• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUKAAN/ THE OPENING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUKAAN/ THE OPENING"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MENYUSUN WAWANCARA

Dalam wawancara, selalu terdiri dari 3 bagian yaitu pembuka, isi dan penutup wawancara. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mengenai ketiga hal tersebut.

PEMBUKAAN/THE OPENING

Menit atau detik awal yang dipakai untuk membuka percakapan seringkali menjadi bagian yang paling penting dalam melakukan wawancara. Apa yang dilakukan atau dikatakan maupun yang tidak dilakukan/tidak dikatakan, baik oleh pewawancara maupun subjek akan mempengaruhi pihak lainnya (baik pewawancara maupun subjek) untuk menerima pewawancara/subjek dan situasi yang ada pada saat itu. Bahkan bagian pembuka ini dapat menjadi penentu apakah wawancara akan dilanjutkan atau dihentikan.

Fungsi utama dari membukan wawancara adalah untuk memotivasi kedua pihak agar secara sukarela mau untuk ikut berpartisipasi dalam proses wawancara dan melakukan komunikasi secara bebas dan akurat.

Tidak adanya/minimnya pembukaan wawancara akan mengantarkan arah wawancara menjadi defensif, hanya bersifat permukaan, kaku, dan tidak akurat atau bahkan wawancara menjadi gagal. Biasanya, apabila subjek merasa tidak puas dengan pendekatan yang dilakukan oleh pewawancara maka subjek cenderung akan berkata tidak, menjauh atau menutup pintu/telepon.

Agar hal tersebut tidak terjadi maka ada 2 hal yang perlu dilakukan dalam pembukaan ini, yaitu :

Rapport

Merupakan suatu proses untuk membina hubungan baik dan menjaga hubungan antara pewawancara dengan subjek berdasarkan niat baik dan kepercayaan. Rapport adalah hubungan yang saling mempercayai, dimana nantinya jawaban yang diberikan subjek adalah jawaban yang objektif. Selain didasari oleh rasa saling percaya juga didasari oleh adanya rasa menghormati dan penerimaan. Pewawancara bertanggung jawab untuk membuat subjek melihat pewawancara sebagi orang yang dapat dipercaya dan siap membantu.

(2)

Tujuan dan rapport adalah untuk membangun suasana hangat dan penuh dengan penerimaan sehingga subjek merasa dipahami dan aman, dimana pada akhirnya akan membuat subjek mau melakukan komunikasi yang terbuka tanpa adanya rasa takut dinilai ataupun dikritik.

Rapport dapat dilakukan dengan cara : mejaga kontak mata, menjaga postur tubuh agar tampak alamiah, santai dan penuh penerimaan, nada bicara jelas dan perlahan, sikap tenang, lugas dan ramah, nada suara hangat dan ekspresif dan mampu untuk menjadikan wawancara sebagai sarana bagi subjek untuk berbagi.

Menurut Stewart & Cash (2000), rapport dapat dimulai dengan memberikan salam yang disertai dengan ekspresi non verbal yang sesuai. Misalnya mengucapkan selamat pagi sambil bersalaman, melakukan kontak mata, tersenyum, mengangguk, suara terdengar ramah dan menyenangkan. Rapport dapat membantu pewawancara untuk memasuki tahap personal inquiries. Pertanyaan awal yang dapat diajukan adalah yang bersifat netral. Hat-hati dengan pertanyaan yang berkaitan dengan budaya, kondisi geografis, tradisi, kebijakan suatu organisasi, kebiasaan, status, dan lain sebagainya.

Orientation

Pada tahap ini berisi tentang penjelasan mengenai tujuan, lama dan proses wawancara. Pada tahap ini pewawancara perlu melakukan analisa terhadap suatu situasi dalam proses wawancara untuk menentukan apakah orientasi yang dilakukan merupakan hal yang penting atau seberapa jauh orientasi tersebut perlu dilakukan.

Meskipun terdapat kesamaan antara subjek dengan pewawancara, tetap saja pewawancara tidak boleh berasumsi mengenai subjek maupun tujuan subjek. Karena meskipun terdapat kesamaan tidak berarti bahwa tujuan wawancara juga akan sama.

Di akhir tahap pembukaan ini kedua pihak harus menyadari kesamaan yang ada di antara mereka, keinginan yang terlibat dalam wawancara, derajat kehangatan hubungan yang terbina, bagaimana kontrol diberlakukan dan tingkat kepercayaan yang terbina. Hal-hal tersebut akan mengantarkan kedua belah pihak pada tahap wawancara selanjutnya.

