© 2016 Widyariset. All rights reserved
Karakteristik Polimer Zirkonium sebagai Adsorben
Generator
99Mo/
99mTc
untuk Radiofarmaka Diagnostik
Zirconium Polymer Characteristic as
99Mo /
99mTc
Generator
Adsorbent for Diagnostic Radiopharmaceuticals
Umi Nur Sholikhah1,*, Endang Sarmini1, Herlina1, Hotman Lubis1, dan Kadarisman11Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Kawasan Puspiptek,
Gedung 11 Serpong, Tangerang Selatan, 15314, Indonesia
*E-mail: uminurs@batan.go.id
A R T I C L E I N F O Abstract
Article history
Received date: 24 January 2016
Received in revised form date: 29 March 2016
Accepted date: 09 May 2016
Available online date: 31 May 2016
One of the radiopharmaceuticals that was used for diagnostic is conducted by using Technetium-99m (99mTc), which could be obtained from Molybdenum-99
(99Mo) separation. This research was conducted to determine the adsorbent
polymer variation effect at two zirconium chromatography systems to obtain 99mTc
yield more than 80%. Polymers were used zirconium-TEOS as adsorbents in the first system while the second system used Zirconium-TEOS-methanol. The same method was conducted for both systems. The preparation was done by adding
99Mo on both polymers and heated at 90 °C temperature for three hours. Elution
process of 99Mo and 99mTc was conducted by using column chromatographic
system, in which the column filled with Alumina is connected to the Zirconium polymer column. The elution process was conducted on the next day until 10th fractions. Both of the systems showed the 99mTc radionuclides were highest eluted
at the 3rd fraction then they decline to constant at the 10th fraction. The 99mTc yield
in the system 1 was 58% and the system 2 was 96.23%. The elution from the system 1 was not analyzed by Atomic Absorption Spectrometer (AAS) because the
99mTc yield was less than 80%. Analysis results using AAS on the system 2 found
out that the system 2 contained Si 1.11 ppm, and no other elements (Mo and Zr) was obtained. Based on Lethal Dose 50 (LD50), it is showed that the elution of system 2 is below the threshold (Mo = 4000 mg /kg, Zr = 489 mg /kg and Si = 22.5 mg /kg), therefore it was safe to be used for diagnostic radiopharmaceuticals.
Keywords: Molybdenum-99, Technesium-99m, Yield, Adsorbent, Zirconium
Kata kunci: Abstrak
Molibdenum-99
Teknesium-99m Yield
Absorben Zirkonium
Salah satu radiofarmaka untuk diagnosis dapat dilakukan dengan menggunakan Teknesium-99m (99mTc) yang dapat diperoleh melalui pemisahan Molibdenum-99 (99Mo). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi absorben yang berupa polimer zirkonium pada dua sistem kromatografi yang dapat menghasilkan yield 99mTc lebih dari 80%. Polimer yang digunakan sebagai absorben pada sistem 1 berupa Zirkonium-TEOS sedangkan pada sistem 2, yaitu Zirkonium-TEOS-Metanol. Metode yang sama dilakukan untuk kedua jenis sistem tersebut. Preparasi dilakukan dengan menambah 99Mo pada Polimer Zirkonium-TEOS dan polimer Zirkonium TEOS-Metanol lalu dipanaskan pada temperatur 90 oC selama tiga jam. Pemisahan 99Mo dan 99mTc dilakukan dengan sistem kromatografi kolom, dimana kolom berisi Alumina dihubungkan dengan kolom polimer Zirkonium. Proses elusi dilakukan keesokan harinya hingga fraksi ke-10. Pada kedua sistem, radionuklida 99mTc pada fraksi ketiga paling banyak terelusi selanjutnya mengalami penurunan hingga konstan pada fraksi ke-10. Hasil perhitungan yield 99mTc pada sistem 1 sebesar 58% sedangkan pada sistem 2 sebesar 96,23%. Sistem 1 tidak dilakukan analisis eluat dengan Spektrometer Serapan Atom (SSA) karena yield 99mTc kurang dari 80%. Hasil analisis menggu-nakan SSA pada sistem 2 mengandung Si 1,11 ppm dan tidak ditemukan unsur lain (Mo dan Zr). Berdasarkan Lethal Dose 50 (LD50), maka eluat dari sistem 2 berada di bawah ambang batas (Mo = 4000 mg/Kg, Zr = 489 mg/kg dan Si = 22,5 mg/kg) sehingga aman digunakan untuk radiofarmaka diagnostik.
