• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persero Jakarta, Januari 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persero Jakarta, Januari 2014"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Jakarta, Januari 2014

(2)

KATA PENGANTAR

Profil Perusahaan ini disusun guna dapat memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana PT Inhutani II melaksanakan kegiatan usaha selama kurun waktu sekitar 5 (lima) tahunan terakhir.

Disadari oleh manajemen bahwa bercermin pada kondisi dan situasi usaha di bidang kehutanan oleh PT Inhutani II mengalami penurunan sejak tahun 2002. Untuk itu Manajemen telah mengambil kebijakan di luar busines as usual dengan mencari investor untuk bisa bekerjasama, khususnya dalam pendanaan pembanguan hutan, diversifikasi tanaman pokok/produk, pengolahan kayu untuk memperoleh added value dan jasa kehutanan. Usaha tersebut sudah mulai menampakkan hasil dengan masuknya pendanaan dari luar (PT Korea Indonesia Forestry Cooperative/ PT KIFC) pada akhir 2011. Profil Perusahaan ini juga kami maksudkan untuk mewujudkan transparansi dalam pengelolaan usaha yang dilaksanakan oleh manajemen PT Inhutani II.

Hasil yang kami harapkan atas penyusunan Profil Perusahaan ini disamping penyebarluasan informasi tentang PT Inhutani II, adalah masukan-masukan guna penyempurnaan pengelolaan PT Inhutani II ke depan.

Jakarta, Januari 2014 Direksi PT Inhutani II

Direktur Utama,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman 22T KATA PENGANTAR22T ... i 22T DAFTAR ISI22T ... ii 22T

I.22T 22TSEKILAS BEBERAPA KABUPATEN AREAL KERJA PT INHUTANI II22T ...1

22T A.22T 22TKabupaten Kotabaru22T ... 1 22T B.22T 22TKabupaten Malinau22T ... 2 22T C.22T 22TKabupaten Paser22T ... 2 22T

II.22T 22TKEADAAN UMUM22T ...4

22T

A.22T 22TSejarah PT Inhutani II (Persero)22T ... 4

22T

B.22T 22TKepemilikan22T ... 4

22T

C.22T 22TSusunan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi22T... 4

22T

D.22T 22TStruktur Organisasi22T ... 5

22T

E.22T 22TAlamat Perusahaan22T ... 6

22T

III.22T 22TVISI, MISI, BUDAYA KERJA & SISTEM NILAI22T...7

22T

A.22T 22TVisi & Misi22T ... 7

22T

B.22T 22TBudaya Kerja22T ... 7

22T

C.22T 22TSistem Nilai22T ... 8

22T

IV.22T 22TAREAL KERJA22T ...9

22T V.22T 22TKEGIATAN POKOK22T ... 10 22T A.22T 22TKegiatan22T... 10 22T B.22T 22TDokumentasi Kegiatan22T ... 10 22T

VI.22T 22TKEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN22T ... 14

22T

1.22T 22TPembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH)22T ... 14

22T

2.22T 22TProgram Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)22T ... 14

22T

VII.22T 22TPELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)22T ... 15

(4)

I. SEKILAS BEBERAPA KABUPATEN AREAL KERJA PT INHUTANI II

A. Kabupaten Kotabaru

Anda pernah mendengar lagu “Kotabaru Gunungnya Bamega” ? Itu adalah lagu khas berasal dari Kotabaru, sebuah kabupaten yang terletak di Tenggara Kalimantan Selatan. Ibukota Kotabaru terletak di Pulau Laut. Pulau Laut ini merupakan cikal bakal kegiatan PT Inhutani II di Kalimantan Selatan. Kabupaten Kotabaru seluas 9.422,46 Km2 terdiri atas 20 kecamatan dengan

jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 295.623 jiwa. Batas Kabupaten Kotabaru, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Paser Kalimantan Timur, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Banjar dan Tanah Bumbu. Perjalanan menuju ke Kotabaru dapat ditempuh melalui darat dari Banjarmasin sekitar 6 jam, kemudian menyeberang Selat Laut naik kapal feri sekitar 30 menit dan dilanjutkan melalui darat menyusuri Pulau Laut sekitar 40 menit ke ibukota Kotabaru.

