20
Perilaku Konsumen Untuk Membeli TV Merek LG Agus Mulyani*)
ABSTRAK
Penelitian Indonesia mengalami perkembangan yang pesat bagi produk elektronik khususnya TV merek LG. Salah satu yang diperhatikan oleh perusahaan adalah perilaku konsumen dalamkeputusan membeli produk TV merek LG tersebut.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang memmpengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan membeli TV merek LG dan variabel-variabel yang mempunyai pengaruh dominan dalam membeli TV merek LG di Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang.
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menghitung rata-rata jawaban konsumen dari kedua toko kemudian dilakukan uji hipotesis perbedaan dua rata-rata-rata-rata dari Toko Tunas dan Toko Metro Elektronik Palembang kemudian dilakukan uji hipotesis. Hasil akhir dari analisis faktor menunjukkan produk dan promosi merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli TV merek LG.
Kata Kunci:Perilaku konsumen PENDAHULUAN
Situasi pasar yang dinamis dan selalu berubah menyebabkan pola perilaku konsumen untuk berkonsumsi mengalami perubahan, oleh sebab itu
bagi pemasar perlu memahami
perilaku konsumen dalam membeli produk apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang perlu
diprediksi untuk mengembangkan
strategi pemasaran secara tepat. Perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang kecil karena setiap masyarakat merupakan konsumen. Perilaku ini sangat mempengaruhi kelangsungan
hidup bagi perusahaan sebagai
perusahaan yang berusaha memenuhi
kebutuhan dan keinginan
konsumennya .
Menurut Levit dalam Basu
Swasta (2008:29), bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan dan
mempertahankan konsumen.
Konsumen dapat dikembangkan dan
dipertahankaan melalui strategi
pemasaran. Dengan kata lain,
keberhasilan suatu bisnis tergantung pada kualitas strategi pemasarannya
dan kualitas strategi pemasaran
tergantung pada pemahaman
pelayanan dan cara mempengaruhi konsumen untuk mencapai tujuan organisasi
Dengan semakin ketatnya
persaingan produk dalam arti
banyaknya merek TV, hal ini berarti keuntungan bagi konsumen, karena calon pembeli akan semakin mudah
menentukan sikap atau perilaku
konsumen untuk memilih TV yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sedangkan bagi produsen adalah
harus pandai-pandai beradaptasi
dengan keinginan dan kebutuhan pasar yang selalu dinamis.
Kecenderungan yang tampak pada pangsa penjualan TV adalah keinginan konsumen akan TV dengan fasilitas selengkap mungkin seperti Teletex dan suara yang prima. Sebuah
TV yang memilihi keistimewaan,
kualitas baik, mudah didapat, tersedia suku cadang serta harganya yang bersaing dapat mendorong perilaku konsumen untuk melakukan pembelian yang mengacu pada pertimbangan pada pendapatan keluarga, teman,
21 pemimpin dan pakar serta pendapat
konsumen itu sendiri.
Berdasarkan inilah maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengkaji lebih jauh perilaku konsumen untuk membeli TV merek LG
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah faktor Marketing Mix
yaitu produk, harga, distribusi serta promosi mempengaruhi
perilaku konsumen untuk
membeli TV merek LG ?
2. Mencari faktor yang paling
dominan terhadap sikap
konsumen dalam membeli
produk TV merek LG ?
TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
1. Faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku
konsumen dalam suatu
keputusan untuk membeli TV merek LG ?
2. Faktor yang berpengaruh paling
dominan terhadap sikap
konsumen dalam membeli TV merek LG ?
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi produsen TV dapat
sebagai bahan referensi untuk mengenali perilaku konsumen dalam membeli produk TV pada umumnya dan TV merek LG pada khususnya bagi Toko Tunas Elektronik Palembang
dan Toko Metro Elektronik
Palembang
2. Dapat merumuskan strategi
pemasaran dalam hal
penetapan harga, pembuatan produk, merancang promosi dan distribusi produk TV
TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang perlu
diprediksi untuk mengembangkan
strategi pemasaran secara tepat. Perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang kecil karena setiap masyarakat merupakan konsumen. Perilaku ini sangat mempengaruhi kelangsungan
hidup bagi perusahaan sebagai
perusahaan yang berusaha memenuhi
kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Karena analisis tentang
pesaing memerlukan perilaku
konsumen dan analisis persaingan
memerlukan suatu pemahaman
tentang perilaku konsumen dalam Jurnal Media Wahana Ekonomika (2012) adalah sebagai berikut :
