan publik yang bersangkutan. Fee Audit juga bisa diartikan sebagai fungsi dari jumlah kerja yang dilakukan oleh auditor dan harga per jam (Al-Shammari et al., 2008), sedangkan jumlah jam kerja yang dilakukan oleh auditor dipengaruhi diantaranya oleh ukuran perusahaan, profitabilitas klien, kompleksitas klien, pengendalian intern klien, besar kecilnya klien (perusahaan go public dan privat), lokasi kantor akuntan publik, ukuran kantor akuntan publik (Big dan non-Big Four), reputasi auditor, risiko audit dan risiko perusahaan, jumlah anak perusahaan klien, jumlah cabang perusahaan, banyaknya transaksi dalam mata uang aisng, besarnya total piutang, total persediaan dan total asset.

Iskak (1999) mendefinisikan audit fee adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan

auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan. Iskak sendiri melakukan penelitian tentang audit fee yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dan ukuran KAP dengan hasil yang signifikan. Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan perhitingan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung

2.3 Kompetensi Auditor

Menurut Soelaiman (2007) memberikan definisi kompetensi sebagai sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Kompetensi muncul dan terlihat dari perilaku yang dimiliki individu pada saat bayi hingga dewasa.

Menurut Robbins dan Timothy (2008) mendefinisikan kompetensi sebagai suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang

(4)

4 menuntut stamina, kecekatan, kekuatan

dan keterampilan serupa.

Berdasarkan kepada uraian teori tersebut terlihat bahwa ciri khas intelektual yang menggambarkan kompetensi seorang individu dapat dilihat didalam kemampuan individu tersebut mengenali pengetahuan, kemampuan dalam mengingat sesuatu, mengaplikasi ilmu atau pun materi pembelajaran didalam kehidupan nyata dan keseluruhan tindakan untuk memecahkan berbagai masalah yang terjadi didalam kehidupan.

2.4 Perubahan Kewenangan

Didalam melaksanakan pekerjaan salah satu faktor yang menjadi alat untuk meningkatkan motivasi adalah peningkatan wewenang melalui promosi jabatan. Perubahan wewenang dari posisi yang lebih rendah menunju posisi yang lebih tinggi tentu menjadi sebuah tantangan yang dihadapi oleh seorang individu yang bekerja. Wewenang yang tinggi tentu di iringi dengan tanggung jawab yang besar, dibalik meningkatnya wewenang tentu adanya fee atau kompensasi yang tinggi (Wibowo, 2010).

Menurut Robbins dan Timothy (2013) perubahan wewenang berhubungan dengan perubahan posisi yang dirasakan oelh individu didalam sebuah organisasi. Perubahan wewenang dapat dikelompokan

menjadi tiga. Perubahan wewenang pertama adalah dari posisi yang lebih rendah keposisi yang lebih tinggi, perubahan wewenang kedua adalah dari posisi yang lebih tinggi ke posisi yang lebih rendah, sedangkan perubahan wewenang ketiga adalah wewenang yang mengalami perubahan posisi yang sederajat.

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Fee Audit Terhadap Motivasi Auditor

Nor (2012) hasil penelitiannya menunjukan bahwa fee audit berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor dalam bekerja. Trisantana (2008) menemukan bahwa fee audit memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap motivasi kerja, semakin tinggi fee yang diterima individu dalam bekerja menunjukkan tinggi nilai aktualisasi diri yang diberikan perusahaan kepada masing-masing individu, sehingga mendorong meningkatnya motivasi kerja yang dimiliki individu dalam bekerja.

Berdasarkan beberapa uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H1 Fee audit berpengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi auditor

(5)

5 2.4.2 Pengaruh Kompetensi Auditor

Terhadap Motivasi Auditor Kompetensi auditor berkaitan dengan seseorang yang memiliki pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, keahlian, keterampilan dan pengalaman serta memiliki sikap dan perilaku etis dalam menjalankan pekerjaannya. Semakin kuat kompetensi yang dimiliki individu yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman dan pembelajaran terhadap keterampilan khusus akan mendorong meningkatnya kemampuan mereka dalam bekerja. Jika tanggung jawab yang diberikan kepada individu sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki maka motivasi individu untuk melaksanakan pekerjaan akan semakin kuat (Cheng et al, 2002).

