• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN PEMBIAYAAN RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEMBANTU SIGLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN PEMBIAYAAN RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEMBANTU SIGLI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

78 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH

DALAM PENGAMBILAN PEMBIAYAAN RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEMBANTU SIGLI

FAKRURRADHI

Dosen Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Email: fakhrurradhishi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh jumlah nasabah Pegadaian Cabang Pembantu Syariah Sigli yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah; dan faktor yang dominan dalam menggunakan jasa Pegadaian Cabang Pembantu Syariah Sigli khususnya produk pembiayaan rahn. Narasumber penelitan ini terdiri 20 nasabah Pegadaian Cabang Pembantu Syariah Sigli dan 1 kepala bidang informasi Pegadaian Cabang Pembantu Syariah Sigli. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, dengan pertimbangan sesuai situasi dan keadaan sekarang. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang menjadi fokus perhatiannya dan kemudian dijadikan sebagai bahan yang akan dituliskan serta digambarkan dalam laporan penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah adalah: 1) Faktor harga; 2) Faktor kualitas layanan; 3) Faktor syariah; 4) Faktor lokasi dan; 5) Faktor promosi. Dari Kelima faktor tersebut, faktor harga yang menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk mengambil pembiayaan rahn Pegadaian Cabang Pembantu Syariah Sigli.

ABSTRAK

This research was motivated by the increasing number of SigliSyariah Sub-branch Branch Pawnshop customers. The purpose of this study is to analyze the factors that influence customer decision making; and the dominant factor in using the SigliSyariah Helper Branch services, especially rahn financing products. The research resource person consisted of 20 Pawnshop customers of the Sigli Sharia Sub-Branch and 1 head of the SigliSyariah Sub-Branch Branch information pawnshop. This study uses descriptive qualitative methods, with considerations according to the current situation and circumstances. Qualitative research is research that seeks to describe a phenomenon, event or event that is the focus of attention and then used as material to be written down and described in this research report.Based on the results of the analysis of research shows that the factors that influence customer decision making are: 1) Price factor; 2) Service quality factors; 3) Syariah factors; 4) Location factorsand; 5) Promotional factors.Of the five factors, the price factor is the most dominant factor in

(2)

79

influencing the customer's decision to take the Rahn Pegadaian financing for the SigliSyariah Sub-Branch.

ﺚﺤﺒﻟا ﺺﻠﺨﺘﺴﻣ

ﺔﻴﻔﻠﳋا ﻰﻠﻋ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﺪﻤﺘﻌﻳ

ءﻼﻤﻌﻟا د دزا ﻲﻫ

اﺬﻫ فاﺪﻫﻷا ﺎﻣأو .ﻲﻠﺠﻴﺴﺑ ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا عﺮﻓ ﻦﻫﺮﻟا ﺔﺴﺳﺆﻣ ﰲ

ءﻼﻤﻌﻟا راﺮﻗ ذﺎﲣﻻ ةﺮﺛﺆﳌا ﻞﻣاﻮﻌﻟا ﻞﻴﻠﺤﺘﻟ ﻲﻬﻓ ﺚﺤﺒﻟا

عﺮﻓ ﻦﻫﺮﻟا ﺔﺴﺳﺆﻣ ﺔﻣﺪﺧ ماﺪﺨﺘﺳا ﰲ ﻞﻣاﻮﻌﻟا ﺮﺜﻛأو :

عﺮﻓ ﻦﻫﺮﻟا ﺔﺴﺳﺆﻣ ﻦﻣ ءﻼﻤﻌﻟا نوﺮﺸﻋ ﻦﻣ نﻮﻜﺘﺗ ﺚﺤﺒﻟا ﻊﻤﺘﳎو .ﻦﻫﺮﻟا ﻞﻳﻮﲤ تﺎﺟﺎﺘﻨﻣ ﺔﺻﺎﺧ ﻲﻠﺠﻴﺴﺑ ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا

ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا

ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﰲ ﺚﺣﺎﺒﻟا مﺪﺨﺘﺳاو .ﻲﻠﺠﻴﺴﺑ ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا عﺮﻓ ﻦﻫﺮﻟا ﺔﺴﺳﺆﻣ ﰲ تﺎﻣﻮﻠﻌﳌا ﺲﻴﺋرو ،ﻲﻠﺠﻴﺴﺑ

