• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BULAN DESEMBER 2011 KOTA BANJARMASIN INFLASI SEBESAR 1,07 PERSEN Pada bulan Desember 2011 Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 1,07 persen. Dari 66 kota di Indonesia, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 2,19 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,02 persen.

Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,68 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,59 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen. Sementara itu deflasi terjadi pada kelompok sandang dan pendidikan rekreasi dan olah raga sebesar 0,08 persen dan 0,09 persen.

Menurut komponennya, di bulan Desember barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 3,07 persen dan komponen inti (core inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,48 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2011 tercatat sebesar 3,98 persen. Dari 7 kelompok pengeluaran, sepanjang tahun 2011 kelompok sandang mengalami inflasi tertinggi sebesar 9,57 persen, sedangkan kelompok bahan makanan mengalami inflasi terendah sebesar 1,39 persen.

No. 01/01/63/Th. XVI, 2 Januari 2012

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

KALIMANTAN SELATAN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Desember 2011 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan penghitungan tahun dasar 2007 = 100, pada bulan Desember 2011 Kota Banjarmasin mengalami inflasi 1,07 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,96 pada bulan November 2011 menjadi 135,40 pada bulan Desember 2011.

Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,68 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,59 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen. Sementara itu deflasi terjadi pada kelompok sandang dan kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,09 persen.

Sepuluh komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi selama bulan Desember 2011 adalah: Daging ayam ras, gabus, ikan bakar, telur ayam ras, beras, sewa rumah,cabe merah, ikan kembung/gembung, minyak goreng dan semen. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat terjadinya deflasi selama bulan Desember 2011 adalah: Kacang panjang, labu parang/merah/manis, bawang merah, ikan asin

(2)

telang, telur itik, ketimun, ikan lele, emas perhiasan, daging sapi, dan ikan selar.

Sepuluh komoditas utama yang memberikan sumbangan inflasi terbesar selama tahun 2011 adalah Emas perhiasan sebesar 0,5631 persen (naik 19,82 persen), sewa rumah 0,4675 persen (naik 7,92 persen), bahan bakar rumahtangga 0,4126 persen (naik 12,70 persen), rokok kretek filter 0,3642 persen (naik 15,08 persen), daging ayam ras 0,2872 persen (naik 14,11 persen), tarip air minum PAM 0,2614 persen (naik 15,05 persen), ikan bakar 0,1951 persen (naik 12,91 persen), udang basah 0,1589 persen (naik 16,20 persen), mobil 0,1536 persen (naik 6,09 persen) dan angkutan udara 0,1305 persen (naik 18,92 persen).

Tabel 1. Sepuluh Pendorong Inflasi Utama selama Tahun 2011

No Komoditas Jan-Des 2011

Persen perubahan Harga Andil

1 EMAS PERHIASAN 19,8241 0,5631

2 SEWA RUMAH 7,9190 0,4675

3 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 12,7043 0,4126

4 ROKOK KRETEK FILTER 15,0808 0,3642

5 DAGING AYAM RAS 14,1099 0,2872

6 TARIP AIR MINUM PAM 15,0538 0,2614

7 IKAN BAKAR 12,9106 0,1951

8 UDANG BASAH 16,2045 0,1589

9 MOBIL 6,0915 0,1536

10 ANGKUTAN UDARA 18,9198 0,1305

Sepuluh komoditas utama yang memberikan sumbangan deflasi terbesar selama tahun 2011 adalah beras 0,6355 persen (turun 7,58 persen) , cabe rawit 0,1436 persen (turun 64,61 persen), gula pasir 0,1405 persen (turun 7,70 persen), telepon seluler 0,1053 persen (turun 11,34 persen), bawang putih 0,0824 persen (turun 25,80 persen), bawang merah 0,0701 persen (turun 16,59 persen), bayam 0,0507 persen (turun 30,46 persen), terong panjang 0,0337 persen (turun 22,09 persen), labu parang/manis/merah 0,0316 persen (turun 22,02 persen) dan ikan layang 0,0267 persen (turun 25,01 persen).

Tabel 2

Sepuluh Penahan Inflasi (deflasi) Utama selama Tahun 2011

No Komoditas Jan-Des 2011

Persen perubahan Harga Andil

1 BERAS -7,5802 -0,6355 2 CABE RAWIT -64,6083 -0,1436 3 GULA PASIR -7,7011 -0,1405 4 TELEPON SELULER -11,3386 -0,1053 5 BAWANG PUTIH -25,7986 -0,0824 6 BAWANG MERAH -16,5860 -0,0701 7 BAYAM -30,4650 -0,0507 8 TERONG PANJANG -22,0940 -0,0337 9 LABU PARANG/MANIS/MERAH -22,0162 -0,0316 10 LAYANG -25,0051 -0,0267

(3)

Dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2011, secara umum di Banjarmasin sudah terjadi inflasi sebesar 3,98 persen. Dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi tahun kalender terbesar terjadi pada kelompok sandang sebesar 9,57 persen, sedangkan inflasi tahun kalender terkecil terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,39 persen.

Tabel 3

Laju inflasi Kota Banjarmasin 2011 Tahun Kalender 2011 menurut Kelompok Pengeluaran

(2007 = 100)

IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Desember 2010 Des 2011 Des 2011 *) tahun

Kalender 2011**)

[2] [3] [4] [5]

U m u m 130,22 135,40 1,07 3,98

1 Bahan Makanan 157,25 159,43 3,02 1,39

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau

136,65 142,80 0,68 4,50

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

120,24 128,62 0,59 6,97

4 Sandang 129,76 142,18 -0,08 9,57

5 Kesehatan 115,30 119,80 0,09 3,90

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 118,66 121,15 -0,09 2,10

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa

Keuangan

106,76 108,72 0,14 1,84

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2011 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010

Dilihat dari kelompok, sumbangan inflasi pada bulan Desember terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,7892 persen dan sumbangan inflasi terkecil terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,0034 persen. Sumbangan inflasi selama bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011 terbesar terjadi pada kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,3608 persen dan terkecil terjadi pada sub kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,1019 persen.

Tabel 4

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Banjarmasin bulan Januari - Desember 2011

No. Kelompok Andil bulan Desember Andil Bulan Jan-Des [1] [2] [3] [4] 1 U M U M / T O T A L 1,07 3,98 2 Bahan Makanan 0,7892 0,3791

3 Makanan Jadi, Minuman dan Tembakau 0,1557 1,0257

4 Perumahan, Air Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,1201 1,3608

5 Sandang -0,0067 0,7041

6 Kesehatan 0,0034 0,1388

7 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga -0,0046 0,1019

(4)

Tabel 5

Laju inflasi Kota Banjarmasin Tahun 2011, menurut Komponen

IHK IHK Inflasi

bulan Des 2010 Des 2011 Des 2011 *) 2011**) [2] [3] [4] [5] [6] U m u m 130,22 135,40 1,07 3,98 1,07 Diatur Pemerintah 127,35 136,46 0,15 7,15 0,1463 Bergejolak (Volatile) 160,43 160,51 3,07 0,05 3,0732 Inti (core) 120,33 126,24 0,48 4,91 0,4779 Komponen [1] Andil Inflasi Desember 2011 Inflasi Tahun Kalender

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2011 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010

Menurut komponennya barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum di bulan Desember 2011 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 3,07 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Sepanjang tahun 2011, harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 7,15 persen, harga yang bergejolak 0,05 persen dan komponen inti mengalami inflasi 4,91 persen.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,79 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 154,76 pada November 2011 menjadi 159,43 pada bulan Desember 2011.

Tabel 6

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok bahan makanan dirinci menurut sub kelompok padan bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 1 BAHAN MAKANAN 3,02 0,7891 1,39 0,3791 101 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 0,94 0,0792 -5,83 -0,5416

102 Daging dan Hasil-hasilnya 10,67 0,2986 12,47 0,3532

103 Ikan Segar 6,07 0,3133 7,48 0,3918

104 Ikan Diawetkan -0,61 -0,0043 7,32 0,0487

105 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 2,89 0,0734 7,51 0,1879

106 Sayur-sayuran -4,09 -0,0532 -3,31 -0,0439

107 Kacang - kacangan -0,78 -0,0032 5,09 0,0201

108 Buah - buahan -0,38 -0,0048 9,04 0,1079

109 Bumbu - bumbuan 2,50 0,0528 -6,79 -0,1619

110 Lemak dan Minyak 2,74 0,0373 0,64 0,0091

(5)

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 6 sub kelompok mengalami inflasi, 4 sub kelompok mengalami deflasi dan 1 kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 10.67 persen dan inflasi terendah pada terjadi pada sub kelompok padi-padian dan hasil-hasilnya sebesar 0,94 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar 4,09 persen, dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,61 persen, sedangkan sub kelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,7891 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Daging ayam ras sebesar 0,3052 persen, ikan gabus segar sebesar 0,1853 persen, telur ayam ras sebesar 0,0811 persen, beras sebesar 0,0792 persen, cabe merah sebesar 0,0680 persen, ikan kembung/gembung sebesar 0,0389 persen, minyak goreng sebesar 0,0373 persen, ikan nila sebesar 0,0207 persen, ikan seluang sebesar 0,0188 persen, dan ikan sepat siam sebesar 0,0164 persen. Sedangkan komoditas memberikan sumbangan deflasi adalah kacang panjang sebesar 0,0254 persen, labu parang/merah/manis sebesar 0,0219 persen, bawang merah sebesar 0,0201 persen, ikan asin telang sebesar 0,0129 persen, telur itik sebesar 0,0112 persen, ketimun sebesar 0,0110 persen, ikan lele sebesar 0,0108 persen, daging sapi sebesar 0,0060, ikan selar sebesar 0,0057 persen, dan sawi hijau sebesar 0,0049 persen.

Kelompok ini selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3791 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Daging ayam ras sebesar 0,2872 persen, udang basah sebesar 0,1598 persen, telur ayam ras sebesar 0,1182 persen, mie instant kering sebesar 0,0830 persen, ikan gabus sebesar 0,0634 persen, cabe merah sebesar 0,0627 persen, ikan sepat siam sebesar 0,0465 persen, ikan patin sebesar 0,0441 persen, pepaya sebesar 0,0428 persen, dan daging ayam kampung sebesar 0,0400 persen. Sedangkan komoditas memberikan sumbangan deflasi selama tahun 2011 adalah beras sebesar 0,6335 persen, cabe rawit sebesar 0,1436 persen, bawang putih sebesar 0,0824 persen, bawang merah sebesar 0,0701 persen, bayam sebesar 0,0507 persen, terong panjang sebesar 0,0337 persen, labu parang/manis/merah sebesar 0,0316 persen, ikan layang sebesar 0,0267, sawi hijau sebesar 0,0125 persen, dan ikan lele sebesar 0,0111 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,68 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 141,84 pada bulan November 2011 menjadi 142,80 pada bulan Desember 2011.

Tabel 7

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok makanan jadi dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 0,68 0,1557 4,50 1,0257

201 Makanan Jadi 0,82 0,1259 3,76 0,5720

202 Minuman yang Tidak Beralkohol 0,10 0,0035 -1,24 -0,0470 203 Tembakau dan Minuman Beralkohol 0,63 0,0263 13,08 0,5007

(6)

Dari 3 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,82 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,10 persen.

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.1557 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: ikan bakar sebesar 0,1135 persen, rokok kretek sebesar 0,0130 persen, rokok kretek filter sebesar 0,0114 persen, roti manis sebesar 0,0092 persen, air kemasan sebesar 0,0043 persen, pizza sebesar 0,0032 persen, dan ice cream sebesar 0,0008 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir sebesar 0,0016 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,0257 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: rokok kretek filter sebesar 0,3642 persen, ikan bakar sebesar 0,1951 persen, rokok kretek sebesar 0,1104 persen, nasi sebesar 0,0886 persen, ketupat/lontong sayur sebesar 0,0697 persen, pepes sebesar 0,0419 persen, bubur sebesar 0,0376 persen, roti manis sebesar 0,0313 persen, mie sebesar 0,0283 persen dan air kemasan sebesar 0,0273 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2011 adalah makanan ringan/snack sebesar 0,0147 persen, teh sebesar 0,0014 persen, dan biskuit sebesar 0,0013 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 127,86 pada bulan November 2011 menjadi 128,62 pada bulan Desember 2011.

Dari 4 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini 2 sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 1,22 persen, dan kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,29 persen, sedangkan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Tabel 8

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,59 0,1201 6,97 1,3608

301 Biaya Tempat Tinggal 1,22 0,1152 6,76 0,6190

302 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0,00 0,0000 9,09 0,6795

303 Perlengkapan Rumahtangga 0,00 0,0000 -0,16 -0,0020

304 Penyelenggaraan Rumahtangga 0,29 0,0049 3,84 0,0643

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 1.1201 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sewa rumah sebesar 0,0759 persen, semen sebesar 0,0244 persen, kontrak rumah sebesar 0,0082 persen, sabun detergen bubuk sebesar 0,0035 persen, kayu lapis sebesar 0,0029 persen, kayu balokan sebesar 0,0024 persen, upah pembantu rumahtangga sebesar 0,0014 persen, papan sebesar 0,0013 persen, dan paku sebesar 0,0004 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cat tembok sebesar 0,0003 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 1.3608 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sewa rumah sebesar 0,4675

(7)

persen, bahan bakar rumahtangga sebesar 0,4126 persen, tarip air minum PAM sebesar 0,2614 persen, semen sebesar 0,0431 persen, papan sebesar 0,0348 persen, biaya keamanan sebesar 0,0310 persen, batu bata/batu tela sebesar 0,0242 persen, kontrak rumah sebesar 0,0149 persen, sabun detergen bubuk sebesar 0,0132 persen, dan pembasmi nyamuk cair sebesar 0,0117 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2011 adalah gelas minum sebesar 0,0088 persen, kulkas/lemari es sebesar 0,0052 persen, kompor sebesar 0,0028 persen, mesin cuci sebesar 0,0019 persen, dan paku sebesar 0,0014 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Desember 2011 mengalami deflasi 0,08 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 142,30 pada bulan November 2011 menjadi 142,18 pada bulan Desember 2011.

Tabel 9

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok sandang dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 4 SANDANG -0,08 -0,0067 9,57 0,7041 401 Sandang Laki-laki -0,02 -0,0002 3,28 0,0443 402 Sandang Wanita 0,00 0,0000 2,25 0,0368 403 Sandang Anak-anak 0,00 0,0000 3,90 0,0432

404 Barang Pribadi dan Sandang Lain -0,17 -0,0065 17,76 0,5798

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 2 sub kelompok mengalami deflasi, dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Deflasi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,17 persen, sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,02 persen, sedangkan sub kelompok sandang anak-anak dan sub kelompok sandang wanita tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0067 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: emas perhiasan sebesar 0,0065 persen, dan sepatu laki-laki dewasa sebesar 0,0002 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.7041 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,5631 persen, seragam sekolah anak-anak sebesar 0,0299 persen, celana dalam wanita sebesar 0,0190 persen, sarung katun sebesar 0,0157 persen, celana panjang jeans laki-laki dewasa sebesar 0,0138 persen, jaket sebesar 0,0113 persen, celana panjang jeans anak-anak sebesar 0,0089 persen, jam tangan sebesar 0,0080 persen, bh katun sebesar 0,0055 persen, dan kemeja pendek katun sebesar 0,0046 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2011 adalah sepatu laki-laki dewasa sebesar 0,0059 persen, dan sandal kulit laki-laki dewasa sebesar 0,0065 persen. 5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,09 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 119,69 pada bulan November 2011 menjadi 119,80 pada bulan Desember 2011.

(8)

Tabel 10

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok kesehatan dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 5 KESEHATAN 0,09 0,0035 3,90 0,1388 501 Jasa Kesehatan 0,00 0,0000 9,51 0,0910 502 Obat-obatan 0,49 0,0035 3,15 0,0222

503 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,0000 0,25 0,0011

504 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,00 0,0000 1,69 0,0245

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok obat obatan sebesar 0,49 persen. Sementara itu sub kelompok lainya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0035 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: obat sakit kepala sebesar 0,0001 persen, alat kontrasepsi sebesar 0,0026 persen, dan obat flu masing-masing sebesar 0,0007 persen. Kelompok ini selama selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.1388 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarip rumah sakit sebesar 0,0663 persen, ongkos bidan sebesar 0,0247 persen, pasta gigi sebesar 0,0160 persen, obat flu sebesar 0,0052 persen, obat dengan resep sebesar 0,0047 persen, vitamin sebesar 0,0044 persen, bedak sebesar 0,0037 persen, alat kontrasepsi sebesar 0,0037 persen, sabun mandi sebesar 0,0034 persen, dan obat gosok sebesar 0,0033 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2011 adalah sikat gigi sebesar 0,0002 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Tabel 11

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 6

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH

RAGA -0,09 -0,0045 2,10 0,1019

601 Pendidikan 0,00 0,0000 2,60 0,0603

602 Kursus-kursus / Pelatihan 0,00 0,0000 0,91 0,0027

603 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan -0,56 -0,0045 2,47 0,0197

604 Rekreasi 0,00 0,0000 1,36 0,0182

605 Olahraga 0,00 0,0000 1,09 0,0009

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Desember 2011 mengalami deflasi 0,09 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 121,26 pada bulan November 2011 menjadi 121,15 pada bulan Desember 2011.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami deflasi yakni sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,56 persen, dan 4 sub kelompok tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah buku pelajaran SMP

(9)

sebesar 0,0048 persen dan yang memberikan sumbangan inflasi adalah buku pelajaran SD sebesar 0,0002 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.1019 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bioskop sebesar 0,0266 persen, akademi perguruan tinggi sebesar 0,0254 persen, SLTA sebesar 0,0219 persen, SLTP sebesar 0,0122 persen, tas sekolah sebesar 0,0078 persen, buku pelajaran SMP sebesar 0,0048 persen, buku pelajaran SD sebesar 0,0041 persen, personal komputer/dekstop sebesar 0,0039 persen, kursus komputer sebesar 0,0027 persen, dan buku pelajaran Akademi/universitas sebesar 0,0023 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2011 adalah telivisi berwarna sebesar 0,0088 persen, laptop/notebook sebesar 0,0059 persen, dan sepeda anak sebesar 0,0022 persen .

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0.14 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 108,57 persen pada bulan November 2011 menjadi 108,72 pada bulan Desember 2011.

Tabel 12

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 0,14 0,0201 1,84 0,2668

701 Transpor 0,19 0,0201 3,24 0,3333

702 Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,0000 -3,86 -0,1050

703 Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,0000 2,74 0,0384

704 Jasa Keuangan 0,00 0,0000 0,00 0,0000

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi yakni pada sub kelompok transpor sebesar 0,19 persen, sedangkan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Desember 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0201 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: angkutan udara sebesar 0,0214 persen. Sedangkan komoditas dominan memberikan sumbangan deflasi adalah: bensin sebesar 0,0013 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.2668 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mobil sebesar 0,1536 persen, angkutan udara sebesar 0,1305 persen, tarip sewa becak sebesar 0,0289 persen, pemeliharaan service sebesar 0,0216 persen, sepeda motor sebesar 0,0166 persen, perbaikan ringan kendaraan sebesar 0,0110 persen, bensin sebesar 0,0108 persen, angkutan laut sebesar 0,0054 persen, ban luar motor sebesar 0,0054 persen, dan sepeda sebesar 0,0030 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2011 adalah telpon seluler sebesar 0,1053 persen .

(10)

INFLASI TAHUNAN

Sampai dengan bulan Desember 2011 ini, laju inflasi tahun kalender mencapai 3,98 persen. Dilihat dari 5 tahun terakhir, kondisi tahun 2011 masih lebih tinggi dari tahun 2009 namun jauh lebih rendah dibandingkan kondisi tahun 2007, 2008 dan 2010

Tabel 13

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2007– 2011

Inflasi 2007 2008 2009 2010 2011

1. Desember 1,15 -0,03 0,26 1,17 1,07

2. Januari – Desember (Tahun Kalender)

7,78 11,62 3,86 9,06 3,98 3. Desember terhadap Desember

(year on year) (tahun n) (tahun n-1)

(11)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Dari 66 kota di Indonesia, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 2,19 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,02 persen.

Dari 8 kota-kota IHK di wilayah pulau Kalimantan, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,15 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Balikpapan sebesar 0,26 persen sebagaimana terlihat pada tabel 14.

Tabel 14

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2011 Kota-kota di Pulau Kalimantan

(12)

Lampiran 1 Tabel 1 IHK Gabungan 66 Kota Bulan Desember 2011 menurut Urutan Inflasi

No Kota IHK Desember 2011 % perub thd November 2011 Tahun Kalender Y o Y IHK Des 2010 1 KUPANG 138,37 2,19 4,32 4,32 132,64 2 SIBOLGA 136,15 1,82 3,71 3,71 131,28 3 MATARAM 141,21 1,71 6,38 6,38 132,74 4 TERNATE 132,51 1,61 4,52 4,52 126,78 5 TARAKAN 150,92 1,53 6,43 6,43 141,80 6 PALU 134,45 1,52 4,47 4,47 128,70 7 MANOKWARI 143,12 1,42 3,64 3,64 138,10 8 SUMENEP 127,01 1,19 4,18 4,18 121,91 9 BIMA 141,10 1,19 7,19 7,19 131,63 10 SORONG 146,03 1,19 0,90 0,90 144,73 11 PONTIANAK 137,23 1,15 4,91 4,91 130,81 12 PALANGKA RAYA 135,79 1,07 5,28 5,28 128,98 13 BANJARMASIN 135,40 1,07 3,98 3,98 130,22 14 DUMAI 133,98 1,03 3,09 3,09 129,96 15 MANADO 126,11 0,94 0,67 0,67 125,27 16 BANDA ACEH 127,12 0,91 3,32 3,32 123,03 17 SAMPIT 131,31 0,87 3,60 3,60 126,75 18 BANDUNG 123,60 0,84 2,75 2,75 120,29 19 BEKASI 128,21 0,79 3,45 3,45 123,93 20 MAKASSAR 129,02 0,77 2,87 2,87 125,42 21 CILEGON 128,86 0,73 2,35 2,35 125,90 22 MAUMERE 145,71 0,73 6,59 6,59 136,70 23 PEKAN BARU 129,35 0,69 5,09 5,09 123,09 24 PAREPARE 130,22 0,69 1,60 1,60 128,17 25 CIREBON 134,34 0,67 3,20 3,20 130,18 26 KEDIRI 128,65 0,67 3,62 3,62 124,15 27 MALANG 129,91 0,67 4,05 4,05 124,85 28 JAMBI 133,49 0,66 2,76 2,76 129,91 29 GORONTALO 132,30 0,66 4,08 4,08 127,11 30 SINGKAWANG 134,74 0,65 6,72 6,72 126,26 31 PADANG SIDEMPUAN 132,33 0,63 4,66 4,66 126,44 32 SURAKARTA 120,98 0,62 1,93 1,93 118,69 33 SURABAYA 129,36 0,59 4,72 4,72 123,53

(13)

Lanjutan .... Lampiran 1 No Kota IHK Desember 2011 % perub thd November 2011 Tahun Kalender Y o Y IHK Des 2010 34 PEMATANG SIANTAR 132,85 0,57 4,25 4,25 127,44 35 SAMARINDA 138,22 0,57 6,23 6,23 130,11 36 JEMBER 130,02 0,54 2,43 2,43 126,93 37 MADIUN 133,50 0,52 3,49 3,49 129,00 38 TASIKMALAYA 131,80 0,51 4,17 4,17 126,53 39 SUKABUMI 130,04 0,50 4,26 4,26 124,73 40 JAKARTA 127,80 0,49 3,97 3,97 122,92 41 DENPASAR 130,46 0,49 3,75 3,75 125,75 42 PADANG 134,55 0,48 5,37 5,37 127,69 43 YOGYAKARTA 130,11 0,48 3,88 3,88 125,25 44 MEDAN 130,21 0,46 3,54 3,54 125,76 45 AMBON 131,87 0,43 2,85 2,85 128,22 46 PANGKAL PINANG 139,69 0,40 5,00 5,00 133,04 47 PROBOLINGGO 132,75 0,40 3,78 3,78 127,92 48 DEPOK 128,26 0,38 2,95 2,95 124,59 49 SEMARANG 128,08 0,38 2,87 2,87 124,51 50 TANGERANG 130,47 0,38 3,78 3,78 125,72 51 JAYAPURA 126,97 0,36 3,40 3,40 122,80 52 PALEMBANG 129,91 0,35 3,78 3,78 125,18 53 SERANG 133,46 0,32 2,78 2,78 129,85 54 BALIKPAPAN 135,51 0,26 6,45 6,45 127,30 55 BANDAR LAMPUNG 141,24 0,19 4,24 4,24 135,50 56 KENDARI 134,11 0,19 5,09 5,09 127,61 57 PALOPO 136,61 0,18 3,35 3,35 132,18 58 LHOKSEUMAWE 133,00 0,15 3,55 3,55 128,44 59 BATAM 125,29 0,09 3,76 3,76 120,75 60 BOGOR 129,89 0,07 2,85 2,85 126,29 61 PURWOKERTO 128,01 0,07 3,40 3,40 123,80 62 TEGAL 130,23 0,06 2,58 2,58 126,95 63 BENGKULU 136,08 0,04 3,96 3,96 130,90 64 WATAMPONE 143,59 0,04 3,94 3,94 138,15 65 MAMUJU 133,85 0,03 4,91 4,91 127,59 66 TANJUNG PINANG 129,86 0,02 3,32 3,32 125,69

(14)

Lampiran 2

Tabel 2 : IHK dan Persentase Perubahannya Bulan Desember 2011 (2007=100) Kota Banjarmasin

Sub Kelompok/Kelompok IHK % Perubahan Desember 2010 Des 2010 November 2011 Desember

2011 MoM Kalender YoY

UMUM 130.22 130.22 133,96 135,40 1,07 3,98 3,98

BAHAN MAKANAN 157.25 157.25 154,76 159,43 3,02 1,39 1,39

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 185.04 185.04 172,63 174,25 0,94 -5,83 -5,83

Daging dan Hasil-hasilnya 165.91 165.91 168,61 186,61 10,68 12,48 12,48

Ikan Segar 152.87 152.87 154,90 164,30 6,07 7,48 7,48

Ikan Diawetkan 147.61 147.61 159,39 158,42 -0,61 7,32 7,32

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 118.98 118.98 124,32 127,91 2,89 7,51 7,51

Sayur-sayuran 138.24 138.24 139,36 133,66 -4,09 -3,31 -3,31

Kacang - kacangan 128.20 128.20 135,79 134,73 -0,78 5,09 5,09

Buah - buahan 125.55 125.55 137,41 136,89 -0,38 9,03 9,03

Bumbu - bumbuan 213.37 213.37 194,03 198,89 2,50 -6,79 -6,79

Lemak dan Minyak 115.07 115.07 112,71 115,80 2,74 0,63 0,63

Bahan Makanan Lainnya 96.49 96.49 102,88 102,88 0,00 6,62 6,62

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 136.65 136.65 141,84 142,80 0,68 4,50 4,50

Makanan Jadi 134.76 134.76 138,69 139,83 0,82 3,76 3,76

Minuman yang Tidak Beralkohol 144.85 144.85 142,91 143,05 0,10 -1,24 -1,24

Tembakau dan Minuman Beralkohol 136.64 136.64 153,55 154,51 0,63 13,08 13,08

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 120.24 120.24 127,86 128,62 0,59 6,97 6,97

Biaya Tempat Tinggal 108.76 108.76 114,71 116,11 1,22 6,76 6,76

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 142.57 142.57 155,53 155,53 0,00 9,09 9,09

Perlengkapan Rumahtangga 116.42 116.42 116,23 116,23 0,00 -0,16 -0,16 Penyelenggaraan Rumahtangga 109.49 109.49 113,36 113,69 0,29 3,84 3,84 SANDANG 129.76 129.76 142,30 142,18 -0,08 9,57 9,57 Sandang Laki-laki 119.16 119.16 123,09 123,07 -0,02 3,28 3,28 Sandang Wanita 117.25 117.25 119,89 119,89 0,00 2,25 2,25 Sandang Anak-anak 113.71 113.71 118,15 118,15 0,00 3,90 3,90

Barang Pribadi dan Sandang Lain 150.53 150.53 177,58 177,27 -0,17 17,76 17,76

KESEHATAN 115.30 115.30 119,69 119,80 0,09 3,90 3,90

Jasa Kesehatan 109.90 109.90 120,35 120,35 0,00 9,51 9,51

Obat-obatan 116.17 116.17 119,24 119,83 0,49 3,15 3,15

Jasa Perawatan Jasmani 182.73 182.73 183,18 183,18 0,00 0,25 0,25

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 106.43 106.43 108,23 108,23 0,00 1,69 1,69

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 118.66 118.66 121,26 121,15 -0,09 2,10 2,10

Pendidikan 124.72 124.72 127,96 127,96 0,00 2,60 2,60

Kursus-kursus / Pelatihan 123.70 123.70 124,83 124,83 0,00 0,91 0,91

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 115.95 115.95 119,48 118,81 -0,56 2,47 2,47

Rekreasi 110.68 110.68 112,18 112,18 0,00 1,36 1,36

Olahraga 106.79 106.79 107,95 107,95 0,00 1,09 1,09

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 106.76 106.76 108,57 108,72 0,14 1,84 1,84

Transpor 110.30 110.30 113,65 113,87 0,19 3,24 3,24

Komunikasi Dan Pengiriman 85.14 85.14 81,85 81,85 0,00 -3,86 -3,86

Sarana dan Penunjang Transpor 143.67 143.67 147,60 147,60 0,00 2,74 2,74

Gambar

Tabel 1. Sepuluh Pendorong Inflasi Utama selama Tahun 2011
Tabel 2 : IHK  dan Persentase Perubahannya Bulan  Desember  2011  (2007=100) Kota Banjarmasin

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa, pada menit ke-5 hasil uji disolusi menunjukkan bahwa, bahan aktif yang diuji berupa parasetamol yang terdapat dalam cangkang KK sudah

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Budiono, Guru Kelas VIA MI Badrussalam Kali Kendal Surabaya, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2017... kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan

Pembuatan keputusan yang salah akan berakhir pada pengelolaan keuangan yang buruk dan tidak efektif dapat mengakibatkan perilaku masyarakat yang rentan akan krisis keuangan

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC