Oleh:
Bayu Wijaya
2108100707
Pembimbing:
Perumusan Masalah
Bentuk, ukuran, dan material dari dudukan
winch agar aman saat menarik beban.
Bentuk, ukuran, dan material dari pengunci
agar box tidak terguling saat terjadi manuver
di tikungan dan aman saat melewati polisi
tidur.
Bentuk, ukuran, dan material dari roda yang
menjadi tumpuan box yang tepat.
Memilih accu yang tepat sebagai sumber
Batasan Masalah
Berat box saat bermuatan penuh adalah 900 kg
dan saat bermuatan kosong adalah 500 kg.
Berat terdistribusi secara merata.
Ketinggian sesaat akan menerima beban impact
antara mobil dengan jalan adalah 10 cm.
Tipe analisa yang digunakan dalam FEA
Tujuan Penelitian
Didapatkan desain dan analisanya yang
tepat untuk dudukan winch.
Didapatkan desain dan analisanya yang
tepat untuk pengunci.
Didapatkan desain dan analisanya yang
tepat untuk roda box
Didapatkan jenis accu yang tepat sebagai
Manfaat Penelitian
Penambahan wawasan terkait teknologi
otomotif.
Membantu dalam pengembangan mobil
Penelitan Terdahulu
Vladimir Solovyov, Alexandr Cherniavsky melakukan penelitian terkait analisa terhadap drum winch yang dipakai pada kapal untuk menarik jaring. Pemakaian winch ini dapat mengakibatkan deformasi plastik pada bagian drumnya ketika menarik beban sebesar 12,5 ton. Analisa numerik menyatakan bahwa
penyebab utamanya adalah berasal dari lipatan tali winch itu sendiri ketika beban yang ditarik sangat berat.
Pertambahan deformasi panjang drum meningkat seiring dengan bertambahnya putaran drum dan akumulasi deformasinya tergantung dari ukuran drum, material, tegangan tali dan kekakuan tali. Diperlukannya pembatasan pada pembebanan agar kemungkinan untuk terjadinya deformasi plastik pada drum winch semakin mengecil.
Mohd Azizi Muhammad Nor, Helmi Rashid, Wan Mohd Fizul Wan Mahyuddin,
Mohd Azuan Mohd Alan, Jamaluddin Mahmud melakukan penelitian terkait
analisa tegangan pada chassis Low Loader. Pada paper tersebut dimodelkan,
disimulasikan pembebanan struktur yang terdiri dari desain I – beam yang
digunakan untuk mengangkut beban sebesar 35 ton.
Arif Nugroho Sukasno Putra melakukan modifikasi terhadap chassis dengan penambahan
komponen berupa dudukan winch, loading ramps, dan pengunci flat belt cart.
Pada penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantarnya adalah posisi dudukan winch yang terlalu rendah. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya luasan untuk penempatan muatan dan tali winch dapat mengenai landasan box saat muatas dinaikkan ke atas mobil. Kekurangan yang lain adalah panjang loading ramp yang kurang panjang. Hal ini dapat menyebabkan alas dari flatbelt cart menyentuh loading ramp yang disebabkan oleh besarnya sudut yang terbentuk antara loading ramp dan alas jalan. Dan kekurangan lainnya adalah kurangnya analisa mengenai beban impact saat kendaraan melewati polisi tidur, analisa ini diperlukan karena besarnya kemungkinan hal tersebut untuk terjadi.
Gaya – Gaya yang diterima oleh model
Gaya pada dudukan winch
Gaya pada loading ramp
Gaya pada roda box
Gaya pada pengunci roda:
Saat mobil melakukan percepatan dan perlambatan
Saat mobil melakukan manuver di tikungan
Gaya yang diterima oleh dudukan winch
Gaya berat dapat dicari dengan persamaan:
W = m . g
Tegangan tali dapat dicari dengan persamaan:
T = ∑ F = m.a
Gaya yang diterima oleh loading ramp
saat dilewati barang
F =
𝑾 𝒄𝒐𝒔 𝜭
𝟐
T
Gaya yang diterima oleh roda box
F =
𝑊
4
Gaya yang diterima oleh pengunci saat mobil
melakukan percepatan dan perlambatan
Gaya yang diterima oleh pengunci saat
mobil melakukan manuver di tikungan
Fs= m .