(3)

Contoh percakapan rapport

P : “Selamat malam Ibu Cinthya, saya Andre dari perusahaan Bali TV, saya ingin menanyakan apakah ibu telah menerima selebaran yang perusahaan kami kirimkan minggu lalu ?”

S : “Ya, sudah saya terima kemarin. Maaf apakah anda ayah dari Sean ?”

P : “Benar ibu, setahu saya Sean dan putra ibu saat ini masuk dalam kelompok matematika di sekolah. Wah … halaman ibu indah sekali.”

S : “Terimakasih, kebetulan kami sekeluarga sangat menyukai bercocok tanam. Di halaman belakang saat ini banyak bunga tulip yang sedang mekar.”

P : “O ya….. wah pasti bagus sekali. Begini ibu, maksud kedatangan saya kemari adalah untuk mengetahui acara apa saja yang paling sering ditonton oleh para konsumen kami, termasuk salah satunya adalah ibu. Apakah ibu memiliki waktu kira-kira 15 menit untuk membicarakan hal tersebut ?”

S : “Baiklah, jika waktunya memang hanya 15 menit, saya pikir tidak terlalu lama.”

Berikut ini adalah cara membuka wawancara : a. State the purpose

Pewawancara menjelaskan tujuan wawancara pada subjek. Dapat dilakukan untuk penelitian, survey atau wawancara persuasif. Tujuan dapat lebih dari satu tetapi tidak semua dikemukakan pada subjek. Hal ini untuk mengarahkan subjek kepada kejujuran dan tidak membatasi jawaban subjek serta membuat subjek terlibat dalam proses wawancara (tidak ada sikap defensif).

Contoh : tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui minat konsumen untuk membeli produk sabun mandi Softly.

b. Summarize the problem

Teknik ini dapat dilakukan jika subjek tidak menyadari masalah yang ia hadapi. Berikan kesimpulan yang lengkap dan tidak melebar ke hal-hal lain agar subjek dapat memahami dengan benar.

Contoh : saya tahu bahwa putra ibu adalah anak yang pintar. Tetapi ada satu hal yang membuat saya berpikir bahwa saya perlu mendiskusikan pada ibu mengenai perilaku putra ibu tersebut, dimana menurut laporan dari guru kelasnya bahwa

(4)

putra ibu 3 hari belakangan ini sering kali mengganggu teman-temannya. Padahal kebiasaan tersebut tidak pernah ada sebelumnya.

c. Explain how the problem was dicovered

Jelaskan bagaimana suatu masalah dapat muncul pada subjek. Hati-hati, jangan sampai hal ini membuat subjek menjadi bersikap defensif.

Contoh : pagi tadi ada mahasiswa yang menghada saya dan menanyakan mengenai kejelasan materi wawancara yang Bapak Roy dan saya ampu semester ini. Khususnya mengenai materi wawancara kerja.

d. Mention an incentive or reward for taking part

Jelaskan manfaat yang akan diperoleh jika subjek mau terlibat dalam wawancara. Contoh : saya tahu bahwa ibu noni sangat tertarik dengan informasi mengenai program pendidikan tinggi di luar negeri. Saat ini sedang diadakan pameran di gedung semar mengenai hal tersebut. Silahkan ibu datang dan jika ibu mendaftar sekarang maka ibu akan memperoleh harga khusus.

e. Request advice or assistance

Wawancara cara dapat dibuka dengan cara pewawancara meminta saran atau bantuan pada subjek.

Contoh : maaf ibu, saya merasa kesulitan untuk membedakan anak kembar ibu, Ani dan Ana. Bisakah saya meminta waktu ibu sebentar untuk mendiskusikannya ?

f. Refer to know position of the interviewee

Menunjukkan posisi subjek dalam suatu masalah. Hati-hati jangan sampai membuat subjek bersikap defensif.

Contoh :bino, bisa kita bicara sebentar ? saya tahu bahwa kamu punya masalah dengan teman-temanmu sehingga kami seringkali diejek dan ditinggalkan oleh mereka.

g. Refer to the person who sent you to the interview

Wawancara dapat diawali dengan mengatakan orang yang mengirimkan pewawancara pada subjek. Ingat! Jangan menyebutkan nama sumber tanpa seijin mereka.

