25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Dukuh 5 yang terletak di Jl. Janoko No. 8, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga dan SDN Mangunsari 1 yang terletak di Jl. Hasanudin No. 85 Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun Pelajaran 2016-2017.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini telah diawali pra survei pada bulan Desember 2016. Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan mulai dari bulan April 2017. Pembuatan instrumen dilaksanakan bulan April 2017 dengan tujuan digunakan pelaksanaan pembelajaran pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Secara lebih rinci, pembagian waktu penelitian dapat dilihat di dalam tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Penelitian Waktu Penelitian
1. Penyusunan proposal Desember 2016
2. Penyusunan instrumen April 2017
3. Pengajuan ijin April 2017
4. Uji coba instrumen April 2017
5. Eksperimen Mei 2017
6. Pengumpulan data Mei 2017
7. Analisis data Juni 2017
3.2
Jenis dan Design Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
26
tidak berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada eksperimen tulen. Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau menipulasi semua variabel yang relevan (Slameto, 2015:137). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat tersebut dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen.
3.2.2 Design Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretes-postes control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes.
Tabel 3.2
(Nonequivalent Control Group Design)
Group Pretes t Tindakan Postes
Kelompok kontrol Y1.1 X1 Y1.2
Kelompok Eksperimen Y2.1 X2 Y2.2
Keterangan:
Y1.2: Pretes diberikan pada kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok konntrol dan eksperiman.
27
X1: Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.
X2: Perlakuan untuk kelompok kontrol yaitu pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Y1.2: Postes diberikan kepada kelompok eksperimen setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri.
Y2.2: Postes diberikan kepada kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning.
3.3
Variabel Penelitian
Variabel adalah segala faktor, kondisi, situasi, perlakuan (treatment) dan semua tindakan yang bisa dipakai untuk mempengaruhi hasil eksperimen (Sanjaya, 2013:95). Menurut (Slameto, 2015:195) variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi.
Karena penelitian eksperimen bertujuan untuk melihat pengaruh dari suatu model, maka variabel yang digunakan dapat dikelompokan menjadi variabel bebas (Independent variable) dan variabel terikat atau tergantung (dependent variable).
a. Variabel bebas (Independent variable)
Variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain (Slameto, 2015:198). Variabel ini dirancang atau dimanipulasi untuk mempengaruhi variabel lain. Dilihat dari hasil penelitian sebelumnya di mana model pembelajaran inkuiri dan discovery learning mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Maka, di dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan model inkuiri (X1.1) dan model
28
b. Variabel terikat atau tergantung (dependent variable)
Variabel terikat atau tergantung adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, yang muncul atau yang tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi, mengubah, dan mengganti variabel bebas (Sanjaya, 2013:95). Penelitian ini menggunakan hasil belajar peserta didik sebagai variabel terikat atau tergantung yang disimbolkan dengan Y.
3.4
Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1
Populasi
29
Tabel 3.3
Daftar Kelas V Gugus Kanigoro
No. Nama Sekolah Jumlah Peserta didik
Kelas V
1 SD MI Dukuh 15
2 SD MI Kecandran 28
3 SD Negeri Dukuh 1 33
4 SD Negeri Dukuh 2 31
5 SD Negeri Dukuh 3 28
6 SD Negeri Dukuh 5 24
Jumlah 160
Tabel 3.4
Daftar Kelas V Gugus Dipenogoro
No. Nama Sekolah Jumlah Peserta didik
Kelas V
1 SD Mangunsari 1 40
2 SD Mangunsari 2 22
3 SD Mangunsari 3 37
4 SD Mangunsari 5 33
5 SD Mangunsari 6 17
Jumlah 149
3.4.2
Sampel
Sampel merupakan cermin dari populasi (Sanjaya, 2013:228). Hal serupa disampaikan oleh (Sugiyono, 2012:49) yang menjelaskan bahwa sampel merupakan sebagian atau bagian dari populasi sendiri. Sampel yang diambil oleh peneliti harus dapat mewakili semua populasi yang ada. Hal ini menunjukan bahwa sampel yang diambil oleh peneliti harus bersifat representative atau mewakili. Teknik dalam menggambil bagian dari populasi disebut juga dengan teknik
30
Tabel 3.5
Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah Peserta
Didik
Kelompok
1 SD Mangunsari 1 kelas VI
38 Uji Validitas
2 SD Mangunsari 1 40 Eksperimen
3 SD Negeri Dukuh 2 31 Kontrol
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 di Salatiga. Selain di kedua sekolah ini, kurikulum 2013 yang digunakan hanya untuk kelas 2 dan kelas 4.
3.5
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk penelitian. Seperti yang dijelaskan oleh (Arikunto, 2010:100) bahwa teknik atau metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah teknik pengukuran di mana di dalamnya sudah termasuk tes dan non-tes (Slameto, 2015:233). Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes tertulis. Tes tertulis ditujukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik sehingga terlihat perbedaan hasil belajar di antara model pembelajaran inkuiri dan discovery learning.
3.5.2
Instrumen Pengumpulan Data
31
efisien (Wardani dkk, 2012:147). Sedangkan instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian (Sanjaya, 2013:247). Selain itu (Arikunto, 2010:101) juga menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar menjadi sistematis dan dipermudah. Dapat disimpulkan bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan di dalam penelitian. Alasan ini menjelaskan bahwa untuk mensukseskan suatu penelitian, kita harus menggunakan alat ukur yang baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar soal pilihan ganda. Berikut dipaparkan kisi-kisi instrumen tes:
Kisi-kisi Instrumen Tes
32
Tabel 3.10
Kisi-kisi Instrumen
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator No Butir
Soal
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya. KI 2 : keluarga, teman dan guru. KI 3 : ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
33
3.7
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1
Validitas
Validitas adalah derajat yang menunjukan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur (sukardi, 2003:122). Sujiono dalam (Wardani, 2012:342) menjelaskan validitas adalah ketepatan mengukur yang dimiiki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya. Selain mengukur nilai yang dimiliki sebutir item, validitas juga merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat instumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2010:167). Pendapat yang berbeda disampaikan oleh (Sugiyono, 2012:117) yang menjelaskan bahwa validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan intstrumen yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Instrument yang berupa tes untuk mengumpulkan data dikatakan valid manakala tes itu bersifat sahih atau item-item tes mampu mengukur apa yang hendak diukur (Sanjaya, 2013:254). Soal dinyatakan valid apabila menunjukan tingkat validitas tinggi dan sebaliknya. Berikut adalah tabel penafsiran validitas apabila peserta didik berjumlah di atas 30:
Tabel 3.11
Rentang indeks validitas
No Indeks Interpretasi
1. 0,81 – 1,00 Sangat tinggi
2. 0,61 – 0,80 Tinggi
3. 0,41 – 0,60 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
34
Menurut tabel N = 38 dan taraf signifikan 5% dari r product moment adalah 0,320. Hasil uji validitas yang dilakukan untuk soal
pre-test menunjukan jumlah soal valid adalah 24 dengan 6 soal yang tidak valid dari jumlah total soal yang diujikan sebanyak 30 soal.
Tabel 3.12
Statistik Validitas Instrumen
Validitas Butir Soal Jumlah
Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 17, 18 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30
24
Tidak Valid 2, 8, 16, 19, 23 dan 25 6
Jumlah 30
3.7.2
Reliabilitas
35
Tabel 3.13
Rentang indeks reabilitas
No Indeks Interpretasi
1. 0,80 – 1,00 Sangat reliabel 2. <0,80 – 0,60 Reliabel 3. <0,60 – 0,40 Cukup reliabel 4. <0,40 – 0,20 Agak reliabel
5. < 0,20 Kurang reliabel
Berdasarkan analisis dari hasil Conbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistics diperoleh angka 0,831. Sebagai acuan yang digunakan menggunakan Rentang Indeks Reliabilitas menurut (Wardani dkk, 2012:346) di mana 0,809 menunjukan bahwa soal pre-test yang akan digunakan sangat reliabel.
Tabel 3.14
Statistik Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.831 30
3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1 Teknik Deskriptif
Peneliti akan menggunakan program Microsoft Exel sebagai alat bantuan untuk melakukan teknik deskriptif. Teknik deskriptif akan memuat nilai minimal, nilai maksimal, mean atau rata-rata, standar deviasi, distribusi frekuensi, dan grafik. Teknik ini akan dilakukan pada kelompok eksperimen 1 dan 2 pada hasil pretes dan postes.
3.8.2 Uji Analisis Statistik
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dan teknik analisis statistik.
36
Uji prasyarat meliputi uji normalitas, homogenitas, dan uji homogenitas regresi linier data.
a. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang dimiliki normal atau tidak. Populasi data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Apabila signifikasi dibawah 5% atau 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16..0.
b. Homogenitas
Mengukur homogenitas pada dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan yang muncul pada tes yang direncanakan (sukardi, 2003:132). Lebih lanjut, sukardi menjelaskan bahwa kedua sumber kesalahan tersebut antara lain content atau isi sampling dari tes yang dibelah dan heterogenitas tingkah laku daerah (domain) yang disampel. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda. Analisis uji homogenitas varian ini bisa dilakukan menggunakan software
SPSS 16.0.
3.9
Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran inkuiri dan discovery learning terhadap hasil belajar IPA kelas 5 Kecamatan Sidomukti Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Ha : Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dalam penerapan model
37
Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut: