STATUS KEPEMILIKAN TANAH PEMBERIAN ORANGTUA
KEPADA ANAK PEREMPUAN MELALUI PAUSEANG PADA
MASYARAKAT BATAK TOBA DI KEC.DOLOK SANGGUL
KAB.HUMBANG HASUNDUTAN
TESIS
Oleh
TIGOR SINAMBELA
117011115/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
STATUS KEPEMILIKAN TANAH PEMBERIAN ORANGTUA
KEPADA ANAK PEREMPUAN MELALUI PAUSEANG PADA
MASYARAKAT BATAK TOBA DI KEC.DOLOK SANGGUL
KAB. HUMBANG HASUNDUTAN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
TIGOR SINAMBELA
117011115/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : STATUS KEPEMILIKAN TANAH PEMBERIAN
ORANGTUA KEPADA ANAK PEREMPUAN
MELALUI PAUSEANG PADA MASYARAKAT
BATAK TOBA DI KEC. DOLOK SANGGUL KAB. HUMBANG HASUNDUTAN
Nama Mahasiswa : TIGOR SINAMBELA
Nomor Pokok : 117011115
Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum) (Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 15 Januari 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum
Anggota : 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum 2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : TIGOR SINAMBELA
Nim : 117011115
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : STATUS KEPEMILIKAN TANAH PEMBERIAN
ORANGTUA KEPADA ANAK PEREMPUAN MELALUI PAUSEANG PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KEC. DOLOK SANGGUL KAB. HUMBANG
HASUNDUTAN
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : TIGOR SINAMBELA Nim : 117011115
i
ABSTRAK
Masyarakat Batak Toba yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, menurut hukum waris adat Batak Toba hanya mengenal anak laki-laki sebagai ahli waris. Anak perempuan tidak mempunyai hak atas bagian dari harta peninggalan orangtuanya, namun anak perempuan dapat menikmati bagiandari harta kekayaan orangtuanya melalui pemberian. Pauseang merupakan salah satu bentuk pemberian sebelum atau setelah anak perempuan berumah tangga, dimana pemberian dapat berupa benda-benda seperti emas, perabotan rumah tangga, perhiasan, dan tanah yang berbentuk sawah, kebun, ladang maupun tanah pekarangan. Penelitian yang mendalam terhadap pemberian tanah melalui pauseang perlu dilakukan, mengingat kedudukan anak perempuan saat ini telah menuju ke arah kedudukan yang sama dengan anak laki-laki secara nasional. Di samping itu, tanah sebagai objek pemberian, tidak terlepas kaitannya dari hukum tanah marga yang berlaku. Penelitian terhadap pemberian tanah melalui pauseang dilakukan untuk mengetahui alasan pemberian tanah melalui pauseang dilakukan dan juga untuk mengetahui status kepemilikan anak perempuan terhadap tanah pemberian tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis
empiris dengan sifat penelitian yang deskriptif analitis. Penelitian menganalisis
data yang diperoleh dan menggambarkan gejala-gejala, fakta-fakta serta aspek-aspek seperti menganalisis hubungan kekerabatan masyarakat, hukum waris adat, serta kedudukan anak perempuan dalam hukum adat Batak Toba. Analisis tersebut dilakukan sehingga dapat diketahui dan diperoleh hasil/ jawaban dari permasalahan.
Berdasarkan hasil penelitian, pemberian tanah melalui pauseang kepada anak perempuan dilakukan karena faktor kasih sayang, ekonomi, tanah sebagai identitas kekerabatan dan kehormatan keluarga. Perkembangan kedudukan anak perempuan sebagai ahli waris secara nasional, tidak menyebabkan anak perempuan mempunyai hak milik atas tanah pemberian orangtuanya, melainkan hanya terbatas pada hak pakai saja.
ii ABSTRACT
Batak Toba community practices patrilineal kinship, and adat inheritance law in Batak Toba community only recognizes son as the heir; however, a daughter has the right to ‘inherit’ a part of her parents’ property as a gift. ‘Pauseang’ is one of the types of gift before and after a daughter gets married; the gift can be objects such as gold, furniture, jewelry, and a plot of land such as irrigated rice field, dry field, small field, and garden. A profound research on the giving of land through ‘pauseang’ needed to be conducted since nationally the position of a daughter today tends to be equal to that of a son. Besides that, land as a gift cannot be separated from the prevailing rule of marga land. The research on the giving of land through ‘pauseang’ was conducted to find out the reason for giving land through ‘pauseang’ and to find out the status of a daughter’s ownership of the land.
The research used judicial empirical analysis with descriptive analytic method. It analyzed the gathered data and described phenomena, facts, and other aspects such as analyzing kinship relationship, adat inheritance law, and the position of a daughter in adat law of Batak Toba. The analysis was conducted to find out and to obtain the result/answer of the problems.
Based on the result of the research, it was found that the giving of land through ‘pauseang’ was done because the factors of love and affection, economy, and land as the identity for kinship and for family honor. The development of a daughter’s position as an heir nationally did not cause her to have property rights on land, given by her parents; she only had the right of use.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan kuasa-Nya dalam mengiringi langkah Penulis menyelesaikan tesis ini dengan judul “Status Kepemilikan Tanah Pemberian Orangtua kepada Anak Perempuan melalui Pauseang pada Masyarakat Batak Toba di Kec.Dolok Sanggul Kab.Humbang Hasundutan”.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Keberhasilan dalam penulisan tesis diperoleh dengan melalui beberapa proses, dimana dalam proses penulisan sampai dengan selesai tidak terlepas dari peran para pihak yang turut serta dalam memberi arahan, bimbingan, saran, kritik dan motivasi. Sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini, Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA (K) Rektor Universitas Sumatera Utara atas sarana dan fasilitas kampus yang mendukung Penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dedikasi dalam memimpin dan memajukan Fakultas Hukum sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan (MKn), dimana selama masa kepemimpinannya telah menciptakan dan menjamin terlaksananya proses belajar mengajar dengan baik dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A., SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
iv
4. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang di tengah-tengah kesibukannya masih dapat meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.
5. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum dan Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan penuh perhatian memberikan arahan, saran, kritik maupun motivasi sehingga tesis dapat diselesaikan dengan baik.
7. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A., SH., CN., M.Hum dan Bapak Notaris Dr. H. Syahril Sofyan, SH, MKn sebagai Dosen Penguji, yang telah banyak memberikan arahan, saran dan kritik yang sangat membantu dalam penulisan tesis ini
8. Bapak Bontor Sinambela, Dirman Sinambela, Erikson Simbolon, Tunas Pasaribu, Notaris/PPAT di Kabupaten Humbang Hasundutan Pantun Panggabean, SH, MKn. serta narasumber lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang dengan kerelaannya meluangkan waktunya untuk memberikan segala informasi penting yang sangat bermanfaat dalam penulisan tesis ini.
Demikian pula kepada orangtua Penulis, Ferro Sinambela, SH, M.Hum dan Betty Siregar, SH yang dengan perhatian penuh dan tidak pernah bosan memberikan motivasi, saran dan doanya yang sangat membantu Penulis khususnya pada saat Penulis mengalami kesulitan dan kebuntuan. Kiranya senantiasa diberi kesehatan, umur panjang dan dalam perlindungan Tuhan.
Kakak Penulis Ny.Mutiara Manurung br.Sinambela, SE, Ak., MM., abang ipar Penulis Saor Eirene Manurung, ST, MT, adik Penulis Tahi Bonar Sinambela serta teman dekat Penulis Mian Felicity br.Sinaga,SH yang juga telah memberikan dorongan semangat dan doa kepada Penulis.
Sahabat dan rekan-rekan Program Studi Magister Kenotariatan sekalian, khususnya Stambuk 2011 yang telah bersama-sama dengan Penulis mengikuti pendidikan sejak awal, kiranya hubungan baik yang sudah terjalin selama ini akan tetap terjalin untuk selanjutnya.
v
Sahabat Penulis Bambang Dipa Saragih,SH., Maria Ferba br. Simanjuntak, SH., Yogra Harry Ujung, SH, Frenky Gultom, SH., Dulprianto Harahap, SH dan Alekson Saragi, SH yang telah memberikan semangat dan bantuannya kepada Penulis. Kiranya keberhasilan dan kesuksesan menghampiri kita semua.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih belum sempurna dan memiliki kekurangan, akan tetapi Penulis berharap penulisan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Hormat saya, Penulis,
vi
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Tigor Sinambela
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 12 Oktober 1988 Status : Belum Kawin
Alamat : Jl.HM.Said Gg A No.1 Medan
II. ORANG TUA
Nama Ayah : Ferro Sinambela,SH,M.Hum Nama Ibu : Betty Siregar,SH
III. PENDIDIKAN
SD Budi Murni-IV Medan Tamat Tahun 2000 SLTP Budi Murni-I Medan Tamat Tahun 2003 SMU Budi Murni-I Medan Tamat Tahun 2006
S1 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tamat Tahun 2011
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR ISTILAH ... ix DAFTAR TABEL ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 13 C. Tujuan Penelitian ... 14 D. Manfaat Penelitian ... 14 E. Keaslian Penelitian ... 15
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 16
1. Kerangka Teori ... 16 2. Konsepsi ... 22 G. Metode Penelitian ... 24 1. Spesifikasi Penelitian ... 26 2. Metode Pendekatan ... 26 3. Lokasi Penelitian ... 27
4. Populasi dan Responden ... 28
5. Sumber Data ... 30
6. Alat Pengumpulan Data ... 31
viii
BAB II PEMBERIAN TANAH OLEH ORANGTUA KEPADA
ANAK PEREMPUAN MELALUI PAUSEANG PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KECAMATAN
DOLOK SANGGUL KABUPATEN HUMBANG
HASUNDUTAN ... 33
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ... 33
B. Sistem Kekerabatan Masyarakat Batak Toba ... 39
C. Pemberian Menurut Hukum Adat ... 47
D. Faktor Penyebab Terjadinya Pemberian Tanah oleh Orangtua Kepada Anak Perempuan Melalui Pauseang……… ... 54
E. Pengesahan Pemberian Tanah Melalui Pauseang ... 62
BAB III STATUS KEPEMILIKAN TANAH PEMBERIAN ORANGTUA KEPADA ANAK PEREMPUAN MELALUI PAUSEANG ... 83
A. Hak Atas Tanah Menurut Hukum Adat ... 83
B. Status Kepemilikan Tanah Pemberian Orangtua Kepada Anak Perempuan Melalui Pauseang ... 88
C. Pemberian Tanah dalam Perkembangannya Menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung ... 100
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 112
A. Kesimpulan ... 112
B. Saran ... 113
ix
DAFTAR ISTILAH
1. Sinamot = pemberian sejumlah uang dari orangtua calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita yang dilakukan di rumah mempelai wanita, sebagai tanda jadi akan dilangsungkannya perkawinan
2. Ulaon = pesta
3. Manatap = memandang 4. Dolok = bukit
5. Onan = suatu bentuk perdagangan masyarakat antar desa yang dilakukan satu kali dalam seminggu
6. Tarikh = angka-angka tahun atau abad 7. Puak = sub suku
8. Genealogis territorial = keterikatan kelompok yang memiliki hubungan darah dalam suatu wilayah tertentu
9. Jolo tiniptip sanggar, bahen huru-huruan; Jolo sinungkun marga, asa
binoto partuturan“ yang artinya secara harafiah adalah terlebih dahulu
dipotong pimping (sejenis ranting), sebelum membuat sangkar. Merupakan perumpamaan mengenai pentingnya marga,dimana sebelum saling mengenal, lebih dulu dipertanyakan marga, agar dapat diketahui
partuturan (sebutan kedudukan dalam adat)
10. Partuturan = sebutan kedudukan dalam adat 11. Hula-hula = pihak keluarga/ kerabat istri
12. Somba Marhula-hula = sikap hormat kepada keluarga/ kerabat pihak istri 13. Mata ni ari na binsar = matahari yang memberikan terang
14. Boru = anak perempuan
15. Elek Marboru = sikap menyayangi dan mengasihi orangtua anak perempuan terhadap keluarga suami anaknya
16. Tanoh Sesan atau Saba Bangunan = pemberian tanah oleh orangtua kepada anak semasa hidupnya di daerah Lampung
17. Peunulang = pemberian harta oleh orangtua kepada anak di daerah Aceh 18. Hauma = sawah atau ladang
19. Porlak atau kobun = kebun 20. Jabu atau bagas = rumah 21. Huta = kampung
22. Indahan arian = pemberian sebidang sawah oleh seorang ayah kepada anak perempuan yang sudah melangsungkan perkawinan yang dilakukan apabila telah lahir anak dari perkawinan tersebut. Indahan arian pada dasarnya adalah pemberian seorang kakek kepada cucunya yang telah lahir melalui ibunya.
x
23. Batu Ni Assimun = pemberian berupa hewan peliharaan dan emas yang diberikan oleh seorang ayah kepada seorang anak perempuannya yang telah mempunyai anak. Pemberian ini seolah-olah merupakan hadiah kepada cucunya.
24. Dondon Tua = pemberian berupa sawah oleh seorang ayah kepada anak perempuannya untuk kemudian dapat diberikan kepada cucunya apabila telah dia meninggal dunia.
25. Punsutali = pemberian seorang ayah kepada cucunya yang paling besar dari anak perempuannya. Pemberian ini merupakan pemberian terakhir dan baru dapat diterima oleh anak perempuantersebut apabila ayahnya telah meninggal dunia.
26. Umpasa = perumpamaan
27. Dompak marmeme anak Dompak marmeme boru = suatu perumpamaan tentang anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan sama-sama disuapi makanan dengan cara yang sama.
28. Simatua = mertua 29. Hela = menantu
30. Religius magis = berhubungan dengan kepercayaan
31. Mamungka = kegiatan membuka tanah yang masih berupa hutan belantara untuk dijadikan tempat tinggal
32. Mulajadi Na Bolon = sebutan kepada Sang Pencipta Alam Semesta
33. Mamboan Sipanganon = kegiatan mendatangi orangtua dengan membawa dan menghidangkan sejumlah makanan dengan maksud atau tujuan tertentu
34. Piso = uang yang diselipkan pada daun sirih dan diletakkan di atas sepiring beras
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1. Jumlah Penduduk dan Keluarga di Kecamatan Dolok Sanggul ... 35 2.2. Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36 2.3. Tingkat Pendidikan di Lokasi Sampel Penelitian ... 37