Paris Barantai | Ciptaan H. Anang Ardiansyah

Wayah pang sudah Hari baganti musim, Wayah pang sudah

Kotabaru gunungnya Bamega Bamega umbak manampur di sala karang, Umbak manampur di sala karang

Batamu lawanlah adinda. Adinda iman di dada rasa malayang,

Iman di dada rasa malayang

Pisang silat tanamlah babaris. Babaris tabang pang bamban

kuhalangakan,Tabang pang bamban kuhalangakan

Bahalat gununglah babaris. Babaris hatiku dandam kusalangakan, Hatiku dandam kusalangakan

Burung binti batiti di batang Di batang si batang buluh kuning manggading, Si batang buluh kuning manggading

Malam tadi bamimpilah datang Rasa datang rasa bapaluk lawan si ading, Rasa bapaluk lawan si ading Kacilangan lampulah di kapal

Di kapal anak Walanda main komidi, Anak Walanda main komidi

Kasiangan guringlah sabantal Sabantal tangan ka dada hidung ka pipi,Tangan ka dada hidung ka pipi

(5)

B. Kabupaten Malinau

Kabupaten Malinau merupakan salah satu daerah hasil pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999. Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten.

Kabupaten Malinau seluas 42.620,70 Km2 terdiri atas 12

kecamatan dan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 66.845 jiwa. Kabupaten Malinau saat ini masuk dalam Propinsi Kalimantan Utara. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Nunukan, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, sebelah Selatan berbatasan dengan Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara, sebelah Barat berbatasan dengan Malaysia Timur (Serawak). Perjalanan menuju ke ibukota Malinau dapat ditempuh melalui udara dari Tarakan sekitar 25 menit atau dengan speed boat sekitar 3 jam.

C. Kabupaten Paser

Kabupaten Paser atau sebelumnya dikenal dengan sebutan Pasir merupakan kabupaten paling selatan di Kalimantan Timur. Kabupaten Paser dihuni oleh berbagai suku seperti Paser, Bugis, Jawa, Bajo, Banjar dan Madura. Suku asli adalah Suku Paser sedangkan Suku Bugis dan Bajo merupakan suku pendatang yang biasanya bekerja sebagai nelayan. Suku Jawa merupakan transmigran yang banyak bekerja di bagian perkebunan dan pertanian.

Kabupaten Paser seluas 11.603,94 Km2 terdiri atas 10 kecamatan dan jumlah

penduduk pada tahun 2012 sebanyak 247.612 jiwa. Kabupaten Paser masuk dalam Propinsi Kalimantan Timur.

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan, sebelah Barat

(6)

berbatasan dengan Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan. Perjalanan menuju ke ibukota Tanah Grogot dapat ditempuh melalui darat dari Balikpapan dengan naik feri sekitar 45 menit dan dilanjutkan lewat darat sekitar 3-4 jam.

(7)

II. KEADAAN UMUM

A. Sejarah PT Inhutani II (Persero)

PT (Persero) Inhutani II adalah Badan Usaha Milik Negara yang didirikan pada tanggal 12 Nopember 1975 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1974 yang merupakan hasil likuidasi dari PN. Perhutani Kalimantan Selatan, dan Proyek Khusus Pontianak.

Pendirian Perusahaan dikukuhkan dengan Akte Notaris Kartini Mulyadi, SH Nomor 77 tanggal 12 Nopember 1975 yang disahkan dalam Daftar Keputusan Menteri Kehakiman RI tanggal 26 Januari 1976 No : YA.5/50/176 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No : 275/1976.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dikukuhkan melalui Akte Notaris Nanda Fauz Iwan, SH K.Kn No. 13 tanggal 12 Agustus 2008 yang merupakan perubahan dari Akte Notaris Imas Fatimah, SH Nomor : 67 Tahun 1984

B. Kepemilikan

Saham PT Inhutani II saat ini adalah sebagaimana pada tabel berikut ini No Pemegang Saham Jumlah Saham

(Lembar) Nilai Nominal (x Rp.1.000) Nilai Saham (x Rp.1.000,-) Jenis Saham Ket 1. 2. Negara Republik Indonesia Saham dalam simpanan 183.083 216.917 1.000 1.000 183.083.000 216.917.000 Biasa Biasa Disetor penuh ∑ Modal Dasar/ Saham Perseroan 400.000 400.000.000

Modal Dasar Perusahaan sebesar Rp 400.000.000.000,- (empat ratus milyar rupiah) merupakan perubahan modal dasar perusahaan sesuai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PT Inhutani II (Persero) yang terakhir dikukuhkan dengan Akte Notaris Nanda Fauz Iwan, SH. M.Kn Nomor 13 tanggal 12 Agustus 2008.

C. Susunan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi

Susunan Dewan Komisaris ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara BUMN RI Nomor SK-264/MBU/2012 tanggal 24 Juli 2012 dan No. SK-278/MBU/2013 tanggal 12 Juni 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Inhutani II, adalah sebagai berikut :

a. Komisaris Utama ...: Bambang Soepijanto b. Komisaris ...: Agus Mulyono

Susunan Direksi ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara BUMN RI Nomor SK-253/MBU/2012 tanggal 17 Juli 2012, sebagai berikut :

a. Direktur Utama ...: Tjipta Purwita b. Direktur ...: Bambang Setiabudi

(8)
(9)

E. Alamat Perusahaan A. Kantor Pusat

Jl. Tebet Timur Raya No. 7, Jakarta 12820 Telpon : (021) 829057, 8350862

Fax : (021) 8352468

E-mail : inhutani2@gmail.com

B. Kantor Unit Usaha/Perwakilan :

o Kalimantan Barat :

Jl. Abdurrahman Saleh No. 35, Pontianak. Telpon : (0561) 746094, 764831 Fax : (0561) 746094.

o Kalimantan Timur

Jl. Markisa No.7, Samarinda. Telpon : (0541) 201005 Fax : (0541) 735100 o Kalimantan Selatan

Stagen, Kotabaru, Pulau Laut. Telpon : (0518) 23479 Fax : (0518) 23480

(10)

III. VISI, MISI, BUDAYA KERJA & SISTEM NILAI

A. Visi & Misi

Visi : PT Inhutani II sebagai BUMN sektor kehutanan

mempunyai visi : “Menjadi Perusahaan (BUMN) Kehutanan yang Sehat dan Berdayasaing”.

Misi : PT Inhutani II mempunyai misi perusahaan sebagai

berikut :

1. Membangun hutan tanaman secara lestari dengan produktivitas tinggi sebagai core business.

2. Menghasilkan produk hasil hutan alam dan hutan tanaman

secara lestari serta jasa yang berkualitas dan efisien yang berorientasi kepada nilai tambah.

3. Meningkatkan sumbangan nyata bagi pembangunan ekonomi nasional dan daerah melalui kegiatan pengembangan usaha.

4. Memelihara dan menjaga kelestarian sumberdaya hutan alam dan hutan tanaman serta meningkatkan manfaatnya.

5. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan.

6. Mengimplementasikan sistem PHPL dan manajemen kolaborasi dengan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan.

7. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Pemerintah.

B. Budaya Kerja

Budaya PT Inhutani II (Persero) dirumuskan dengan akronim “SPIRIT” yang memiliki makna sebagai berikut :

1. Semangat, artinya adalah setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap antusias (sepenuh hati) guna memperoleh hasil yang terbaik yang dilandasi rasa kebersamaan, kekompakan dan persaudaraan membangun perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan

2. Profesional adalah berpikir konseptual, merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan setiap pekerjaan secara sistematis dan logis dalam mengambil keputusan.

3. Inovatif adalah berfikir cerdas dan memiliki ide-ide serta terobosan baru seiring dengan perkembangan jaman dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki untuk mendapatkan nilai tambah.

4. Responsible adalah setiap tindakan yang dilaksanakan oleh setiap karyawan dalam menjalankan tugas dilandasi dengan rasa tanggungjawab yang tumbuh dari dalam diri sendiri.

(11)

5. Improvement adalah berbenah diri dan bangkit dari ketinggalan dilandasi semangat untuk terus melakukan perbaikan menjadi perusahaan yang sehat dan terus bertumbuh.

6. Tangguh adalah kemampuan yang dimiliki setiap insan PT Inhutani II (Persero) untuk membangun perusahaan yang handal dan mampu bersaing di era globalisasi, sikap pantang menyerah dan mampu mengatasi semua halangan dan rintangan secara handal.