𝑣
2
𝑟
Rumus Kecepatan Maksimum Gerak Benda pada Tikungan
Tipe 1 Tikungan Datar dan Kasar
Kecepatan maksimum yang diperbolehkan: Vmaks = 𝑔 . 𝑟 . 𝜇𝑠
Tipe 2 Tikungan Miring dan Licin
Kecepatan maksimum yang diperbolehkan: Vmaks = 𝑔 . 𝑟 . tan 𝜃
Tipe 3 Tikungan Miring dan Kasar
Kecepatan maksimum yang diperbolehkan: Vmaks = 𝑔 . 𝑟 . 𝜇𝑠:tan 𝜃
Jika pengunci mampu menerima gaya sentrifugal, maka pengunci
akan menerima gaya lanjutan yang arahnya keatas.
Fs x k = F x l
Beban impact yang diterima saat melewati lubang jalan
atau polisi tidur
𝑃𝑚𝑎𝑥 = 48 𝐸𝐼 ∆𝐿3 𝑚𝑎𝑥
𝛥𝑚𝑎𝑥 = ∆𝑠𝑡 1 + 1 + 2 ∆𝑠𝑡
Diagram Alir
Pengerjaan Tugas
Akhir
START Studi Literatur Data kendaraan Pemodelan komponen menggunakan CAD softwarePerhitungan daya accu dan gaya – gaya yang diterima
oleh model Mentransfer model dari
CAD software ke FEA software Kesimpulan hasil simulasi FINISH Simulasi menggunakan FEA software
Plotting hasil simulasi
Studi Literatur
Pada tahapan yang pertama ini, peneliti mencari informasi mengenai penelitian – penelitian
sebelumnya yang membahas terkait aplikasi winch, modifikasi chassis dan mounting box beroda pada mobil.
Perhitungan Daya Accu
Dari table spesifikasi winch duke du - 2000, dapat
diketahui bahwa ketika winch menarik beban sebesar
500 kg, maka dibutuhkan arus sebesar 73,3 Ampere.
P = V . I
P = 12 volt . 73,3 ampere
P = 879,6 volt ampere = 879,6 watt
Dengan daya winch sebesar 879,6 watt, maka accu
yang dibutuhkan harus memiliki daya minimal sebesar
itu pula.
I = P / V
I = 879,6 / 12
I = 73,3 Ampere
Gaya yang diterima dudukan winch saat menarik box
Saat box masih di bawah
tan ϴ = 1307:705 ;1307
2230:2115,6:1000 = 705
5345,6 = 0,131
ϴ = 7,5o
Gaya karena berat dari winch: W = mwinch . g
= 6,3 kg . 9,8 m/s2
= 61,74 N
Gaya karena tegangan tali winch: ∑Fy = 0 -W + 2 . N1 + 2 . N2 + T sin ϴ= 0 - m . g + 4 . N + T sin ϴ = 0 4 . N = 500 kg . 9,8 m/s2 – T sin 7,5o 4 . N = 4900 – 0,13 T N = 1225 – 0,0325 T ∑Fx = m . a T cos ϴ - 2 . Fr1 – 2. Fr2 = m . a T cos ϴ = 2 . Fr1 + 2. Fr2 + m . a T cos ϴ = 4 . Fr + m . a T cos ϴ = 4 . (μr . N) + m . a T cos7,5o = 4 . (0,19 . (1225 – 0.0325 T)) + 500 . 0,035 0,99 T = 948,5 – 0,0247 T T = 934,75 N
F
1
= F
2
= F
3
= F
4
= F
F = T . cos ϴ / 4
F = (934,75 . cos 7,5
o
) / 4
F = 231,68 N
∑Fy = T . sin ϴ - 2 . F5 – 2 . F6 = 0 2 . F6 = 934,75 . sin 7,5 – 2 . F5 F6 = 61 – F5 ∑MA = 0 2 . F6 . 0,045 – T . sin ϴ . 0,090 + 2 . F5 . 0,135 = 0 2 . (61 – F5) . 0,045 – (934,75 . sin 7,5) . 0,09 + 2 . F5 . 0,135 = 0 5,49 – 0,09 F5 – 10,98 + 0,27 F5 = 0 0,18 F5 = 5,49 F5 = 30,5 N F6 = 61 – F5 F6 = 61 – 30,5 F6 = 30,5 N
Dari perhitungan yang telah dilakukan, dapat dilakukan perencanaan pada baut. Jenis baut yang akan
digunakan adalah baut hexagon. Material yang akan digunakan adalah AISI 1010 HR, perhitungannya adalah sebagai berikut:
Diketahui:
Syp = 42000 Psi = 280 MPa Ak = 2
𝜏 = 231,68 N σ = 30,5 N
Maka, diameter luar baut adalah
𝑑𝑜 ≥ 4 𝜏 𝜋 𝑆𝐴𝑘𝑠𝑦𝑝 𝑑𝑜 ≥ 4 . 231,68 3,14 0,58 . 280 . 102 6 𝑑𝑜≥ 0,0019 𝑚 𝑑𝑜 ≥ 1,9 𝑚𝑚
Dan diameter dalam baut adalah
𝑑𝑖 ≥ 4 𝜎 𝜋𝑆𝐴𝑘𝑦𝑝 𝑑𝑖 ≥ 4 . 30,5 3,14 280 . 102 6 𝑑𝑖 ≥ 0,00052 𝑚 𝑑𝑖 ≥ 0,5 𝑚𝑚
Saat box berada di atas loading ramp
𝐹 = 𝑊𝑐𝑜𝑠𝛼 𝐹 = 𝑚 × 𝑔 × 𝑐𝑜𝑠𝛼 𝐹 = 500𝑘𝑔 × 9.8𝑚 𝑠2× 𝑐𝑜𝑠 18,40 F = 4654,2 NLoading Ramp adalah berpasangan, jadi gaya yang sebenarnya diterima oleh loading ramp adalah:
Framp = 𝐹2
F𝑟𝑎𝑚𝑝 =4654,2𝑁 2 F𝑟𝑎𝑚𝑝 = 2327,1𝑁
Gaya yang diterima oleh pengunci roda
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝐹 − 𝑓𝑠 = 𝑚𝑎
𝐹 = 𝑚𝑎 + 𝑓𝑠
𝐹 = 𝑚𝑎 + µ
𝑠𝑁
𝐹 = 𝑚
𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚+ µ
𝑠𝑚
𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔𝑔
V
maksdari pick up = 85 km/jam = 23,6 m/s
t dari mobil diam sampai V
maks= 10 s
t dari V
makssampai mobil diam = 5 s
µ
s= 0.4
Saat mobil mengalami percepatan atau perlambatan
Mobil dari diam sampai Vmaks (percepatan) Vt = Vo + at 23,6m s = 0 + a 10s a = 2,36sm2 F = 900kg . 2,36ms2 + 0.4 . 900kg . 9.8sm2 F = 5655,6 N
Mobil dari Vmaks sampai diam (pengereman) Vt = V0+ at 0 = 23,6ms + a × 5s a = −4,72ms2 aperlambatan = 4,72sm2 F = 900kg . 4,72m s2 + 0.4 . 900kg . 9.8 m s2 F = 7776 N
F yang digunakan adalah F terbesar yaitu 7776 N dengan arah horizontal. Jumlah pengunci ada 4 buah, jadi F yang diterima oleh masing-masing pengunci sebesar 1994 N.
