• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Fitri (Informan 1) Tanggal: Senin, 24 November 2014 G: Pewawancara F: Informan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Fitri (Informan 1) Tanggal: Senin, 24 November 2014 G: Pewawancara F: Informan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

29 LAMPIRAN

Hasil wawancara dengan Fitri (Informan 1) Tanggal: Senin, 24 November 2014 G: Pewawancara

F: Informan

G: Bagaimana mbak Fitri tahu tentang toko Alam Subur? Apa direkomendasikan teman?

F: Bukan. aku taunya pas muter-muter sama ibuku.

G: Sudah berapa lama mbak Fitri jadi langganan toko Alam Subur? F: Berapa ya, sekitar 2 tahunan.

G: Kan di PGS banyak toko, kenapa mbak Fitri pilih toko Alam Subur?

F: Kebetulan ada baju yang cocok. Akhirnya ya lumayan sering beli. Tapi akhir-akhir ini barangnya gak begitu banyak yang baru, jadi agak jarang kesana. G: Berarti mbak Fitri juga punya langganan lain?

F: Iya soalnya yang dituju nggak Cuma Alam Subur aja mas. G: Seberapa sering mbak Fitri belanja di toko Alam Subur?

F: Kadang sebulan sekali, kadang 2 bulan sekali, nggak pasti waktunya mas. G: Bisa mbak Fitri kasih kira-kira tahu berapa jumlah barang yang sekali mbak

beli?

F: Nggak banyak mas, Paling 4—5 potong.

G: ohh. Apa dalam pembelian itu mas Yopi mau memberi hutang?

F: Nggak mas, aku belinya cash. Aku nggak punya toko, barang yang aku beli aku jual ke teman, keluarga, seperti itu mas. Cuma usaha kecil-kecilan, aku nggak beli dalam jumlah yang besar.

G: ohhh, seperti itu ya mbak. Bisa mbak ceritakan selama dua tahun ini bagaimana hubungan bisnis antara mbak dan toko Alam Subur?

F: Kalau ke PGS, aku mampir ke toko Alam Subur. Lihat-lihat, kalau ada barang yang cocok, aku beli. Kalau nggak ada yang baru-baru, aku ke tempat yang

(2)

30

lain. Aku kasih tau model yang terbaru seperti apa, biar tokonya sediain. Kira-kira begitu aja.

G: ok mbak. Satu pertanyaan terkhir. Menurut mbak Fitri, dalam berbisnis punya modal sama punya kepercayaan, pentingan mana?

A: Punya kepercayaan, kalau sudah punya kepercayaan lebih gampang berbisnis, punya modal tapi nggak dipercaya ya sama aja mas.

(3)

31

Hasil wawancara dengan Yopi (Informan 2) Waktu/tanggal: 19 November 2014 G: Pewawancara

Y: Informan

G: selamat malam Ko Yopi. Saya mau tanya tentang bisnis yang ko Yopi lakukan dengan kostumer koko yang orang Jawa.

Y: oh silahkan.

G: ko Yopi punya kostumer Ko Yopi yang orang Jawa. Y: iya, kostumer saya ada yang Jawa, Madura, Arab juga ada.

G: Apa ada pelanggan orang Jawa yang ngambil barang secara berkala di toko koko?

Y: Ada, ada yang setiap bulan, minggu,

G: Kalau misalnya gini ko, kalo ada pelanggan yang ngambil barang etrus saya mau jual lagi tapi nggak punya modal untuk bayar di muka gimana ko?

Y Kalau nggak kenal nggak kasih.gak peduli lu Jawa, lu Tionghoa, lu Madura, Arab kalau ngaak kenal ya nggak kasih. Jadi pertama kali kenal aku nggak ngasih..

G: Gimana kalau jumlah barangnya Cuma sedikit sekali, gimana ko?

Y: Gak aku kasih, kayak lu gini,gak bisa. Tapi misalnya, orang tua lu langganan, atau lu punya adik, trus aku kenal lu, ya aku kasih, kalau ga kenal gak bakalan dikasih, atau misalnya si A, saudara sepupu ku, bilang kasih dong. Okelah, aku kasih dikit dulu.

G; Oh berarti lewat orang-orang tertentu boleh ya ko.

