• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI ANALISIS SWOT PEMBINAAN PRESTASI CABANG OLAHRAGA HOKI DI KABUPATEN GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI ANALISIS SWOT PEMBINAAN PRESTASI CABANG OLAHRAGA HOKI DI KABUPATEN GRESIK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

255

EVALUASI ANALISIS SWOT PEMBINAAN PRESTASI CABANG OLAHRAGA HOKI DI

KABUPATEN GRESIK

Tabah Amirul Azziz

S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya tabahaziz@gmail.com

Noortje Anita Kumaat

S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya noortjeanita@unesa.ac.id

Abstrak

Evaluasi merupakan sebagai hasil dari efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan bersama. Evaluasi harus membandingkan apa yang telah dicapai dari program yang telah dibuat dengan apa yang seharusnya dicapai berdasarkan standard yang telah dicapai. Tujuan dari evaluasi adalah memperbaiki suatu perencanaan yang masih dalam tahap rancangan maupun yang sudah terlaksana agar bisa mencapai hasil maksimal dan sesuai dengan target yang diinginkan. Pembinaan prestasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan. Oleh karena itu untuk melaksanakan program pembinaan diperlukan wadah atau organisasi dalam bidang olahraga itu sendiri. Dalam pembinaan prestasi pastinya ada beberapa faktor penunjang untuk tercapainya suatu prestasi, baik faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor tersebut dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and treats) jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan data ini berupa angket yang disebar kepada atlet hoki Kabupaten Gresik. Subjek penelitian ini sebanyak tiga pelatih, empat pengurus, dan tiga puluh enam atlet. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa hoki di Kabupaten Gresik memiliki kekuatan di Tim pelatih yang memiliki lisensi dan pengalaman menjadi pelatih di tim hoki Jawa Timur, manajemen organisasi sudah terstruktur dan program latihan yang sesuai. Kurangnya pembibitan yang dilakukan akan mengakibatkan kurangnya proses regenerasi atlet dan akan menurunnya prestasi atlet.

Kata Kunci: evaluasi, pembinaan, SWOT

Abstract

Evaluation is the result of the effectiveness of the strategies used in an effort to achieve common goals. Evaluation must compare what has been achieved from the program with what should be achieved based on the standards that have been achieved. The purpose of the evaluation is to improve a plan that is still in the design stage or that is already being implemented so that it can achieve maximum results and match the desired targets. Achievement coaching is one way to develop sportsmen in a planned, tiered and sustainable manner. Therefore, to carry out the coaching program, a forum or organization in the field of sport itself is needed. In the development of achievement, of course there are several supporting factors for achieving an achievement, both factors of strengths, weaknesses, opportunities, and threats. is descriptive qualitative. This data collection is in the form of a questionnaire which is distributed to the hockey athletes of Gresik Regency. The subjects of this study were three coaches, four administrators, and thirty-six athletes. The results of the research that have been carried out show that hockey in Gresik Regency has strength in a licensed and experienced coach team in the East Java hockey team, organizational management has been structured and an appropriate training program. Lack of breeding that is done will result in a lack of regeneration process for athletes and will decrease athlete's performance. Keywords: Evaluation, coaching, SWOT.

(2)

256 PENDAHULUAN

Pembinaan merupakan faktor terpenting dalam dunia olahraga khususnya dalam cabang olahraga itu sendiri. Pembinaan prestasi olahraga harus dilakukan secara maksimal agar tujuan yang diinginkan tercapai dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dalam cabang olahraga diperlukan pembinaan prestasi olahraga agar dapat mewujudkan olahraga secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan melalui kegiatan perlombaan atau kompetisi sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal. Oleh karena itu dalam melakukan program pembinaan harus ada suatu naungan dari organisasi dalam bidang olahraga itu sendiri.

Dalam faktor pembinaan prestasi olahraga menurut Hustrada (2010:95) bahwa faktor terpenting yang harus di pertimbangkan untuk penyusunan program pembinaan prestasi olahraga antara lain: Tujuan yang jelas, Program latihan yang sistematis, Materi dan metode pelatih dengan tepat serta hasil dari evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembinaan, Karakteristik atlet baik fisik maupun psikologis, Sarana dan prasarana, dan Kondisi lingkungan pembinaan serta kemampuan pelatih.

Pada umumnya evaluasi pembinaan prestasi di lakukan pada akhir latihan atau setelah kegiatan perlombaan, namun anggapan yang demikian merupakan anggapan yang kurang tepat dikarenakan evaluasi pembinaan prestasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem program latihan yang baik. Evaluasi sendiri dapat kita artikan sebagai suatu proses akan efektivitas nya kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama. Hasil dari evaluasi dapat digunakan sebagai analisis situasi dalam program kerja berikutnya.

