• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI RENTANG LENGAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SPIKE BOLA VOLI PUTRA SMAN 3 BANJARBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI RENTANG LENGAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SPIKE BOLA VOLI PUTRA SMAN 3 BANJARBARU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI RENTANG LENGAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SPIKE BOLA VOLI PUTRA SMAN 3 BANJARBARU

Achmad Rony Saputera, Sarmidi, Perdinanto PJKR JPOK FKIP ULM

Abstrack

This study aims to determine whether there is the contribution between arm span and height of the jump as the independent variables on the ability of the spike as the dependent variable. The study was conducted in SMAN 3 Banjarbaru at dusk in extracurricular activities volleyball. The population in this study was student son who follow extracurricular volleyball. Engineering samples used in this study is total sampling 13 students. The method used in this research is the method of Ex Post Facto and test data analysis using linear regression and the significance of hypothesis testing followed by testing the relative contribution and effective. Data collected includes quantitative data such as length measurement arm, high jump, and test the ability of the spike.

Results of data analysis obtained by value (Y-X1) Fhitung = 1.024 ≤ Ftabel (8/3) = 8.84 and

(Y-X2) Fhitung= 5,406 ≤ Ftabel(7/4) = 6.09 then H0 is accepted, so it was concluded that the spike

capability data in the men's volleyball game SMAN 3 Banjarbaru on linear high jump. While the regression results show for the arm span Fhitung = 12.172≥ Ft (1/11) = 4.84 or p-value 0.002 ≤ 0.05,

for the high variable leap in the ability of the spike in men's volleyball game SMAN 3 Banjarbaru gained Fhitung = 15.854≥ Ft (1/11) = 4.84 or p-value 0.002 <0.05, for a variable range of

high-stepping arm and the ability of the spike in men's volleyball game SMAN 3 Banjarbaru gained F0 =

30.177≥ Ft (1/10) = 4.10 or p-value 0.000 <0.05, which means regression between arm span,

high-stepping on the ability of the spike in men's volleyball games can be expressed SMAN 3Banjarbaru mean significant regression.

The conclusion of hypothesis testing showed no contributions between (X1) on the ability of

Spike (Y) with an effective contribution amounted to 39.3% and the relative contribution of 45.8%. No contributions High jump (X2) on the ability of Spike (Y) with an effective contribution amounted

to 46.5% and the relative contribution of 54.2%. There is a significant contribution arm span (X1)

and high jump (X2) together on the ability of the spike (Y) with an effective contribution amounted

to 85.8% and the relative contribution of 100%.

Keywords: Contributions, Range arms, high jumps, and the ability to spike. Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi antara rentang lengan dan tinggi lompatan sebagai variabel bebas terhadap kemampuan spike sebagai variabel terikat. Penelitian dilakukan di SMAN 3 Banjarbaru pada sore hari dalam kegiatan ekstrakurikuler bola voli. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa putra yang mengikuti ekstrakulikuler voli. Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total sampling yaitu 13 orang siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ex Post Facto dan analisis data menggunakan uji linier dan keberartian regresi dilanjutkan uji hipotesis dengan uji kontribusi relative dan efektif. Data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif berupa pengukuran panjang lengan, tinggi lompatan, dan tes kemampuan spike.

(2)

Hasil analisis data diperoleh nilai (Y-X1) Fhitung = 1.024 ≤ Ftabel(8/3) = 8.84 dan (X2-Y) Fhitung = 5.406 ≤ Ftabel(7/4) = 6.09 maka H0 diterima, sehingga disimpulkan bahwa data kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru atas tinggi lompatan linear. Sedangkan hasil regresi menunjukkan untuk rentang lengan F0 = 12.172 ≥ Ft(1/11) = 4.84 atau p-value 0,005 ≤ 0,05, untuk variabel tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh F0 = 15.854 ≥ Ft(1/11) = 4.84 atau p-value 0,002 < 0,05, untuk variabel rentang lengan dan tinggi loncatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh F0 = 30.177 ≥ Ft(1/10) = 4.10 atau p-value 0,000 < 0,05, yang berarti regresi antara rentang lengan, tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru dapat dinyatakan regresinya berarti (signifikan).

Kesimpulannya uji hipotesis menunjukkan ada kontribusi antara (X1) terhadap kemampuan Spike (Y) dengan kontribusi efektif sebesar 39.3% dan kontribusi relatif sebesar 45.8%. Ada kontribusi Tinggi lompatan (X2) terhadap kemampuan Spike (Y)dengan kontribusi efektif sebesar 46.5% dan kontribusi relatif sebesar 54.2%. Ada kontribusi yang signifikan rentang lengan (X1) dan tinggi lompatan (X2) secara bersama-sama terhadap kemampuan spike (Y) dengan kontribusi efektif sebesar 85.8% dan kontribusi relatif sebesar 100%.

Kata kunci: Kontribusi, Rentang lengan, tinggi lompatan, dan kemampuan spike.

(3)

PENDAHULUAN

Olahraga mempunyai peran yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan modern sekarang ini manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga, baik untuk meningkatkan prestasi maupun kebutuhan dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Salah satu cabang olahraga yang digemari dikalangan masyarakat saat ini yaitu cabang olahraga bola voli, karena olahraga ini dapat dilakukan oleh semua kalangan, baik laki-laki maupun perempuan. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olah raga yang sudah berkembang dimasyarakat luas, baik di klub-klub, kantor-kantor, desa-desa, maupun sekolah-sekolah. Di sekolah olahraga bola voli sudah dimainkan oleh siswa-siswi mulai dari sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah menengah umum sampai perguruan tinggi walaupun dalam bentuk yang sederhana. Melihat kondisi cabang olahraga bola voli, tidak dipungkiri bahwa olahraga bola voli tidak seperti cabang olahraga lainnya. apalagi saat ini olahraga bola voli menjadi salah satu cabang olahraga yang pembinaannya mendapat prioritas diberbagai daerah. Untuk dapat memainkan permainan bola voli, tentunya teknik dasar yang ada di dalamnya perlu dikuasai.

Seperti menurut Rustamaji dan Sunardi J (2008:42) menyebutkan bahwa secara garis besar teknik dan keterampilan dasar yang harus dikuasi oleh seorang pemain olahraga bola voli meliputi; sikap atau posisi badan dan gerak (posture and movement), servis, passing, menerima (receive) dan mengembalikan bola, spike atau smash, dan bendungan (blok). Teknik dasar tersebut semuanya saling berkaitan dan saling menunjang. Atlet atau pemain yang menguasai teknik dasar dengan baik akan dapat menampilkan permainan dengan terampil. Dalam permainan bolavoli teknik dasar yang sangat berperan dan menentukan dalam permainan bola voli adalah teknik spike. Sebab regu yang memiliki spike yang baik mempunyai peluang yang lebih besar untuk memenangkan permainan dalam suatu pertandingan, sebab salah satu senjata

untuk memperoleh nilai yaitu dengan serangan spike. Pelaksanaan pola gerak smash dalam permainan bolavoli terdiri dari beberapa gerakan, yakni awalan, tolakan atau lompatan, pukulan, dan mendarat. Keempat gerakan tersebut haruslah dilakukan secara berkesinambungan dan dalam waktu yang relatif singkat, sehingga dalam proses gerakannya membutuhkan dukungan dari beberapa faktor. Salah satunya adalah kemampuan fisik khususnya tinggi lompatan dan juga faktor-faktor yang dapat menunjang dalam memperolah hasil spike yang baik diantaranya adalah faktor struktur tubuh khususnya panjang lengan.

Pemain bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru memiliki potensi yang dapat berkembang sesuai apa yang diinginkan, akan tetapi potensi ini masih belum bisa dikembangkan secara maksimal dikarenakan terdapat beberapa pemain bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru yang kurang memiliki kemampuan spike yang baik. Olahraga ini membutuhkan kegairahan bermain bersama, sehingga mempertinggi semangat pertandingan dan perkembangan sifat kerja sama. Selain itu untuk dapat memiliki kemampuan spike bola voli yang baik, maka pemain tersebut harus dapat memadukan berbagai kemampuan kondisi fisik yang diduga dapat menunjang kemampuan melakukan spike bola voli dengan baik yakni Rentang Lengan dan Tinggi Lompatan. Peranan rentang lengan tersebut terutama diperlukan untuk menciptakan pukulan yang tajam karena dukungan tinggi latihan dan ditambah dengan kuatnya lengan dalam melakukan spike. Rentang lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang penting yang terdiri dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari tangan. Dalam setiap aktivitas manusia khususnya dalam kegiatan olahraga, rentang lengan merupakan faktor yang penting dalam arti menunjang kemampuan.