Y: Orang-orang tertentu yang aku percayai dulu, misalnya kayak lu datang gini gini, nggak aku kasih. Nggak mau, aku punya langganan pak haji Orang Jawa, uadah 15 tahun kerja sama, tapi dia udah nggak kerja, dia datang bawa anaknya, minta dikasih barang, aku nggak takut, aku Tanya berapa pak haji, 5 juta, aku langsung kasih. kalau udah percaya, gak ada masalah. Dia ada

(4)

32

tanggung Jawab, aku nggak kuatir Hubungan sama orang tuanya baik, makadari itu aku berani.

G: okey ko. Koko juga pasti ada supplier, kira-kira gimana hubungan sama supplier?

Y: gini, toko dari jaman papa, aku dikenalin ke mereka juga lewat papa, aku bawa bendera, aku bawa nama Alam Subur.ohh,orang tau Alam Subur,dulu papi ku hebat sekali, kita nggak minta, dikasih. Nama baik dalam hal ini sangat penting, misalnya kalau rusak , lu nggak bisa hutang, harus bayar cash. Nama baik harus dijaga. Apalagi misal lu punya nama baik 20 tahun, minta berapa saja dikasih. mau ngutang dua bulan dikasih Nama baik dalam bisnis ini sangat penting, sangat penting. Kita dulu dari orang nggak punya, modalnya nama baik dan percaya. Tapi jaman sekarang udah agak berbeda, tapi karena sekarang kita udah kaya-kaya, ya langsung cash aja. Bayar cash tapi gini, kalau udah satu tahun kita ngomong, ko, aku aku dikasi utang dulu bos, bos, ya udahlah, tapi ada batasnya, maksimal berapa gitu ,atau biasa aku telpon, bos kirimin dulu barangnya, nnti bru aku bayar, bisa dikirim.

G: jadi kalau nggak punya kenalan, gak bisa..

Y: Jadi kalau belum punya koneksi, kamu datang kamu bayar, kamu datang kamu bayar, suatu saat minta hutang langsung dikirim, dan kamu dikasih tempo lebih panjang,.misalnya 1 minggu,nnti jadi 2 minggu, mentok biasanya 1 bulan tok..

G: jadi pada dasarnya, bisnis tidak ada beda, kau orang Jawa, Madura, atau Tionghoa, Arab,

Y: Yang membedakan hanya karakter, karakter dari pedagang, pembeli itu yang beda-beda. Orang Jawa punya karakter tertentu, orang Madura tertentu, dan orang Arab tertentu.

G: Menurut koko dalam bisnis mana yang paling penting? kepemilikan modal atau kepercayaan? Mengapa?

Y: Kepercayaan. Modal itu bisa dicari, tapi orang yang bisa dipercaya dan bertanggung Jawab itu lebih sulit lagi di cari di zaman sekarang ini.

(5)

33

G: Apa waktu koko memberikan hutang kepada kostumer koko sudah siap untuk tidak dibayar?

Y: Kalau kita sih tidak siap untuk tidak dibayar. Tapi kita juga mikir, kita kasih dia kepercayaan yang kecil dulu, kalau yang kecil saja tidak bisa dipercaya, apalagi yang besar. Selalu mulai dari nilai kecil dulu.

G: Kira-kira bagaimana koko menjaga kepercayaan koko dengan rekan bisnis koko?

Y: Kita melakukan hal yang sama.kepercayaan di bangun tahunan, buktikan dulu kalau kamu bisa depercaya.

G: Apakah ada peranan kekayaan atau harta bisa mempengaruhi kualitas kepercayaam koko terhadap kostumer?

Y: Gak bisalah. Kekayaan tidak bisa dilihat dari kasat mata, kayak kamu ketemu orang pertama kali, kamu mana tahu dia kaya atau tidak? tapi anggpanlah kamu bisa melihat kekayaan orang, kita tidak terlalu percaya, dalam hal ini kita tetap berhati-hati.kalau dia memang kaya ya nggak perlu ngutang, kalau dia kaya,ya nggak perlu ngutang.jadi kekayaan, tidak banyak berpengaruh terhadap kepercayaan kita terhadap konsumen.

G: Kalau sudah ada kepercayaan, apa terus koko evaluasi?

