• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Zakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hukum Zakat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM ZAKAT

Dhena Fajar Maylana Zaenudin 1183030012

Hukum Tata Negara III-A

Abstrak

Hukum zakat merupakan instrumen kemakmuran umat, jika prinsip-prinsip zakat yang bersifat normatif agamis dapat dipahami dengan baik dan diimplementasikan dalam kehidupan melalui pemahaman, pengamalan dan pentasyarufannya, maka cita-cita mengurangi atau memberantas kemiskinan melalui zakat akan terwujud. Realitas menunjukkan kesadaran hukum masyarakat muslim membayar zakat masih rendah, hal mana karena menganggap zakat hanya sebagai kewajiban yang bersifat individual, sehingga tidak membayar zakat dianggap tanggung jawab pribadi. Upaya menumbuhkan kesadaran muslim untuk membayar zakat sangat penting dan perlu ditempuh melalui berbagai cara diantaranya: memberikan pemahaman, membuat terobosan perbaikan ekonomi umat, profesionalisme pengelolaan, transparansi, membangkitkan semangat umat untuk berzakat dan keteladanan dari tokoh-tokoh umat yang menjadi panutan dengan tanpa bermaksud riya atau pamer. Hal yang tidak kalah penting lagi adalah menumbuhkan kesadaran hukum umat untuk berubah dan mendayagunakan potensi diri secara optimal, berubah dari mustahiq menjadi muzakki.

(2)

A. Pendahuluan

Dalam sejarah Islam, zakat telah diimplementasikan secara nyata dan sukses, bahkan sampai pernah tak ditemukan lagi orang fakir yang berhak mendapat zakat. Yahya bin Sa’id, seorang petugas amil zakat pada masa Umar bin Abdul Aziz, menuturkan, “Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah mengutusku untuk mengumpulkan zakat orang Afrika, lalu aku menariknya dan aku minta dikumpulkan orang-orang fakirnya untuk kuberi zakat. Tapi ternyata tidak ada seorang pun dari kalangan itu yang mengambilnya” (Ulwan, 1985: 2; As-Siba’i, 1981: 392).

Zakat merupakan bentuk nyata solidaritas sosial dalam Islam.Zakat dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab untuk saling menolong di antara masyarakat sekaligus menghilangkan sifat egois dan individualistis.Secara umum, fungsi zakat meliputi bidang moral, sosial, dan ekonomi.Dalam hal moral, zakat mengikis ketamakan dan keserakahan hati, sedangkan dalam bidang sosial, zakat berfungsi untuk mengurangi kemiskinan. Di bidang ekonomi, zakat merupakan sumbangan wajib umat muslim untuk perbendaharaan negara.1

B. Kewajiban Zakat

Telah menjadi kesepakatan (ijma’) kaum muslim, berdasarkan Al-Quran dan sunah Rasul, bahwa hukum zakat adalah wajib. Ayat-ayat Al-Quran, khususnya yang turun di Madinah, secara tegas menetapkan hukum wajibnya zakat serta memberikan instruksi pelaksanaannya secara jelas, misalnya dalam QS. Al-Baqarah (2): 43, 83, dan 110.2

1Aden Rosadi, Zakat dan Wakaf, konsepsi,regulasi dan implementasi (Bandung:Simbiosa

Rekatama Media, 2019), hlm.37.

(3)

“Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala di sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan” (QS. AlBaqarah [2]: 110).

Seorang sahabat Nabi, Abdullah bin Mas'ud bahkan berkata, "Kalian di perintahkan mendirikan shalat dan membayar zakat, siapa yang tidak berzakat berarti tidak ada arti shalat baginya.

Di zaman kekhalifahan Abu Bakar As-Shidiq, banyak kabilah yang enggan membayar zakat dengan berbagai alasan. Ada yang menganggap zakat adalah semacam upeti yang harus mereka bayar kepada Rasulullah SAW, sehingga ketika Rasulullah SAW wafat, mereka berpikir tak lagi perlu membayar zakat. Ada juga yang memang kikir dan tak mau berbagi, sehingga mereka menyembunyikan hartanya sedemikian rupa.Hingga Abu Bakar berkata, "Demi Allah, aku akan memerangi siapa pun yang memisahkan shalat dengan zakat."