1. Apa yang harus dipikirkan dan apa saja yang harus dirasakan
oleh konsumen menyangkut
merek produk lain
2. Konsumen mana yang akan membeli produk
3. Dalam situasi yang bagaimana konsumen akan membeli dan menggunakan merek lain.
Tujuan utama pemasaran
adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, pemasaran perlu memahami perilaku konsumen dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Menurut Loundon dan
Della (1993:4) bahwa perilaku
konsumen adalah proses pengambilan
keputusan yang mensyaratkan
aktivitas individu untuk mengevaluasi, mencari, menggunakan barang dan jasa sedangkan menurut Engel et al (2001:3) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkan mengkonsumsi
22 dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Kotler dan Amstrong (2003:3)
mengemukakan bahwa perilaku
konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal. Sementara itu Mowen (2001:6) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (Buying units) dan proses pertukaran (Exchange process) yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen berkaitan erat dengan proses produksi, berkaitan
erat dengan proses pengambilan
keputusan untuk menggunakan barang
atau jasa untuk memuaskan
kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah
makhluk ekonomi yang selalu
berusaha memaksimalkan
kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen berusaha memaksimalkan kepuasannya selama
kemampuan finansialnya
memungkinkan. Mereka memiliki
pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Selama utilitas marjinal yang diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar atau sama dengan biaya
yang dikorbankan, konsumen
cendrung akan membeli produk
tersebut.
Model Perilaku Konsumen
Menurut Mowen (2001:6),
pentingnya pemahaman tentang
konsumen dapat ditemukan pada definisi pemasaran yang menyatakan sebagai bahwa kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses
pertukaran.
Definisi tersebut mencakup dua
kegiatan pemasaran yang utama yaitu: 1. Para pemasar berusaha untuk
memuaskan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran
mereka
2. Pemasaran meliputi studi
tentang proses pertukaran
dimana terdapat dua pihak
mentransfer sumber daya,
perusahaaan menerima sumber
moneter dan sumber daya
lainnya dari konsumen.
Dilain pihak konsumen menerima produk, jasa dan sumber-sumber nilai
lainnya. Untuk menciptakanan
pertukaran yang berhasil, pemasaran harus memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Model perilaku konsumen menurut Mowen (2001:6) terdiri dari lima komponen utama yaitu:
1. Unit pembelian, adalah para konsumen untuk produk, jasa,
pengalaman dan ide yang
ditawarkan oleh pemasar
2. Proses pertukaran, adalah
proses untuk berusaha
menciptakan pertukaran dengan
para konsumen melalui
implementasi strategi
pemasaran yang dirancang
untuk mencapai sasaran
konsumen dan keuntungan
jangka panjang.
3. Strategi pemasaran, dilakukan untuk menganalisa lingkungan,
guna mengantisipasi
kemungkinan adanya dampak dari pengaruh lingkungan dan kemudian menggunakan riset
pasar untuk mendapatkan
informasi mengenai konsumen. Berdasarkan inilah analisis individu dan riset ini, mereka menciptakan strategi positioning
23
dan segmentasi serta
mengimplementasikannya melalui bauran pemasaran. 4. Pengaruh individu, merupakan
proses psikologis yang
mempegaruhi para individu
dalam memperoleh,
mengkonsumsi serta menerima barang, jasa dan pengalaman. 5. Pengaruh lingkungan, adalah
faktor di luar individu yang
mempengaruhi konsumen
individu, unit pengambilan
keputusan dan para pemasar. Sementara model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2005:3) untuk pembelian produk terdiri dari 4P untuk produk fisik yaitu:
1. Produk, adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk perhatian, akuisisi, penggunaan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan konsumen.
Produk labih dari sekedar
barang fisik, jasa, orang,
organisasi, gagasan atau
gabungan dari semua itu.
2. Harga, merupakan faktor
terkendali kedua yang dapat
diatasi oleh manajemen
pemasaran atau penjualan.
Dalam hal ini pemasar perlu memantau harga jual para
pesaing untuk menentukan
apakah harga yang telah
ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3. Distribusi, merupakan faktor terkendali ketiga yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh manajer pemasar atau
penjual. Manajemen
pemasaran atau penjualan
berusaha untuk mendapatkan dukungan sebaik mungkin bagi produknya dari para penyalur
4. Promosi, faktor terakhir dalam
Marketing mix adalah promosi, faktor ini berkaitan dengan
kegiatan memberitahu dan
mempengaruhi pasar bagi
produk atau jasa perusahaan. Kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan publisitas.
sedangkan 7P untuk produk jasa, yaitu: produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Untuk sampai pada keputusan membeli atau mengkonsumsi jasa, pelanggan mulai
mengenali permasalahan yang
dihadapinya, mencari informasi
mengenai solusi permasalahnnya,
melakukan evaluasi terhadap
alternatif-alternatif yang ada dan
akhirnya melakukan pembelian
tersebut.
Sub-faktor yang berupa upaya
para pemasar perusahaan (Firms
marketing effort) bertujuan untuk
mempengaruhi konsumen agar
membeli produk-produk perusahaan yang dipasarkan. Upaya para pemasar
perusahaan dilakukan dengan
melakukan kegiatan komunikasi
pemasaran. Dilihat dari sudut pandang perusahaan, upaya para pemasar ini merupakan kegiatan yang dirancang melalui strategi pemasaran
masing-masing perusahaan. Komunikasi
pemasaran yang dijalankan oleh setiap
perusahaan berisi pesan-pesan
pemasaran yang dalam
penyampaiannya menggunakan
berbagai instrumen pemasaran atau bauran pemasaran (Marketing mix). Instrumen tersebut meliputi bauran produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Bagaimana bauran-bauran pemasaran tersebut mempengaruhi
konsumen menurut Nitisusastro
24 1. Produk (Product)
Produk merupakan
sesuatu yang berupa barang dan atau jasa yang mampu memberikan manfaat dan nilai kepada konsumen. Dikatakan
bahwa produk selain
memberikan manfaat juga
memberikan sejumlah nilai bagi
konsumen. Dihubungkan
dengan hirarki kebutuhan
manusia, maka setiap produk
barang akan senantiasa
dilekatkan sejumlah nilai bagi penggunanya. Semakin tinggi nilai yang melekat pada sebuah
produk, maka semakin
memberikan beban kepada
harga barang tersebut. 2. Harga (Price)
Bagi pelaku usaha, harga
merupakan imbalan yang
berupa pembayaraan yang
diterima oleh karena telah
menyerahkan suatu produk
barang atau jasa kepada
konsumen. Dilihat dari sudut
pandang produsen, bauran
harga merupakan yang sangat
penting karena pembayaran
atas harga yang dibayar oleh konsumen, artinya pendapatan (Sales revenue) semakin banyak harga yang dibayar oleh
konsumen, semakin tinggi
tingkat penjualan. Sebaliknya,
harga bagi konsumen
merupakan pengorbanan yang
telah dikeluarkan guna
memperoleh produk barang dan
atau produk jasa. Bagi
konsumen pengorbanan bukan
semata-mata harga, tetapi
masih mengandung sejumlah
unsur lainnya seperti
pengorbanan waktu,
pengorbanan biaya,
pengorbanan energi dan
pengorbanan perasaan yang
berguna untuk mendapatkan informasi tentang produk barang dan atau jasa yang diperlukaan
sampai dengan keputusan
membeli.
3. Saluran Distribusi (Channel of distribution)
Saluran distribusi
merupakan jembatan penting
antar produsen dengan
konsumen. Baik produsen
maupun konsumen sangat
berkepentingan dengan adanya organisasi saluran distribusi. Organisasi saluran distribusi bisa merupakan bagian dari
organisasi produsen, akan
tetapi bisa juga merupakan organisasi yang bebas dan berdiri sendiri di luar organisasi
produsen. Bagi produsen,
saluran distribusi memiliki fungsi yang sangat luas. Fungsi-fungsi yang sangat luas dimaksud antara lain:
a. Lembaga saluran distribusi
dapat membantu
mengumpulkan informasi
tentang konsumen
b. Lembaga saluran distribusi
dapat membangun dan
mengembangkan komunikasi c. Lembaga saluran distribusi
dapat menjalankan peran
dalam pemasaran barang d. Lembaga saluran distribusi
dapat membantu mengatasi
sebagian pendanaan
terutama bila pihak saluran
distribusi perlu membuat
persediaan dan lainnya
Bagi perilaku konsumen kondisi yang paling ideal adalah
ketika memerlukan sesuatu
produk, maka informasi tentang produk yang dibutuhkan bisa
diperoleh dengan mudah,
murah dan menyenangan.
25 tahapan kedua dalam perilaku
konsumen yakni pencarian
informasi (Information search).
Apabila untuk memperoleh
informasi saja sudah sulit maka kondisi yang demikiaan akan memperpanjang waktu dalam
memperoleh informasi dan
berdampak pada pengobanan.
Dengan adanya lembaga
saluran distribusi yang
berpengalaman dan tersebar
luas tentu akan sangat
membantu usaha konsumen
dalam memperoleh informasi maupun pelayanan lainnya. 4. Promosi (Promotion)
Tujuan promosi tidak lain
adalah untuk lebih
memperkenalkan nama,
manfaat dan nilai yang melekat pada produk yang ditawarkan
kepada masyarakat pada
umumnya dan khususnya
kepada calon-calon konsumen
yang membutuhkan produk
yang diinginkannya. Kegiatan
promosi dilakukan dengan
berbagai cara yang pada
umumnya adalah berupa
komunikasi melalui media cetak, media layar kaca, media audio atau gabungan dari seluruh media. Dengan demikian, tujuan dan sasaran yang dapat dicapai mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dengan target pembeli atau segmen pasar yang sangat luas.
Keputusan Membeli
Konsumen merupakan sasaran utama bagi suatu perusahaan dalam memasarkan produknya. Situasi pasar yang dinamis dan selalu berubah menyebabkan pola prilaku konsumen
dalam berkonsumsi mengalami
perubahan pula, oleh sebab itu perlu
bagi pemakar untuk memahami
konsumen dalam perilaku pembelian produk untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Menurut Nicosia dalam Laudon (2004:175) untuk menyajikan proses keputusan perilaku konsumen yaitu:
1. Bidang 1, melalui promosi produk dijelaskan dan diterima serta dicerna oleh konsumen, sehingga mempengaruhi sikap
konsumen terhadap merek
tertentu
2. Bidang 2, kemudian konsumen termotivasi untuk memperoleh informasi, dalam proses ini evaluasi informasi baik internal
maupun eksternal sangat
menentukan sikap konsumen terhadap suatu produk akan merek tertentu, setelah itulah mungkin terjadi dari motivasi
menjadi kegiatan untuk
membeli.
3. Bidang 3, kalau pembelian terjadi maka hal ini merupakan umpan balik yang diterima perusahaan
4. Bidang 4, disisi lain sikap konsumen mungkin mendukung atau berubah terhadap merek
tersebut akibat pengalaman
yang diterima dari kegiatan konsumen untuk menyimpan dan mempergunakan produk
tersebut. Pengalaman dari
penggunaan produk tertentu
merupakan umpan balik
terhadap kecenderungan
konsumen
HIPOTESIS
Hipotesis penelitian adalah tidak terdapat perbedaan perilaku konsumen untuk membeli TV merek LG di Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang.
26
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis
penelitian komperatif. Menurut
Suliyanto (2006:100) riset komperatif
adalah penelitian yang
membandingkan sampel satu dengan
sampel yang lain, baik sampel
independent (bebas) maupun sampel yang berpasangan.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan
pada Toko Tunas Elektronik
Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang di Jl. Beringin Janggut II Palembang
Data Yang Diperlukan
Sumber data adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuisioner terhadap konsumen pada Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang yang ditetapkan menjadi responden. Data primer juga diperoleh dari wawancara dengan konsumen dan pihak pimpinan Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang serta observasi peneliti terhadap kedua toko
tersebut. Penelitian ini juga
menggunakan data sekunder sebagai sumber data.
Instrumen penelitian adalah 1). Faktor produk berindikator: gambar, suara, fasilitas, garansi dan suku cadang. 2). Faktor harga berindikator: harga, potongan harga, dan nilai jual kembali. 3). Distribusi berindikator: merek, gengsi, ukuran dan model. 4). Promosi berindikator: iklan TV, disurat kabar, iklan dimajalah, papan iklan, brosur dan pameran.
Skala pengukuran adalah skala likert dengan 5 skala, berupa tingkat
persetujuan konsumen terhadap
variabel penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan kuisioner.
Pertanyaan dalam kuisioner dimulai dari pertanyaan yang bermakna positif (sangat setuju dan setuju), ragu-ragu sampai pertanyaan yang bermakna negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju)
Teknik Analisis Data
1. Kualitatif yaitu mengumpulkan dan mengolah data dengan mentabulasi dan menghitung persentase serta menganalisa tanggapan responden dalam kuisioner mengenai variabel
penelitian dari jawaban
konsumen dari kedua kedua
toko elektronik Tunas dan
Metro.
2. Kuantitatif yaitu
mengkuantitatifkan data
kualitatif dengan menghitung rata-rata jawaban pelanggan
dari masing-masing toko
elektronik, kemudian dilakukan uji hipotesis perbedaan dua rata-rata dari toko Tunas dan Metro Elektronik Palembang
kemudian dilakukan uji
hipotesis dua rata-rata
Teknik Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas, dilakukan dengan
mengukur korelasi anatara
variabel dengan skor total
variabel, menggunakan
program SPSS
2. Uji Reliabilitas, digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat
diandalkan, menggunakan
program SPSS
Langkah-langkah pengujian hipotesis menurut Igbal ( 2012:153) adalah:
1. Merumuskan hipotesis
a) Hipotesis nol yaitu Ho : μ1 – μ2 = 0 yang artinya
27 tidak terdapat perbedaan
yang signifikan Toko Tunas dan Toko Metro Palembang.
b) Hipotesis alternatif yaitu Ha : μ1 – μ2 ≠ 0 yang
artinya terdapat
perbedaan yang
signifikan Toko Tunas
dan Toko Metro
Palembang
2. Menentukan ttabel tingkat nyata
(α) = 5% dan derajat
kebebasan n-1
3. Menentukan thitung tingkat
sebagai kreteria pengujian
dengan rumus: thitung = Dimana: Rata-rata sampel ( ) =
Standar deviasi sampel (S) =
Sx1-x2 = +
4. Menentukan kreteria penolakan dan penerimaan hipotesa (Ho) yaitu:
Jika thitung > tα/2 atau thitung <
- tα/2
maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika - tα/2 < thitung < tα/2
maka Ho diterima dan Ha ditolak
5. Mengambil keputusan, menolak atau menerima hipotesa (Ho)
HASIL PEMBAHASAN
Berikut ini adalah tabel hasil jawaban kuesioner dari responden dari Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang
Tabel 1
Data Responden Toko Tunas Eletronik Palembang
Resp. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 72 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 59 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 84 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 74 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90 8 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 82 9 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 74 10 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 88 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 74 13 3 4 3 3 4 3 5 5 3 4 3 3 4 3 5 5 3 4 67 14 2 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 54 15 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 60 ∑ = 1076 Sumber: Olahan Data
28
Tabel 2
Data Responden Toko Metro Eletronik Palembang
Resp. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 75 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 72 3 5 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 5 5 5 80 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 74 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 6 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 82 7 3 4 2 5 5 3 3 3 3 3 3 5 5 4 3 3 5 3 65 8 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 68 9 4 2 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 2 4 4 3 4 67 10 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 60 11 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 50 12 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 87 13 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74 14 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 52 15 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 88 ∑ = 1066 Sumber: Olahan Data
Untuk mengetahui dan menguji validitas pada variabel terlebih dahulu dicari korelasi dari masing-masing
toko dengan program SPSS
selanjutnya dibandingkan dengan nilai rtabel untuk mengetahui apakah
instrument tersebut valid atau tidak valida dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan Tabel 5.4
Tabel 3
Keputusan Membandingkan rhitung
dengan rtabel Toko Tunas
No.Butir Pertanyaan
rhitung rtabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0,921 0,795 0,703 0,928 0,795 0,927 0,825 0,761 0,949 0,734 1 0,795 0,703 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 14 15 16 17 18 0,928 0,795 0,927 0,825 0,761 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Olahan Data
Hasil Uji Validitas Toko Metro
Elektronik Palembang
Tabel 4
Keputusan Membandingkan rhitung
dengan rtabel Toko Metro
No.Butir Pertanyaan
rhitung rtabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0,548 0,753 0,830 0,598 0,659 0,579 0,693 0,767 0,637 0,556 1 0,753 0,830 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
29 14 15 16 17 18 0,598 0,659 0,579 0,693 0,767 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Olahan Data
Kemudian menghitung reliabilitas
untuk Toko Tunas Elektronik
Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang dapat dilihat pada Tabel
5.5 dan Tabel 5.6 dengan
menggunakan program SPSS
Tabel 5
Hasil Angket Toko Tunas No.Butir
Pertanyaan
rhitung rtabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 0,851 0,834 0,824 0,846 0,841 0,848 0,839 0,830 0,844 0,856 0,851 0,834 0,824 0,846 0,841 0,848 0,839 0,830 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 reliable reliable reliable reliable reliabel reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliabel
Sumber: Olahan Data
Hasil Uji Reliabilitas Toko Metro Elektronik Palembang
Tabel 6
Hasil Angket Toko Metro No.Butir
Pertanyaan
rhitung rtabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 0,838 0,879 0,850 0,880 0,870 0,846 0,838 0,857 0,857 0,838 0,846 0,870 0,880 0,850 0,879 0,846 0,838 0,857 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 0,514 reliable reliable reliable reliable reliabel reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliable reliabel
Sumber: Olahan Data
Berdasarkan kuesioner
sebanyak 15 buah tersebut dari masing-masing toko tersebut, maka peneliti memperoleh hasil olahan data dapat dilihat pada Tabel 5.7 dan Tabel 5.8 dibawah ini:
30
Tabel 7
Olahan Data Responden Toko Tunas Eletronik Palembang
Responden X (x - ) (x - )2 1 72 0,27 0,073 2 72 0,27 0,073 3 59 -12,73 162,053 4 84 12,27 150,553 5 74 2,27 5,153 6 54 -17,73 314,353 7 90 18,27 333,793 8 82 10,27 105,473 9 74 2,27 5,153 10 88 16,27 264,713 11 72 0,27 0,073 12 74 2,27 5,153 13 67 -4,73 22,373 14 54 -17,73 314,353 15 60 -11,73 137,593 ∑x = 1076 ∑(x - )2 = 1820,935
Sumber: Olahan Data
Tabel 8
Olahan Data Responden Toko Metro Eletronik Palembang
Responden X (x - ) (x - )2 1 75 3,93 15,445 2 72 0,93 0,865 3 80 8,93 79,745 4 74 2,93 8,585 5 72 0,93 0,865 6 82 10,93 119,465 7 65 -6,07 36,845 8 68 -3,07 9,425 9 67 -4,07 16,565 10 60 -11,07 122,545 11 50 -21,07 443,945 12 87 15,93 253,765 13 74 2,93 8,585 14 52 -19,07 363,665 15 88 16,93 286,625 ∑x = 1066 ∑(x - )2 = 1766,935
Sumber: Olahan Data
Untuk mengetahui tanggapan
responden terhadap perilaku
konsumen, peneliti telah malakukan survey dengan menyebarkan kuisioner
kepada konsumen yang akan membeli TV merek LG di Toko Tunas Elektronik
Palembang maupun Toko Metro
31 yang telah diperoleh diolah dengan
melakukan tabulasi dan menghitung persentase serta menganalisa perilaku konsumen dalam kuisioner. Tabel 5.7 dan Tabel 5.8 merupakan tabel olahan data hitung besarnya persentase
perilaku konsumen dari masing-masing toko yaitu dari Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang dapat di lihat pada Tabel 5.9 dan Tabel 5.10 dibawah ini:
Tabel 9
Rekapitulasi Persentase (%) Perilaku konsumen Toko Tunas Elektronik Palembang
Variabel Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Faktor Produksi 1. Gambar 2. Suara 3. Fasilitas 4. Garansi 5. Suku cadang 26,6% 26,6% 33,3% 20% 26,6% 40% 53,3% 33,3% 40% 46,7% 26,6% 20% 33,3% 40% 20% 6,7% 0 0 0 6,7% 0 0 0 0 0 Faktor Harga 6. Harga 7.Potongan harga 8.Nilai jual kembali
20% 26,6% 20% 46,7% 53,3% 60% 40% 20% 13,3% 0 0 6,7% 0 0 0 Faktor Distribusi 9. Merek 10.Gengsi 11. Ukuran 12.Model 26,6% 26,6% 33,3% 20% 46,7% 46,7% 33,3% 46,7% 26,6% 26,6% 33,3% 33,3% 0 0 0 0 0 0 0 0 Faktor Promosi 13. Iklan TV 14. Disurat kabar 15.Iklan dimajalah 16.Papan iklan 17.Brosur 18.Pameran 26,6% 13,3% 26% 20% 26,6% 26,6% 46,7% 46,7% 53,3% 60% 40% 53,3% 20% 40% 20% 20% 26,6% 20% 6,7% 0 0 0 6,7% 0 0 0 0 0 0 0 Sumber: Olahan Data
32
Tabel 10
Rekapitulasi Persentase (%) Perilaku konsumen Toko Metro Elektronik Palembang
Variabel Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Faktor Produksi 1. Gambar 2. Suara 3. Fasilitas 4. Garansi 5. Suku cadang 26,6% 20% 20% 33,3% 26,6% 40% 53,3% 40% 33,3% 53,3% 33,5% 6,7% 33,3% 20% 20% 0 20% 6,7% 13,3% 0 0 0 0 0 0 Faktor Harga 6. Harga 7.Potongan harga 8.Nilai jual kembali
33,3% 26,6% 20% 46,7% 46,7% 60% 20% 26,6% 20% 0 0 0 0 0 0 Faktor Distribusi 9. Merek 10.Gengsi 11. Ukuran 12.Model 20% 26,6% 33,3% 26% 60% 46,7% 46,7% 53,3% 20% 26,6% 20% 20% 0 0 0 0 0 0 0 0 Faktor Promosi 13. Iklan TV 14. Disurat kabar 15.Iklan dimajalah 16.Papan iklan 17.Brosur 18.Pameran 33,3% 20% 20% 26,6% 26,6% 26,6% 33,3% 40% 53,3% 40% 53,3% 53,3% 20% 33,3% 6,7% 33,3% 20% 20% 13,3% 6,7% 20% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sumber: Olahan Data
Dari Tabel 5.9 dan Tabel 5.10
dapat dianalisis bahwa faktor
Marketing Mix untuk persentase perilaku konsumen di Toko Tunas Elektronik Palembang untuk Faktor produksi: gambar 40%, suara 53,3%, fasilitas 33,3% , garansi 40% dan suku cadang 46,7%. Faktor harga: harga 46,7%, potongan harga 53,3% dan
nilai jual kembali 60%. Faktor
distribusi: merek 46,7%, gengsi 46,7%, ukuran 33,3% dan model 46,7%, Faktor promosi: iklan TV 46,7%, disurat kabar 46,7%, iklan
dimajalah 53,3%, papan iklan 60%, brosur 40% dan pameran 53,3%. Sedangkan faktor Marketing Mix untuk persentase perilaku konsumen di Toko Metro Elektronik Palembang untuk
Faktor produksi: gambar 40%, suara 53,3%, fasilitas 40% , garansi 33,3% dan suku cadang 53,3,7%. Faktor harga: harga 46,7%, potongan harga 46,73% dan nilai jual kembali 60%.
Faktor distribusi: merek 60%, gengsi 46,7%, ukuran 46,7% dan model 53,3,7%, Faktor promosi: iklan TV 33,3%, disurat kabar 40%, iklan
33 dimajalah 53,3%, papan iklan 40%,
brosur 53,3% dan pameran 53,3% Selanjutnya menganai perilaku konsumen untuk memilih produk TV bermerek LG yang paling dominan di Toko Tunas Elektronik Palembang adalah dari Faktor produksi adalah suara 53,3%. Faktor harga adalah potongan harga 53,3%.