“Menurut Garuda Emas dalam Aan Noprianto (2013:13) disebutkan bahwa rentang lengan atau lebar rentang lengan adalah jarak horizontal antara ujung kedua jari tengah,

(4)

setelah kedua lengan diluruskan ke samping badan, setinggi bahu Jarak horizontal yang diukur termasuk juga kelebaran bahu dan panjang kedua lengan. Hal tersebut terbukti bahwa rata-rata atlet yang bertubuh panjang atau tinggi dengan keserasian besar tubuh dan berat badan yang ideal akan lebih unggul dalam berbagai cabang olahraga. Dengan demikian ukuran lengan yang panjang akan lebih kuat dari pada lengan yang pendek. Hal ini disebabkan karena lengan yang panjang akan memiliki otot yang panjang. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih kuat dibanding yang pendek.

Oleh karena itu lengan yang panjang berarti memiliki lengan yang kuat dan hal ini sangat efektif mendukung keras dan curamnya pukulan spike dalam permainan bola voli yang dilakukan di SMAN 3 Banjarbaru. Kenyataan di lapangan pemain bola voli SMAN 3 Banjarbaru kurang memiliki lengan yang panjang. Selain rentang lengan aspek penting dalam kemampuan spike bola voli adalah vertical jump yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan loncatan lurus keatas dan tidak menggunakan awalan. Vertical jump atau tinggi lompatan sangat penting dalam permainan bola voli karena untuk menyerang lawan dan menghindari blok dari lawan pemain harus melakukan vertical jump agar lompatan lebih tinggi dan bisa memukul bola pada titik tertinggi. Kenyataan di lapangan beberapa pemain masih kurang memiliki lompatan untuk melakukan spike. Kemampuan spike siswa putra SMAN 3 Banjarbaru masih kurang maksimal disebabkan oleh kondisi fisik siswa yang kurang mendukung seperti lengan yang kurang panjang dan lompatan yang kurang tinggi. Terkait dengan itu, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai kontribusi rentang lengan dan tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru, karena di SMAN 3 Banjarbaru belum pernah dilaksanakan pengukuran.

Rentang Lengan

Menurut Garuda Emas dalam Aan Noprianto, (2013:13) rentang lengan adalah

jarak horizontal antara ujung kedua jari tengah, setelah kedua lengan diluruskan kesamping badan, setinggi bahu jarak horizontal yang diukur termasuk juga kelebaran bahu dan panjang kedua lengan. Rentang lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong dalam pengukuran antropometrik yakni salah satu anggota gerak tubuh bagai atas yang terdiri dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari tangan. Tinggi Lompatan

Tinggi lompatan merupakan aspek yang penting dalam melakukan spike, seorang pemain memerlukan lompatan ke atas yang tinggi yang biasa disebut dengan tinggi lompatan. Tinggi lompatan adalah berasal dari kata vertical yang artinya ke atas atau tegak sedangkan jump artinya melompat, jadi vertical jump artinya suatu lompatan tegak ke atas yang merupakan bentuk tes untuk melihat kemampuan atau kekuatan yang berhubungan dengan berat badan dari sipelompat. Petrus (2009:3) dalam Nasaru C (2014) mengatakan bahwa Vertical Jump yang bagus didukung oleh peran utama dari otot penggerak tubuh yaitu kelompok otot quadricep femoris. Sehingga untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai, otot quadricep harus dilatih secara perlahan melalui latihan intensif, terencana, dan terprogram dengan baik. Daya ledak otot tungkai dapat ditingkatkan dengan memberikan latihan-latihan fisik baik menggunakan beban luar maupun beban dalam/plyometrik. Bentuk latihan antara lain split squat jump, lateral cones hop, depth jump, dll.