Bukankah ini menunjukkan betapa sejajarnya shalat dan zakat?Seorang Muslim harus menjaga hubungan vertikalnya dengan Allah SWT melalui ibadah pribadinya seperti shalat, puasa, tilawah dan lainnya, juga dia harus menjaga hubungan horizontalnya dengan sesama manusia, salah satunya melalui zakat.3

Kewajiban membayar zakat semakin jelas ketika Islam memberikan peringatan dan ancaman yang keras kepada orang yang tidak mau membayarnya. Mereka akan diazab di akhirat dengan azab yang pedih, misalnya kening, pinggang, serta punggung akan disetrika dengan emas dan perak yang dipanaskan di neraka (QS. At-Taubah [9]: 34-35)

(4)

C. Zakat Menurut Aturan Perundang-undangan

Pada masa awal reformasi yaitu masa pemerintahan BJ Habibie, tepatnya tanggal 23 September 1999 disahkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. Menurut Din Syamsuddin, lahirnya UU tersebut tidak terlepas dari politik umat Islam yang disertai adanya kesadaran agama yang tinggi.4

Undang-Undang Pengelolaan Zakat tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan UU No.38 tahun 1999 dan Keputusan Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Sebelumnya, pada tahun 1997 juga keluar Keputusan Menteri Sosial Nomor 19 Tahun 1998, yang memberi wewenang kepada masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial bagi fakir miskin untuk melakukan pengumpulan dana maupun menerima dan menyalurkan ZIS.

Dalam undang-undang tersebut diatur bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh satu wadah yang disebut badan amil zakat.Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merupakan lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.Baznas merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden melalui Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain Baznas, ada juga Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat yang terhimpun dalam organisasi kemasyarakatan (Ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM), yayasan, atau institusi lainnya.5Kemudian peraturan tentang zakat ini disempurnakan oleh UU No.23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.

4 Din Syamsuddin, Islam dan Politik Era Orde Baru (Jakarta: Logos, 2001), hlm. 88

(5)

D. Asas-Asas Pengelolaan Zakat

Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.Bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan zakat adalah muzaki dan harta yang di zakati, mustahik, dan amil.6

Undang-undang No.23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat mengamanatkan zakat akan dikelola dengan cara :

1. Syariat Islam 2. Amanah 3. Kemanfaatan 4. Keadilan 5. Kepastian Hukum 6. Terintegrasi 7. Akuntabilitas

E. Jenis Dana yang Dikelola Lembaga Penngelola Zakat

1. Dana zakat, Dana zakat dalam Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) dibagi menjadi dua jenis yaitu dana umum dan dana khusus. Dana zakat umum merupakan dana zakat yang diberikan oleh muzakki kepada Lembaga Pengelola Zakat(LPZ) secara cuma-cuma atau tanpa adanya permintaan terlebih dahulu. Sedangkan Dana zakat khusus merupakan dana zakat yang disalurkan kepada anak yatim.

2. Dana infaq atau shadaqah, merupakan dana yang diberikan para donatur kepada Lembaga Pengelolaan Zakat (LPZ) tanpa persyaratan apapun. Dana infaq atau shadaqah khusus adalah dana yang diberikan para donatur

6 Andi Soemita, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : kencana , cetakan ke-3, 2012),

(6)

kepada Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) dengan berbagai persyaratan tertentuseperti untuk disalurkan kepada masayarakat atau wilayah tertentu. 3. Dana waqaf, Wakaf adalah menahan diri dari berbuat sesuatu terhadap hal

yang manfaatnya diberikan kepada orang tertentu dengan tujuan yang baik.

4. Dana pengelola, merupakan hak amil yang digunakan untuk membiayai segala kegiatan operasional yang bersumber dari :

a. Hak amil dari dana zakat

b. Bagian tertentu dari dana infaq atau shadaqah

c. PENDISTRIBUSIAN DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT

d. Zakat yang dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat (LPZ) atau Badan Amil Zakat (BAZ) selanjutnya akan didistribusikan kepada golongan-golongan yang berhak menerima zakat yang bisa disebut mustahiq yang berjumlah delapan ashnaf7 :

1. Amil 2. Fakir 3. Miskin 4. Muallaf 5. Budak

6. Al-gharimun (orang-orang yang berhutang)

7. Ibnu sabil (orang yang sedang atau akan melakukan perjalanan) 8. Fi sabilillah (orang-orang yang berjual di jalan Allah)

7 Wahba Al-Zuhayly, Zakat dan Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung : PT Remaja

(7)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyaluran dan pemberdayaan dana zakat, diantaranya :

Pertama, amil zakat harus dapat mengkondisikan penyaluran dan pemberdayaan zakat yaitu memprioritaskan pada sekitar dan domisili baru kebeberapa wilayah lain.

Kedua, amil zakat perlu mengidentifikasi kondisi dan situasi lingkungan serta permasalahannya agar Amil mampu memutuskan mana yang lebih berhak menerima dana zakat.

