• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi. terhadap Struktur Modal Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi. terhadap Struktur Modal Perusahaan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

1

Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi

terhadap Struktur Modal Perusahaan

Marsa Nurlita Wijayanti

Universitas Islam Indonesia

marsanurlita@ymail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi dan mikroekonomi seperti Inflasi, suku bunga, nilai tukar dollar terhadap rupiah, firm size, liquidity, profitability dan tangible assets terhadap struktur modal perusahaan. Populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016, sedangkan metode pengambilan samplenya menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dimana terdapat 3 persamaan analisis regresi. Regresi pertama yaitu untuk mengetahui pengaruh variable makroekonomi dan mikroekonomi terhadap struktur modal perusahaan, regresi kedua yaitu untuk mengetahui pengaruh variable makroekonomi terhadap struktur modal perusahaan, regresi ketiga untuk mengetahui pengaruh variable mikroekonomi terhadap struktur modal perusahaan. Hasilnya, pada regresi pertama, inflasi, suku bunga, likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahan, pada regresi kedua, suku bunga dan nilai tukar US dollar terhadap rupiah berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan, pada regresi ketiga, likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

Kata kunci : makroekonomi, mikroekonomi, struktur modal. Abstract

This study aims to determine the effect of macroeconomic and microeconomic variables such as inflation, interest rates, dollar exchange rate against the rupiah, firm size, liquidity, profitability and tangible assets on the company's capital structure. The population used is some manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2012-2016, while the sampling methods use purposive sampling technique. This study uses panel data regression analysis where there are three equations of regression analysis. The first regression is to determine the effect of macroeconomic and microeconomic variables on the capital structure of the company, the second regression is to determine the effect of macroeconomic variables on the capital structure of the company, the third regression to determine the effect of microeconomic variables on the capital structure of the company. The result, in the first regression, inflation, interest rate, liquidity and profitability have a significant effect on the company's capital structure, in the second regression, interest rate and exchange rate of US dollar against rupiah have a significant effect on the company's capital structure, the third regression, liquidity and profitability have significant effect against the company's capital structure.

(2)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

2 PENDAHULUAN

Pada era globalisasi dimana perubahan sangat cepat dan ketidakpastian sangat tinggi, perusahaan perlu mengelola perusahaan dengan baik agar mampu bersaing. Hal tersebut dapat mendorong manajer perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, pemasaran dan strategi perusahaan. Dengan memperhitungkan keadaan khusus perusahaan, manajemen harus dapat memutuskan kombinasi sumber ekternal dan internal yang paling tepat. Hal ini menyebabkan keputusan struktur modal mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan hal itu adalah salah satu tantangan berat yang dihadapi oleh perusahaan Abor (2005). Menurut Ramlall (2009), struktur modal diukur melalui leverage. Dimana terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi leverage seperti growth, size, tangibility of assets, profitability, liquidity, non-debt tax shield, age dan investment, Bhaduri (2002) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah assets structure, non-debt tax shield, size, financial distress, growth, profitability, age, signaling, dan uniqueness.

Perusahaan yang ada di pasar modal tidak terlepas dari pengaruh yang berkembang dilingkungannya, baik dilingkungan ekonomi mikro seperti keadaan para emiten, laporan kinerja perusahaan (profitabilitas, asset tetap, likuiditas), ukuran perusahaan, keputusan strategis pada Rapat Umum Pemegang Saham akan menjadi informasi yang menarik di Pasar Modal. Selain ada lingkungan ekonomi mikro, perubahan juga dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar, inflasi, jumlah uang beredar, tingkat suku bunga yang berpengaruh teradap fluktuasi pasar modal dan PDB (Produk Domestik Bruto).

Pada penelitian sebelumnya, belum banyak yang mengungkap pengaruh variable makro ekonomi dan mikroekonomi terhadap struktur modal, sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini. Dalam penelitan ini, variable-variabel makroekonomi yang akan diteliti antara lain: inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah. Sedangkan variable mikroekonomi merupakan faktor lingkungan Internal (mikroekonomi) yaitu kondisi atau posisi finansial yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dikendalikan (Controllable) oleh manajemen, yang termasuk factor ini antara lain: Firm Size (ukuran perusahaan), Liquidity (likuiditas), Profitability (profitabilitas), dan Tangible Asset (asset tetap).

