• Tidak ada hasil yang ditemukan

(DRAFT RENSTRA DAN PROGRAM KERJA DEKANAT ) FAKULTAS TARBIYAH TERUS BERBENAH MENYONSONG KONVERSI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(DRAFT RENSTRA DAN PROGRAM KERJA DEKANAT ) FAKULTAS TARBIYAH TERUS BERBENAH MENYONSONG KONVERSI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IB"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

(DRAFT RENSTRA DAN PROGRAM KERJA DEKANAT 2012-2015)

FAKULTAS TARBIYAH TERUS BERBENAH

MENYONSONG KONVERSI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IB

KE UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IB 2015

A.     Pendahuluan

Hidup adalah perubahan. Tidak ada yang abadi dalam hidup, kecuali perubahan. Usaha dan kerja untuk berubah adalah keniscayan bagi mereka yang punya hidup. Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang sebagai institusi tertua dan jumlah mahasiswa, dosen dan potensi

terbesar dilingkungan IAIN Imam Bonjol tentu harus tetap menjaga semangat perubahan untuk kemajuan.

Peralihan kepemimpinan fakultas, jurusan dan prodi sebagai pengerak dinamika perubahan tentu diharapkan membawa angin segar untuk bergerak lebih cepat dan lebih akurat. Setelah terpilih dan dilantiknya Dekan pada tanggal 28 November 2011 kemudian diikuti pelantikan Pembantu Dekan akhir Februari 2012, kemudian telah pula dipilih oleh senat ketua-ketua dan sekretaris jurusan serta ketua-ketua prodi, maka diperlukan konsolidasi yang lebih terukur dengan agenda yang bisa dicapai, guna untuk mempercepat lahirnya perubahan.

Usaha dan kerja keras untuk terus berbenah tentu tidak cukup menjadi tekad (motivasi) dan keinginan (will)  pimpinan saja, akan tetapi kesamaan visi, misi, strategi dan agenda kerja top,

(2)

middle

manajer dan pelaksana adalah hal yang mutlak adanya. Sesuai dengan wacana, keinginan yang kuat dan agenda kerja Rektor tentang segara akan dilakukan konversi IAIN Imam Bonjol menjadi UIN Imam Bonjol, maka Fakultas Tarbiyah tentu dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam merealisasikan gagasan besar tersebut. Membenahi, membangun dan

mensinkronisasikan semua aktivitas dan potensi yang ada di Fakultas Tarbiyah harus segara diupayakan sedemikian rupa dan terencana.

Sejalan dengan keseriusan Pemerintah  - dalam hal ini  Kementerian Agama RI – untuk meningkatkan peran Fakultas Tarbiyah sebagai Lembaga Pencetak Tenaga Kependidikan (LPTK), maka langkah strategis yang harus segera diambil adalah melakukan rekonstruksi dan revitalisasi terhadap institusi Fakultas Tarbiyah dan semua piranti pendukungnya.

B.      SEJARAH RINGKAS

Lahirnya Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang tidak terlepas adanya dorongan arus bawah dari kalangan masyarakat Islam yang diprakarsai ulama yang menyadari arti pentingnya kehadiran pendidikan tinggi Islam di Provinsi  Sumatera Barat. Memperhatikan banyaknya sekolah dan madrasah/pesantren yang berhasil menyelesaikan program studinya pada tingkat menengah atas atau yang sederajat, sementara belum ada pendidikan tinggi yang dapat menampung tamatan tersebut, yang sesuai dengan bidang ilmunya.

Pendirian tersebut didasari atas Keputusan Menteri Agama Nomor 77 tahun 1966 tanggal 25 November 1966 tentang pengakuan IAIN Imam Bonjol Padang – dengan adanya Fakultas Tarbiyah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Padang - sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di  Sumatera Barat yang diresmikan Menteri Agama Prof.KH.Saifuddin Zuhri pada tangg al 25 November 1966

/15 Rajab 1384

Hijriah

dengan Rektor Prof.H.Mahmud Yunus .