Teknik Dasar Permainan Bola Voli

Ahmadi N (2007:20) menyatakan bahwa : Teknik permainan dalam bola voli terdiri dari passing, service, spike, dan blok(bendungan). Di bawah ini akan diuraikan teknik dasar permaian bola volimeliputi:

Passing adalah upaya seseorang pemain dengan menggunakan sesuatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri. Passing terdiri dua yaitu passing bawah dan passing atas.

(5)

Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke arah daerah lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus meyakinkan, terarah, keras, meyulitkan lawan. Macam– macam pukulan di dalam spike sebagai berikut:

a) Pukulan serangan frontal arah pukulan bola atau jalannya bola sebagian besar searah dengan arah awalan.

b) Pukulan berputar arah awalan dan arah pukulan saling membentuk sudut.

c) Pukulan serangan melalui sisi badan, sisi badan menghadap jaring serta arah awalan dan arah pukulan juga saling membentuk sudut.

d) Pukulan dengan gerakan sendi pergelangan tangan yang dapat diarahkan ke segala arah. Pukulan ini dalam pelaksanaannya dapat dengan putaran tubuh atau tanpa putaran tubuh.

Macam–macam tinggi umpan yaitu Open Spike, Quick Spike, dan Semi Spike. Bendungan merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Bendungan (blok) sangat erat sekali dengan teknik bertahan yang dilakukan di atas net, berhasil memendung dapat ditentukan oleh loncatan yang tinggi dan kemampuan menjangkau lengan pada bola yang sedang dipukul lawan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ex Post Facto, yakni peniliti bertujuan untuk mengetahui kemungkinan hubungan antar variabel dengan cara melakukan pengamatan dengan mengambil data variabel berdasarkan keadaan yang ada atau telah dimiliki sampel. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis Regresi untuk memberikan gambaran ada tidaknya sumbangan antar variabel. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran dan tes.

HASIL PENELITIAN

Data awal hasil tes dan pengukuran rentang lengan (X1), tinggi lompatan (X2), Kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru (Y)

Berdasarkan data hasil tes dan pengukuran rentang lengan, hasil terbaik 188 cm dan hasi terendah 169 cm, diperoleh rata-rata 176.69 dan standar deviasi 6.16. Data hasil pengukuran tinggi loncatan, dari hasil tes pengukuran didapat hasil terbaik 73 cm dan hasil terendah 59 cm diperoleh rata-rata 6.3.62 dan standar deviasi 4.74. Data hasil pengukuran kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru, bahwa hasil terbaik 23 dan hasil terendah 17 diperoleh rata-rata 19.62 dan standar deviasi 2.06.

Untuk T-Score rentang lengan didapat skor terendah 37.50 dan skor terbaik 68.37 diperoleh rata-rata 50,00 dan standar deviasi 10,00. Untuk T-Score tinggi loncatan didapat skor terendah 40.25 dan skor terbaik 69.82 diperoleh rata-rata 50,00 dan standar deviasi 10,00. Dan untuk T-Score kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru didapat skor terendah 37.32 dan skor terbaik 66.41 diperoleh rata-rata 50,00 dan standar deviasi 10,00.

Uji linieritas adalah uji untuk mengetahui apakah prediktor variabel bebas memiliki hubungan yang linier atau tidak dengan kriterium (variabel terikat). Uji ini dilakukan dengan teknik analisis varians. Data dinyatakan linier jika variabel bebas memiliki signifikansi (p) < 0,05. Adapun hasi luji linieritas data menggunakan bantuan media SPSS diperoleh hasil data rentang lengan dengan kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh nilai Fhitung = 1.024 ≤ Ftabel(8/3) = 8.84 maka H0 diterima, sehingga disimpulkan bahwa data Kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru atas rentang lengan linear. Untuk data tinggi lompatan dengan kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh nilai Fhitung = 5.406 ≤ Ftabel(7/4) = 6.09 maka H0

(6)

diterima, sehingga disimpulkan bahwa data kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru atas tinggi lompatan linear.