(3)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

3 KAJIAN TEORI

Struktur Modal

Struktur modal menurut Martono dan Harjito (2012) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Alat ukur dalam struktur modal adalah Debt Equity Ratio (DER), pengertian Debt to Equity Ratio (DER) menurut Sawir (2003) adalah Rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

Inflasi

Menurut Sukirno (2002) inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Menurut Kim dan Wu (2006), serta Franks dan Goyal (2009) yang menyimpulkan bahwa inflasi cenderung meningkatkan penggunaan hutang sehingga meningkatkan struktur modal. Dengan demikian, beberapa penelitian tersebut menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap struktur modal. Namun hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Ratnawati (2007) yang menemukan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

H1 : Inflasi berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Suku Bunga

Menurut Wiston dan Brigham (1993) bahwa Suku bunga adalah harga yang dibayarkan atas modal serta keuntungan modal yang merupakan hasil dari suatu ekuitas. Berdasarkan penelitian Mufidah (2012) ditemukan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan BI rate terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sama dengan penelitian Dincergok dan Yalciner (2011) yang menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Akan tetapi penemuan tesebut bertentangan dengan hasil penelitian Karyawati (2011) yang menyatakan bahwa BI rate tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. H2 : Suku Bunga berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.

(4)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

4 Nilai Tukar US Dollar terhadap Rupiah

Menurut Khalwaty (2000) nilai tukar ataukurs adalah mata uang asing atau alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi ekonomi internasional berdasarkan kurs resmi yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral. Mufidah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel nilai tukar valuta asing berpengaruh negative dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini mengindikasikan bahwa ketika nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah naik, maka perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang US Dollar akan mengurangi hutangnya, sehingga struktur modal menurun. Hal ini sama dengan penelitian Dong (2012) yang menyatakan Nilai tukar berpengaruh negatif yang signifikan terhadap leverage hutang jangka panjang. Akan tetapi penelitian Perdana et al (2015) menemukan hasil yang berbeda dimana perusahaan tidak perlu meperhatikan kurs dalam proses penentuan keputusan pendanaan sehingga tidak berdampak pada struktur modal.

H3 : Nilai Tukar berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Firm Size (Ukuran Perusahaan)

Firm Size menunjukkan besarnya ukuran perusahaan atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar kesempatan perusahaan dalam memperoleh hutang untuk kebutuhan pendanaan perusahaan Handoo dan Sharma (2014). Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi Halim (2007). Menurut Asnakew (2013) firm size memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Perusahaan besar cenderung memiliki poin lebih dalam mengakses hutang dan memiliki kemungkinan yang kecil dari kebangkrutan.

H4 : Firm Size berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Liquidity (Likuiditas)

Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau yan segera harus dibayar Moeljadi (2006). Menurut Hanafi (2013) semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan berarti perusahaan

(5)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

5 mempunyai kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek, sehinga perusahaan akan menurunkan penggunaan struktur modal karena perusahaan yang likuid memiliki kemampuan pengelolaan dana yang baik sehingga ia akan lebih mengembangkan dananya melalui ekuitas seperti penjualan saham atau surat berharga lainnya. Menurut Maryam and Abiha (2014) liquidity memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal.

H5 : Liquidity berpengaruh negatif terhadap stuktur modal perusahaan. Profitability (Profitabilitas)

Rasio profitabilitas manurut Horne and Machowicz (2005) adalah rasio yang memperlihatkan keuntungan yang diperoleh atas penjualan saham dan kegiatan investasi perusahaan. Menurut Prabansari dan Kusuma (2002) dalam penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek Jakarta menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Hal ini terjadi karena perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan yang baik memiliki tingkat kredibilitas yang baik dimata kreditur sehingga memudahkan perusahaan memperoleh hutang. Sama halnya dengan penelitian Sangeetha dan Sivathasan (2013) yang menunjukkan hubungan positif antara profitabilitas dengan leverage.

H6 : Profitability berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Tangible Assets (Aset Berwujud)

Asset tangibility mengarah pada keseluruhan dari aset berwujud (tanah, bangunan, mesin, dan peralatan) yang dimiliki perusahaan. Asset tangibility menggambarkan seberapa besar aktiva tetap perusahaan mendominasi sebagian besar kekayaan yang dimiliki perusahaan. Menurut Asnakew (2013) tangibility assets memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Sama halnya dengan penelitian Titman dan Wessels (1998) yang menyartakan bahwa perusahaan yang memiliki asset dengan nilai jaminan tinggi memilih tingkat hutang yang tinggi, hal itu berarti bahwa asset tetap berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan menurut Serghiescua dan Vaideanb (2014) asset tetap berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.

