LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
PENDAMPINGAN DAN PENYULUHAN METODE BELAJAR MENYENANGKAN (FUN LEARNING) BERBAHASA INGGRIS
Oleh:
Fitriana Dewi Budiarti Nim. 1135030092
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Sukamukti Dusun Sukahurip Kota Banjar dengan judul “Pendampingan dan Penyuluhan Metode Belajar Menyenangkan (Fun Learning) Berbahasa Inggris” telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 16 Maret 2017.
Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN SGD Bandung
Dr.H. Imam Ghozali Budiharjo M.Si Dr.H. Ramdani Wahyu S, M.Ag NIP : 196510201994031004 NIP : 197210302001121002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayat-Nya serta kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan membahas tentang pemberdayaan dan pengabdian dengan judul laporan “Pendampingan dan Penyuluhan Metode Belajar Menyenangkan (Fun Learning) Berbahasa Inggris”
Dalam proses penyusunan tulisan ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, arahan serta motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Pada kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih juga yang tak terhingga kepada masyarakat Dusun Sukahurip Desa Sukamukti Kota Banjar yang telah banyak berpartisipasi dalam program pemberdayaan ini, kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Dr.H. Imam Ghozali Budiharjo M.Si dan kepada seluruh teman seperjuangan di Kelompok KKN 314 yang telah membantu berjalannya program ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih belum sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini, dan penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iiii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Permasalahan ... 1
B. Metode yang digunakan ... 2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ... 4
A. Monografi Desa ... 4
B. Kondisi masyarakat sasaran ... 6
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ... 8
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat ... 8
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran ... 9
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ... 9
D. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 10
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 12
A. Kesimpulan ... 12
B. Rekomendasi ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 14
LAMPIRAN ... 15
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin………4
Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan………...4
Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama………...5
Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan………...5
Tabel.5 Jadwal Kegiatan Pengajaran………...7
Tabel.6 Kendala dan Peluang………. 10
RINGKASAN EKSEKUTIF
Permasalahan yang terdapat di dusun Sukahurip desa Sukamukti dalam hal pendidikan khususnya bidang Bahasa Inggris yaitu kurangnya pendamping dan metode belajar yang menyenangkan untuk anak-anak. Kondisi latar belakang pendidikan mayoritas orang tua menjadi faktor utama yang menyebabkan anak-anak sulit mendapatkan bimbingan mengenai pelajaran di sekolah. Hal ini terlihat ketika banyaknya anak-anak yang datang mengeluhkan sulitnya mengerjakan pekerjaan rumah dikarenakan tidak adanya yang membimbing mereka.
Dengan adanya permasalahan tersebut, penulis berinisiatif mengadakan kursus bahasa inggris dengan tujuan agar dapat membimbing sekaligus memberikan metode pembelajaran yang tepat dan menyenangkan bagi anak-anak. Metode yang diterapkan adalah metode Fun Learning dipadukan dengan penerapan metode memorizing 10 words a day. Metode ini berisikan cara pembelajaran yang menyenangkan namun serius yang dapat meningkatkan anak-anak untuk belajar bahasa Inggris. Adapun metode memorizing 10 words a day atau menghafal minimal 10 kata dalam bahasa inggris perharinya merupakan metode yang memudah belajar bahasa inggris karena belajar bahasa inggris pada intinya adalah terus memperbanyak menguasai kosa kata (vocabulary). Apabila kita sudah menguasai banyak kosa kata, belajar bahasa Inggris akan sangat mudah.
Penerapan kedua metode tersebut pada awalnya memang agak sulit mengingat ini merupakan hal baru bagi mereka. Namun seiring dengan berjalannya program ini, perkembangan akan minat anak-anak dalam belajar semakin tinggi dan mereka tidak kesulitan lagi dalam belajar bahasa Inggris.