Berdasarkan uji keberartian regresi untuk variabel rentang lengan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh F0 = 12.172 ≥ Ft(1/11) = 4.84 atau p-value 0,005 ≤ 0,05, untuk variabel tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh F0 = 15.854 ≥ Ft(1/11) = 4.84 atau p-value 0,002 < 0,05, untuk variabel rentang lengan dan tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru diperoleh F0 = 30.177 ≥ Ft(1/10) = 4.10 atau p-value 0,000 < 0,05, yang berarti regresi antara rentang lengan, tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru dapat dinyatakan regresinya berarti (signifikan).

Berdasarkan pengujian-pengujian tersebut dimana data penelitian normal, homogen, linier dan model regresi signifikan, maka untuk pengujian hipotesis dapat digunakan analisis statistik parametrik yaitu analisis regresi kontribusi.

Hasil analisis rentang lengan terhadap kemampuan spike uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai F0 = 12.172 ≥ Ft(1/11) = 4.84 atau p-value 0,005 ≤ 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti. Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada kontribusi rentang lengan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru” dengan kontribusi efektif sebesar 39.3% dan kontribusi relatif sebesar 45.8%.

Hasil analisis tinggi lompatan terhadap kemampuan spike uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai F0 = 15.854 ≥ Ft(1/11) = 4.84 atau p-value 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti. Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Adakontribusi yang

signifikan tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru” dengan kontribusi efektif sebesar 46.5% dan kontribusi relatif sebesar 54.2%.

Kontribusi rentang lengan dan tinggi lompatan secara bersama-sama terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru (X1.2 terhadap Y)”. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai F0 = 30.177 ≥ Ft(1/10) = 4.10 atau p-value 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya berarti. Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada kontribusi yang signifikan rentang lengan, dan tinggi lompatan secara bersama-sama terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru” dengan kontribusi efektif sebesar 85.8% dan kontribusi relatif sebesar 100%.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada kontribusi yang signifikan rentang lengan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru”. Hal ini membuktikan semakin panjang lengan seseorang maka semakin baik pula didalam melakukan kemampuan spike dalam permainan bola voli. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Noprianto (2013) yang menyebutkan bahwa seseorang yang mempunyai lengan yang panjang akan menghasilkan kemampuan spike yang baik. Rentang lengan terhadap kemampuan spike berperan penting dalam permainan bola voli, semakin panjang lengan maka semakin mudah kita untuk dapat menjangkau bola dalam melakukan spike. Selain itu menurut penelitian Purwo R dan Widikdo. (2012) menyebutkan lengan yang panjang akan memiliki otot yang panjang dan akan menghasilkan power otot lengan yang lebih baik dalam melakukan spike. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih kuat dibanding yang pendek. Oleh sebab itu, ukuran rentang lengan seseorang akan

(7)

menunjang kemampuan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang berlengan pendek serta dengan otot-otot yang kecil pula. Berdasarkan pada hasil perhitungan diperoleh dengan kontribusi efektif sebesar 39.3% dan kontribusi relatif sebesar 45.8% antara rentang lengan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru namun kontribusinya signifikan.

Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa: “Ada kontribusi yang signifikan tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi lompatan seseorang maka semakin baik pula dalam melakukan kemampuan spike dalam permainan bola voli. Tinggi lompatan terhadap kemampuan spike berperan penting dalam permainan bola voli, semakin tinggi lompatan maka semakin mudah kita untuk dapat menjangkau bola dalam melakukan spike. Teori Nurhasan (2001:144) menyebutkan tinggi lompatan adalah kecakapan dasar yang digunakan melompat kesegala arah dimana pada hakekatnya menyebabkan adanya tenaga ke atas untuk membawa berat tubuh. Seseorang yang mempunyai lompatan yang tinggi akan menghasilkan kemampuan spike yang baik.

Selain itu Beautelstahl D (2008:25) menyebutkan seorang pemain yang pandai melakukan spike harus memiliki kegesitan dan pandai melompat serta mempunyai kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini dapat digolongkan pemain penyerang yang baik. . Rentang lengan dan tinggi lompatan terhadap kemampuan spike sangat berperan penting dalam permainan bola voli, semakin panjang lengan serta memiliki lompatan yang tinggi berarti semakin mudah kita menjangkau bola dalam melakukan spike pada permainan bola voli. Dapat disimpulkan bahwa semakin panjang lengan dan tinggi lompatan, maka semakin baik pula kemampuan spike dalam permainan bola voli. Peranan rentang lengan tersebut terutama diperlukan untuk menciptakan pukulan yang tajam karena

dukungan tinggi latihan dan ditambah dengan kuatnya lengan dalam melakukan spike.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada kontribusi antara rentang lengan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru.

