Evaporasi dan Transpirasi
Evaporasi vs Transpirasi
• Evaporasi = proses pertukaran molekul air di permukaan menjadi molekul uap air di atmosfer melalui kekuatan panas Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- faktor-faktor meteorologis - jenis permukaan tanah
• Transpirasi = proses penguapan pada tumbuh-tumbuhan, lewat sel-sel stomata
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- faktor-faktor meteorologis, terutama sinar matahari - jenis tumbuhan
- jenis tanah
Siklus Hydrologi
Dalam 103 km3
Evaporasi
• Bentuk penguapan air dari permukaan air, tanah dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnya oleh proses fisika
• Dua unsur utama :
– Energi (radiasi matahari) sebagian gelombang dirubah menjadi panasmenghangatkan udara sekitartenaga mekanikperputaran udara dan uap air
– Ketersediaan airtidak hanya air yang ada akan tetapi persediaan air yang siap untuk evaporasi
Faktor-faktor penentu Evaporasi
• Panas perubahan bentuk cair dan
gasshortwave radiation lebih
berpengaruh (ketinggian tempat dan
musim)longwave hanya menambah
panas yangdihasilkan oleh shortwave
• Suhu udara, permukaan bidang
Kelembaban udara
• Fungsi : sebagai pelindung permukaan
bumi
– Suhu udarakapasitas udara dalam penampung uap air
• Dibagi menjadi 2 jenis :
– Kelembaban spesifik : tidak dipengaruhi tek. udara
– Kelembaban absolut : dipengaruhi tek. udara
Energi Matahari
• “mesin” yang mempertahankan
berlangsungnya daur hidrologi
– Perubahan iklim – Sumber energi untuk :
•Evaporasi : berlangsung pada permukaan badan perairan
• Transpirasi : kehilangan air dari dalam vegetasi
Heating of earth surface
• Heating of earth surface is uneven
– Solar radiation strikes perpendicularly near the equator (270 W/m2)
– Solar radiation strikes at an oblique angle near the poles (90 W/m2)
• Emitted radiation is more uniform than incoming radiation
Amount of energy transferred from equator to the poles is approximately 4 x 109 MW
Angin
• Gerakan massa udara : gerakan atmosfer atau udara nisbi terhadap permukaan bumi • Parameter :
– Arah – Kecepatan
• Berpengaruh dalam proses evapotranspirasi dan mempengaruhi kejadian-kejadian hujan • Hujan terjadi grakan udara lembab yang
berlangsung terus menerus
Suhu Udara
• Mempengaruhi besarnya curah hujan, laju
evaporasi dan transpirasi
• Dapat dianggap sebagai salah satu faktor
yang dapat memprakirakan dan
menjelaskan kejadian dan penyebaran air
di muka bumi
Hadley circulation
Warm air rises, cool air descends creating two huge convective cells.
Atmospheric circulation
1. Tropical Easterlies/Trades 2. Westerlies 3. Polar easterlies 1. Intertropical convergence zone (ITCZ)/Doldrums 2. Horse latitudes 3. Subpolar low 4. Polar high Ferrel CellPolar Cell 1. Hadley cell 2. Ferrel Cell 3. Polar cell
Latitudes Winds Circulation cells
Shifting in Intertropical Convergence
Zone (ITCZ)
Owing to the tilt of the Earth's axis in orbit, the ITCZ shifts north and south.