Contoh : saya saat ini sedang meneliti mengenai dunia persinetronan di Indonesia yang banyak didominasi oleh sinteron cinta dan misteri dan saya mendapatkan

(5)

informasi dari ibu jujuk bahwa jika saya ingin memperoleh fakta yang akurat mengenai hal tersebut maka saya dapat menghubungi bapak yoyok.

h. Refer to the organization you represent

Wawancara dibuka dengan mengenalkan perusahaan yang diwakili oleh pewawancara. Hati-hati kemungkinan ada subjek yang tidak suka dengan perusahaan tersebut, untuk itu pewawancara harus mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi selama proses wawancara tersebut.

Contoh : selamat pagi, saya jessica dari perusahaan kosmetik Ayu Banget. Saat ini saya akan mempresentasikan beberapa produk baru kami dan kami meminta tanggapan dari bapak dan ibu sekalian.

i. Request a specific omount of time

Wawancara dapat dibuka dengan memberikan waktu yang pasti mengenai berapa lama wawancara akan berlangsung.

Contoh : bisakah saya meminta waktu ibu kira-kira 15 menit untuk mendiskusikan masalah promosi produk kami.

j. As a question

Awali wawancara dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang membutuhkan jawaban yang ringan. Hal ini dapat membangun rasa percaya diri pada subjek dan dapat membantu pewawancara untuk melakukan orientasi pada subjek. Sebaliknya pertanyaan tertutup akan mengarahkan subjek untuk menjawab dengan jawaban ya/tidak serta dengan singkat dan segera.

Ingat! Bahwa wawancara dapat diawali pula dengan menunjukkan komunikasi non verbal, yang berupa senyum, anggukan kepala, menunjukkan kursi untuk subjek duduk, dsb.

ISI/THE BODY

Isi dari wawancara perlu dipersiapkan. Detail atau tidak sangat tergantung dari bentuk wawancara yang digunakan. Pada wawancara informal, diperlukan hanya sedikit persiapan dibandingkan dengan wawancara formal, dimana pada wawancara ini pewawancara harus membuat daftar pertanyaan atau topik yang akan ditanyakan (berupa garis besarnya saja) dengan detail. Jika wawancara yang dilakukan sangatlah

(6)

formal maka persiapannya pun akan menjadi sangat teliti, yaitu pewawancara harus membuat daftar pertanyaan berikut pilihan jawabannya sebelum memulai wawancara. Persiapan yang perlu dilakukan adalah dengan membuat guide, yaitu suatu garis besar dari suatu topik atau sub topik yang terstruktur dan yang akan diungkap dalam proses wawancara.

Guide wawancara akan membantu pewawancara untuk mengembangkan penggalian data yang lebih spesifik dan relevan dengan tujuan wawancara, dapat mengungkap topik-topik yang penting dan menghindari terjadinya kelupaan pada hal-hal yang seharusnya ditanyakan pada subjek, dapat membantu pewawancara untuk menindaklanjuti suatu pertanyaan yang diajukan dan membantu pewawancara untuk membedakan informasi yang relevan atau tidak, serta dapat membantu pewawancara untuk melakukan perekaman sehingga dapat direcall kembali jika dibutuhkan.

Guide dapat dibuat berdasarkan : Topik

Contoh : wawancara mengenai masalah keuangan di suatu perusahaan, yang dapat dibagi menurut topiknya yaitu keuangan yang berkaitan dengan gaji karyawan, penyediaan barang/kebutuhan perusahaan, perbaikan dan perjalanan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.

Waktu

Contoh : wawancara mengenai latar belakang pendidikan subjek, yang dapat dimulai sejak SD sampai perguruan tinggi.

Space

Contoh : wawancara yang dilakukan pada seorang arsitek yang diminta untuk menjelaskan tata letak ruang dari rancangan yang ia buat.

Sebab-akibat

Contoh : wawancara mengenai dampak dari kenaikan atau penurunan harga BBM. Problem-solusi

Contoh : para pejabat rektorat dan para dekan yang mendiskusikan masalah keselamatan para mahasiswa pejalan kaki yang belakangan ini terganggu, dengan adanya berbagai macam kecelakaan, kemudian mereka memutuskan untuk

(7)

membuat suatu pedestarian yang memadai agar para mahasiswa dapat berjalan dengan aman

PENUTUP/THE CLOSING

Penutup dapat berisi mengenai ringkasan hasil wawancara. Dapat ditandai dengan pewawancara menjawab atau bertanya untuk terakhir kali, lebih santai dan mulai menunjukkan bahwa wawancara telah berakhir. Pastikan penutup dilakukan dengan efektif tujuannya agar hubungan baik yang telah terbina tetap terjaga.

