• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Katarak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Katarak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian

Pengertian Pemeriksaan gangguan penglihatan yang disebabkan perubahan lensa Pemeriksaan gangguan penglihatan yang disebabkan perubahan lensa mata yangmata yang

seharusnya jernih dan

seharusnya jernih dan tembus cahaya tembus cahaya menjadi keruh, akibatnymenjadi keruh, akibatnya obyek yang a obyek yang dilihatdilihat menjadi kabur dan menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas (

menjadi kabur dan menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas ( Katarak).Katarak).

Tujuan

Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas untuk melaksanakan pemeriksaan katarak sesuaiSebagai pedoman bagi petugas untuk melaksanakan pemeriksaan katarak sesuai standar standar Metode -Metode -Standar Standar Tenaga Tenaga Dokter

Dokter :1 :1 orangorang Perawat : 1 orang Perawat : 1 orang Standar Standar Sarana dan Sarana dan Prasarana Prasarana

1.Sarana Non Medis : 1.Sarana Non Medis :

a.

a. Ruang Ruang PemeriksaanPemeriksaan

 Ukuran Ukuran minimal minimal 4 4 m m x x 4 4 m²m² 

 Ventilasi Ventilasi dan dan pencahayaan pencahayaan yang yang cukupcukup 

 Ruangan Ruangan bersih bersih dan dan rapirapi 

 Wastafel dengWastafel dengan air an air yang yang mengalir, dilengmengalir, dilengkapi dengan kapi dengan sabun csabun cair sertaair serta

handuk tangan yang bersih / disposible tissue handuk tangan yang bersih / disposible tissue b. Mebelair

b. Mebelair

 Meja Meja kursi kursi satu satu set untset untuk peuk pemeriksa meriksa dan dan pasien pasien serta pengaserta pengantarntar

c.

c. Lain Lain lainlain

 Tempat Tempat sampah sampah medis medis dan dan non non medis medis masing masing masing masing 1 b1 buahuah 

 Buku Buku register register pasienpasien 

 Status Status / / lembar lembar rekam rekam medismedis 

 Informed Informed ConsentConsent 

 Kertas Kertas resepresep 

 Blanko Blanko permintaan permintaan laboratoriumlaboratorium 

 Alat Alat tulis tulis menulismenulis 

 Formulir Formulir rujukanrujukan

2.Sarana Medis : 2.Sarana Medis :

 Stetoskop Stetoskop dan dan tensimeter tensimeter  

 Pinhole Pinhole (cakram (cakram berlubang)berlubang) 

 Snellen Snellen chartchart 

 Penutup 1 Penutup 1 mata mata (okluder)(okluder) 

  Senter  Senter 

  APD  APD

SOP PEMERIKSAAN KATARAK SOP PEMERIKSAAN KATARAK

PUSKESMAS KARANGREJO PUSKESMAS KARANGREJO SOP SOP No. Dokumen No. Dokumen :: No.

No. Revisi Revisi :: TanggalTerbit : TanggalTerbit : Halaman : Halaman : KABUPATEN KABUPATEN TULULUNGAGUNG TULULUNGAGUNG Hari Uminarti,S.Kep.Ners Hari Uminarti,S.Kep.Ners NIP. 19661207 198901 2 001 NIP. 19661207 198901 2 001 KABUPATEN KABUPATEN TULUNGAGUNG TULUNGAGUNG

(2)
(3)

 Cara melaksanakan kegiatan

1) ANAMNESA

1. Menyapa pasien dengan ramah, sambil menatap mata pasien dengan lembut dan mengucapkan salam

2. Bila kunjungan yang pertama perlu menanyakan identitas pasien :Nama , umur, alamat rumah, pekerjaan.

3. Bila kunjungan ulang, maka jawaban pasien dicocokkan dengan kartu status pasien

4. Bertanya dengan ramah dan hati-hati tentang Riwayat penyakit :

  Apa gejala yang paling dirasakan sehingga bapak/ibu,Sdr/Sdri datang kesini? ” (menanyakan riwayat penyakit utama).

 Kapan pertama kali timbul keluhan ?

 Apakah keluhan ini timbul pertama kali atau sudah berulang ?

  Apakah ada riwayat trauma pada mata, atau terkena debu, binatang, cairan, dll ?

 Apakah ada keluhan/penyakit lain yang diderita (ex:DM,HT,dll) dan riwayat penyakit sebelumnya ?

 Adakah riwayat alergi (debu,asap

kendaraan,udara,makanan/minuman

 alergi obat,dll)

 Apakah sudah pernah berobat atau sudah minum obat- obatan tertentu ?( riwayat pengobatan sebelumnya )

 Apakah timbul gangguan penurunan penglihatan ?

 Spesifik Katarak :

 Apakah ada penurunan penglihatan/ pandangan buram, kabur, seperti tertutup kabut / berasap bahkan pada siang hari ?

 Apakah peka terhadap sinar atau cahaya ?

 Apakah terjadi diplobia/melihat dobel pada satu mata ?

 Apakah ada nyeri pada mata ?(biasanya pada katarak tidak disertai nyeri kecuali terdapat komplikasi lain)

 Kapan mulai terjadi kekeruhan lensa, sejak usia ?(untuk mengetahui jenis Katarak)

 Apakah ada riwayat trauma atau riwayat penyakit lain ? (Untuk mengetahui jenis Katarak)

Prosedur Tetap 1) Anamnesa 2) Pemeriksaan 3) Diagnosa 4) Penatalaksanaan 5) Konseling

(4)
(5)

2) PEMERIKSAAN

a) Pemeriksaan Fisik

 Pada saat pertama kali bertemu dengan pasien , kita melihat dan menilai keadaan

umum pasien, apakah pasien kelihatan sakit, lemah, pucat, atau tampak sehat, dan bagaimana pasien datang apakah bisa berjalan sendiri atau dibantu keluarga untuk menilai fungsi penglihatan.

 Melihat keadaan mata pasien, apakah mata tampak merah, adanya secret/kotoran,

sembab, ada benjolan apa tidak, lensa mata keruh apa tidak, apakah pada sklera tampak bersih,warna konjungtiva,dan apakah tampak tanda-tanda abnormal di bandingkan mata sehat.

Perhatikan :

 Lensa Perhatikan kejenihannya. Normal jernih, kalau keruh suspek katarak.  Cairan mata ( Normal, bertambah, berkurang) Untuk menentukan stadium katarak  Iris (Normal atau terdorong, tremulans ) Untuk menentukan stadium katarak

 Bilik mata depan ( Normal, dangkal ) Untuk menentukan stadium katarak

 Sudut bilik mata ( Normal, sempit, terbuka ) Untuk menentukan stadium katarak

b) Pemeriksaan fungsi Penglihatan

Lakukan pemeriksaan visus sesuai SOP pemeriksaan mata c) Pemeriksaan Stadium Katarak

 Lakukan Pemeriksaan selanjutnya apabila ada indikasi katarak, yaitu :

 Dari anamnesa diketahui adanya penurunan fungsi penglihatan ( mata buram ,redup, berkabut termasuk saat siang hari, diplobia, peka terhadap sinar, dll)

 Dari pemeriksaan Inspeksi ditemukan kekeruhan lensa

 Dari pemeriksaan Visus diperoleh adanya penurunan ketajaman penglihatan bukan karena kelainan refraksi

 Lakukan Shadow Test untuk mengetahui Stadium Katarak, dengan cara sebagai berikut :

Untuk melihat lensa lebih jelas bisa memakai obat tetes yang berisi midriatill yang fungsinya untuk midriasis pupil, jadi lensanya bisa lebih mudah dilihat

 Pasien diminta melihat lurus ke depan

 Lalu pemeriksa menyenteri mata pasien pada sudut 450 dari samping, dari

bayangan iris.

(6)
(7)

 Katarak matur : lensa lebih cembung karena menyerap cairan lebih

banyak,bayangan iris pada lensa terlihat kecil dan letaknya dekat terhadap pupil, shadow test (-)  ; katarak imatur: lensa masih kecil,terdapat bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil, shadow test (+)

3) PENEGAKAN DIAGNOSA

Dari Anamnesa dan Pemeriksaan dapat ditegakan Diagnosa Katarak sesuai dengan  jenis dan stadium Katarak

 A. Menurut Jenisnya :

 Katarak Kongenital apabila kekeruhan lensa mata timbul pada saat

pembentukan lensa, Sudah terdapat pada saat bayi baru lahir

 Katarak Senile apabila keluhan lensa yang terdapat pada usia diatas 50 tahun  Katarak Juvenile apabila mulai terbentuknya saat usia kurang dari 9 tahun dan

lebih dari 3 bulan biasanya merupakan lanjutan katarak kongenital

 Katarak komplikata apabila Katarak terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain

seperti penyakit sistemik, dan trauma B. Menurut Stadiumnya :

 Stadium insipien  Dimana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi

lensa

 Stadium imatur  Lensa yang degeneratif mulai menyerap cairan mata ke

dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung

 Stadium matur   merupakan proses degenerasi lanjut lensa , terjadi

kekeruhan seluruh lensa

 Stadium hipermatur  terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa

dapat mencair sehingga nucleus lensa tenggelam dalam korteks lensa ( katarak Morgagni)

PERBEDAAN KARAKTERISTIK KATARAK UNTUK MENEGAKAN DIAGNOSA SESUAI HASIL PEMERIKSAAN

INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR

KEKERUHAN RINGAN SEBAGIAN SELURUH MASIF

CAIRAN LENSA MATA

NORMAL BERTAMBAH NORMAL BERKURANG

IRIS NORMAL TERDORONG NORMAL TREMULANS

BILIK MATA DEPAN

NORMAL DANGKAL NORMAL DALAM

SUDUT BILIK MATA

NORMAL SEMPIT NORMAL TERBUKA

SHADOW TEST

( - ) ( + ) ( - )

+/-VISUS ( + ) < << <<<

PENYULIT ( - ) GLAUKOMA ( - ) UVEITIS+

(8)
(9)

) PENATALAKSANAAN

Setelah ditegakan diagnosa Katarak maka lakukan rujukan ke pelayanan kesehatan rujukan / Rumah Sakit sesuai SOP untuk penanganan lebih lanjut.

5) KONSELING

 Sarankan pada penderita rutin kontrol ke Rumah Sakit atau dokter spesialis mata untuk melakukan pengecekan retina serta ketajaman visual secara berkala.

 Sarankan kepada penderita untuk selalu menggunakan sunglass saat beraktivitas diluar ruangan, hindari paparan sinar matahari langsung, dan cahaya yang terlalu terang.

 Sarankan kepada penderita untuk tidak merokok serta jangan mengkonsumsi minuman beralkohol.

 Anjurkan penderita makan makanan bergizi yang mengandung vitamin A, C, E, dan protein seperti buah dan sayur berwarna terang, beras merah, kacang-kacangan, sereal, minyak canola serta ikan.

 Hindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak dan garam. 6) PENCATATAN DAN PELAPORAN

 Setiap orang yang datang berobat ke Puskesmas dimasukan ke register harian dan simphustronik

  Setiap orang yang datang ke Puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan indra dimasukan dalam register harian program kesehatan indra

 Laporan dari Pengelola program kesehatan Indra Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dilakukan setiap Tribulan ( Tiga bulan ) dan diambil dari register harian program kesehatan Indra.

(10)

Referensi

Dokumen terkait