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu dan teknologi kedok-teran serta kesehatan semakin meningkat. Saat ini, aplikasi tenaga nuklir dalam bidang kesehatan telah memberikan sumbangan yang sangat berharga untuk diagnosis mau-pun terapi berbagai jenis penyakit. Kriteria radionuklida yang dapat digunakan untuk diagnosis yaitu mempunyai waktu paruh pendek (enam jam) dan memancarkan radi-asi gamma dengan daya tembus yang besar terhadap jaringan biologis. Waktu paruh yang pendek menjadi pertimbangan utama agar pasien tidak lama terpapar. Salah satu radionuklida yang memenuhi, yaitu 99mTc dengan energy 140 keV (Awaludin 2011). Aplikasi radionuklida 99mTc digunakan untuk diagnosis seperti pada organ hati (Atchley et al. 2011), jantung (Rossi et al. 2012), payudara (Kanaev et al. 2012), tulang (Jain et al. 2016) dan prostat (Chakraborty et al. 2011) dengan menggu-nakan alat kamera gamma maupun SPECT/ PET (Le et al. 2014 dan Selivanova et al.
2016)
Pada tahun 1938 radionuklida 99mTc ditemukan oleh Emilio Segre (Green 2012). Radionuklida 99mTc diperoleh dari hasil peluruhan radionuklida induk, yaitu 99Mo yang dihasilkan dari iradiasi di reaktor maupun dari siklotron (Morley
et al. 2012). Radionuklida dengan konsep generator, pada prinsipnya berdasarkan pe-misahan radionuklida induk dengan waktu paruh lebih lama daripada waktu paruh radionuklida anak.
Beberapa metode pemisahan 99mTc dengan 99Mo, yaitu kromatografi kolom,
kromatografi ekstraksi, presipitasi, ek
-straksi pelarut, ek-straksi kolom fasa padat,
sublimasi, membran, termokromatografi
(Dash, Knapp, and Pillai 2013) dan elek-trokimia (Chakravarty, Dash, and Pillai
2012). Kromatografi kolom merupakan
metode yang paling sederhana sehingga
mendapatkan radionuklida 99mTc yang baik, salah satu faktor kendali kualitas utama yang harus dipenuhi adalah yield
99mTc. Yield eluat Generator 99Mo/99mTc merupakan perbandingan aktivitas 99mTc dalam eluat dengan aktivitas 99mTc secara teoritis dalam kolom generator pada waktu elusi tertentu.
Penelitian ini dilakukan untuk me- ngetahui adsorben yang dapat menghasil-kan yield99mTc lebih dari 80%, sesuai stan-dar yield Generator 99Mo/99mTc menurut (Anonim 2015). Adsorben yang digunakan berupa polimer Zirkonium TEOS dan polimer Zirkonium TEOS-metanol (3:1) selanjutnya dihubungkan dengan kolom yang berisi Alumina. Untuk mengoptimal-kan hasil, kolom dicuci dengan NaOCl dan fraksinasi menggunakan larutan salin. METODE
Bahan dan Alat
Bahan kimia yang digunakan adalah Po-limer Zirkonium terlapis Tetra Etil Ortho Silikat (TEOS) dan Polimer Zirkonium terlapis TEOS-Metanol (1:3) buatan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR), BATAN yang telah diuji kapasitas serapnya (Saptiama et al. 2011), Molibde-num Tri Oksida (MoO3) alam dari Fluka, larutan salin (NaCl 0,9%), akuabides, Alu-mina aktif, glass wool, NaOH, HCl pekat dan NaOCl dari Merck.