Ketiga, amil zakat perlu mendahulukan kebutuhan konsumtif mustahiq dibanding sektor produktif maksutnya bahwa amil zakat cenderung menyalurkan dana zakat pada sektor produktif, maka tidak sepenuhnya harus disalurkan dalam bentuk pendayagunaan produktif selama sektor konsumtif belum terpenuhi dengan baik.8

8

(8)

F. Penutup

Zakat merupakan salah satu rukunislam yang harus dipenuhi oleh keseluruhan umat diseluruh dunia, lebihnya lagi bagi umat yang beragam islam. Zakat merupakan suatu perwujudan akan tanda ketaqwaan manusia kepada penciptaNya serta dapat dikatakan bahwa zakat sebagian dari kegiatan social karena pengeluaran dana zakat merupakan salah satu kepedulian social terhadap sesama.

Semua ulama Islam dan umat Islam sejak dahulu sampai sekarang insya Allah juga hingga di masa-masa yang akan datang, tetap sepakat untuk menyimpulkan dan meyakinkan bahwa penunaian zakat bagi umat Islam yang memenuhi persyaratan hukumnya wajib/fardh ayn. Sama dengan kewajiban untuk menjalani rukun-rukun Islam yang lainnya yakni mengikrarkan dua kalimat syahadat, menegakan salat, melaksanakan puasa Ramadan, dan pergi haji. Tanpa zakat, penegakan rukun-rukun Islam yang lain akan mengalami ketimpangan atau bahkan oleng dan sangat mungkin terjatuh lantaran tidak memiliki daya dan stamina untuk melakukan semuanya.

Maka, wajib bagi seorang Muslim untuk memahami ilmu seputar zakat layaknya dia mempelajari ilmu tentang shalat.Dalam zakat ada banyak ketentuan yang harus dipahami dan diikuti. Ada perhitungan yang jelas dan ada cara pendistribusian yang spesifik. Jika semua Muslim telah memperlakukan zakat seperti halnya shalat, maka kesejahteraan bangsa hampir bisa dipastikan.Sejarah telah mencatat bagaimana zakat berhasil memakmurkan sebuah negara hingga tak ada lagi orang miskin. Dan bila ini berlaku di Indonesia, maka Indonesia akan semakin hebat. Karena negara yang hebat adalah negara yang pengelolaan zakatnya baik.

(9)

Daftar Pustaka

Al-Zuhayly,Wahba.1995.Zakat dan Kajian Berbagai Mazhab, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mashudi,Didi. 2012.Menuju Era Zakat Profesional Bandung: Sagara Publishing.

Muhammad,Rifqi. 2010.Akuntansi Keuangan Syariah, Yogyakarta: P3EI Press.

Rosadi,Aden.2019. Zakat dan Wakaf, konsepsi,regulasi dan implementasi Bandung:Simbiosa Rekatama Media.

Soemita,Andi. 2012.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,cetakan ke-3 Jakarta : kencana.

Syamsuddin,Din. 2001. Islam dan Politik Era Orde Baru Jakarta: Logos.

Sumber Lain:

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/03/02/o3e4bg301-kewajiban-berzakat

3https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/03/02/o3e4bg301-kewajiban-berzakat https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/03/02/o3e4bg301-kewajiban-berzakat

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian teknik pengumpulan data menggunakan metode Angket.Metodeangketyaitu sejumlah pertanyaan tertulis tentang hal ± hal yang diteliti yang digunakan

Hasil yang diperoleh yaitu 90% siswa tidak pernah diberikan variasi latihan kombinasi tendangan A, T, C, terdapat 95% siswa yang menyatakan tidak menguasai

Tahapan awal dalam metode Fuzzy Tsukamoto adalah menentukan fungsi keanggotaan, kemudian tahap selanjutnya adalah menentukan rules dari kriteria atau parameter yang

Hasil Penelitian : Dalam penelitian didapatkan bahwa jumlah kehamilan terbanyak yang mengalami abortus adalah multigravida, proses persalinan yang mengalami abortus

Penyebaran semak yang cepat dapat menurunkan kesuburan tanah terutama pada kawasan yang ditumbuhi oleh semak dari familia Malvaceae, Asclepiadaceae, Lamiacea,

Abstrak: Masalah penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode demontrasidengan alat peraga kotak nilai tempat dapat meningkatkan aktivitas siswa pada

Status gizi yang normal akan mempengaruhi tercapainya usia menarche yang juga normal, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fidrin (2014)

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan judul Gambaran Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Mellitus yang diambil dari 30 responden