(3)

fakultas tersebut berdiri sebagai bagian dari pengembangan IAIN Imam Bonjol Padang dalam menyikapi perubahan dan kebutuhan stakeholders akan variasi ilmu-ilmu keislaman saat ini. Tahun 1970 Fakultas Ushuluddin di Padang Sidempuan Sumatera Utara sebagai cabang dari IAIN Imam Bonjol Padang, Fakultas Dakwah Tahun 1968 di Solok dan Fakultas Tarbiyah tahun 1971 di Batusangkar, pada tahun 1973 kedua Fakultas cabang di Padang Sidempuan

bergabung dengan IAIN Sumatera Utara.

C.      PARADIGMA

Paradigma baru Perguruan Tinggi mengacu pada tiga aspek, yaitu: (1) kemandirian (autonomy)

; (2)

akuntabilitas (accountability);

dan, (3) jaminan kualitas (quality assurance).

Masing-masing paradigma tersebut dapat dipahami, Pertama, greater autonomy,

yaitu Perguruan Tinggi diharapkan memiliki kemandirian yang lebih besar, bukan hanya dalam pengelolaan manajerial, tetapi juga dalam hal penentuan dan pengembangan kurikulum dalam rangka penyesuaian Perguruan Tinggi dengan dunia kerja atau kebutuhan pasar. Dengan demikian, Perguruan Tinggi berfungsi selain untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, juga dituntut kemampuannya meningkatkan kualitas disiplin ilmu melalui penelitian dan pengembangan

(research and development),

demikian juga halnya di bidang pengembangan masyarakat (community development).

Kedua,

greater accountability.

Konsep ini berupaya mengembangkan Perguruan Tinggi kepada peningkatan kemampuan dalam mencapai tujuan seperti yang direncanakan, serta memberikan hasil yang maksimal bagi pembangunan bangsa. Dalam peningkatan akuntabilitas Perguruan Tinggi ini, diharapkan mampu mendorong seluruh komponen untuk memaksimalkan penggunaan semua sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, sehingga memberikan hasil seperti yang diharapkan. Ketiga,

greater quality assurance.

Aspek ini mengarahkan Perguruan Tinggi pada peningkatan relevansi yang lebih tegas antara “output”

(4)

berupaya secara kreatif memenuhi berbagai kriteria kualitas yang sesuai dengan standar agar “output”

yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan untuk dunia kerja maupun pengembangan dan pemberdayaan anggota masyarakat.

Dengan ketiga aspek tersebut, Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang akan berupaya mengaktualisasi segenap potensi yang dimilikinya untuk menghasilkan lulusan yang bisa memenuhi tuntutan dunia kerja maupun pengembangan keilmuan dan pemberdayaan masyarakat.

D.     LANDASAN YURIDIS

1.      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2.      Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3.      Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

4.      Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

5.      Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

6.      Pearaturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang, Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai.

(5)

7.      Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi.

8.      Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

9.    Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintah

10.  Pedoman Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2005.

11.  Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2008 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

E.      PERFORMANCE

Performace Fakultas Tarbiyah yang lebih jelas, terukur dan dapat diprediksi sedemikian rupa adalah kerja mendesak yang harus dilakukan. Pimpinan Fakultas dan jajarannya sebagai pengambil keputusan diharapkan secepatnya menyusun rencana strategis (RENSTRA) dan program kerja jangka menengah empat tahun selama kepemimpinan Dekan priode 2011-2016 sebagai panduan untuk menyusun program prioritas. Untuk memudahkan upaya ini Senat Fakultas dalam rapatnya hari Jum’at, 30 Maret 2012 sudah memberikan mandat kepada Dekan untuk melakukan pengembangan Fakultas sesuai aturan yang berlaku.

Kesadaran dan kesamaan pandangan semua pihak yang terkait dengan pengembangan, pihak dekanat, rektorat, jajaran pimpinan dan pelaksana teknis Fakultas, Dosen, karyawan dan mahasiswa, harus mengerti akan arti pentingnya perencanaan, pelaksanaan, konsolidasi,

(6)

pemanfaatan potensi, penghargaan pada sumber daya  dan kerja keras adalah hal yang tak ditunda lagi. Pentingnya dokumen Renstra resmi yang representafif dan komperhensif tentang bagaimana mengelola dan mempersiapkan fakultas Tarbiyah memiliki performance yang baik adalah pilihan mendesak yang harus dipersiapkan pimpinan dan semua pihak.

Pimpinan Fakultas Tarbiyah diharapkan dengan jernih menyusun agenda yang jelas dan terprogram untuk kemajuan empat tahun kedepan. Aspek penting yang harus dirinci yang meliputi, (1).Pengembangan jurusan dan prodi-prodi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder. (2).Reaktualisasi kurikulum jurusan dan prodi sesuai kebutuhan pasar

kerja.(3).Penetapan tujuan, visi, misi dan strategi pencapaiannya. (4). Pengembangan tentang sumberdaya Dosen, pegawai dan tenaga kependidikan.(5). Ketersediaan sarana pendukung pembelajaran, seperti ruang belajar, lingkungan belajar, sumber belajar  seperti pustaka, internet dan labor dan fasilitas pendukung lainnya. 

F.       VISI

Mewujudkan Fakultas Tarbiyah sebagai pusat keunggulan (centre of excellent) Perguruan Tinggi Islam negeri yang akan melahirkan Tenaga  Pendidik dan  Tenaga Kependidikan Islam yang berakhlak mulia, memiliki kompetensi keguruan yang professional, dan kompetitif.

G.     MISI

1.      Mempersiapkan  tenaga guru agama Islam untuk sekolah Dasar dan Menengah yang mampu mengintegrasikan ilmu agama dengan pengetahuan umum.

(7)

menanamkan nilai-nilai Islami melalui pembelajaran pengetahuan umum di Madrasah.

3.      Mempersiapkan tenaga guru Madrasah Ibtidaiyah, Guru Raudhatul Athfal dan Guru Madrasah Diniyah.

4.      Mempersiapkan tenaga kependidikan di Sekolah dan Madrasah yang ahli dalam konselor, administrasi, perpustakaan dan laboran.

H.     PENGEMBANGAN

Untuk mencapai visi dan misi sebagaimana di atas maka diperlukan upaya pemanfaatan

potensi Fakultas Tarbiyah saat ini berupa 5 (lima) jurusan akan dikembangkan sebagai berikut:

1.      Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), dikembangkan pada pembukaan kelas yang memfokuskan keahlian pada  5 (lima) kompetensi khusus.

(1). Kompetensi Khusus Pendidikan Agama Islam untuk Guru Agama di Sekolah.

(2). Pendidikan Agama Islam untuk Guru Madrasah bidang Akidah akhlak.

(3). Pendidikan Agama Islam untuk Guru Madrasah bidang Fiqih

(8)

(5). Pendidikan Agama Islam untuk Guru Madrasah bidang Sej.Keb. Islam.

2.      Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

(1). Kompetensi Khusus Pendidikan Bahasa Arab Guru Bahasa Arab di Sekolah

(2). Kompetensi Khusus Pendidikan Bahasa Arab Guru Bahasa Arab di Madrasah

3.      Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

(1). Kompetensi Khusus Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

(2). Kompetensi Khusus Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Atfal.

(3). Kompetensi Khusus  Pendidikan Guru Madrasah Diniyah.

4.      Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

(1). Kompetensi Khusus Tenaga kependidikan adm  Sekolah dan Madrasah.

(2). Kompetensi Khusus Tenaga Kependidikan Perpustakaan Sekl dan Madrasah.

(9)

(3). Kompetensi Khusus  Tenaga Laboran di Sekolah dan Madrasah

5.      Jurusan Tadris.

(1). Prodi Tadris Bahasa Inggris.