Hasil penelitian Nor (2012) menunjukan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap motivasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. tugas dan tanggung jawab dalam bekerja. Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap motivasi auditor.

H2 Kompetensi auditor berpengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi auditor.

2.4.3 Pengaruh Perubahan Kewenangan Terhadap Motivasi Auditor

Hasil penelitian Nor (2012) menunjukkan bahwa perubahan kewenangan dapat meningkatkan motivasi eksternal yang dimiliki auditor. Semakin berat tugas dan wewenang yang dimiliki auditor dalam bekerja tentu tanggung jawab dan tugas semakin berat, bagi auditor yang suka tantangan, kondisi tersebut akan mendorong menguatnya motivasi dalam bekerja. Berdasarkan beberapa uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu:

H3 Perubahan kewenangan berpengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi auditor.

2.5 Model Kerangka Penelitian Berdasarkan kepada landasan teori dan pengembangan hipotesis terdahulu maka dapat dibuat sebuah kerangka penelitian yang dapat dipedomani didalam tahapan pengolahan data. Secara umum model kerangka penelitian terlihat pada gambar I dibawah ini:

(6)

6 Gambar I

Model Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di sekitar wilayah Kota Padang dan Pekanbaru. Untuk mempersempit tahapan analisis didalam penelitian ini maka dilakukan pengambilan sampel. Menurut Ghozali (2011) sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh auditor yang bekerja didalam Kantor Akuntan Publik diwilayah kota Padang dan Pekanbaru.

Setelah dilakukan survey terhadap jumlah KAP dan auditor yang mendukungnya diperkirakan jumlah auditor hanya mencapai 80 orang lebih. Karena jumlah auditor tersebut terlalu sedikit sehingga membuat peneliti

menggunakan seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik diwiilayah Padang dan Pekanbaru sebagai sampel. Untuk melakukan pengukuran sampel yang akurat maka digunakan metode sensus. Pada metode tersebut peneliti melakukan observasi langsung kelapangan, untuk memandu auditor yang terpilih dalam pengisian kuesioner.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Menurut Istijanto (2008) data primer adalah data yang dicari dan diolah secara langsung oleh peneliti dan belum dipublikasikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Bentuk data primer yang digunakan diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria pengujian.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Vaariabel

Pada penelitian ini variabel penelitian yang digunakan terdiri dari beberapa variabel yaitu:

3.3.1 Variabel Dependen Motivasi

Menurut Robbins dan Timothy (2008) motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang muncul dari dalam diri individu untuk melakukan sejumlah Fee Audit Kompetensi Auditor Perubahan Kewenangan Motivasi Auditor

(7)

7 kegiatan atau usaha untuk mencapai satu

tujuan tertentu. Untuk mengukur motivasi maka digunakan indikator yang diadopsi dari Moudgill (1976) dalam Mas’ud (2004) mengungkapkan bahwa motivasi terbentuk dalam diri setiap karyawan karena adanya hirarki kebutuhan yang meliputi kebutuhan keamanan, Kebutuhan sosial, Kebutuhan harga diri, Kebutuhan Otonomi, Kebutuhan aktualisasi diri.

Pada penelitian ini untuk mengukur motivasi maka digunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Skala pengukuran yang digunakan adalah 5 tingkat likert. Pada penelitian ini jawaban terendah yang diberikan responden adalah 1 sedangkan jawaban tertinggi yang diberikan adalah 5. Total jumlah item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur motivasi adalah berjumlah 21 item pertanyaan.

3.3.2 Variabel Independen

Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Fee Audit (X1)

Menurut Bernardin (2004) adalah sejumlah balas jasa yang diterima oleh seorang auditor yang diberikan diluar gaji pokok. Untuk mengukur fee audit maka digunakan indikator dari Nor (2012) yaitu

besarnya tanggung jawab, jam kerja, risiko pekerjaan dan Kesulitan,.

2. Kompetensi Auditor (X2)

Menurut Robbins dan Timothy (2008) kompetensi adalah kapasitas yang dimiliki oleh individu dalam menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditekuni. Pada penelitian ini kompetensi yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki auditor. Untuk mengukur kompetensi maka digunakan indikator yang diadopsi dari Rhizo (1988) dalam Mas,ud (2004) yaitu pengetahuan, daya ingat, kerja sama dan analisis, kemampuan intelektual yang dimiliki auditor untuk menganalisis berbagai masalah dalam audit.