2. Ada kontribusi antara tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru.

3. Ada kontribusi antara rentang lengan dan tinggi lompatan terhadap kemampuan spike dalam permainan bola voli putra SMAN 3 Banjarbaru.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik SMAN 3 Banjarbaru, Apabila menginginkan prestasi yang baik dalam melakukan cabang olahraga bola voli terutama dalam gerakan teknik spike maka sebaiknya memiliki rentang lengan yang panjang dan melatih loncatan maksimal serta hasil spike itu sendiri. 2. Bagi Guru Penjaskes SMAN 3 Banjarbaru,

Hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan dalam melatih maupun menyusun program latihan dalam membina cabor bola voli agar terus memperhatikan dan memberi latihan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan spike peserta didik putra maupun pemain.

3. Bagi Peneliti Lain, Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas ruang lingkup penelitian dan faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan kemampuan spike, agar hasil yang diharapkan bisa tercapai maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Aan, Noprianto. (2013). Hubungan Tinggi Lompatan, Kondisi Fisik dengan

Keterampilan Smash dalam Permainan Bola Volly Di Ekstrakurikuler SMPN 22

(8)

Kota Bengkulu. Skripsi : Universitas Bengkulu.

AgustianggaED .(2016). Hubungan Tinggi Raihan dengan Ketepatan Smash Open pada Atlet Bola Voli Putra Senior Klub Yuso Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015. Tesis. Fakultas Ilmu Keolahragaan: Yogyakarta.

Ahmadi N. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama.

Anonim. 2012. Kemampuan Smash terhadap Permainan Bola Voli. (Online), (http://olah-raga-indonesia.blogspot.com), diakses 12 Mei 2016.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Beutelstahl D. 2008. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pionir Jaya.

Djoko L. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Jasmani/Olahraga. Banjarbaru: JPOK FKIP Universitas Lambung Mangkurat.

Hasan A. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Ika, Mayang Sari. 2013. Hubungan Tinggi Lompatan dengan Ketepatan Smash Dalam Permainan Bola Volly Putra

SMKN 1 Kota Bengkulu.

Skripsi:Universitas Bengkulu.

Nasaru C. 2014. Pengaruh Latiham Split Squat Jump terhadap Peningkatan Power Tungkai dan Ketepatan Smash dalam Olahraga Bola Voli pada Siswa SMA Negeri 1 Tapa. Skripsi. Universitas Yogyakarta: Yogyakarta.

Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung.

Purwo R, Widikdo. (2012). Hubungan antara Panjang Tungkai, Tinggi Raihan, dan Power Otot-Otot Lengan dengan Kemampuan Open Smash Siswa Putra Peserta Ektrakurikuler Bola Voli di SMP

Negeri 2 Wono tunggal

Batang.Skripsi.UniversitasNegeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Sunardi J, Rustamaji. 2008. Olahraga Kegemaranku: Bola Voli. Klaten: Intan Pariwara

Tridendradi C. 2012. Step by step SPSS 20. Yogyakarta: Andi.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kerusuhan antarsuporter dalam liga Djarum Indonesia 2007, seperti suporter Persita Tangerang dengan Persita Jakarta Utara, dan suporter Persija Jakarta dengan Persib Ban-

[r]

Program Pengembangan Masyarakat kemudian menjadi suatu kegiatan yang lebih banyak dilakukan oleh “orang luar” di suatu masyarakat, baik mereka yang bekerja di lembaga

Permasalahan penelitian adalah “Apakah ada kontribusi power tungkai dan power lengan secara bersama terhadap kemampuan jumping smash badminton pada siswa peserta

direktori, yang dikelola pada disk.. IF-ITB/HY/Sep-03 IF3191 – Manajemen Memori.

Peserta didik diminta untuk Memperagakan cara pemasangan perlengkapan kelistrikan tambahan seperti Memasang radio/tape, speaker dan antena pada bodi

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Implementasi Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 Tentang Pendirian Rumah Ibadah di