(2). Prodi Matematika     

(3). Prodi IPA – Fisika

(4). Prodi IPS – Sejarah

(5). Prodi IPA – Kimia  (segara disiapkan pengajuan izin)

(6). Prodi IPA – Biologi       sda

(7). Prodi Bahasa Indonesia        sda

(8). Prodi Bimbingan Konseling Sekolah        sda

6. Persiapan dan penjajakan pendirian Fakultas MIPA

(10)

I.        STRATEGI PENCAPAIAN

1.      Pengembangan jurusan PAI dilakukan melalui kerjasama dengan Fakultas Ushuluddin, Syariah dan Adab. (kompetensi khusus dikeluarkan fakultas yang bersangkutan).

2.      Pengembangan Jurusan MPI kerjasama dengan Fakultas Dakwah.

3.      Pengembangan jurusan bahasa arab kerjasama dengan fakultas Adab. 

4.      Pengembangan jurusan Tadris kerjasama dengan UNP dan UNAND.

5.      Pengembangan PGMI kerjasama dengan UNP.

J.        TARGET PROGRAM

1.      Pengembangan jurusan sebagaimana disebutkan di atas ditarget dapat menuju lahirnya Fakultas Tarbiyah yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholder.

2.      Prodi Tadris sebagai prodi Pengetahuan umum pada akhir tahun 2012 sudah  dapat diajukan izin 2 (dua) fakultas yaitu, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan

(11)

Fakultas Ilmu Bahasa dan Sosial ( FPBS) dan tahun 2013 sudah keluar izinnya dan 2015 sudah diakreditasi.

K.      DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Untuk mendukung tugas-tugas pembelajaran diperlukan dosen dan tenaga kependidikan yang sesuai bidangnya dan memiliki kompetensi tinggi. Untuk itu diperlukan:

A.     Dosen

1.      Perbandingan jumlah Dosen dengan Mahasiswa yang lebih baik.

2.      Pendidikan dan kualifikasi akademik Dosen.

3.      Beban tugas mengajar dosen.

4.      Dosen Pembimbing akademik

5.      Dosen Pembimbing  skek Mahasiswa.

6.      Dosen Pengasuh kegiatan kemahasiswaan.

(12)

7.      Dosen Luar Biasa 8.      Dosen Kader B.      Tenaga Kependidikan

1.      Pengembangan structur dan pejabatnya.

2.      Kesebandingan jumlah pengawai  dengan mahasiswa.

3.      Pendidikan Pegawai.

4.      Job dan peningkatan kinerja. 5.      Disiplin Pengawai. 6.      Kesejahteraan Pengawai. C.      Mahasiswa 1.      Organisasi Mahasiswa

(13)

3.      Bina Ibu/ Bapak Kost Mahasiswa

L.       SARANA PENDUKUNG

1.    Jumlah local belajar yang memadai

2.    Kamar Mandi dan Toilet 3.    Perpustakaan 4.    Taman belajar 5.    Lingkungan Kampus

6.    Wifi internet lebih kuat

7.    Kantin memadai

8.    Ruangan Dosen

(14)

9.    Ruangan Kantor

10.  Ruangan Bimbingan Mahasiswa

11.  Parkir

12.  Lapangan olah raga

13.  Ruang    kegiatan mahasiswa 14.  Ruang terbuka M.   PEMBIAYAAN

1.      Sistim unit cost Mahasiswa (PNBP)

2.      Pembiayaan proporsional (APBN)

3.      Pembiayaan kerjasama pusat

(15)

N.     PENUTUP

Demikianlah pokok pikiran ini disampaikan kepada semua elemen dan komponen di Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol dengan harapan dapat dikritisi dan diberi masukan untuk kemajuan di masa datang. Padang, 04 April 2012 Dekan,

Prof. Dr. H. Duski Samad, M. Ag  

(16)

Referensi

Dokumen terkait