Y: Tentunya kita evaluasi terus. Kepercayaan itu dipupuk,sekali rusak akan sangat sulit sekali mengembalikan seperti awal.

G: Bagaimana pandangan koko tentang reputasi dan nama baik? Y: Sangat tinggi.skala 1-10, ada di 9,5.

G: Apakah seorang Jawa yang memiliki repuatasi baik akan lebih mudah masuk ke dalam guanxi bisnis orang tionghoa?

Y: Yes, tentu saja. Mau Madura, Jawa, Arab, Yahudi, Bule reputasi bagus kita mau ajak kerja sama.

G: Bagaimana hubungan bisnis ko Yopi dengan mbak Fitri?

Y: Ya hubungan nya baik. Dia ngambil barang di toko sudah lumayan lama, sekitar dua tahunan lah.

(6)

34

G: Bagaimana pengambilan barang dikoko? Apa koko percaya ngasih mbak Fitri hutang?

Y: Dia ngambil tiap beberapa bulan, nggak pasti, jumlah pembelian barangnya tidak terlalu banyak, saya tidak kasih hutang, meskipun pembelian dilakukan secara periodik. jadi tiap pembeliannya dia itu cash. Pokoknya lumayan kenal lah aku sama orangnya. Sering cerita-cerita. Orangnya juga sering mampir ke toko, liat-liat barang, dia juga kasih tau ada model baru yang nggak ada ditoko, sampai segitu lho.

G: Apa koko setuju untuk memberi dia hutang, kalau dia minta? Y: hmmmm….kayaknya nggak deh, aku minta cash aja,.hahahah G: Okey ko… Terimakasih buat waktunya ko.

(7)

35

Hasil Wawancara dengan Dharman (Informan 3) Minggu, 30 November 2014

G: Pewawancara D: Informan

G: Sudah berapalamakah koko buka toko pakaian? D: Sudah 5 tahunan.

G: Apakah dalam kurun waktu 5 tahun tersebut, koko mempunyai kostumer yang merupakan orang Jawa? dan jumlah pengambilan barang yang banyak, katakanlah 1 jutaan ke atas.

D: Aada. Saya punya, kebanyakan kostumer saya Jawa dan Madura.

G: diantara beberpa kostumer ini, bagaimana xinyong diantara koko dan mereka? D: Kalau xinyong, saya punya satu orang Jawa. Saya kasih kepercayaan, dia ambil barang, setelah barang terjual habis dia bayar ke saya, kalau barang nggak laku saya kasih mereka garansi, barang boleh kembali, hanya satu orang itu, orang itu aja. Saya percaya sama mereka.

G: itu kira-kira apa faktornya?

D: Waktu pertama kali saya buka toko, toko nggak terlalu rame, dia mau bantu saya jual. Dia bantu saya di tahun awal,s eterusnya saya bantu dia,. Setelah beberapa tahun, dia penjualannya oke dan terus menerus sampai sekarang. G: kok bisa gitu ko?

D: Dia kasih saya jaminan KTP nya saja. Dan memang pertama-tama ya saya kasih jumlah barangnya sedikit dulu, gak mungkinlah saya langsung kasih langsung dalam jumlah besar.

G: Okey ko. Ko, setelah bertahun-tahun koko berbisnis, pastikan juga ada orang yang beli ke tempat koko sacera berkala, maksud saya selain orang Jawa tadi. Apakah koko kasih utang juga sama mereka?

D: Oh nggak. Saya Cuma ngasih utang ke 1 orang tadi. G: Trus yang lainnya Gimana Ko?

(8)

36

G: Enak betul ya orang Jawa itu. Jadi apa itu memang murni balas budi Koko ke mereka?

D: Iya, bisa di bilang begitu. Karena awal-awal buka usaha itu kan susah, dia mau bantu jual barang saya, ya saya bantu dia juga, dan memang hubungan kita sampai sekarang baik.

G: Kira-kira berapa banyak barang yang dia ambil? Ding huo liang nya? D: ding huo liangnya 2-3 jutaan.

G: Menurut Ko Dharma, manakah yang paling penting? Punya modal ataukah xinyong yang lebih penting? Mengapa?