Alat yang digunakan, yaitu jarum suntik 5 dan 10 mL dari Terumo, Gelas
filter dari Fisher Scientific, Indikator pH
universal dari Merck. Kolom gelas yang dilengkapi dengan fritz (p = 5 cm dan φ = 0,5 cm) dan kolom gelas untuk Alumina aktif (p = 3 cm dan φ = 0,5 cm) diperoleh dari pemasok lokal oleh PT Gaya Logam, Bandung.
Instrumen yang digunakan, yaitu
Bio-dex untuk pengukuran aktivitas 99Mo dan Spektrometer Serapan Atom (SSA) dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material, LIPI, Serpong untuk mengetahui kandun-gan unsur pada produk.
Preparasi Larutan MoO3 Teriradiasi Sebanyak 3,5 gram MoO3 dimasukkan da-lam ampul kuarsa lalu dilas dan dilakukan uji kebocoran dengan metode Uji Gelem-bung. Selanjutnya ampul dimasukkan ke dalam kapsul inner dan outer lalu dilas dengan pengelasan asetilen. Hasil penge-lasan diamati dengan kaca pembesar dan diuji kebocorannya.
Proses iradiasi dilakukan di Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy Serpong
selama lima hari dengan nilai fluks netron
rata-rata 1,2 x 1014 n.cm2/s. Setelah proses iradiasi, sampel MoO3 dilarutkan menggu-nakan NaOH 6M sebanyak 50 mL di dalam fasilitas Hotcell, PTRR, BATAN. Proses selanjutnya dipanaskan di atas hotplate
dan diaduk hingga larut sempurna. Larutan MoO3 teriradiasi diatur pH menggunakan HCl 1M sampai pH 7 dan diencerkan menggunakan akuabides hingga volume 100 mL kemudian disimpan sebagai laru-tan 99Mo.
Preparasi Kolom Alumina
Sebanyak 2 g serbuk Alumina aktif di-tambahkan 10 mL larutan salin kemudian diaduk beberapa saat. Alumina dicuci lalu dimasukkan ke dalam kolom gelas yang kedua ujungnya telah ditutup menggunakan septa. Kolom Alumina siap digunakan untuk elusi radionuklida 99mTc.
Preparasi Kolom Polimer Zirkonium Pada penelitian ini menggunakan 2 sistem pemisahan dengan variasi polimer Zirkoni-um. Sistem 1 menggunakan polimer Zirko-nium terlapis TEOS sedangkan sistem 2 menggunakan polimer Zirkonium terlapis TEOS-Metanol. Prosedur yang sama dilakukan dalam preparasi kedua adsorben.
Larutan 99Mo sebanyak 5 mL di- masukkan ke dalam Erlenmeyer bertutup, diukur aktivitasnya menggunakan GIC pada dial 99Mo yaitu 180 lalu ditambah 1 gram polimer zirkonium terlapis TEOS untuk adsorben pada sistem 1. Sebanyak 15 mLlarutan 99Mo dimasukkan ke sistem 2 dalam erlenmeyer bertutup lalu ditambah polimer zirkonium terlapis TEOS-Meta-nol sebanyak 1 gram. Campuran di- goyang-goyang hingga semua terendam
Kolom Alumina Salin TcO4 -99Mo dalam Kolom Polimer Zirkonium-TEOS (1a) Kolom Alumina Salin TcO4 -99Mo dalam Kolom Polimer Zirkonium-TEOS-Metanol (1b)
Gambar 1. Desain sistem kromatografi dengan adsorben polimer zirkonium-TEOS (a) dan adsorben polimer
dalam larutan 99Mo. Kedua Erlenmeyer tersebut diletakkan di dalam penangas minyak dan dipanaskan selama tiga jam pada temperatur 90 oC. Setiap 15 menit Erlenmeyer tersebut digoyang lalu didiam-kan beberapa saat agar padatan dan cairan terpisah. Selanjutnya didekantasi dan
supernatant ditampung. Padatan yang
berada di dalam Erlenmeyer dicuci dengan 10 mL akuabides dan diamkan hingga padatan halus terpisah dari larutannya. Campuran didekantasi dan supernatant 99Mo dimasukkan ke dalam botol polietilan yang sama. Aktivitas supernatant diukur menggunakan GIC. Pasta 99Mo-polimer zirkonium-TEOS dan 99Mo-polimer Zirko-nium-TEOS-Metanol dimasukkan ke da-lam kolom gelas berfritz 1 dan 2 yang telah diberi glasswool pada bagian bawahnya. Kolom gelas ditutup dengan septa karet dan selanjutnya dielusi menggunakan 10 mL larutan NaOCl 0,5% dan eluat di- tampung. Pada kedua ujung kolom ditutup dan divakum setelah proses elusi. Kolom yang berisi polimer Zirkonium kemudian dihubungkan dengan kolom Alumina se- perti pada Gambar 1a dan 1b. Kedua sistem tersebut didiamkan selama 24 jam.
Elusi Radionuklida 99mTc
Elusi 99mTc minimal dilakukan setelah 24 jam menggunakan larutan Salin setiap 1 mL sebanyak 10 fraksi (Hou, Jensen, and Nielsen 2007). Setiap fraksi diukur aktivitasnya menggunakan GIC pada dial
radionuklida 99mTc, yaitu 33,6. Radioakti-vitas 99mTc (mCi), lolosan 99Mo (µCi/mCi),
Efisiensi pemisahan, dan Yield 99mTc (%)
dihitung.
Rumus efisiensi:
(1)
Perhitungan aktivitas 99mTc dalam ge- nerator secara teoritis setelah selang waktu t dapat dihitung dengan rumus menurut Suparman, Rediatning, dan Hendarto 1991 sebagai berikut.
(2) Keterangan:
At = aktivitas radionuklida 99mTc setelah waktu t Bt = aktivitas radionuklida 99Mo setelah waktu t l1 = tetapan peluruhan 99Mo
l2 = tetapan peluruhan 99mTc
T = Waktu
Perhitungan yield menurut (Maskur et al. 2010) sebagai berikut.
(3)
Keterangan:
A1 = aktivitas 99mTc hasil elusi
A2 = aktivitas 99Tc teoritis
Eluat 99mTc dengan yield lebih dari 90% dianalisis unsur terlarutnya seperti Molibdenum (Mo), Silika (Si) dan Zirko-nium (Zr) menggunakan SSA.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kinerja polimer pada penelitian ini ditampilkan pada Tabel 1. Pengukuran aktivitas awal larutan 99Mo yang diadsorb pada sistem 1 sebesar 13,28 mCi / 5 mL dan pada sistem 2 sebesar 91,80 mCi/ 15 mL. Radionuklida 99Mo dipertahankan pada sorben matriks sebagai anion polimer molibdat dan akan meluruh menjadi men- jadi ion pertechnetat (99mTcO
4-). Ion tersebut berikatan lemah dengan matriks sehingga mudah dielusi (Dash et al. 2012).
Pengaturan pH 7 pada larutan 99Mo sebelum digunakan karena pH optimal berkisar pada 7-8 (Liu, Qian, and Zhao
2013). Hasil elusi menggunakan salin menunjukkan adanya 99mTc yang terelusi. Elusi dilakukan setelah 24 jam agar dipe-roleh aktivitas 99mTc yang optimum. Akti-vitas yang radionuklida 99mTc yang terelusi sebesar 5,061 mCi dengan yield 58% pada sistem 1 dan 62,13 mCi dengan yield
97,38% pada sistem 2. Yield yang dihasil-kan menunjukdihasil-kan perbandingan aktivitas 99mTc hasil penelitian dengan 99mTc secara teoritis. Hasil 99mTc pada sistem 2 lebih mendekati hasil perhitungan secara teoritis sehingga adsorben pada sistem 2 dapat digunakan untuk Generator 99Mo/99mTc.
Elusi dilakukan menggunakan larutan NaOCl yang merupakan oksidator dan dapat memutus ikatan antara Mo dengan Polimer Zirkonium sehingga pemisahan (Saptiama et al. 2015). Fraksinasi menggu-nakan salin dilakukan untuk mendapatkan 99mTc dalam bentuk 99mTcO
4- dari peluruhan 99Mo yang berada di kolom
(Monroy-Guz-man et al. 2012). Penggunaan kolom
Alumina berfungsi untuk menahan MoO4 2-yang lolos dari kolom polimer Zirkonium sehingga tidak menjadi kontaminan produk (Chakravarty et al. 2012).