BAB I
PENDAHULUAN A. Permasalahan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan pada tahun 2017 dinamakan KKN SISDAMAS dengan basis pemberdayaan. Kegiatan KKN SISDAMAS ini memberikan pemahaman dan solusi terhadap apa yang terjadi didalam masyarakat. Adapun pemberdayaan masyarakat yang dilakukan menggunakan pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa prodi.
KKN SISDAMAS 2017 yang berbasis pemberdayaan di Desa Sukamukti dibagi menjadi 3 dusun yaitu dusun Sukahurip, dusun Sukamulya, dan Girimukti. Kelompok 314 ditempatkan di dusun Sukahurip dengan jumlah 9 RT dan 2 RW. Lokasi dusun Sukahurip berada didaerah persawahan namun tidak terlalu jauh dari pusat kota Banjar. Akses jalan yang terdapat di dusun Sukahurip pun sudah memadai tetapi jumlahnya belum terlalu banyak namun tidak menjadi permasalahan bagi masyarakat.
Dari segi pendidikan, masyarakat dari 3 dusun di desa Sukamukti sudah berada di tingkat yang cukup tinggi. Walaupun tidak banyak masyarakat yang menempuh jenjang perguruan tinggi, namun minat masyarakat terhadap pendidikan baik pendidikan non formal dan formal sudah lebih dari cukup.. Salah satu contohnya adalah masih banyaknya anak- anak yang aktif dalam kegiatan MDA (Madrasah Diniyah Amaliyah) sehabis mengikuti sekolah formal setiap sorenya.
Anak-anak di dusun Sukahurip pada umumnya memiliki minat yang tinggi dalam belajar namun tidak disertai dengan pendamping yang dapat menunjang minat mereka. Latar belakang pendidikan orangtua menjadi
permasalahan utama. Mayoritas orang tua tidak bisa banyak membimbing anak-anak mereka karena latar belakang pendidikan yang rendah. Disamping kekurangan tersebut, walaupun para orangtua tidak dapat banyak membantu dalam membimbing, mereka memiliki antusiasme yang tinggi dalam mendorong anak-anaknya dalam belajar. Salah satu antusiasme yang terjadi terlihat dalam minat masyarakat dalam belajar bahasa inggris.
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional dunia. Hampir seluruh Negara di dunia mempelajari bahasa inggris untuk berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu, di jaman modern ini Bahasa Inggris menjadi hal yang wajib dipelajari sejak dini (Hoed, 2014). Pembelajaran sejak dini sangat dianjurkan mengingat daya tangkap yang masih sangat cepat dibandingkan masa-mas lainnya. Adapun lainnya, belajar Bahasa asing dirasa perlu untuk menunjang masa depan seseorang di jaman yang sangat ketat persaingan seperti saat ini. Oleh karena inilah penulis mencoba untuk mengkaji masalah ini dengan rasionalisasi bahwa Bahasa asing, dalam hal ini Bahasa Inggris wajib untuk dikenali sejak dini. Adapun sasaran dari penelitian ini adalah anak-anak sekolah dasar (1-6) di dusun Sukahurip Desa Sukamukti.
B. Metode yang digunakan
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode eksperimental merupakan metode yang menguji suatu ide, praktek atau prosedur untuk menentukan hasil atau variabel dependen. Metode eksperimental berisikan cara belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan (Sudjana, 2004). Penerapan dalam metode ini menggunakan penerapan EYL (English For Young Learner ) pada anak-anak sekolah dasar yang ada di dusun Sukahurip Desa Sukamukti dengan tujuan meningkatkan pemahaman terhadap bahasa asing khususnya bahasa Inggris.
Adapun teknik dari metode ekperimental ini adalah:
1. Melakukan survey ke lembaga-lembaga pendidikan untuk mengetahui sejauh mana anak-anak mengenal bahasa Inggris 2. Memberikan pengenalan langsung terhadap bahasa asing langsung
pada sasaran didik baik di lembaga terkait ataupun di posko KKN 3. Memberikan praktek kepada sasaran didik berupa pembelajaran
bahasa inggris mendasar dengan nuansa Fun English secara berangsur
4. Mengevaluasi hasil dari pembelajaran.
Tujuan dari adanya tahapan-tahapan diatas adalah untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap bahasa asing sebagai sarana mengembangkan diri mereka. Semua tahapan dari metode ini harus dijalan secara bertahap dan diperhatikan dengan baik agar hasil yang diharapkan dapat diperoleh. Penelitian ekperimental ini melibatkan sasaran didik secara langsung sehingga hasil yang didapat terlihat jelas di lapangan setelah melakukan adanya praktek pengajaran. Adapun hal lainnya, lokasi dan sarana yang digunakan dalam rangka menerapkan metode ini disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini sehingga sasaran didikpun mendapatkan input di waktu tempat yang disesuaikan.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN A. Monografi Desa
Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki 1.883
Perempuan 1.849
Jumlah 3.732
Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Jenis Pekerjaan Laki-Laki
(orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang) Petani 204 12 216 Buruh Tani 1 1 2
Pegawai Negeri Sipil 14 6 20
173 22 195
Pengrajin 2 1 3
Pedagang barang kelontong 40 5 45
Peternak 1 1 2
Montir 3 1 4
Perawat swasta 1 0 1
Bidan swasta 0 1 1
POLRI 1 0 1
Pedagang Keliling 25 2 27
Pembantu rumah tangga 1 3 4
Arsitektur/Desainer 1 0 1
Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1
Karyawan Perusahaan Pemerintah
10 2 12
Wiraswasta 235 4 239
Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap
3 1 4
Belum Bekerja 362 301 663
Pelajar 332 330 662
Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088
Purnawirawan/Pensiunan 1 5 18
Perangkat Desa 10 2 12
Buruh Harian Lepas 389 14 403
Karyawan Honorer 0 1 1
Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626
Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 1826 orang 1774 orang
Kristen 1 orang 3 orang
Budha 1 orang 0 orang
Konghucu 1 orang 1 orang
Jumlah 1.832 orang 1.783 orang
Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)
Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909 Tamat SMP/sederajat 254 210 464 Tamat SMA/sederajat 235 150 385 Tamat D-1/sederajat 2 1 3 Tamat D-2/sederajat 11 7 18 Tamat D-3/sederajat 1 0 1 Tamat S-1/sederajat 21 13 34
Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814
B. Kondisi Masyarakat Sasaran
Di Desa Sukamukti mayoritas penduduknya adalah muslim. Berdasarkan arsip desa tahun 2016, jumlah penduduk penganut agama islam adalah 3.600 jiwa dari mayoritas penduduk yang berjumlah 3.615, yang menandakan bahwa 99% penduduk di desa Sukamukti adalah penganut agama islam.
Dengan demikian kekentalan islami di desa Sukahurip sangat terasa. Hal ini diperkuat dengan adanya pengajian rutin harian, pengajian rutin mingguan, pengajian rutin bulanan serta program subuh berjamaah dan
magrib mengaji yang sudah mulai berjalan di tiap dusun yang terdapat di Desa Sukamukti, baik dusun Sukamulya, Girimukti dan Sukahurip. Selain itu juga, sudah terdapat beberapa santri yang rutin mengisi pengajian tiap sorenya di masjid-masjid di dusun Sukahurip.
Anak-anak di dusun Sukamulya dan Girimukti umumnya dan dusun Sukahurip khusunya memiliki minat belajar yang cukup besar. Hal ini juga didorong oleh kesadaran orangtua yang cukup tinggi mengenai pentingnya pendidikan walaupun hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini terlihat dengan banyaknya masyarakat yang telah memasukkan anak-anaknya ke Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan RAyang memudahkan anak-anak untuk mengikuti pelajaran ketika masuk ke Sekolah Dasar (SD).
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat
Dalam tahapan pengabdian KKN Sisdamas 2017, penulis melakukan satu langkah pengabdian yaitu: Pengajaran. Pengajaran yang dilakukan melibatkan mahasiswa dalam mentransformasikan ilmu yang didapat kepada anak-anak di Wilayah Posko di dusun Sukahurip Desa Sukamukti yang terbagi dalam lembaga PAUD Cendrawasih II, RA NAFISA dan posko kelompok 314 tersendiri. Dengan memberikan pelajaran dalam bahasa Inggris.
Tabel 3.1. Jadwal kegiatan pengajaran
Minggu Tanggal Tempat Keterangan
Minggu II 14 februari 2017 Posko Les B.Inggris 17 februari 2017 Posko Les B.Inggris 18 februari 2017 Posko Les B.Inggris Minggu III 21 februari 2017 PAUD
Cendrawasih II Mengajar B.Ing dasar 22 februari 2017 PAUD Cendrawasih II Mengajar B.Ing dasar 23 februari 2017 PAUD Cendrawasih II Mengajar B.Ing dasar
Minggu IV 25 februari 2017 RA Nafisa Mengajar B.Ing dasar 1 Maret 2017 Posko Les Bahasa Inggris
2 Maret 2017 Posko Les Bahasa Inggris 3 Maret 2017 Posko Les Bahasa Inggris 4 Maret 2017 Posko Les Bahasa Inggris
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran
Dalam terlaksananya program, berpatisipasi masyarakat cukup membantu dan mendorong kelancaran kegiatan program bimbingan belajar Bahasa Inggris. Bentuk partisipasi yang terjadi dalam masyarakat, antara lain; - Anak-anak didik semangat mengajak teman-teman dekatnya untuk datang
dan ikut berlajar Bahasa Inggris
- Anak-anak sepulang sekolah menyempatkan mampir untuk belajar bahasa inggris dan menanyakan pekerjaan rumah bahasa Inggris yang sulit. - Orang tua mengantar dan membujuk anak-anaknya untuk mengikuti
bimbingan belajar yang diselenggarakan.
C. Hasil pengabdian kepada masyarakat
Hasil dari pengabdian dalam bidang pendidikan anak-anak di wilayah dusun Sukahurip khususnya pada anak-anak yang berada di wilayah tersebut termasuk PAUD Cendrawasih dan RA Nafisa dapat dikatakan:
- Anak-anak didik mengenal Bahasa inggris sebagai Bahasa yang dapat di pakai di berbagai belahan dunia.
- Anak-anak didik di tempat les mulai mengetahui cara belajar memorizing 10 words a day yang memudahkan belajar bahasa inggris.
- Anak-anak didik dapat mengucapkan dengan jelas kata kata sederhana dalam Bahasa inggris.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam menjalankan suatu program, pasti ada sebuah hambatan. Sama halnya bagi mahasiswa KKN dalam menjalankan pogram tidak mungkin jika tanpa hambatan dan rintangan. Namun, hambatan dan rintangan yang dihadapi tidaklah menjadi hal yang menghentikan program yang penulis akan jalankan dan tetap memberikan ilmu yang sebanyak-banyaknya kepada warga
masyarakat Dusun Sukahurip di Desa Sukamukti. Hal ini justru kami jadikan tantangan yang memicu keinginan yang semakin besar untuk dapat
memanfaatkan segala yang hal yang ada untuk mendukung program kerja yang penulis persiapkan.
Dari beberapa program kerja khususnya dalam program bahasa Inggris, khususnya di dusun Sukahurip, kami menemukan beberapa faktor yang menjadi pendukung yang sedikit banyak berpengaruh dalam menjalankan program, diantaranya:
Faktor pendukung:
- Keinginan kami untuk dapat membantu dan memberikan metode yang menyenangkan anak-anak untuk belajar bahasa Inggris di dusun Sukahurip desa Sukamukti agar mendapat pendidikan tambahan diluar jam sekolah terutama di mata pelajaran Bahasa Inggris.
- Adanya antusiame yang tinggi baik dari pihak orang tua beserta anak-anak di dusun Sukahurip untuk belajar dan lebih banyak belajar membuat kami semakin ingin memberikan banyak ilmu yang kami punya kepada mereka.