Saat mobil berada ditikungan
g = 9,81 m/s2 µs = 0,4 r = 17 m m = 900 kg Ө = 370 k = 590 mm l = 1430 mm Tikungan datar dan kasar vmaks = 𝑔 . 𝑟 . 𝜇𝑠 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 9,81𝑚𝑠2 . 17𝑚 . 0,4 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 66,7𝑚 2 𝑠2 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 8,1𝑚𝑠
Tikungan miring dan licin vmaks = 𝑔 . 𝑟 . tan 𝜃 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 9,81𝑚𝑠2 . 17𝑚 . tan 37 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 125,6𝑚 2 𝑠2 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 11,2 𝑚𝑠
Tikungan miring dan kasar vmaks = 𝑔 . 𝑟 . 1; 𝜇𝑠 tan 𝜃𝜇𝑠:tan 𝜃
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 9,81𝑚𝑠2 . 17𝑚 1;0,4 .𝑡𝑎𝑛370,4:𝑡𝑎𝑛3700 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 15,8 𝑚𝑠
V yang digunakan adalah vmaks terbesar yaitu 15,8 m/s.
𝐹𝑠 = 𝑚
𝑣2 𝑟𝐹𝑠 = 900𝑘𝑔
15,8 𝑚 𝑠 2 17𝑚𝐹𝑠 = 13216,2 𝑁
Gaya sentrifugal terjadi pada keempat pengunci, jadi setiap pengunci menerima gaya sentrifugal sebesar 3304,05 N
Jika pengunci mampu menahan gaya Fs, maka barang akan cenderung untuk terguling. Barang akan terguling akibat momen sebesar Fs x k yang setara dengan F x l. Jadi jika kempat pengunci mampu menahan Fs, 2 pengunci akan menerima gaya F yang arahnya keatas dengan besar:
Fs x k = F x l 𝐹 = 𝐹𝑠×𝑘𝑙
𝐹 = 13216,2𝑁×590𝑚𝑚1430𝑚𝑚 𝐹 = 5452,8 𝑁
Gaya tersebut terjadi pada 2 pengunci, sehingga masing-masing pengunci menerima gaya sebesar 2726,4 N.
Gaya impact yang diterima oleh pengunci roda
Saat mobil menerima beban impact akibat lubang di jalan atau pun polisi tidur, maka pengunci roda box akan menerima gaya impact. Berikut ini perhitungannya:Diketahui: m = 900 kg / 4 = 225 kg h = 0,01 m E = 205 GPa r = 0,009 m L = 0,060 m
Gaya impact maksimum dapat dicari dengan menggunakan rumus: 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 48 𝐸𝐼 ∆𝑚𝑎𝑥 𝐿3 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 48 𝐸𝐼 𝐿3 ∆𝑠𝑡 1 + 1 + 2 ∆𝑠𝑡 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 48 𝐸𝐼 𝐿3 𝑊 𝐿3 48 𝐸𝐼 1 + 1 + 2 48 𝐸𝐼 𝑊 𝐿3 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 225 . 9,8 1 + 1 + 2 0,1 . 48 . 205 . 109 . 3,14 4 . 0,0094 225 . 9,8 (0,060)3 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 34447,4 𝑁
Maka setiap pengunci roda akan menerima gaya impact sebesar: Pmax = 34447,4 N
Gaya yang diterima oleh Roda Box
Beban box ditumpu oleh 4 roda yang berada di bawah box, masing
– masing roda menumpu berat yang sama besar. Jadi gaya yang
diterima oleh roda box adalah sebagai berikut:
F =
𝑊
Diagram Alir
Simulasi FEA
Software
START
Import model dari
CAD software Material properties Meshing model Pemberian pembebanan Simulasi static struktural Hasil analisa Plotting hasil Modifikasi desain model tidak Aman End
Meshing Model
Proses Pembebanan
Pengunci roda
Saat mobil cenderung memiliki gaya ke atas
akibat menahan gaya sentrifugal
PEMBAHASAN
Dudukan winch
Pengunci Roda
Uji Kegagalan Model dengan Metode
Von-Mises
Teori kegagalan von-mises menyatakan bahwa struktur akan
dinyatakan masih dalam keadaan aman jika nilai tegangan
equivalen masih dibawah nilai tegangan maksimum yang masih
diijinkan oleh struktur tersebut.