Pemisahan pada kedua sistem yang dilakukan setelah 28,8 jam ditampilkan
pada Tabel 1. Efisiensi penyerapan 99Mo
menunjukkan perbandingan banyaknya radionuklida 99Mo yang terserap pada po-limer Zirkonium. Pada sistem 1 diperoleh
efisiensi sebesar 97,69% dan sistem 2
sebesar 79,38%. Penggunaan metanol pada
sistem 2 menurunkan penyerapan 99Mo akan tetapi yield yang dihasilkan semakin besar yang sebanding dengan kapasitas serap polimer yang digunakan. Hasil pengujian kapasitas serap masing-masing polimer Zirkonium buatan PTRR dipe-roleh polimer Zirkonium TEOS sebesar 105,27 mg/g sedangkan pada polimer Zirkonium TEOS-Metanol sebesar 188,93 mg/g. Polimer Zirkonium dilapis dengan
TEOS dapat memperbaiki sifat fisik po
-limer menjadi lebih keras sehingga tidak mudah rapuh dan pecah jika terkena larutan (Sriyono et al. 2012). Berdasarkan hasil perhitungan yield, maka sistem 2 lebih baik daripada sistem 1. Pelapisan menggunakan metanol berpengaruh pada pembentukan lapisan silika dan morfologinya sehingga mempengaruhi Yield99mTc hasil pemisahan (Deng et al. 2005).
Pada profil elusi Gambar 2 terlihat
bahwa 99mTc mulai terelusi pada fraksi 1 dan mengalami kenaikan hingga fraksi ketiga dengan total volume salin 3 mL se-lanjutnya mengalami penurunan kemudian relatif konstan hingga fraksi ke-10. Aktivi-tas tertinggi pada fraksi ke-3 pada kedua hasil elusi tersebut sebesar 1,125 mCi (8%) pada sistem 1 dan 16,66 mCi (18%) pada
sistem 2. Pengaruh metanol pada profil
elusi ini tidak berbeda dengan Generator 99Mo/99mTc dengan kapasitas rendah yang pernah dilakukan (Kadarisman, Gunawan, dan Lubis 2010).
Parameter Sistem 1 Sistem 2
Jenis Adsorben Polimer Zirkonium –TEOS Polimer Zirkonium -TEOS-Metanol
Aktivitas 99Mo awal (mCi) 13,28 91,80
Aktivitas 99Mo terserap (mCi) 12,97 72,87
Efisiensi (%) 97,69 79,38
Aktivitas 99mTc (mCi) 5,061 62,13
Yield99mTc (%) 58 96,23
Kapasitas Serap (mg/g) 105,27 188,93
Tabel 1. Hasil kinerja kolom generator 99Mo/99mTc dengan adsorben polimer zirkonium-TEOS dan polimer
Hasil elusi pada sistem 1 tidak dilaku-kan analisis menggunadilaku-kan SSA karena
yield yang dihasilkan masih di bawah
80%. Eluat 99mTc dari sistem 2 dengan yield 96,23% dilakukan analisis unsur-unsurnya meliputi Molibdenum, Silika, dan Zirkoni-um menggunakan SSA. Hasil kandungan unsur terlarut dalam eluat 99mTc ditampilkan pada Tabel 2. Unsur Mo tidak terdeteksi dalam sampel dengan batas deteksi alat
Mo=0,015 ppm artinya semua Mo tertahan di polimer atau telah meluruh sempurna menjadi Teknesium sebagai produk yang diinginkan. Logam Zirkonium juga tidak terdeteksi pada hasil analisis artinya tidak ada Zirkonium pada polimer yang terle-pas menjadi kontaminan produk. Akan tetapi, unsur silika yang terdeteksi sebesar 1,11 ppm (batas deteksi alat 0,08 ppm) masih berada di bawah ambang batas
Lethal Dose 50 (LD50) sehingga masih
aman digunakan.