Selain faktor pendukung, adapula faktor penghambat yang juga sedikit banyak berpengaruh dalam pelaksanaan program ini yaitu:
- Dari segi pembagian waktu yang sedikit sulit kami kondisikan berkenaan dengan padatnya jadwal dari anak-anak didik kami di sekolahnya masing-masing dan MDA mereka dengan jadwal kami sebagai anggota kelompok dan sebagai peserta KKN di Desa Sukamukti.
- Faktor yang menjadi penghambat lainnya adalah sulitnya mensosialisasikan adanya bimbingan belajar di Posko 314 dikarenakan jadwal yang tidak tentu baik dari pihak mahasiswa KKN maupun anak-anak sekolah.
Sementara itu, kehadiran peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan program dapat kami gunakan sebagai bahan pendukung. Berikut ini kami laporkan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.2. kendala dan peluang
PROGRAM GARAPAN BERBASIS KOMPETENSI
NO Kendala Peluang
1 Sulitnya membagi waktu dengan padatnya jadwal dari anak-anak didik penulis dan jadwal penulis sebagai anggota kelompok.
Warga antusias dengan adanya kegiatan bimbingan belajar.
Anak-anak diikutsertakan untuk menentukan jadwal mengajar setiap harinya selama satu minggu.
2 Sulitnya merangkul masyarakat secara menyeluruh tentang adanya bimbingan belajar
Masyarakat antuisias bahkan anak-anak datang bersama-sama saling menjemput teman dekatnya untuk datang ke lokasi bimbingan belajar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan pada tahun 2017 dinamakan KKN SISDAMAS dengan basis pemberdayaan. Kegiatan KKN SISDAMAS ini memberikan pemahaman dan solusi terhadap apa yang terjadi didalam masyarakat. Adapun pemberdayaan dan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan menggunakan pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa prodi. Dalam laporan ini, khususnya penulis melakukan pengabdian sesuai dengan kemampuan dan keahlian di bidang kebahasaan, karena penulis merupakan mahasiswa di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.
Pengabdian yang dilakukan penulis ialah pengajaran. Hasil dari pengajaran yang kurang lebih selama tiga minggu di beberapa sekolah, ada perubahan dari sikap dan cara pandang siswa/i yaitu;
- Anak-anak didik mulai mengenal metode memorizing 10 words a day dalam belajar Bahasa inggris sebagai pembangun kemampuan utama dalam Bahasa Inggris yang berpangku pada vocabulary atau kosa kata. - Anak-anak didik di tempat les mulai menyukai Bahasa Inggris dan
berlomba menghafal vocabulary yang diujikan.
- Anak-anak didik dapat mengucapkan dengan jelas kata kata sederhana dalam Bahasa inggris.
B. Rekomendasi
Ada saran yang penulis ingin sampaikan kepada masyarakat khususnya untuk warga dusun Sukahurip dan umumnya untuk warga desa Desamukti:
- Sebaiknya banyak diadakan penyuluhan kepada pada orangtua mengenai bagaimana membimbing anak saat belajar karena pada umumnya anak-anak yang berada di dusun Sukahurip sudah memiliki semangat belajar yang tinggi dan hanya perlu SDM pembimbing yang memiliki kemampuan lebih agar dapat membimbing anak-anak. Adapun tambahan lainnya, mengenai Bahasa inggris haruslah diajarkan sejak dini metode memorizing 10 words a day atau menghafal minimal 10 kata dalam bahasa inggris perharinya karena kunci dalam belajar bahasa adalah kosa kata.
DAFTAR PUSTAKA
Hoed, Benny. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu
Sudjana, Anna. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset
BIODATA PENULIS
Nama : Fitriana Dewi Budiarti
NIM : 1135030092
Fakultas/Jurusan : Adab dan Humaniora / Bahasa dan Sastra Inggris
Kode Kelompok KKN : 314
LAMPIRAN