ﻲﻔﺻﻮﻟا ﻲﻋﻮﻨﻟا ﺚﺤﺒﻟا ﺞﻬﻨﻣ

ﻪﺑ ﺐﺴﺘﻜﻳ يﺬﻟا ﺚﺤﺒﻟا ﻮﻫ ﻲﻋﻮﻨﻟا ﺞﻬﻨﻣو .فوﺮﻈﻟاو ﱃﺎﳊا ﻊﺿﻮﻟا ﺔﻋاﺮﻣ ﻊﻣ

ﺮﻘﺗ ﰲ ﻒﺻﻮﺗو ﺔﺑﺎﺘﻜﻠﻟ تVﺎﻴﺒﻟا ﻞﻌﲡ ﰒو ﺮﻈﻨﻟا ﺰﻛﺮﺗ ﱵﻟا ثداﻮﳊاو ﻞﻣاﻮﻌﻟا ﻒﺻﻮﻟ

ﺞﺋﺎﺘﻧ ﻦﻣ ﺪﻤﺘﻌﻳ .ﺚﺤﺒﻟا ﺮﻳ

:ﻲﻫ ﻞﻴﻤﻌﻟا راﺮﻗ ﰲ ﺮﺛﺆﺗ ﱵﻟا ﻞﻣاﻮﻌﻟا ّنأ ﻰﻠﻋ لﺪﺗ ﺎ_أ ﺚﺤﺒﻟا ﻞﻴﻠﲢ

١

،ﺔﻤﻴﻘﻟا ﻞﻣﺎﻋ (

٢

،ﺔﻣﺪﳋا ةدﻮﺟ ﻞﻣﺎﻋ (

٣

(

، ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا ﻞﻣﺎﻋ

٤

، ﻊﻗﻮﳌا ﻞﻣﺎﻋ (

٥

ﻞﻣﺎﻋ (

ﺞﻳوﱰﻟا

ﺮﺜﻛأ ﻞﻣﺎﻋ ﻲﻫ ﺔﻤﻴﻘﻟا ﻞﻣﺎﻋ ّنأ ﺔﺴﻤﳋا لاﻮﻌﻟا ﻦﻣو .

ﻞﻴﻤﻌﻟا راﺮﻗ ﲑﺛi ﰲ ﺔﻨﻤﻴﻬﻣ

.ﻲﻠﺠﻴﺴﺑ ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا عﺮﻓ ﻦﻫﺮﻟا ﺔﺴﺳﺆﻣ ﰲ ﻦﻫﺮﻟا ﻞﻳﻮﲤ ذﺎﲣﻻ

A. Pendahuluan

Pegadaian syariah sebagai lembaga pembiayaan yang memiliki tujuan khusus yaitu penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai yang ditujukan untuk mencegah praktek ijon, pegadaian gelap, riba, serta pinjaman tidak wajar lainnya. Kata pembiayaan bukan hal yang asing dalam masyarakat, tetapi merupakan istilah yang sangat populer, baik di kalangan masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Terjadinya hubungan pembiayaan pada hakekatnya timbul sejak manusia tidak dapat memenuhi semua kebutuhanya dan tidak dapat secara langsung menukar barang atau jasa yang dibutuhkannya dengan barang, jasa atau alat penukar yang dimilikinya.

Dalam perekonomian di Indonesia dikenal suatu lembaga keuangan, yang dapat digunakan sebagai alternatif sumber dana, yaitu pegadaian syariah. Pegadaian Syariah adalah jasa keuangan yang berada langsung di bawah pengawasan PT. Pegadaian yang menyalurkan uang pinjamannya atas dasar hukum gadai (qardh, ijarah dan Rahn), dengan menerima jaminan berupa barang-barang bergerak. Persyaratan yang ringan, prosedur yang sederhana dan pelayanan

(3)

80

yang cepat sebagai ciri dari pegadaian syariah sehingga memuat pegadaian syariah lebih banyak diminati masyarakat dari pada bank. (Titin Rusmiati , 2007).

Pegadaian syariah sebagai lembaga pembiayaan yang memiliki tujuan khusus yaitu penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai yang ditujukan untuk mencegah praktek ijon, pegadaian gelap, riba, serta pinjaman tidak wajar lainnya. Pegadaian syariah meningkatkan peranannya dalam penyaluran pinjaman bagi masyarakat, nasabahnya terdiri dari masyarakat golongan ekonomi lemah yang kurang mendapat pelayanan dari lembaga keuangan atau perbankan, sehingga masyarakat menengah kebawah memerlukan pinjaman secara mudah dan cepat.

Berpijak dari kenyataan, pegadaian syariah merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan, baik skala kecil maupun skala besar, dengan pelayanan yang mudah, cepat dan aman. Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa sistem pelayanan yang mudah, cepat dan aman memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah. Kemudahan dan kesederhanaan dalam prosedur memperoleh pembiayaan merupakan modal dasar dalam mendekati pangsa pasar pegadaian. Hal ini terbukti dengan meningkatnya pembiayaan yang disalurkan oleh Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli. Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli dapat lebih mudah memperolah uang pinjaman dengan tingkat biaya yang masih terjangkau oleh masyarakat. Di mana salah satu produk yang paling banyak nasabahnya adalah produk rahn.

Dalam laporan Keuangan Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli tercatat bahwa jumlah nasabah dan jumlah pinjaman pembiayaan yang disalurkan Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 selalu mengalami peningkatan, hal ini menunjukan bahwa peranan Cabang Pegadaian Syariah Sigli semakin mantap dan dibutuhkan masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan.

Beranjak dari terus meningkatnya nasabah, tentunya menarik untuk mencermati alasan nasabah memilih Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli sebagai tempat pembiayaan, serta fortor dominan yang mempengaruhi keputusan

(4)

81

nasabah dalam pengambilan pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, oleh karena itu dalam penelitian ini akan diteliti 2 rumusan penetilian, yaitu:

1) Faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam pengambilan pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli ?

2) Apa faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli ? Penetian ini memiliki tujuan:

1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli.

2) Untuk mengatahui faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah terhadap pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli.

B. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan kerangka konseptual yang memaparkan dimensi-dimensi utama dari penelitian, faktor-faktor kunci, variabel-variabel yang berhubungan antara dimensi yang disusun dalam bentuk narasi atau grafis, sebagai pedoman kerja, baik dalam menyusun metode pelaksanaan di lapangan maupun pembahasan penelitian. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

C. Metode Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah di Pegadaian Syariah Faktor Dominan yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah di Pegadaian Syariah Nasabah Pegadaian Syariah Produk Rahn di Pegadaian Syariah Sigli

(5)

82

Penelitian ini adalah studi lapangan dengan mengunakan metode kualitatif, yang sifatnya deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian, dengan pertimbangan sesuai situasi dan keadaan sekarang. Penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang menjadi fokus perhatiannya dan kemudian dijadikan sebagai bahan yang akan dituliskan serta digambarkan dalam laporan penelitian.