(6)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

6 METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Table 1 Definisi Operasional Variable Variabel Penelitian Proxy

Dependen Struktur Modal DER

Independen Inflasi Data tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

Suku Bunga Data tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

Nilai Tukar Dollar terhadap Rupiah Data tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

Firm Size FS = Ln (Total Asset)

Liquidity Current Ratio

Profitability ROE

Tangible Assets Asset tetap/ total asset

Dalam menguji data peneliti menggunakan uji asumsi klasik berupa uji asumsi heteroskedastisitas, uji asumsi multikolinearitas, dan uji asumsi autokorelasi. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dimana persamaannya sebagai berikut :

a) Hubungan Variabel Makroekonomi dan Variabel Mikroekonomi terhadap Struktur Modal.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

b) Hubungan Variabel Makroekonomi terhadap Struktur Modal. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

c) Hubungan Variabel Mikroekonomi terhadap Struktur Modal. Y = a + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Dimana dalam penelitian ini :

Y = Variabel Terikat (Struktur Modal)

a = Titik intercept atau constant, yaitu nilai perkiraan y jika x = 0

b1,b2 = Koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen pada

variabel independen. X1 = Inflasi

X2 = Suku Bunga

X3 = Kurs Rupiah X4 = Ukuran Perusahaan

(7)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

7 X5 = Likuiditas

X6 = Profitabilitas

X7 = Aset berwujud

e = Kesalahan penggangu, artinya nilai-nilai dari variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2

Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Variabel Mikroekonomi terhadap Struktur Modal

Method Var t hitung Sig. Keterangan

Fixed X1 -2.631120 0.0094 Sig. X2 4.556135 0.0000 Sig. X3 -1.186798 0.2372 Tidak Sig. X4 0.317518 0.7513 Tidak Sig. X5 -4.454422 0.0000 Sig. X6 11.44666 0.0000 Sig. X7 -0.522340 0.6022 Tidak Sig.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa pada uji chow menunjukkan hasil yang signifikan, tetapi pada uji hausman menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa teknik fixed merupakan teknik yang paling tepat. Pada teknik fixed variabel X1, X2, X5 dan

X6 yang signifikan. Variabel X1 mempunyai t hitung sebesar -2.63 dengan tingkat

signifikansi 0,009 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Inflasi (X2) mempunyai

pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Variabel X2 mempunyai t hitung

sebesar 4,56 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Suku Bunga (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal. Variabel X5 mempunyai t hitung sebesar -4,45 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang

lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Likuiditas (X5) mempunyai pengaruh negatif dan

signifikan terhadap struktur modal. Variabel X6 mempunyai t hitung sebesar 11,45 dengan

tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Profitabilitas (X6)

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Tabel 3

Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Struktur Modal

Method Var t hitung Sig. Keterangan

(8)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

8

X2 2.168753 0.0317 Sig.

X3 -2.680222 0.0082 Sig.

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa pada uji chow menunjukkan hasil yang signifikan, tetapi pada uji hausman menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa teknik fixed merupakan teknik yang paling tepat. Pada teknik fixed variabel X2 dan X3 yang signifikan. Variabel X2 mempunyai t hitung sebesar 2.168 dengan tingkat

signifikansi 0,0317 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Suku Bunga (X2)

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Variabel X3

mempunyai t hitung sebesar -2,68 dengan tingkat signifikansi 0,008 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel kurs rupiah (X3) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan

terhadap struktur modal.

Tabel 4

Pengaruh Variabel Mikroekonomi terhadap Struktur Modal

Method Var t hitung Sig. Keterangan

Fixed

X4 0.089723 0.9286 Tidak Sig.

X5 -3.408552 0.0008 Sig.

X6 7.133570 0.0000 Sig.

X7 0.510951 0.6101 Tidak Sig.

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa pada uji chow menunjukkan hasil yang signifikan, tetapi pada uji hausman menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa teknik fixed merupakan teknik yang paling tepat. Pada teknik fixed variabel X5 dan X6

yang signifikan. Variabel X5 mempunyai t hitung sebesar -3.408 dengan tingkat signifikansi

0,001 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Likuiditas (X5) mempunyai pengaruh

negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Variabel X6 mempunyai t hitung sebesar

7.133 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Ini berarti variabel Profitabilitas (X6) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Pada persamaan regresi pertama tentang pengaruh variabel makroekonomi dan mikroekonomi terhadap struktur modal perusahaan, terdapat 3 variabel yang tidak signifikan, yaitu variabel inflasi, ukuran perusahaan dan asset berwujud. Sedangkan

(9)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

9 variabel lain seperti suku bunga, nilai tukar US dollar terhadap rupiah, likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan secara statistik terhadap struktur modal perusahaan. 2. Pada persamaan regresi kedua tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap struktur

modal perusahaan, terdapat 1 variabel yang tidak signifikan yaitu variabel nilai tukar US dollar terhadap Rupiah. Sedangkan variabel lain seperti inflasi dan suku bunga berpengaruh signifikan secara statikstik terhadap struktur modal perusahaan.

3. Pada persamaan regresi ketiga tentang pengaruh variabel mikroekonomi terhadap struktur modal perusahaan, terdapat 2 variabel yang tidak signifikan yaitu variabel ukuran perusahaan dan asset berwujud, sedangkan variabel lain seperti likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan secara statistik terhadap struktur modal perusahaan. SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan, disarankan beberapa hal yaitu: 1. Pada penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sample perusahaan.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang mungkin berpengaruh terhadap struktur modal, seperti misalnya variabel bebas seperti kepemilikan perusahaan, GDP, pertumbuhan penjualan, struktur aktiva dan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abor. 2005. The effect of capital structure on profitability: empirical analysis of listed firm in Ghana. Journal International.