KESIMPULAN
Polimer Zirkonium-TEOS-Metanol baik untuk adsorben Generator 99Mo/99mTc dengan yield 99mTc sebesar 96,23%. Hasil analisis SSA pada eluat sistem 2 tidak terdeteksi adanya Mo dan Zr tetapi me- ngandung Si 1,11 ppm yang masih dibawah LD50 sehingga Generator 99Mo/99mTc aman digunakan untuk radiofarmaka diagnostik. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada BATAN atas dibiayainya penelitian ini, Dr. Puspita Lisdiyanti, M. Agr.Chem. dan Drs. Adang Hardi Gunawan, Apt. atas bim- bingan yang diberikan selama penulisan. Gambar 2. Profil elusi pada sistem 1 (Zirkonium-TEOS) dan 2 (Zirkonium-TEOS-Metanol)
Jenis Unsur Molibdenum (Mo) Zirkonium (Zr) Silika (Si) Keterangan
Kadar (ppm) Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi 1,11 aman
LD oral (mg/Kg) 4000 489 22,5
DAFTAR ACUAN
Anonim. 2015. “Guideline on core SmPC
and package leaflet for (99Mo/99mTc) Generator.”[Online]. Available : http://www.ema.europa.eu/docs/en_ GB/document_library/Scientific_ guideline/2014/01/WC500160193. pdf
Atchley, Allen E, Dalane W Kitzman, David J Whellan, Ami E Iskandrian, Stephen J Ellis, Robert a Pagnanelli, Andrew Kao, Khaled Abdul-Nour, Greg Ewald, Mary Norine Walsh, William E. Kraus, Christopher M. O’Connor, and Salvador Borges-Ne-to. (2011, June). “Relationship of Tc-99m tetrofosmin gated rest SPECT myocardial perfusion imaging to death and hospitalization in heart failure patients: results from the nuclear ancillary study of the HF-ac-tion trial.” American Heart Journal.
[Online]. 161(6), pp. 1038–45. Available : http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pmc/articles/PMC3739977/pdf/ nihms286944.pdf
Awaludin, Rohadi. (2011, Des). Radio-isotop Teknesium-99m dan kegu-naannya. Buletin Alara. [Online].
13(2),hal. 61–65. Tersedia : http:// jurnal.batan.go.id/index.php/Alara/ article/viewFile/78/64.
Chakraborty, Dhritiman, Kuruva Manohar, Koramadai Karuppuswamy Kam-leshwaran, Bhattacharya, Anish, Baljinder Singh, and Bhagwant Rai Mittal. (2011, Jul-Sep.).
Tc-99m-MDP uptake in ascitic fluid in a pa
-tient with prostate carcinoma: a clue to detect metastases. Indian J. Nucl. Med.[Online]. 26(3), pp.161-162. Available : http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pmc/articles/PMC3543586/ Chakravarty, Rubel, Ashutosh Dash, and
M. R.A. Pillai. “Electrochemical separation is an attractive strategy for development of radionuclide generators for medical applications.”
Curr. Radiopharm. 5, 3 (July 2012): 271–87.
Chakravarty, Rubel, Ramu Ram, Ashutosh Dash, and M. R. A. Pillai. (2012,
Oct.) Preparation of clinical-scale 99Mo/99mTc column generator using
neutron activated low specific
acti-vity 99Mo and nanocrystalline
γ-Al2O3 as column matrix. Nuclear
Medicine and Biology, [Online].
39(7), pp. 916–22. Available : http:// www.sciencedirect.com/science/ article/pii/S0969805112000856 Dash, Ashutosh, Rubel Chakravarty, Ramu
Ram, K. T. Pillai, Yugandhara Y. Yadav, D. N. Wagh, Rakesh Verma, Sujoy Biswas, and Meera Venkatesh. 2012. “Development of a 99Mo/99mTc generator using alumina micro-spheres for industrial radiotracer applications”, Applied. Radiation. and Isotopes. 70, Issue 1, (January 2012): 51–58.
Dash, Ashutosh, F. F. Knapp, and M. R. A. Pillai.
Chakravarty R., Dash A., and Pillai M. R, “Electrochemical separation is an at-tractive strategy for development of radionuclide generators for medical applications”. Curr. Radiopharm. 5, 3 (July 2012): 271-287.