Fungsi penutup wawancara adalah :

Sebagai tanda bahwa wawancara telah berakhir

Contoh : bagaimana jika kita bertemu kembali pada hari Rabu jam 2 siang di tempat yang sama.

Sebagai bentuk ekspresi dari adanya dukungan pewawancara untuk menjaga hubungan dengan subjek dan membawa wawancara pada akhir yang positif

Contoh : terima kasih atas bantuan anda. Anda telah memberikan informasi yang sangat berharga, yang mungkin tidak dapat saya peroleh dari sumber lainnya. Saya akan memberikan kabatrpada anda jika penelitian saya telah selesai.

Dapat berisi mengenai ringkasan wawancara. Pastikan ringkasan tersebut akurat dan mengena pada pokok masalah yang dialami oleh subjek

Contoh : dari apa yang telah saudara uraikan pada saya saya dapat menangkap bahwa saat ini saudara sedang mengalami krisis tengah baya, dan masalah itu memang sangat tidak mengenakkan. Saudara pun telah mencoba berbagai macam cara untuk mengatasinya tetapi belum memperoleh hasil yang memuaskan.

Penutup yang dibuat oleh pewawancara hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini, :

Bersikap jujur dan tulus

Tidak tergesa-gesa agar tidak ada informasi yang dilupakan

Tidak mengenalkan topik atau ide baru saat wawancara akan berakhir Wawancara baru benar-benar selesai jika telah ditutup

Hindari penutupan yang kurang tepat

Biarkan pintu terbuka dan persiapkan setting untuk melakukan kontak kembali di waktu yang akan datang

(8)

Terdapat berbagai macam teknik untuk menutup wawancara, yaitu : Tawarkan apakah subjek ingin bertanya atau tidak

Contoh : apakah ada pertanyaan

Gunakan clearinghouse questions yang menunjukkan bahwa pewawancara telah menangkap seluruh topik yang dipaparkan subjek, subjek sudah menjawab pertanyaan dan mengatasi segala hal yang perlu mendapat perhatian

Contoh : apakah ada hal lain yang belum saya tanyakan berkaitan dengan masalah yang anda hadapi

Declare the competition of your purpose

Contoh : baiklah, semua pertanyaan telah saya ajukan Make personal inquiries

Contoh : saya paham mengapa anda merasa terikat Make professional inquiries

Contoh : kapan anda akan mulai bekerja Beri tanda jika waktu habis

Contoh : waktu kita telah habis. Kita dapat bertemu kembali hari sabtu jam 10 pagi ditempat yang sama

Jelaskan mengapa wawancara harus diakhiri

Contoh : Maaf, wawancara ini terpaksa harus saya akhiri karena saya sudah memiliki janji dengan orang lain 15 menit lagi

Tunjukkan apresiasi atau kepuasan

Contoh : Sangat menyenangkan berbicara dengan anda dan terima kasih atas informasi yang telah anda berikan

Buatlah janji untuk pertemuan berikutnya

Contoh : Anda dapat menemui saya kembali hari senin jam 11 di ruangan saya Ringkaslah isi wawancara

Contoh : Baiklah, sepertinya tim anda siap untuk melakukan promosi sesuai dengan jadwal yang anda buat selama ini, benarkan ?

Tugas :

1. Kerjakan secara berkelompok

(9)

3. Kemudian buatlah guide wawancaranya 4. Kumpulkan saat ujian tengah semester

(10)

QUESTIONS AND THEIR USES

Dalam setiap proses wawancara, pasti selalu melibatkan pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan yang diajukan memiliki berbagai macam tipe pertanyaan yang dapat mengantarkan wawancara pada proses yang lebih efektif dan efisien serta kedua pihak yang terlibat dapat menikmati proses wawancara.

Dari berbagai macam tipe pertanyaan yang ada, secara garis besar terbagi dalam 3 karakteristik, yaitu :

A. Open and Closed Questions

Perbedaannya terletak pada banyak sedikitnya jumlah respon yang diberikan oleh subjek atau yang diharapkan oleh pewawancara.

Open Questions

Sifatnya luas dan seringkali berupa sebuah topik serta memberikan kesempatan atau kebebasan pada subjek untuk menentukan banyak/tidaknya informasi yang diberikan.

Pertanyaan ini ada 3 tingkatan, yaitu : Highly open

Pertanyaan terbuka sepenuhnya tanpa ada batasan Contoh : Coba ceritakan tentang diri anda

Apa yang anda ketahui mengenai perusahaan kami Moderate open

Ada sedikit batasan untuk jawaban yang diberikan subjek Contoh : Coba ceritakan mengenai keluarga anda

Apa yang anda ketahui tentang produk kami

Pertanyaan yang tujuannya untuk meminta pendapat subjek mengenai suatu hal tertentu

Contoh : Apa respon anda setelah mendengar pernyataan presiden Ri

Apa yangterlintas dalam pikiran anda setelah melihat tayangan iklan ini

Keuntungan

(11)

Akan terungkap hal-hal penting yang dipikirkan oleh subjek, namun tidak terpikirkan oleh pewawancara

Dapat mengkomunikasikan minat dan rasa percaya subjek melalui penilaian yang diberikan subjek

Mudah untuk dijawab dan jawaban yang diberikan dapat mengungkap ketidakpastian, intensitas perasaan, persepsi, prasangka, dan stereotype tertentu

Kerugian

Satu pertanyaan mungkin membutuhkan jawaban yang panjang sehingga waktu yang dibutuhkan pun menjadi sangat lama

Terkadang informasi yang diberikan tidak relevan/tidak penting, dapat pula subjek menyembunyikan informasi yang penting karena dianggap sensitif, sudah jelas atau berbahaya. Untuk itu diperlukan skill pewawancara untuk menjaga arah dan kendali wawancara

Jawaban terkadang sulit direkam, ditulis ulang, atau dikodekan

Closed Questions

Pertanyaan tertutup dan memiliki batasan, biasanya disertai dengan pilihan jawaban. Bentuknya antara lain :

Moderately closed

Contoh : kapan anda pindah dari Kalimantan ke Jogja Berapa lama anda sudah mengkoleksi perangko ini Highly closed

Contoh : apa pendidikan terakhir anda ? SD – SMP – SMA - PT

Pertanyaan yang bersifat bipolar yang meminta subjek untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang ada

Contoh : Anda suka minum kopi, dengan susu atau tanpa susu

Pertanyaan yang bersifat bipolar yang bertujuan untuk mengevaluasi/sebuah pernyataan sikap

Contoh : Apakah anda setuju/tidak setuju dengan keputusan pengadilan mengenai kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat di departemen wira-wiri ?

(12)

Contoh : apakah anda selama ini menggunakan fasilitas yang disediakan di kampus anda ?

Asumsinya, pertanyaan bipolar ini adalah pertanyaan dengan 2 kemungkinan jawaban, dan subjek tidak diperbolehkan untuk tidak berpendapat atau menjawab tidak tahu

Keuntungan

Pewawancara dapat mengontrol jawaban subjek dan mengarahkan subjek pada informasi yang diinginkan oleh pewawancara

Pertanyaan tertutup tidak memerlukan banyak usaha dari kedua pihak tetapi mendorong pewawancara untuk banyak bertanya tentang banyak hal dalam waktu yang relatif singkat

Jawaban mudah untuk direplikasikan, dikodekan, ditabulasi, dan dianalisa berdasarkan hasil wawancara antara satu dengan yang lain

Kerugian

Hanya berisi sedikit informasi sehingga perlu ada tambahan pertanyaan

Tidak dapat mengungkap mengapa seeorang memiliki suatu sikap tertentu atau membuat suatu pilihan tertentu

Pewawancara cenderung untuk berbicara lebih banyak daripada subjek dan subjek tidak memiliki kesempatan untuk memberikan penjelasan atas pertanyaan yang diajukan

Ada kemungkinan subjek langsung memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan tanpa mengetahui/memahami topik yang diungkap

(13)

B. Primary and Secondary Questions Primary Questions

Pertanyaan yang mengarah pada topik/hal baru yang berkaitan dengan topik yang dibahas sebelumnya dan pertanyaan ini dapat berdiri sendiri tanpa harus disertai dengan pertanyaan lainnya

Contoh : kemana anda pergi saat tanggal 20 desember jam 12.00 wib ?

Secondary Questions

Merupakan pertanyaan yang menyertai pertanyaan primer/pertanyaan sekunder lainnya. Bentuk pertanyaan ini dapat muncul jika jawaban yang diberikan oleh subjek tidak lengkap/hanya bersifat permukaan/tidak ada respon dari subjek/membingungkan/tidak relevan/tidak akurat.

Secondary questions ini sering disebut dengan probing atau follow-up questions. Berikut ini adalah berbagai macam bentuk secondary questions :

a. Silent probes

Digunakan saat pewawancara merasa jawaban subjek tidak lengkap atau subjek tampak menolak untuk melanjutkan respon.

Silent probes dapat ditandai dengan sikap pewawancara yang diam sesaat dan menggunakan tanda non verbal yang tepat yang tujuannya adalah untuk memotivasi subjek agar terus memberikan respon.

Silent probes juga dapat diartikan sebagai adanya minat dari pewawancara terhadap apa yang dikatakan oleh subjek dan menghormati jawaban serta diri subjek.

Silent probes juga dapat mengindikasikan adanya ketidak yakinan atau keyakinan dan pemahaman atau ketidak pahaman terhadap apa yang dikatakan subjek serta dapat menghindari terbentuknya sikap defensif dari subjek.

b. Nudging probes

Digunakan saat silent probes gagal dilakukan atau pewawancara merasa perlu untuk menggunakan respon verbal untuk mendapatkan informasi yang

(14)

dibutuhkan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membalas respon subjek atau menyambungnya dengan pertanyaan.

Contoh : ya…….. dan ? kemudian ….

Teruskan…. Selanjutnya ? silahkan dilanjutkan Oh ya ? ehm…. ehm ……

c. Clearinghouse probes

Digunakan jika pewawanccara tidak yakin bahwa dirinya telah mengkorek semua informasi penting dari subjek dan pewawancara juga sudah tidak memiliki pertanyaan lebih lanjut yang sifatnya khusus yang dapat diajukan pada subjek.

Tujuan dari probing ini adalah untuk memperjelas suatu topik yang sedang dibahas.

Contoh : apakah ada hal penting lainnya yang belum saya tanyakan pada anda Apakah ada hal-hal penting yang terlewati oleh saya

Sebelum kita teruskan pada masalah yang lain, apakah ada yang belum kita

ungkap berkaitan dengan masalah ini

d. Informational probes

Digunakan jika pewawancara membutuhkan informasi atau penjelasan tambahan. Probing ini dilakukan apabila :

Jawaban subjek bersifat permukaan

Contoh : coba ceritakan lebih lanjut mengenai …….. Apa yang terjadi setelah ……..

Bagaiman reaksimu terhadap ……

Bagaimana perasaan ayah anda setelah mengetahui masalah ….. Jelaskan lebih lanjut pada saya kriteria mengenai …..

Apa yang anda katakan saat ……. Jawaban subjek membingungkan

Contoh : saya tidak yakin apakah saya memahami perkataan anda Apa yang ada dalam pikiran anda saat ada mengatakan hal itu

(15)

Tolong jelaskan pada saya yang dimaksud dengan ………

Jawaban subjek tampak memberikan kesan suatu ekspresi perasaan atau sikap

Contoh : mengapa anda merasa seperti itu

Apa sikap anda terhadap peristiwa tersebut

Seberapa kuat perasaan anda mengenai kejadian …..

e. Restatement probes

Jika subjek tidak menjawab pertanyaan primer atau subjek memberikan informasi yang tidak berkaitan dengan pertanyaan pewawancara, maka, daripada membuat pertanyaan sekunder akan lebih efektif jika pewawancara mengulangi pertanyaan awal yang telah diajukan dan dapat disertai dengan tekanan suara untuk menunjukkan bahwa pewawancara membutuhkan jawaban subjek.

Contoh :

P : apa pendapat anda mengenai proposal pembangunan gedung di tempat bersejarah tersebut

S : ya…. menurut saya hal ini berkaitan dengan masalah waktu, dimana banyak tanggung jawab yan dipikul oleh pemerintah

P : lantas bagaimana dengan pendapat anda mengenai proposal tersebut Jika subjek tampak menolak untuk menjawab atau tampaknya subjek susah untuk menjawab maka pewawancara dapat mengulangi pertanyaan secara lebih jelas dan mudah untuk dijawab

Contoh :

P : coba definisikan apa yang dimaksud dengan tanggung jawab S : e…… tanggung jawab adalah …… e…. anu …..

P : dalam bahasa anda sendiri, apa arti tanggung jawab

f. Reflections probes

Yaitu pertanyaan yang merefleksikan jawaban subjek utnuk memperjelas keakuratan antara yang diberikan subjek dengan yang diterima oleh pewawancara.

(16)

Pastikan bahwa subjek paham jika pewawancara dalm hal ini sedang mencari penjelasan dan verifikasi, serta tidak mengarahkan subjek pada jawaban yang ingin didengar oleh pewawancara.

Contoh : apakah yang anda maksud seperti ini ……… Yang anda maksud fulan atau novi

Reflektif jugga dapat digunakan untuk memastikan ketidak jelasan pewawancara

Contoh : apakah yang anda maksudkan bahwa diri anda telah berbuat curang dalam ujian kemarin

g. Mirror probes

Yaitu untuk memastikan bahwa pewawancara memahami jawaban subjek atau untuk memperjelas jawaban yang diberikan oleh subjek untuk menunjukkan bahwa pewawancara paham terhadap informasi yang diberikan oleh subjek secara akurat.

Contoh : baik, saya mengerti apa yang anda uraikan dan masalah yang anda hadapi. Anda merasa bahwa …… dan anda sudah berusaha dengan melakukan ……tetapi anda belum puas dengan melihat hasilnya. Benar begitu ?

(17)

C. Neutral and Leading Questions

Semua pertanyaan yang telah kita diskusikan di awal merupakan pertanyaan netral, dimana subjek dapat menentukan jawaban yang akan ia berikan tanpa adanya arahan atau tekanan dari pewawancara.

Sebaliknya leading questions adalah pertanyaan yang baik secara eksplisit maupun implisit mengarahkan pada jawaban yang ditentukan atau diinginkan oleh pewawancara.

Perbedaan pertanyaan antara kedua dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Neutral Leading

Anda suka kerang laut ? Sepertinya anda suka kerang laut ? Apakah anda akah menghadiri acara

wisuda ?

Anda pasti akan menghadiri acara wisuda

Bagaimana rasanya tinggal di alam bebas

Apakah anda tidak suka tinggal di alam bebas

Bagaimana film sekuel ini jika dibandingkan dengan film yang terdahulu

Apakah anda lebih menyukai film sekuel ini daripada fim yang sebelumnya

Bagaimana pendapat anda mengenai aturan kerja yang baru ditetapkan itu

Bagaimana menurut anda mengenai aturan kerja yang bodoh itu

Coba ceritakan mengenai kebiasaan anda minum alcohol

Kapan terakhir anda mabuk Apakah anda pernah mencontek saat

ujian

Apakah anda sudah berhenti dari kebiasaan anda mencontek

Referensi

Dokumen terkait

EVA > 0, maka telah tejadi nilai tambah ekonomis (NITAMI) dalam perusahaan, sehingga semakin besar EVA yang dihasilkan maka harapan para penyandang dana dapat

Bahwa kredit dapat diberikan dengan jaminan atau tanpa

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan substitusi parsial tepung kedelai sangrai dan margarin canola pada pound cake secara fisik, kimia, dan sensoris..

Seterusnya lblnm makalah ini akan dibincangk«n ka(dah rawalan )1111& i.ligunak;m oleh mnsyarnbl Mel:tyu lama dalam rniVa!<m pelbagul pmyalot. Ka~dah ini adalah

Pertimbangan teknis, terkait dengan kegiatan telaah awal untuk menentukan kondisi optimal bagi pemanfaatan ruang dan perlengkapan, pengawetan dokumen, kenyamanan pemakai, serta

• Menyediakan fungsi pengkodean dan konversi untuk data dari application layer  menjamin data yang berasal dari application layer suatu sistem dapat dibaca oleh application layer

Hasil perancangan ini adalah sebuah aplikasi dengan mengolah data kuisioner menggunakan metode konjoin untuk mengetahui preferensi pelanggan dimana respondennya adalah mahasiswa

Program ini telah disepakati oleh tiga Negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Thailand (MIT). Kesepakatan tiga negara dalam transfer kredit meliputi bidang perkebunan, bahasa