• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Annual Books of ASTM Standars, D Philadelphia. USA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Anonim Annual Books of ASTM Standars, D Philadelphia. USA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

67

Anonim. 1985. Annual Books of ASTM Standarrs, D 1758. Philadelphia. USA. Anonim. 2003. 10 Juta Pohon Jati Untuk “Menambal” Hutan di Pulau

Jawa.Harian Umum Kompas. Edisi Jumat, 3 Januari 2003.

______., SNI 03-3233-1998. Tata Cara Pengawetan Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung. Badan Standarisasi Nasional.

______., SNI 01-7207-2006. Uji Ketahanan Kayu dan Produk Kayu Terhadap Organisme Perusak Kayu. Badan Standarisasi Nasional.

______., 2011. Perumperhutani.com/2012/02/publicsummary-pengelolaan-perhutani-kph-randubelatung-2010/. Diakses tanggal 9 April 2016 pukul 13.00 WIB.

Abdurrohim, S dan A, Martawijaya. 1998. Petunjuk Pelaksana Pengawetan Kayu Memakai Proses Vakum/Tekan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor.

Abdurrohim, S, 2005. Pengawetan Kayu Tusam Segar Secara Sel Penuh dengan Bahan Pengawet CCB. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Litbang Hasil Hutan: Penguatan Industri Kehutanan Melalui Peningkatan Efisiensi, Kualitas dan Diversifikasi Produk Hasil Hutan : Halaman 67-70 , 2005 Abdurrohim, S dan A, Martawijaya. 1983. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi

Keterawetan Kayu. Prosiding Pertemuan Ilmiah Pengawean Kayu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Jakarta.

Abdurrohim, S. dan Djarwanto. 2000. Pengawetan Kayu Mangium secara Rendaman Dingin dengan Senyawa Boron. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Vol. 18 No 1.

Abdurrohim, S. dan D. Martono. 2002. Pengawetan Lima Jenis Kayu untuk Perumahan Secara Rendaman Dingin dengan Bahan Pengawet CCB.

(2)

Dalam Buletin Penelitian Hasil Hutan. Vol. 20 No. 4: 259-331. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor.

Bakti, D. 2004. Pengendalian Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren menggunakan Nematoda Steinernema carpocapsae Weiser dalam Skala Laboratorium. Jurnal Natur Indonesia 6(2): 81-83 (2004)

Barly dan Ginuk Sumarni. 1997. Cara Sederhana Pengawetan Bambu Segar (the Simple method of trestment of fresh bambu). Buletin Penelitian Hasil Hutan. Vol. 15 no.2, Hal. 79-86. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan 8 Kehutanan Puslitbang Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Hutan.

Barly dan S. Abdurrohim. 1996. Petunjuk Teknis Pengawetan Kayu Untuk Bangunan Hunian dan Bukan Hunian. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, Jakarta.

Basri, E. dan I. Wahyudi. 2013. Sifat Dasar Kayu Jati Plus Perhutani dari berbagai

Umur dan Kaitannya dengan Sifat dan Kualitas Pengeringan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 3 (2) : 93-102.

Bath, K. M. dan Florence. M. 2003. Natural Decay Resistance of Juvenile Teak Wood Grown in High Input Plantation. Holzforschung/ Vol. 57/2003/No.5.

Brooks, K.M. 2002. Characterizing the Environmental Response to Pressure Treated Wood. Forest Products Society Meeting. February 11 – 13, 2002. Building Research Establishment. 2009. State of the art review of incising

pre-treatment technology and its potential for enhancing the value of UKgrown spruce. Client report number 280080

Fadillah, A.M,. Hadi, Y.S,. Massijaya, M.Y,. Ozarska, B. 2014. Resistance of preservative tread mahagony wood to subterranean termite attack. J Indian Acad Wood Sci

Hadikusumo, S.A. 2004. Pengawetan Kayu. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Hadikusumo, S. A. 2008. Bahan Ajar Pengawetan Kayu. Bagian Teknologi Hasil

(3)

Hamid, S,. Samsi, H. W,. Jalaludin, Z dan Universitas Malasyia Sabah. 2009. The Effect of Incising Proccess on Copper-Chromium-Arsenic Retention in Scodocarpus Borneensis and Kokoona Spp./Modern Applied Science/vol 3 no 2.

Harkom, J.F. 1932. Experimental treatment of hardwood ties, Proc. Am. Wood Preserves Assoc., 28th Ann. Meeting, 269-282

Haygreen, J.G. dan J.L. Bowyer. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Diterjemahkan oleh Sutjipto A. Hadikusumo. UGM-Press. Yogyakarta. Herwanto, H,. Sutijasno dan Wibowo, A. 2007. Kajian Jati Plus Perhutani (JPP).

Pusat Penelitian dan Pengembangan, Perum Perhutani Cepu.

Hunt, G.M, dan Garrat, G.A. 1986. Pengawetan Kayu (Diterjemahkan oleh IR.Mohamad Jusuf dan disunting oleh Prof. Dr. Soenardi Prawiroatmodjo). Akademika Pressindo. Jakarta

Inayah, Z. 2010. Pengawetan Kayu Mahoni (Swietenia macrophylla) Secara Pencelupan dengan Permetrin untuk Mencegah Serangan Rayap Kayu Kering Cryptotermes cynocephalus Light. Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Islam, M.N,. Ando, K., Yamauchi, H., Kobayashi, Y., Hattori, N. 2007. Comparative Study Between Full Cell and Passive Impregnation Method of Wood Preservation for Laser incised Douglas Fir Lumber. Wood Sci Technol (2008) 42:343-350.

Lebow, Sm and J.J. Morrel. 1993. A Comparison Between High and Conventional Incision Densities for Improvving Preservative treatment of Douglas-Fir Heartwood Lumber. IRG/WP/93-40009. International Research Group on Wood Preservation, Stockholm Sweden, pp:25030.

Lebow, S.T. 1990. Wood Preservation. Chapter 15, Research Forest Product Technologist.

M. Na'iem. 2005. Pengaruh Kedewasaan Jaringan dan Posisi cabang Pada Tajuk Pohon Induk Terhadap Keberhasilan Stek Pucuk Jati. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 2(1)

Martawijaya, A. I., Kartasujana, K. Kadir, dan S. A. Prawira. 1981. Atlas Kayu Indonesia. Jilid I. badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

(4)

Martawijaya, A. 1989. Keawetan kayu yang berasal dari hutan alam dan hutan tanaman. Makalah Undangan Diskusi Hutan Tanaman Industri, 23 Maret 1989.

Martawijaya, A., I. Kartasudjana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, dan K. Kadir. 2005. Atlas Kayu Indonesia, Jilid II. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Nicholas, D.D. 1978. Wood Deterioration and Its Prevention by Preservative Treatments, diterjemahkan dengan kemunduran (Deteriorasi) kayu dan Pencegahan Dengan Perlakuan - Perlakuan Pengawetan oleh H.Yoedodibroto, 1987.

Owoyemi, J.M., Kayode J.O. 2008. Effect of Incision on Preservative Absorption Capacity of Gmelina arborea Wood. Department of Forestry and Wood Technology, Federal University of Technology, Akure, Ondo State, Nigeria. Biotechnologi 7 (2) : 351-353

Perhutani. 2010. Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan (to become a sustainable forest manager for maximum benefits and prosperity of the people).

Perhutani. 2012. Statistik Perum Perhutani Tahun 2007-2011. Perum Perhutani . Jakarta

Perhutani, Perum. 2012. Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan Kelas Perusahaan Jati KPH Randublatung Jangka Perusahaan 1 Januari 2013 s/d 31 Desember 2022. SPH III Salatiga Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

Rand, E. Roger. 1953. The Value of Incising Hardwood Crossties, Proc. Am. Wood preserves Assoc., 49: 240

Ruddick, J. N. R. 1986. A Comparison of Needle And North American Incising Techniques Forr Improving Preservvative Treathmen of Spruce and Pime Lumber. Forintek Canada Corp., Western Laboratory, VancouverB.C. Sadono Y. 2005. Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengawet Alfametrin dan Lama

Tekan pada Pengawetan Kayu Karet terhadap Serangan Rayap Kayu Kering. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan).

Satwiko, D. 2011. Pengawetan Kayu Mangga Secara Tekanan Dengan Bahan Pengawet Permethrin Untuk Menccegah Serangan Rayap Kayu Kering

(5)

(Cryptermes cynocephalus Light). Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Simanjuntak, F., Maimunah, Zulheri, N & Hafni, Z. 2007. Pemanfaatan Daun Sirsak dan Berbagai Jenis Umpan Untuk Mengendalikan Hama Rayap Di Laboratorium. Balai Besar Karantina Tumbuhan. Belawan.

Soedaryanto. 2000. Karakteristik Organisasi Pembalak Tradisional Dalam Pembalakan

Ilegal di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Skripsi. Departemen

Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak Diterbitkan

Sulastiningsih, I.M, Jasni dan Iskandar. 1999. Pengaruh Bahan Pengawet Permethrin Terhadap Keteguhan Rekat dan Keawetan Kayu Lapis. Prosiding Mapeki. Masyarakt Peneliti Kayu, Indonesia

Sumarna, Y. 2003. Budidaya Jati. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Sumarni G. 1988. Daya Hidup dan Intensitas Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light). pada Kelapa (Cocos nucifera L.) Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Bogor.

Sumarni dan Ismanto. 1998. Pengaruh Imidaklorid Secara Pelaburan untuk Mencegah Serangan Bubuk Kayu Kering dan rayap Kayu Kering. Prosiding Seminar MAPEKI Fakultas Kehutanan IPB Bogor.

Sumarni, G. dan M. Muslich. 2008. Kelas awet jati cepat tumbuh dan jati konvensional pada berbagai umur pohon. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 26(4):342-351. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor Sumaryanto, A. 2012. Pengawetan Kayu gubal Jati secara Rendaman Dingin

Dengan Pengawet Boron Untuk Mencegah Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light.). Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sutapa,J.P. Gentur. 2000. Kualitas Kayu, Realita Pemakaian Kayu dan Kemungkinan Peningkatannya. Dalam Prosiding Diskusi Peningkatan Kualitas Kayu. Pusat Penelitian Hasil Hutan. Bogor

Tambunan, B dan D. Nandika. 1989. Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB, Bogor.,

Tarumingkeng, R.C. 1971. Biologi dan Pengenalan Rayap Perusak Kayu di Indonesia. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor

(6)

Tarumingkeng, R.C. 1992. Insektisida, Sifat, Mekanisme Kerja dan Dampak Penggunaanya, Ukrida, Jakarta .

Tarumingkeng RC. 2001. Biologi dan Perilaku Rayap.

http://www.rudyct.com/Biologi_dan_Perilaku_rayap.htm. Diakses pada tanggal 19 April 2016 pukul 22.00

Wilkinson J. G. 1979. Industrial Timber Preservation. The Rentokil Library, Associated Business press, London.

Winandy, J.E. 1996. Effects of treatment, incising and drying on mechanical properties of timber. National Conference on Wood Transportation Structures, 1996, FPL-GTR pp178-185.

Winandi, J.E., dan J.J. Morrell. 1998. Effects of Incising on Lumber Strength and Stiffness: Relationships between Incision Density and Depth, Species and MSR Grade. Wood and Fiber Science 30(2):185-197.

Yudodibroto, H. 1982. Pengawetan Kayu. Fakultas Kehutanan.Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Yudiarti, Y. 2001. Sifat-sifat Anatomi Kayu Jati (Tectona grandis L. f.) Pada Berbagai

Kelas Umur. Departemen Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkembangan terakhir ini, hermeneutika dipahami sebagai sebuah teori, metodologi dan praksis penafsiran, yang digerakkan ke arah penangkapan makna dari

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis ICT pada materi sistem syaraf yang dikembangkan memenuhi kategori dari

Untuk mengetahui apresiasi keluarga penyelenggara terhadap pertunjukan saluang dangdut maka penulis membagi beberapa tingkatan-tingkatan dalam apresiasi yaitu:

110% 1 Mening- katnya produksi Padi 1 Persentase peningkatan produksi padi 0.6 0,6 0,6 0,6 0,6 Meningkatka n Intensitas Pertanaman (IP) dan produktivitas Program peningkatan

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Card Sort Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Timpik 01 Kec.. Farid

Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis sehingga untuk menjaga agar suhu reaksi konstan adalah dengan pemasangan jaket pendingin pada reactor.Produk dari reaktor adalah asam

JENIS TUMBUHAN BAWAH DENGAN NILAI K, KR, F, FR dan INP PADA KAWASAN TAMAN DELENG MACIK HUTAN RAYA BUKIT BARISAN KABUPATEN KARO SUMATERA

Apabila persembahan Bapak, Ibu, Saudara/i, tidak / belum tercantum dalam Warta Jemaat atau tidak sesuai dengan jumlah pemberian, kami mohon segera menghubungi