Tujuan evaluasi adalah memperbaiki suatu perencanaan yang masih dalam tahap rancangan maupun yang sudah terlaksana agar bisa mencapai hasil maksimal dan sesuai dengan target yang diinginkan. Ada beberapa tujuan khusus untuk evaluasi program yaitu: 1. Memberikan saran program latihan dalam perencanaan kegiatan. 2. Melakukan pengambilan keputusan tentang perluasan atau penghentian program. 3. Memberikan gambaran untuk pengambil keputusan tentang program atau modifikasi latihan yang lebih baik lagi. 4. Memberikan masukan yang berhubungan dengan faktor penghambat atau pendukung suatu program pembinaan. 5. Memberikan saran dalam kegiatan untuk motivasi dan pembinaan yang meliputi (pengawasan, supervisi, dan monitoring) pelaksanaan program.

Analisis SWOT merupakan bentuk analisis situasi dengan mengumpulkan bukti yang ada kedalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam sebuah organisasi. Pendekatan SWOT akan

menyeimbangkan sebuah organisasi dari kelemahan internal dan ancaman external (Onny:2011). Konsep analisis SWOT merupakan konsep yang sederhana sebagaimana di kemukakan oleh Sun Tzu (rangkuti, 2014) apabila suatu organisasi telah mengenal kekuatan dan kelemahan lawan dan dapat mengetahui ancaman dan peluang yang dimiliki maka dapat dikatakan suatu perusahaan atau organisasi akan memenangkan dan akan bertahan dalam perlombaan atau pertandingan. Analisis SWOT merupakan suatu teknik yang didasari pada logika dan bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dimiliki dan mengevaluasi.

Cabang olahraga hoki merupakan jenis olahraga yang mampu berkembang di wilayah Kabupaten Gresik sejak berdirinya tahun 2011. Dengan seiring perkembangan olahraga hoki di wilayah Kabupaten Gresik terbukti telah mampu meraih beberapa prestasi yang telah membawa nama baik Kabupaten Gresik di beberapa event kejuaraan hoki. Dengan munculnya beberapa prestasi hoki Gresik tersebut maka pengembangan pembinaan olahraga hoki di wilayah Kabupaten Gresik yang berkelanjutan sangat perlu dilaksanakan.

Beberapa prestasi hoki Gresik yang sudah mampu diraih dalam 4 tahun ini merupakan hasil yang sangat bagus bagi cabang olahraga yang baru berdiri diantaranya hoki kabupaten gresik berhasil meraih juara I putra dan putri tahun 2015 pada PORPROV V JATIM Hoki Indor dan Hoki field. Dan pada tahun 2017 hoki Gresik TIM putra mampu meraih juara II pada kejuaran Prodigy Challenge yang diadakan di Malaysia. Masih di tahun 2017 TIM hoki putra Gresik juga berhasil mendapatkan juara III di Kejuaraan Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2018 tim hoki Putra/I Gresik hanya mengikuti Kejuaraan Provinsi JATIM dan mendapatkan Juara I. pada tahun 2019 tim hoki Gresik mendapatkan juara I di kejuaraan PORPROV VI JATIM dengan kategori hoki Indoor Putra dan putri. Namun pada nomor perlombaan hoki field tim hoki putra dan putri Kabupaten Gresik belum bisa mendapatkan juara I.

Dengan seiring perkembangan olahraga hoki Gresik terbukti telah mampu meraih beberapa prestasi baik nasional maupun daerah dengan harapan pengembangan pembinaan olahraga hoki Gresik yang berkualitas dan mampu berprestasi demi nama baik Kabupaten Gresik sendiri baik di perlombaan daerah maupun nasional. Dari latar belakang tersebut dan hasil observasi yang sudah dilaksanakan penulis dengan pihak yang terkait. Maka penulis ingin mengkaji atau menganalisis lebih detail tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pembinaan prestasi hoki di Kabupaten Gresik.

(3)

257

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik. Sehingga bisa menghadapi ancaman yang timbul dan memanfaatkan peluang yang bisa diambil dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi sistem organisasi bagi pengurus sehingga bisa mengatasi ancaman dengan strategi yang telah dibuat. Dan juga bisa memanfaatkan peluang dengan strategi yang telah ditentukan. Selain itu bisa berguna bagi atlet dan pelatih sehingga bisa meningkatkan prestasi yang akan diraih.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimen dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Dari sumber data yang diperoleh metode ini bersifat analisis dokumen yang berarti penelitian ini dilaksanakan berdasarkan informasi dari hasil wawancara dan angket. Analisis penelitian dilakukan secara objektif dan sistematis untuk mendeskripsikan isi dari dokumen berupa angket dan survey yang sudah dilakukan. Adapun alasan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data – data berupa tulisan, kata – kata dan dokumen yang berasal dari sumber atau informan yang diteliti dan dapat dipercaya. Metode kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan, pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih muda apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, yang ke dua metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan responden dan peneliti.

Subjek dalam penelitian adalah pengurus hoki Kabupaten Gresik, pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan, dan atlet hoki yang dimiliki oleh Kabupaten Gresik. Sumber data yang diambil adalah seputar program latihan dan pola pembinaan prestasi yang meliputi sarana dan prasarana, prestasi yang diraih, dan faktor yang mendukung dalam kemajuan hoki Kabupaten Gresik.

Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data. Peran instrument dalam penelitian akan sangat berpengaruh untuk menentukan kualitas dari data yang diperoleh. Oleh karena itu peranan instrument sangat perlu disesuaikan dengan permasalahan yang ada. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan beberapa peralatan seperti alat rekam saat wawancara, dan survey angket sebagai alat pengumpul data dan alat tulis saat di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pengambilan data.

Dengan menggunakan angket yang akan disebar kepada atlet, pelatih, dan pengurus dapat digunakan untuk memberikan data yang valid terkait dengan sarana prasarana, dan program latihan yang di buat oleh pengurus hoki Kabupaten Gresik.

Wawancara bertujuan untuk mendapatkan data dari pihak yang bersangkutan, baik dengan menggunakan wawancara terstruktur maupun wawancara yang tidak terstruktur. Wawancara terstruktur hampir sama dengan kuesioner karena pertanyaan – pertanyaan sudah suda disiapkan oleh peneliti. Sedangkan wawancara tidak terstruktur hanya menggunakan ide pokok dari topik penelitian dan tidak menyiapkan pertanyaan namun responden cenderung digiring kedalam interview (Erman, 2009:14)

Angket adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui formulir – formulir yang disebar berisi pertanyaan – pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan terstruktur pada seseorang atau kumpulan orang untuk memperoleh suatu jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan dalam penelitian (Mardalis, 2008:66).

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:274) dokumentasi adalah informasi suatu data mengenai hal atau variable yang berdasar dari catatan penting surat kabar, agenda baik dari lembaga atau organisasi maupun perorangan.

Adapun hasil dari wawancara dan angket yang sudah dilakukan digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada dan memanfaatkan peluang yang dimiliki oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik. Menurut (Rangkuti. 2014:83) ini adalah matriks yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang akan dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang sudah dimilikinya. Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif ini merupakan dalam berbentuk teks naratif dari catatan lapangan yang dijumpai. Dari hasil penelitian ini didapat data berupa kualitatif dan akan diubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan cara memberikan nilai atau tingkatan untuk masing – masing jawaban

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu konfigurasi utuh, dimana penarikan kesimpulan ini juga diversifikasi sejak awal hingga akhir berlangsungnya proses penelitian dalam satu proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Berdasarkan hasil uraian diatas, secara umum gambaran data yang dalam penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut. Mencatat hasil temuan yang diperoleh dari fenomena yang ada di lapangan baik melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi dalam bentuk catatan. Menelaah kembali data dari catatan pengamatan

(4)

258 lapangan serta membedakan data yang dianggap tidak penting dan penting. Mengklasifikasikan data yang didapat agar bisa ditelaah lebih lanjut dengan mempertahankan fokus dan tujuan penelitian. Analisis akhir dengan tujuan untuk mendapat kesimpulan.

Matriks ini dapat memuat empat komponen kemungkinan alternatif strategis. Strategi SO (strength opportunity) strategi ini dibuat untuk memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada agar mendapatkan peluang untuk kemenangan (1). Strategi ST (strength threats) strategi ini diterapkan dengan memakai kekuatan yang telah dimiliki oleh organisasi supaya bisa menanggulangi suatu bentuk ancaman dari luar maupun dalam (2). Strategi WO (weakness opportunity) strategi ini digunakan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk meminimalkan kekurangan yang ada (3). Strategi WT (weakness threats) strategi ini didasari dengan kegiatan yang bersifat defensive dengan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindar dari ancaman tertentu (4).

Tabel 3 matriks SWOT Sumber: Rangkuti (2014:83) IFAS EFAS Strength (s) Tentukan faktor-faktor kelemahan Weakness (w) Tentukan kekuatan internal opportunity (o) Tentukan peluang eksternal Strategi (s o) Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada

Strategi (w o) Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (t) Tentukan faktor ancaman eksternal Strategi (s t) Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi (w t) Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di cabang olahraga hoki Kabupaten Gresik melalui metode angket/kuesioner dan wawancara bahwa secara umum pembinaan prestasi sudah berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa faktor yang ditemui kurang maksimalnya dalam perekrutan atlet, program latihan, dan kurangnya pendanaan yang diberikan oleh KONI Gresik.

Hasil ini sudah ditelaah dan sudah dianalisis menggunakan teknik analisis (SWOT) strength,

weakness, opportunity, and treats. dan yang menjadi narasumber dari penelitian ini yaitu: pengurus hoki di Kabupaten Gresik, pelatih hoki di Kabupaten Gresik, dan atlet yang aktif mengikuti latihan hoki di Kabupaten Gresik dalam pembinaan prestasi cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:

Strength (Kekuatan) yang dimiliki cabang

olahraga hoki di Kabupaten Gresik adalah (A). program yang diterapkan baik program latihan jangka panjang dan jangka pendek telah maksimal sehingga pelatih mudah untuk menerapkan ilmu yang dimiliki kepada atlet. (1). Program latihan sudah disusun dan sesuai dengan lomba yang akan diikuti oleh atlet (2). Pelatih menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan atlet berupa stik dan bola serta tempat untuk berlatih (3). Kabupaten Gresik sangat men support dengan memberikan apresiasi jika tercapainya prestasi atlet (4). Pelatih yang dimiliki Kabupaten Gresik sudah memiliki lisensi ke pelatihan cabang olahraga hoki (5).

Weakness (kelemahan) yang dimiliki cabang

olahraga hoki di Kabupaten Gresik (B). Atlet memerlukan waktu dalam penyesuaian teknik yang dipelajarinya (1). Pola perekrutan pemain hanya dari sekolah yang sudah ada ekstrakurikuler hoki (2). Lapangan hoki Kabupaten Gresik bukanlah lapangan khusus untuk hoki (3). Sarana dan prasarana belum memadai dengan jumlah atlet yang ada (4). Pengurus dan pelatih banyak yang merangkap jabatannya (5).

Opportunity (peluang) yang dimiliki cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik adalah (C). atlet yang dapat berprestasi akan berpeluang mendapatkan support dan apresiasi dari pemerintahan (1). Setiap tahun KONI Kabupaten Gresik memberikan dana untuk kemajuan hoki Gresik (2). Adanya dukungan dari pemerintah (3). Peluang dalam mendapatkan atlet yang berpotensi berprestasi dengan cara melakukan pembibitan pemain sejak usia dini yang terstruktur lebih baik serta bisa bertanding di event yang lebih tinggi (4).

Threats (ancaman) dalam cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik adalah (D). Dukungan dari pemerintah yang kurang maksimal akan membuat motivasi atlet menurun untuk sehingga akan menurun juga prestasi atlet (1). Kurangnya pembinaan atlet junior yang bisa membuat cabang olahraga hoki ini kekurangan atlet jika hanya mengandalkan ekstrakurikuler (2). Daya saing yang sanggat tinggi dengan tim dari kota – kota lain yang memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana yang mencukupi untuk latihan akan membuat giat latihan atlet menurun (3).

Dari metode angket atau kuesioner yang diajukan kepada atlet, dengan jumlah soal 25 butir dan jumlah responden 36 atlet, maka didapat hasil sebagai berikut:

(5)

259

Berdasarkan hasil dari jawaban kuesioner yang diajukan kepada atlet sebagai responden dengan permasalahan pola perekrutan atlet apakah berjalan dengan baik atau tidak. Dapat dilihat hasilnya sebagian atlet menjawab berikut, sebanyak 81% responden menjawab “YA” dan sisanya 19% responden menjawab “TIDAK”

Hasil dari penelitian ini didapat bahwa proses perekrutan atlet hoki di Kabupaten Gresik memiliki proses regenerasi yang berjalan baik namun masih ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti apa atlet yang harus direkrut dan diseleksi sehingga akan dihasilkan atlet – atlet yang dapat berprestasi.

Hasil yang didapat dari responden tentang bagaimana pembinaan prestasi hoki di Kabupaten Gresik, hasilnya sebagai berikut: dari data tersebut diketahui 83% responden menjawab “YA” dan 17% responden menjawab “TIDAK”.

Dari persentase hasil yang didapat, proses pembinaan sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari latihan yang rutin dan berjalannya program latihan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

Dari pengolahan hasil data yang didapat dari penelitian ini yaitu 70% atlet menjawab “YA” dan 30% atlet menjawab “TIDAK” tentang bagaimana kepengurusan hoki di Kabupaten Gresik.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah didapatkan oleh penelitian ini, dapat dikatakan manajemen kepengurusan hoki Kabupaten Gresik berjalan secara baik.

Data ini didapat dari para atlet yang pernah mengikuti kejuaraan dan yang belum pernah mengikuti kejuaraan. Prestasi dalam kuesioner ini adalah kejuaraan resmi yang diadakan minimal di tingkat kabupaten. Dari hasil diatas dimana sebanyak 92% responden menjawab “YA” dan 8% responden menjawab “TIDAK”.

Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pemain atau atlet dapat berprestasi di kejuaraan yang telah diikutinya, dengan hasil itu menunjukkan bahwasanya hoki di Kabupaten Gresik dapat bersaing dengan kota – kota lain, hal ini dapat dilihat dari ke tiga point di atas yaitu 1) pola perekrutan atlet, 2) pola pembinaan prestasi, 3) manajemen kepengurusan yang dapat bekerja sama dengan baik untuk bersinergi mendapatkan prestasi yang maksimal.

Setelah diketahui apa saja yang dapat berpengaruh dalam pembinaan prestasi cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik. Maka dapat ditentukan bagaimana cara agar bisa membuat pembinaan prestasi hoki di Kabupaten Gresik bisa lebih baik lagi. Dalam penelitian ini secara khusus peneliti melakukan penelitian tentang pembinaan yang berfokus pada pola perekrutan pemain, sarana dan prasarana, proses

pembinaan, kepengurusan, dan prestasi yang sudah dicapai. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap narasumber yaitu pelatih, pengurus, dan atlet.