Chakravarty, R., Ramu Ram, Ashutosh Dash, and M.R.A. Pillai. (2012, Oct.). Preparation of clinical-scale 99Mo/99mTc column generator using
neutron activated low specific activ -ity 99Mo and nanocrystalline γ-Al
2O3 as column matrix, Nuclear Medicine and Biology, [Online]. 39(7), pp 916–922 Available: http://www.sci-encedirect.com/science/article/pii/ S0969805112000856
Dash, A., Rubel Chakravarty, Ramu Ram, K.T. Pillai, Yugandhara Y. Yadav, D.N. Wagh, Rakesh Verma, Sujoy Biswas, and Meera Venkatesh. “De-velopment of a 99Mo/99mTc generator using alumina microspheres for industrial radiotracer applications”,
Applied. Radiation. and Isotopes. 70, Issue 1, (January 2012): 51–58. Dash, Ashutosh, F. F. Knapp, and M. R. A.
Pillai. (2013, Feb.). 99Mo/99mTc Sepa-ration: an assessment of technology options. Nucl. Med. Biol. [Online].
www.sciencedirect.com/science/ article/pii/S0969805112002624 Deng, Yong Hui, Chang Chun Wang, Jian
Hua Hu, Wu Li Yang, and Shou Kuan Fu. (2005, July). Investigation of formation of silica coated magnetite nanoparticles via sol-gel approach.
Colloids Surfaces A Physicochem. Eng. Asp. [Online]. 262 (1-3), pp. 87-93. Available: http://ac.els-cdn. co m/S 0 9 2 7 7 7 5 7 0 5 0 0 2 4 3 8 /1 s 2 . 0 S 0 9 2 7 7 7 5 7 0 5 0 0 2 4 3 8 m a i n . p d f ? _ t i d = f f c - dc07e-15a5-11e6-9863-00000aab-0 f 2 7 & a c d n a t = 1 4 6 2 7 7 1 5 1 9 _ ceb5bd7d8516ff301ee77699bccd-5b5a
Green, Christopher H. (2012, Apr-Jun). Technetium-99m production issues in the United Kingdom. J. Med. Phys., [Online], 37(2), pp. 66-71. Available: http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pmc/articles/PMC3339145/ Hou, Xiaolin, Mikael Jensen, and Sven P.
Nielsen. “Use of 99mTc from a com-mercial 99Mo/99mTc generator as yield tracer for the determination of 99Tc at low level”. Applied Radiation and Isotopes. 65, issue 5 (May 2010): 610–618.
Jain, Anurag, Mahesh Singh Chauhan, Rajeev Kumar, and Amit Sharma. . (2016, Jan-Mar). Tc-99m MDP bone scan in fragilitas ossium. Indian J. Nucl. Med. [Online]. 31(1), pp.85– 86. Available: http://www.ncbi.nlm. nih.gov/pmc/articles/PMC4746857/ Kadarisman, Adang Hardi Gunawan, and
Hotman Lubis. “Unjuk kerja gener-ator radioisotop 99Mo/99mTc dengan radioaktivitas 99Mo 600 dan 800 mCi Berbasis PZC”, dalam Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Ke-juangan”, Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber
Daya Alam Indonesia, 2010,
JO1-1-6.
Kanaev, S.V., Novikov, S.N, Krivorot’ko,
P.V., Semiglazov VF, Kryzhevitskiĭ
PI, Zotova OV, Zhukova LA, and Semiglazova TIu. (2012).
Method-nosis of breast cancer with 99m Tc-MI-BI. Vopr. Onkol. [Online]. 58(6), pp. 768-72. Available: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/23600301. Le, Van So, Zoe Phuc-hien Do, Minh
Khoi Le, Vicki Le, and Natalie Nha-truc Le. (2014, June). Methods of increasing the performance of radionuclide generators used in nuclear medicine: daughter nuclide build-up optimisation,
elution-puri-fication-concentration integration,
and effective control of radionuclidic purity. Molecules. [Online]. 19, pp. 7714–56. Available: www.mdpi. com/1420-3049/19/6/7714/pdf
Liu, HongFang F., TianWei W. Qian, and DongYe Y. Zhao. ”Reductive immo-bilization of perrhenate in soil and groundwater using starch-stabilized ZVI nanoparticles”. Chin. Sci. Bull. 58, Issue 2 (January 2013): 275-281 Maskur, Adang Hardi Gunawan, Sriyono,
dan Gatot S. “Sistem perhitungan produksi radioisotop Mo-99 dan gen-erator Mo-99/Tc-99m menggunakan microsoft access”, dalam Prodising Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir, 2010, 719-726.