Penelitian dilasanakan di Kantor Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli yang beralamat Jln. Perdagangan No. 5 Kota Sigli Kab. Pidie. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai tanggal 7 Januari hingga 14 Januari 2019.

Sumber data dalam dalam penelitian ini dikumpulkan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara yg dikempokkan dalam data primer dan sekunder. sumber data primer dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sudah menjadi nasabah di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak tertentu yang telah dikumpulkan yang berhubungan dengan penelitian ini.

Seluruh nasabah Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli menjadi populasi data yang akan diteliti yang berjumlah 702 nasabah, kemudian dengan mengunakan teknik pengambilan sampel yang mengunakan teknik accidental

sampling, Accidental sampling/ Convenience sampling adalah non-probabilitas

sampling, teknik dimana subyek dipilih karena aksesibilitas nyaman dan ditemui secara kebetulan di tempat penelitian saat penelitian berlansung, maka 20 Nasabah yang ditemui pada tanggal penelitian 7 – 14 Januari 2019 menjadi sampel penelitian ini.

D. Landasan Teori

1. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen

Teori tentang perilaku konsumen dalam penelitian ini akan membahas tentang pengertian perilaku konsumen menurut beberapa ahli, peran perilaku konsumen bagi produsen/pemasar produk dan perilaku konsumen berdasarkan prespektif Islam. Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan perilaku yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk guna memenuhi

(6)

83

kebutuhannya. Sepanjang proses yang berawal dari timbulnya kebutuhan sampai pada keputusan beli, mengkonsumsi produk dan menyingkirkan produk bila sudah habis atau tidak digunakan lagi. (Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, 2005). Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengertian perilaku konsumen, antara lain:

a. Peter dan Olson mendefinisikan bahwa perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan. Dengan kata lain, perilaku konsumen melibatkan pemikiran dan perasaan yang mereka alami serta tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi. (Peter, J. Paul & Jerry C. Olshon, 2013).

b. Kotler dan Keller Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. (Philip Kotler dan Kevin LaneKeller, 2008).

Perilaku konsumen merupakan perilaku yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk guna memenuhi kebutuhannya. Sepanjang proses yang berawal dari timbulnya kebutuhan sampai pada keputusan beli, mengkonsumsi produk dan menyingkirkan produk bila sudah habis atau tidak digunakan lagi. (Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, 2005).

Perilaku konsumen terdapat 2 unsur penting yaitu: a. Proses Pengambilan keputusan.

b. Kegiatan fisik yang berupa penilaian dan pemilihan serta memperoleh dan menggunakan produk dan jasa. (Swasta Basu, 2004).

Perilaku konsumen merupakan penentu yang akan mempengaruhi seorang konsumen untuk membeli suatu produk. (Budianto, 2015). Menurut Sangadji dan Sopiah menganalisis perilaku konsumen akan membantu membuat keputusan dalam perencanaan pemasaran yang sesuai dengan harapan konsumen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen dan faktor utama yang mendasari pengambilan keputusan pembelian

(7)

84

para konsumen akan berguna dalam perancangan strategi pemasaran yang tepat. Penetapan harga, pemilihan promosi yang menarik, lokasi yang strategis, serta mekanisme pelayanan dapat disesuaikan dengan harapan konsumen atau bahkan melebihi ekspektasi konsumen. (Sangadji, 2013).

Perilaku konsumen memiliki banyak peran tergantung dari sisi penggunaannya. Muanas menjelaskan bahwa peran perilaku konsumen terhadap pemasar/produsen adalah sebagai berikut: (Arief Muanas, 2014).

a. Membujukkonsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

b. Memahami bagaimana konsumen berperilaku, berfikir dan bertindak agar pemasaran produk dapat disesuaikan.

c. Memahami alasan/faktor dibalik keputusan pembelian konsumen, sehingga strategi dapat disesuaikan. Menurut Tjiptono perilaku konsumen penting untuk diamati dan dipahami karena akan bermanfaat untuk pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi dan penentuan strategi promosi yang tepat untuk menarik konsumen. (Andy Tjiptono, 1998).

2. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Islam

Menurut Lukman Hakim perilaku konsumsi muslim dari segi tujuan tidak hanya mencapai kepuasan dan konsumsi barang dan penguasaan barang tahan lama (sebagaimana teori konvesional) tapi juga dalam rangka mendapatkan ridha Allah. Perilaku konsumsi muslim berfungsi sebagai ibadah sehingga merupakan amal sholeh, karena setiap perintah-Nya mengandung ibadah. (Lukman Hakim, 2012).

Islam telah menetapkan kadiah dan aturan pada setiap aspek kehidupan manusia mulai dari etika komunikasi sampai kepada etika konsumsi. (Muhammad Aminullah, 2019). 1 Dalam hal konsumsi pun Islam telah mengaturnya. Hal ini agar manusia mendapatkan maslahat dari setiap kegiatan konsumsi yang dilakukan dan terhindar dari mudharat. Menurut Adiwarman Karim seorang muslim akan senantiasa bertindak rasional dalam setiap hal termasuk dalam

(8)

85

kegiatan konsumsi. Pengambilan keputusan akan senantiasa didasarkan pada perbandingan antar berbagai preferensi, peluang dan manfaat serta mudharat yang ada. Konsumen muslim akan memilih komoditas yang memberikan utilitas paling besar. (Adiwarman Karim, 2015).