Pembahasan

Strategi SO (strength opportunity). adalah strategi yang menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki perusahaan atau organisasi Rangkuti (2014:83). Dalam pembinaan prestasi cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik memiliki kesempatan yang dapat digunakan dengan menggunakan seluruh kekuatan yang ada. Kekuatan yang dimiliki hoki Kabupaten Gresik. Pelatih yang dimiliki oleh cabang olahraga hoki kabupaten gersik sudah berlisensi (1). Program latihan yang sudah terstruktur (2). Dukungan atau support yang diberikan oleh semua pihak (3). Dalam sebuah pembinaan prestasi kompetensi pelatih juga sangat diperlukan karena pelatih juga mempunyai tugas sebagai perencana, pemimpin, teman, pembimbing dan pengontrol program latihan fahey (1984).

Hal ini bisa digunakan untuk memaksimalkan peluang yang ada. Dengan demikian pengurus harus melakukan peningkatan pelayanan atlet atau orang tua atlet sehingga mereka dapat percaya ketika anaknya bergabung atau ikut dalam cabang olahraga hoki ini (1). Pelatih juga harus memberikan inovasi baru dalam memberi program latihan kepada atlet untuk bisa meningkatkan prestasi (2). Pengurus harus memaksimalkan program yang dibuat dan memberikan apresiasi terhadap hoki di Gresik ini (3). Hal ini dibuat agar peluang yang dimiliki cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik ini bisa dimaksimalkan sehingga peluang untuk mendapatkan prestasi lebih baik lagi.

Strategi ST (strength threats). Strategi ini merupakan strategi yang dapat dilakukan agar dapat menanggulangi berbagai ancaman degan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki. Ancaman yang akan terjadi oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik adalah. kurangnya pembibitan sejak dini membuat hoki di Kabupaten Gresik ini akan kekurangan atlet sehingga bisa menurunkan prestasi atlet yang ada (1). Menurunnya prestasi atlet karena sarana dan prasarana yang kurang memadai (2). Ancaman tersebut harus bisa diatasi oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik dengan menggunakan dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Pengurus memberikan program kerja kepada pemerintah untuk menjadikan acuan dasar dalam melakukan kegiatan dan mendapatkan sarana dan prasarana dengan begitu program pembinaan bisa menunjang prestasi atlet (1). Pelatih harus menemukan bibit – bibit baru untuk regenerasi atlet hoki di Kabupaten Gresik tidak hanya melalui ekstrakurikuler di

(6)

260 sekolahan (2). Hal ini dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi ancaman yang akan terjadi oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki.

Strategi WO (weakness opportunity). Strategi ini digunakan agar dapat menggunakan peluang yang dimiliki dengan cara meminimalisir kelemahan yang ada dalam tim hoki Kabupaten Gresik. Ada beberapa peluang yang dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan peluang dan meminimalisir kelemahan yang ada (1). Adanya dukungan dari pemerintah. (2). Atlet yang berprestasi mendapatkan dukungan dari KONI Kabupaten Gresik (3). Adanya dukungan dari pemerintah. Peluang tersebut harus bisa dimaksimalkan sehingga bisa meningkatkan prestasi ke depannya. Hoki Kabupaten Gersik harus bisa meminimalkan kelemahan yang ada seperti. Pola perekrutan pemain hanya dari sekolah yang memiliki ekstrakurikuler hoki maka pengurus harus membentuk club atau tempat latihan untuk umum agar semakin banyak regenerasi atlet atau pemain. Pengurus harus bisa melakukan pembibitan atlet sejak usia dini sampai senior (1). Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki tim hoki Gresik dengan jumlah atlet yang ada oleh karena itu dengan adanya apresiasi oleh pemerintah Kabupaten Gresik pengurus harus bisa membuat program kerja yang menjadikan acuan ke pemerintah untuk mendapatkan anggaran dana pembinaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana hoki di Kabupaten Gresik (2). Dengan begitu pengurus hoki di Kabupaten Gresik harus meminimalisir kelemahan yang ada dengan menggunakan peluang sebaik – baiknya.

Strategi WT (weakness threats) strategi ini merupakan strategi untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki agar dapat mencegah ancaman yang akan terjadi. Mencegah dan menghindari ancaman karena kurangnya pembibitan untuk anak usia dini (1). Tim lawan yang memiliki fasilitas dengan sarana dan prasarana yang baik dapat menjadikan daya saing yang tinggi (2). Ancaman tersebut harus bisa diatasi oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik. Dengan cara agar dapat menanggulangi ancaman tersebut adalah dengan meminimalisir kekurangan dan kelemahan yang dimiliki seperti memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dengan tujuan untuk menunjang proses latihan atlet sehingga dapat menjadikan atlet yang berprestasi dan mengajukan program kerja ke pemerintah agar mendapat bantuan (1). Membuka latihan untuk umum di semua usia agar mendapatkan atlet junior sehingga memiliki regenerasi yang terstruktur (2). Itu merupakan beberapa cara agar bisa dilakukan untuk meminimalisir kelemahan sehinga dapat menghindari ancaman yang akan terjadi.