𝜎
𝑒𝑞
≤
𝑆
𝑦𝑝
𝑁
Dengan menggunakan nilai safety factor sebesar 1,5 maka:
𝜎
𝑒𝑞
≤
𝑆
𝑦𝑝
1,5
Dudukan Winch
𝜎
𝑒𝑞≤
𝑆
𝑦𝑝𝑁
74,101 𝑀𝑃𝑎 ≠
370 𝑀𝑃𝑎
1,5
74,101 𝑀𝑃𝑎 < 246,67 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Loading Ramp
𝜎
𝑒𝑞
≤
𝑆
𝑦𝑝
𝑁
189,18 𝑀𝑃𝑎 ≠
370 𝑀𝑃𝑎
1,5
189,18𝑀𝑃𝑎 < 246,67 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Pengunci Roda
Saat mobil mengalami perlambatan
𝜎
𝑒𝑞≤
𝑆
𝑦𝑝𝑁
41,258 𝑀𝑃𝑎 ≠
710 𝑀𝑃𝑎
1,5
41,258𝑀𝑃𝑎 < 473,3 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Saat pengunci roda menerima gaya sentrifugal
𝜎
𝑒𝑞≤
𝑆
𝑦𝑝𝑁
248,67 𝑀𝑃𝑎 ≠
710 𝑀𝑃𝑎
1,5
248,67𝑀𝑃𝑎 < 473,3 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Saat menerima gaya ke atas akibat gaya sentrifugal
𝜎
𝑒𝑞≤
𝑆
𝑦𝑝𝑁
23,832 𝑀𝑃𝑎 ≠
710 𝑀𝑃𝑎
1,5
23,832𝑀𝑃𝑎 < 473,3 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Saat pengunci roda menerima gaya impact
𝜎
𝑒𝑞≤
𝑆
𝑦𝑝𝑁
300,97 𝑀𝑃𝑎 ≠
710 𝑀𝑃𝑎
1,5
300,97𝑀𝑃𝑎 < 473,3 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Roda Box
𝜎
𝑒𝑞≤
𝑆
𝑦𝑝𝑁
74,821 𝑀𝑃𝑎 ≠
280 𝑀𝑃𝑎
1,5
74,821𝑀𝑃𝑎 < 186,67 𝑀𝑃𝑎
(AMAN)
Hasil simulasi terhadap model – model tersebut
dapat dibuat menjadi tabel sebagai berikut
Model Beban σe Syp
Kondisi(N=1
,5) 𝑟 =
𝑆𝑦𝑝
𝜎𝑒
Dudukan winch Penarikan box 74,101 MPa 370 MPa Aman 4,9
Baut winch Menumpu winch 0,7 MPa 280 MPa Aman 400
Loading ramp Menumpu box 189,18 MPa 370 MPa Aman 1,9
Pengunci roda
Perlambatan Mobil 41,258 Mpa
710 MPa
Aman 17,2
Gaya sentrifugal 248,67 MPa Aman 2,8
Gaya ke atas akibat gaya
sentrifugal 23,832 MPa Aman 29,7
Gaya impact 300,97 MPa Aman 2,3
Kesimpulan
1.
Dudukan winch saat menarik beban seberat 500 kg memiliki angka rasio
keamanan sebesar 4,9.
2.
Loading ramp saat dilewati oleh beban seberat 500 kg memiliki angka rasio
keamanan sebesar 1,9.
3.
Pengunci roda menerima beban paling besar saat menerima beban impact.
Berikut ini kondisi yang dimiliki oleh pengunci roda:
a.
Saat terjadi perlambatan memiliki angka rasio keamanan sebesar 17,2.
b.
Saat menerima gaya sentrifugal memiliki angka rasio keamanan sebesar
2,8.
c.
Saat menerima gaya ke atas akibat adanya gaya sentrifugal memiliki
angka rasio keamanan sebesar 29,7.
d.
Saat menerima gaya impact memiliki angka rasio keamanan sebesar 2,3.
4.