D: Xinyong. Karenasebagai pebisnis kita sangat berharap terima pembayaran tepat waktu, lebih baik saya berbisnis dengan orang yang tidak memiliki modal tetapi memiliki kepercayaan dalam pembayaran tepat waktu. Banyak perusahaan besar, pasti modal besar, tetapi dalam hal pembayaran nya molor, hanya menang nama saja sih.

G: Apakah dalam memberi hutang kepada kostumer, koko sudah siap untuk tidak dibayar? dan kenepa koko nekat memberi hutang?

D: Saya memberi hutang seperti berjudi. Tetapi dengan adanya pendekatan dengan kostumer, kemungkinan tidak dibayar lebih kecil. Jadi kebanyakan dibayar, paling telat bayar saja. Berbeda dengan bertaruh di meja judi. Harus nekad memberi hutang demi jalannya suatu usaha kita harus memberikan hutang, terkecuali produknya benar-benar dicari custumer, kita boleh tidak memberikan hutang. Atau pada moment tertentu seperti disaat mendekati lebaran, semua kostumer berburu pakaian, disaat itu kita tidak memberi hutang, karena kostumer sudah pasti membelinya. Kalau pada musim sepi (setelah lebaran), demi adanya perputaran barang, kita harus memberi hutang, karena saya juga dapat piutang.

G: Jadi prinsipnya ,harus berani bertaruh tetapi dengan perhitungan tertentu… D: Ya, harus bertaruh tetapi dengan perhitungan tertentu.

G: Apakah kepercayaan yang koko berikan kepada custumer selalu koko evaluasi terus? Ataukah sebaliknya?

(9)

37

D: Ya, sering bertanya dengan pegawai kostumernya. Mengenai keadaan tokonya. Atau berbagi info dengan pedagang lain yang memberikan hutang kepada kostumer yang sama orangnya. Jadi bila si A bergejolak daengan masalah hutangnya, setidaknya kita lebih berhati-hati dalam memberi hutang dikemudian hari.

G: Jadi evaluasi itu diperlukan untuk mengantisipasi custumer tidak membayar utang. Ok Kokoterimasih buat waktunya.

(10)

38

Wawancara dengan Bapak Ahmad (informan 4) Waktu: 2 Desember 2014

G: Pewawancara A: Informan

G: Selamat malam bapak, saya mau mewawancarai bisnis yang bapak jalani selama ini, bisnis pakaian. Kira-kira sejak kapan bapak memulai bisnis ini? A: Mulai kira-kira tahun 1988.

G: ohh..Sudah lama sekali ya bapak. Bagaimana bapak memulai bisnis dengan langganan bapak?

A: Kenalnya itu ya biasa, saya kesana beli barang. Awalnya saya juanlan yang kecil.

G: Yang kecil maksudnya ?

A: Baju anak kecil. Dia bilang kamu enak, kalau jualan yang besar-besar, itu untungnya lebih banyak, lumayan banyak. Trus saya coba,ya memang betul. G: Jadi awalnya yang kecil-kecil, trus karena saran dari pemilik toko itu,

makanya bapak ganti jualan yang besar.

A: Iya, saya jual yang besar, dan memang kenyataannya lebih untung yang besar. G: Besar maksudnya?

A: Pakaian orang dewasa.

G: ooo.. Selain pakain dewasa, pakaian seperti apa lagi yang bapak jual? A: Anak kecil, tapi campur, dewasa, pakian dalem, daster, semuanya. G: Kalau pakain Muslim juga bapak jual?

S: Iya, tapi anuu, ada musimnya, kalau mau masuk lebaran, kalau seperti sekarang kurang laku.

G: Jadi pemesanan baju itu juga liat musimnya ya pak. A: Iya, sesuai musimnya, kalau nggak gitu, kurang laku.

G: Saya mau Tanya tetang cara pembayaran, kira-kira kerja sama bapak sama pemilik toko itu boleh bapak hutang?

(11)

39 G: Kenapa pak? Bukannya bisa ngutang lebih baik?

A: Nanti kalau nggak bisa bayar gimana? jadi enak cash. Orang Cinanya boleh ngutang, tapi aku nggak mau, trus kalau ngutang, saya malu kalau beli di toko sampingnya, nnti nggak enak, enakan cash aja, barangnya jadi milik saya. G: ohhh,,g itu ya pak. Jadi bagaimana bapak jaga hubungan kerja sama bapak

sama yang punya toko?

A: Tapi aku nggak disatu toko. aku punya langganan beberapa toko dan beberapa tempat. Ada yang di PGS, ada yang di Kapasan.

G: oh, ok pak. Sekarang saya mau tanya hubungan bisnis sama pak Dharma. Bisa bapak ceritakan?

A: Ya saya kesana trus, tapi nggak terlalu dekat. G: Iya, maksud saya dalam hubungan bisnis saja pak,

A: Iya, aku beli trus pulang,.setelah belanja ya sudah. Tapi kalau ngobrol, ngobrol, aku tanya-tanya juga..

G: kira-kira setiap berapa lama bapak kesana?

A: Gak pasti. Kalau barangnya udah laku baru aku kesana, biasanya sebulan sekali.

G: Sudah berapa tahun bapak langganan sama pak Dharma? A: hmmm...Sudah hampir dua tahun.

G: OH.. Ok pak.. Jadi hubunganya tidak terlalu dekat ya pak, apa memang selama bertahun-tahun gitu ya pak?

A: Pada awalnya aku cari barang pesanan langgananku, tapi setelah sampai ke toko langganan ku barang yang aku cari tidak ada. Aku muter-muter, trus ketemunya di toko Dharma. Aku kesana Cuma beli, kadang ya aku Tanya-tanya barang baru, seperti itu aja. Beli trus pulang. Kalau nggak ada barang yang cocok, aku ke tempat lain.

G: Oh gitu ya pak. Pertanyaan berikut, menurut bapak bagaimana bapak menjaga kepercayaan orang. Kira-kira bagaimana pemikiran bapak tetang itu?

(12)

40

A: Kepercayaan itu penting. Aku harus bisa jaga kepercayaan sama pemilik toko, kepercayaan sama pembeli, kalau tidak dipercaya, ya nggak laku jualan saya. Hahhaha

G: Kepercayaan sama pemilik toko seperti apa yang bapak maksud?

A: Ya kalau saya jualan, ada pakaian yang afker, nnti aku boleh tukar, Kan kita beli pakaian gk bisa di lihat satu per satu, dalam plastic, kadang –kadang ada yang afker, atau sobek, itu boleh kembalikan .

G: oohh. Seperti itu ya pak…kalau sama pelanggan bapak, misalnya pembayaran yang dilakukan konsumen kebapak bagaimana? Apa mungkin bapak memperbolehkan mereka untuk hutang?

A: Ya kalau yang saya kenal dekat boleh, misalnya tetangga. Boleh dicicil dulu, tapi jangan lama-lama.

G: Berarti bapak memberi hutang kepada konsumen itu kalau bapak sudah kenal dekat?

A: Iya seperti itu. Kalau yang nggak aku kenal ya nggak boleh mas.

G: Sebagai pebisnis, menurut bapak mana yang lebih penting, punya modal atau bisa di percaya?

A: Dipercaya, iya. Dipercaya itu lebih penting. Walaupun modal gak ada, atau cuma sedikit, tapi banyak kepercayaan lebih bagus. Kan lebih gampang cari uang dari pada bisa dipercaya atau jaga kepercayaan orang.

G: Menurut bapak kepercayaan bapak itu dibangun berapa lama? A: Kalau sama pemilik toko, sebentar aja, mereka pintar ngerayu G: Maksudnya?

A: Untuk beli barang di tokonya dia. Kalau sama pemilik toko ya nggak lama mas. Kepercayaan aku sama konsumen ku itu yang lama, karena aku jualan disekitar sini mas, rata-rata kenal juga sama pembelinya, kalau barang dagangan saya jelek, atau kemahalan ya nggak laku. Ya aku jualan udah lama, kalau aku nggak dipercaya konsumen pasti usaha ku udah lama mati.

G: Okey bapak, sekian dulu wawancara saya, Terimakasih. S: Ohh, sama-sama.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah didapatkan nilai G obs dari masing-masing pengukuran dalam satu hari, kemudian langkah selanjutnya adalah penggabungan data satu hari sesuai pada bulan yang sama,

MODEL PENINGKATAN DAYA SAING BERKELANJUTAN INDUSTRI BATIK MELALUI PERBAIKAN KOMPETENSI INTI DAN RANTAI NILAI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF LOKAL DI