Program yang dievaluasi dalam pembinaan yang diterapkan secara sistematis, tekun dan berkelanjutan akan dapat mencapai puncak prestasi yang maksimal dalam James Tangkudung dan Wahyuningtyas Puspitorini (2012: 34) proses pembinaan olahraga harus dilakukan sejak usia dini di karena pada saat ini anak memiliki kondisi fisik, kadar fleksibilitas yang tinggi, motivasi untuk berolahraga, dan mentalnya sedang dalam keadaan stabil sehingga anak usia dini yang menekuni cabang olahraga dapat meningkatkan kemampuannya ke arah prestasi.

Gambar 5. Pilar Dalam Sistem Pembinaan Prestasi Rusli (2013: 34) penjelasan dalam sistem pembinaan prestasi secara sebagai berikut:

Pilar 2, merupakan fondasi bagi kelangsungan proses pembinaan yang dilaksanakan melalui pilar 3, 4, dan 5, yang mesti memperoleh input “energy” dari pilar 1, 6, 7, 8, 9, dan 10. Melalui proses berjangka panjang sejak usia dini, pasti mencapai pembinaan yang baik, yang menghasilkan prestasi yang maksimal.

Atlet cabang hoki di Kabupaten Gresik seharusnya di seleksi dengan menggunakan parameter tes yang baku dan standar sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga tersebut. Beberapa karakteristik atlet yang akan dijadikan acuan agar menjadi atlet yang unggul antara lain. Memiliki kondisi fisik yang kuat dan sehat, tubuh tidak cacat, postur tubuh yang sesuai dengan cabang olahraga yang dimiliki mempunyai gerakan yang baik, memiliki integritas dan mampu mengontrol emosional dengan baik, memiliki kemampuan bawaan sejak lahir yang akan mendukung pencapaian prestasi yang optimal.

Program latihan yang dilakukan oleh cabang olahraga itu sendiri kebanyakan dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama persiapan tahap ini di bagi dua tahap persiapan umum dan persiapan khusus, yang ke dua merupakan kompetisi, kompetisi ada pra kompetisi dan kompetisi utama dimana kompetisi utama merupakan hasil dari saat latihan, dan yang ke tiga merupakan tahap transisi.

Untuk dapat mencapai prestasi yang maksimal akan dipengaruhi oleh kualitas dalam proses latihan,

(7)

261

kualitas latihan dibagi menjadi beberapa diantaranya adalah: kemampuan dan kepribadian pelatih, kemampuan dan kompetisi dalam penguasaan materi yang meliputi motivasi serta bakat, pemenuhan gizi, fasilitas dan peralatan. Dengan latihan yang berkualitas memang diharapkan agar dapat menghasilkan bibit – bibit atlet yang berprestasi. Dalam Dwi Hatnasari Ambarukmi, dkk (2007:1) latihan merupakan proses penyempurnaan melalui pendekatan ilmiah, khususnya prinsip – prinsip pendidikan, secara teratur dan terencana sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa latihan harus teratur dan terencana sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Faktor latihan yang harus dipersiapkan untuk program latihan pada setiap cabang olahraga dalam buku Johansyah Lubis adalah “persiapan fisik, persiapan teknik, persiapan taktik, dan mental. agar mendapatkan suatu prestasi yang maksimal maka diberlakukan sistem perencanaan sasaran yang tepat dan terarah.

Dalam mengemban tugas sebagai seorang pelatih, pelatih tidak hanya memiliki peran sebagai pengajar keterampilan untuk atletnya, akan tetapi pelatih juga bisa dikatakan sebagai guru, instruktur, orang tua, teman, dan motivator.

Sarana dan prasarana adalah alat dan bahan yang dapat digunakan sebagai proses penunjang agar dapat mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses kegiatan. Sarana dan prasarana dalam artian peralatan yang digunakan atlet dalam latihan seperti: bola, stik, dan lapangan serta alat penunjang lainnya. Sarana dan prasarana sangat penting dalam penunjang keberhasilan suatu program atau proses dalam pembinaan dan latihan. Pendanaan merupakan faktor terpenting dalam pembinaan. Walaupun pendana tidak segalanya namun tanpa adanya pendanaan yang cukup, sulit untuk menjanjikan prestasi dalam olahraga agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai harapan. Menurut Sofyan Hanif (2015:5) menunjukkan bahwa pendanaan dalam pembinaan prestasi olahraga termasuk untuk mendapatkan sponsor dalam latihan yang sudah berjalan ternyata tidaklah mudah.