Southward shift in January
Northward shift in July Creates wet Summers (Monsoons)
and dry winters, especially in India and SE Asia
• Kapasitas kadar airtinggi rendahnya suhu di tempat itu
– Proses tergantung pada Dpv (Saturated vapour preseeure
deficit) di udara atau jumlah uap air yang dapat diserap oleh
udara sebelum udara tersebut menjadi jenuh
– Evaporasi banyak terjadi di pedalaman dibanding di Pantai karena udara sudah lembab
• Kecepatan angin diatas bidang penguapan • Sifat bidang penguapan
– Kasar memperlambat gerak angin turbulenmemperbesar evaporasi
Perkiraan Evaporasi
Perkiraan evaporasi dengan menggunakan rumus empiris
- aerodynamic method/Dalton law………. (2)
Ea = K. Uz (ew – ez)
Ea = evap perm bebas selama pengamatan
K = konstanta empiris
Uz = fungsi antara evap thd kec angin pada ketinggian
z
ew = tekanan uap jenuh di udara pada temperatur
sama dengan air
ez = tekanan uap sesungguhnya di udara pd
ketinggian z
• Persamaan Rohwer
E = a (ew – ea) (1 + b V)
E = 0.484 (1+0.6 V) (ew – ea)
E = evaporasi (mm/hari)
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur sama dengan temp air (millibar)
ea = tekanan uap di udara sesungguhnya (millibar)
V = kecepatan angin rata-rata dalam sehari (m/detik)
• Persamaan Orstom
E = 0.358 (1 + 0.588 V) (ew – ea)
• Persamaan Danau Hefner E = 0.00177 V (ew – ea) E = inch/hari
V = meter/jam
Perkiraan Evaporasi
3. Pengukuran Evaporasi secara langsung
Water-balance:
EL = P + Isurf + Igw – Osurf – Ogw - S
EL = evaporasi muka air bebas per hari
P = presipitasi/hujan harian
Isurf = surface inflow/aliran perm masuk Igw = ground water inflow/air tanah masuk
Osurf = surface outflow/aliran perm keluar
Ogw = ground water outflow/air tanah keluar
S = perubahan jumlah simpanan air selama pengamatan (1 hari)
Perkiraan Evaporasi
Pengukuran Evaporasi
• Diukur dari permukaan badan air :
membandingkan jumlah air yang diukur antara dua waktu yang berbeda
• Evaporasi waduk atau danau yang berurutan :
E0 = I – O - S
I = masukan air ke waduk ditambah curah hujan yang langsung jatuh pada waduk
O = keluaran dari waduk ditambah bocoran air dalam tanah
S = perubahan kapasitas tampung waduk
E
0(mm/hari) = C (e
o-e
a)
C = (0.44+0.073 u)*(1.465-0,00073p)
U = kecepatan angin rata-rata (km/jam) diukur pada ketinggian 0,5 mdiatas permukaan tanah
eo = tekanan uap air pada permukaan air yang merupakan fungsi suhu ea = tekanan uap air di permukaan air
C = angka tetapan yang dihitung dengan persamaan (Rohwer, 1931) P = tekanan atmosfer (mmHg)
Untuk angka evaporasi waduk maka E0 dikalikan angka
tetap 0,77 Nilai C :
Kolam C = 15 + 0,93 u
Danau dan waduk kecil C = 11 + 0,68 u
Evaporasi : pendekatan neraca energi
Qs = Radiasi matahari datang
QTS = Radiasi matahari terefleksi
Qlw = Radiasi gelombang panjang bersih dari permukaan badan
air ke udara bebas
Qh = Pindahan energi dari badan air ke atmosfer dalam bentuk
panas-tampak (sensible heat)
Qe = Energi yang digunakan untuk proses evaporasi
Qv = Energi adveksi bersih yang masuk ke badan air akibat
aliran air
Qve = Energi adveksi keluar dari badan air karena proses
evaporasi
Qc = Energi tersimpan dalam badan air
Satuan dalam kalori/cm2 (langleys)
Q
s-Q
TS-Q
lw-Q
h-Q
e+Q
v- Q
ve= Q
cVariabel pindah panas-tampak tidak diukur langsung tercakup dalam nisbah Bowen (Bowen’s ratio, R)
P = Tekanan udara (mb)
TS = Suhu permukaan badan air (C)
Ta = Suhu udara (C)