Monroy-Guzman, F., T. Rivero Gutiérrez, I. Z. López Malpica, S. Hernández Cortes, P. Rojas Nava, J. C. Vazquez Maldonado, and a. Vazquez. “Produc-tion optimiza“Produc-tion of Mo-99/Tc-99m zirconium molybate gel generators at semiautomatic device: DISIGEG”.
Applied Radiation and Isotopes. 70, No. 1 (Jan. 2012) : 103–111.
Morley, Thomas J., Maurice Dodd, Katherine Gagnon, Vicky Hane-maayer, John Wilson, Stephen A. McQuarrie, Wade English, Thomas J. Ruth, Francois Bernard, and Paul Schaffer. (2012, May). An automated module for the separation
and purification of cyclotron-pro -duced 99mTcO
4−. Nuclear Medicine
and Biology. [Online]. 39(4), pp.
551–559. Available: http://ac.els- cdn.com/S0969805111002393/1-s2.0-S0969805111002393-main. p d f ? _ t i d = e f 1 5 8 0 9 e - 1 5 c 0 - 11
e 6 8 a b 8 0 0 0 0 a a b 0 f 6 b & a c d - nat=1462783087_589bc3b8b-9796877464026c976c6348c
Rossi, Pascal, Laurent Tessonnier, Yves Frances, Olivier Mundler, and Brigitte Granel. (2012, Aug.). 99mTc DPD is the preferential bone tracer for diagnosis of cardiac transthyretin amyloidosis. Clinical Nuclear Medi-cine. [Online]. 37(8), pp. e209-e210. Available: http://www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/22785530
Saptiama, Indra, Sriyono, Herlina, Endang Sarmini, dan Rohadi Awaludin. “Pengembangan Material Berbasis Zirkonium (MBZ) sebagai adsorben pada generator 99Mo /99mTc”. dalam
Prosiding Seminar Nasional SDM
Teknologi Nuklir VII, 2011, 472-476. Saptiama, Indra, Marlina, Endang Sarmini,
Herlina, Sriyono, Abidin, Herlan Setiawan, Kadarisman, Hotman Lubis and Abdul Mutalib. “The use of sodium hypochlorite solution for (n, γ)99Mo/99mTc generator based on Zirconium-Based Material (ZBM)”,
Atom Indonesia. 41, No. 2, (October 2015):103-109.
Selivanova, Svetlana V., Eric Lavallée, Jayden A. Sader Helena Senta, Lyne Caouette, Erik J. van Lier, Alexander Zyuzin, Johan E. van Lier, Brigitte Guérin, Eric Turcotte, and Roger
Lecomte.(2016, Oct.). Radioisotopic purity of sodium pertechnetate 99mTc produced radiation dose, image
quality, and release specifications.
J. Nucl. Med.[Online]. 56(10), pp. 1600–1609. Available: http://jnm. snmjournals.org/content/56/10/1600. full.pdf+html
Sriyono, Rohadi Awaludin, Herlina, Endang Sarmini, and Indra Saptiama. 2012. “Pelapisan material berbasis zirkonium sebagai penyerap molib-denum untuk preparasi generator 99Mo/99mTc”. dalam Prosiding
Semi-nar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia IV,“Peran Riset dan Pembe-lajaran Kimia dalam Peningkatan
Kompetensi Profesional”, 2012,
351-358.
Suparman, Ibon, Wayan Rediatning, and Adang Hardi Gunawan dan Robert Dwi Hendarto. “Penentuan Yield
Eluat dan Profil Elusi Generator
Teknesium-99m”. dalam Prosiding Seminar Reaktor Nuklir dalam Pe-nelitian Sains dan Teknologi Menuju Era Tinggal Landas, PPTN BATAN,