Syafruddin (2005:25) mengatakan bahwa prestasi olahraga adalah hasil wujud nyata dari seseorang melalui kegiatan olahraga atau berolahraga dengan pengalaman dan pelajaran berharga yang diperoleh pada saat latihan. Hasil ini merupakan hasil yang terlihat dalam bentuk kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan dan mendapat juara dalam olahraga.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurudin (2020) yang berjudul “Analisis Strength, Weakness, Opportunity, And Threats, Pembinaan Prestasi Kickboxing Pengkab KBI Lamongan. Memiliki hasil

yang tidak jauh berbeda. Faktor – faktor yang muncul juga sama namun berbeda dengan cabang olahraga yang diteliti. Dapat disimpulkan bahwa faktor pembinaan prestasi setiap cabang olahraga itu sama.

Cabang olahraga hoki Kabupaten Gresik dapat memanfaatkan peluang yang dimiliki dengan memaksimalkan kekuatan dan meminimalisir kelemahan. Dengan begitu peluang yang ada bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi. Ancaman yang akan terjadi dan di hadapi oleh cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik semestinya harus dihindari dan dicegah dengan cara memaksimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan mengurangi atau meminimalisir kelemahan yang ada di hoki Kabupaten Gresik. Dengan ini diharapkan hoki Kabupaten Gresik bisa mengatasi ancaman yang akan dihadapi oleh hoki Gresik.

PENUTUP Simpulan

Dalam suatu pembinaan prestasi olahraga menurut Hustrada, (2010:95) faktor terpenting yang wajib diperhatikan untuk menyusun program pembinaan prestasi olahraga sebagai berikut: (a) Tujuan yang akan dicapai dalam pembinaan prestasi yang pasti. (b) Program latihan yang dibuat sistematis. (b) Materi dan metode pelatihan yang akan diterapkan dapat dipahami oleh atlet serta evaluasi yang akan menjadikan tolak ukur keberhasilan proses pembinaan. (c) Karakteristik atlet. (d) Kemampuan yang ada dalam diri pelatih. (e) Sarana dan prasarana yang menunjang prestasi atlet. (f) Kondisi lingkungan.

Dari data analisis yang sudah dilakukan pada penelitian cabang olahraga hoki Kabupaten Gresik dengan analisis (SWOT) Strength, Weakness, Opportunity, and Threats. Di dapat kesimpulan bahwa kekuatan yang dimiliki tim hoki Gresik adalah pelatih yang sudah memiliki lisensi sebagai seorang pelatih hoki yang berkualitas serta memiliki atlet yang mampu memahami materi yang diberikan oleh pelatih. Dengan pelatih berkualitas maka program latihan akan menjadi lebih optimal dan sesuai dengan apa yang diperlukan oleh atlet dalam bertanding. Dari dukungan atau motivasi keluarga dan KONI Gresik prestasi atlet akan sedikit banyak akan membuahkan hasil. Kelemahan yang ada pada tim hoki Gresik adalah pola perekrutan yang hanya mengandalkan ekstrakurikuler dan sarana prasarana belum memenuhi dengan standard yang ada. sarana dan prasarana jumlahnya terbatas dan kurang layak. Pelatih banyak yang merangkap jabatan dalam kepengurusan hoki di Kabupaten Gresik. Atlet juga butuh waktu penyesuaian pada teknik yang dipelajari karena hoki merupakan olahraga keterampilan. Opportunity (peluang) yang dimiliki hoki Kabupaten

(8)

262 Gresik berpeluang untuk mendapatkan dukungan dari KONI Gresik. Threats (ancaman) yang dimiliki hoki Gresik adalah kurangnya pembibitan yang dilakukan akan mengakibatkan kurangnya proses generasi atlet akan mengakibatkan menurunnya prestasi atlet hoki.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan tentang analisis (SWOT) Strength, weakness, opportunity, and threats dalam pembinaan prestasi hoki Kabupaten Gresik. Penelitian ini memberikan saran pada pihak – pihak yang terkait dalam permasalahan yang terjadi dan nantinya bisa dicoba atau diterapkan dalam cabang olahraga hoki di Kabupaten Gresik seperti yang telah ditulis oleh peneliti diatas. Meski demikian penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan pada instrumen penelitian. Dengan instrumen penelitian ini peneliti hanya fokus terhadap sarana dan prasarana, program latihan pendanaan, dan dukungan. Saran dari penulis jika akan melakukan penelitian yang hampir sama maka instrumen yang akan dipakai harus disesuaikan dengan cabang olahraga atau organisasi yang akan diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Lilik S. 2007. Mental juara modal atlet

berprestasi. Jalarta: RAJAGRAFINDO

PERSADA.

Arikunto, S & Cepi, S.A.J. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur penelitian suatu

pendekatan praktek. Jakarta. PT Asdi

Mahasatya

Armstrong, Neil.2012 young people are fit and active e fact or fiction?. Journal of sport and health science 1. Vol 5 (3): pp. 131-140

Asiah, Hj Mohd P, Rosli saadan. 2009. Coaching Leadership styles and athlete satisfactions among hoki team. Jounal of human capital development. Vol (2). No 1

Azwar, Syaifudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bailey, Richard. 2005. Evaluating the relationship between physical education, sport and social inclusion. Journal education. Vol. 57 (1):pp.1-2 Dwi Hatmisari Ambarukmi, dkk. Pelatihan pelatih fisik 1. Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga, 2007.

Hustrada. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta. Irianto, Djoko Pekik. 2002. Dasar Kepelatihan.

Yogyakarta. Andi.

Khyla, Anna/Lissa, jyrrki reunamo and heiki. 2018. Preschool Chilidren are more physically active and less sedentary on weekdays compared with

weekends. Journal of early childhood education research. Vol. (7): pp. 100-126.

Kusnanik, Nining Widyah. 2013. ” evaluasi manajemen pembinaan prestasi PRIMA pratama cabang olahraga panahan di Surabaya”. Jurnal IPTEK Olahraga. Vol. 15 (2): hal. 125-137

Lutan, Rusli. Pedoman Perencanaan Pembinaan Olahraga, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Lutan, Rusli. dkk. 2000. Dasar-dasar kepelatihan. Departemen pendidikan nasional direktorat jendral pendidikan dasar dan menengah bagian proyek pengantar guru SLTP Setara D-III Tahun 2000.

Muryadi, Agus Dwi. 2015, “Evaluasi Program Pembinaan Sepak bola Persijab Jepara” Jurnal Ilmiah PENJAS. (Online) Vol. 1 (2): hal. 1-8 (http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIP/article/ view/323-318. Diunduh pada 20 Febuary 2020).

Nazir, 2011. Mental Pelatih. Bogor: Ghalia Indonesia. Onny, Juwono. 2011. Analisis manajemen strategic

perusahaan waralaba (frenchise) (studikasus direstoran cepat saji mcdonal’s)(online). (http://s3.amazonaws.com/academia.edu.docu ments/36810442/jurnal-analisis-manajemen-strategik-mCDONALDS.)

Perkasa, Warman Yudha. 2013. Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan DKI Jakarta. Skripsi tidak di terbitkan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

Primadi,Tabrani. 1985. Hockey & Kreativitas dalam Olahraga. Bandung: ITB Bandung

Rangkuti, Freddy. 2014. Teknik membedah kasus bisnis analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabetta, CV Sugiyono. 2013, Metodologi Penelitian (Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Edisi Ketiga Belas. Bandung: Alfabeta.

Syafruddin, Ilmu Kepelatihan Olahraga (Teori dan Aplikasinya dalam Pembinaan Olahraga). Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, 2011.

Tangkudung, James. dan Wahyu Ningtiyas Puspitorini. Kepelatihan Olahraga, Pembinaan Prestasi Olahraga. Jakarat: Penerbit Cerdas Jaya, 2012

Gambar

Tabel  3  matriks  SWOT  Sumber:  Rangkuti  (2014:83)             IFAS  EFAS  Strength (s)  Tentukan  faktor-faktor kelemahan   Weakness (w) Tentukan kekuatan internal  opportunity (o)  Tentukan  peluang  eksternal   Strategi (s o)  Menciptakan strategi ya
Gambar 5. Pilar Dalam Sistem Pembinaan Prestasi  Rusli  (2013:  34)  penjelasan  dalam  sistem  pembinaan prestasi secara sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan proses tahapan yang dilakukan dalam perekrutan atlet di pusat pembinaan dan latihan olahraga pelajar (PPLP) Pencak silat Jawa Tengah. Gambaran tentang pelaksanaan

dilakukan dalam perekrutan atlet di Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) sepak takraw Jawa Tengah sudah berjalan dengan baik, dengan adanya

Penelitian ini dilaksanakan di Pengcab ABTI (Asosiasi Bola Tangan Indonesia) Kabupaten Tegal. Data yang dibutuhkan diperoleh dari pengurus organisasi, pelatih dan

Secara khusus temuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pembinaan prestasi di PASI Kabupaten Cirebon sudah baik, faktor-faktor pendukung pembinaan prestasi yaitu atlet, pelatih,

Tahapan Pemassalan Pemassalan yang dilakukan oleh pelatih dan Pengurus di PASI Kabupaten Kendal untuk memperkenalkan olahraga atletik sudah berjalan dengan lancar melalui kegiatan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan data yang didapat antara lain: analisis evaluasi conteks secara keseluruhan dikategorikan baik, hasil analisis evaluasi input ada

Secara keseluruhan, dengan adanya evaluasi terhadap pelaksanaan program latihan Wushu Kabupaten Kerinci dengan data yang peneliti kumpulkan dengan disimpulkan bahwa pelaksanaan

Penelitian yang berjudul Analisis SWOT Pembinaan Cabang Olahraga Tenis Meja Klub Bintang Berlian Kabupaten Mojokerto menggunakan angket untuk mengambil data yang terdiri dari 81