es = Tek. Uap air permukaan badan air, es=f (Ta) (mb)
ea = Tek. Uap air permukaan udara, ea=es x Rh (mb)
Rh = Kelembaban relatif udara (%)
Besarnya tek.uap air tergantung suhu pada badan air Tek.uap air di udara dapat diukur dengan sling psychrometer
Energi yang dipindahkan dari badan air proses evaporasi yang berlangsung di permukaan badan air dihitung :
c = Angka panas air (kal/mg/C) Tb = Suhu dasar yang ditentukan (0C)
L = Panas-tak tampak (590 kal/mg)
Q
ve= Q
ec (T
s-T
b)/L
Persamaan sebelumnya dapat diturunkan sebagai berikut
Hubungan antara Qe dengan kedalaman evaporasi dari badan air (Eo) dapat ditunjukkan pada persamaan :
p = Kerapatan air (mg/cm3)
Sehingga persamaan menjadi
pengukuran
Qv danQc = Dievaluasi dengan cara mengukur suhu dan volume air
yang keluar dan masuk kedalam waduk
Ts = Suhu permukaan waduk
Ta = Suhu udara, tekanan udara (p) dan tekanan uap air
atmosfir (ea)
Qs = Radiasi matahari datang dapat diukur secara langsung
dengan alat pyrheliometer jarang ditemukan di stasiun metereologi Black dalam Chang (1986)
Sinar gelombang panjang dari bumi ke
atmosfersebag besar diserap oleh uap,
awan dan CO
2di atmosferdipantulkan
kembali ke permukaan bumi sebagai
radiasi atmosfer. H
2O dan CO
2diradiasikan kembali dalam bentuk gel yg
lbh panjang.
Faktor berpengaruh : profil suhu udara,
kadar uap air, tutupan awan di atmosfer
Krn sulit dihitung maka didekati dengam Q
lwPersamaan panjang gelombang bersih Brunt (Anderson, 1954)
σ = Tetapan Stefan-Baltzman (1,17 x 10-1 kal/cm2/˚K4/hari Ts = Suhu permukaan (˚K)
T2 = Suhu udara pada ketinggian 2m di atas bidang kajian (˚K)
e2 = Tekanan uap air pada ketinggian 2m di atas bidang kajian (mb)
c,d = Angka tetapan epiris, bervariasi tergantung letak geografis C = Angka tetapan awan
a = Angka tetapan, tergantung pada tipe awan. Awan rendah =0,9 ; awan sedang = 0,6 dan awan tinggi = 0,2
Jika data ketinggian awan tidak tersedia maka (1-aC) diganti dengan (0,10+0,90 n/N) n = lama penyinaran matahari (jam) dan N lama penyinaran matahari maksimal (jam) Radiasi panjang gelombang bersih yang tidak menjadi bagian dari radiasi matahari datang dan tidak diradiasikan kembali ke atmosfer :
Transpirasi
• Transpirasi adalah suatu proses ketika air
diuapkan ke udara dari permukaan
daun/tajuk vegetasi
• Laju transpirasi ditentukan:
– Radiasi matahari
– Membuka dan menutupnya pori-pori kedudukan daun dan cabang, ketersediaan air, tanaman meranggas
Faktor-faktor penentu Transpirasi
• Faktornya hampir sama dengan evaporasi: – Radiasi matahari
– Suhu
– Kecepatan angin – Gradien tekanan udara
– Karakteristik dan kerapatan vegetasi seperti struktur tajuk, perilaku pori-pori daun, kekasaran permukaan vegetasi
• Transpirasi di hutan lebih besar dibanding di padang rumput • Keakaran vegetasi akan berpengaruh jika cadangan air
tanah menyusut
Pengukuran Transpirasi
T = Transpirasi (cm/th) Pg = Curah hujan (cm/th) R = Air larian (cm/th) It = Total intersepsi (cm/th)S = Perubahan kapasitas tampung air tanah
S = umumnya diabaikan,keseimbangan air tersebut dipengaruhi akan ditentukan
Evapotranspirasi
• Jumlah air total yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari permukaan tanah, badan air, dan vegetasi oleh adanya pengaruh faktor-foktor iklim dan fisiologis vegetasi • Gabungan antara evaporasi, intersepsi, dan transpirasi
T = Transpirasi vegetasi
It = Intersepsi total