Inilah mengapa agama memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumsinya. Terdapat norma yang harus dipatuhi sebagai bentuk ketaatan terhadap agama yang dianut. Seorang Muslim yang bertaqwa akan memilih produk-produk yang tidak menimbulkan mudharat dan tidak dilarang dalam agama. Sama halnya dengan produk-produk lembaga keuangan konvensional yang masih mengandung riba yang diharamkan dalam Islam. Meskipun tidak semua muslim menjadikan riba sebagai pertimbangan dalam memilih pembiayaan, namun mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam tidak menutup kemungkinan bahwa faktor religiusitas yang mempengaruhi sebagian masyarakat dalam menggunakan lembaga keuangan syariah adalah karena ingin menghindari riba yang memang jelas diharamkan dalam Islam.

3. Tinjauan Tentang Keputusan Konsumen

Keputusan konsumen dalam arti yang umum adalah “a decision is the

selection of an option from two or more alternative choices” yaitu suatu

keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Definisi keputusan konsumen menurut Nugroho adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Sedangkan menurut Ma’ruf, proses keputusan konsumen bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian dimasa depan. Menurut Swastha dan Handoko berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu: (Swastha dan Handoko, 2011). Pengambilan inisiatif (inisiatif, Orang yang mempengaruhi (influencer): Pembuat keputusan (decider, Pembeli (buyer) dan Pemakai (user).

(9)

86

Teori keputusan konsumen dalam penelitian ini akan membahas tentang pengertian keputusan konsumen dan proses keputusan pembelian dari produsen. Keputusan konsumen dalam arti yang umum adalah “a decision is the selection of

an option from two or more alternative choices” yaitu suatu keputusan seseorang

dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Definisi keputusan konsumen menurut Nugroho adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Sedangkan menurut Ma’ruf, proses keputusan konsumen bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian dimasa depan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disampaikan bahwa keputusan konsumen adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya

Menurut Swastha dan Handoko berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu: (Swastha dan Handoko, 2011).

a. Pengambilan inisiatif (inisiatif): individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri. b. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi

keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja. c. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan

membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana membelinya.

d. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya. e. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa

yang dibeli.

(10)

87

mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang sesuai dengan pembeli.

Strategi pengambilan keputusan merupakan proses melihat ke depan untuk mengarahkan organisasi agar jalannya tidak goyah di tengah-tengah masalah dan krisis yang muncul seketika dari kegiatan setiap hari. Dimana setiap konsumen akan melakukan berbagai macam keputusan untuk melakukan tindakan pembelian untuk menggunakan suatu produk atau jasa. Sebelum melakukan tindakan tersebut, konsumen mencari manfaat (benefit) tertentu dari suatu produk, harga, tempat membeli, dan lain-lain. Konsumen memandang setiap produk adalah sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Konsumen bersikap dalam menilai atribut-atribut produk yang dianggap relevan dan menonjol. Mereka akan memberikan perhatian paling besar pada atribut yang memberikan manfaat sesuai kebutuhannya. Pada prosedur evaluasi inilah konsumen mempunyai sikap terhadap alternatif merek, dilakukan melalui empat tahap: (Faisal Noor, tt).

a. pengenalan kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

b. pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:

1) Sumber pribadi yaitu keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

2) Sumber komersial yaitu iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.

(11)

88

4) Sumber pengalaman yaitu penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.

c. evaluasi alternatif

Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

d. keputusan pembelian,

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang mendasari seorang konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, namun dalam penelitian ini hanya digunakan faktor promosi, harga, lokasi, kualitas layanan dan aspek/alasan syariah.

1) Faktor Promosi,

Promosi merupakan bagian dari marketing mix yang memiliki peran untuk memasarkan produk, dalam promosi terdapat 2 unsur penting yaitu sebagai alat komunikasi dengan konsumen dan sebagai alat untuk mempengaruhi dan menarik minat konsumen terhadap produk yang dipasarkan. (Lupiyoadi Rambat dan A. Hamda, 2009).

2) Faktor Harga

Menurut Kotler harga sejumlah nilai atau nominal yang diterima dari konsumen sebagai timbal balik dari penggunaan, pembelian atau pun kepemilikan dari produk baik yang berupa barang ataupun jasa yang diberikan oleh penjual. Pada tingkat ingin membeli, harga menjadi salah

(12)

89

satu faktor yang diperhatikan nasabah. Harga terkadang digunakan untuk menilai kualitas sebuah produk/jasa yang ingin dibeli. Harga merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan konsumen dalam menentukan keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. (Kotler, 2001). 3) Faktor Kualitas Layanan

Kualitas layanan diantaranya adalah bagaimana keramahaan pelayanan

customer officer dan juga kualitas produk yang ditawarkan. Selain itu

kecepatan waktu, ketepatan pencatatan, memprioritaskan nasabah dan kenyamanan ruang tempat transaksi termasuk juga menjadi pertimbangan nasabah.

4) Faktor Syariah

Faktor syariah akan teruji dengan indicator kepatuhan agama, Aqad dan bisnis berbasis Syariah serta tidak ada riba

5) Faktor Lokasi

Lokasi merupakan keputusan manajemen tentang dimana tempat yang strategis untuk memberikan pelayanan terhadap konsumen. (Rambat Lupiyoadi, 2001). 2 Lokasi pelayanan jasa digunakan dalam memasukkan jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung

5. Pegadaian Dalam Konsep Islam (Ar-Rahn)

Walaupun cikal bakal lembaga gadai berasal dari Italia yang kemudian berkembang keseluruh dataran Eropa, perjanjian gadai ada dan diajarkan dalam Fikih Islam. Fikih Islam mengenal perjanjian gadai yang disebut “ar-rahn”, yaitu perjanjian menahan sesuatu barang sebagai tanggungan hutang.

Sebagaimana halnya instritusi yang berlabel syari’ah, maka landasan konsep pegadaian syari’ah juga mengacu kepada syari’ah islam yang bersumber dari al-quran dan hadis nabi SAW. Dasar hukum ar-rahn adalah al-qur’an dan Hadis, khususnya surat al–Baqarah ayat 282 yang mengajarkan agar perjanjian hutang –

(13)

90

piutang itu diperkuat dengan catatan dan saksi – saksi, serta ayat 283 yang membolehkan meminta jaminan barang atas hutang. Adapun landasan yang dipakai adalah Al-Qur’an, Q.S. Al-Baqarah, ayat 282 : (Depag, 1413 H).

$y㕃r'¯≈tƒ šÏ%©!$# (#þθãΖtΒ#u #sŒÎ) ΛäΖtƒ#y‰s? Aøy‰Î/ #’n<Î) 9≅y_r& ‘wΚ|¡•Β çνθç7çFò2$$sù 4 =çGõ3u‹ø9uρ öΝä3uΖ÷−/ 7=Ï?$Ÿ2 ÉΑô‰yèø9$$Î/ 4 Ÿωuρ z>ù'tƒ ë=Ï?%x. βr& |=çFõ3tƒ $yϑŸ2 çµyϑ¯=tã ª!$# 4 ó=çGò6u‹ù=sù

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu”

Landasan ini kemudian diperkuat dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional 1. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn. 2. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 26/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn

Emas.

3. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 09/DSN-MUI/III/2002 tentang ijarah. 4. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 10/DSN-MUI/III/2002 tentang

wakalah dan

5. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 43/DSN-MUI/III/2002 tentang ganti rugi

Pada tanggal 26 Juni 2002 (DSN MUI-BI, 2006). yang menyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn diperbolehkan dengan ketentuan sebagai berikut (Chaeruddin Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, 1994). :

a. Ketentuan Umum :

1) Murtahin (penerima barang) mempunya hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua utang rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.

2) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya

(14)

91

dengan tidak mengurangi nilai marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan perawatannya.

3) Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya menjadi kewajiban rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban rahin.

4) Besar biaya administrasi dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

5) Penjualan marhun (Abdul Malik Idris, 1990).

a) Apabila jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan rahin untuk segera melunasi utangnya.

b) Apabila rahin tetap tidak melunasi utangnya, maka marhun dijual paksa/dieksekusi.

c) Hasil Penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan.

d) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban rahin

Sesuai dengan landasan konsep di atas, pada dasarnya Pegadaian syari’ah berjalan di atas 5 akad transaksi Syari’ah yaitu :

1. Akad Qardh adalah suatu akad yang dibuat oleh pihak pemberi gadai dengan pihak penerima gadai dalam hal transaksi gadai harta benda yang bertujuan untuk mendapatkan uang tunai yang diperuntukkan untuk konsumtif.

2. Akad Mudharabah adalah pembiayaan antara kedua belah pihak dengan menyepakati bagi hasil yang akan didapatkan kedua belah pihak dengan memberikan jaminan untuk ditaksir harga barang sebagai modal usahanyaatau pembiayaan produktif.

3. Akad Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya sendri. Melalui akad ini dimungkinkan bagi

(15)

92

Pegadaian untuk menarik sewa atas penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad.

4. Akad ba’i muqayyadah adalah akad yang dilakukan oleh pemilik sah harta benda barang dengan pengelola barang gadai agar barang benda dimaksud mempunyai manfaat yang produktif. Dalam hal ini nasabah membrikan keuntungan berupa mark up atas barang yang dibelikan oleh murtahin atau pihak penerima gadai dapat memberikan barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan akad jual beli sehingga murtahin dapat mengambil keuntungan berupa margin dari penjualan barang tersebut sesuai kesepakatan antara keduanya

5. Akad musyarakah amwal al-‘inan adalah suatu transaksi dalam bentuk perserikatan antara dua belah pihak atau lebih yang disponsori oleh Pegadaian syari’ah untuk berbagi hasil (profit loss sharing), berbagi kontribusi, berbagi kepemilikan, dan berbagi resiko dalam sebuah usaha.

E. Dekskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini yang dilakukan terhadap 20 sampel nasabah yang berinsial SF, IS, ER, AD, BY, MN, AH, KF, MT, KN, MS, MJ, AN, NS, AR, AM, SH, IS, SF dan BY serta 1 narasumber dari pihak Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, dengan menyiapkan 10 pertanyaan kepada nasabah dan 9 pertanyaan kepada pihak pegadaian, nasabah yang dipilih berdasarkan teknik pengambilan sampel

accidental sampling, yaitu nasabah yang ditemui saat penelitian berlansung, pada

tanggal 7 Januari hingga 14 Januari 2019. Sampel tersebut mewakili 702 nasabah

rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli dari berbagai pekerjan yaitu

PNS, Swasta, Pedagang, Petadi dan Ibu rumah tangga yang dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Dari wawancara penulis dengan narasumber terkait tingkat pemahaman nasabah tentang riba, Sebagian nara sumber beranggapan bahwa riba itu apabila bunga yang ditetapkan pihak pemberi hutang terlalu memberatkan, sedangkan yang lainnya berasumsi riba itu hanya terjadi pada bank kovensional. Dari pertanyaan tersebut semua menjawab pertanyaan pengertian riba, 11 narasumber

(16)

93

(IS, ER, MN, AH, KF, MT, RH, MS, SY, SH, dan NS) tidak menjawab pemahaman mereka tentang rahn. Semua nasabah yang diwawancarai sudah memahami konsep dasar riba, yaitu pemberlakuan bunga atau penambahan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam, tetapi tidak semua narasumber memahami tentang rahn.