Faktor distribusi adalah merek, gengsi, dan model bernilai 46,7%, sedangkan Faktor promosi adalah papan iklan 60%.
Sedangkan mengenai perilaku konsumen untuk memilih produk TV bermerek LG di Toko Metro Elektronik Palembang yang paling dominan untuk
Faktor produksi adalah suara dan suku cadang 53,3,7%. Faktor harga
adalah nilai jual kembali 60%. Faktor distribusi adalah merek 60%. Faktor promosi adalah iklan dimajalah, brosur dan pameran bernilai 53,3%
Pengujian Hipotesis
Dari olahan data diatas untuk
mempertajam analisa dilakukan
pengujian hipotesis perbedaan dua rata.
Dengan hipotesis penelitian
adalah tidak terdapat perbedaan
perilaku konsumen untuk membeli TV merek LG di Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik
Palembang sedangkan hipotesis
alternatif adalah terdapat perbedaan perilaku konsumen untuk membeli TV merek LG di Toko Tunas Elektronik Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang.
Perhitungan ttabel dengan tingkat
signifikan (α) 5% adalah
ttabel = ttabel = tα/2,dk = t0,05/2,14 =
2,145
Perhitungan thitung dengan melakukan
perhitungan dengan menggunakan data pada Tabel 5.11 dibawah ini:
Tabel 11
Perhitungan Data Hipotesis
Toko Tunas Toko Metro
∑x = 1076 n = 15 ∑(x - )2 = 1820,935 ∑x = 1066 n = 15 ∑(x - )2 = 1766,935 Standar deviasi sampel (S) = S = S1 = 130,067 Standar deviasi sampel (S) = S = S2 = 126,210
Sumber: Data Olahan
Sehingga nilai Standar Deviasi (Sx1-x2)
adalah:
Sx1-x2 = +
Sx1-x2 = +
Sx1-x2 = 1127,828 + 1061,931
Sx1-x2 = 2189,759
Perhitungan nilai thitung adalah:
thitung =
thitung =
thitung = 0,0003
Nilai dari ttabel adalah:
ttabel = ttabel = tα/2,dk= t0,05/2,14 = 2,145
Maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan alasan bahwa:
- tα/2 < thitung < tα/2
-2,145 < 0,0003 < 2,145
Hasil perhitungan ttabel dan thitung
diperoleh ttabel > thitung atau 2,145 >
0,0003. Kesimpulan dalam pengujian hipotesis perhitungan dua rata-rata adalah Ho diterima, Ho diterima berarti
34 tidak terdapat perbedaan perilaku
konsumen untuk membeli TV merek
LG di Toko Tunas Elektronik
Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang.
Pembahasan Penelitian
Dari hasil analisis variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli TV merek LG dengan alat analisis 4 faktor
Marketing Mix menunjukkan bahwa
Faktor produksi (gambar, suara, fasilitas, garansi dan suku cadang).
Faktor harga (harga, potongan harga dan nilai jual kembali). Faktor distribusi (merek, gengsi, dan model),
Faktor promosi (iklan TV, disurat kabar, iklan dimajalah, papan iklan,
brosur dan pameran) memegang
peranan penting dalam mempengaruhi pembeli untuk membeli TV yaitu
masing-masing memberikan
sumbangan yang sangat berarti
kepada keputusan perilaku konsumen untuk membeli TV bermerek LG.
Dengan demikian seorang
konsumen (pembeli TV) didalam
menentukan pilihan TV nya sangat mempertimbangkan kejernihan gambar
yang ditangkap pesawat TV,
kebeningan suara yang dapat
didengar, fasilitas yang melekat pada pesawat TV, lamanya garansi yang diterima konsumen, kemudahan untuk mendapatkan suku cadang, merek yang mudah diingat, gengsi yang
dapat meningkatkan kebanggaan
konsumen, ukuran yang sesuai
dengan ruangan dan model TV yang menarik.
Berdasarkan hasil temuan
analisis faktor dominan yang
mempengaruhi perilaku konsumen
dalam keputusan pembelian TV merek LG adalah faktor produksi dan faktor promosi.
Sedangkan faktor lain yang
perlu diperhatikan pula adalah
pendapatan konsumen karena
merupakan salah satu karakter yang dimiliki konsomen sehingga penting
dipertimbangkan dalam penerapan
strategi pemasaran khususnya
dibidang harga dan juga ketersediaan TV merek LG dipasaran tetap terjaga,
karena jika produk sulit untuk
mendapatkannya, konsumen beralih kepada merek TV lain.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari uraian
diatas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari Hasil analisis variabel-variabel yang mempengaruhi
perilaku konsumen untuk
membeli TV merek LG adalah
faktor Marketing Mix yaitu
produk, harga, distribusi dan promosi. Untuk Toko Tunas
Elektronik Palembang untuk
persentase perilaku konsumen dari Faktor produksi: gambar 40%, suara 53,3%, fasilitas 33,3% , garansi 40% dan suku cadang 46,7%. Faktor harga: harga 46,7%, potongan harga 53,3% dan nilai jual kembali 60%. Faktor distribusi: merek 46,7%, gengsi 46,7%, ukuran
33,3% dan model 46,7%,
Faktor promosi: iklan TV 46,7%, disurat kabar 46,7%, iklan dimajalah 53,3%, papan iklan 60%, brosur 40% dan pameran 53,3%. Sedangkan
faktor Marketing Mix untuk
persentase perilaku konsumen
di Toko Metro Elektronik
Palembang untuk Faktor
produksi: gambar 40%, suara 53,3%, fasilitas 40%, garansi
33,3% dan suku cadang
53,3,7%. Faktor harga: harga 46,7%, potongan harga 46,73% dan nilai jual kembali 60%.
35
Faktor distribusi: merek 60%, gengsi 46,7%, ukuran 46,7%
dan model 53,3,7%, Faktor
promosi: iklan TV 33,3%,
disurat kabar 40%, iklan
dimajalah 53,3%, papan iklan
40%, brosur 53,3% dan
pameran 53,3%
2. Perilaku konsumen untuk
memilih produk TV bermerek LG yang paling dominan di Toko Tunas Elektronik Palembang adalah dari Faktor produksi adalah suara 53,3%. Faktor harga adalah potongan harga
53,3%. Faktor distribusi
adalah merek, gengsi, dan
model bernilai 46,7%,
sedangkan Faktor promosi
adalah papan iklan 60%.
Sedangkan mengenai perilaku konsumen untuk memilih produk TV bermerek LG di Toko Metro
Elektronik Palembang yang
paling dominan untuk Faktor produksi adalah suara dan suku cadang 53,3,7%. Faktor harga adalah nilai jual kembali 60%. Faktor distribusi adalah
merek 60%. Faktor promosi
adalah iklan dimajalah, brosur dan pameran bernilai 53,3% 3. Kesimpulan dalam pengujian
hipotesis perhitungan dua rata-rata adalah Ho diterima, Ho diterima berarti tidak terdapat perbedaan perilaku konsumen untuk membeli TV merek LG di
Toko Tunas Elektronik
Palembang dan Toko Metro Elektronik Palembang.
Saran
1. Produsen TV LG hendaknya terfokus pada faktor produksi
dan faktor promosi dalam
startegi pemasaran, dengan
memperhatikan kualitas
kejernihan gambar
ditingkatkan, kebeningan suara dan fasilitas pendukung seperti teletex, suara prima, remote
control, pemberian garansi
yang lebih lama, tersedianya suku cadang dan tempat untuk servis yang mudah untuk para konsumen.
2. Untuk masalah promosi TV merek LG bagi produsen untuk dapat meningkatkan kegiatan iklan di TV, surat kabar, majalah, penempatan papan iklan yang mudah dilihat dan
terbaca oleh konsumen,
meningkatkan kejelasan
spesifik TV merek LG melalui
brosur dan meningkatkan
keikutsertaan dalam mengikuti pameran yang dilakukan oleh lembaga lain atau mengadakan pameran sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Engel., F, James, Roger D Blackcwell,
Paul, W Miniard, Consumer
Behaviour,8th Edition, 2001,
Dryden Press, Horcout Brace College Publisher.
………, 2002, Perilaku Konsumen Terjemahan FX Budiyanto, jilid 1 dan 2 Binarupa Aksara
Hawkins, I, Del, Roger J best and Kenneth A, Conney, 2000, Consumer Behavior, Building
Marketing Strategy, Prentice Hall, Singapore.
Jurnal Media Wahana Ekonomika, ISSN; 1693-4091 Vol 8, No.4 Januari 2012
Kotler, Phill and Gary Amstrong, 2001, Principle of Marketing, Prentice Hill, 11th Edition, New
York
………., 2000, Marketing
Management, the Millenium Edition, Prentice Hill International
36
………., 2005, Manajemen
Pemasaran: Analisis, Perencanaan
Implementasi dan
Pengendalian Terjemahan
Ancella Aniwati Hermawan, Salemba Empat.
Basu Swasta, 2008, Manajemen
Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen, Yogyakarta: Liberty
Nitisusastro, Mulyani, 2012, Perilaku
Konsumen Dalam Peerspektif
Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.
Siswoyo Haryono, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis Teori dan Aplikasi, Badan Penerbit MM
UTP Palembang.
Suharyadi Purwanto, 2004, Statistika untuk Ekonomi & Keuangan Modern, Salemba Empat.
Ridwan, 2004, Statistik untuk Lembaga & Instansi Pemerintahan Swasta, Alpabeta
Igbal Hasan, 2012, Pokok-Pokok
Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial), Bumi Aksara.