3. Perubahan Kewenangan (X3) Menurut Robbins dan Timothy (2008) perubahan wewenang adalah sebuah proses yang menunjukkan peningkatan atau penurunan wewenang dari sebuah posisi jabatan dalam melaksanakan pekerjaan. Untuk mengukur perubahan wewenang maka digunakan indikator yang di adopasi dari Nor (2012) yaitu promosi, mutasi, demosi.

3.4 Metode Analisis

Untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan dengan

(8)

8 menggunakan metode analisis kuantitatif.

Didalam metode tersebut tahapan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tahapan pengujian statistik. Secara umum tahapan pengujian statistik yang dilakukan adalah

a. Melakukan uji instrument yang meliputi uji validitass dan reliabilitas data.

b. Melakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

c. Melakukan pengujian statistik dengan tahapan melakukan pembentukan persamaan regresi berganda, analisis koefisien determinasi, analisis uji F-statistik dan uji t-statistik.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Pungumpulan Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh empiris adanya pengaruh fee audit, kompetensi auditor dan perubahan kewenangan terhadap motivasi auditor. Dalam penelitian ini digunakan beberapa orang auditor yang bekerja di lingkungan Kantor Akuntan Publik diwilayah Padang dan Pekanbaru. Proses pengumpulan informasi dan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.

Penyebaran kuesioner untuk wilayah kota Padang melibatkan peneliti secara langsung, sedangkan untuk wilayah Pekanbaru dilakukan dengan mengunakan bantuan pos.

4.2 Demografis Responden

Berdasarkan kepada data dan informasi yang telah dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner dapat diklasifikasikan demografis responden seperti terlihat pada Tabel 4.1 dibawah ini yaitu: Tabel 4.1 Demografis Responden Demografis Jumlah % Gender Laki – Laki 37 55.22 Perempuan 30 44.78 Umur 20 – 25 Tahun 17 25.37 26 – 30 Tahun 35 52.24 31 – 35 Tahun 14 20.90 36 – 40 Tahun 1 1.49 Pendidikan D3 0 0.00 S1 / Sarjana 65 97.01 S2 / Pasca Sarjana 2 2.99 Total 67 100 Lama Bekerja < 1 Tahun 2 2.99 1 – 3 Tahun 57 85.07 4 – 5 Tahun 8 11.94 > 5 Tahun 0 0.00 Total 67 100

Pada tabel teridentifikasi bahwa sebagian besar responden yang

(9)

9 berpartisipasi didalam penelitian ini

bergender laki laki yaitu berjumlah 37 orang sedangkan responden perempuan berjumlah 30 orang. Jika dilihat dari tingkatan usia pada umumnya responden yang berpartisipasi didalam penelitian ini memiliki tingkatan usia 26 – 30 tahun yaitu berjumlah 35 orang, kelompok responden terbanyak kedua adalah mereka yang memiliki tingkatan usia antara 20 – 25 tahun yaitu berjumlah 17 orang. Hasil identifiasi data terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki tingkatan pendidikan formal setingkat sarjana (S1) yaitu berjumlah 65 orang. Jika dilihat dari lamanya bekerja, sebagian besar responden mengakui telah bekerja sebagai auditor antara 1 – 3 tahun yaitu berjumlah 57 orang responden. Berdasarkan proses identifikasi data masing masing KAP baik yang berada di Pekanbaru atau pun Padang sama-sama menyumbang 6 orang auditor. KAP yang paling banyak berpartisipasi didalam penelitian ini adalah beralamat di jalan Imam Bonjol Padang dan jalan Labuhan Baru Pekanbaru, masing masingnya berjumlah 7 orang responden. Setelah seluruh data yang digunakan dinyatakan valid, handal, dan terbebas dari seluruh bagian penguian asumsi klasik maka penguijan hipoteiss dengan menggunakan alat uji statistic dapat segera dilaksanakan. Hasil pengujian yang

dilakukan terlihat pada sub bab dibawah ini:

4.3 Pengujian Hipotesis

Setelah seluruh variabel penelitian didukung oleh item pertanyaan yang valid, handal dan terbebas dari gajala asumsi klasik maka tahapan pengujian hipotesis dapat seger dilaksanakan. Oleh sebab itu untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh fee audit, kompetensi auditor dan perubahan kewenangan terhadap motivasi auditor maka dilaksanakan tahapan pengujian statistik seperti terlihat pada tabel hasil pengujian dibawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Koefisien

Regresi t-hit Sig

(Constanta) 15,098 - - Fee Audit 0,744 4,168 0,000 Kompetensi 0,716 9,816 0,000 Per Kewenangan 0,448 1,782 0,080 R-Ssquare 0.730 F-sig 0,000

Pada tabel terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini telah memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi dibawah ini:

Y = 15,098 + 0,744X1 + 0,716X2 0,448X3 Sebelum membahas hasil penguian hipotesis maka terlebih harus diamati nilai koefisien determinasi (R-Square). Berdasarkan hasil pengujan yang telah dilakukan diperoleh nilai R-square sebesar

(10)

10 0,730. Hasil tersebut menunjukan bahwa

fee audit, kompetensi auditor dan perubahan kewenangan memiliki kontribusi untuk mempengaruhi motivasi auditor sebesar 73% sedangkan sisanya sebesar 27% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian ini.

Pada tahapan pengujian statistik juga diperoleh nilai F-sig sebesar 0,000. Pada tahapan pengujian statistik yang telah dilakukan tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa fee audit, kompetensi auditor dan perubahan kewenangan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor, hasil yang diperoleh menunjukkan model regresi yang akan dibentuk adalah tepat, sehingga analisis dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis dapat segera dilaksanakan.

Berdasarkan kepada pembentukan model persamaan regresi dan uji t yang telah dilakukan diajukan analisis dan pembahasan seperti terlihat pada sub-bab dibawah ini:

4.3.1 Pengaruh Fee Audit Terhadap Motivasi Auditor

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh fee audit terhadap motivasi auditor diperoleh nila koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,744 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Pada tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai sigifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa fee audit berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor yang bekerja pada KAP di kota Padang dan Pekanbaru.

4.2.2 Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap Motivasi Auditor Pengujian hipotesis kedua bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh kompetensi auditor terhadap motivasi auditor, hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel kompetensi sebesar 0,716 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Pada tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka

(11)

11 keputusannya Ho ditolak dan H2 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor yang bekerja di dalam KAP diwilayah Padang dan Pekanbaru.

4.2.3 Pengaruh Perubahan

Kewenangan Terhadap Motivasi Auditor

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga yang bertujuaan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh perubahan kewenangan terhadap motivasi auditor, sesuai dengan hasil pengujian statistik diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,488. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,080. Pada tahapan pengujian tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,10. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,080 < alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan kewenangan berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor yang bekerja didalam lingkungan KAP diwilayah kota Padang dan Pekanbaru.

PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh fee audit, kompetensi auditor dan perubahan kewenangan terhadap motivasi auditor. Wilayah observasi yang digunakan meliputi kota Padang dan Pekanbaru dan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada Kantor Akuntan Publik. Untuk melakukan tahapan pengolahan data setelah seluruh data dan informasi diperoleh maka digunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan hasil pengujian sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama fee audit berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor yang bekerja pada KAP diwilayah kota Padang dan Pekanbaru.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor yang bekerja pada KAP diwilayah kota Padang dan Pekanbaru.

3. Hasil pengujian ketiga perubahan kewenangan berpengaruh signifikan terhadap motivasi auditor yang bekerja pada KAP

(12)

12 diwilayah kota Padang dan

Pekanbaru.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah diselesaikan saat ini masih memiliki sejumlah kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh adanya keterbatasan yang peneliti miliki. Secara umum keterbatasan yang terdapat didalam penelitian ini adalah:

1. Jumlah auditor yang dijadikan sampel relatif kecil sehingga diperlukan jumlah yang lebih banyak lagi untuk menigkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang, 2. Waktu pengumpulan data dan

informasi yang relative singkat, sehingga memmpengaruhi hasil yang diperoleh pada penelitian saat ini.

3. Masih adanya sejumlah variabel yang mempengaruhi motivasi auditor yang tidak digunakan didalam penelitian ini seperti kepuasan kejra, risiko pekerjaan dan bebragai variabel lainnya.