Es = Evaporasi dari tanah, batuan dan jenis permukaan tanah lainnya
Eo = Evaporasi permukaan badan air seperti sungai, danau, dan waduk
S = Perubahan kapasitas tampung air tanah
Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan
Faktor-faktor Evapotranspirasi
• Evapotranspirasi/Evaporasi Total = peristiwa evaporasi
dan transpirasi yang terjadi bersama-sama
• Evapotranspirasi potensial (potential evaporation, PET)
= evaporasi yang terjadi, apabila tersedia cukup air (dari presipitasi atau irigasi) untuk memenuhi pertumbuhan optimum dipengaruhi faktor2 metereologi radiasi matahari dan suhu
• Evapotranspirasi sesungguhnya (Actual
evapotranspiration, AET) = evapotranspirasi yang terjadi
sesungguhnya, dengan kondisi pemberian air seadanya dipengaruhi oleh faktor fisiologi tanaman dan unsur tanah
• Consumptive use = air yang diperlukan
tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuh-tumbuhan sel-selnya
Perkiraan Evaporasi
Perkiraan evaporasi berdasarkan pan evaporasi………… (1) Evaporasiperm. Air bebas = Cpan x Evaporasipan
Penguapan dari evaporasi pan biasanya lebih besar dari evaporasi sebenarnya, karena:
• luas permukaan sempit gel. dan turbulensi udara kecil • kemampuan menyimpan panas berbeda antara pan dan
danau
• terjadinya pertukaran panas antara pan dgn tanah, udara, air sekitar
• pengaruh panas, kelembaban, angin akan berbeda bagi perm. kecil dgn perm. besar atmometer, lysimeter, phytometer
Evaporation pan
= 1.21 m = 4”H = 25.4 cm = 10”
Metode Thornthwaite
• Memanfaatkan suhu udara sebagai indeks
ketersediaan energi panas
Ta = Suhu rata-rata bulanan (C)
I = Indeks panas tahunan
Metoda Blaney-Criddle
• Memperkirakan besarnya evapotranspirasi
potensial (PET) pada awalnya
dikembangkan untuk memperkirakan
besarnya konsumsi air irigasi di Amerika
Serikat (Dunne dan Leopold, 1978)
• Besaran suhu dan sepanjang hari
PET = Evapotranspirasi potensial (cm/bln)
Ta = Suhu rata-rata (C) apabila Ta <3C maka angka konstan
0,142 harus diganti dengan 1,38
k = Faktor pertanaman empiris, bervariasi menurut tipe
pertanaman serta tahap pertumbuhan tanaman tahunan, angka koefisien disajikan secara bulanan, untuk angka koef tanaman musiman dinyatakan dalam persentase menurut musim pertumbuhan
d = Fraksi lama penyinaran matahari per bulan dalam waktu
satu tahun
Angka faktor pertamananan meningkat sejalan dengan
pertambahan ketinggian vegetasi, untuk memperkirakan besarnya air yang diperlukan suatu vegetasi selama pertumbuhannya (Blaney-Criddle)
K = Koefisien pertanaman selama periode pertumbuhan
n = Jumlah bulan selama masa pertumbuhan
Tai = Suhu udara (C)
di = Fraksi lama penyinaran matahari setiap bulan dalam
waktu satu tahun,
Metoda Penman
• Dikembangkan untuk menentukan
besarnya evaporasi dari permukaan air
terbuka
• Digunakan untuk menentukan besarnya
evapotranspirasi potensial (PET)
• Perhitungan besarnya evaporasi dari
permukaan vegetasi jenuh air dapat
ditentukan tanpa harus mengukur suhu
pada permukaan bidang penguapan
s = Laju perubahan tekanan uap jenuh dan merupakan fungsi dari suhu (PaC) A = Energi yang tersedia (Rn-GRn)
Ec = Laju evaporasi tajuk dalam kondisi jenuh (PET) (mm/s) = Kerapatan udara (kg/m3)
Cp = Specific heat of air pada tekanan udara konstan, (dalam hal ini adalah 1010 J/Kg/C)
es(T) = Tekanan uap air jenuh pada suhu atmosfer suhu (PaC)
ea = Tekanan uap airatmosfer (PaC) = Latent heat of vaporation (J/Kg) = Tahanan psikrometik (Pa/C) ra = Aerodynamic transfer resistance (s/m)