Kemudian terkait prinsip syariah yang dijalankan oleh Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, lumayan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih tempat pinjaman uang karena sudah sesuai dengan syariat Islam, bayarnya lebih kecil dari pembiayaan konvensional, dan bisa menghindari riba. Dari 20 Narasumber, hanya 3 (ER, KF dan MJ) yang berargumen tidak yakin dengan prinsip syariah yang dijalankan oleh Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli.

Terkait pengetahun nasabah tentang riba disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah telah memperoleh konsep dasar tentang riba dari hasil mereka belajar walaupun tingkat akurasi pemahaman mereka bervariasi karena banyak dari mereka mendengar penjelasan tentang riba pada waktu dulu saat mereka masih belajar. Sumber belajar nasabah tentang riba bervariasi sehingga besar kemungkinan pemahaman mereka juga akan berbeda, terutama perbedaan ini akan terlihat dari nasabah yang belajar di bangku kuliah serta dari para tengku dengan mereka yang belajar dari ceramah ceramah di internet atau dari hasil membaca buku.

Kemudian, terkait alasan nasabah menggunakan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli bukan karena mereka tidak mengenal lembaga penyedia pinjaman lain karena dari wawancara penulis dengan nasabah menunjukkan bahwa mereka mengenal beberapa tempat pembiayaan lain yang disebutkan oleh nasabah tidak saja penyedia hutang konvensional tapi juga penyedia hutang yang menerapkan konsep syariah. Begitu juga nasabah memiliki latar belakang beragam meminjam di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli dengan pola Rahn.

(17)

94

Terkait faktor yang mempengaruhi putusan nasaban memilih pembiayaan rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, terungkap faktor murahnya biaya yang harus dikeluarkan nasabah dalam pembiayaan Rahn ada 14 narasumber yaitu, SF, IS, ER, AD, BY, MN, AH, KF, MT, KN, MS, MJ, AN dan NS, begitu pula ada yang menyebutkan faktor layanan dari pegawai Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli ramah, layanan yang memberikan solusi, serta prosesnya yang mudah prosesnya mudah ada 6 narasumber yaitu AR, AM, SH, IS, SF dan BY, selain itu faktor konsep syariah yang jalankan oleh Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli juga disebutkan oleh 5 Narasumber yaitu RH, SY, SF, AD dan BY. Faktor lokasi mudah dijangkau bagi nasabah juga muncul sebagai alasan nasabah memilih Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli sebagai tempat pembiayaan, dimana terdapat 3 narasumber yang menjawab faktor tersebut yaitu MY, SF dan BY. Sedangkan faktor lain yang muncul adalah aspek promosi, hanya 1 narasumber yang menjawab yaitu AD.

Kemudian, dalam kaitan fasilitas Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, umumnya nasabah merasa senang dengan fasilitas yang didapatkan saat ke Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli salah satunya adalah kartu nasabah, dengan kartu ini nasabah tidak perlu melakukan registrasi saat hendak melakukan transaksi, parkirnya nyaman, tempat penyimpanan anggunan aman dan terjamin, adanya doorprize yang diberikan saat menyelesaikan pinjaman. Adapun fasilitas tidak disukai oleh nasabah fasilitas gedung yang tidak memadai, sempit dan tidak ada ruang khusus untuk nasabah perempuan.

Begitu pula kebanyakan nasabah yang penulis wawancarai rutin menggunakan produk Rahn setiap ada kebutuhan bahkan dalam satu siklus beberapa kali melakukan perpanjangan dan tambahan pinjaman. Ada juga beberapa nasabah yang hanya mengambil pinjaman di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli apabila anggunan tersedia seperti emas atau kendaraan bermotor, bila anggunan tidak tersedia maka nasabah tersebut akan beralih ke pemberi pinjaman lain. Juga kebanyakan nasabah yang penulis wawancarai nasabah sudah memahami konsep dasar pembiayaan syariah. Secara umum konsep syariah mempengaruhi motivasi untuk memanfaatkan produk Rahn di Pegadaian Syariah

(18)

95

Cabang Pembantu Sigli, hal ini terbukti dari jawaban nara sumber yang penulis wawancari. Bahkan sebagian dari nasabah tidak yakin dengan konsep syariah dari Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli.

Untuk keunggulan Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, umumnya diketahui oleh nasabah lewat informasi berantai, ada juga dari mereka yang mengetaui keunggulan Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli lewat iklan dari pihak pegadaian tapi mereka mengetaui informasi tersebut kebanyakan dari teman, keluarga dan rekan kerja.

F. Analisa Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripsikan sebelumnya mengenai faktor yang mempengaruhi nasabah dalam pengambilan pembiayaan

Rahn di Pegadaian Syariah Sigli terhadap pengambilan keputusan nasabah dan

faktor dominan adalah

Pertama, faktor mempengaruhi nasabah dalam memilih produk pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli adalah faktor harga. Sebelum

memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk nasabah biasanya akan membandingkan harga terlebih dahulu antara satu produk dengan produk lain yang ditawarkan dan antara satu tempat dengan tempat yang lain, kemudian nasabah akan mencari yang paling terjangkau dan sesuai dengan kondisi finansial, selain itu nasabah akan menilai terlebih dahulu apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang didapat. Dengan harga yang ditawarkan tersebut apakah sesuai dengan kualitas yang didapat. Harga yang ditetapkan harus dianggap ideal, terjangkau sesuai dengan kondisi finansial para konsumen pada umumnya. Harga yang dipresepsikan terjangkau dan sesuai akan mampu mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

Kedua, Kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan

nasabah, rasa puas dapat diukur melalui tingkat menyenangkan atau tidaknya pelayanan tersebut setelah di berikan kepada orang lain. Karena pelayanan yang baik dan benar adalah jika pelayanan diberikan secara cepat, tepat, adil, ramah dan menyenangkan bagi orang yang dilayani. Hal tersebut akan membuat

(19)

96

nasabah semakin yakin untuk menggunakan jasa pegadaian syariah. Dan sebaliknya jika pelayanan yang dinilai buruk akan dipresepsikan sebagai pelayanan yang buruk. Jika dianggap buruk maka nasabah akan enggan dan tidak tertarik dengan Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli.

Ketiga, Pegadaian Syariah merupakan lembaga keuangan yang berbasis

syariah, maka pelayanan dan operasional yang islami akan menjadi ciri khas dan nilai tambah bagi Pegadaian Syariah, di sisi lain semua nasabah Pegadaian Syariah Sigli beragama Islam seyogianya aspek syariah menjadi tolak ukur utama bagi nasabah dalam menentukan pilihan layanan pembiayaan keuangan, namun ironisnya berdasarkan hasil penelitian aspek syariah tidaklah menjadi perhatian utama nasabah dalam pengambilan keputusannya untuk meminjamkan barang dan jasa di Pegadaian Syariah Sigli.

Keempat, nasabah biasanya akan mempertimbangkan lokasi pembelian/pelayanan jasa yang dekat dan akses yang mudah. Semakin dekat lokasi dan semakin mudah lokasi dijangkau nasabah maka akan semakin mempengaruhi keputusan nasabah. Akses lokasi yang mudah, lokasi strategis dan visibilitas lokasi sangat penting untuk mendorong keputusan pembelian nasabah. Lokasi Pegadaian Syariah Sigli sendiri dapat dikatakan mudah diakses baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Dalam pemasaran bank yang dimaksud dengan lokasi bank adalah lokasi (place) merupakan bauran pemasaran (marketing mix) yang ketiga setelah produk (product) dan harga (price). Sementara dalam pemasaran lembaga pegadaian yang dimaksud dengan lokasi lembaga pegadaian adalah tempat dimana layanan produk lembaga pegadaian dilakukan. Indikator yang harus digunakan untuk memilih lokasi oleh sebuah perusahaan adalaha akses, visibilitas, lalu lintas (traffic), tempat parkir yang luas dan aman, dan lingkungan.

Kelima, kegiatan promosi tidak boleh berhenti hanya pada memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi dilanjutkan dengan upaya untuk mempengaruhinya agar konsumen tersebut menjadi senang, Konsumen biasanya akan mencari informasi terlebih dahulu terkait produk yang ingin dibeli. Informasi yang didapat tersebut yang akan mendorong konsumen untuk menentukan

(20)

97

keputusan pembelian, antara membeli atau tidak membeli. Informasi yang diberikan oleh pihak pemasar dalam bentuk iklan yang terdapat dimedia cetak, media elektronik maupun media lainnya akan mempengaruhi sikap konsumen. Namun lain halnya dengan nasabah Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, mereka mendapatkan informasi tentang keunggulan Pegadaian Syariah dari keluarga dan teman sejawat, artinya merekalah yang agen promosi produk pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli kepada nasabah tanpa dibayar.

Merujuk kepada uraian faktor yang telah penulis uraikan pada uraian terdahulu dapat disimpulkan ada lima faktor yang mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan terhadap produk rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, yaitu faktor harga, faktor layanan, faktor syariah, faktor lokasi dan faktor promosi.

Dari kelima faktor tersebut, 20 nasabah yang diwawancarai dalam memilih produk Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli dengan rincian 14 narasumber memberikan jawaban harga yang terjangkau dan murah sebagai alasan memilih produk rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, 6 Narasumber menjawab faktor layanan yang mudah dan proses cepat, 5 narasumber menjawab faktor syariah, 3 narasumber menjawab lokasi terjangkau dan 1 narasumber menjawab promosi sebagai faktor yang mempengaruhi para nasabah dalam mengambil keputusan untuk memilih produk rah di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli.

Merujuk kepada kesimpulan di atas, faktor dominan yang mendorong putusan karena harga yang murah, terungkap faktor harga menjadi patokan dasar dalam meminjam dengan menggunakan produk Rahn di Pegadaian Syariah Sigli. Melihat faktor dominan ini, tentunya bagian dari menelaah ulang sikap nasabah dalam melihat sebuah produk itu tepat atau tidak. setiap konsumen akan melakukan berbagai macam keputusan untuk melakukan tindakan memilih untuk menggunakan suatu produk atau jasa.

Merujuk kepada pandangan Kotler, dalam buku Manajemen Pemasaran, Harga merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan konsumen dalam

(21)

98

menentukan keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Satu diantara alasan yang rasional dalam memilih sebuah produk adalah Ongkos. Bagi sebagian orang, Ongkos merupakan penentu. Sedangkan bagi sebagian kecil, mereka tak segan membayar mahal asal kualitas Pelayanan dan produknya sesuai dengan keinginannya. Harga mempengaruhi keputusan pembelian karena nasabah biasanya akan membandingkan harga terlebih dahulu dan mencari yang paling sesuai dengan kondisi finansial, selain itu nasabah akan menilai terlebih dahulu apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang didapat. Apabila nominal yang terlalu mahal, sudah pasti sebuah produk akan ditinggalkan. Kecuali produk itu menawarkan sesuatu yang lain dari produk yang ditawarkan kompetitornya. Begitupun dalam transaksi keuangan. Biaya administrasi, ujrah akan menjadi satu diantara faktor penentu bagi nasabah dalam memilih jasa di Pegadaian syariah.

Sebelum penelitian ini dilakukan, muncul persepsi di masyarakat bahwa nominal harga di lembaga keuangan Syariah lebih besar dibandingkan lembaga keuangan konvensional, tetapi setelah menganalisa faktor nasabah memilih produk Rahn Pegadaian Syariah Sigli faktor dominan adalah harga yang murah, tentunya dominasi faktor harga murah mematahkan persepsi awal tentang lebih besar biaya ongkos di Pegadaian Syariah Sigli sebagai salah satu lembaga keuangan Syariah yang ada di Kabupaten Pidie.

Maka terlihat begitu jelas dimana faktor yang sangat dominan dalam pengambilan keputusan nasabah di Pengadaian Syariah Sigli yaitu faktor harga kemudian faktor kualitas layanan dari pihak pengadaian terhadap nasabah.

G. Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam pengambilan pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli dan factor dominan adalah sebagai berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam pengambilan pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli, ada beberapa factor yaitu:

(22)

99

a) Faktor harga

b) Faktor kualitas pelayanan, c) Faktor berbasis Syariah. d) Faktor promosi

e) Faktor Lokasi Terjangkau,.

2. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah dalam pengambilan pembiayaan Rahn di Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli adalah faktor harga yang harus dikeluarkan oleh nasabah terhadap pengadaian syariah.

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka penulis memberikan rekomendasi kepada:

1. Pegadaian Syariah Cabang Pembantu Sigli diharapkan untuk mempertahankan penetapan harga yang terjangkaubagi nasabah agar semakin menarik nasabah untuk menggunakan jasa Pegadaian Syariah.

2. Bagi peneliti lain, diharapkan dalam penelitian lebih lanjut menambah faktor-faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini seperti faktor budaya, faktor sosial, faktor psikologis dan faktor pribadi serta menambah jumlah sampel yang digunakan.

(23)

100

Abdul Malik Idris. (1990). et. al, Terjemahan Ringkas Fiqih Islam Lengkap, Jakarta: Rineka Cipta.

Adiwarman Karim. (2015). Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Rajawali Pers. Andy Tjiptono. (1998). Manajemen Jasa, Yogyakarta: Andi Offset.

Arief Muanas. (2014). Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Gerbang Media Aksara. Budianto. (2015). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Chaeruddin Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis. (1994), Hukum Perjanjian dalam

Islam, Jakarta : Sinar Grafika.

Depag. (1413 H). al-Qur’an dan Terjemahnya: Mujamma’ Khadi al Haramain

asy Syarifain al Malik Fahd li thiba’at al Mush – haf – asy – Syari,

Medinah Munawwarah.

DSN MUI-BI. (2006). Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI, Edisi Revisi, Cet ketiga Ciputat: Gaung Persada.

Kotler. (2001). Manajemen Pemasaran (Terjemahan), Jakarta: Indeks Kelompok Media.

Lukman Hakim. (2012). Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi Rambat dan A. Hamda. (2009). Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi

Kedua, Jakarta: Salemba Empat.

Muhammad Aminullah. (2009). Etika Komunikasi Dalam Al-Qur`an (Studi

Pendekatan Tafsir Tematik Terhadap Kata As-Sidqu), Jurnal Al-Bayan,

Vol. 25, Nomor 1, Januari – Juni (https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/view/5274), hal. 170

Rambat Lupiyoadi. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat.

Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw. (2005). Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi Offset.

Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi Offset.

Swasta Basu. (2004). Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Swastha dan Handoko. (2011). Manajemen Pemasaran Analisis Prilaku

Referensi

Dokumen terkait

Pemegang Polis dan/atau Tertanggung dan/atau Penerima Manfaat harus mengirimkan Dokumen Klaim secara lengkap kepada Penanggung dalam waktu tidak melebihi dari 90 hari

Tema hasil jangka panjang program KKS-Pengabdian ini adalah keberdayaan masyarakat melalui sentuhan ilmu dan teknologi pada komoditas ikan untuk menggerakkan

Java Heat, film yang berlokasi di Yogyakarta yang merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa ini menggambarkan orang Jawa sebagai orang yang bersifat kasar dan

Melek huruf memungkinkan manusia melalukan lompatan kuantum dalam peradaban karena dengan melek huruf masyarakat luas ‘tercerahkan’ atau paling tidak memiliki daya dalam

Adanya pengaruh sangat nyata perlakuan pupuk organik terhadap semua parameter pertumbuhan melon dimungkinkan karena pupuk organik mengandung berbagai unsur hara

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penambahan pulp bayam dengan konsentrasi bervariasi terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik tahu

Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat diuangkan, menyatakan jenis sumber dana bank

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama , yang selama ini dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata