• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPI2JMRENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKAMENENGAH (RPIJM) KERANGKA STRATEGIS PEMBIYAAN INFRASTRUKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPI2JMRENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKAMENENGAH (RPIJM) KERANGKA STRATEGIS PEMBIYAAN INFRASTRUKTUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

XI-1 KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

randal [Type the company name] RPI2JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2016-2020

Rencana Terpadu dan Program Investasi

Jangka Menengah (RPIJM)

Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2017-2021

BAB 5

KERANGKA STRATEGIS

(2)

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA XI - 2 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

5.1 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Sinjai

Pendapatan daerah Kabupaten Sinjai mengalami fluktuasi naik dan turun setiap tahun, pada Tahun 2012 realisasi penerimaan daerah sebesar Rp.575.936.851.549,34, dari target Rp.567.519.312.189,00 atau 101,89%. Tahun 2013 target penerimaan daerah sebesar Rp. 655.418.136.813,26 dan pada akhir tahun 2013 dapat terealisasi sebesar Rp. 662.526.443.169,44 atau 101,08%. Pada tahun 2014 penerimaan daerah direncanakan sebesar Rp. 758.290.234.381,00. Dan proyeksi penerimaan daerah pada tahun 2015 sebesar Rp. 825.920.797.778,10 dan tahun 2016 sebesar Rp.904.823.967.937,76.

Pendapatan dari dana perimbangan sebenarnya berada di luar kendali pemerintah daerah karena alokasi dana tersebut ditentukan oleh pemerintah pusat berdasarkan formula yang telah ditetapkan. Fluktuasi penerimaan dari dana perimbangan sangat tergantung dari peningkatan penerimaan negara.

Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp. 79,6 milyar lebih dari tahun 2012. Sementara pada tahun 2014 (tahun berjalan) target pendapatan daerah meningkat sebesar Rp. 102,08 milyar dari tahun 2013. Peningkatan pendapatan ini bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 4,2 milyar dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan Perdesaan (PBB P2), mulai tahun 2014 diserahkan pengelolaannya ke Pemerintah Daerah. Serta dana perimbangan (DAU dan DAK) yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 55,5 milyar atau 10,6% dari tahun 2013. Lain - lain pendapatan daerah yang sah juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 66,99 milyar atau 93,09% dari tahun 2013 dari sektor penerimaan dana penyesuaian (tunjangan dan sertifikasi guru) sebesar Rp. 51,95 milyar.

(3)

XI-4 KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Tabel 5.1.

Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Tahun 2012 s.d Tahun 2016

NO Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun Berjalan 2014 Proyeksi / Target 2015 Proyeksi / Target 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.1 Pendapatan asli daerah 21.834.740.641,19 26.346.464.253,08 26.063.336.412,00 28.605.263.764,24 30.551.119.705,29 1.1.1 Pajak daerah 3.621.248.360,00 4.577.272.246,00 8.146.200.000,00 8.489.007.799,80 9.103.345.863,20 1.1.2 Retribusi daerah 6.554.469.893,19 6.385.097.700,00 6.371.827.400,00 6.835.856.412,18 6.930.920.861,83 1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan 2.327.025.979,87 2.587.719.012,00 2.587.719.012,00 2.763.597.715,28 2.919.192.943,68 1.1.4 Lain - lain pendapatan asli

daerah yang sah 9.331.996.408,13 12.796.375.294,80 8.957.590.000,00 10.516.801.836,98 11.597.660.036,58 1.2 Dana perimbangan 481.981.442.901,00 548.233.345.453,00 593.268.895.246,00 481.981.442.901,00 481.981.442.901,00 1.2.1 Dana bagi hasil pajak / bagi

hasil bukan pajak 27.188.188.901,00 26.850.051.453,00 16.325.505.246,00 16.815.270.403,38 17.305.035.560,76 1.2.2 Dana alokasi umum 416.771.464.000,00 474.528.814.000,00 521.628.340.000,00 585.152.247.000,00 643.267.974.600,00 1.2.3 Dana alokasi khusus 38.021.790.000,00 46.854.480.000,00 55.315.050.000,00 56.599.200.000,00 57.427.416.000,00

1.3 Lain - lain pendapatan

daerah yang sah 72.120.668.007,15 87.946.633.463,36 138.958.002.723,00 138.748.816.610,48 156.272.422.071,71 1.3.1 Hibah

1.3.2 Dana darurat 1.3.3

Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya

14.326.463.507,15 20.451.978.203,00

1.3.4 Dana penyesuaian dan

(4)

XI - 5 KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

NO Uraian Jumlah Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun Berjalan 2014 Proyeksi / Target 2015 Proyeksi / Target 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1.3.5

Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya**)

1.223.836.500,00 8.895.649.520,00

JUMLAH PENDAPATAN

DAERAH (1.1 + 1.2 + 1.3) 575.936.851.549,34 662.526.443.169,44 758.290.234.381,00 825.920.797.778,10 904.823.967.937,76

(5)

XI-6 KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

5.2 Potensi Pendanaan APBN

Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3 tahun terakhir yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat/swasta.