5.3 Saran

Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat

memberikan kontribusi atau pun manfaat bagi:

1. Peneliti dimasa mendatang diharapkan menambah jumlah sampel auditor yang akan dijadikan responden. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan cara mengganti cara atau proses pengambilan sampel. Saran tersebut tentu sangat penting untuk meninggkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang di peroleh dimasa mendatang.

2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk memperluas wilayah dan waktu penelitian, semakin luas wilayah observasi dan panjang waktu pengumpulan data tentu akan memberikan hasil yang lebih sempurna dimasa yang akan datang.

3. Bagi peneliti dimasa mendatang disaran untuk mencoba mengamati dan mencari variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi auditor seperti kepuasan kerja atau pun risiko pekerjaan, saran tersebut tentu menjadi sangat penting untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian ini dmasa mendatang.

(13)

13 DAFTAR PUSTAKA

Al-Shammari, Al-Razeen, A., & Karbhari, Y. 2008. Auditing. McGraw-Hill, Irwin.

Bernardin C Russel. 2004. Organizational Behaviour. Mc Graw-Hill, Irwin Cheng, Rita H, Engstrom, Susan C

Kattelus. 2002. Educating Government Finacial Manager: University Collaboration Between

Bussiness and Public

Administration. The Journal Of Government Finacial Manager. Alexandria: Vol 51. Pp 10-15. Gibson L James, John M, Ivancevich,

James H Donelly dan Robert Konopaske. 2012. Organizations Behaviour Structure Procesess. Mc Graw-Hill, Irwin.

Ghozali, Imam 2011. Analisis Mutivariate dengan Pendekatan SPSS versi 19.0. BPFE, Yogyakarta.

Iskak, J. 1999. Pengaruh Besarannya Perusahaan dan Lamanya Waktu Audit Serta Besarn ya Kantor Akuntan Publik Terhadap Fee Auidt. Publikasi FE UNTAR Vol 2 No 2.

Istijanto. 2008. Kumpulan Riset Sumber Daya Manusia. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.

Nor Wahyudin. 2012. Pengaruh Fee Audit, Kompetensi Auditor dan Perubahan Kewenangan Terhadap Motivasi Auditor. Seminar Nasional Akuntansi XII. Universitas Shakuala, Banda Aceh.

Rivai Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori dan Praktik. PT Raja Gravindo, Jakarta.

Robbins Stephen P & Timothy A Judge. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour) Edisi 12. Diterjemahkan Oleh Diana Angelica. Salemba Empat, Jakarta. Robbins Stephen P & Timothy A Judge.

2013. Organizational Behavior Edition 15th. Mc Graw-Hill, Irwin. Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. PT Raja Gravindo, Jakarta

Wulandari Eka Laili, Retno Indriartiningtias, dan Fitri Agustina. 2012. Pengaruh Analisa Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura. Robust Jurnal Teknik Industri. Universitas Trunojoyo, Madura

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi orang tua terhadap pendidikan

Namun perlu juga dipahami bahwa Pasal 1869 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa suatu akta yang karena tidak berkuasa atau tidak cakapnya

Setelah melampaui tenggang waktu tertentu, terhadap suatu tindak pidana tidak dapat dilakukan penuntutan dengan alasan tindak pidana tersebut telah melewati batas

Kesimpulan dari hasil temuan data peneliti adalah ada pengaruh dari tingkat pengetahuan label low fat high calcium terhadap tingkat kepercayaan pada produk susu

Leader / Manajer &#34;tidak hanya dapat menjadwalkan tugas ini, tetapi harus mempunyai waktu untuk menetapkan tujuan, Prioritas, mempertimbangkan hambatan, membekali

Daerah yang mempunyai komponen bauran industri yang paling tinggi di Kabupaten Purworejo adalah Kecamatan Purworejo, artinya Kecamatan Purworejo lebih banyak berspesialisasi

Dari beberapa alat analisis tersebut, dapat diketahui sektor mana saja yang termasuk ke dalam sektor unggulan yang ada di Kota Madiun sehingga Kota Madiun dapat lebih memfokuskan

Hal tersebut memberikan indikasi positif bahwa kegiatan pengabdian ini memberikan dampak yang baik sebagai permulaan untuk membangun motivasi guru dalam menulis