rs = Resistensi stomata (s/m)
Analisis Neraca Kelembaban Tanah
(soil moisture budget analysis)
• Memanfaatkan perangkat komputer
• Teknik membandingkan ET aktual
(AET)dan ET potensial (PET) dikenal
dengan istilah ETR (Evapotranspiration
Ratio)
AET = Evapotranspirasi aktual (panjang/waktu) PET = Evapotranspirasi potensial (panjang/waktu)
AW = Jumlah air dalam tanah yang diserap oleh akar tanaman (SM-PWP) AWC = Kapasitas air yang tersedia (FC-PWP)
PWP = Tingkat kelembaban tanah ketika tanaman tidak mampu lagi menyerap air tanah (wilting point)
FC = Jumlah air yang masih dapat dithan oleh tanah dari gaya tarik bumi ( field capacity)
Komponen ETR
• Indeks PET untuk kondisi tanah dan
vegetasi setempat
• Kelembaban tanah terkait dengan
water table
• AET yang merupakan fraksi PET untuk
tingkat kelembaban tanah tertentu
Mekanisme evaporasi
• Sejumlah uap air di atmosfer bergerak ke
tempat yang lebih tinggi oleh adanya beda
tekanan uap air. Tekanan uap tinggi
tekanan uap rendah. Uap air bergerak
bergerak ke tempat yang lebih tinggi (T
udara rendah) jenuh kondensasi
Kejadian presipitasi
• Udara di atmosfer mengalami proses
pendinginan melalui beberapa cara :
– Pertemuan antara dua massa udara dengan suhu yang berbeda
– Sentuhan antara massa udara dengan obyek atau benda dingin
Hujan berlangsung ada tiga
kejadian
• Kenaikan massa uap air ke tempat yang
lebih tinggi sampai saatnya atmosfer
menjadi jenuh
• Terjadi kondensasi atas partikel-partikel
uap air di atmosfer
• Partikel-partikel uap air tersebut
bertambah besar sejalan dengan
Hujan akibat pertemuan dua massa
air
• Hujan konveksi (Convectional storms) adanya beda panas yangditerima permukaan tanah dengan panas yang diterima oleh lapisan udara di atas permukaan tanah
• Hujan frontal (frontal/cyclonic storms) bergulungnya dua massa udara yang berbeda suhu dan kelembaban • Hujan orografik (Orographic storms) jenis hujan
yang umum terjadi di daerah pegunungan, yaitu ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi mengikuti bentang lahan pegunungan sampai saatnya terjadi proses kondensasi
Convective lifting
Hot earth surface
Convective precipitation occurs when the air near the ground is heated by the earth’s warm surface. This warm air rises, cools and creates precipitation.
Frontal Lifting
• Boundary between air masses with different properties is called a front
• Cold front occurs when cold air advances towards warm air
• Warm front occurs when warm air overrides cold air
Cold front (produces cumulus cloud) Cold front (produces stratus cloud)
Orographic lifting
Orographic uplift occurs when air is forced to rise because of the physical presence of elevated land.
Condensation
• Condensation is the change of water vapor into a liquid. For condensation to occur, the air must be at or near saturation in the presence of condensation nuclei.
• Condensation nuclei are small particles or aerosol upon which water vapor attaches to initiate condensation. Dust particulates, sea salt, sulfur and nitrogen oxide aerosols serve as common condensation nuclei.
• Size of aerosols range from 10-3 to 10 mm.
Precipitation formation
• Lifting cools air masses so moisture condenses • Condensation nuclei
– Aerosols – water molecules
attach • Rising & growing
– 0.5 cm/s sufficient to carry 10 mm droplet – Critical size (~0.1 mm) – Gravity overcomes