Meskipun pembangunan infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja (SATKER) sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang dialokasikan untuk Kabupaten Sinjai perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di Kabupaten Sinjai.

(6)

XI-7 KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Dalam Ribuan Rupiah

TAHUN KEGIATAN APBN APBD Csr &

Kps

DAK SUMBER

PENDANAAN LAINNYA

RM Phln PROV Kab/ Kota APBN APBD

2013 Bangkim 990.000 664.800 PBL 350.000 92.000 PLP 2.113.920 125.000 918.090 91.809 AM 11.430.000 4.571.000 965.330 96.533 TOTAL 14.883.920 5.452.800 1.866.250 186.625 2014 Bangkim PBL PLP 2.795.369 125.000 1.240.810 124.081 AM 10.000.000 4.112.000 1.008.850 100.885 TOTAL 10.795.365 4.237.000 2.249.660 224.966 2015 Bangkim 2.150.000 PBL PLP 3.275.318 2.006.590 200.659 AM 14.008.500 575.000 2.065.058 1.637.780 163.778 TOTAL 28.305.243 575.000 2.065.058 3.644.370 364.437

(7)

XI-8 KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

5.3 Alternatif Sumber Pendanaan.

Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Untuk melihat kemampuan keuangan Kabupaten Sinjai dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu RPI2JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.

Proyeksi APBD Kabupaten Sinjai dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun sebelumnya.

(8)

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA XI - 9 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Tabel 5.4.

Proyeksi Pendapatan APBD Kab. Sinjai dalam 5 Tahun ke Depan

(dalam ribuan rupiah) No Pendapatan Tahun 2017 (Rp) Tahun 2018 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Tahun 2020 (Rp) Tahun 2021 (Rp) 1 Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 2 Bagian Pendapatan Asli Daerah 109.813.721 166.489.368 223.165.015 279.840.662 336.516.309 3 Bagian Dana Perimbangan 760.612.147 817.287.794 873.963.442 930.639.089 987.314.736 4 Bagian Pinjaman Daerah 5 Lain-lain Penerimaan yang sah 221.446.739 278.122.386 334.798.033 391.473.681 448.149.328 Total 1.091.872.608 1.261.899.550 1.431.926.491 1.601.953.433 1.091.872.608

Sumber : Hasil analisa PDRB Kab. Sinjai, 2016

Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke depan dalam bentuk business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPI2JM.

Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kabupaten Sinjai perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari program tersebut.

(9)

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA XI - 10 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha dan masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya dengan mendorong pemanfaatan pendanaan dari berbagai sumber.

Analisa ini dipergunakan untuk melihat kemampuan Kabupaten Sinjai dalam membiayai investasi yang direncanakan di dalam program Jangka Menengah (PJM). Dari hasil analisa perhitungan yang dilakukan terhadap proyeksi pendapatan yang ada dalam 5 tahun terakhir, maka dana yang dapat disisihkan sebagai pendamping didalam program investasi ini, antara 900 juta s/d 1,2 milyar.

Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro, pemerintah pusat lebih dominan.

Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten/kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/kota dan masyarakat (community based development).

Setelah melalui proses penilaian RPI2JM oleh pemerintah kabupaten/kota, maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan pembiayaan, maka semua sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat termasuk dana bantuan luar negeri dirumuskan dalam Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program).

(10)

KEMENTRIAN PUPR DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA XI - 11 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPI2JM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPI2JM daerah agar merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek antara lain:

1. Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Sinjai dan provinsi;

2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran;

3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah Kabupaten Sinjai;

4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya;

5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltiasi infrastruktur permukiman yang sudah ada;

Referensi

Dokumen terkait

Melalui tahap awal atau beginning stage , konseli diarahkan untuk saling mengenali satu sama lain, ditumbuhkan rasa empati, diajarkan sikap respek, dikembangkan untuk memetakan

Uang Leges adalah Biaya legalisasi yang dinyatakan dalam bentuk surat berharga berupa materai leges yang ditempelkan pada Surat-surat Izin, Surat

(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan

Hasil penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap keputihan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Pontianak menunjukkan bahwa

Tujuan dalam penelitian ini : (1) Untuk mengetahui penggunaan lahan di Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari pada tahun 2012; (2) Untuk mengetahui kesesuaian

Mengingat pentingnya fungsi mangrove serta dibutuhkannya data perubahan luasan mangrove, maka dibutuhkan penelitian dalam menganalisis perubahan luasan mangrove di

Di dalam Suryadi (1993:20-25) diceritakan bahwa Zamzami dan Marlaini adalah kakak beradik yang tinggal di Bukittinggi, terlunta-lunta setelah ayahnya beristri muda

• Sewaktu terjadi modi Sewaktu terjadi modi fi fi kasi atau penambahan pada parts catalog kasi atau penambahan pada parts catalog ini, maka akan diterbitkan edisi