C. Sistem Nilai

Tata nilai yang menjadi ciri dan karakter dasar insan PT Inhutani II (Persero) adalah “EKF” yang maknanya sebagai berikut :

1. Etika adalah menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku di masyarakat serta menjalankan bisnis yang jujur dan bertanggung-jawab.

2. Komunikatif adalah membangun dan

mengembangkan hubungan yang baik serta komunikasi efektif dengan setiap jajaran lingkup perusahaan dan instansi terkait sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Fleksibel adalah kemampuan karyawan untuk tetap fokus dan luwes pada hal yang paling penting dan kreatif dalam menyelesaikan pekerjaannya.

(12)

IV. AREAL KERJA

Areal kerja PT Inhutani II saat ini seluas 336.731 ha di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berupa Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan IUPHHK Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) dengan rincian :

1. Areal kerja IUPHHK-HA seluas 240.465 ha, terdiri dari :

a. IUPHHK-HA Pulau Laut di Kalimantan Selatan ... 40.950 ha b. IUPHHK-HA Malinau di Kalimantan Utara ... 29.040 ha c. IUPHHK-HA Sei Tubu di Kalimantan Utara ... 99.100 ha d. IUPHHK-HA Sei Semamu di Kalimantan Utara ... 71.375 ha

2. Areal kerja IUPHHK-HT seluas 96.266 ha, terdiri dari :

a. IUPHHK-HT Pulau Laut di Kalimantan Selatan ... 48.720 ha b. IUPHHK-HT Senakin di Kalimantan Selatan ... 30.730 ha c. IUPHHK-HT Tanah Grogot di Kalimantan Timur ... 16.816 ha Untuk mengerjakan tugas-tugas dari Pemerintah/Kementerian/Pemda, terdapat Unit Manajemen Keproyekan yang terletak di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

(13)

V. KEGIATAN POKOK

A. Kegiatan

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1974, Akte Pendirian (Akte Notaris Kartini Mulyadi, SH) Nomor 77 tanggal 12 Nopember 1975, dan Akte Perubahan Anggaran Dasar terakhir (Notaris Nanda Fauz Iwan, SH K.Kn) Nomor 13 tanggal 12 Agustus 2008, tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan Perseroan (Persero) PT Eksploitasi dan Industri Hutan II disingkat PT Inhutani II adalah :

1. PT Inhutani II (Persero) turut melakukan usaha di bidang kehutanan serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya-saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, PT Inhutani II (Persero) melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut :

o Pemanfaatan hasil hutan kayu hutan alam o Pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman o Industri pengolahan hasil hutan

o Pengembangan usaha

3. Selain kegiatan usaha utama di atas, perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki untuk biofuel, carbon trade, pertambangan, pendidikan dan penelitian, perkebunan, prasarana telekomunikasi dan sumberdaya energi, serta pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.

B. Dokumentasi Kegiatan 1. Hutan Alam

Pengelolaan hutan alam menggunakan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), meliputi unit Malinau, Sei Tubu dan Semamu. Untuk areal yang tegakannya kurang, menggunakan sistem silvikultur multi-sistem (unit Pulau Laut).

Pengelolaan hutan mengikuti prinsip Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL). Saat ini telah diperoleh sertifikat PHPL untuk unit Malinau dan Semamu dengan nilai BAIK, dan Sei Tubu dengan nilai SEDANG.

(14)

2. Hutan Tanaman

Dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan hutan, perbaikan hidro-orologis, pemenuhan bahan baku kayu bulat serta penyerapan tenaga kerja, PT Inhutani II membangun hutan tanaman dengan sistem silvikultur intensif / Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB) dengan jenis fast growing species, seperti Acacia mangium. Untuk menjamin kelangsungan dan ketahanan usaha, PT Inhutani II melakukan diversifikasi dengan jenis karet.

Saat ini telah diperoleh sertifikat PHPL untuk unit Pulau Laut (Kalimantan Selatan) dan unit Tanah Grogot (Kalimantan Timur) dengan nilai BAIK.

3. Industri

Untuk memperoleh nilai tambah kayu bulat, PT Inhutani II telah merintis pemanfaatan kayu hutan tanaman Acacia mangium menjadi kayu gergajian dan kayu olahan lainnya sebagai alternatif kayu pertukangan.

Industri penggergajian terletak di Semaras, Pulau Laut.

4. Pengembangan Usaha

Dalam rangka menyikapi dinamika dunia usaha PT Inhutani II telah bertransformasi bisnis. Untuk itu Manajemen telah mengambil kebijakan di luar busines as usual. Salah satu upaya tersebut antara lain dengan pengembangan usaha yang berbasis : Kompetensi, Sumber Daya Hutan, Optimalisasi Aset dan Trading.

(15)

o Kompetensi

PT Inhutani II telah mendapat kepercayaan untuk melaksanakan proyek Pemerintah dalam pembangunan hutan dan rehabilitasi lahan, sebagaimana tersebut di bawah :

• Pembangunan Model Unit Manajemen Hutan Meranti (PMUMHM)

Realisasi PMUMHM Kalsel :

Tahun 2003 ... 404,07 ha Tahun 2004 ... 432,24 ha Tahun 2005 ... 642,53 ha Tahun 2006 ... 572,38 ha Tahun 2007 ... 930,18 ha Tahun 2008 ... 736,98 ha Jumlah ... 3.718,38 ha

Realisasi PMUMHM Kalbar :

Tahun 2003 ... 180,00 ha Tahun 2004 ... 320,00 ha Tahun 2005 ... 437,00 ha Tahun 2006 ... 392,45 ha Tahun 2007 ... 602,75 ha Tahun 2008 ... 418,00 ha Jumlah ... 2.350,20 ha

• Rehabilitasi Hutan Lindung/Gerhan

No Tahun Luas (Ha) Lokasi

1 2008 2.000 Kalbar 1.000 Kalsel 2 2009 1.000 Kalbar 3 2010 1.164 Kalbar 3.000 Kalsel 4 2011 1.600 Kalbar 5 2013 1.000 Kalbar 1.000 Kalsel 700 Kaltim Jumlah 12.464

• Bina Lingkungan dan Pelestarian Alam / BLPA (Sinergi BUMN)

No Tahun Luas (Ha) Lokasi

1 2012 300 Kalbar

(16)

o Sumberdaya Hutan

Karet

Sejak tahun 2011, PT Inhutani II melakukan pembangunan hutan tanaman jenis karet dalam rangka diversifikasi. Sampai dengan 2013 sudah terealisasi seluas ± 1.000 ha.

Akasia

PT Inhutani II melaksanakan pembangunan hutan tanaman Acacia mangium sejak tahun 1986/1987. Saat ini sudah memasuki daur ke 3, dan terus

melaksanakan pembangunan HTI. Realisasi tanaman akasia saat ini ± 12.000 ha.

o Optimalisasi Aset dan Trading

Selain Kompetensi dan Sumber Daya Hutan, PT Inhutani II juga melakukan pengembangan usaha berupa optimalisasi aset dan trading. Optimalisasi aset berupa pemanfaatan aset-aset perusahaan PT Inhutani II baik berupa lahan maupun bangunan, dan saat ini telah dirintis bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kotabaru maupun dengan swasta nasional. Sedangkan Trading mencakup hasil hutan maupun non hutan dan agro industri.

(17)

VI. KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT Inhutani II melakukan program kemitraan dan bina lingkungan meliputi 2 (dua) kelompok aktivitas, yaitu : Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

1. Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH)

Pembinaan Masyarakat Desa Hutan meliputi 3 aktivitas utama yaitu : Peningkatan Pendapatan Tumbuhnya Ekonomi Masyarakat Berwawasan Lingkungan (terutama dalam bentuk beasiswa dan pendidikan), Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi (pembangunan jalan desa/balai desa/ sarana keagamaan), dan Peningkatan Kesadaran dan Perilaku Positif Pelestarian Sumberdaya Hutan (penyuluhan, pengembangan hutan rakyat dan aneka usaha kemasyarakatan).

Salah satu program PMDH adalah tumpangsari, yang telah dirintis PT Inhutani II sejak tahun 2007. Tumpangsari di hutan tanaman memberi manfaat baik bagi petani maupun PT Inhutani II dan program ketahanan pangan khususnya di

Kabupaten Kotabaru.

Produktivitasnya bahkan lebih baik daripada ladang berpindah. Realisasi Tumpangsari : Tahun 2007 ... 855 ha Tahun 2008 ... 51 ha Tahun 2009 ... 1.121 ha Tahun 2010 ... nihilP0F 1 Tahun 2011 ... 1.186 ha Tahun 2012 ... 650 ha Tahun 2013 ... 675 ha

2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh PT Inhutani II sampai dengan 31 Desember 2013, dengan jumlah mitra binaan yang ada saat ini berupa pengusaha kecil sejumlah 555 orang dan koperasi sejumlah 90 buah, dengan dana yang telah digulirkan sebesar Rp 5,112 Milyar dan telah berputar secara efektif.

1 Anomali cuaca

(18)

VII. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Tahun 2013 untuk pertama kali PT Inhutani II telah melaksanakan Assesment Penerapan GCG periode tahun 2012 yang dilakukan oleh BPKP Perwakilan Jakarta. Pengukuran atas penerapan GCG tersebut mempedomani Surat Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No.KEP 16/S.MBU/2012.

Pelaksanaan Assesment didahului dengan MoU antara PT INHUTANI II dengan BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, assesment dilaksanakan mulai tanggal 27 Desember 2012 s/d 25 Februari 2013

Tujuan :

a. Memperoleh gambaran penerapan GCG pada PTInhutani II (Persero)

b. Mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan atau penyempurnaan, serta

c. Merumuskan rekomendasi perbaikan/ penyempurnaan, sehingga penerapan GCG dapat diwujudkan

Pengukuran dan pengujian penerapan GCG pada PT Inhutani II (Persero) periode tahun 2012 meliputi semua aspek kegiatan yang mendukung pelaksanaan GCG

Berpedoman hasil pengukuran tahun 2012 (Skor 57,263 ; Kurang Baik) PT Inhutani II melakukan perbaikan dengan melakukan pemenuhan kesesuaian/kekurangan pada beberapa indikator uji yang sebelumnya masih kurang/belum ada. Hasil evaluasi (review), pengukuran terhadap penerapan GCG tahun 2013 di lingkup PT Inhutani II (Persero) setelah dilaksanakannya perbaikan dan pemenuhan kesesuaian/kekurangan pada beberapa indikator uji, kategorinya menjadi “Cukup Baik” dengan Skor 63,972 terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan hasil tahun 2012.

Pada saat ini PT Inhutani II telah memiliki perangkat GCG yang cukup lengkap, diantaranya :

1. Board of Manual bagi Dewan Komisaris dan Direksi (SK No. 122/SK/Sek-Prush/2014 tanggal 30 Januari 2014)

2. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. 1339/SK/Sek-Prush/2013 dan No. 031/SK-DK/2013 tanggal 16 Desember 2013.

3. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) berdasarkan SK No. 1381/SK/Sek-Prush/2013 tanggal 30 Desember 2013.

4. Pedoman Kerja Whistleblowing System (SK No. 1412/SK/Sek-Prush/2013 tanggal 30 Desember 2013

5. Pedoman Kerja Penanganan Benturan Kepentingan (SK No. 120/SK/Sek-Prush/2014. 6. Pedoman Pengendalian Gratifikasi (SK No. 119/SK/Sek-Prush/2014 tanggal 27

Referensi

Dokumen terkait

setelah melakukan kritik terhadap sanad dan juga matan hadis tentang orang bermuka dua, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas hadis tersebut adalah

[r]

When the Secretariat in the light of information received is satisfied that any species included in Appendix I or II is being affected adversely by trade in specimens of that

S2011 t anggal 28 Februari 2011 t ent ang Pembent ukan Panit ia Pengadaan Barang/ Jasa melal ui. Pelelangan Umum/ Terbat as, Pelel angan Sederhana dan Penunj ukan

Modal yang dari pinjaman bank akan dikenakan bunga sebesar 10% yang akan dibayarkan selama masa investasi yaitu 5 tahun dengan pembayaran setiap tahunnya dengan rumus

Dari pendapat di atas menjelaskan bahwa kondisi kerja yang baik dan menyenangkan akan memberikan dampak yang baik terhadap kinerja, karena dengan kondisi

Hasil wawancara pada tanggal 01 Maret 2014, peneliti mendapatkan gambaran bagaimana perilaku prososial antara siswa yang berasal dari sekolah umum seperti SMA Ronggolawe

Penelitian telah merepresentasikan pengetahuan pakar Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan sumber referensi lain dalam mengidentifikasi hama pada