Acaravci dan Ahmet. 2015. Turkish Banking Sector’s Profitability Factors. International Journal of Economics and Financial Issues.

Asnakew. 2013. Impact of Firm Level Factors on Capital Structure: Evidence from Ethiopian Insurance Companies. Global Journal of Management and Business Research Finance

Bhaduri. 2002. Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence from the Indian Corporate Structure. Journal of Economics and Finance.

Bokpin. 2009. Macroeconomic development and capital structure decisions of firms:evidence from emerging market economies, Studies in economics andfinance, 26(2), 129–14 http://dx.doi.org/10.1108/10867370910963055

DeAngelo and Masulis. 2006. Optimal Capital Structure under Corporate and Personal Taxation. Journal of Financial Economics 8, 3- 29.

Dincergok, B., & Yalciner, K. 2011. Capital structure decisions of manufacturing firms’ in developing countries. Middle Eastern finance and economics, 12, April, 2011, 8 100.

(10)

Marsa Nurlita Wijayanti | Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi terhadap Struktur Modal Perusahaan

10 Dong. 2012. Capital structure decisions of LPTs in a small economy. Journal of Property

Investment & Finance Vol. 30 No. 5, 2012 pp. 493-504

Frank and Goyal, 2009. Capital Structure Decisions : Which Factors Are Reliably Important. Social Science Research Net work.

Horne, James dan Wachowicz. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12, buku kedua. Jakarta : Salemba Empat.

Karyawati, Endang, Alhabsyi dan Darminto. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Faktor Eksternal dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Profit Volume, 6 (2), 69-82

Khalwaty. 2000. Inflasi dan solusinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Kim dan Wu, Stulz RM. 2006. Timing, Investment Opportunities, Managerial

Discretion, and the Security Issue Decision. Journal Financ2 Econ 42:159–185. Martono dan Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi

UII : Yogyakarta

Maryam dan Abiha. 2014. Capital Structure Determinants of KSE Listed Automobile Companies. European Scientific Journal.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. BPFE: Yogyakarta.

Mufidah, Ana. 2012. Struktur Modal Perusahaan Properti dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 6 (1): 45-54.

Perdana, et al. 2015. Determinan Struktur Modal pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015. Ramlall. 2009. Determinants of Capital Structure Among Non-Quoted Mauritian Firms

Under Specificity of Leverage: Looking for a Modified Pecking Order Theory. International Research Journal of Finance and Economics.

Sangeetha dan Sivathaasan. 2013. Factors Determining Capital Structure: A Case study of listed companies in Sri Lanka. Research Journal of Finance and Accounting. Sawir. 2003. Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan. Jakarta: PT

Gramedia pustaka utama.

Serghiescua and Văideanb. 2014. Determinant factors of the capital structure of a firm an empirical analysis. Procedia Economics and Finance 15 ( 2014 ) 1447-1457 Sukirno. 2002. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga

Keynesian baru , Raja Grafindo Persada, Jakarta

Titman dan Wessels. 1998. The Determinants of Capital Structure Choice. The Journal of Finance: Vol XLIII, No.1 1-19.

Weston dan Brigham. 1993. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga

Gambar

Table 1 Definisi Operasional  Variable   Variabel Penelitian  Proxy

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) yaitu teknologi yang menjadi alat bantu dan sangat esensial untuk

Meskipun serangan bajak laut tidak dapat dibandingkan dengan genosida yang melibatkan pembunuhan massal ratusan atau ribuan orang, yang dimasukkan dalam yurisdiksi Mahkamah Pidana

Belum banyak tereksplorasinya kekayaan sumber daya genetik (SDG) di Maluku Utara, terutama plasma nutfah tanaman merupakan suatu potensi yang perlu digali untuk mencari sumber

Buku pegangan guru IPA SMP/MTs dalam implementasi kurikulum 2013 yang sudah dianalisis berdasarkan kategori Pedagogic Content Knowledge dan diperoleh hasil proporsi kategori

Uji bivariat menunjukkan ada enam faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kematian pasien ARDS yang dirawat di ICU, yaitu pneumonia, penyakit paru obstruktif

Kelemahan pada produksi yang anorganik adalah ketika musim kurang menentu akibat dari lingkungan eksternal, artinya karena tidak semua petani di daerah Salatiga

Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh bahwa banyaknya tanaman jagung dan banyaknya jagung muda mempengaruhi hasil produksi jagung artinya keterlibatan kedua

Input dan output yang dihasilkan dengan menggunakan perintah ini tidak akan dimanipulasi sesuai dengan tipe datanya karena input dan output yang dihasilkan atau